Anda di halaman 1dari 2

Kakek-Kakek Ini Masih Ingin Bercinta

OPINI | 03 November 2012 | 18:12 Dibaca: 4210 Komentar: 15 3

Sumber ilustrasi; http://joyfullyhappilyeverafter.blogspot.com

Pernah suatu waktu saya menerima BBM dari seorang teman satu grup yang isinya kira-kira
begini; Ada seorang kakek umur 80 tahun yang ingin membeli obat Viagra di suatu apotik.
Karena merasa aneh, heran, petugas apotik menanyakan, untuk siapa? Untuk saya, jawab
sang kakek. Untuk bapak? Sekali lagi petugas apotik itu bertanya seolah-olah tidak percaya.
Ya, memang kenapa? Sang kakek menimpali sedikit agak kesal. Apa bapak masih
berhubungan seks? Tanya petugas apotik itu lagioh, kalau itu, tidak lagi, ungkap kakek
itu. Nah, memang untuk apa kek, kan berbahaya, apalagi pada orang tua, sambung pertugas
yang agak cerewet ini. Sambil sedikit agak malu sang kakek menjawab; yah..paling
tidak, bila saya buang air kecil, air seni saya tidak menetes lagi di kaki saya. Aahhh,..teriak
petugas itu, sambil menutup mulutnya karena ingin ketawa cekikan.

Hahahahha, sampai sekarang bila saya ingat anekdot ini kadang-kadang saya bisa tertawa
sendiri, mahal-mahal membeli Viagra bagi kakek itu, hanya sekedar agar air seninya tidak
menetes di kakinya. Hmmmm, satu sisi kakek ini benar juga, pada usia lanjut, buang air kecil
tidak sederas waktu muda lagi. Tetapi, ada pelajaran lain yang dapat saya ambil dari anekdot ini,
bahwa sebagian besar kita menganggap hubungan seksual bagi usia lanjut merupakan sesuatu
yang aneh, tidak perlu lagi, atau sesuatu yang tabu. Padahal, hubungan seksual, tentunya yang
aman asal kita mampu, sampai usia berapapun, boleh dilakukan. Bahkan, sesuai dengan beberapa
hasil penelitian, frekwensi hubungan seksual yang tetap dilakukan pada usia lanjut mempunyai
pengaruh positip terhadap kesehatan dan harapan hidup seseorang. Dengan kata lain, semakin
sering Anda melakukannya dengan pasangan Anda tentunya, Anda akan semakin sehat, dan
kemungkinan Anda untuk menikmati matahari pagi esoknya juga InsyaAllah lebih besar

Nah, berlawanan dengan kakek yang di atas, saya ingat seorang pasien saya yang pernah dirawat
karena kasus bedah dan radang paru ringan. Walau umur pasien ini sudah mencapai 85 tahun,
tetapi penampilannya kelihatan sekitar 20 tahun lebih muda. Selama dirawat, kebetulan saya
tertarik dengan penampilannya, gaya bicaranya, cara berpakaiannya, sikapnya menghadapi
penyakit, lontaran-lontaran candanya, membuat saya dapat betah lebih lama di kamar
perawatannya. Hubungan dengan istrinya saya lihat juga masih sangat hangat, godaan-godaan
yang sedikit genit sering saya lihat dilakukannya kepada istrinya yang 30 tahun lebih muda.

Kemudian, setelah menjalani perawatan beberapa hari, bekas luka operasinya sudah pulih,
begitu juga infeksi paru yang dialaminya telah membaik, pasien ini diperbolehkan pulang.
Sebelum pulang, waktu saya di kamar perawat, sedang mengisi status pasien, kakek ini tiba-tiba
menghampiri saya. Setengah berbisik beliau lalu bertanya, dokter, kapan saya boleh
melakukannya? Melakukan apa? Tanya saya agak heran. Setelah menoleh kepada
istrinya yang berdiri di dekat pintusaya lihat istrinya tersenyum seperti agak malu,.z
berhubunguan dengan istri saya dokter, jawab beliau. .Ohh, begitu, boleh, kapan saja
boleh, nanti malam pun bisa, ungkap saya sambil senyum. Istri beliau yang masih berdiri dekat
pintu masuk kelihatan juga tersenyum, barangkali Ia tahu apa yang ditanyakan suaminya, atau
bisa saja Ia sendiri barangkali yang menyuruh suaminya menanyakan tentang haknya itu.

Lalu, setelah beberapa lama kakek ini bercerita tentang kisah hidupnya, termasuk istrinya yang
ke tiga ini, sebelum beliau keluar dari kamar, sekali lagi Ia berbisik; Apa dokter ingin saya
beritahu, rahasia umur panjang dan sehat? Ini dia dokter, sering-seringlah bercinta dokter,
jadi, saya tidak mau kehilangan kesempatan itu dokter, saya masih ingin bercinta dengan istri
saya Sambung kakek itu sambil berlalu.
Dan, setelah kakek yang flamboyan itu pergi, saya buka beberapa referensi yang berkaitan
dengan hubungan antara aktivitas seksual dengan kesehatan dan harapan hidup seseorang ini.
Hubungan seksual yang sehat ternyata mempunyai pengaruh terhadap status kesehatan dan
harapan hidup seseorang. Selama ini, memang banyak kita yang tahu, bahwa sayur-sayuran
seperti brokoli, buncis, bayam, tomat, buah-buahan, apel, pisang, jeruk, strawberry, gen yang
baik, olahraga teratur mempunyai pengaruh positip terhadap kesehatan dan harapan hidup kita.
Tetapi, barangkali tidak banyak yang menyadari hubungan seks yang sehat, juga mempunyai
pengaruh yang sama.

Cukup banyak penelitian yang telah dilakukan untuk melihat hubungan aktvitas seksual yang
sehat dengan harapan hidup seseorang. Sebagai contoh, saya kutip penelitian yang dilakukan di
Duke University yang mengamati 252 orang lelaki dan perempuan selama lebih dari 20 tahun.
Frekuensi hubungan seks pada lelaki merupakan prediktor penting usia yang lebih panjang,
sementara pada wanita kualitas hubungan ternyata lebih menentukan. Penelitian lain, yang
diltakukan pyada usia lanjut, usia di atas 70 tahun, juga menunjukkan, bahwa semakin dini
mereka menghentikan hubungan seksual, bercinta dengan pasangan mereka maka semakin besar
mereka mengalami kematian lebih awal.

Penelitian yang dilakukan oleh group yang sama membuktikan bawah hubungan seksual yang
dilakukan 3 (tiga) kali atau lebih dalam seminggu akan mengurangi risiko serangan jantung atau
stroke setengahnya.

Menurut penulis buku healthy at 100, Jhon Robbins, bahwa suku-suku Abkhasia di Caucasus,
Vilcabamba di Equador, Hunza di utara Pakistan, dan Okinawa di Jepang, yang penduduknya
banyak yang berumur di atas 100 tahun, salah satu rahasia mereka berumur panjang itu adalah
kebiasaan mereka untuk selalu menjaga hubungan seksual dengan pasangannya sampai usia yang
demikian.

Kemudian, apa hubungan antara aktivitas seksual dengan kesehatan, dan umur Anda. Banyak
teori yang mencoba menjelaskannya. Secara sederhana saja dalam tulisan ini, dapat saya
kemukakan bahwa hubungan seksual mempunyai pengaruh positip terhadap fisik, mental,
emosional Anda. 15 menit hubungan itu akan menghabiskan sekitar 120 kalori, sama dengan
kalori yang dibutuhkan untuk jogging sekitar 1 jam. Jantung Anda juga akan berdetak cepat
kira-kira 140 kali per menit. Otot-otot di sekitar panggul Anda, paha, lengan juga akan lebih
aktif. Hormon oxytocin, endorphin, dan DHEA yang membuat Anda jadi bahagia, cantik, juga
meningkat setelah Anda berhubungan. Hubungan seksual juga mereduksi stress, membuat Anda
lebih tenang, puas, dan tidur pun lebih nyenyak. Imunitas Anda juga menjadi lebih baik,
sehingga Anda tidak terlalu mudah terserang infeksi. Belaian, sentuhan, kasih sayang yang Anda
jalin bersama pasangan Anda, sangat baik untuk kesehatan Anda.

Jadi, kalau Anda ingin tetap sehat, panjang umur, disamping membiasakan gaya hidup sehat,
pola makan sehat, berpikir yang sehat, olahraga, hubungan seksual yang sehat juga harus Anda
jaga. Walaupun usia Anda sudah senja, aktivitas seksual yang sehat, yang bebas stress, tentu saja
dengan pasangan setia Anda tidak menjadi alasan untuk tidak melakukannya. Seperti pasien
saya di atas atau para centenarian yang banyak ditemukan pada suku-suku Hunza, Vilcabamba,
Okinawa, dan Abkhasia, aktivitas seksual yang tetap mereka lakukan adalah salah satu rahasia
mereka menjadi sehat dan rata-rata umur mereka lebih panjang.

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/11/03/kakek-kakek-ini-masih-ingin-bercinta-
505592.html

irsyal rusad

Anda mungkin juga menyukai