Anda di halaman 1dari 87

8.1.

1 Pemeriksaan lab dilakukan oleh petugas yang kompeten dan


berpengalaman untuk melakukan dan / atau menginterpretasikan
hasil pemeriksaan
SK tentang jenis-jenis pemeriksaan lab yang tersedia

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BATUPUTIH
NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

JENIS JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM


DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan klinis di
Puskesmas Batuputih, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu
melalui pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Batuputih;
b. Bahwa untuk melaksanakan pemeriksaan laborat perlu ditentukan jenis - jenis
pemeriksaan laborat yang dapat dilaksanakan di Puskesmas Batuputih;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang Jenis Jenis Pemeriksaan
Laboratorium di Puskesmas Batuputih.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.364/ Menkes/ SK/ III/ 2003
tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1674/ Menkes/ SK/ XII/ 2005 tentang Pedoman
Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 657/ Menkes/ PER/ VIII/
2009 tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/ Menkes/ PER/ X/
2010 tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG JENIS


JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Menentukan jenis jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilaksanakan di


Puskesmas Batuputih sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 02 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 2 JANUARI 2017

JENIS JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM


PUSKESMAS BATUPUTIH

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN


1 Darah Hematologi:
Darah Lengkap
Hb Stick
Golongan Darah
Kimia Klinik:
Gula Darah
Cholesterol Total
Trigliserida
HDL
Ureum
Asam Urat
SGOT/SGPT
Albumin
Serologis:
Widal
Anti HIV
Siphilis

2 Urin Urinalisa 10 parameter


Sedimen Urin
Plano test

3 Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam)

4 Swab vagina, urethra, anus IMS (trichomonas, candida albicans, diplococcus,


clue cell)

5 Reitz Serum BTA (Bakteri Tahan Asam) Lepra

Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 02 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016

SOP PEMERIKSAANLAB, BROSUR PELAYANAN LAB


8.1.2 TERDAPAT KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SPESIKFIK UNTUK SETIAP JENIS PEMERIKSAAN
LAB

SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN
SOP PEMERIKSAAN LAB
SOP PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LA, HASIL
PEMANTAUAN,TINDAK LANJUT PEMANTAUAN
SOP PENILAYAN KETETAPAN WAKTU PENYERAHAN HASIL, HASILEVALUASI DAN
TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
SK DAN SOP PELAYANAN DILUAR JAM KERJA
SOP PEMERIKSAAN LAB YANG BERRESIKO TINGGI
SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS
SOP PENGGUNAAN LAT PELINDUNGDIRI, SOP PEMANTAUAN TERHADAP ALAT
PELINDUNG DIRI
SOP PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, SOP PENGELOLAAN LIMBA
HASIL PEMERIKSAAN LAB
SOP PENGELOLAAN REAGEN
SOP PENGELOLAAN LIMBAH

8.1.3 HASIL PEMERIKSAAN LAB SELESAI DAN TERSEDIA DALAM WAKTU SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG DITETAPKAN

SK TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAB

SK TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAB


UNTUK PASIEN URGEN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


NOMOR : 800/ /435.102.121/2017
TENTANG
WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN
HASIL PEM LAB UNTUK PASIEN URGEN (CITO)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH KABUPATEN SUMENEP
Menimban : a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian
g penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, diperlukan SK Kepala
Puskesmas Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pem Lab
Untuk Pasien Urgen (Cito)
b. Bahwa untuk maksud pada huruf a, SK Kepala Puskesmas
Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pem Lab Untuk Pasien
Urgen (Cito) Puskesmas Batuputih ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih Kabupaten
Sumenep.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
25/PER/M.PAN/7/2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Unit Pelayanan Publik.
3. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 11 tahun 2005
tentang Pelayanan Publik di JawaTimur;
MEMUTUSKAN
Menetapk : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG WAKTU
an PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEM LAB UNTUK PASIEN URGEN
(CITO)
PERTAMA : Menentukan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laborat
Puskesmas Batuputih untuk pasien yang mendesak adalah sampai
dengan 1 jam;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 02 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
SOP PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL PEMERIKSAAN LAB UNTUK PASIEN
URGEN / GAWAT DARURAT. HASIL PEMANTAUAN

8.1.4 ADA PROSEDUR MELAPORKAN HASIL TES DIAGNOSTIK YANG KERITIS

SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAN LAB YANG KERITIS, DISEBUTKAN OLEH SIAPA
KEPADA SIAPA HASIL HARUS DILAPORKAN DALAM SOP TERSEBUT DITETAPKAN APA
YANG DICATAT DALAM REKAM MEDIS PASIE

8.1.5 REGENSI ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG DIPERLUKAN SEHARI HARI SELALU
TERSEDIA DAN DIEVALUASI UNTUK MEMASTIKAN AKURASI DAN PRESISI HASIL

SK TENTANG JENIS REAGENSIA ASENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

JENIS REAGENSIA ESSENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG

HARUS TERSEDIA DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan klinis di
Puskesmas Batuputih, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu
melalui pemeriksaan laboratorium Puskesmas Batuputih;

b. Bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin dapat


berlangsungnya pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu ditentukan
reagensia esensial dan bahan bahan yang harus selalu tersedia di Puskesmas
Batuputih;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang reagensia esensial dan bahan lain
yang harus tersedia di laboratorium Puskesmas Batuputih.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 364/ Menkes/ SK/ III/ 2003
tentang Laboratorium Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Men.Kes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1674/Menkes/ SK/ XII/


2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 657/ Menkes/ PER/ VIII/
2009 tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/ Menkes/ PER/ X/


2010 tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA
DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Menentukan reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sumenep

Pada Tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Nomor : 800/ /435.102.121/2017

Tanggal : 1 JULI 2017

DAFTAR REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN

YANG HARUS TERSEDIA

NO NAMA REAGEN DAN BAHAN LAIN

1 Ziehl Neelsen (karbol fuchsin, HCl Alkohol, Methilen blue)


2 HCl 0,1 %
3 Reagen Anti A
4 Reagen Anti B
5 Reagen Anti AB
6 Reagen Anti Rhesus
7 Immersion Oil
8 Cell pack
9 Cell clean
10 Stomatolizer
11 Glucose
12 Uric acid
13 Cholesterol total
14 Trigliserida
15 BUN
16 SGOT
17 SGPT
28 PP test rapid
29 HIV test rapid
20 Sifilis (RPR, TPHA rapid test)
21 Urinalisa stick 10 parameter
22 Glucose stick
23 Hemoglobin stick
24 Antigen widal
25 KOH 10 %
26 NaCl 0,9 %
27 Methilen blue

Ditetapkan di : Sumenep

Pada Tanggal : 01 Juli 2017


KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016

SK TENTANG MENYATAKAN KAPAN REAGENSIA TIDAK TERSEDIA (BATAS BUFFER


STOCK UNTUK MELAKUAKAN CRDER)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

BATAS BUFFER STOCK REAGENSIA UNTUK MELAKUKAN

PEMESANAN DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan klinis di
Puskesmas Batuputih, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu
melalui pemeriksaan laboratorium Puskesmas Batuputih;

b. bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium dan menjamin dapat


berlangsungnya pemeriksaan secara berkesinambungan, maka perlu ditentukan
batas buffer stock reagensia esensial dan bahan bahan lain untuk melakukan
pemesanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan


Kepala Puskesmas Batuputih tentang reagensia esensial dan bahan lain yang harus
tersedia di laboratorium Puskesmas Batuputih.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 364/ Menkes/ SK/ III/ 2003
tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1674/ Menkes /SK/ XII/
2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 657/ Menkes/ PER/ VIII/
2009 tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;

7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501/ Menkes/ PER/ X/ 2010 tentang Jenis
Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG BATAS


BUFFER STOCK REAGENSIA UNTUK MELAKUKAN PEMESANAN DI
PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Menentukan batas buffer stock reagensia untuk melakukan pemesanan sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumenep

Pada Tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Nomor : 800/ /435.102.121/2017

Tanggal : 1 JULI 2017

BATAS BUFFER STOCK UNTUK MELAKUKAN PEMESANAN

BATAS BUFFER
NO NAMA REAGEN DAN BAHAN LAIN STOCK

1 Ziehl Neelsen (karbol fuchsin, HCl Alkohol, Methilen blue) 1 kit

2 HCl 0,1 % botol

3 Reagen Anti A botol

4 Reagen Anti B botol

5 Reagen Anti AB botol

6 Reagen Anti Rhesus botol

7 Immersion Oil botol

8 Cell pack 1 botol

9 Cell clean 2 botol

10 Stomatolizer 1 botol

11 Glucose botol
12 Uric acid 1/2 kit (2 botol kecil)

13 Cholesterol total 1/2 kit (2 botol kecil)

14 Trigliserida kit (1 botol kecil)

15 BUN kit (1 botol kecil)

16 SGOT kit (1 botol kecil)

17 SGPT kit (1 botol kecil)

18 PP test rapid 25 test

19 HIV test rapid 100 test

20 RPR test (sifilis) 100 test

21 TPHA rapid test (sifilis) 25 test

22 Urinalisa stick 10 parameter 1 tube

23 Glucose stick 25 stick

24 Hemoglobin stick 50 stick

25 Antigen widal 1 kit

25 KOH 10 % botol

26 NaCl 0,9 % 1 botol

27 Methilen blue 1 botol


Ditetapkan di : Sumenep

Pada Tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

SOP PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA

8.1.6 DITETAPKAN NILAI NORMAL DAN RENTANG NILAI YANG DIGUNAKAN UNTUK
INTERGRETASI DAN PELAPORAN HASIL LAB

SK RENTANG HASIL YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN LAB

8.1.7 PENGENDALIAN MUTU DILAKUKAN, DITINDAKLANJUTI DAN DIDOKUMENTASIKAN


UNTUK SETIAP PEMERIKSAAN LAB.

SK DAN SOP PENGENDALIAN MUTU LAB

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017


TENTANG

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan pelayanan klinis di
Puskesmas Batuputih, maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis yaitu
melalui pemeriksaan laboratorium Puskesmas;

b. Bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan


pengendalian mutu laboratorium di Puskesmas Batuputih;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan


Kepala Puskesmas Batuputih tentang pengendalian mutu laboratorium Puskesmas
Batuputih.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 364/ Menkes/ SK/ III/ 2003
tentang Laboratorium Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004


tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1674/ Menkes/ SK/ XII/
2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 657/ Menkes/ PER/ VIII/
2009 tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/ Menkes/ PER/ X/ 2010
tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM DI PUSKESMAS
BATUPUTIH

KESATU : Pengendalian Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua tindakan
yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan;

KEDUA : Pengendalian Mutu Laboratorium di Puskesmas didasarkan pada PMI dan PME;

KETIGA : Pengendalian Mutu Laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas Batuputih


bertujuan untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium secara
berkelanjutan;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumenep

Pada Tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016

SOP KALIBRASI, DAN BUKTI PELAKSANAAN KALIBRASI ATAU VALIDASI


SOP RUJUKAN LAB

8.1.8 PROGRAM KESELAMATAN (SAFETY) DIRENCANAKAN, DILAKSANAKAN DAN


DIDOKUMENTASIKAN

SOP PELAPORAN PEROGRAM KESELAMATAN DAN PELAPORAN INSIDEN, BUKTI


LAPORAN.
SK DAN SOP TENTANG PENANGANAN DAN PEMBUNGAN BAHAN BERBAHAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ( ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BATUPUTIH
NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat


menimbulkan bahaya / resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di dalam
laboratorium maupun lingkungan sekitarnya;
b. bahwa untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
sesuai dengan ketentuan atau standar prosedur yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas Batuputih tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.364/ Menkes/ SK/ III/ 2003
tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Men.Kes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1674/ Menkes/ SK/ XII/
2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laborat Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 657/ Menkes/ PER/ VIII/
2009 tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/ Menkes/ PER/ X/ 2010
tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA DI
PUSKESMAS BATUPUTIH

Pertama : Menentukan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya di Puskesmas


Batuputih sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumenep
Pada Tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


PUSKESMAS BATUPUTIH

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan bahaya / resiko
terhadap petugas dan pasien yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan
penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan atau standar prosedur yang
berlaku.

Pengelolaan Limbah
1. Limbah padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti benda tajam,
limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan limbah
plastik.
Fasilitas Pembuangan limbah padat:
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu buah untuk satu
kegiatan.
Kantong plastik yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari atau apabila
2/3 bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah
dengan warna dan label seperti pada tebel berikut:

Warna tempat /
NO KATEGORI kantong plastik LAMBANG
pengumpulan
sampah

1 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning

2 Umum Hitam DOMESTIK warna putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan dikosongkan dalam waktu
sekurang kuranya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku.
Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair infeksius dan limbah cair
kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam septic tank.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku mealui IPAL.

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016

SOP ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTEK KESELAMATAN KERJA, BUKTI PELAKSANAAN


PROGRAM ORIENTASI

OBAT
8.1.1 BERBAGAI JENIS OBAT YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN TERSEDIA DALAM
JUMLAH YANG MEMADAI

SOP PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT


SPO

PENILAIAN, PENGENDALIAN,PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN

OBAT

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
Pokja Yannis Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas

PENILAIAN, PENGENDALIAN, Disahkan oleh Kepala


PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 3 halaman NIP. 19790616 201001 2 016
1. 1. Tujuan : Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
2. 2. Kebijakan : Setiap Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan Penggunaan Obat
harus mengikuti langkah langkah yang tertuang dlm SPO

3. 3. Definisi : Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya


sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.

4. 4. Prosedur : 1) Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata per bulan di


Puskesmas Induk dan seluruh unit pelayanan untuk menentukan
stok kerja
2) Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang diserahkan
kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan
3) Menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok yang disediakan
untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga
4) Menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
5) Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluwarsa.
a) Penanganan Obat Hilang :
Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang
segera menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta
Berita Acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran
dari Berita Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh kepala
Puskesmas
Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan
kejadian tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat Hilang
Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, disertai
Berita Acara Obat Hilang tersebut
Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah obat
yang hilang tersebut pada Kartu Stok masing-masing
Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO
untuk mengajukan tambahan obat
Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan
kepada kepolisian dengan membuat Berita Acara.
b) Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :
Petugas kamar obat, atau unit pelayanan kesehatan lainnya
segera melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut
kepada Kepala Puskesmas malalui petugas gudang obat
Puskesmas
Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang dan
jika di gudang sendiri ditemukan obat tidak layak pakai maka
harus segera dikurangkan dari catatan stok pada masing-
masing kartu stok yang dikelolanya
Petugas kemudian melaporkan obat yang diterimanya dari
satuan kerja lainnya ditambah dengan obat rusak/kadaluwarsa
dalam gudang kepada Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota, untuk kemudian dibuatkan Berita Acara sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

5. 5. Diagram Alir :
Menghitung pemakaian rata-rata
perbulan di Puskesmas Induk dan sub
unit

Menentukan jumlah obat yang


diserahkan sub unit agar tidak
kekosongan

Menghitung
Melengkapi stok pengaman
kembali stok obat yang
Melakukan penanganan obat hilang,rusak
dan kadaluwarsa
9. Rekaman Historis Perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

,.............................

Observer Tindakan

..................
NIP: .......

SOP PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT

SPO
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan

Pokja Yannis Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas


PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN Disahkan oleh
OBAT Kepala Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 2 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

1. 1. Tujuan : Mampu memenuhi kebutuhan obat yang bermutu guna tercapainya


pelayanan obat publik dasar kepada masyarakat.
2. 2. Kebijakan : Setiap Penyediaan dan Penggunaan Obat harus mengikuti langkah
langkah dalam SPO

3. 3. Definisi : Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan
non teknis mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
distribusi, pelayanan, pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
4. 4. Prosedur : 1) Petugas melakukan perencanaan terhadap perkiraan jenis dan jumlah
obat yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
2) Petugas pengajukan permintaan obat lewat LPLPO ke Unit Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jenis dan jumlah obat
yang sudah direncanakan
3) Petugas melakukan penerimaan obat-obatan yang diserahkan dari unit
farmasi dinas kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah dan
jenis obat yang sudah diajukan dalam LPLPO sebelumnya.
4) Jika obat tidak tersedia di Unit Farmasi DKK maka petugas melakukan
pengadaan sendiri bila memang obat tersebut sangat diperlukan dengan
sepengetahuan Unit Farmasi DKK
5) Petugas melakukan penyimpanan obat-obatan yang dterima di Gudang
Obat dan mencatatnya di Kartu Stok Obat
6) Petugas melakukan pendistribusian obat yaitu pengeluaran dan
penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan
sub-sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas
Induk,Rawat Inap,Puskesmas Pembantu, Posyandu, PKD,dll
7) Petugas melakukan pelayanan obat kepada pasien sesuai dengan resep
dokter dan memberi informasi cara penggunaannya.
8) Petugas melakukan pengendalian terhadap persediaan dan penggunaan
obat untuk menghindari kekosongan dan kelebihan persediaan.
9) Petugas melakukan pencatatan atas penggunaan dan penerimaan
obat,pengembalian obat rusak dan kadaluwarsa serta pelaporan obat
hilang.
10.Petugas melaporkan penggunaan dan penerimaan obat,
pengembalian obat rusak dan kadaluwarsa serta pelaporan obat hilang

5. 5. Diagram Alir :
Perencanaan obat

Permintaan Obat

Penyimpanan Obat

Pendistribusian Obat
Pelayanan Obat

Pengendalian Obat

Pencatatan Obat
Pelaporan Obat

6. 6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di


Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

7. 7. Dokumen Terkait :
8. 8. Distribusi :
9. Rekaman Histori :
Perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN Disahkan oleh Kepala Puskesmas


OBAT
No Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai :
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 1 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah petugas melakukan perencanaan obat?

2 Apakah petugas melakukan permintaan obat?

3 Apakah petugas melakukan persiapan pelayanan obat?

4 Apakah petugas mendistribusikan obat?

5 Apakah petugas melakukan pelayanan obat?


6 Apakah petugas melakukan pencatatan dan pelaporan?

..,..

Observer Tindakan

..................
NIP: ....................

SK PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BATUPUTIH
NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT


DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang penyediaan, pengendalian dan penggunaan obat


dipandang perlu untuk menunjuk pengelola dan penanggung jawab pelayanan
obat;
b. Bahwa untuk maksud tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas Batuputih tentang Penanggung Jawab Pelayanan Obat.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Permenkes Nomor 377 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Apoteker;
3. Permenkes Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien;
4. Permenkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.

M E M U T U S K AN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT DI PUSKESMAS
BATUPUTIH

KESATU : Menunjuk sdri. Eni Amd.Keb sebagai penanggung jawab pelayanan obat di
Puskesmas Batuputih;
KEDUA : Penanggung jawab pelayanan obat sebagaimana dalam diktum kesatu keputusan
ini, memiliki tugas sebagaimana terlampir;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT


DI PUSKESMAS BATUPUTIH

1. Sebagai petugas penanggung jawab Gudang Obat di Puskesmas Batuputih bertugas:


a. Menerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Puskesmas Batuputih.
b. Memeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.
c. Menyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.
d. Mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan kesehatan.
e. Mengendalikan penggunaan persediaan.
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
g. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan.
h. Menyusun persediaan obat dan perbekalan kesehatan.
i. Membuat permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Puskesmas Batuputih.
j. Menyusun laporan ke Puskesmas Batuputih.

2. Sebagai petugas penanggung jawab Kamar Obat di Puskesmas Batuputih bertugas:


a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang dikeluarkan
maupun yang diterima oleh Kamar Obat Puskesmas Batuputih dalam bentuk buku catatan mutasi
obat.
b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan.
c. Menyerahkan kembali obat rusak/daluwarsa kepada Puskesmas Batuputih.
d. Menyerahkan obat sesuai resep kepada pasien.
e. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien.

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
SK DAN SOP TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAN OBAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan obat yang baik;

b. Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Batuputih diperlukan


adanya kebijakan tentang penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat yang
dibutuhkan di Puskesmas;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan


Kepala Puskesmas Batuputih tentang Penyediaan Obat Yang Menjamin
Ketersediaan Obat.
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922 Tahun 2008 tentang
Obat dan Perbekalan Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/Menkes/ PER/ VIII/


2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA


TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN
KETERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS BATUPUTIH
KESATU : Memberlakukan SOP Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan
Obat sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Nomor : 800/ /435.102.121/2017

Tanggal : 1 JULI 2017

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

1. SOP Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201


SOP

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
Pokja Yannis Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN Disahkan oleh Kepala
KETERSEDIAAN OBAT Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 3 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

10. 1. Tujuan : Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat


yang efisien, efektif dan rasional

11. 2. Kebijakan : Semua kegiatan Petugas Farmasi kefarmasian dalam melakukan


penyediaan obat mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi, pelayanan, pengendalian obat, pencatatan dan
pelaporan.harus mengikuti langkah langkah dalam SPO

12. 3. Definisi : Penggunaan dan penyediaan obat adalah proses kegiatan yang meliputi
aspek teknis dan non teknis mulai dari perencanaan, permintaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, pelayanan, pengendalian obat,
pencatatan dan pelaporan.

13. 4. Prosedur : 1. Petugas Farmasi menyusun perencanaan dan pengadaan obat


2. Petugas Farmasi menyusun permintaan obat dengan menyediakan
data pemakaian obat menggunakan LPLPO.
3. Petugas Farmasi menerima obat sesuai permintaan dan kebutuhan
obat dari gudang farmasi kabupaten
4. Petugas Farmasi Farmasi menerima obat dari Gudang Farmasi
DKK
5. Petugas Farmasi menyimpan Obat di gudang farmasi puskesmas
6. Petugas Farmasi melakukan pendistribusian ke puskesmas induk,
sub unit internal dan eksternal.
7. Petugas Farmasi melakukan pengendalian persediaan dan
penggunaan untuk menghindari kekosongan dan kelebihan persediaan.
8. Petugas Farmasi melakukan pelayanan kepada pasien di
puskesmas.
9. Petugas Farmasi melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan atas
penggunaan obat, pengembalian obat rusak dan kadaluarsa serta
pelaporan obat hilang.
10. Petugas Farmasi Farmasi melakukan pembinaan,supervisi dan
evaluasi pengelolaan Obat di PKD dan PUSTU secara berkala setiap 1
tahun sekali.
14. 5.
DiagramAlir :

15. 6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

16. Dokumen :
Terkait
17. 8. Distribusi : Unit pengobatan umum, unit KIA, unit klinik gigi,PKD, PUSTU

18. Rekaman
Histori
Perubahan
No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah Petugas Farmasi menyediakan data pemakaian obat


menggunakan LPLPO?

2 Apakah GFK melakukan kompilasi dan analisa data kebutuhan


dan pemenuhan permintaan?

3 Jika permintaan obat tersedia di GFK Petugas Farmasi


menerima,menyimpan,dan mendistribusikan ke seluruh sub unit?

4 Jika tidak tersedia apakah Petugas Farmasi melakukan pengadaan


obat melalui rekanan apotik sepengetahuan GFK?

5 Apakah Petugas Farmasi melakukan pengendalian stok?

6 Apakah Petugas Farmasi melakukan pelayanan obat?.

7 Apakah Petugas Farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan


obat?

..,..

Observer Tindakan

..................
NIP: ....................
SK TENTANG PELAYANAN OBAT 24 JAM

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BATUPUTIH
NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PELAYANAN OBAT 24 JAM DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan obat yang baik;
b. Bahwa untuk menunjang pelayanan obat yang baik di Puskesmas Batuputih
diperlukan adanya kebijakan tentang pemberian pelayanan obat selama tujuh
hari dalam seminggu dan 24 jam pada Puskesmas Batuputih;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang Pelayanan Obat 24 Jam.

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/
2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922 Tahun 2008
tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/ Menkes/ PER/ VIII/
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PELAYANAN OBAT 24 JAM DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Menentukan pelayanan obat 24 jam sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PELAYANAN OBAT 24 JAM

A. Pengertian
Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta efektif dan efisien secara berkesinambungan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan dan permintaan,
penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatan dan pelaporan serta supervisi dan evaluasi
pengelolaan obat.
Pelayanan obat 24 jam dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasien pada Instalasi gawat
darurat dan Instalasi Rawat Inap PONED.

B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pelayanan obat 24 jam di Puskesmas Batuputih adalah agar:
f. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien IGD dan pasien Rawat Inap dapat terlayani secara
optimal selama 24 jam.
g. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan obat 24
jam.

2. Sistem Pelayanan Obat 24 Jam


Pelayanan obat 24 jam di Puskesmas Batuputih dilaksanakan oleh apoteker, asisten apoteker
dan perawat atau bidan yang telah mendapatkan pelatihan dan pendelegasian wewenang dari
apoteker. Dalam pelaksanaannya apoteker, asisten apoteker, perawat atau bidan jaga harus:
2 Menulis obat yang dikeluarkan dari kamar obat pada resep pasien.
3 Memberi etiket pada obat yang diresepkan.
4 Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep.
5 Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek samping
obat.
6 Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
7 Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di kamar obat.
D. Analisis dan Evaluasi
Analisis dan evaluasi dilakukan oleh petugas pengelola obat untuk menentukan obat obat
yang harus disediakan pada pelayanan obat 24 jam dan memastikan keamanan obat di kamar obat.

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016

8.2.2 PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DIPANDU KEBIJAKAN DAN


PROSEDUR YANG EFEKTIF

SK TENTANG PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MEMBERI RESEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017


TENTANG

PETUGAS YANG BERHAK MEMBERIKAN RESEP

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan pengobatan di Puskesmas Batuputih perlu


ditunjang dengan pemberian obat yang rasional;

b. Bahwa pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan


pengetahuan dan pengalaman yang spesifik;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan


Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang Petugas Yang Berhak
Memberikan Resep.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1239/ Menkes/ SK/ XI/
2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/ Menkes/ SK/ VII/
2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/ Menkes/ SK/ X/


2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 839/ Menkes/ SK/ VI/
2005 tentang Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah
Sakit dan Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 279/ Menkes/ SK/ IV/
2006 tentang Perkesmas;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/ Menkes/ PER/ VIII/
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PETUGAS YANG BERHAK MEMBERIKAN RESEP DI PUSKESMAS
BATUPUTIH

KESATU : Menentukan petugas yang berhak memberikan resep sebagaimana terlampir


dalam keputusan ini;

KEDUA : Menentukan pendelegasian wewenang kepada petugas lain bila petugas pada
poin ke satu tidak ada ditempat;

KETIGA : Petugas yang berhak melayani obat adalah petugas yang memiliki keahlian di
bidang kefarmasian;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PETUGAS YANG BERHAK MEMBERIKAN RESEP

NO Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Ket

1 dr. Lolita Riamawati 196908262002122003 Pembina/ IV a Dokter Madya -

2 dr. Zaini 197410102006041032 Penata tk. I /III d Dokter Muda -

3 dr. Khusnul 198203262011012006 Penata Muda/III c Dokter Muda -


Khowatin

4 dr. Nur Andriani 198212122009032001 Penata Muda tk.1/IIIb Dokter Pertama -

5 dr. Nurul Ihsani 198808312014022001 Penata Muda tk. I/ IIIb Dokter Pertama -

6 dr. Feni Yuni - - Dokter Tenaga


Ritawati kontrak

7 drg. Betanti 197512072005012007 Pembina /IV a Dokter Gigi -


Mulyantini Madya

8 drg. Widya Astuti - - Dokter Gigi Tenaga


Kontrak

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017


KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 0168


LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PETUGAS YANG MENDAPAT PENDELEGASIAN WEWENANG DOKTER /DOKTER GIGI

No Nama petugas NIP Pangkat/Golongan Jabatan Ket

1 Lutfi Chakim - - Perawat Pustu Tenaga


Tengger kontrak

2 Neni Murniati - - Perawat Pustu Tenaga


Kandangan kontrak

3 Trie Lestari - - Perawat Pustu Tenaga


Romokalisari kontrak

4 Siti Nuris - - Perawat gigi Tenaga


Sangadah Kontrak

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH


dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PETUGAS YANG BERHAK MELAYANI RESEP DI KAMAR OBAT

NO Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Ket

1 Hernik Zuliyanti 198104102006042021 Penata Muda /III a Bidan Pelaksana -


lanjutan

2 Nur Khayati 198111242007012006 Pengatur Tingkat I/II d Bidan pelaksana -

3 Chintaniati Agustin 198608152009022005 Pengatur Tingkat I/II d Bidan pelaksana -

4 Fitri Anggaryani 198409242011012013 Pengatur Tingkat I/ II d Bidan pelaksana -

5 Erlina Ayu Lestari 199101302014022001 Pengatur /II a Bidan pelaksana -

6 Stien Ruung 196806281987032009 Penata Muda /III a Bidan pelaksana -

7 Meiningtiyas P.R. - - Bidan Tenaga


Kontrak

8 Candra Mei Fitria - - Bidan Tenaga


Kontrak

9 Rina Wahyu Utami - - Bidan Tenaga


Kontrak

10 Wahyu Setyowati - - Bidan Tenaga


Kontrak
11 Luluk Kumalasari - - Bidan Tenaga
Kontrak

12 Nur Rachma Marga - - Bidan Tenaga


D Kontrak

13 Wiwik Hartini - - Bidan PTT

14 Rochanah - - Bidan PTT

15 Pungki Gusman - - Bidan Tenaga


Kontrak

16 Wilda Al Aluf - - Bidan Tenaga


Kontrak
17 Himatul Khoiroh 197802272007012007 Penata Muda / III a Perawat Pelaksana -
Lanjutan

18 Luvita Sari R 198401172006042008 Penata Muda/ IIIa Perawat Pelaksana -


Lanjutan

19 Cholik Anwar 198210152010011014 Pengatur Tk. I/II d Perawat Pelaksana -

20 Ida Fitriyah 198505142014022001 Pengatur /II c Perawat Pelaksana -

21 Moch. Yunus 198602242014021001 Pengatur /IIc Perawat Pelaksana -

22 Ardha Bayu 19900510201501001 Pengatur /IIc Perawat Pelaksana -


Wintoro

23 Lutfi Chakim - - Perawat Tenag


kontra

24 Neni Murniati - - Perawat Tenag


kontra

25 Trie Lestari - - Perawat Tenag


kontra

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS
BATUPUTIH
dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016

SK TENTANG PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 440/ C.VIII.SK.6.0026.07/ 436.6.3/ 2015

TENTANG

PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan pengobatan di Puskesmas


Batuputih perlu ditunjang dengan pemberian obat yang rasional;

b. Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis yang optimal di Puskesmas


Batuputih, maka diperlukan petugas yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang spesifik dalam penyediaan obat;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang Petugas Yang Berhak
Menyediakan Obat.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1239/ Menkes/


SK/ XI/ 200 1 tentang Registrasi dan Praktik Perawat;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/ Menkes/


SK/ VII/ 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan;

4. Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No. 1457/ Menkes/


SK/ X/ 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/Menkes/ SK/


II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 839/ Menkes/


SK/ VI/ 2005 tentang Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan
Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 279/ Menkes/


SK/ IV/ 2006 tentang Perkesmas;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 1691/ Menkes/


PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

M E M U T U S K AN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BATUPUTIH TENTANG PETUGAS YANG BERHAK
MENYEDIAKAN OBAT DI PUSKESMAS BATUPUTIH
KESATU : Menentukan petugas yang berhak menyediakan obat sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 440/ C.VIII.SK.6.0026.07/ 436.6.3/ 2015
Tanggal : 1 JULI 2015

DAFTAR PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT

1. APOTEKER

NO Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Ket

1 Lindra bunga - - Apoteker Tenaga kontrak

1. SEMUA PETUGAS YANG MENDAPAT PENDELEGASIAN WEWENANG DARI

APOTEKER

NO Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Ket

1 Hernik Zuliyanti 19810410200604 Penata Muda /III a Bidan Pelaksana -


2021 lanjutan

2 Nur Khayati 19811124200701 Pengatur Tingkat I/II d Bidan pelaksana -


2006

3 Chintaniati Agustin 19860815200902 Pengatur Tingkat I/II d Bidan pelaksana -


2005

4 Fitri Anggaryani 19840924201101 Pengatur Tingkat I/ II d Bidan pelaksana -


2013

5 Erlina Ayu Lestari 19910130201402 Pengatur /II a Bidan pelaksana -


2001

6 Stien Ruung 19680628198703 Penata Muda /III a Bidan pelaksana -


2009

7 Meiningtiyas P.R. - - Bidan Tenaga


Kontrak

8 Candra Mei Fitria - - Bidan Tenaga


Kontrak

9 Rina Wahyu Utami - - Bidan Tenaga


Kontrak

10 Wahyu Setyowati - - Bidan Tenaga

Kontrak

11 Luluk Kumalasari - - Bidan Tenaga


Kontrak
12 Nur Rachma Marga D - - Bidan Tenaga
Kontrak
13 Wiwik Hartini - - Bidan PTT

14 Rochanah - - Bidan PTT

15 Pungki Gusman - - Bidan Tenaga


Kontrak
16 Wilda Al Aluf - - Bidan Tenaga
Kontrak

17 Himatul Khoiroh 19780227200701 Penata Muda / III a Perawat -


2007 Pelaksana
Lanjutan

18 Luvita Sari R 19840117200604 Penata Muda/ IIIa Perawat -


2008 Pelaksana
Lanjutan

19 Cholik Anwar 19821015201001 Pengatur Tk. I/II d Perawat -


1014 Pelaksana

20 Ida Fitriyah 19850514201402 Pengatur /II c Perawat -


2001 Pelaksana

21 Moch. Yunus 19860224201402 Pengatur /IIc Perawat -


1001 Pelaksana

22 Ardha Bayu Wintoro 19900510201501 Pengatur /IIc Perawat -


001 Pelaksana

23 Lutfi Chakim - - Perawat Tenaga


kontrak

24 Neni Murniati - - Perawat Tenaga


kontrak

25 TriLestari - - Perawat Tenaga


kontrak

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


SK DAN SOP PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PERESEPAN, PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN OBAT DI

PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan obat yang baik;

b. Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Batuputih diperlukan


adanya kebijakan tentang Peresepan dan Permintaan dan pengelolaan obat di
Puskesmas Batuputih;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan


Kepala Puskesmas Batuputih tentang Peresepan dan Permintaan dan pengelolaan obat.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor1 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;


4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922 Tahun 2008 tentang
Obat dan Perbekalan Kesehatan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1691/ Menkes/ PER/


VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PERESEPAN DAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN OBAT DI
PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Menentukan peresepan dan permintaan dan pengelolaan obat


tertuang dalam SOP sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

Nomor : 800/ /435.102.121/2017

Tanggal : 2 JANUARI 2017

PERESEPAN, PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN OBAT

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

1. SOP Pelayanan Resep Obat

2. SOP Permintaan Obat dari Unit

3. SOP Pengelolaan Obat

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


SPO

PERESEPAN PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
Pokja Yannis Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas
PERESEPAN PEMESANAN DAN Disahkan oleh Kepala
PENGELOLAAN OBAT Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 3 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

19. 1. Tujuan : Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan kesehatan


sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya .

20. 2. Kebijakan : Setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan pemesanan obat di
Puskesmas mengikuti langkah langkah SPO

21. 3. Definisi : Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat untuk
mengajukan pemesanan / permintaan obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah
direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas.

22. 4. Prosedur : A. Permintaan Rutin


10) Menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan data pemakaian
obat periode sebelumnya, jumlah kunjungan resep, data penyakit,
dan frekuensi distribusi obat oleh Unit Farmasi DKK.
11) Cara menghitung Kebutuhan Obat : jumlah untuk periode yang akan
datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode
sebelumnya yaitu dengan rumus

SO = SK + WK + WT + SP - SS

Keterangan : SO = Stok Optimum

SK = Stok Kerja ( stok pada periode berjalan )

WK= Waktu Kekosongan Obat

WT= Waktu Tunggu ( Lead Time )

SP = Stok Penyangga

SS = Sisa Stok

12) Permintaan Obat rutin dilakukan dengan menggunakan formulir


Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO ) yang
sudah diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas .
13) Permintaan obat rutin diajukan tiap 3 ( tiga ) bulan sekali sesuai
dengan petunjuk dari Unit Farmasi DKK .

B. Permintaan Khusus

14) Permintaan Khusus dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila :


- Kebutuhan meningkat
- Menghindari kekosongan
- Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB )
- Obat Rusak
- Obat Kadaluwarsa
15) Permintaan Khusus dilakukan dengan menggunakan Surat Bon Obat
yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
16) Diajukan ke Unit Farmasi sewaktu- waktu diperlukan mendesak.

23. 5. Diagram Alir : Bagan Alur Permintaan Rutin

A
Menentukan jumlah
permintaan obat

Menghitung kebutuhan obat


untuk 3 bulan
Memasukkan data
permintaan dalam LPLPO

LPLPO diketahui oleh Kepala


Puskesmas
Diajukan tiap 3 bulan sekali
ditujukan ke Ka DKK
Diproses oleh Unit Farmasi
Bagan Alur Permintaan Khusus

B
Menghitung jumlah
kebutuhan obat sampai
droping berikutnya
Membuat permintaan
lewat surat bon obat
Bon obat diketahui oleh
Kepala Puskesmas
Diajukan ke Unit Farmasi
sewaktu-waktu diperlukan
6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

7. Dokumen : LPLPO
Terkait
8. Distribusi :

9. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PERESEPAN PEMESANAN DAN Disahkan oleh Kepala
PENGELOLAAN OBAT Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 1 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah petugas menentukan jumlah permintaan obat


2 Apakah petugas menghitung kebutuhan obat untuk 3 bulan?

3 Apakah petugas memasukan data dalam LPLPO?

4 Apakah petugas meminta tanda tangan kepala Puskesmas dan


mengirimkan LPLPO ke dinas kesehatan kabupaten?

..,..

Observer Tindakan

..................

SOP MENJAGA TIDAK TERJADI PEMBERIAN OBAT KADALUARSA, PELAKSANAAN FIFO


DAN FEFO, KARTU STOK / KENDALI

SPO

MENJAGA TIDAK TEJADINYA PEMBERIAN OBAT


KADALUWARSA,PELAKSANAAN FIFO dan FEFO, KARTU STOK/ KENDALI
Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
MENJAGA TDK TERJADINYA PEMBERIAN
OBAT KADALUWARSA,PELAKSANAAN Disahkan oleh Kepala
FIFO DAN FEFO,KARTU STOK Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 2 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

24. 1. Tujuan : 1. Agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan kualitasnya dapat
dijaga.
2. Menjaga obat agar aman ( tidak hilang,tidak rusak tidak kadaluarsa)
3. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat.
25. 2. Kebijakan : Semua kegiatan pengelola obat untuk menjaga tidak dalam melakukan
penyimpanan obat di Gudang Obat Puskesmas Induk.

26. 3. Definisi : Obat Kadaluwarsa adalah kondisi obat yang konsentrasinya sudah
berkurang antara 25-30% dari konsentrasi awalnya sehingga kerja obat
sudah tidak optimal.
sistem First Expired First
Out (FEFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang lebih
awal kadaluwarsa harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang
kadaluwarsa kemudian, dan First In First Out (FIFO) untuk
masing-masing obat, artinya obat yang datang pertama kali
harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang datang kemudian
.
27. 4. Prosedur : 1. Petugas menerima obat dari Gudang Farmasi Kabupaten
2. Petugas menyusun obat secara alfabetis, untuk setiap bentuk
sediaan
3. Petugas mencatat di kartu stok obat sumber anggaran, nomor
bacth,tanggal kadaluwarsa dan jumlah obat yang diterima
4. Petugas merotasi obat dengan sistem FEFO dan FIFO
5. Petugas menyimpan rapi obat di rak
6. Petugas menyimpan obat psikotropika dan narkotika di lemari
khusus dan terkunci
7. Petugas menyimpan obat bentuk cairan dipisahkan dari obat
bentuk padatan
8. Petugas menyimpan serum, vaksin, dan suppositoria dalam lemari
pendingin
9. Petugas menyimpan obat psikotropika dan narkotika di lemari
khusus dan terkunci
10. Petugas mengeluarkan obat yang lebih awal kadaluwarsa terlebih
dahulu,

11. Untuk mempermudah dan terlihat jelas, pada dus obat dengan
tanggal kadaluwarsa dekat ditulis menggunakan spidol
12. Petugas mengeluarkan obat yang datang pertama kali
lebih dahulu dari obat yang datang kemudian, jika tanggal
kadaluwarsanya sama
13. Semua pengeluaran obat dari Gudang obat Puskesmas dicatat di
kartu stok.

28. 5. Diagram Alir :


Petugas menerima obat dr GF

Petugas mencatat di kartu stok sumber anggaran,nomor


bacth,tanggal kadaluwarsa dan jumlah obat yang
diterima

Petugas menyusun obat scr alfabetis


dgn sistem FIFO dan FEFO

Petugas memisahkan
berdasarkan bentuk sediaan

Petugas mengeluarkan obat dengan


tanggal ED terdekat dan yang
datang terlebih dahulu

Petugas mencatat pengeluaran di kartu


stok obat

29. 6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

30. 7. Dokumen : Kartu stok


Terkait
31. 8. Distribusi :

9. Rekaman Historis Perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


MENJAGA TDK TERJADINYA PEMBERIAN
OBAT KADALUWARSA,PELAKSANAAN Disahkan oleh Kepala
FIFO DAN FEFO,KARTU STOK Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 1 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDA TB


K

1 Apakah petugas mencatat sumber anggaran, nomor bacth dan tanggal


kadaluwarsa obat di kartu stok?

2 Apakah petugas menyusun obat secara alfabetis dengan sistem FIFO


dan FEFO?

3 Apakah petugas memisahkan obat berdasarkan bentuk sediaan?

4 Apakah petugas mencatat setiap pengeluaran di kartu stok?

..,..
Observer Tindakan

..................
NIP: ....................

SK DAN SOP PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NORKOTIKA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja No. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

BATUPUTIH

NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting
dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat;

b. Bahwa dalam rangka mengoptimalkan dan mengintegrasikan semua upaya


keperawatan di Puskesmas serta menjamin keselamatan pasien diperlukan adanya
kebijakan Peresepan Psikotropika dan Narkotika.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, pasal 14;

2. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, pasal 39;

3. Undang - Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 43;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28/ Menkes/ PER/ I/ 1978
tentang tempat penyimpanan dan pemusnahan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28/Menkes/ PER/


VII/ 1997 tentang Pelaporan.

M E M U T U S K AN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG
PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA DI PUSKESMAS
BATUPUTIH

KESATU : Pelaksanaan peresepan psikotropika dan narkotika dilakukan oleh dokter umum
dan dokter gigi sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih

Pada tanggal : 01 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS

Nomor : 800/ /435.102.121/2017

Tanggal : 1 JULI 2017

PETUGAS YANG BERHAK MERESEPKAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

NO Nama NIP Pangkat/Gol Jabatan Ket

1 dr. Lolita Riamawati 196908262002122003 Pembina/ IV a Dokter Madya -

2 dr. Zaini 197410102006041032 Penata tk. I /III d Dokter Muda -

3 dr. Khusnul 198203262011012006 Penata Muda/III c Dokter Muda -


Khowatin

4 dr. Nur Andriani 198212122009032001 Penata Muda tk.1/IIIb Dokter Pertama -

5 dr. Nurul Ihsani 198808312014022001 Penata Muda tk. I/ IIIb Dokter Pertama -

6 dr. Feni Yuni - - Dokter Tenaga


Ritawati kontrak

7 drg. Betanti 197512072005012007 Pembina /IV a Dokter Gigi -


Mulyantini Madya

8 drg. Widya Astuti - - Dokter Gigi Tenaga


Kontrak

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Juli 2017

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes

NIP. 19790616 201001 2 016

SPO

PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan

PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN


NARKOTIKA Disahkan oleh Kepala
Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 3 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

1. Tujuan Agar pasien mendapat obat psikotropika narkotika sesuai dengan resep dokter
dan mendapat informasi penggunaannya sesuai resep
2. Kebijakan Setiap Peresepan obat psikotropika narkotika mengikuti langkah langkah
dalam SPO
3. Definisi Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus
dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat pada
pasien
4. Prosedur A. Petugas Medis dan Dokter
1. Petugas Medis memanggil pasien ke ruang periksa
2. Petugas Medis menanyakan keluhan pasien
3. Petugas Medis mendiagnosis pasien untuk menentukan pengobatan yang
tepat
4. Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada pasien untuk mengambil
obat di kamar obat
B. Petugas Farmasi
5. Petugas Farmasi menerima resep dari pasien
6. Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan administrasi resep
a. Tanggal pembuatan resep
b. Nama, jumlah dan aturan pakai obat
c. Nama,umur, alamat lengkap, jenis kelamin
7. Petugas Farmasi cek nama lengkap,alamat dan tanda tangan dokter yang
membuat resep
8. Bila tidak jelas Petugas Farmasi konsultasi ke dokter yang membuat resep
9. Apabila sudah jelas petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep
5. Petugas Farmasi melakukan peracikan obat apabila diperlukan
6. Petugas Farmasi memberikan etiket
7. Petugas Farmasi melakukan pemeriksaan ulang terhadap resep
8. Petugas Farmasi memanggil pasien / keluarga pasien memastikan identitas
pasien sesuai dengan identitas resep
9. Petugas Farmasi menjelaskan tentang aturan penggunaan obat, efek samping
yang paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang benar
10. Petugas Farmasi memberikan obat pada pasien
11. Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di buku pemakaian
psikotropika dan narkotika

5. Diagram Alir
Petugas Medis memanggil,menanyakan dan mendignosa pasien untuk
menentukan pengobatan yang tepat
Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada pasien untuk
mengambil obat di kamar obat

Petugas Farmasi menerima


resep dari pasien

Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan


administrasi resep

Petugas Farmasi cek nama lengkap,alamat


Tidak jelas
dan tanda tangan dokter yang membuat resep

Jelas

konsultasi ke dokter
menyiapkan obat sesuai resep
yang membuat resep
Bila diperlukan

melakukan peracikan obat


memberikan etiket

pemeriksaan ulang terhadap resep

memanggil pasien / keluarga pasien memastikan


identitas pasien sesuai dengan identitas resep

menjelaskan tentang aturan penggunaan obat, efek samping yang


paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang benar

memberikan obat pada


pasien

menyimpan resep dan mencatat di buku


pemakaian psikotropika dan narkotika

6. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di


Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
7. Dokumen 1.Resep
Terkait
2.Buku laporan psikotropika
8.Distribusi Sub unit Farmasi
9. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN Disahkan oleh Kepala


NARKOTIKA Puskesmas
No Kode :
SPO Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 1 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

TIDA
NO URAIAN KEGIATAN YA TB
K

1 Apakah Petugas Medis memanggil,menanyakan dan mendignosa pasien


untuk menentukan pengobatan yang tepat?

2 Apakah Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada pasien


untuk mengambil obat di kamar obat?

3 Apakah Petugas Farmasi menerima resep dari pasien?

4 Apakah Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan administrasi resep?

5 Apakah Petugas Farmasi konsultasi ke dokter yang membuat resep


bila tidak jelas?
6 Apakah Petugas Farmasi melakukan peracikan obat bila diperlukan?

7 Apakah Petugas Farmasi memberikan etiket?

8 Apakah Petugas Farmasi melakukan pemeriksaan ulang terhadap


resep?

9 Apakah Petugas Farmasi memanggil pasien / keluarga pasien


memastikan identitas pasien sesuai dengan identitas resep
10. Apakah Petugas Farmasi menjelaskan tentang aturan penggunaan obat,
efek samping yang paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang
benar

11. Apakah Petugas Farmasi memberikan obat pada pasien

12. Apakah Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di buku


pemakaian psikotropika dan narkotika

..,..
Observer Tindakan

..................
NIP: ....................

SK DAN SOP PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN / KELUARGA
(REKONSILISASI OBAT)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATUPUTIH
Jl. Arya Wiraraja Nno. 32 ............
Email: pusk.batuputih@gmail.com
SUMENEP

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


BATUPUTIH
NOMOR : 800/ /435.102.121/2017

TENTANG

PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN/KELUARGA


DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh
pelayanan obat yang baik;
b. Bahwa untuk meningkatkan pengetahuan pasien perihal penggunaan obat yang
dibawa sendiri dari rumah atau dokter lain yang meresepkan diperlukan informasi
yang tepat dari apoteker perihal penggunaan obat;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Batuputih tentang Penggunaan Obat yang Dibawa
Sendiri oleh Pasien/Keluarga.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/ Menkes/ SK/ II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922 Tahun 2008
tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.

M E M U T U S K AN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH TENTANG


PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH
PASIEN/KELUARGA DI PUSKESMAS BATUPUTIH

KESATU : Pemberian informasi yang tepat oleh apoteker perihal penggunaan obat yang
dibawa sendiri oleh pasien diperlukan untuk meminimalisir risiko akibat
duplikasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
KEDUA : Memberlakukan SOP Penggunaan Obat yang Dibawa Sendiri oleh
Pasien/Keluarga sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : 800/ /435.102.121/2017
Tanggal : 1 JULI 2017

PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN/KELUARGA

1. SOP Penggunaan Obat yang Dibawa Sendiri oleh Pasien/Keluarga

Ditetapkan : di Batuputih
Pada tanggal : 01 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS
BATUPUTIH

dr. Suci Hernawati, M.Kes


NIP. 19790616 201001 2 016

SPO

PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH


PASIEN/KELUARGA
Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA Disahkan oleh Kepala
SENDIRI OLEH PASIEN Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 3 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

32. 1. Tujuan : Agar pasien mendapat informasi obat yang dibawa sendiri apakah masih
bisa diteruskan atau dihentikan dan mendapat informasi bagaimana
menggunakannya.
33. 2. Kebijakan : Setiap penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga di
Puskesmas mengikuti langkah langkah dalam SPO.
34. 3. Definisi : Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga adalah obat
yang dibawa ke puskesmas atau yang diresepkan atau dipesan di
puskesmas
35. 4. Prosedur : 1. Dokter menanyakan kepada pasien tentang obat obat yang
sedang dikonsumsi oleh pasien sebelum menjalani perawatan di
Puskesmas
2. Dokter memberitahu Petugas Farmasi tentang obat obatan
yang sedang dikonsumsi pasien sebelum pasien menjalani perawatan
3. Dokter memberikan instruksi untuk meneruskan atau
menghentikan obat yang sedang dikonsumsi
4. Petugas Farmasi menerima obat yang dibawa sendiri oleh
pasien/keluarga
5. Petugas Farmasi memberikan informasi kepada pasien obat
yang dibawa sendiri untuk diteruskan atau dihentikan
6. Petugas Farmasi menarik obat yang tidak diteruskan atas
instruksi dokter
7. Petugas Farmasi memberi aturan pemakaian obat yang
diteruskan
8. Jika dokter menuliskan resep untuk pasien dan di Kamar
Obat Puskesmas tidak tersedia, maka Petugas Farmasi memberitahu
pasien/keluarga untuk membeli sendiri di apotik terdekat
9. Petugas Farmasi menawarkan kepada pasien/keluarga bahwa
obat tersebut bisa dipesan di Puskesmas
10. Petugas Farmasi menerima obat yang dibeli sendiri oleh pasien/keluarga
di Apotik terdekat
11. Petugas Farmasi memberi aturan pemakaian obat yang dibeli sendiri
oleh pasien/keluarga
12. Semua obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga tercatat di
Rekam Medis pasien
36. 5. Diagram Alir :
Dokter menanyakan kepada pasien ttg obat yg
dibawa sendiri

Dokter memberitahu PF ttg obat yang dbw sendiri oleh pasien

Dokter memberi instruksi utk meneruskan atau menhentikan


obat tersebut

PF menerima obat yg dibawa sendiri oleh pasien

PF memberikan informasi kepada pasien obat yang dibawa


sendiri untuk diteruskan atau dihentikan

PF menarik obat yang tidak diteruskan atas instruksi dokter

PF memberi aturan pemakaian obat yang diteruskan

PF memberikan informasi kepada pasien/keluarga ada obat


yg tdk tersedia di Puskesmas dan hrs membeli di apotik
terdekat

PF menawarkan kepada pasien/keluarga bahwa obat


tersebut bisa dipesan di Puskesmas

PF menerima obat yang dibeli sendiri oleh pasien/keluarga


di Apotik terdekat

PF memberi aturan pemakaian obat yang dibeli sendiri


oleh pasien/keluarga

Semua obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga tercatat di


Rekam Medis pasien

37. 6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

38. 7. Dokumen : Resep


Terkait
39. 8. Distribusi :
9. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA Disahkan oleh Kepala
SENDIRI OLEH PASIEN Puskesmas
No Kode :
Terbitan :

SPO No. Revisi


Tgl. Mulai
:
:
Berlaku : Dr. SUCI HERNAWATI, M.Kes
Halaman : 1 halaman NIP. 19790616 201001 2 016

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDA TB


K

1 Apakah Dokter menanyakan kepada pasien tentang obat obat yang


sedang dikonsumsi oleh pasien sebelum menjalani perawatan di
Puskesmas ?
2 Apakah Dokter memberitahu Petugas Farmasi tentang obat obatan
yang sedang dikonsumsi pasien sebelum pasien menjalani
perawatan ?
3 Apakah Dokter memberikan instruksi untuk meneruskan atau
menghentikan obat yang sedang dikonsumsi ?
4 Apakah Petugas Farmasi menerima obat yang dibawa sendiri oleh
pasien/keluarga ?
5 Apakah Petugas Farmasi memberikan informasi kepada pasien obat
yang dibawa sendiri untuk diteruskan atau dihentikan ?

6 Apakah Petugas Farmasi menarik obat yang tidak diteruskan atas


instruksi dokter ?
7 Apakah Petugas Farmasi memberi aturan pemakaian obat yang
diteruskan ?
8 Apakah Jika dokter menuliskan resep untuk pasien dan di Kamar
Obat Puskesmas tidak tersedia, maka Petugas Farmasi memberitahu
pasien/keluarga untuk membeli sendiri di apotik terdekat ?
9 Apakah Petugas Farmasi menawarkan kepada pasien/keluarga bahwa
obat tersebut bisa dipesan di Puskesmas ?
10 Apakah Petugas Farmasi menerima obat yang dibeli sendiri oleh
pasien/keluarga di Apotik terdekat ?
11 Apakah Petugas Farmasi memberi aturan pemakaian obat yang dibeli
sendiri oleh pasien/keluarga ?

12 Apakah Semua obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga


tercatat di Rekam Medis pasien ?

..,..
Observer Tindakan

..................
NIP: ....................

Anda mungkin juga menyukai