Anda di halaman 1dari 48

B.

UNSUR INPUT
1. Pasien
Tabel 4
Distribusi 10 Besar Penyakit di Ruang Rawat Melati
RSUD Wates Kulon Progo
Bulan 31 Oktober 02 November 2016

No 10 besar penyakit
Nama penyakit Jumlah Persentase
1 Congestive Hearth Failure 29 18.125 %
2 Cerebral Infarction, Unspecified 26 16.25 %
3 Gastroenteritis & colitis of Unspecified Origin 18 11.25 %
4 Demam Dengue ( Dengue Klasik) 14 8.75 %
5 Demam Berdarah Dengue (DHF) 13 8.125 %
6 Unilateral & unspecified ingunal hernia without 13 8.125 %
7 Cronic Kidney Disease, stage 5 13 8.125 %
8 Thrombocytopenia, unspecified 12 7.5 %
9 Chronic Obstructive Pulmonary Disease with 11 6.875 %
acute
10 Urinary Tract Infection, site not specified 11 6.875 %
Total 160 100 %
Sumber: laporan tahunan 2016

Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penyakit terbanyak yang ada di
ruang rawat melati adalah Chronic Hearth Failure sebanyak 18.125 % ( 29 orang). Sedangkan
penyakit yang paling sedikit adalah 6.875 % (11 orang) dengan diagnose Chronic Obstructive
Pulmonary Disease with acute dan Urinary Tract Infection, site not specified.

2. Instrumental Input: 5 M (Man, Money, Method,


Material, Machine)
a. Man/tenaga: Kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan
1) Kuantitas Tenaga Keperawatan menurut Gillis (1999)
Kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan
perhitungan sebagai berikut :

A x B x 365
Tenaga Perawat (TP) :
(365 C) x jam kerja/hari
Keterangan :
A: Jam efektif/24 jam
B: BOR x jumlah tempat tidur
C: Jumlah hari libur
Jumlah jam kerja keperawatan langsung:

1
- Ketergantungan Minimal : 2 orang x 2 jam = 4 jam
- Ketergantungan Partial : 4 orang x 4 jam = 16 jam
- Ketergantungan total : 2 orang x 6 jam = 12 jam
- Jumlah jam = 4 + 16 + 12 = 32 jam.
Jumlah jam kerja keperawatan tidak langsung:
- 8 orang klien x 1 jam = 8 jam
Pendidikan kesehatan = 8 orang klien x 0,25 = 2 jam
Sehingga jumlah total jam keperawatan/klien/hari :

= = 5.25 jam

1. Jumlah tenaga yang dibutuhkan:

2. Untuk cadangan 20% menjadi 7 x 20% = 1.4 (1) orang.


3. Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan secara keseluruhan 7.45 + 1.4
= 8.85 (9) orang/hari.
4. Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45% = 10 : 8.

2) Kuantitas tenaga perawat menurut Formula Nina (1990)


Tahap 1
Hitung A : Jumlah jam perawatan dalam 24 jam.
Jumlah jam perawatan di Ruang Rawat Melati dalam 24 jam adalah 3,25 jam
Tahap 2
Hitung B : A x TT
: 3,25 x 8
: 26
Tahap 3
Hitung C : Jumlah jam perawatan seluruh pasien selama 1 tahun.
: B x 365
: 26 x 365
: 9490
Tahap 4
Hitung D : Jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun.
D : C x BOR/80
: 9490 x 96.68 / 80

2
: 11468.665
Tahap5
Diperoleh E : Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
: D/1878
: 11468.665/1878
: 6.10 orang = 7 orang
Analisa Data:
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Formula Nina untuk kebutuhan tenaga di
Ruang Rawat Melati adalah 7 orang. Di Ruang Rawat Melati jumlah tenaga saat ini
berjumlah 15 orang sehingga kebutuhan tenaga di Ruang Rawat Melati sudah
mencukupi.
3) Kualitas Tenaga Keperawatan
Kajian Data
Tenaga keperawatan di Ruang Rawat Melati berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5
Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan
Ruang Rawat Melati RSUD Wates
No Jenis pendidikan Jumlah Presenta
se %
1 S-1 Profesi keperawatan 2 13.33 %
2 D IV Keperawatan 1 6.67 %
3 D III Keperawatan 12 80 %

Jumlah 15 100 %
Sumber: buku laporan evaluasi tahun 2016

Analisa data:
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan perawat di
Ruang Rawat Melati memiliki keragaman dengan jenjang pendidikan tertinggi
adalah lulusan S - 1 P r o f e s i k e p e r a w a t a n 2 orang atau 13.33 %, D IV
Keperawatan sebanyak 1 orang atau 6.67 %, dan D3 Keperawatan sebanyak 12
orang (80 %). Dapat diambil kesimpulan jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan

3
standar profesi yang memiliki pendidikan minimal dengan jenjang pendidikan
D3.

4
Tabel 6
Distribusi Tenaga Berdasarkan Pendidikan, Lama Kerja, Dan Pelatihan Yang Pernah Diikuti Perawat Di Ruang Rawat Melati
RSUD WATES

No Nama Perawat Pendidikan Jabatan NIP/NIK Lama kerja Jenis Pelatihan yang Pernah di Ikuti
1 Sri Purwaningsih, S.Kep.,Ns S1 Ners Kepala Ruang 197306031996032002 19 th 1. Pelatihan hand hygiene
2. BHD
3. Komunikasi efektif
4. Edukator dan Komunikasi Efektif
5. Pelatihan tahap 1 Strengthening
implementasi sistem pengembangan
manajemen klinik RS Daerah Se-DIY
6. Rasionalitas Terapi Hipertensi
7. Asesor Kopetensi Perawatan klinik
8. Pelatihan manajemen kepala bagi
kepala ruang keperawatan
9. Life Support
10. Praktik profesional ners pada stase
peminatan bidang Hemodialisa
11. Manajemen nyeri nonfarmakologi
dengan hipnoterapi
2. Prapti Supadmi, S.ST D IV PN I 197404212000122002 15 th, 2 bln 1. Tuberculosa Tinjaun Penyakit dan
Asuhan Keperawatannya
2. Bakti Sosial Keperawatan
3. Penanganan Kegawat daruratan
Jantung Paru Oleh Perawat
4. Pelayanan Kesehatan dengan Sistem
Code Blue
5. BHD

5
6. BTCLs
7. Penatalaksanaan Hipertensi dan
Dislipidemia Terkini
8. Perawatan Luka Terkini
9. Sertified Wound Care Clinican
Associate Programe
10. PPGD
3 Desy Nuraeni, AMK D III AN 197912052006042020 10 th, 7 bln 1. Pelatihan BHD
( sedang belajar ) 2. PPGD
3. Manajement nyeri non farmakologi
dengan hipnoterapi
4. Perawatan luka modern
5. Pencegahan komplikasi dengan
asuhan keperawatan pasien meningitis
6. Deteksi dini dengue syok sindrom
4 Erwin Indri, AMK D III AN 198105252012040305 1. Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien
2. Komunikasi Efektif
3. BHD
4. Hand Hygene
5. Pelatihan Indikasi Mutu
6. Evakuasi dan APAR
5 Adika Roh M, AMK D III AN Kontrak 1. BTCLs
6 Hesti Aniswari, Amd.Kep D III AN Kontrak 10 bln 1. BTCLs
2. BHD
3. Evakuasi dan APAR
4. Hand Hygene
5. Komunikasi efektif
6. Sasaran Keselamatan Pasien
7. Indikator Mutu
7 Rizki Cahyadi, Amd.Kep D III AN Kontrak 6 bln 1. Basic Trauma Cardiac life Suport

6
2. Pelatihan pengalaman kerja RSUD
Wates
3. Pelawat vokasional dengan level 5
8 Rosyana Dewi, AMK D III AN Diklat

1 Isti Haryani, AMK D III PN II 197809222006042015 11 th, 11 bln 1. Pelatihan hand hygene
2. Pelatiahan indikator mutu
3. Pelatiahan evakuasi dan apar
4. Pelatihan sasaran keselamatan pasien
5. Pelatihan BHD
2 Annie Karsiyanie, AMK D III AN 1985122820120403 1. Pelatihan penangulangan penderita
gawat darurat
2. Perawatan luka moderen
3. Pelatihan bantuan hidup dasar
3 Rina Wijayanti S, S.Kep.,Ns S1 Ners AN 19846406201001 5 th, 3 bln 1. Pelatihan indikator mutu
2. Sasaran kesehatan pasien
3. Pelatihan komunikasi efektif
4. Pelatihan hand hygiene
5. Pelatihan bantuan hidup dasar
6. Evakuasi dan apar
4 Dwi Wuri Saraswati, AMK D III AN Kontrak 1. Basic Trauma Cardiac life Suport
2. Deteksi dini kanker payudara dan
kanker servik
3. Perawat pokasional dengan level
kompetensi 5
4. Bantuan hidup dasar
5. Pelatihan evakuasi dan apar
6. Pelatihan indikator mutu
5 Sri Widiyati, AMK D III AN Kontrak 7 bln 1. Basic Trauma Cardiac life Suport
2. Hand hygiene
3. Indikator mutu

7
4. Komunikasi efektif
5. Bantuan hidup dasar
6. Evakuasi dan apar
7. Sasaran keselamatan pasien
6 Rr Wahyu Trisnapuspajati, AMK D III AN Kontrak
7 Febrianti Wulan, AMK D III AN Diklat
8 Supriyanto D II ADM 197208252007011013 18 th, 9 bln 1. Heppine service mengapai titik punjak
kepuasan pasien
2. Pelatihan sasaran keselamatan pasien
3. Pelatihan hand hygiene
4. Pelatihan evakuasi dan apar
5. Bantuan hidup dasar
Sumber: laporan tahunan 2016
Analisa Data:
Dari data yang diperoleh diatas didapatkan hasil bahwa perawat telah mengikuti beberapa pelatihan,paling banyak seperti PPGD. Namun
untuk pelatihan seperti pelatihan management Kepala Ruang dan beberapa pelatihan lain seperti pelatihan pengendalian infeksi, pelatihan
keselamatan pasien dan pelatihan komunikasi efektif telah diikuti oleh sebagian tenaga keperawatan di ruang rawat Melati.

8
a. Money (dana)
Kajian Data:
RSUD Wates merupakan Rumah Sakit Umum Daerah dibawah Kementrian
Kesehatan dan merupakan Badan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo,
sumber dana berasal dari:
a) Pelayanan
b) Hibah
c) Hasil kerjasama
d) APBN/APBD
e) Pendapatan yang sah
Analisa Data:
Sumber dana dan pengaturan keuangan telah sesuai dengan prosedur yang
berlaku di Rumah Sakit. Pengelolaan keuangan di ruang rawat Melati diatur
sepenuhnya secara sentral oleh bidang keuangan RSUD Wates.
b. Metode
1) SAK
Kajian data:
SAK (Standar Asuhan Keperawatan) ada 5 di Ruang Melati yang meliputi
SAK anak, penyakit dalam, penyakit bedah, kebidanan, dan syaraf. Standar
asuhan keperawatan di Melati sudah meliputi 10 penyakit terbanyak diruangan
dengan data sebagai berikut:

Tabel 7
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Ruang Rawat Melati
RSUD Wates

NO Nama SAK Nomor SAK Tanggal Pengesahan


1 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan DHF (Dengue Hemorragic
fever)
2 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan DM
3 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan CHF
4 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan Gastritis
5 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan CKD
6 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2016 6 Agustus 2015

9
Dengan stroke
7 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan Fraktur
8 Standar Asuhan Kebidanan post SC 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
9 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan Febris
10 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan Tipoid
11 Standar Asuhan Keperawatan 167.1 tahun 2015 6 Agustus 2015
Dengan Asma
Sumber: Buku SAK yang Ada di Ruang Rawat Melati
Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa sudah terdapat 11 Standar Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Melati. Standar Asuhan Keperawatan tersebut sudah
mencakup tentang 10 besar penyakit di Ruang Rawat Melati. Tersedianya SAK
sebagai pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan di ruangan menyebabkan
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien berjalan optimal. Dari 10 terbesar
penyakit SAK yang belum ada di ruang Melati adalah SAK tentang obstruktif
labour.
2) Standar Prosedur Operasional (SPO)
Kajian Data
RSUD Wates merupakan Rumah Sakit Umum Daerah dibawah Kementrian
Kesehatan dan merupakan Badan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
yang terdapat banyak bangsal, salah satunya adalah ruang Melati yang terdapat 15
perawat yang dalam bertindak harus sesuai SPO, berikut adalah 10 SPO yang
sering dilakukan di ruang Melati:

Tabel 8
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Ruang Rawat Melati RSUD Wates

10
No Nama SPO Nomor SPO Tanggal
Diterbitkan
1 Pelaksanaan hand rub PPI/449.1/5/2015 1 Juli 2015
2 Pelaksanaan hand wash PPI/449.1/6/2015 1 Juli 2015
3 Penggunan sarung tangan PPI/449.1/7/2015 1 Juli 2015
4 Penatalaksanaan praktik penyuntikkan PPI/449.1/52/2015 1 Juli 2015
aman secara aseptik
5 Komunikasi terapeutik PT.3.5.5510.01.00 Desember 2009
6 Memeberikan obat oral PT.2.H.2344.01.00 Desember 2009
7 Menghitung nadi PT.4.V.6680.01.00 Desember 2009
8 Menghitung pernafasan/respirasi PT.4.V.6680.02.04 Desember 2009
9 Mengukur suhu PT.4.V.6680.03.04 Desember 2009
10 Mengukur tekanan darah PT.4.V.6680.04.04 Desember 2009
Sumber: Buku SPO yang Ada di Ruang Rawat Melati

Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi di Ruang Rawat Melati penggunaan SPO
menggunakan acuan tahun 2009 dan 2015. SPO Ruang Rawat Melati sudah sesuai
standar operasional prosedur. SPO yang digunakan sudah lengkap.

b. Material dan Mesin


Kajian Data:
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, hasil observasi langsung dan
daftar inventaris Ruang Rawat Melati RSUD Wates bahwa penyedian dan
pengelolaan bahan serta alat di Ruang Rawat Melati RSUD Wates dapat terlihat
dalam tabel:
1) Peralatan
(a) Daftar Alat Medis
Tabel 9
Daftar Alat Medis
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
No Nama Peralatan Merk Asal Alat Th Pengadaan Jumlah Keterangan
1 Ambubag - Rutin 2004 1 buah Baik
2 Autoclaf - APBN - 1 buah Kembali ke
RT
3 Bak instrumen Setenless APBD II 1995/2003 2 buah Baik
besar

11
4 Bak instrumen Setenless APBD II 1995/2003 2 buah Baik
kecil
5 Bak instrumen SH 512 Rutin 2003 2 buah Baik
kecil
6 Bak instrumen SH 508 Rutin 2003 1 buah Baik
besar
7 Batery Plastik APBD II 2006 1 buah Baik
8 Bed set cabinet Max APBN 2002 8 buah Baik
9 Bengkok Plastik/Stenl APBD II 1997/2002/2007 3/2 buah Baik
kecil/besar ess
10 Box bayi Kayu APBD II 2006 3 buah Baik
11 Diabetes mesin - Rutin 2004 1 buah Baik
12 Es cap Polos APBD II 2001 1 buah Baik
13 Foto therapy - APBD II 2005 1 buah Baik
14 Gunting hecting Crown Inox APBD II 1999 1 buah Baik
up
15 Gunting verban Yamaco/SS/ Rutin/ 2003/2007 3 buah Baik
Tajima APBD
16 Iluminator - APBD II 2001 1 buah Baik
17 Irigator Email APBD II 1995/1996 1 buah Baik
18 Klem lurus Meeden Rutin 2004/2007 2 buah Baik
japan
19 Korentang Crown Inox APBD II 1999/2000 1 buah Baik
20 Kursi roda/rustul - APBD II 1998/2001 2 buah Baik
21 Lampu sorot Tesena/sumg APBD II 07/02/2008 4 buah Baik
sim/RB
22 Manometer Shrap APBD II 1998/1999 1 buah Baik
oksigen manual
23 Metline - Rutin 2003 1 buah -
24 Manometer - - 2009 8 buah Baik
oksigen sentral
25 Minor set Smic/yamac Rutin/ 07/03/2008 2 buah Baik
o APBD
26 Mortir (untuk - Rutin 2003 1 buah Baik
numbuk obat)
27 Nebulizer Plastik APBD II 2006 1 buah Rusak
28 Overtable - APBN 2002/2007 4 buah Baik
29 Pinset anatomis - APBD 1998/1999/2007 2 buah Baik
II/APBD
30 Pinset chirergis Crown Rutin 1999/2003 2 buah Baik
inox/yamaco
31 Pispot SS Rutin 2002/2006/2007 13 buah Baik
32 Sekarpel (gagang Plastik, SS APBD II 2007 1 buah Baik
besturi)
33 Senter SS Rutin 2003 1 buah Rusak
34 Spuit gliserin - Rutin 2003 1 buah Baik
35 Sputum pot - APBD II 2006 2 buah Baik
36 Standar infuse SS APBD II 96/98/03/07 13 buah Baik
37 Stetoscope anak Polos/ SS APBD II 2002 1 buah Baik
38 Stetoscope Fujiscope Rutin 2003/2007/2008 2 buah 1 Baik, 1
dewasa Rusak

12
39 Suction Riester APBD II 1998/1999 1 buah Baik
40 Tempat korentang Thomas APBD II 2006 1 buah Baik
41 Tensimeter Crown inox APBD 2006/2007 3 buah 2 baik, 1 rusak
II/APBD dan kembali
ke RT
42 Tensimeter anak Yamasu/ APBD II 2006 1 buah Baik
riester
43 Termometer Yamasu/ APBD II 1998/2003 8 buah Baik
badan riester
44 Timbangan Safety Rutin 2003 1 buah Baik
dengan TB
45 Timbangan - Rutin 2003 1 buah Baik
dewasa
46 Timbangan bayi - Rutin 2003/2007 3 buah Baik
/infras
47 Tong spatula - APBD II 2001/2007 2 buah Baik
48 Troli EKG SS APBD II 2005 1 buah Baik
49 Troli Obat Besi Infraktur 2007 1 buah Baik
50 Troli instrument Polos APBD II 1999/2000/2007 1 buah Baik
51 Tromol kasa besar Besi Rutin 2004 1 buah Baik
52 Tromol QAQS Besi Rutin 2004 2 buah Baik
sedang
53 Torniquet SS Rutin 2004/2007 1 buah Baik
54 Urinal Karet Rutin 97/98/99/04/07 7 buah Baik
55 Urinal tampu Stainless/sen APBD II 2007 1 buah Baik
g
56 UV Lamp Plastik APBD II 2004 1 buah Baik
57 Vena sectie set Tesena APBN 1999 1 set Baik
model. TSN
58 Wash kom Stainless APBD II 1996/1997/2003 10 buah Baik
59 WWZ Karet APBD II 2006/2008 3 buah Baik
60 Escape - - 2008 2 buah Baik
61 Stetoskop dewasa Litman - 2008 1 buah Baik
62 Stetoskop anak Litman - 2009 1 buah Baik
63 Neck coller anak Makida - 2009 1 buah Baik
64 Neck coller Makida - 2009 1 buah Baik
dewasa
65 Blood warmer Animax - - 1 buah Baik
66 Troli ganti verban - - 27/12/2009 1 buah Baik
67 Box bayi Mak APBN/TP 2012 1 buah Baik
68 Syringe pump Terumo DAK 2012 1 buah Baik
69 Infus pump Terumo DAK 2012 1 buah Baik
70 Termometer - - - - -
digital
71 Kasur dekubitus - - - 2 buah 1 Rt
72 Gantungan O2 - - - - Baik
kecil
73 Gantungan urin - - - - Baik
bag
74 Oksigen kecil dan - - - - Baik
troli

13
75 Kasur secubitus - - 2014 2 buah Baik
76 Syiringe pump - - 2015 1 buah Baik
77 Nebulizer - - 2015 1 buah Baik
78 Tensimeter - - 2015 1 buah Baik
79 Tensimeter - - 2016 2 buah Baik
80 Bak injeksi - - 2016 1 buah Baik
Sumber: Daftar Investaris, Observasi dan Wawancara di Ruang Rawat Melati

Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar alat alat yang ada di buku inventaris dan di
ruangan sudah sesuai. Alat-alat tersebut juga sudah banyak yang baru.
(b) Daftar Alat Tenun
Tabel 10
Daftar Alat Tenun
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
No Nama Barang Satuan Jumlah Kondisi Keterangan
1 Spre/SB Ungu Buah 12/13/15 Baik -
2 Gorden semua ruang Buah 15/15 Baik -
3 Kimono/ baju pasien Buah 6 - -
4 Sprei besar, sarung bantal, Buah - Baik Sprei B 14
sarung guling, stik laken Sprei L 12
Stik Laken B 13
Stik Laken L 7
Sarung bantal B 12
Sarung guling B
Sarung guling L 21
5 Bantal pasien Buah 12 Baik -
6 Bantal baru Buah 5 Baik -
7 Guling pasien Buah 8 Baik -
8 Guling baru Buah 6 Baik -
9 Piayama Buah - - -
10 Selimut wool Buah 12 Baik -
11 Selimut biasa Buah 5 Baik -
12 Selimut anak Buah - - -
13 Sprei kecil Buah - - -
14 Sarung bantal Buah 30 Baik -
15 Sarung guling Buah 21 Baik -
16 Sarung kasur Buah 8 Baik -
17 Sarung escap Buah - - -
18 Sarung windring Buah - - -
19 Sarung 02 Buah - - -
20 Taplak meja pasien Buah 9 Baik -
21 Taplak meja teras Buah - - -
22 Washlap Buah 30 Baik Tissue
23 Lampu box bayi Buah 6 Baik -
24 Kain penutup terapi Buah - - -
25 Sprei dokter Buah 6 Baik -

14
26 Selimut dokter Buah 1 - -
27 Sarung bantal dokter Buah 6 - -
28 Sarung guling dokter Buah 2 - -
Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar alat tenun di Ruang Rawat Melati sudah
mencukupi dari segi kuantitas. Kondisi alat tenun cukup baik dan masih nyaman
digunakan bagi pasien.

C. UNSUR PROSES
1. Proses Manejemen Asuhan Keperawatan
Tabel 11
Pre Conference Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober 2016 - 02 November 2016
No Uraian Tugas Sll Srg Kdg TP
3 2 1 0
1 Menyiapkan ruangan/tempat
2 Menyiapkan rekam medis pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference
4 Memandu pelaksanaan pre conference
5 Menjelaskan masalah keperawatan pasien dan
rencana keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya
6 Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang
dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi pelaksaan asuhan
pasien/tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan
askep kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
10 Memberikan reinforcement positif pada AN
11 Menyimpulkan hasil pre conference
JUMLAH 7 1 3 0
Prosentase 63.6% 9.1% 27.3% 0%
Total 100%
2. Analisa Data:
Berdasar tabel diatas dapat diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pre conference
diperoleh prosentase 63.6% kategori cukup. Ada preconference selama operan jaga
yang terlewatkan seperti mendiskusikan cara dan strategi pelaksaan asuhan
pasien/tindakan.

Tabel 12
Operan Dinas Ruang Rawat Melati RSUD Wates

15
Tanggal 31 Oktober 2016 - 02 November 2016
No Aspek yang dinilai Dilakukan Tdk Dilakukan
1 Kelompok dinas sudah siap
2 Shift yang mau mengoperkan menyiapkan hal-hal
yanga akan disampaikan
3 Ketua tim/Penanggung jawab dinas menyampaikan :
a Kondisi keadaan umum pasien
b Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
tindak lanjut keperawatan, menyebutkan
pemeriksaan apenunjang beserta hasilya, tindakan
kolaborasi lanjutan
4 Penyampaian no. 3 disampaikan dengan jelas, singkat,
akurat dan tidak terburu-buru
5 Ketua tim bersama semua anggota tim bersama-sama
langsung melihat keadaan klien
6 Tim yang mengoperkan dinas memberi kesempatan
kepada tim yang akan menjalankan tugas untuk
bertanya
7 Tim yang mengoperkan dinas menyerahkan semua
berkas catatan perawatan kepeda tim yang akan
menjalankan tugas
Total score 5 2

Presentase 71.4% 28.6%


Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil bahwa operan dinas diperoleh skor
71.4% dengan kategori cukup. Ada laporan operan dinas yang belum dilakukan seperti
sering terlewatkannya memberi kesempatan bertanya dari tim yang megoperkan dinas
kepada tim yang akan menjalankan tugas dan penyampaian operan yang terburu-buru.

Tabel 13
Post Conference Ruang Rawat Melati RSUD Wates
31 Oktober 2016 - 02 November 2016
No Uraian tugas Sll Srg Kdg TP
3 2 1 0
1 Menyiapkan ruangan/tempat
2 Menyiapkan rekam medis pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukan post conference
4 Menerima penjelasan dari AN tentang hasil
tindakan/hasil asuhan keperawatan yang telah
dilakukan AN
5 Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam
memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien dan
mencari upaya penyelesaian masalah
6 Memberikan reinforcement pada AN

16
7 Menyimpulkan hasil post conference
8 Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan
tugas jaga shift jaga berikutnya (melakukan ronde
keperawatan)
JUMLAH 4 1 3 0
Prosentase 62.5% 12.5% 25% 0%
Total 100%

Analisa Data:
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil bahwa post conference diperoleh
prosentase sebanyak 62.5% dengan kategori cukup. Ada post conference yang
terlewatkan seperti terlewatkannya sesi diskusi masalah yang telah ditemukan dalam
memberi asuhan keperawatan pada pasien dan mencari uapaya penyelesaiian
masalahnya.

Tabel 14
Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning
Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober - 02 November 2016 (n = 3 hari obs)
No Variabel Yang Dinilai Tidak Ya
(0) (1)

Karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting


1
morning
Karu memberikan arahan kepada staf materi yang
2
telah disiapkan sebelumnya
Karu melakukan klarifikasi apa yang telah
3
disampaikan kepada staf
Memberikan kesempatan kepada staf untuk
4 mengungkapkan permasalahan yang muncul di
ruangan
Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan yang
5
dapat di tempuh
Karu memberikan motivasi dan reinforcement
6
kepada staf
Jumlah 6
Prosentase 100 %
Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil bahwa pelaksanaan meeting morning
masuk dalam dengan prosentase 100%, kategori baik. Ada meeting morning selama
observasi kami berlangsung tetapi tidak di pisahkan dengan operan berlangsung,
sehingga perlu adanya meeting morning.

17
3. Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Kajian Data:
Berdasarkan hasil pengkajian pendokumentasian keperawatan menggunakan instrument A,
Meliputi pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi.
Tabel 15
Hasil Rekapitulasi Pendokumentasian Keperawatan Dengan Instrumen A
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016 (n = 8)

No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak


dilakukan
N % N %
A Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan 8 100 0 0
pedoman pengkajian
2. Data dikelompokan (Bio-psiko-sosio-spiritual) 8 100 0 0
3. Data yang dikaji lengkap dalam waktu 24 jam 6 80 2 20
sejak pasien masuk
4. Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang 5 63 3 37
5. Pengkajian yang dilakukan, disertai nama dan 8 100 0 0
tanda tangan perawat yang mengkaji
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 35 89 5 11
Nilai keseluruhan

B Diagnosa
1. Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai prioritas 6 79 2 0
masalah pasien
2. Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan 7 88 1 12
benar (P/E/S)
3. Merumuskan diagnosa keperawatan 6 75 2 25
aktual/resiko/potensial
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 19 81 21 19
Nilai keseluruhan

C Rencana Tindakan
1. Rencana askep berdasarkan diagnosa keperawatan 7 88 1 12
2. Rencana askep disusun oleh perawat yang 8 100 0
bertanggung jawab 0
3. Rumusan tujuan mengandung komponen SMART 8 100 0
4. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas 7 88 1 0
5. Rencana tindakan mencakup tindakan observasi 8 100 0 12
keperawatan 0
6. Rencana tindakan mencakup tindakan terapi 6 75 2 25
7. Rencana tindakan mencakup tindakan pendidikan 7 88 1 12
kesehatan 7 88 1 12
8. Rencana tindakan mencakup tindakan kolaborasi
9. Rencana tindakan mencakup tindakan yang 6 75 2 25
menggambarkan keterlibatan klien/keluarga
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 64 89 8 11
Nilai keseluruhan

D Tindakan /Implementasi

18
1. Tindakan observasi keperawatan yang dilakukan 8 100 0 0
didokumentsikan
2. Tindakan terapi kekperawatan yang dilakukan 8 100 0 0
didokumentasikan
3. Tindakan pendidikan kesehatan yang dilakukan 6 75 2 25
didokumentasikan
4. Tindakan kolaborasi yang dilakukan 7 88 1 13
didokumentasikan
5. Tindakan yang dilakukan dengan melibatkan 7 88 1 12
klien /keluarga didokumentasikan
6. Respon klien terhadap tindakan keperawatan 8 100 0 0
didokumentasikan
Prosentase = Nilai yang didapat X 100
44 92 4 8
Nilai keseluruhan

E Evaluasi
1. Diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari sesuai 7 88 1 12
SOAP
2. Diagnosa keperawatan yang sudah teratasi terlihat 6 75 2 25
dalam dokumentasi
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 13 81 3 19
Nilai keseluruhan

F Dokumentasi
1. Menulis pada format yang baku 8 100 0 0
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang 6 75 2 25
dilakukan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah 8 100 0 0
yang baku dan benar
4. Setiap melakukan tindakan atau kegiatan perawat 8 100 0 0
mencantumkan paraf atau nama jelas jam dan
tanggal dilakukan tindakan
5. Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai 5 63 3 37
dengan ketentuan yang berlaku

Prosentase = Nilai yang didapat X 100


35 87 5 13
Nilai keseluruhan

Sumber Data : Studi Dokumentasi Tanggal 31 Oktober-02 November 2016


Analisa Data :
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengkajian asuhan keperawatan di
Ruang Rawat Melati adalah 89% dengan kategori baik, format pengkajian yang diisi
oleh perawat sudah baik. Hasil dari penulisan diagnosa adalah 81% dengan katageri
baik dan rencana keperawatan adalah 89% dengan kategori baik serta tindakan sebesar
92% dengan kategori baik. Sedangkan untuk dokumentasi dengan hasil 87%, berada
dalam kategori baik.
Tabel 16
Penerapan Asuhan Keperawatan (Instrumen A)

19
Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016
(n = 8)
Hasil
No Aspek yang Dinilai Keterangan
%
1 Pengkajian 100 Sebanyak 50 % pengkajian belum optimal dalam
pengisiannya pengkajian yaitu bagian pengisian
pasien datang awal hingga pulang. Sebanyak
100 % perawat menyertakan nama dan tanda
tangan perawat secara lengkap.
2 Diagnosa 79 Sebanyak 62.5 % perawat belum membuat
diagnose sesuai prioritas masalah pasien.
3 Perencanaan 89 Sebanyak 75 % perawat belum melakukan
tindakan yang melibatkan pasien dan keluarga
4 Tindakan 92 Sebanyak 75 % perawat belum
mendokumentasikan pendidikan kesehatan yang
dilakukan.
5 Evaluasi 81 Sebanyak 75 % diagnose keperawatan yang
sudah teratasi terlihat dalam askep.
6 Dokumentasi asuhan 87 Sebanyak 62.5 % berkas keperawatan di
keperawatan tempatkan ditentukan.
Rata rata (%) 88

Analisa data:
1. Pengkajian
Sebanyak 100% mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian,
100% data dikelompokkan (Bio-Psiko- Sosial -Spiritual). 100% data dikaji
lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk, 100 % data dikaji sejak pasien
masuk sampai pulang. 100% pengkajian di sertai nama dan tanda tangan dan
100% perawat menyertakan nama dan tanda tangan perawat yang mengkaji.
2. Diagnosa
Sebanyak 79% diagnosa keperawatan ditulis sesuai prioritas masalah pasien,
dirumuskan dengan benar 88% dan dalam bentuk aktual / risiko / potensial
terdapat 75%. Diagnosa keperawatan yang tidak dituliskan 25%.
3. Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan di Ruang Rawat Melati 11 % tidak berdasarkan
diagnosa keperawatan dan disusun tidak berdasarkan standar yang berlaku.
4. Tindakan Keperawatan

20
92% tindakan yang dilakukan sudah di dokumentasikan, walaupun tidak
mengacu pada rencana keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
81% evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari sesuai SOAP dan masalah yang
telah teratasi terlihat dalam dokumentasi
6. Dokumentasi
Pendokumentasian asuhan keperawatan mencapai 87% yaitu penulisan sudah
jelas, ringkas dan sudah menggunakan istilah baku dan benar. Sebagian penulisan
belum mencantumkan nama terang pada setiap melakukan dokumentasi, hanya
paraf saja. Setiap tindakan yang dilakukan sebagian besar belum dilengkapi
dengan waktu atau jam, hanya ditulis shift pagi,siang dan malam. Sehingga perlu
adanya peningkatan kemauan dan kemampuan perawat untuk melengkapi waktu
dilakukan tindakan keperawatan ataupun tindakan kolaborasi.
4. Kepatuhan Tenaga Keperawatan Terhadap SPO Keperawatan (Instrument
C)
Kajian data:
Hasil observasi kepatuhan perawat sesuai SPO untuk 5 tindakan tersebut adalah :
1) Injeksi
2) Obat oral
3) Vital sign
4) Komunikasi terapeutik
5) Cuci tangan

Tabel 17
Hasil Observasi Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan Perawat
di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
tanggal 31 Oktober-2 November 2016

No Perasat F Nilai (%) Keterangan


1 Mengukur vital signs 6 63% Sebagian besar perawat sudah melakukan
pengukuran vital sign (Tekanan darah,

21
respirasi, nadi dan suhu) cukup baik dan
dapat dikategorikan dalam kategori cukup.
Masih terlihat beberapa perawat tidak
melakukan pengukuran vital sign sesuai
standar prosedur operasional yang telah
ditetapkan.
2. Penggunaan APD 6 83% Prinsip dalam penggunaan APD (sarung
(sarung tangan) tangan) sudah termasuk dalam kategori
baik, sebagian besar perawat sudah
memenuhi standar prosedur operasional
yang ditetapkan dalam menerapkan
penggunaan sarung tangan.
3. Memberikan obat per 6 80% Prinsip dalam memberikan injeksi intravena
oral dan injeksi dan pemberian obat oral sudah termasuk
dalam kategori baik, sebagian perawat
sudah memenuhi standar prosedur
operasional yang ditetapkan.
4. Cuci tangan 6 83% Sebagian besar perawat sudah melakukan
cuci tangan dengan benar dan termasuk
dalam kategori baik meskipun ada beberapa
perawat yang meninggalkan standar
operasional prosedur yang telah ditetapkan.
5. Komunikasi teraputik 6 76% Sebagian besar perawat sudah melakukan
komunikasi teraputik cukup baik dan
termasuk dalam kategori cukup akan teteapi
masih terlihat beberapa perawat tidak
melakukan komunikasi teraputik sesuai
standar prosedur operasional yang telah
ditetapkan.
Rata-rata 77%
Sumber Data : Data Primer Pengkajian 31 Oktober 2 November 2016
Analisa data
Berdasarkan tabel diatas data hasil observasi tindakan keperawatan di Ruang Rawat
Melati terhadap 5 tindakan keperawatan yang dilakukan menunjukkan nilai rata-
rata 77%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan keperawatan yang dilakukan di
Ruang Rawat Melati dikategorikan baik atau sudah mengacu pada protap/standar
operasional prosedur yang telah ditetapkan. Namun, dari observasi beberapa
tindakan belum optimal, seperti melakukan pengukuran vital sign serta penerapan
komunikasi teraputik yang baik dan benar.
5. Pelaksanaan Universal Precaution
a. Kajian data
Hasil Observasi dan data primer angket pelaksanaan Universal precaution di
Ruang Rawat Melatidalam tabel berikut:

22
Tabel 18
Evaluasi Pelaksanaan Universal Precaution
Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober - 2 November 2016 (n= 6 )

Pelaksanaan
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1. Perawat cuci tangan ketika akan kontak dengan pasien atau 3 3
melakukan tindakan pada pasien
2. Perawat cuci tangan ketika selesai kontak dengan pasien 6 0
atau telah selesai melakukan indakan terhadap pasien
3. Perawat memcuci tangan deangan sabun/ deterjen/ 6 0
desinfektan
4. Perawat mencuci tangan di teampat air mengalir (wastafel) 6 0
5. Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak atau 6 0
melakukan tindakan dengan pasien.
6. Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan 5 1
kepada pasien.
7. Perawat menggunakan baju pelindung ketika melakukan 2 4
tindakan kepada pasaien.
9. Perawat menggunakan alat-alat disposible hanya untuk 4 2
sekali pakai.
10. Setelah menggunkan alat-alat non disposible perawat 6 0
mencucinya dengan larutan desinfektan.
11. Perawat mensterailkan alat-alat steril di instalasi sterilisasi 6 0
sentral.
12. Perawat menyiapkan alat-alat kesaehatan ditempat khusus. 6 0
13. Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus 6 0
benda-benda tajam.
14. Perawat membuang sampah medis ditempat sampah medis. 6 0
15. Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah 6 0
non medis.
Jumlah 80 10
Prosentase 89% 11%
Sumber Data : Data Primer Pengkajian 31 Oktober 2 November 2016

Analisa Data
Dari hasil observasi di Ruang Rawat Melati yang dilakukan pada tanggal 31
Oktober 2 November 2016 sebanyak 89% perawat telah melakukan universal
precaution dengan kategori baik. Sebelum perawat melakukan tindakan ke pasien,
masih ada perawat yang tidak melakukan cuci tangan menggunakan sabun cair dan
air mengalir. Perawat di Ruang Rawat Melati hanya beberapa perawat yang
menggunakan baju pelindung dikarenakan baju pelindung hanya dibutuhkan untuk
kasus infeksi. Dalam melakukan tindakan keperawatan seperti injeksi, perawat

23
selalu menggunakan sarung tangan dispossible. Secara umum pelaksanaan
universal precaution di Ruang Rawat Melati masuk dalam kategori baik, tetapi
masih ada hal-hal yang perlu untuk diperhatikan seperti penggunaan sarung tangan
dispossible dan masker ketika kontak dengan pasien dan melakukan cuci tangan
sebelum melakukan prosedur tindakan atau contak dengan pasien.
6. Pelaksanaan pembuangan sampah medis
a. Kajian data
Hasil Observasi dan data primer angket pelaksanaan pengelolaan sampah di
Ruang Rawat Melati dalam tabel berikut:
Tabel 19
Data Observasi Pengelolaan Sampah di Ruang Melati
RSUD Wates Tanggal 31 Oktober-02 November 2016
n= 6

Pelaksanaan
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Perawat membuang jarum di tempat jarun suntik/ needles 6 0
2 Perawat membuang limbah medis benda tajam di tempat
6 0
limbah medis benda tajam
3 Perawat membuang limbah medis benda non tajam di
6 0
tempat limbah medis benda non tajam
4 Perawat membuang fial obat dan botol infus pada tempat
6 0
botol infuse
Total 24 0
Presentase 100 % 0%

Sumber data : data primer pengkajian 31 Oktober 2016 - 01 November 2016


Analisa data:
Dari hasil observasi selama 2 hari di ruang melati, perawat sudah baik sekali dalam
pengelolaan sampah.

7. Pelaksanaan 6 Langkah Sasaran Keselamatan Pasien


Tabel 20
Evaluasi Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Melati RSUD
Wates Tanggal 31 oktober- 2 November 2016 (n=8 )

No Komponen yang di nilai Pelaksanaan

24
Ya (1) Tdk (0)
1. Ketepatan identifikasi pasien
a. Perawat mengidentifikasi pasien menggunakan dua identitas
pasien yaitu menanyakan nama pasien dan mencocokkannya
dengan nama pasien di gelang identitas
b. Perawatmengidentifikasi identitas pasien sebelum pemberian
obat, atau darah, atau produk darah

c. Perawat/ petugas mengidentifikasi identitas pasien sebelum
mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
d. Perawat/ petugas mengidentifikasi identitas pasien sebelum

pemberian pengobatan dan atau tindakan/prosedur
e. Status pasien terpisah antara satu pasien dengan pasien yang
lain
Total 5 0
Prosentase 100% 0%
2. Peningkatan komunikasi yang efektif

a. Perawat menuliskan secara lengkap perintah yang diterima baik
secara lisan ataupun melalui telepon
b. Perawat membacakan kembali perintah yang diterima secara lisan

ataupun melalui telepon

c. Pemberi perintah mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah
dituliskan dan dibaca ulang adalah akurat.
d. Perawat menuliskan secara lengkap hasil pemeriksaan pasien

Total 4 0
Prosentase 100%
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
a. Ada dokumentasi mengenai pemberian cairan
b. Perawat mengecek program terapi sebelum memberikan terapi
cairan pada pasien

c. Perawat memprogram pemberian cairan elektrolit pekat sesuai
aturan pemberian
d. Perawat memonitor reaksi pemberian cairan
e. Perawat mengatur tetesan infus atau hasil perhitungan sesuai

dengan order.
f. Perawat menuliskan catatan pemberian infus secara terperinci

(tanggal, jam dan macam cairan)
g. Perawat mengeja kembali nama obat yang diresepkan secara
verbal
h. Adanya pemisah tempat dan pelabelan tempat obat yang
rupanya mirip
Total 8 0

25
Prosentase 100% 0%
4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar sebelum
melakukan tindakan

a. Perawat memastikan data pada catatan perawatan sebelum
melakukan tindakan
b. Perawat mencatat tindakan yang telah dilakukan di status
pasien
Total 2
Prosentase 100%
5 Pengurangan risiko infkesi
a. Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan

b. Perawat mencuci tangan menggunakan cairan antiseptik

c. Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar
d. Ada pedoman mengenai cuci tangan yang benar
Total 3 1
Prosentase 75% 25%
6 Pengurangan risiko pasien jatuh
a. Tempat tidur pasien terpasang side rail
b. Tersedia alat panggil (bel) didekat tempat tidur pasien
c. Roda tempat tidur pasien selalu dalam keadaan terkunci ketika
stationer
Total 2 1
Prosentase 66,7% 33,3%
Jumlah 24/26X 2/26X1
100 00
Sub Presentase 92,3 % 7,7%
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 31 Oktober- 2 November 2016
Analisa data:
Berdasarkan tabel diatas didapatkan presentase 92,3% atau sebagian besar perawat
di Ruang Rawat Melati sudah melaksanakan 6 sasaran keselamatan pasien dengan
baik. Identitas pasien dan pemberian obat sudah dilakukan dengan baik dan
lengkap.Pengaman tempat tidur dan label risiko jatuh sudah terpasang pada tempat
tidur pasien dengan risiko jatuh, akan tetapi pasien tidak tahu fungsi dari tanda
tersebut. Perawat juga sudah melaksanakan cuci tangan yang benar untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

8. Ketepatan Identifikasi Pasien


Tabel 21
Ketepatan Identifikasi Pasien

26
di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Prosedur Ya Tidak
1. Persiapan: Rapikan pakaian dan penampilan 6 0
2. Ucapkan salam dengan tersenyum selamat pagi/ siang/ malam... 6 0
3. Petugas/perawat/bidan memperkenalkan diri dengan menyebutkan 2 4
nama dan ruangan tempat bekerja.
4. Petugas/perawat/bidan melakukan identifikasi pada pasien sebelum 4 2
melakukan tindakan/prosedur
bapak/ibu, sebelum melakukan tindakan/prosedur, saya akan
melakukan komfirmasi identitas dengan meminta bapak/ibu
menyebutkan nama dan tanggal lahir bapak/ibu untuk dicocokkan
dengan data pada gelang identitas.
5. Petugas/perawat/bidan melaksanakan tindakan sesuai program yang 6 0
dimaksud setelah identifikasi sesuai.
Total 24 6
Prosentase 80 % 20 %
Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi di Ruang Rawat Melati yang dilakukan pada tanggal
31 Oktober-2 November 2016 didapatkan prosentase 80 % atau sebagian besar
perawat di Ruang Rawat Melati sudah melihat identitas pasien sebelum melakukan
tindakan dengan kategori baik. Akan tetapi masih ada sebagian kecil (20 %)
perawat yang tidak patuh dalam melihat identitas pasien sebelum melakukan
tindakan dan tidak memperkenalkan diri.

9. Pencegahan Risiko Jatuh


Kajian data:
Berdasarkan observasi selama 3 hari untuk pencegahan risiko jatuh
Tabel 22
Hasil Observasi Pencegahan Risiko Jatuh
di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
n=6
PROSEDUR Ya Tidak
1. Petugas/ perawat / bidan melakukan assesmen risiko jatuh ( morse pada 6 0
dewasa dan hunty Dumty pada anak-anak)
2. Petugas/ perawat / bidan melakukan orientasi kamar inap pada pasien. 4 2

27
3. Petugas/ perawat / bidan memposisikan tempat tidur serendah 4 2
mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur terpasang
dengan baik.
4. Petugas/ perawat / bidan meletakkan benda-benda pribadi berada dalam 4 2
jangkauan (telepon genggam, tombol panggilan, air minum, kacamata)
5. Petugas/ perawat / bidan mengatur pencahayaan yang adekuat 3 3
(disesuaikan dengan kebutuhan pasien )
6. Petugas/ perawat / bidan meletakkan alat bantu berada dalam jangkuan 2 4
(tongkat, alat penopang ).
7. Petugas/ perawat / bidan melakukan optimalisasi penggunaan kaca 4 2
mata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8. Petugas/ perawat / bidan memantau efek obat-obatan 6 0
9. Petugas/ perawat / bidan menganjurkan kekamar mandi secara rutin, 4 2
kepada pasien.
10. Petugas/ perawat / bidan memberikan edukasi mengenai pencegahan 6 0
jatuh pada pasien dan keluarga.
Total 43 17

Prosentase 71,7% 28,3%


Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi pencegahan risiko jatuh didapatkan hasil 71,7% dengan
kategori cukup, hal ini masih sangat perlu diperhatikan karena risiko jatuh pasien
masih belum memenuhi syarat aman pasien dibangsal Melati. Hal-hal yang perlu
diperhatikan seperti petugas/perawat melakukan meletakkan alat bantu dalam
jangkauan, perawat memberikan edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien
dan keluarga, serta masih banyak lagi hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat
dibangsal Melati.

10. Komunikasi Terapeutik


Kajian data:
Observasi pelaksaan komunikasi Terapeutik dengan tenaga medis, komunikasi
terapeutik pada pasien:

28
a. Komunikasi terapeutik pada pasien
Tabel 23
Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik di Ruang Rawat Melati
RSUD WatesTanggal 31 Oktober-2 November 2016
Pelaksanaan
No. Komponen
Ya Tidak
a. Tahap pre interaksi
1. Mengumpulkan data tentang pasien
2 Menyiapkan alat
3 Cuci tangan
b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan tersenyum pada pasien
2. Melakukan validasi
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Menanyakan nama panggilan kesukaan pasien
5. Menjelaskan tanggung jawab perawat
6. Menjelaskan peran perawat
7. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
8. Menjelaskan tujuan
9. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan
10. Menjelaskan kerahasiaan
c. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pada pasien untuk
bertanya
2. Menanyakan keluhan pasien
3. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
4. Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana
d. Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil kegiatan
2. Memberi reinforcement positif
3. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
Total 16 5
Prosentase 76 % 24 %
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 31 Oktober-2 November 2016

Analisa data :
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa komunikasi terapeutik dengan
persentase sebesar 76%, dalam kategori baik. Sebagian perawat sudah melakukan

29
komunikasi terapeutik dengan pasien. Hasil observasi menunjukkan sebagian
besar perawat tidak memperkenalkan diri, menanyakan panggilan kesukaan
klien, menjelaskan waktu kegiatan, mempersilahkan klien untuk bertanya, dan
menjelaskan tentang kerahasiaan pasien.

Tabel 27
Tugas Kepala Ruang Keperawatan dalam Sistem Asuhan Keperawatan
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-2 November 2016 (n=3 hari obs)

No Dilakukan Tdk
Tugas Kepala Ruang Keperawatan
dilakukan
Membagi staf. Kep ke dalam grup MPM sesuai
1
dengan kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Membagi Pasien ke dalam grup sesuai kemampuan
3
& beban kerja
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan
4
ketertiban
Melakukan pertemuan pagi (meeting morning)
5
dengan semua staff ruangan
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas
Melakukan supervise dan memberi motivasi
7 kepada seluruh staff untuk mencapai kinerja yang
optimal
Melakukan kegiatan administrasi dan memeriksa
8
kelengkapan status setiap hari
Jumlah 7 1
Prosentase 87,5 % 12,5 %
Sumber data : data primer pengkajian tanggal 31 Oktober-November 2016

Analisa data:
Hasil observasi tugas kepala ruang di Ruang Rawat Melati menunjukkan hasil
87,5% dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tugas kepala ruang sudah
berjalan dengan cukup baik di Ruang Rawat Melati dan sudah mengacu pada
standar yang ada dan perlu untuk lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, kepala ruang
sangat berperan penting dalam peningkatan mutu asuhan keperawatan.

30
a. Komunikasi Terapeutik Pada Tenaga Medis
Tabel 24
Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik CABAK di Ruang Rawat
Melati RSUD WatesTanggal 31 Oktober 02 November 2016
Prosedur Ya Tidak
A. PERSIAPAN
1. Penerima pesan menyiapkan formulir 0 6
komunikasi efektif, pastikan penulisan identitas penelepon dengan
menuliskan nama, bagian/ instansi/ ruang kerja, hari, tanggal dan
waktu menelepon.
B. PELAKSANAAN
2. Ca (catat) 0 6
Tuliskan pesan yang disampaikan oleh komunikan (pemberi
pesan) pada lembar formulir komuikasi efektif.
3. Ba (baca) 0 6
Bacakan kembali ( read back ) pesan yang sudah ditulis oleh
komunikator (penerima pesan) kpada komunikan (pemberi pesan)
4. K ( Konfirmasi) 0 6
Konfirmasi kembali apakah pesan yang ditulis dan dibacakan oleh
komunikator (penerima pesan) sesudah komunikan (pemberi
pesan).
Penerima telepon menuliskan nama terang pada formulir
komunikasi efektif dan memberikan paraf pada kolom verivikasi.
Jika pesan tersebut ditujukan kepada piak ketiga/ selain
komunikator, komunikator harus memintakan paraf verivikai
kepada yang diberi pesan
Total 0 24
Prosentase 0% 100 %

Analisa Data:
Berdasarkan tabel evaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik CABAK dibangsal
Melati didapatkan hasil 0% dengan kategori tidak baik. Hal ini dikarenakan selama 3
hari observasi belum ditemukan perawat yang menggunakan komunikasi terapeutik
mengenai CABAK dibangsal Melati.
Tabel 25
Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik SBAR di Ruang Rawat Melati
RSUD WatesTanggal 31 Oktober-02 November 2016

PROSEDUR Ya Tidak

1. Sebelum menelepon dokter jaga atau dokter penanggung jawab pasien, 2 4


perawat/bidan telah melakukan pemeriksaan fisik, anamnesa
(pengkajian), dan membaca rekam medis pasien.

31
2. Perawat/ bidan menulis hal-hal yang akan dilaporkan di formulir lembar 5 1
komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan pasien, selanjutnya
bila akan menlepon dokter kembali, perawat/ bidan menuliskan di lembar
instruksi dokter/ catatan terintegrasi.
3. Perawat / bidan membaca status dan data pasien yang akan dilaporkan 5 1
untuk memastikan bahwa data sudah benar
4. Perawat / bidan menyiapkan rekam medis pasien dan lembar komunikasi 0 6
sbar yang telah diisi didekat pesawat telepon lengkap dengan data-data
yang akan dilaporkan.
5. Sebelum melaporkan, Perawat / bidan menyampaikan salam seperti : 6 0
selamat pagi/siang/ malam dokter?
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip komunikasi
SBAR
a. Situation 6 0
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS tempat perawat
bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien, umur, kamar/ ruangan,
serta masalah utama saat ini ( misalnya sesak nafas, nyeri dada,
badan panas, dll)
b. Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan:
1) Status kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah, EKG, dsb)
2) Statu respirasi (frekuensi pernafasan, SPO2, AGD dsb)
3) Status neiuroogis (GCS, pupil, kesadaran dsb)
4) Hasil laboratorium Dan Pemeriksaan penunjang lainnya
c. Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut
1) Problem kardiologi ( syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb)
d. Recommendation
Rekomendasi: pilih sesuai kebutuhan
1) Apakah pasien perlu dipindahkan ke ICU ?
2) Apakah dokter bisa segera datang meliht pasien ?
3) Mewakilkan dokter lain untuk datang ?
4) Konsultasi ke dokter lain?
pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan
1. Foto rongen?
2. Pemeriksaan analisa gas darah?
3. Pemeriksaan EKG?
4. Pemberian oksigenasi?
5. Beta2 antagonis nebulizer?
apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan?
6. Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital
7. Bila respon terapi tidak ada kapan harus menghubungi dokter lagi?
e. Konfirmasi
1) Saya telah mengerti rencana tindakan pasien
2) Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter sampai disini ?
7. Perawat/bidan mencatat ( writing down) semua rekomendasi / instruksi 6 0
dokter dalam lembar komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar instruksi
dokter/ catatan terintegrasi dalam rekam medis pasien:
1) Tanggal dan jam pesan terima
2) Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian harus spesifik
untuk menghindari salah penafsiran/hasil test kitis yang dilaporkan.
8. Perawat/bidan memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan sesuai 5 1
dengan cara mengulang dan membacakan kembali 9 repeat back dan

32
read back)
9. Dokter untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah dituliskan dan hal- 6 0
hal yang telah diinstruksikan oleh dokter, dibuktikan dengan menulis
pada lembar komunikasi SBAR untuk komunikasi per telepon yang
pertama kali dan dengan memberikan cap/ stempel read back berwarna
merah pada catatan perkembangan terintegrasi untuk komunikasi per
telepon selanjutnya.
10. Dokumentasikan secara lengkap instruksi dokter dalam formulir lembar 6 0
komunikasi SBAR / lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi dan
berikan paraf serta nama jelas Perawat/bidan yang melapor, dan nama
dokter yang memberikan pesan/ instruksi.
11. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan memberikan paraf, 6 0
nama jelas, tanggal dan jam verifikasi pada kolom yang tersedia
dilembar komunikasi SBAR/ lembar instruksi dokter / catatan terintegrasi
pada saat ini:
a. Untuk dokter jaga : pada saat pergantian shift atau selambat-
lambatnya dalam waktu 1x 24 jam
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali atau selambat-
lambatnya dalam waktu 1x 24 jam
12. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan) berhalangan (cuti, sakit) 6 0
maka yang melakukan verivikasi menandatangani catatan pesan yang
ditulis penerima pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh
dokter DPJP tersebut dalam waktu 1x 24 jam.
13. Saat pertama kali akan melapor pasien kepada dokter selambat- 6 0
lambatnya dalam waktu 1x 24 jam menggunakan formulir lembar
komunikasi SBAR , selanjutnya bila akan melaporkan kondisi pasien
melalui telepon untuk pasien yang sama, maka selambat-lambatnya
dalam waktu 1x 24 jam menulis dilembar instruksi okter/ catatan
terintegrasi an ditandatangani.
14. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan di dalam rekam medis 6 0
pasien yang bersangkutan ( untuk pasien rawat inap).
15. Penulisan / pendokumentasian pelaporan komunikasi SBAR ke dokter 6 0
oleh oleh petugas rawat jalan (perawat/bidan) di dalam catatan
terintegrasi distatus pasien yang bersangkutan.
Total 77 13

Prosentase 85,56% 14,44 %

Analisa Data:
Berdasarkan tabel evaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik SBAR dibangsal melati
didapatkan hasil 85,56% dengan kategori baik. Hal ini dikarenakan ada item yang
belum dilakukan oleh perawat dibangsal melati sebesar 14,4 %, yaitu tidak adanya
penyiapan formulir untuk SBAR.

33
11. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
1. Organizing
Kajian Data:
Tabel 26
Tugas Kepala Ruang Keperawatan dalam Sistem Asuhan Keperawatan
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 6-8 Juni 2016 (n=3 hari obs)

No Dilakukan Tdk
Tugas Kepala Ruang Keperawatan
dilakukan
Membagi staf. Kep ke dalam grup MPM sesuai
1
dengan kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Membagi Pasien ke dalam grup sesuai kemampuan
3
& beban kerja
Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan
4
ketertiban
Melakukan pertemuan pagi (meeting morning)
5
dengan semua staff ruangan
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas
Melakukan supervise dan memberi motivasi
7 kepada seluruh staff untuk mencapai kinerja yang
optimal
Melakukan kegiatan administrasi dan memeriksa
8
kelengkapan status setiap hari
Jumlah 6 2
Prosentase 75 % 25 %
Sumber data : data primer pengkajian tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa data:
Hasil observasi tugas kepala ruang di Ruang Rawat Melati menunjukkan hasil
75% dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa tugas kepala ruang sudah
berjalan dengan cukup baik di Ruang Rawat Melati dan sudah mengacu pada
standar yang ada dan perlu untuk lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, kepala ruang
sangat berperan penting dalam peningkatan mutu asuhan keperawatan.
Tabel 27
Hasil Evaluasi Tugas PN Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016 (n=3hari obs)

No Evaluasi Yang Dinilai Dilakukan Tdk dilakukan


1. Bertugas pada pagi hari
Bersama AN menerima operan tugas jaga dari PN yang
2.
tugas malam
3. Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise tentang

34
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
malam
Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan
4. akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada
5.
dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai
6.
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau
diagnose dan perencanaan keperawatan kepada semua
7.
pasien yang menjadi tanggung jawab ada bukti di
rekam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan
9.
asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan
10. keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada
dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuia
11. tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Bersama AN melakukan operan tugas jaga kepada AN
yang tugas jaga berikutnya
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau
yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada
pasien/keluarga baru
15. Bertugas pada pagi hari
16. Bersama AN menerima operan tugas jaga dari PN yang
tugas malam
17. Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
malam
18 Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan
akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
19 Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada
dalam grupnya setiap awal dinas pagi
20 Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai
kemampuan dan beban kerja
Jumlah 18 2
Prosentase 90 % 10 %
Analisa Data:
PN telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya
sebagai PNyaitu sebesar 90%, dalam kategori baik.PN melakukan penjelasan
pada AN tentang asuhan keperawatan seluruh pasien mengikuti pre

35
conference.Perawat primer dan timnya sudah mendekatkan diri dengan pasien
yaitu ketika operan jaga atau pertukaran jaga.
Tabel 28
Hasil Evaluasi Tugas AN (PA)
Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016 (n = 3 hari obs)

No Tugas Perawat Pelaksana Dilakukan Tidak dilakukan


Melakasanakan operan tugas setiap awal dan akhir
1.
jaga dari dan kepada AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi atau supervise tentang
2. kondisi pasien segera setelah selesai operan setiap
pasien
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas
3. yang dilakukan setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
Mengikuti per conference yang dilakukan PN setiap
4.
awal tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
5. yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti
6.
di rekam keperawatan
Melakukan konsultasi tentang masalah
7.
pasien/keluarga kepada PN
Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
8. kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha
9.
untuk mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua
10.
pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua
11.
pasien yang menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN
pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan
perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya kepada PN
Jumlah 11 1
Prosentase 91.7 % 8.3 %
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa data
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil bahwa AN telah melaksanakan
tugasnya denganpresentase 91.7 %, dengan ketegori baik.

36
Tabel 29
Hasil Evaluasi Hubungan Profesional/ Kemitraan Antara Staf Keperawatan
dengan Dokter/Tim Kesehatan Lain Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober 2 November 2016 (n = 3 hari obs)
No Hubungan antar Staff Dilakukan Tidak dilakukan
PN atau AN melakukan visite bersama dengan
1
dokter/tim kesehatan lain yang merawat
PN melakukan diskusi kasus dengan dokter/tim
2
kesehatan minimal 1x/minggu.
Hubungan profesional/kemitraan dengan
3 dokter/tim kesehatan lain tercermin dalam
dokumen rekam medik.
PN atau AN dapat segera memberikan data pasien
4 yang akurat dengan cepat dan tepat kepada
dokter/tim kesehatan lain bila dibutuhkan.
PN/AN menggunakan rekam medik sebagai
5 sarana hubungan profesional dalam rangka
pelaksanaan program kolaborasi.
Dokter/tim kesehatan lain menggunakan rekam
6 keperawatan sebagai sarana hubungan
professional dalam rangka program kolaborasi.
Dokter/Tim kesehatan yang lain mengetahui setiap
7
pasien siapa PNnya.
PN memfasilitasi pelaksanaan konsultasi
8
pasien/keluarga dengan dokter/tim kesehatan lain.
Jumlah 8/8X100
Prosentase 100
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal31 Oktober 2 November 2016.
Analisa Data:
Berdasarkan hasil evaluasi hubungan kemitraan antar staf keperawatan dengan tim
kesehatan lain didapatkan hasil 100% hubungan di Ruang Rawat Melati baik, disini
dapat mencerminkan bahwa perawat Melati cukup baik dengan tim kesehatan lain yang
ada termasuk mahasiswa perawat. Dari hasi evaluasi diatas, dapat terlihat bahwa
perawat Ruang Rawat Melatisangat care dengan tim medis atau tim kesehatan lain.
Selain itu, dengan terjalinnya hubungan staf keperawatan dengan tim medis/kesehatan
lain yang sangat baik, akan memberikan dampak positif pada perawat maupun tim
medis/kesehatan lain, selain itu juga akan memberikan suatu nilai positif dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.

37
Tabel 30
Hasil Evaluasi Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan
dengan Pasien Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober 2 November 2016

No Dilakukan Tidak dilakukan


Evaluasi Yang Dinilai
1 Kepala ruang melakukan supervisi seluruh pasien
yang ada di ruangan setiap awal tugas
2 PN dan AN mensupervisi seluruh pasien yang
menjadi tanggungjawabnya segera setelah
menerima operan tugas setiap pasien.
3 PN menginformasikan peraturan dan tata tertib RS
yang berlaku kepada setiap pasien atau keluarga
baru
4 PN memperkenalkan perawat dalam satu grup
yang akan merawat selama pasien dirawat di RS
5 PN atau AN melakukan visit atau monitoring
pasien untuk mengetahui perkembangan atau
kondisi pasien
6 PN memberikan penjelasan setiap rencana
tindakan atau program pengobatan sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya.
7 Setiap akan melakukan tindakan keperawatan PN
atau AN memberikan penjelasan atas tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga
8 Kesediaan PN atau AN untuk menerima
konsultasi/keluhan pasien/keluarga dan berupaya
mengatasinya
9 Pasien atau keluarga mengetahui siapa PN atau
perawat yang bertanggung jawab selama ia
dirawat dan ditulis pada papan nama pasien.
10 PN atau AN memberitahu dan mempersiapkan
pasien yang akan pulang.
9/10x100 1/10x100
Jumlah
Prosentase 90% 10%
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 31 Oktober 2 November 2016.

Analisa Data:
Berdasarkan hasil diatas didapatkan hasil bahwa 90 % hubungan antara staf
keperawatan dengan keluarga baik, dan dalam saat operan jaga para perawat
menyebutkan nama perawat yang akan menggantikan jaga sehingga pasien maupun
keluargamengetahui nama perawat yang berjaga. Perawat primer dan perawat pelaksana

38
selalu bersedia untuk menerima konsultasi atau keluhan pasien atau keluarga dan
berupaya untuk mengatasinya.

Tabel 31
Hasil Observasi Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan
Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016

Observasi
No Variabel yang Dinilai Tidak
Dilakukan
dilakukan
1 Penanggung Jawab Pelayanan mengadakan pertemuan rutin Karu
minimal 1x/minggu
2 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh staf kep
minimal sebulan sekali
3 Kepala ruang mengadakan pertemuan rutin dengan PP minimal
1x/minggu
4 PP mengadakan pre dan post conference pada setiap awal dan akhir
jaga pagi
5 PP menerima serah terima dari PA yang tugas jaga sebelumnya

6 PP mendampingi serah terima tugas jaga antara PA pada tugas jaga


berikutnya.
7 PA melaksanakan serah terima tugas jaga dari jaga sebelum dan
kepada tugas jaga berikutnya.
8 PP melakukan dokumentasi askep terutama dalam pengkajian,
menetapkan diagnosa dan penyusunan rencana keperawatan.
9 PA melakukan dokumentasi askep terutama dalam hal pelaksanaan
dan evaluasi keperawatan.
10 PP membuat laporan tugas pada Kepala Ruang setiap akhir tugas
terutama keadaan umum pasien dan permasalahan yang ada.
11 PP melakukan motivasi/bimbingan/reinforcement dengan PA setiap
hari
12 PA menggantikan tugas PP bila PP tidak ada

13 apakah PA menggantikan tugas kepala ruang atau Penanggung jawab


ruang pada tugas siang,malam atau hari libur.
Jumlah 11/13x100 2/13x100 =
15,38%
Presentase 84,61
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa Data:

39
Berdasarkan hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan professional
antar staf keperawatan di Melatibaik, hal ini ditunjukkan dengan nilai observasi sebesar
84,61%. Oleh karena itu hubungan profesional perlu dipertahankan agar tetap berjalan
baik.
Tabel 32
Evaluasi Kualitas Pemberian Discharge Planning
Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016 (n= 3 hari obs)
No Kegiatan Observasi
Ya Tidak
A Pre interaksi
1 Mengidentifikasi data pasien (tingkat pendidikan dan pengeahuan
pasien/keluarga)
2 Mengidentifikasi kebutuhan perawatan lanjutan pasien di rumah
3 Menyiapkan tempat untuk memberikan discharge planning
4 Menyiapkan bahan pemberian discharge planning (pedoman pemberian discharge
palnnin, leaflet), suratkontrol dsb
B Orientasi
1 Memberi salam dengan senyum
2 Memperkenalkan diri (nama dan peran) dan menjelaskan tugas perawat (karu)
3 Menanyakan perasaan pasien/keluarga
4 Menanyakan kegiatan yang akan dilakukan
5 Menjelaskan tujuan kegiatan
6 Menjelaskan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pemberian
discharge palanning
C Kerja
1 Memberikan kesempatan pasien/keluarga untuk klarifikasi informasi yang telah
disampaikan
2 Menjelaskan informasi discharge palnning secara urut sesuai pedoman
a. Masalah keperawatan yang perlu tindak lanjut dirumah
b. Penyuluhan kesehatan
- Cara poemakaian obat
- Cara makan dan minum/pengaturan diet
- Cara pengaturan aktivitas dan istirahat
c. Perikasa ulang/kontrol
3 Mengklarifikasi informasi yang telah diberikan
4 Menanyakan kejelasan informasi discharge planning yang telah disampaikan
pada pasien/keluarga
D Terminasi
1 Mengevaluasi pengetahuan pasien/keluarga tentang informasi discharge planning
yang diberikan
2 Memberikan reinforcement positif pada pasien /keluarga
3 Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
E Dokumentasi
1 Perawat dan pasien/keluarga menandatangani bukti pemberian disharge planning
di blanko rekam medik yang telah disediakan
Total 12/18X100 6/18X100

40
Prosentase 66,66 33,33
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa discharge planning di Ruang Rawat
Melaticukup (66,66%). Dari hasil observasi belum terdapat informasi tambahan yang
dapat dibawa pulang oleh pasien atau keluarga tentang perawatan di rumah berdasarkan
penyakit yang diderita oleh pasien. Oleh karena itu perlu pengadaan leflet sebagai
media informasi. Dokumentasi untuk discharge planning di Ruang Rawat Melati sampai
sejauh ini berupa resume keperawatan di rekam medis yang berisi tentang diagnosa,
terapi, dan nasihat ketika pasien pulang.

Tabel 33
Evaluasi Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru
Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016

Pelaksanaan
No Kegiatan
Ya Tidak
1. Persiapan
b. Perawat menyiapkan ruangan untuk pasien
c. Mengidentifikasi data pasien
d. Melaksanakan serah terima pasien baru
e. Mengantarkan pasien baru kekamar pasien sesuai kelas

perawatan
2.ORIENTASI
a. Perawat memberikan salam dengan sopan dan
memperkenalkan diri pada pasien baru dan keluarga
b. Menjelaskan tujuan orientasi pasien baru
3. KERJA
a. Memberitahukan kepada keluarga nama ruangan kamar dan
kelas pasien dirawat
b. Mengenalkan dan menjelaskan cara penggunaan fasilitas
yang ada di ruangan ( ex nursing call, tempat tidur,almari

meja pasien, kamar mandi pasien,astafel, tempat linen kotor,
jemuran handuk dll sesuai fasilias yang ada
c. Menjelaskan prosedur pembuangan sampah: sampah medis

dan domestik
d. Memberitahuakan tempat jaga perawat bila sewaktu-waktu

diperlukan
e. Mengklarifikasi kejelasan orientasi yang telah dilakukan

41
4. TERMINASI
Meminta pasien / keluarga untuk mengisi formulir pernyataan
a.
menerima informasi dan menandatanganinya
Menandatangani pernyataan yang sudah dibuat pasien /
b.
keluarga
Menyimpan bukti pemberian informasi pada tempat yang
c.
telah ditentukan
5. DOKUMENTASI
Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarga mengenai
a.
perkembangan pasien setiap hari
Mencatat informasi yang diberikan di rekam keperawatan
b.
pasien
3/16x100
Jumlah 13/16x100
=18.75
Prosentase 81.25 %
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi orientasi pasien baru di Ruang Rawat
Melatimenunjukkan hasil 81,25%. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi pasien
baru termasuk kategori baik di Ruang Rawat Melati sudah mengacu pada
standar yang ada dan perlu untuk lebih dipertahankan.

Tabel 34
Evaluasi Informasi Pasien Baru
Di Ruang Rawat MelatiRSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016
No Kegiatan Ya Tidak
1 Perawat menyiapkan ruangan dan menyiapkan lembar balik sebagai
pedoman untuk memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
2 perawat mengajak pasien atau keluarga ke tempat yang sudah disiapkan

3 Perawat mempersilahkan pasien atau keluarga duduk berhadapan dengan


perawat
4 Perawat memperkenalakan diri dan menjelaskan tujuan pemberian
informasi kepada pasien dan keluarga
5 Perawat bersama dengan pasien atau keluarga membaca pedoman informasi
pasien baru
6 Perawat menjelaskan dengan urut sesuai pedoman pasien baru yang
meliputi :
a.Perawat memberikan informasi petugas yang merawat
b. Perawat memberikan informasi jadwal jaga perawat
c. Perawat memberikan informasi dokter yang merawat dan jadwal
konsultasi dokter (jam konsultasi)
d. Perawat memberikan informasi fasilitas ruangan
e. Perawat memerikan informasi tarif pelayanan

42
f. Perawat memberikan informasi hak dan kewajiban pasien
g. Perawat memberikan informasi peraturan dan tata tertib rumah sakit
h. Perawat memberikan informasi syarat pengurusan administrasi,
informasi persiapan pasien pulang
i. Perawat mengklarifikasi pemahaman pasien atau keluarga tentang
penjelasan yang diberikan
7 Perawat meminta pasien atau keluarga menandatangani surat pernyataan
sebagai bukti pemberian informasi
8 Kepala ruang atau perawat penanggung jawab tugas jaga menandatangani
surat pernyataan sebagai bukti pemberian informasi pasien baru yang sudah
ditanda tangani oleh pasien atau keluarga
9 Perawat menyimpan surat pernyataan pemberian informasi pasien pada
tempat yang sudah ditentukan (status pasien )
Total 7/9X100 2/9x100=
22.2%
Prosentase 77.7%
Sumber Data : Data Primer Pengkajian Tanggal 6-8 Juni 2016

Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi informasi pasien baru di Ruang Rawat Melatimenunjukkan
hasil 77,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian informasi pada pasien baru termasuk
kategori Cukup di Ruang Rawat Melati. Sehingga keadaan ini perlu dipertahankan untuk
tetap memberikan pelayanan terbaik. Selain indikator diatas informasi kepada pasien baru
perlu adanya tambahan berupa pendidikan kepada klien dan keluarga tentang pencegahan
infeksi nosokomial seperti cuci tangan.

D. UNSUR OUTPUT
1. Mutu Asuhan Keperawatan
Tabel 35
Penerapan Asuhan Keperawatan (Instrumen A)
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober-02 November 2016
Hasil
No Aspek yang Dinilai % Keterangan

1 Pengkajian 90 Sebanyak 50 % pengkajian belum optimal dalam


pengisiannya pengkajian yaitu bagian pengisian
pasien datang awal hingga pulang. Sebanyak 100 %
perawat menyertakan nama dan tanda tangan perawat
secara lengkap.
2 Diagnosa 75 Sebanyak 62.5 % perawat belum membuat diagnose
sesuai prioritas masalah pasien.
3 Perencanaan 88,98 Sebanyak 75 % perawat belum melakukan tindakan
yang melibatkan pasien dan keluarga

43
4 Tindakan 91,67 Sebanyak 75 % perawat belum mendokumentasikan
pendidikan kesehatan yang dilakukan.
5 Evaluasi 81.25 Sebanyak 75 % diagnose keperawatan yang sudah
teratasi terlihat dalam askep.
6 Catatan asuhan 87,50 Sebanyak 62.5 % berkas keperawatan di tempatkan
keperawatan ditentukan.
Rata rata (%) 85,71

Analisa data:
Berdasarkan tabel diatas data penerapan asuhan keperawatan, didapatkan hasil
penilaian instrumen A sebesar 85.71 %. Hal ini berarti bahwa pendokumentasian di
Ruang Rawat Melati masuk dalam kategori Baik.

2. Kepuasan
a. Pasien
Tabel 36
Persepsi Pasien akan Mutu Asuhan Keperawatan
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Tanggal 31 Oktober - 02 November 2016 (n=8)

No Kriteria Ya Tidak
Apakah perawat selalu memperkenalkan diri? 8 0
1
Apakah perawat melarang pengunjung merokok 8 0
2
di ruangan?
Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana 7 1
3
nafsu makan pasien?
Apakah perawat pernah menanyakan adanya 8 0
4
makanan pantangan dalam keluarga?
Apakah perawat memperhatikan jumlah diet 8 0
5
yang dimakan oleh pasien?
Bila pasien tidak mampu makan sendiri, apakah 1 7
6
perawat membantu menyuapi?
Pada saat pasien dipasang infus, apakah perawat 8 0
7 selalu memeriksa cairan/tetesannya dan area
sekitar pemasangan infus?
Bila pasien mengalami kesulitan buang air besar, 8 0
8 apakah perawat menganjurkan makan buah,
sayur, minum yang cukup dan banyak bergerak?
Pada saat perawat membantu pasien BAB/BAK, 8 0
apakah perawat memasang sampiran/selimut,
9
menutup pintu/jendela, mempersilakan
pengunjung keluar ruangan?
Apakah ruangan tidur pasien selalu dijaga 8 0
10
kebersihannya?
Apakah lantai kamar mandi/WC selalu: bersih, 8 0
11
tidak licin, tidak berbau, cukup terang?

44
Selama pasien belum mampu mandi, apakah 2 6
12
dimandikan oleh perawat?
Apakah pasien dibantu oleh perawat, bila tidak 3 4
13 mampu: menggosok gigi, membersihkan mulut
atau mengganti pakaian atau menyisir rambut
Apakah alat-alat tenun seperti seprei, selimut,dll 8 0
14
diganti setiap kotor?
Apakah perawat pernah memberikan penjelasan 7 1
akibat dari: kurang bergerak, berbaring terlalu
15
lama?
Pada saat pasien masuk ruangan, apakah perawat 8 0
memberikan penjelasan tentang fasilitas yang
16
tersedia dan cara penggunaannya, peraturan/tata
tertib yang berlaku di RS?
Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 8 0
17
memanggil nama pasien dengan benar?
Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 8 0
18 mengawasi keadaan pasien secara teratur pada
pagi, sore maupun malam hari?
Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 8 0
19
segera memberi bantuan bila diperlukan?
Apakah perawat bersikap sopan dan ramah? 8 0
20
Apakah pasien/keluarga mengetahui perawat 8 0
21 yang bertanggungjawab setiap kali pergantian
dinas?
Apakah perawat selalu memberikan penjelasan 8 0
22 sebelum melakukan tindakan
perawatan/pengobatan?
Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan 8 0
23
dan memperhatikan setiap keluhan pasien?
Dalam hal memberikan obat, apakah perawat 8 0
24
membantu menyiapkan/meminumkan obat?
Selama pasien dirawat, apakah diberikan 8 0
penjelasan tentang perawatan/pengobatan/
25
pemeriksaan lanjutan setelah pasien
diperbolehkan pulang?
Jumlah 180/200 20/200
x100 x100

Prosentase 90% 10%


Sumber Data: Data Primer Hasil Pengkajian
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan penilian mutu asuhan keperawatan,
didapatkan hasil mutu pelayanan asuhan keperawatan yaitu sebesar 90% dimana
perawat melaksanakan tugas dengan kategori baik, dan perawat yang belum
sesuai dengan asuhan keperawatan sebesar 10%. Dalam kategori pemenuhan
ADL klien seperti makan, minum, mandi, BAK, BAB, perawat di Melati

45
melibatkan keluarga dalam setiap kegiatan sehingga pasien tetap terpenuhi
kebutuhannya.

b. Perawat

Tabel 37
Angket Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Melati
RSUD Wates
(n= 6)

No Pernyataan STP (%) TP CP P SP


(%) (%) (%) (%)
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 9 1
1.
pekerjaan yang saudara lakukan.
Sistim penggajian yang dilakukan 6 2 2
2.
institusi tempat saudara bekerja
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 1 6 3
3.
dengan pendidikan saudara.
Pemberian insentif tambahan atau suatu 1 8 1
4.
prestasi atau kerja ekstra.
Tersedianya peralatan dan perlengkapan 4 5 1
5.
yang mendukung pekerjaan.
Tersedianya fasilitas penunjang seperti 5 5
6.
kamar mandi, tempat parkir dan kantin.
Kondisi ruangan kerja terutama yang 2 4 4
7. berkaitan dengan ventilasi udara,
kebisingan dan kebersihan.
Adanya jaminan atas kesehatan/ 1 7 2
8.
keselamatan kerja
Perhatian institusi rumah sakit teradap 8 2
9.
saudara.
Hubungan antar karyawan dalam 5 5
10.
kelompok kerja.
Kemampuan dalam bekerjasama antar 1 8 1
11.
karyawan
12. Sikap teman-teman sekerja terhadap 1 8 1
saudara
13. Kesesuaian antara pekerjaan dan latar 4 6
belakang pendidikan saudara.
14. Kemampuan dalam menggunakan waktu 6 4
bekerja dengan penugasan yang
diberikan
15. Kemampuan supervisi/ pengawasan 1 5 3 1
dalam membuat keputusan
16. Perlakuan atasan selama saya bekerja 2 5 3
disini
17. Kebebasan melakukan metoda sendiri 1 1 7 1
dalam menyelesaikan pekerjaan.
18 Kesempatan untuk meningkatkan 1 5 4

46
kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan.
19 Kesempatan untuk mendapatkan posisi 1 8 1
yang lebih tinggi.
20 Kesempatan untuk membuat suatu 9 1
prestasi dan mendapatkan kenaikan
pangkat.
Jumlah 9 104 77 10
Prosentase 4.5 52 38.5 5
Analisa Data:
Berdasarkan table diatas hasil angket kepuasan kerja perawat diruang melati adalah
cukup puas dengan nilai sebanyak 52 %.

3. Efisiensi Ruang Rawat

Tabel 38
Gambaran BOR, LOS, TOI, dan BTO
Di Ruang Rawat Melati RSUD Wates
Bulan Januari Desember 2015
No. Bulan BOR LOS TOI BTO
1 Januari 94,76 3,7 0,20 7,9
2 Februari 98,21 3,6 0,06 7,5
3 Maret 97,60 3,8 0,09 7,9
4 April 95,83 4,9 0,18 6,9
5 Mei 97,17 3,8 0,11 7,9
6 Juni 97,08 4,9 0,14 5,9
7 Juli 96,77 4,2 0,14 7,1
8 Agustus 95,16 3,8 0,19 7,6
9 September 93,33 4,6 0,33 6,0
10 Oktober 97,17 3,8 0,11 7,7
11 November 94,58 3,8 0,21 7,5
12 Desember 96,77 4,4 0,14 6,7
Rata-rata 96,20 4,1 0,15 7,2
Standar 75-85% 7-10 hari 1-3 hari 5-45 kali
Sumber Data : Data Rekam Medis tahun 2015
Analisa data:
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan gambaran BOR, LOS, TOI dan BTO,
diperoleh data sebagai berikut:
1) BOR di ruang rawat Melati RSUD Wates selama satu periode yaitu bulan
Januari sampai Desember 2015 rata-rata 96,20%. BOR tertinggi terlihat pada
bulanFebruari 2015 yaitu 98,21% serta BOR terendah yaitu pada bulan

47
November 2015 sebesar 94,58%. Jika dibandingkan dengan standar nasional RS
yaitu 75-85%, maka dapat disimpulkan efektifitas pemakaian tempat tidur pasien
di Ruang Rawat Melati RSUD Wates termasuk dalam kategori tinggi, hal ini
menunjukan bahwa perawat yang ada bekerja melebihi beban kerja.
2) LOS di ruang rawat Melati RSUD Wates selama satu tahun dari bulan Januari
sampai Desember 2015 rata-rata 4,1 hari. Apabila dibandingkan dengan standar
nasional RS yaitu 7-10 hari, dapat disimpulkan bahwa efisiensi lama waktu
pasien tinggal untuk perawatan di Ruang Rawat Melati termasuk dalam kategori
baik (cepat). Hal ini berkaitan dengan pengobatan, dan pemberian asuhan
keperawatan yang diberikan baik dan optimal sehingga waktu kesembuhan
pasien semakin cepat.
3) TOI di ruang rawat Melati RSUD Wates selama satu periode dari bulan Januari
sampai Desember yaitu rata-rata 0,15 hari. Apabila dibandingkan dengan standar
nasional RS yaitu 1-3 hari, maka dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan RS
yang menunjukkan rata-rata tempat tidur kosong atau waktu antara tempat tidur
ditinggalkan pasien sampai diisi kembali termasuk dalamkategori kurang baik,
meskipun seharusnya ideal untuk TOI adalah 1-3 hari, agar ruangan dapat
dibersihkan secara maksimal.
4) BTO di ruang rawat Melati RSUD Wates selama satu periode dari bulan Januari
sampai Desember yaitu 7,2 kali. Apabila dibandingkan dengan standar nasional
RS yaitu 5-45 kali, maka disimpulkan bahwa pemakaian tempat tidur di RS
dalam satu tahunyaitu tahun 2015 masuk dalam kategori baik karena dapat
memenuhi standar yang sudah ditentukan.

48

Anda mungkin juga menyukai