Anda di halaman 1dari 13

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

RINCIAN PEKERJAAN STANDAR UNTUK BANGUNAN


GEDUNG:

1. PENGERJAAN PONDASI
Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan pekerjaan Pondasi antara lain:

1. Pemeriksaan Tanah (Soil Test)


Pemeriksaan Tanah ini biasa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara Sondir
(Penetration Test) dan dengan cara Pengeboran (Drilling).

2. Perencanaan Pondasi
Perencanaan pondasi yang benar sebaiknya mengacu pada data Pemeriksaan
Tanah (Soil Test). Dari data tersebut kita bisa mengetahui besar Daya Dukung Tanah
yang ada, berikut dengan kedalamannya masing-masing, sehingga kita bisa
menentukan jenis Pondasi apa yang akan kita gunakan nantinya. Dari data ini kita
juga bisa mendisain Konstruksi Beton Pondasi yang tepat, sesuai dengan besarnya
beban Konstruksi yang akan didukung (baik beban hidup dan beban mati).

3. Pengawasan
Pengawasan ini juga merupakan faktor Penting untuk mendapatkan Konstruksi
Pondasi yang baik dan kokoh. Walaupun Pemeriksaan Tanah dan Perencanaan
Pondasi sudah dilakukan dengan baik, tanpa adanya Pengawasan yang baik dan
benar belum tentu hasilnya akan maksimal.

Pengawasan sebaiknya penting kita lakukan pada masing-masing item pekerjaan


berikut:
- Tahap Pengecoran Pondasi,
- Pengawetan (Curing Time),
- Pemeliharaan.

2. METODE KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG:


PENGERJAAN STRUKTUR
Langkah awal sebelum memulai proyek antara lain

1. Mengidentifikasi kendala-kendala teknis yang kemungkinan akan terjadi.

2. Mencari solusi untuk menangani kendala-kendala tersebut dengan cara


menerapkan metode konstruksi yang tepat.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Pada contoh proyek ini terletak di daerah perkotaan padat penduduk dengan kendala-
kendala sebagai berikut.

1. Lahan proyek sangat terbatas sehingga gudang material sangat sempit bahkan
tidak ada.

2. Batas lahan langsung berhubungan dengan pagar rumah tetangga padahal


akan dilakukan galian basemen yang akan membahayakan rumah tetangga.

3. Pekerjaan hanya diijinkan sampai jam 20.00 malam oleh warga sehingga
tidak ada aktivitas lembur.

4. dan lain sebagainya.

Berikut langkah-langkah pekerjaan proyek gedung dengan menggunakan pondasi


raft.

1. Menentukan batas-batas galian basement dengan menggunakan patok.

2. Memulai galian basement dengan kedalaman -4,5 M termasuk dengan galian


pondasi raft. Proses penggalian tanah harus dilakukan dengan hati-hati karena
berhubungan dengan pagar tetangga. Di sini surveyor harus selalu standby
untuk cek kedalaman galian apakah sudah tepat atau belum.

3. Pemadatan tanah dengan menggunakan alat stamper agar daya dukung tanah
untuk pondasi lebih kuat.

4. Setting out bangunan atau lebih dikenal dengan penentuan titik-titik kolom
berdasarkan gambar. Setting out menggunakan alat ukur berupa theodolit dan
roll meter.

5. Membuat lantai kerja untuk persiapan pondasi raft.

6. Pekerjaan bekisting dengan menggunakan pasangan batako.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

7. Pekerjaan pembesian untuk pondasi raft. kolom struktur dan pembesian


shearwall hanya tulangan ke atas saja (vertikal)

8. Penyemprotan dengan obat anti rayap. Bisa dilakukan dengan cara disubkan
ke sub kontraktor khusus anti rayap.

9. Pekerjaan pengecoran dengan menggunakan ready mix terhadap pondasi raft


sekaligus lantai basement.

10. Lantai basement adalah tempat parkir kendaraan sehingga menggunakan floor
hardener. Floor hardener adalah finish lantai tanpa keramik atau granit yang
biasa digunakan pada tempat parkir kendaraan. Pekerjaan floorhardener ini
bersamaan dengan proses pengecoran lantai dan pondasi raft.

11. Sebelum memasang pembesian horizontal pada shearwall, sebaiknya diberi


waterstop pada dasar shearwall. Baca selengkapnya tentang shear wall dan
waterstop.

12. Pembesian sengkang pada kolom dan pembesian horizontal pada DPT.

13. Pemasangan bekisting pada kolom dan DPT. Untuk bekisting kolom
sebaiknya menggunakan material kayu yang kuat seperti kruing.

14. Pengecoran kolom dan DPT menggunakan ready mix. Pada saat proses
pengecoran ini banyak sekali kendala atau permasalahan pengecoran yang
terjadi sehingga harus diantisipasi sedemikian rupa.

15. Setelah 24 jam bekisting kolom bisa dibuka dan dilanjutkan dengan pekerjaan
balok.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

16. Pekerjaan balok dimulai dengan pemasangan perancah atau scaffolding.


Kemudian memasang bodeman bekisting balok. cek elevasi bekisting apakah
sudah sesuai atau belum.

17. Pembesian balok memanjang dan sengkang. Setelah itu pasang bekisting
samping (tembereng).

18. Pemasangan perancah untuk bekisting pelat lantai.

19. Pemasangan bekisting pelat lantai menggunakan multiplek dan kayu


bekisting.

20. Pekerjaan pembesian pelat lantai. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
penggunaan beton decking untuk menjaga jarak antara tulangan dengan
bekisting.

21. Setelah pembesian pelat selesai kemudian dilakukan pembersihan dengan


semburan air agar tidak ada sampah di dalam beton nantinya.

22. Sebelum pengecoran dilakukan check list terlebih dahulu oleh Pengawas
maupun Quality control. Jika sudah ACC maka diperbolehkan untuk
pengecoran.

23. Pengecoran pelat lantai sebaiknya dilakukan dengan prosedur yang tepat
seperti tidak ada penambahan air, pengambilan sampel beton, uji slump dan
sebagainya.

24. Membuat marking untuk sepatu kolom di atas pelat lantai. dan cek kolom
yang tidak lurus. Jika ada besi kolom yang keluar dari marking sepatu kolom
maka harus dikeni terlebih dahulu atau dibengkokan.

25. Penyambungan besi kolom dan pemasangan sengkang.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

26. Pemasangan bekisting kolom dan dilanjutkan proses pengecoran kolom.

27. Pekerjaan balok dan pelat seperti langkah sebelumnya.

Metode konstuksi pekerjaan struktur gedung relatif lebih mudah karena pekerjaannya
biasanya tipikal dengan lantai di atasnya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
efisiensi pekerjaan struktur harus dilakukan. Salah satu cara efisiensi adalah
menggunakan bekisting sebanyak maksimal 3 x pemakaian. Hal itu akan membantu
menghemat pengeluaran biaya bekisting.

Seperti pada artikel kami sebelumnya berjudul kesalahan umum yang sering
terjadi di proyek menjelaskan tentang pentingnya proses pengawasan pekerjaan
agar tidak terjadi kesalahan. Pekerjaan struktur harus benar-benar diskedul sesuai
target karena margin terbesar dari proyek gedung ada di pekerjaan struktur.

Pada contoh kasus proyek ini sudah dijelaskan kendala yang ada. Lalu Cara
menanganinya antara lain

1. Permasalahan gudang material yang tidak tersedia. Cara menanganinya


adalah dengan menggunakan dua zona. Walaupun satu gedung namun
pekerjaan dibagi menjadi dua tahap. yang dikerjakan zona 1 terlebih dahulu.
Sedangkan zona 2 belum dibangun digunakan untuk gudang material struktur
sementara waktu.

2. Bekas galian tanah langsung dikamprot dengan campuran semen pasir agar
tidak terjadi longsor apabila kena air

3. Pengecoran dilakukan pada saat siang hari karena

3.PELAKSANAAN PEKERJAAN LANTAI


Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Keramik adalah sebagai berikut :

Persiapan

a.Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.


b.Approval material yang akan digunakan.
c.Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja : keramik tile 40x40 cm,
keramik 20x25 cm, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll..
d.Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Gambar Tatacara Pelaksanaan Pek. Keramik Lantai

Pengukuran

Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi


untuk star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai

Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram


terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk pasang keramik.
Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik
yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan
yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan
keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah
dibuat.
Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.


Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari
kotoran.

4. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah pekerjaan sloff beton.


Pasangan dinding berfungsi Sebagai pembagai atau penyekat antara ruangan satu
dengan yang lainnya yang di rencanakan .setelah pemasangan dinding selesai di
lanjutkan,pekerjaan plesteran dinding supaya Dinding terlihat rapi dan mempunyai
permukaan rata.

A. PEKERJAAN DINDING

1.Pasangan dinding

Pasangan dinding bata merah pada umumnya di pasang dengan perbandingan


adukan 1 semen : 3 pasir atau 1 semen : 5 pasir. Adukan 1 semen : pasir di pakai
pada tempat-tempat yang kedap air, seperti dinding KM (WC) setinggi 150 cm dari
lantai. Adukan 1 semen : 5 pasir dipasang di atas dinding bata trasram.
Pasangan bata merah 1 : 3 setinggi 40 cm di pasang sepanjang tembok diatas beton
sloof. Volume dinding bata merah di hitung dengan satuan m2

Volume pasangan dinding bata merah 1 : 3 sbb:

V = h x p - Lpj

Keterangan :

V = volume pasangan dinding bata merah 1 : 3

h = tinggi dinding

p = panjang dinding trasram

L = lubang kusen

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Pasangan dinding bata merah adukan 1:5 di pasang sepanjang dinding,


setelah pasangan trasram. Volume pasangan dinding bata merah 1 : 5 dihitung
dengan satuan m. Volume pasangan dinding bata merah 1 : 5:
V = h x p - Lpj
Keterangan :
V = volume pasangan dinding batamerah 1 : 5
h = tinggi dinding bata 1: 5
p = panjang dinding bata 1 : 5
L pj = jumlah seluruh luas pintu dan jendela

2. Pasangan Bata Rolag

Pasangan dinding bata rolag biasa dipasang di bagian tepi teras atau
tangga. Pasangan bata ini berfungsi sebagai pembatas dan penyangga tepi lantai,
agar lantai tidak mengalami penurunan serta memudahkan dalam pekerjaan
pemasangan lantai keramik. Perbandingan pemasangan bata rolag adalah 1 semen :
3 pasir. Volume pasangan bata rolag dihitung dengan satuan m.

Rumus Volume pasangan bata rolag :


V=hxp

Keterangan :
V = Volume pasangan bata rolag
h = tinggi bata rolag
p = panjang teras

5. METODE KERJA PEMASANGAN PLAFOND


Plafond digunakan sebagai penutup langit langit atap sehingga memberikan
keindahan dan menimbulkan rasa aman ketika melintas dibawahnya. untuk mendapat
hasil pekerjaan plafond yang maksimal, diperlukan metode kerja pemasangan
plafond yang tepat diantaranya sebagai berikut:

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan plafond yaitu:


Stager sebagai tangga untuk bekerja di ketinggian.
Mesin Bor
Benang Ukur
Water Pass
Rambu Ukur
langkah kerja pemasangan plafond sebagai berikut:
Membersihkan langit langit yang akan dipasang plafond. material yang tidak
terpakai seperti multriplek bekas bekisting lantai beton ada kemungkinan suatu saat
dapat terlepas dan merusak plafond dibawahnya, selain itu pembersihan lokasi juga
dapat mempermudah proses pemasangan plafond.

Memasang penggantung plafond. pengecekan harus terus dilakukan untuk


memastikan setiap penggantung terikat kuat dan berada pada posisi yang aman
karena plafond harus terpasang dalam keadaan kuat tanpa mengalami kerobohan
sehingga membahayakan aktifitas didalam sebuah ruangan, goyangan pada plafond
yang seharusnya terpasang diam juga dapat menyebabkan rasa was-was sehingga
muncul rasa takut untuk berada didalam ruangan tersebut

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Tes beban gantung menggunakan beban pemberat. sebelum material plafond diikat
pada penggantung perlu di lakukan tes pembebanan terlebih dahulu untuk
memastikan material penggantung yang digunakan kuat untuk menahan beban
plafond secara keseluruhan.

Mengukur kedataran tiang penggantung dengan waterpass dan rambu ukur. posisi
yang datar diperlukan agar hasil akhir pemasangan plafond rapi tidak bergelombang.
Menentukan batas- batas pemasangan dengan bantuan benang ukur.

Memasang rangka plafond untuk rang kayu. contoh pemasangan rangka plaond yang
menggunakan rangka kayu dapat dilihat pada gambar dibawah

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

Pemasangan rangka plafond untuk rangka baja. penggunaan baja sebagai rangka
plafond dapat dilihat pada gambar ini

Pemasangan triplek plafond yang sudah dipabrikasi sebelumnya.

Mengecek kembali kedataran plafond yang sudah di pasang

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

syarat pemasangan plafond yang baik adalah:


Nut plafond rapi
Plafond Datar
Warna plafond sejenis
Plafond tidak bergelombang
Penggantung plafond kuat.

6. PEKERJAAN ATAP

Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, nok, gording, usuk
dan reng, balok tembok ( murplat ) dan plisir ( lisplank ), serta pemasangan penutup
atap ( genteng/seng gelombang / atap metal lainya, dsb ).

Oleh karena lebar ruangan 7 atau 8 m sedangkan kayu yang ada di pasaran pada
umumnya ukuran panjang 4 m, maka di perlukan sambungan pada rangka kuda-
kuda, balok bubungan/nok, maupun gording. Untuk penyambungan rangka kuda-
kuda kayu, yang harus di perhatikan adalah arah yang terjadi pada masing masing
batang pada rangkan tersebut. Gaya yang terjadi berupa gaya tekan dan gaya tarik.
Pada batang yang menerima gaya tekan, dan dibuat sambungan lubang dan pen.
Apabila batang menerima gaya tarik, smbungan dapat berbentuk sambungan miring
berkait atau menggunakan alat penyambung baut. Untuk perkuatan pada sambungan
kayu disarankan dipasang plat besi ( beugel ) dan di baut.

Ukuran kayu yang di gunakan untuk kuda-kuda umumnya 8/12 cm atau 8/15 cm dan
atau di sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk usug umumnya digunakan kayu
berukuran 5/7 cm, dan untuk reng dapat digunakan kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5
cm. pemasangan usuk dan reng hendaknya dipasang pada jarak sesuai dengan
kebutuhan. Masing-masing jenis kebutuhan atap memiliki ukuran yang berbeda
sehingga penggunaan ukuran kayu baik untuk kuda-kuda , nok dan gording serta
jarak usuk dan reng harus menyesuaikan. Apabila menggunakan penutup atap

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200, 584200 Faksimile (0411) 585188

standart pabrik/pabrikan, di sarankan untuk memeriksa ketentuan pemasangan usuk


dan reng yang tertera pada brosur.

Beberapa cacatan penting dalam urutan pelaksanaan pekerjaan atap antara lain :

1. Perakitan kuda-kuda harus sudah selesai pada saat balok ring selesai dicor.

2. Pemasangan rangka atap di lakukan setelah beton balok ring mongering.


Pekerjaan pemasangan atap ini dilakukan secara beurutan yang dimulai dari
pemasangan kuda-kuda , gordingg , usuk , dan yang terakhir adalah reng. Untuk
jenis atap seng atau metal sheet yang lain tidak menggunakan usuk dan reng.

3. Sangat penting penggunaan residu pada rangka atap agar kayu awet ( sebagai
anti rayap ).

4. Pemasangan penutup atap dapat dilakukan secara bertahap setelah reg terpasang
( untuk penutup atap genteng ). Untuk penutup atap jenis seng atau metal sheet .
pemasangan bisa di lakukan setelah gording tepasang.

NOVIANTO PAMBUDI/ D111 13 519

Anda mungkin juga menyukai