TINJAUAN PUSTAKA
Bahasa Inggris, yang artinya dalam keadaan independen, adapun arti kata
independen bermakna tidak tergantung atau dikendalikan oleh (orang lain atau
benda), tidak mendasarkan pada diri pada orang lain, bertindak atau berpikir
sesuai dengan kehendak hati, bebas dari pengendalian orang lain, tidak
audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Independensi sangat
dari seorang auditor untuk tidak memilih pihak siapapun dalam melakukan audit.
bersikap jujur dan tidak memihak sepanjang pelaksaan audit dan dalam
dan Agoes (2003 : 8) merupakan pandangan yang tidak berprasangka dan tidak
12
kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang
dianggap rusak jika ia mengetahui atau patut mengetahui keadaan atau hubungan
Menurut Ruchjat Kosasih (2000:47-48) ada empat jenis risiko yang dapat
a. Self interest risk, yang terjadi apabila akuntan publik menerima manfaat
jasa keyakinan.
13
memihak serta tidak dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam
adalah sikap tidak memihak kepada kepentingan siapa pun dalam melakukan
pemerintah berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada pemerintah, namun juga
kepada lembaga perwakilan dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas
14
mampu mempertahankan sikap yang tidak bias dan sikap yang tidak memihak
independen dan objektif, pendapatnya yang dinyatakan melalui laporan audit tidak
akan dipercaya oleh para pemakai jasa auditor independen bila tidak mampu
Beberapa jenis ikatan keuangan dan hubungan usaha tersebut diantaranya selama
perjanjian kerja atau saat menyatakan opininya, akuntan publik atau kantornya
15
pada perusahaan yang diaudit, menjadi trustee atau eksekutor atau administrator
atas satu atau beberapa estate memiliki kepentingan keuangan langsung, dan lain
sebagainya.
Aktivitas bisnis kantor akuntan publik selain memberikan jasa audit juga
serta jasa akuntansi dan pembukuan. Pemberian jasa lain ini memungkinkan
atau kurang, atau lebih dari lima tahun. Penugasan lebih dari lima tahun dianggap
Kantor akuntan publik yang lebih besar tidak begitu tergantung pada salah
satu klien saja. Hilangnya satu klien tidak akan begitu mempengaruhi
pendapatnya. Sehingga kantor akuntan publik yang lebih besar dipercaya akan
16
kliennya karena klien mencari kantor akuntan publik lain atau mengeluarkan opini
6. Audit Fee
dua hal. Pertama, kantor akuntan yang melakukan audit merasa tergantung pada
klien sehingga cenderung segan untuk menolak keinginan klien. Kedua, jika
memberikan opini yang tidak sesuai dengan keinginan klien, maka akan muncul
organisasi adalah tidak jelas/ membingungkan (ambiguous) atau tidak sesuai satu
didefinisikan oleh Wolfe dan Snoke (1962) sebagai kejadian yang simultan dari
dua tekanan atau lebih seperti ketaatan pada satu hal akan membuat sulit atau
adalah tidak adanya informasi yang memadai yang diperlukan seseorang untuk
17
oleh rekan kerja, bukan oleh intruksi dari figur otoritas. Seseorang/auditor akan
menyesuaikan diri mereka dengan situasi pengaruh normatif karena mereka takut
9. Audit Delay
independen diterbitkan. Suksesnya audit sangat erat terkait dengan kinerja tim
audit serta supervisi oleh pengendali teknis dan pengendali mutu tim audit
dituntut untuk dapat memenuhi standar waktu sebagaimana yang tertuang dalam
1. Gangguan Pribadi
18
program yang diperiksa atau sebagai pegawai dari entitas yang diperiksa,
c. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang
diperiksa.
2. Gangguan Ekstern
Gangguan ekstern adalah gangguan yang berasal dari pihak ekstern yang dapat
a. Campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah
b. Campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur audit
19
pemeriksa.
3. Gangguan Organisasi
Auditor yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang bebas dari
budaya yang berlaku agar diterima di lingkungan tersebut. Budaya dapat dipecah
menjadi tiga faktor mendasar, yaitu struktural, politis, dan emosional. Budaya
menggambarkan perilaku yang sesuai untuk situasi tertentu. Aspek budaya yang
terpenting adalah memastikan kehidupan manusia baik secara fisik maupun secara
sosial. Dengan demikian, seorang akuntan perilaku harus menyadari akan gagasan
Secara terminologis, budaya berarti suatu hasil dari budi dan atau daya,
cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun
tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Budaya merupakan
nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan
dihormati. Menurut Taylor seperti yang dikutip Achmad Sobirin (2007: 52),
20
keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan berbagai kapabilitas lainnya
serta kebiasaan apa saja yang diperoleh manusia sebagai bagian dari sebuah
masyarakat.
Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut anggota-
suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu, sehingga
persepsi tersebut menjadi suatu sistem dan makna bersama di antara para
budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang
melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi
orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak
Budaya organisasi terdiri atas dua lapisan, lapisan pertama adalah lapisan
yang umumnya mudah dilihat dan sering dianggap mewakili budaya perusahaan
secara menyeluruh. Lapisan pertama ini disebut Visible Artifact. Lapisan yang
21
ritual, figure, dan bahasa serta cerita-cerita yang sering dibicarakan oleh para
anggota. Lapisan kedua yang lebih dalam itulah yang sesungguhnya disebut
budaya. Ini terdiri atas nilai-nilai pokok, filosofi, asumsi, kepercayaan, sejarah
bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu.
santai.
22
Good governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang
Good governance merupakan tata kelola yang baik pada suatu usaha yang
peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan
dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan
harus dikuasai dengan baik oleh auditor agar dapat menentukan sikap mereka
23
mengacu prinsip aturan organisasi tidak hanya akan mencegah skandal tetapi juga
Badjuri dan Trihapsari (2004), dalam pemerintahan yang baik atau good
governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang
saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi, transparansi dan
akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluas-
luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat
dapat dipertanggungjawabkan.
administrasi.
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
24
Secara umum ada empat prinsip utama good governance, yaitu: fairness,
25
perusahaan, yaitu Dewan Komosaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham.
agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai
atau berhubungan satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta
tersebar di berbagai tempat. Pekerjaan yang dilakukan secara tim yang terdiri
beberapa staf diketuai supervisor. Hasil kerja tim ditinjau oleh manajer, kemudian
26
Tingkatan jabatan yang banyak dijumpai di KAP di indonesia yaitu mengacu pada
Simamora (2002) yaitu partner, manajer, senior auditor, serta junior auditor.
lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier dapat
1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur
terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan
Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah:
struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam
Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti,
27
adalah disiplin ilmu dengan kajian bagaimana cara seorang individu bertindak. Di
pihak lain, sosiologi dan psikologi sosial, memusatkan perhatian pada perilaku
kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang orang,
dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam kaitannya dengan
keperilakuan lebih fokus kepada hubungan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2005, dalam Menezes, 2008). Ruang lingkup
1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap disain dan konstruksi sistem
akuntansi ;
2. Studi tentang reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi;
keputusan ;
data ;
28
performance (prestasi kerja atau prestasi yang dicapai oleh seseorang). Kinerja
merupakan prestasi kerja, yakni membandingkan hasil kerja yang dapat dilihat
secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi (Dessler, 2006:
322).
prosesdan usaha yang maksimal dalam menjalankan suatu pekerjaan agar kinerja
semua orang, namun lebihmerupakan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut
keputusan). Kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai
29
antara lain:
buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Dikatakan efektif bila
tujuan organisasi.
wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan
3. Disiplin Kerja
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
tercapai apabila didukung oleh disiplin kerja yang tinggi dari para karyawan
4. Inisiatif
ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Inisiatif
30
1. Kompetensi Individu
kerja. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang
b. Motivasi dan etos kerja. Motivasi dan etos kerja sangat penting mendorong
semangat kerja. Motivasi dan etos kerja dipengaruhi oleh latar belakang
2. Dukungan Organisasi
bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, serta kondisi dan
31
3. Dukungan Manajemen
sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan
sebagai berikut:
2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan dapat sukses dalam
pekerjaanya.
karyawan.
32
berikut:
sumber eksternal.
4. Metode Esai
dengan standar yang telah ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan.
6. Metode Peringkat
33
34
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Andi Independensi Independen: Berdasarkan hasil
Ikhlas Auditor dan Pemahaman analisis data,
(2014) Komitmen Good Variabel Good
Organisasi Governance Governance dan
sebagai Mediasi Gaya gaya Kepemimpinan
Pengaruh Kepemimpin tidak memiliki
Pemahaman Good an pengaruh langsung
Governance, Budaya yang signifikan.
Gaya Organisasi Namun, variabel
Kepemimpinan Independensi Budaya Organisasi
dan Budaya Komitmen memiliki pengaruh
Organisasi Organisasi langsung yang
Terhadap Kinerja signifikan terhadap
Auditor. Dependen: Kinerja Auditor.
Kinerja Variabel
Auditor Independensi,
Komitmen
Organisasi dapat
dikatakan sebagai
variabel pemediasi/
intervening.
35
36
sebagai hal yang penting bagi suatu masalah. Kerangka konseptual akan
tidak memilih pihak siapapun dalam melakukan audit. Independensi adalah sikap
mental seorang auditor dimana ia dituntut untuk bersikap jujur dan tidak memihak
Seorang auditor yang memiliki independensi yang tinggi maka dia tidak akan
mudah terpengaruh dan tidak mudah dikendalikan oleh pihak lain dalam
baik atau dengan kata lain kinerjanya akan menjadi lebih baik. Dilihat dari
Budaya organisasi pada sisi internal karyawan akan memberikan sugesti kepada
37
sendiri, kemandirian dan mengagumi dirinya sendiri. Sifat-sifat ini akan dapat
kinerja auditor tersebut. Seorang auditor yang memahami good governance secara
meningkat.
khususnya dalam bidang akuntansi yang dilakukan oleh auditor akan semakin
yang memiliki kesan yang kuat juga akan membentuk sikap skeptisisme
jabatannya.
38
Independensi
(X1)
Budaya Organisasi
(X2) Kinerja Auditor
Pemerintah
(Y)
)
Good Governance
(X3)
Tingkatan Jabatan
(X4)
2.9 Hipotesis
tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
terjadi. Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang akan diuji
39
40