Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS X SEMESTER 1

PENGUKURAN

Disusun oleh:

Luluk Fauziah

14302241024

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMA


Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Pengukuran
Sub Materi Pokok : Alat Ukur
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, diharapkan siswa
dapat:
Aspek Pengetahuan:
1. Mendeskripsikan prinsip-prinsip pengukuran dalam fisika.

Aspek Keterampilan:
1. Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.
2. Menentukan hasil pengukuran dengan benar.

B. Kompetensi Inti (KI)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


2.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, dan angka
penting, serta notasi ilmiah.
2.2.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dalam fisika
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah
angka penting untuk sutu penyelidikan ilmiah.
4.2.1 Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.
4.2.2 Menentukan hasil pengukuran dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Pengukuraan Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sebuah
benda terhadap benda lain lain yang dianggap sebagai patokan
(standar) yang disebut satuan. Ada beberapa persyaratanyang
harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai
satuan yang standar.
Syarat tersebut antara lain :
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak
tergantung pada cuaca panas atau dingin, tidak
tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan
sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah
memperoleh satuan tersebut jika memerlukannya untuk
mengukur sesuatu.
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun
juga semua orang dapat menggunakan sistem satuan ini.
Aspek dalam Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan pertimbangan dalam
Pengukuran melakukan pengukuran, antara lain:
1. Aspek Ketelitian (Presisi), merupakan suatu ukuran
yang menyatakan tingkat kedekatan antara nilai hasil
pengukuran dengan nilai yang sebenarnya.
2. Aspek Kepekaan (Sensitivitas)
3. Aspek Ketepatan (Akurasi), merupakan kemampuan
suatu proses pengukuran untuk mendapatkan hasil yang
sama dari pengukuran yang dilakukan secara berulang-
ulang.
Alat Ukur Alat ukur panjang adalah instrument ( alat ) yang di gunakan
untuk menghitung suatu besaran. Alat ukur panjang (mistar/penggaris,
jangka sorong), alat ukur massa (neraca), dan alat ukur waktu
(stopwatch), alat ukur suhu (termometer).
1. Mistar/Penggaris
Mistar/penggaris mempunyai tingkat ketelitian hingga 1
mm. Namun ada pula yang mempunyai tingkat ketelitian
sampai 0,5 mm. Cara membaca: Posisi mata harus tegak lurus
terhadap skala yang akan dibaca. Kekurangannya alat ini hanya
bisa dipergunakan untuk mengukur benda-benda berbidang
datar serta berdimensi kecil saja semisal gambar ataupun ubin.
2. Jangka Sorong

Jangka sorong mempunyai tingkat ketelitian 0,1 mm atau


0,01cm Bagian jangka sorong terdiri dari dua bagian yakni
rahang diam dan rahang geser. Cara membaca: membaca skala
utama yang berdekatan dengan angka nol dari skala nonius
kemudian membaca skala nonius dengan cara melihat garis
nonius yang berhimpit dengan garis skala utama, lalu nilai skala
utama dijumlahkan dengan nilai dari skala nonius. Alat ini
biasanya digunakan untuk mengukur diameter benda kecil
seperti skrup, baik dimensi dalam maupun dimensi luarnya.
Kesalahan dalam Dalam pengukuran suatu besaran selalu ada kesalahan,
Pengukuran baik yang dilakukan oleh pengguna ataupun alat ukur.
Kesalahan (error) merupakan penyimpangan nilai yang diukur
dari nilai benar. Ada tiga macam keslahan antara lain:
1. Kesalahan umum (keteledoran), disebabkan oleh
keterbatasan pengamat seperti kurang terampil dalam
memakai alat ukur atau kekeliruan dalam melakukan
2. Kesalahan sistematis, seperti kesalahan kalibrasi,
kesalahan arah pandang saat membaca nilai skala.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning
3. Metode : Studi pustaka, eksperimen, diskusi, dan presentasi

F. Media Pembelajaran
1. Media : LKPD, Lembar Kerja Mandiri
2. Alat dan Bahan : Laptop, proyektor, penggaris, jangka sorong,
bolpen, gelas plastic
G. Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Etiawan, Hilman. 2004. FISIKA SMA Kelas 1. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama.
3. Petunjuk Praktikum

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (15 menit)
Rincian Kegiatan Kegiatan siswa Waktu
Pendahuluan
Guru mengajak peserta didik berdoa Berdoa bersama guru.
bersama sebelum pembelajaran dimulai.
Guru memberikan apersepsi kepada siswa Memperhatikan guru dan
berupa pertanyaan sebagai berikut : menjawab pertanyaan.
1. Pernahkah kalian mengukur sebuah
2 menit
benda?
Apa saja yang dapat diukur dalam sebuah
benda? Sebutkan!
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada Mendengarkan guru
hari ini.
Rincian Kegiatan Kegiatan siswa Waktu
Inti
Mengamati Peserta didik memperhatikan.

Guru membimbing siswa untuk mengamati


penjelasan tentang alat-alat ukur

Menanya Peserta didik memperhatikan dan


Guru membuka kesempatan kepada peserta
menjawab pertanyaan dari guru.
didik untuk bertanya mengenai pengamatan
terhadap demonstrasi yang telah dilakukan.
Mengumpulkan informasi/eksplorasi Peserta didik memperhatikan dan
Guru membimbing peserta didik melakukan membaca sekilas materi yang sudah
percobaan Fisika (LKPD) secara peserta didik dapatkan, peserta
berkelompok kemudian mendiskusikannya. didik ikut aktif dalam anggota
Guru membimbing peserta didik untuk kelompoknya.
melakukan prosedur percobaan dengan
10 menit
aman dan benar, tanpa takut salah. Guru
mengarahkan agar semua peserta didik
dapat terlibat aktif dalam kelompoknya.
Mengasosiasikan atau mengolah Peserta didik diminta mengolah dan
informasi menganalisis data pengamatan dari
Guru memperhatikan peserta didik serta percobaan yang telah dilakukannya.
mendorong peserta didik untuk tidak takut
salah dalam melakukan kegiatan
pengambilan data praktikum.
Mengomunikasi Peserta didik diminta mengolah dan
Guru menilai jalannya diskusi. Guru juga menganalisis data pengamatan dari
mengarahkan peserta didik pada kesimpulan percobaan yang telah dilakukannya.
mengenai percobaan yang telah dilakukan.
Penutup
Guru menyimpulkan tentang materi yang Peserta didik menanggapi 3 menit
telah dipelajari pada pertemuan tersebut.
Guru memberikan refleksi serta memberi Peserta didik menyimak
penugasan mandiri.

Guru menutup pembelajaran dan Siswa menanggapi


Rincian Kegiatan Kegiatan siswa Waktu
mengucapkan salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik penilaian
a. Penilaian kognitif berupa hasil pengerjaan LDPD dan lembar kerja
praktik.

2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Keterampilan
Penilaian Kinerja/Praktik terlampir
b. Penilaian Pengetahuan
Lembar Penilaian Pengetahuan terlampi

LAMPIRAN

1. Lembar Penilaian Kinerja/Praktik

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran :

Kompetensi Dasar :

4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan


menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah.

Indikator Soal :

Siswa dapat melakukan pengukuran suatu benda dengan alat ukur yang sesuai.

Rubrik penilaian kinerja/praktik Fisika

Kriteria Skor Indikator Kriteria Skor Kriteria Skor Indikator


Indikator

Persiapan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat


(Skor maks = 3)
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Kriteria Skor Indikator Kriteria Skor Kriteria Skor Indikator
Indikator

0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan

Pelaksanaan 3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat


(Skor maks = 7)
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan


tepat

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan


tepat

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan


tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan


kebersihan

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau


kebersihan

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja


dan kebersihan

Hasil 3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat


(Skor maks = 6)
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0 Tidak mencatat dan mengolah data

Contoh pengisian format penilaian kinerja/praktik Fisika.

Skor untuk Jumlah


No Nama Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil Skor

. .... ..... ..... .... ...... ......

. . . . . . .

Keterangan:
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria.

Nilai praktik =

Pada penilaian kinerja dapat diberikan pembobotan pada aspek yang dinilai,
misalnya persiapan 20%, pelaksanaan dan hasil 80%.
2. Lembar Penilaian Pengetahuan

1. Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Jika skala pada pengukuran
ditunjukkan pada gambar dibawah ini, maka berapakah panjang benda tersebut?

2. Untuk mengukur tebal sebuah buku fisika, di gunakan jangka sorong seperti pada
gambar:

Berapakah tebal buku fisika tersebut?


3. Gambar berikut adalah menunjukkan bacaan dari sebuah mikroskop yang di
fokuskan pada bagian di sekitar nonius sebuah jangka sorong. Jangka sorong
sedang digunakan untuk mengukur ketebalan logam.

Berapakah ketebalan logam yang terbaca?


4. Dibawah ini adalahpengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong
sorong . berapakah hasil pengukurannya dan berapa ketidakpastiannya?
5. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan
setengah skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Jika kita menggunakan
mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah sama dengan..... Jelaskan

RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF SISWA

Total
No Kunci Jawaban Skor
Skor
1 Diketahui :
Pada jangka sorong juga terdapat skala utama dan
skala nonius. Perhatikan garis yang berhimpit pada
skala utama dan skala nonius.

Skala utama = 5,6 cm


Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm

Ditanyakan : Berapa panjang benda? 5


1
Jawab :
Panjang benda = skala utama + skala nonius
Panjang benda = 5,6 + 0,06
Panjang benda = 5,66 cm 2
2 Diketahui:
Skala utama = 1,20 cm 2
Skala nonius = 0,04 cm

Ditanya:
1
Berapakah panjang buku? 5
Jawab:
Panjang buku = skala utama + skala nonius
Tebal buku = 1,20 cm + 0,04 cm
Tebal buku = 1,24 cm

3 Diketahui: 5
Skala utama = 0,20 cm 2
Skala utama = 0,04

Ditanya: 1
Berapakah ketebalan logam?
Jawab:
Skala yang terbaca = skala utama + skala nonius
Skala yang terbaca = 0,20 cm + 0,04 cm 2
Skala yang terbaca = 0,24 cm

4 Diketahui:
Skala utama = 0,20 cm 2
Skala nonius = 0,05 cm

Ditanya: Berapakah hasil pengukuran dan ketidakpastiannya? 1


Jawab:
Skala yang terbaca = skala utama + skala nonius
Skala yang terbaca = 0,20 cm + 0,05 cm

Skala yang terbaca = 0,25 cm

Ketelitian
4
= x skala terkecil
= x 0,01 10
=0,005 mm

Sehingga, pengukuran jangka sorong yang terbaca


adalah (0,25 0,005) cm

Penulisan ini kurang tepat kerena ketentuan penulisan


hasil pengukuran jumlah angka penting, mengikuti
jumlah angka penting pada ketelitian.
3
Sehingga 0,25 dituliskan 0,250

Maka penulisan yang tepat adalah (0,025 0,005) cm

5 Pengukuran tunggal merupakan yang dilakukan satu 5


kali saja. Ketidakpastian pada pengukuran tunggal
dapat ditentukan dengan rumus berikut: 2

Skala terkecil pada mistar adalah 0,1 cm. Dengan 3


demikian, ketidakpastian pada pengukuran tunggal
dengan menggunakan mistar adalah:

Nilai Akhir : Jumlah skor / 3

Anda mungkin juga menyukai