Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

Disusun oleh :
Nama: M. Arief Rachman Agus
NPM: 14116728
Kelas: 1KA23

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada saya
dalam menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk ememnuhi tugas Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah Soft
Skill, selain itu makalah ini disusun untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan kepada pembaca
tentang manusia dan kebudayaan, konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan, serta manusia
dan cinta kasih.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas bagi
pembaca, saya sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan begitu juga dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun mohon maaf atas
kekurangannya dan kritik serta saran yang membangun dari pembaca saya dibutuhkan. Terima
kasih
BAB I
Ilmu budaya dasar
1.1 Pengertian

Yang dimaksud dengan Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Pengertian Ilmu Budaya Dasar menurut para ahli:


1. Menurut Herskovits, ilmu dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dasi satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religious, dan lain-lain. Tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik
yang menjadi salah satu ciri khas masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah Keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, ke[ercayaan, kesenian, moral,
hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang lain didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat.
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
5. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6. Menurut krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah
laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan
oleh simbol-simbol yang menyusun penyampaian secara tesendiri dari kelompok-
kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat
esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama
keterikatan terhadap nilai-nilai Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan dengan
Pengetahuan Budaya.
7. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri
manusia dengan belajar.
8. Menurut Bronislaw Maliowski, kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan manusia
yang integral yang terdiri dari berbagai perlatana dan barang-barang konsumen,
berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan ahsil karya manusia,
keyakinan dan kebiasaan manusia.
1.2 Tujuan
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah mausia dan kebudayaan. Dengan demikian
jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam
salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengtahuan budaya (the humanities), akan
tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.
Untuk menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang benar, terutama untuk
kepentingan profesi mereka
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan
condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Kedaerahan dan
pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna meniptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-
hari dan juga kejadia-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Dari beberapa definisi diatas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan
tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-
unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsu-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
Jasad: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menmpati
ruang dan waktu
Hayat: mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa
dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia
dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan
dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
3. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Keindahan
Manusia dan Penderitaan
Manusia dan Keadilan
Manusia dan Pandangan hidup
Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
Manusia dan Kegelisahan
Manusia dan Harapan
Definisi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-
nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya
seperti individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam d Jepang dan
kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-
anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan
hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu
berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar
manusia berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-
menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan
pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu
pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan
kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Agar hasil dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan
menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi
akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan
suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya
maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam
menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang
berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati
diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-
menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya,
mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman,
meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau
kemana.
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:


Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi
manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan
manusia sebagai masyarakat.

Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Dan tentang makalah ini pemakalah mengharapkan
untuk pembaca sekalian untuk melestarikan ilmu budaya dasar agar pembaca tidak akan pernah
lupa akan budaya sendiri

Anda mungkin juga menyukai