Anda di halaman 1dari 3

Hati adalah salah satu organ vital pada manusia.

Letak hati berada di kanan atas


rongga perut, di bawah diafragma. Hati merupakan kelenjar terbesar dan organ dalam
terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2 kg (pada orang dewasa) dan berwarna
merah tua. Hati juga disebut liver atau hepar. Dalam sistem ekskresi pada manusia,
hati berperan sebagai alat pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
diperlukan lagi oleh tubuh

a. Fungsi Hati

1) Tempat untuk Menyimpan Energi


Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk dari suatu jenis
zat gula yang disebut glukosa. Ketika kadar gula dalam darah tinggi, hati
mengkombinasi molekulmolekul glukosa yang tersusun dalam rantai panjang menjadi
glikogen melalui proses glikogenesis. Ketika kadar glukosa dalam darah lebih rendah
dari kebutuhan tubuh, hati mengubah glikogen menjadi glukosa.

2) Menyimpan Vitamin-Vitamin
Hati mengambil vitamin dari aliran darah yang diangkut oleh pembuluh portal
hepatik. Hati kemudian mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A, D, E,
dan K. Vitamin ini dapat disimpan hingga dua sampai empat tahun.

3) Sebagai Pabrik Kimia Tubuh


Beberapa protein penting yang ditemukan di dalam darah dihasilkan oleh hati. Salah
satu jenis protein tersebut yaitu albumin. Albumin berfungsi membantu ketersediaan
kalsium dan unsur-unsur penting lain dalam aliran darah. Albumin juga membantu
pergerakan air dari aliran darah ke jaringan tubuh. Selain albumin, hati juga
memproduksi globin. Globin turut membentuk hemoglobin yang merupakan
pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Jenis protein lain yang ditemukan dalam hati yaitu globulin. Globulin yaitu
sekelompok protein yang di dalamnya terdapat antibodi. Globulin berperan dalam
sistem kekebalan tubuh yang bekerja sama dengan antibodi melawan mikroorganisme
yang menyerang tubuh. Selain itu, globulin juga merupakan komponen kunci dari
membran sel yang mengangkut lemak dalam aliran darah ke dalam jaringan tubuh.
Zat kimia lain yang dihasilkan oleh hati yaitu fibrinogen dan
protrombin. Zat kimia ini membantu menyembuhkan luka dan membantu darah
membentuk zat pembeku dan kolesterol.

4) Pembersih atau Detoksifikasi


Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat dan alkohol dari aliran
darah. Hati melakukannya dengan cara menyerap zat-zat berbahaya tersebut lalu
menetralkannya menggunakan cairan empedu.

5) Memproduksi Cairan Empedu


Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati berperan dalam sistem ekskresi.
Fungsi hati dalam sistem ekskresi yaitu mengekskresikan cairan empedu secara terus-
menerus. Setiap harinya, hati mampu mengekskresikan cairan empedu 8001.000 ml.
Cairan empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid
(lesitin), zat warna empedu (pigmen bilirubin, dan biliverdin), serta beberapa ion.

Cairan empedu berperan mencerna dan mengelmusikan lemak dalam usus,


mengaktifkan lipase, mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut
dalam air, serta membentuk urea dan amonia. Cairan empedu berasal dari
penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini akan
diuraikan menjadi hemin, zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di
dalam hati kemudian dikirim ke sumsum tulang merah. Zat-zat tersebut digunakan
dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru. Sementara itu, hemin akan
dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.

Bilirubin dan biliverdin ini merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung
warna hijaubiru. Zat warna tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi
urobilin. Urobilin kemudian diekresikan dari dalam tubuh dan memberi warna
kekuningan pada feses dan urine.

Struktur hati

Pada tubuh manusia, hati merupakan kelenjar besar yang memiliki peranan penting
dalam sistem organ. Hati terletak pada bagian kanan di atas rongga perut (otot
diafragma). Berat hati sekitar 2 kg atau 3-5% dari total berat tubuh kita, oleh karena
itu, hati merupakan salah satu kelenjar terbesar dalam tubuh kita.
Hati terdiri atas dua bagian, yaitu Belahan Hati Kanan (Lobus Kanan) dan Belahan
Hati Kiri (Lobus Kiri). Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang
disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah
yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu
membentuk lobula yang berjumlah kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing
lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 2 mm. Antara lobula satu dengan
yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.
Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh
arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan yang
disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk
vena. Jaringan hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut
hepatosit. Antar lapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedang antara
hepatosit satu dengan yang lain dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan
tempat dihasilkannya empedu. Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian
bergabung membentuk pembuluh empedu yang berfungsi mengangkut
cairan empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu sebagai tempat
penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum. )
Hepatitis
Penyebab : Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus.
Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih
berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis
A.
3) Sirosis hati
Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana
fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat
di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan
C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena
penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.

5) Kanker Hati
Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan
hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular
carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari
hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis
B, C dan hemochromatosis.

) Penyakit Kuning
Penyebab : Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya
saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam
darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak
pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan,
dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh
tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna
kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

Anda mungkin juga menyukai