Anda di halaman 1dari 11

Tugas Perpindaan

Definisi, proses, dan aplikasi


perpindahan panas

Oleh:

ASRI NOVHANDI D211 14 016

JURUSAN MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
Definisi perpindahan panas

Panas/Kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI


untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah
bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak
acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya
Persyaratan mendasar dari perpindahan panas yakni perbedaan temperatur.
Perbedaan temperatur adalah pengantar gaya pada perpindahan panas, sama seperti
perbedaan tegangan yang merupakan pengantar gaya pada aliran listrik dan juga
perbedaan tekanan yang merupakan pengantar gaya pada aliran air. Nilai dari
perpindahan panas pada arah tertentu bergantung pada besarnya temperature
gradient(perbedaan panas per satuan panjang atau nilai dari perubahan temperature).
Semakin besar nilai dari perbedaan temperature maka semakin besar juga nilai dari
perpindahan panas.

Jadi, Perpindahan panas adalah suatu proses yang dinamis, yaitu panas
dipindahkan secara spontan dari satu kondisi ke kondisi lain yang suhunya lebih
rendah. Perpindahan energi yang terjadi pada benda atau material yang bersuhu tinggi
ke benda atau material yang bersuhu rendah, hingga tercapainya kesetimbangan
panas. Kesetimbangan panas terjadi jika panas dari sumber panas sama dengan
jumlah panas benda yang dipanaskan dengan panas yang disebarkan oleh benda
tersebut ke medium sekitarnya. Kecepatan pindah panas ini akan bergantung pada
perbedaan suhu antar kedua kondisi. Semakin besar perbedaan, maka semakin besar
kecepatan pindah panasnya.

Proses Perpindahan Panas


Proses Perpindahan Panas dapat berlangsung denagn tiga mekanisme yakni:
konduksi, konveksi, dan radiasi. Semua metode perpindahan panas bergantung pada
adnya dari perbedaan suhu dan semua metode berlaku pada perpindahan panas dari
temperature yang lebih tinggi menuju temperature yang lebih rendah.

Konduksi

Konduksi merupakan salah satu cara kalor/panas berpindah dimana energy


panas di oper dari suatu molekul ke molekul lainnnya yang saling bersentuhan.
transfer energy yang membutuhkan medium yang terjadi antara partikel yang
berdekatan sebagai akibat dari interaksi antara partikel tersebut. Konduksi dapat
terjadi pada medium padat, cair dan gas. Nilai dari konduksi bergantung pada dimensi
dari medium perantaranya seperti ketebalan, material dari medium, dan juga
temperature pada medium tersebut. Nilai dari konduksi panas pada suatu medium
bergantung pada perbedaan temperature, luas, serta ketebalan medium. Oleh karena
itu konduksi panas memiliki persamaan :

Q dot = Laju perpindahan panas (W)


k = Konduktivitas termal (W/m K)
A = Luas penampang (m2)

T = perbedaan suhu ujung logam (K)

Tanda minus (-) menunjukkan arah perpindahan panas terjadi dari bagian
yang bersuhu tinggi ke bagian yang bersuhu rendah. Nilai kondukitivitas thermal
suatu bahan menunjukkan laju perpindahan panas yang mengalir dalam suatu bahan.
Konduktivitas thermal kebanyakan bahan merupakan fungsi suhu, dan bertambah
sedikit kalau suhu naik, akan tetapi variasinya kecil dan sering kali diabaikan. Jika
nilai konduktivitas thermal suatu bahan makin besar, maka makin besar juga panas
yang mengalir melalui benda tersebut. Karena itu, bahan yang harga k-nya besar
adalah penghantar panas yang baik, sedangkan bila k nya kecil bahan itu kurang
menghantar atau merupakan isolator.

Konveksi

Konveksi merupakan bentuk transfer energy dari medium padat terhadap


fluida yang bergerak yang melibatkan efek kombinasi dari konduksi dan aliran fluida.
Konveksi terbagi atas dua jenis yakni konveksi paksa dan konveksi alami. Dikatakan
konveksi paksa jika fluida dipengaruhi oleh gaya luar seperti kipas angina, pompa,
atau angin. Dikatakan konveksi alami jika konveksi terjadi secara natural atas
perpaduan dari densitas dan temperature udara. Disamping itu, nilai dari perpindahan
panas konveksi diamati sebagai pembanding suhu yang diungkapkan dalam Hukum
Newton yakni:

Dimana :

Q = laju perpindahan panas (Watt).

h = koefisien perpindahan panas konveksi (W/m K)

Setiap benda memiliki koefisien perpindahan panas konveksi yang berbeda. Semakin
mudah benda itu menyerap atau melepas kalor dan memindahkannya maka semakin
besar nilai koefisien perpindahan panas konveksi ini.

A = luas bidang permukaan atau penampang melintang/dilewati aliran kalor (m2)


Tw = suhu dinding (K)

Ts = suhu sekeliling (K)

Radiasi

Radiasi merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa


menggunakan zat perantara., Jenis dari energi ini adalah seperti energi yang
memancar melalui gelombang elektromagnetik yang dapat merambat melalui ruang
hampa udara dan bergerak dengan kecepatan sebuah cahaya. Energi yang
dipancarkan suatu benda, per satuan luas dan per satuan waktu bergantung pada sifat
permukaan dari benda tersebut. Pada suhu rendah panjang gelombang
elektromagnetnya bernilai besar dan nilai dari radiasinya bernilai kecil, begitu juga
dengan keadaan sebaliknyasebagai akibat dari perubahan konfigurasi eletronik atau
atom molekul. Faktanya, transfer energy dengan model radiasi merupakan
perpindahan energy tercepat dan tidak mengalami pelemahan dalam ruang hampa.
Nilai maksimum dari radiasi dapat ditentukan dengan suhu T ( K atau R) yang
diberikan pada persamaan Stefan-Boltzmann, berbunyi Energi yang dipancarkan
oleh suhu permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak
permukaan itu (T4) dan ditulis sebagai berikut.

Dengan dikenal sebagai tetapan Stefan-Boltzmann yang mempunyai nilai 5,67 x 10 -


8
Wm-2K-4. Karena tidak semua benda dianggap sebagai benda hitam sempurna maka
persamaan Stefan- Boltzman untuk benda dapat ditulis sebagai berikut.
Dengan e adalah koefisien yang disebut emisivitas, nilainya di antara 0 dan 1 serta
bergantung pada jenis zat dan keadaan permukaan.

Untuk benda hitam sempurna,e =1.

Manfaat dan Aplikasi Perpindahan Panas

Perpindahan panas banyak ditemukan pada ilmu keteknikan dan berbagai aspek
hidup lainnya. Bahkan dalam tubuh manusia, terus menerus mengeluarkan panas dari
dalam tubuh. Dan kita berusaha untuk mengontrol perpindahan panas ini dengan
menggunakan pakaian yang disesuaikan dengan temperature lingkungan. Sebagian
besar peralatan rumah tangga didesain dengan menggunakan konsep perpindahan
panas. Beberapa contohnya yakni pemanas, freezer, AC, bahkan computer dan TV.
Perpindahan panas juga mengambil peran besar dalam pembuatan perangkat lain
seperti sel surya, radiator mobil, komponen pembangkit listrik, dan juga pesawat
ruang angkasa.
1. Aplikasi perpindahan panas secara konduksi.
Memasak air menggunakan panci logam
Peristiwa konduksi dapat diamati misalnya pada saat memasak air menggunakan
panci logam di atas api kompor. Aliran panas dari api akan merambat melalui atom-
atom dalam logam. Logam kemudian meneruskan panas yang diterimanya dari api ke
molekul-molekul air. Logam merupakan konduktor panas yang baik sehingga panas
dari api akan cepat di hantarkan dan menyebabkan air segera mendidih.
Membakar besi logam dan sejenisnya
Saat kita membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujung dari
besi logam tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke seluruh
bagian logam sampai ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini menunjukkan
panas berpindah dengan perantara besi logam tersebut.

Solder

Untuk melekatkan komponen elektronika ke papan rangkaian kita menggunakan


cairan timah dengan menyoldernya. Solder listrik akan menerima panas dari konversi
energy listrik. Panas dari energy listrik ini akan diterukan ke ujung logam pada solder
yang di sentuhkan ke timah yang diposisikan di kaki-kaki komponen elektronika yang
akan di lekatkan. Setelah beberapa saat, timah akan meleleh dan pada saat itu solder
kita angkat. Timah akan segera mendingin dan membeku, melekatkan kaki komponen
elektronika tadi ke papan rangkaian dengan kuat.

2. Aplikasi perpindahan panas secara konvensi


Ada dua macam konvensi, yaitu konvensi alami dan konvensi paksa. Konvensi ala
mi terjadi misalnya pada proses terjadinya angin laut dan angin darat. Sedangkan k
onvensi paksa misalnya terjadi pada proses pendinginan mesin menggunakan air p
ada radiator mobil dan proses pengeringan menggunakan hair dryer.
Terjadinya angin laut dan angin darat

Air laut merupakan kalor jenis yang lebih tinggi daripada daratan, sehingga matahari
hanya memberikan efek yang sangat kecil pada suhu lautan. Sebaliknya, daratan
menjadi panas sepanjang siang dan menjadi dingin sepanjang malam. Di dekat
pesisir, perbedaan suhu antara daratan dan lautan ini menimbulkan angin laut pada
siang hari dan angin darat pada malam hari.

Radiator mobil

Pada system pendingin mesin (radiator) air dipaksa mengalir melalui pipa-pipa
dengan bantuan pompa air (water pump).panas mesin yang tidak dikehendaki dibawa
oleh sirkulasi air tersebut menuju radiator. Di dalam radiator, air didinginkan dengan
bantuan udara. Air yang telah mendingin ini kemudian di pimpa untuk mengulang
kembali proses transfer panas dari mesin mebil ke radiator. Ingat bahwa proses
konveksi melibatkan fluida (dalam kasus ini di wakili oleh air) sebagai penghantar
panas. Air yang digunakan dalam radiator lama-lama akan berkurang akibat
penguapan dan akhirnya akan habus. Oleh karena itu, radiator perlu diisi air kembali
untuk memastikan lancarnya proses pendinginan mesin selama mobil berjalan.
3. Aplikasi perpindahan panas secara radiasi
Peristiwa radiasi ini dapat anda simpulkan dari adanya perambatan panas tanpa ada
medium berupa fluida (misalnya angin, air atau asap) maupun zat padat (misalnya log
am) yang menjadi perantaranya.
Oven microwave

Gelombang mikro (microwave) merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik


yang mudah diserap oleh molekul-molekul air. Pada oven microwave, gelombang
mikro didistribusiakan dari logam yang berputar serta logan pada dinding-
dindingnya.Gelombang mikro mampu menembus plastic pembungkus makanan atau
pirirng keramik dan akhirnya di serap oleh molekul molekul air di dalam makanana
yang sedang diamasak. Penyerapan energy gelombang mikro ini akan memanaskan
makanan dan menjadikannya matang.

Radiasi panas dari tungku perapian atau dekat api yang menyala

Di daerah berhawa dingin,biasanya di negara yang mengenal musim dingain


(salju), penduduk memiliki tungku perapian untuk menghangatkan diri di saat dingin.
Orang-orang hanya perlu berada di dekat tungku perapian yang menyala untuk bias
merasakan udara hangat. Jadi, mereka tak perlu menempatkan diri di dalam asap
perapian atau menggunkan logam yang di bakar untuk meraskan hangatnya perapian.
Mereka hanya cukup mendekat saja dan radiasi elektromagneti dari api (akan
menghantarkan hangatnya api ke tubuh mereka)
DAFTAR PUSTAKA

Miung, 2013, pengertian perpindahan panas,


http://www.miung.com/2013/05/pengertian-perpindahan-panas-konveksi.html,
(diakses tanggal 31 januari 2017).
Syamsu, 2015, pengertian dan contoh perpindahan panas,
http://www.ilmupengetahuanalam.com/2015/09/pengertian-dan-contoh-
perpindahan-kalor-secara-konduksi-konveksi-dan-radiasi.html, (diakses tanggal
31 januari 2017).
Yusman. 2015. Aplikasi dan manfaat perpindahn panas
(http://www.duniapendidikan.net/2016/08/contoh-penerapan-pemanfaatan-
perpindahan-kalor-secara-konduksi-konveksi-dan-radiasi-dalam-kehidupan-sehari-
hari.htmll. (diakses pada tanggal 31 Januari 2017).

Anda mungkin juga menyukai