Anda di halaman 1dari 4

Usia Mempengaruhi Fungsi Sistem Imun

By Makoto Aya

http://www.ilmukesehatan.comFaktor yang Mempengaruhi Fungsi System Imun

Seperti halnya system tubuh yang lain, system imun akan berfungsi pada taraf yang
dikehendaki menurut fungsi system tubuh yang lain dan factor-faktor yang ada
hubungannya seperti usia dan sebagainya.

Usia

Orang-orang yang berada pada kedua ujung rentang usia lebih besar
kemungkinannya untuk menghadapi masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi system imun ketimbang orang-orang yang berusia ditengah rentang
tersebut.

Frekuensi dan intensitas infeksi akan meningkat pada orang yang berusia lanjut dan
peningkatan ini mungkin disebabkan oleh penurunan kemampuan untuk bereaksi
secara memadai terhadap mikroorganisme yang menginvasinya.

Produksi maupun fungsi limfosit T dan B dapat terganggu. Insiden penyakit


autoimun juga meningkat bersamaan dengan pertambahan usia; hal ini mungkin
terjadi akibat penurunan kemampuan antibody untuk membedakan antara diri
sendiri dan bukan diri sendiri.

Kegagalan system surveilans untuk mengenali sel-sel yang abnormal atau yang
mangalami mutasi (sel-sel Mutant) mugkin bertanggung jawab atas tingginya
insidensi penyakit kanker yang berkaitan dengan pertambahan usia.

Penurunan fungsi berbagai system organ yang berkaitan dengan pertambahan usia
juga turut menimbulkan gangguan imunitas. Penurunan sekresi serta motilitas
lambung memungkinkan flora normal intestinal untuk berproliferasi dan
menimbulkan infeksi sehingga terjadi gastroenteritis serta diare.

Penurunan pada sirkulasi renal, fungsi filtrasi, absorpsi dan ekskresi turut
menyebabkan infeksi saluran kemih. Lebih lanjut, pembesaran kelenjar prostat dan
neurogenic bladder dapat menghambat pengaliran urin serta selanjutnya klirens
(pembersihan) bakteri lewat system urinarius. Stasis urin yang lazim terjadi pada
kaum lanjut usia akan memudahkan pertumbuhan mikroorganisme.

Pajanan terhadap tembakau dan toksin lingkungan akan mengganggu fungsi paru.
Pajanan yang lama terhadap kedua agens ini akan menurunkan elastisitas jaringan
paru, keefektifan silia dan kemampuan batuk yang efektif.

Semua gangguan ini akan menghalangi pengeluaran mikroorganisme yang


infeksius dan toksin sehingga kerentanan lansia terhadap penyakit infeksi serta
kanker paru semakin meningkat.

Akhirnya, bersamaan dengan pertambahan usia, kulit akan menjadi tipis dan tidak
begitu elastis lagi. Neuropati perifer dan penurunan sensibilitas serta sirkulasi yang
menyertainya dapat menimbulkan ulkus stasis, dekubitus (pressure ulcers),
ekskoriasi dan gejala luka bakar.

Gangguan integritas kulit merupakan factor predisposisi yang memudahkan orang


tua mengalami infeksi oleh mikroorganisme yang merupakan bagian yang dari flora
kulit yang normal.

Jender
Kemampuan hormon-hormon seks untuk memodulasi imunitas telah diketahui
dengan baik.ada bukti yang menunjukkan bahwa estrogen memodulasi aktifitas
limfosit T (khususnya sel-sel supresor) sementara androgen berfungsi untuk
mempertahankan produksi interleukin-2 (IL-2) dan aktifitas sel supresor.

Efek hormon seks pada sel-sel B tidak begitu menonjol. Estrogen akan
mengaktifkan populasi sel B yang berkaitan dengan autoimun yang
mengekspresikan marker CD5 (marker antigenic pada sel B).

Estrogen cenderung menggalakkan imunitas (immunoenhancing) sementara


androgen bersifat imunosupresif. Umumnya penyakit autoimun lebih sering
dijumpai pada wanita ketimbang pada laki-laki.

Nutrisi

Nutrisi yang adekuat sangat esensial untuk mencapai fungsi system imun yang
optimal. Gangguan fungsi imun yang disebabkan oleh defisiensi protein-kalori dapat
terjadi akibat kekurangan vitamin yang diperlukan untuk sintesis DNA dan protein.

Vitamin juga membantu dalam pengaturan proliferasi sel dan maturasi sel-sel imun.
Kelebihan atau kekurangan unsure-unsur renik atau trace elements (yaitu, tembaga,
besi, mangaan, zelenium dan zink) dalam makanan umumnya akan mensupresi
fungsi imun.

Asam-asam lemak merupakan unsure pembangun (building block) yang


membentuk komponen structural membrane sel.

Lipid merupakan precursor vitamin A, D, E, dan K di samping precursor kolesterol.


Baik kelebihan maupun kekurangan asam lemak ternyata akan mensupresi fungsi
imun.
Deplesi simpanan protein tubuh akan mengakibatkan atrofi jaringan limfoid, depresi
respons antibody, penurunan jumlah sel T yang beredar dan gangguan fungsi
fagositik.

Sebagai akibatnya, kerentanan terhadap infeksi sangat meningkat. Selama periode


infeksi dan sakit yang serius terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang potensial
untuk menimbulkan deplesi protein, asam lemak, vitamin serta unsur-unsur renik
dan bahkan menyebabkan risiko terganggunya respons imun serta terjadinya
sepsis yang lebih besar.

Rokok dapat Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

By Makoto Aya

Bagi Anda seorang perokok berat yang mungkin saja merasa berlebih-lebihan.
Mungkin dapat mempertimbangkan kembali asumsinya. Asap rokok yang baru mati
di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali
mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Perokok juga berisiko tinggi
mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan
termasuk bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara
dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.

Dalam kasus yang berlanjut, rokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh
sehingga memudahkan tubuh. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida,
amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Nikotin. Zat yang
paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan.
Sebungkung rokok yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Gas
karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan
hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan
dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena
gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya di sisi
hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO.

Anda mungkin juga menyukai