SAP Jus Mentimun
SAP Jus Mentimun
DIARE
A. PENGANTAR
Cabang ilmu : Promosi Kesehatan
Topik : Penyuluhan PHBS, kecacingan dan langakh cuci tangan yang
benar
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Agustus 2015
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Bp S
Sasaran : An. A
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengkajian pada senin 4 agustus 2015, yang dilakukan pada
keluarga Bp. S didapatkan data An . A mengatakan suka jajan sembarangan seperti mie
disekolah, An . A mengatakan suka sakit perut, An. A mengatakan jarang cuci tangan
ketika mau makan, Ibu M mengatakan An. A kemarin membeli minuman teh sisri di SD,
Ibu M mengatakan tidak tahu An. A di sekolah jajan apa saja.
Hasil pemeriksaan fisik pada senin 4 agustus 2015 dan selasa 5 agustus 2015
didapatkan Tampak kuku An. A hitam dan panjang, Kamar mandi rumah klien tampak
kotor dan tidak bersih dan Ventilasi rumah klien kurang. Maka dari itu perlu dilakukan
penyuluhan PHBS, kecacingan dan langkah cuci tangan yang benar.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pada keluarga Bp S khususnya An A
melakukan cuci tangan yang benar dan mengetahui pengertian, penyebab, tanda,
pencegahan dari PHBS dan kecacingan.
2. Tujuan khusus
Setelah memberikan penyuluhan selama 60 menit di harapkan peserta dapat:
Menjelaskan kembali pengertian PHBS dan kecacingan
Menjelaskan kembali penyebab kecacingan
Menjelaskan kembali tanda dan gejala kecacingan
Menjelaskan akibat lanjut kecacingan
Menjelaskan cara penanganan kecacingan
Menjelaskan langakah cuci tangan yg benar
Mendemonstrasikan cuci tangan yang benar
D. MATERI PENYULUHAN
TERLAMPIR
E. METODE
Ceramah
Diskusi/tanya jawab
Demonstrasi
F. MEDIA
Flipchart
Leaflet
Sabun
Antiseptik
Tissue
Air mengalir
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Penyebab diare
1. Factor infeksi
a. Infeksi enternal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi infeksi enternal
sebagai berikut:
1) Infeksi bakteri : vibrio, E.coli, Salmonella, Stigella, Campilobacter,
Yersinia, Aeromonas, dsb.
2) Infeksi virus : Enterovirus (virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis)
3) Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides)
b. Infeksi parental adalah infeksi diluar system pencernaan, misalnya : otitis
media akut (OMA), tonsillitis / tonsilofaringitis, bronkopneumoni,
ensefalitis, dsb.
2. Factor malabsorpsi
Malaborpsi karbohidrat disakarida, lemak dan protein
3. Factor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Factor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
G. Penanganan
Cara pengobatan diare dirumah:
1. Tingkatkan pemberian cairan
a. Pemberian ASI
b. Pemberian susu buatan (pemberian sama banyaknya dengan air masak)
c. Pemberian cairan lain, seperti: air the, sop, air tajin dari pemasakan nasi,
LGG (larutan gula garam), air kelapa.
2. Teruskan makanan
a. Berikan makanan yang mudah dicerna, yang mengandung kalium (sari
buah, sayur).
b. Jangan berikan makanan yang pedas, asam
3. Berikan makanan yang hangat, sedikit tapi sering
4. Bila diare tidak dapat diatasi dengan pemberian oralit atau LGG, bahkan
bertambah berat, segera bawa penderita ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
I. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam usaha pertolongan pertama pada balita yang terkena
diare
Pada balita yang mengalami diare biasanya disertai dengan nafsu makan menurun dan
keadaan tubuh yang lemah, sehingga keadaan demikian sangat membahayakan balita.
Maka dari itu ibu harus melakukan penanganan segera pada diare yang sering dianggap
ringan padahal sangat membahayakan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: Salemba Medika
Suriadi dan Rita YULIANI. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Ed 2. Jakarta:
Penebar Swadaya
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga