LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan minat siswa dan siswi jurusan bangunan
a. Hakikat Minat
Minat merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
keberhasilan seseorang dalam berbagai hal pekerjaan, studi, maupun segala
akatifitas. Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pendapatnya
tentang minat yang berbeda beda, yang pada dasarnya merupakan suatu
kesatuan yang hampir sama dan melengkapi.
Menurut H.C. Witherington yag dikutip oleh Suhaisini Arikunto (
1983 : 100 ), Minat adalah kesadaran seseeorang terhadap suatu objek,
suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.
Sedangkan pengerian minat berdasarkan Crow dan Crow bahwa individu
mempunyai minat terhadap belajar, maka akan mendorong untuk memberikan
perhatian terhadap belajar tersebut. Menurut tampubolon ( 1991 : 41 )
mengemukakan bahwa minat adalah suatu perpaduan keinginan dan
kemampuan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Minat
sangat penting menentukan cara pandang seseorang dimulai dari ketertarikan
dan motivasi yang didapat oleh seseorang terhadap suatu objek yang
mengandung keterkaitan terhadap dirinya atau kesesuaian terhadap dirinya
sehingga mendorong seseorang untuk memberikan perhatian belajar lebih lagi
sesuai yang dikemukakan oleh Slameto ( 2003 : 180 ) yang menyatakan
bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa asa yang menyuruh.
Menurut Sudirman ( 2001 : 76 ) minat seseorang terhadap suatu objek
akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Dari beberapa
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu
kecenderungan pada seseorang yang dilakukan secara sadar terhadap suatu
objek, studi, aktifitas, atau permasalahan yang mendorong seseorang untuk
memberikan perhatian belajar lebih lagi yang mengandung keterkaitan dan
kesesuaian terhadap dirinya sehingga meningkatkan motivasi terhadap
sesuatu objek tersebut.
b. Peranan Minat
Minat memegang peranan penting dalam proses belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya. Menurut Ahmad Tafsir (1992: 24)
menyatakan bahwa minat adalah kunci dalam pengajaran. Bila seseorang
telah berminat terhadap kegiatan belajar, maka hampir dapat dipastikan
proses belajar akan berlangsung dengan baik. Dengan demikian, maka tahap-
tahap awal suatu proses belajar hendaknya dimulai dengan usaha
membangkitkan minat. Minat harus senantiasa dijaga selama proses belajar
mengajar berlangsung. Karena minat itu mudah sekali berkurang atau hilang
selama proses belajar.
Selain itu juga, minat sangat berpengaruh terhadap belajar, sebab bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat seseorang, maka
belajar tidak akan berlangsung dengan baik dan maksimal. Karena tidak ada
daya tarik baginya (Slameto, 1995: 57). Hal ini senada dengan pendapat Moh.
Uzer Usman (1998: 27):
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan
perhatian seseorang dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap
belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan
sesuatu.
Dari beberapa pengertian dan pendapat para ahli di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa peranan penting minat seseorang yaitu :
1. Sebagai dasar dan landasan seseoran untuk melakukan aktifitas
yang terkait dan kesesuaian dengan dirinya sehingga
menghasilkan sesuatu secara maksimal dan optimal
2. Sebagai sumber motivasi yang mendorong dan memacu
seseoarang untuk mencapai keinginan dan tujuan yang akan
dicapainya.
3. Sebagai acuan seseorang untuk dapat melakukan suatu kegiatan
yang akan dipilih yang sesuai dengan ketertarikan trhadap dirinya.
e. Indikator Minat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah Alat
pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk/keterangan
(Depdikbud, 1991). Kaitannya dengan minat siswa maka indikator adalah
sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat. Ada
beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini
dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah.
1. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam misalnya, maka ia harus terus
mempelajari ilmu yang berhubungan dengan Sejarah Kebudayaan Islam.
Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang
tersebut.
2. Perhatian dalam Belajar
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan,
pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada
itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan
sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut.
b. Kerakteristik SMK
Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
pendidikan umum, dapat ditinjau dari substansi pelajaran, kriteria pendidikan,
dan lulusannya.
Salah satu kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dalam pengembangan Sumber Daya Manusia SMK yang diperkenalkan pada
tahun 1993/1994 adalah pendidikan Link and Match, yaitu pendidikan SMK
harus bersifat link and match dengan kebutuhan baik itu kebutuhan
peserta didik maupun kebutuhan masyarakat dengan harapan akan
tercipta kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Inti dari
konsep link and match yaitu: (a) adanya keterkaitan antara program
pendidikan yang diberikan di sekolah dengan kebutuhan masyarakat
secara luas, dan (b) adanya kesesuaian atau kecocokan antara program
dan produk pendidikan di sekolah dengan kebutuhan masyarakat
(Djojonegoro, 1998, di dalam fajar hendro). Sehingga lulusan sekolah
menengah kejuruan benar- benar dibutuhkan oleh dunia industri. Oleh karena
itu pengembangan kurikulumnya harus memperhatikan perkembangan dunia
industri.
Dari rumusan diatas peneliti dapat simpulkan bahwa orientasi lulusan
SMK harus berkesuaian dengan keebutuhan yang ada di dunia kerja sehingga
terpenuhinya kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten yang dibutuhkan
dalam dunia kerja.
c. Tujuan SMK
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah : (a) meningkatkan
keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b)
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab; (c) mengembangkan potensi peserta didik agar
memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai
keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan (d) mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup
dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,
serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai
berikut: (a) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya; (b) menyiapkan peserta didik agar mampu
memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya; (c) membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di
kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan
yang lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi-
kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
FAKTOR EKSTERNAL
- SOASIAL EKONOMI
- LINGKUNGAN
FAKTOR INTERNAL
DAN
FAKTOR RELASI
KESEMPATAN
- HUBUNGAN
DENGAN ALUMNI