Anda di halaman 1dari 2

Memberikan Vaksin Pada Anak Tidak Berakibat Autisme

Memberikan Vaksin Pada Anak Tidak Berakibat AutismeHanya sekitar 10% orang tua
telah melewati atau mengundur-undur vaksin rutin bagi anak, sebab mereka
merasa takut jika anaknya yang memperoleh terlalu banyak vaksin dalam jangka
waktu yang sangat dekat. Ada penemuan dari studi baru bahwa jika anak yang
memperoleh vaksin yang sesuai dengan jadwal penuh tidak berkaitan dengan resiko
autisme.

Geraldine Dawson, chief science officer Talk of autism, telah mengungkapkan bahwa
studi baru ini adalah hal yang sangat bermanfaat dalam wilayah medis dan hal
yang bisa menghilangkan kecemasan dari orang tua hampir satu dunia.

Studi yang diumumkan dalam Journal of Pediatrics, adalah studi terbaru dari sekitar
20 studi terdahulu yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah
vaksin yang diperoleh si anak pada masa kecil, atau jumlah vaksin yang anak
peroleh dalam satu hari dengan autisme.

Selain itu, studi tersebut juga adalah studi pertama yang bisa menghilangkan
ketakutan banyak orang tentang pemberian vaksin multipel yang sudah beredar
bisa menstimulasi sistem imun anak yang telah berlebihan sehingga diwaspadai
bisa mengakibatkan masalah jangka panjang. Pada 20 tahun yang lalu, anak
diharuskan untuk vaksin kepada 9 penyakit akan tetapi saat ini diketahui ada 14
penyakit yang bisa dicegah melalui vaksin, dari pendapat CDC (Center for Disease
Control and Prevention).

Walaupun di masa yang akan datang, anak bisa memperoleh lebih banyak suntikan
tetapi vaksin yang baru akan sangat baik dalam sistem imun sebab hanya mamakai
sedikit antigen dalam mengstimulasi sistem imun dalam mengeluarkan antibodi
yang nantinya akan menghalangi terjadinya infeksi.

Dari adanya perubahan baru tersebut, anak yang sudah berusia 2 tahun yang
melakukan vaksin lengkap sesuai dengan jadwal akan terjaga dengan 315 antigen,
dan hanya merupakan jumlah yang cukup sedikit dibandingkan dengan berjuta-juta
mikroba yang bisa terekspos oleh bayi ketika kelahiran.
Dalam penelitian ini telah membenarkan pada penelitian sebelumnya di tahun
2012, yang mana telah membandingkan bayi yang memperoleh vaksin lengkap
hingga tahun-tahun pertama kehidupan dengan bayi yang tidak melengkapi jadwal
vaksin. Beberapa peneliti tidak mendapatkan perbedaan neuropsikologikal,
misalnya kegagapan ataupun nilai test IQ yang lebih rendah antar 2 kelompok yang
berbeda.

Seperti yang dikatakan oleh Michael Smith, seorang spesialis infeksi pediatrik di
University of Louisville School of Medicine, tidak ada gunanya untuk menunda
pemberian vaksin kepada anak kita sebab jika kita menunda, kita hanya hanya
memberikan peningkatan resiko pada anak terkena infeksi.

http://www.dokteranak.net/memberikan-vaksin-pada-anak-tidak-berakibat-autisme-
1315.html

Anda mungkin juga menyukai