DATA PENGAMATAN
II. PEMBAHASAN
x
log =log k+ n log C
m
ANALIS PROSEDUR
Indikator yang baik atau tepat apabila berubah warna tepat pada saat titrant
menjadi ekivalen dengan titrat selain itu perubahan warna harus terjadi dengan
mendadak agar tidak ada keragu-raguan kapan penambahan titran dihentikan
sehingga diperoleh titik akhir titrasi yang jelas.
Percobaan dilakukan secara duplo, hal ini dilakukan supaya data yang
diperoleh dapat dibandingkan dan unutk menghindari kesalahan sehingga harus
mengulang prosedur dari awal (Sumarna, 2009)
Diperoleh data titrasi. Untuk larutan HCl 0.5 M , Vtitran = 44.6 mL Larutan
HCl 0.25 M, Vtitran = 32.6 mL. Larutan HCl 0.125 M, Vtitran = 16 mL. Larutan HCl
0.0625 M, Vtitran = 6.6 mL. Larutan HCl 0.0313 M, Vtitran = 8.5 mL. Untuk larutan
CH3COOH 0.5 M, Vtitran = 71.1 mL. Larutan CH3COOH 0.25 M, Vtitran = 24.6 mL.
Larutan CH3COOH 0.125 M, Vtitran = 100 mL. Larutan CH3COOH 0.0625 M,
Vtitran = 9.5 mL. Larutan CH3COOH 0.0313 M, Vtitran = 10 mL.
ANALISIS HASIL
III. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang di peroleh setelah praktikum maka dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini adalah proses adsorpsi fisika, dimana
molekul-molekul zat terikat pada permukaan oleh gaya-gaya fisis yang
ditimbulkan oleh gaya van der waals dan gaya ikatnya tidak terlalu kuat
sehingga perlu diperhatikan dalam pengocokan agar tidak terlalu kuat atau
tidak lama supaya molekul zat yang terikat tidak lepas. Serta diketahui bahwa
semakin tinggi konsentrasi larutan atau adsorbatnya maka semakin tinggi daya
adsorpsinya dan semakin banyak juga zat yang teradsorpsi dan begitu juga
sebaliknya.
IV. SARAN
Saran untuk percobaan selanjutnya, dapat meggunakan karbon aktif
bukan berupa norit, tetapi karbon aktif yang sesungguhnya atau dari arang
kayu dan menggunakan larutan asam lain seperti H2SO4 dan KCl.
V. PERHITUNGAN
VI. JAWABAN PERTANYAAN
1. Adsorpsi fisika
2. Adsorpsi fisika : adsorpsi karbon aktif
Adsorpsi kimia : ion exchange
3. Pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas,
uap dan CO2. Arang akan menjadi aktif, larutan asam, dan terbentuk
endapan.
4. Isoterm freudlich berlaku untuk gas yang bertekanan rendah, semua
tempat di atas permukaan tidak sama dengan lapisan molekul gas padat
1/n
bersifat multilayer dengan persamaan: V + Kp . Batasnya adalah
kelarutan harus ideal, nilai batasnya = Vm. Vm akan dicapai walaupun
tekanan gas yang dibutuhkan untuk menutupi satuan-satuan massa
adsorben. Isoterm Freundlich untuk adsorpsi gas pada permukaan zat
padat kurang baik, karena pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif pada
permukaan adsorben besifat heterogen. Gas merupakan campuran
homogen sehingga kurang cocok jika digunakan dalam isoterm
Freundlich.
5. Karena nilai Vm tidak akan dicapai walaupun tekanannya diperbesar
sedangkan pada isoterm Langmuir mengemukan asumsi yang lebih baik.
Karena adsorpsi pada Langmuir bersifat homogen maka lebih
memuaskan dibandingkan dengan pada isoterm Freundlich yang bersifat
heterogen.
Sumarna, 2009