PENDAHULUAN
menanamkan harta ataupun modal baik pada aktiva riil maupun aktiva
finansial pada suatu unit usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh
pemodal adalah investasi saham melalui bursa. Biasanya investor lebih suka
tapi juga memiliki risiko tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka
akan menimbulkan berbagai kombinasi saham yang bisa di pilih oleh investor
jenis saham tapi mereka melakukan diversifikasi saham yang bertujuan untuk
1
Untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin maka
analisis portofolio merupakan salah satu alat yang tepat untuk memperkecil
risiko yang sama diantara saham yang ada. Hasil dari analisis ini akan
biasanya para investor menyiasati dengan portofolio saham dan salah satu cara
selalu dipasarkan di bursa, hal tersebut diakibatkan aset finansial sangat peka
Sehingga akan menimbulkan dua jenis risiko yaitu risiko sistemati dan risiko
atau risiko ini akan dihadapi oleh semua asset yang listing di bursa sedangkan
2
risiko tidak sistematis biasanya diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan
investor, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk). Dua faktor ini
merupakan hal yang berlawanan, dalam arti invertor menyukai return yang
tinggi dan tidak begitu menyukai risiko yang tinggi. Pada kenyataan terdapat
besar pula risiko yang akan dihadapi atau Tingkat pengembalian yang tinggi
termasuk ke dalam kriteria saham Indeks LQ-45 yaitu saham yang memenuhi
kriteria ranking tinggi pada total transaksi, nilai transaksi, dan frekuensi
transaksi. Kelompok saham yang termasuk dalam indek LQ-45 tidak bersifat
tetap, setiap enam bulan sekali ada penetapan kembali saham yang memenuhi
kriteria serta mengeliminasi saham yang tidak lagi memenuhi kriteria yang
sudah ditetapkan. Posisi saham yang tereliminasi akan diisi oleh saham pada
harapan dengan risiko yang minimal. Investor harus dapat menentukan jenis
3
kategori indek LQ-45, adalah saham-saham yang cenderung stabil karena
baik dalam kondisi pasar lemah maupun kuat, dengan mudahnya saham-
Hakikat dari pembentukan portofolio yang efisien dan optimal adalah untuk
sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif agar
simpanan dan pinjaman bebas risiko, model indek ganda, dan model indek
satu priode, tidak ada biaya transaksi, preferensi infestor hanya didasarkan
haya pada return ekspektasi dan risiko dari risiko secara implisit mempunyai
fungsi utility yang sama. Berdasakan adanya pinjaman dan simpanan bebas
risiko berasumsikan return yang sudah pasti karena varian returnnya sama
4
penyederhanaan model markowis. Model indek ganda mengasumsikan ada
faktor selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek.
searah dengan indeks pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan
saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik,
dan juga sebaliknya, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham
karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar yang searah
dengan perubahan IHSG. Model indeks tunggal ini dapat diterima dan
dalam kategori indeks LQ 45, sebab saham-saham ini cenderung stabil dan
aktif serta memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga lebih mudah diperjual
5
keputusan memilih saham yang baik. Keakuratan analisis terhadap penilaian
B. Rumusan Masalah
portofolio optimal.
C. Batasan Penelitian
2. Harga saham bulanan diambil dari harga penutupan saham dan indek harga
penelian.
6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Bagi investor:
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
optimal (studi pada saham yang tercatat di Indeks LQ-45) penelitian tersebut
bertujuan untuk Untuk mengetahui saham apa saja yang dapat dibentuk
menjadi portofolio optimal pada saham yang tercatat di Indeks LQ-45. Metode
mencari data mengenai hal-hal atau variabel, yakni dari situs Bank Indonesia
untuk mendapatkan data harga saham harian. hasil perhitungan pada teknik
Februari 2006-Juli 2006 dan periode Agustus 2006- Januari 2007 maka dapat
2006-Juli 2006 terdiri dari 7 yaitu: UNSP, AALI, BLTA, LSIP, INCO,
2
sebesar 0,579296 dan risiko portofolio (
P
) sebesar 0,111349.
8
KLBF, ASII, BUMI, SMCB, BMRI, KIJA, PNLF, LPKR, PNBN, LSIP,
2
sebesar 0,432042 dan risiko portofolio (
P
) sebesar 0,181282.
B. Landasan Teori
1. Investasi
Secara garis besar ada dua jenis asset yang dapat digunakan
9
2. Financial asset yaitu investasi yang dilakukan pada sektor-sektor
perusahaan lain.
secara tepat sesuai dengan nilai intrinsiknya atau pasar modal tidak
investor adalah adanya risiko yang selalu mengikuti return (trade off
10
return and risk). Adapun pengertian masing-masing adalah
(WealthIndonesia.com)
1. Return atau disebut juga imbal hasil yaitu hasil yang diperoleh
dari suatu investasi. Return ini dapat berupa return realisasi/ imbal
hasil yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang terjadi di masa
dividen.
ada 2 yaitu risiko sistematis (risiko pasar) dan risiko tidak sistematis
11
b. Penentuan Kebijakan Investasi
modal.
optimal.
12
a. Pengambil risiko (Risk seeker)
hasil yang tinggi dengan risiko yang tinggi dan risiko kecil dengan
hasil yang tidak begitu tinggi. Para pemodal ini biasanya dari golongan
13
mengharapkan keuntungan investasi yang optimal. Biasanya kalangan
berikut:
a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa
selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari pada nilai belinya.
pemegang saham.
14
2. Kerugian berinvestasi di pasar modal, yaitu:
a. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa
selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli
saham.
15
return). Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh
Pt - P(t - 1) Dt
Ri = P (t - 1)
Keterangan :
b. Expected return
16
N
E (Ri) =
R ij
i 1
Keterangan:
a. Variance (2)
m
P ij ( Rij E ( Ri ))
2 2
i
i 1
m
( Rij E ( Ri)) 2
i =2
i 1 N
Keterangan:
N = Periode.
17
Sumber : Husnan (1998:53)
b. Deviasi Standar
i = Var (Ri )
Keterangan:
Sumber : (Jogiyanto,2000:131)
3. Portofolio
18
mengkombinasikan berbagai sekuritas. atau mereka membentuk
akan dilakukan.
b. Analisis sekuritas
19
c. Pembentukan Portofolio
yang minimum.
20
3.3. Return dan Risk Portofolio
1. Return Portofolio
bahwa return investor terdiri dari dua yaitu return realisasi dan return
(Jogiyanto, 2000:142)
a. Return Realisasi
berikut :
n
Rp = (Wi . Ri)
i 1
Keterangan:
Rp = Keuntungan (return) realisasi portofolio
21
Wi = Porsi sekuritas i terhadap seluruh sekuritas diportofolio
b. Return ekspektasi
n
E(Rp) = Wi . E(Ri)
i 1
Keterangan:
2. Risiko Portofolio
22
Ketidakpastian dari return yang akan diperoleh itulah yang
adalah dua hal yang tidak terpisah. Dengan kata lain, risiko investasi
tingkat keuntungan terdiri dari dua bagian yaitu unique risk dan risiko
risiko ini bersifat umum berlaku bagi semua saham diapsar modal
23
tetapi tidak mempunyai unsur risiko. Dengan kata lain bahwa deviasi
Keterangan:
P = Standar deviasi portofolio
WA = Bobot portofolio pada aset A
m n n
= 1 n 2 W i i W i Wj ij
2 2 2
P
i 1 i 1 j 1
Keterangan:
24
n n
i 1 j 1
= Tanda penjumlahan ganda, berarti angka n2 akan
4. Beta
sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-i
diketahui beta (). Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu
masing sekuritas.
25
5. Pemilihan Portofolio Optimal
fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti
optimal.
26
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz
lainnya.
risiko.
risiko
27
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya
risiko.
ekspektasi tertentu dengan varian return (risiko) yang sama dengan nol,
karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko
juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan
BRi = BRi . BR . i
yang tingkat returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat
28
disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk
203)
dari suatu skuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan
memepunyai reaksi yang sama terhadap suatu faktor atau indeks harga
saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas dan return
dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim,
2003: 78)
Ri = i +i . RM + ei
return pasar
Acak
29
b. Komponen return yang berhubungan dengan return
E (Ri) = i + i . E(RM )
dari i dan j. Dan ei tidak berkovari dengan return indeks pasar Rm.
Cov (ei,ej) = 0
30
sumber: (Jogiyanto, 2000: 207-208)
sekuritas
berikut:
i2 = E[Ri E(Ri)]2
i2 = E [( I + i . RM + ei) ( I + i . E(RM))] 2
i2 = (i )2 . M2 + ei2
model ini terdiri dari dua bagian yaitu; risiko yang berhubungan
2000: 209-210)
n
E ( Rp ) Wi .[ i i . E ( Rm)]
jI
tetapi lebih tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dapat
31
dipilih untuk pasar modal Indonesia misalnya adalah IHSG (Indeks
digunakan LQ-45, maka return pasar untuk waktu ke-t dapat dihitung
IHSG t IHSG t 1
R m,t
IHSG t 1
(Jogiyanto, 2000;219):
a. Beta
n
P X i . i
j 1
32
n
P X i . i
j 1
E ( Rp ) P P . E ( Rm)
c. Risiko Portofolio
berikut:
i2 = i2 .m2 + ei2
dapat ditulis;
n
p2 = p2 .m2 + ( Xi .ei)2
i=1
d. Model Pasar
33
bahwa kesalahan residu masing-masing sekuritas tidak berkovari
2000: 224)
Ri = i + i . RM + e i
Dan
E (Ri) = i + i . E(RM )
secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return
efek tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain
34
ER (i ) i i 1 ( F1) i 2 ( F 2) i 3 ( F 3) ... i n ( Fn) ei
keterangan:
(konstanta)
rate of return efek i akan dipengaruhi oleh banyak fariabel bebas, yaitu
Dalam konteks ini i merupakan rerata dari rete of return yang tidak
merupakan risidual return dari uniqui return yang bersifat acak dan
6. Portofolio Optimal
investor dari sekian banyak pilihan yang ada dalam kumpulan portofolio
35
Suatu portofolio dapat ditentukan dengan memilih tingkat
efisien apabila:
b. Mampu menghasilkan
tingkat keuntungan yang sama tetapi dengan risiko yang lebih rendah.
keuntungan yang lebih besar dengan risiko yang sama atau portofolio
Di sisi lain portofolio yang efisien yang ada akan terbentuk lebih
guna mencari dan menentukan portofolio yang paling efisien dari berbagai
adalah Portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan
yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien sesuai denga preverensi
investor yang berkaitan denga return dan risiko dari portofolio tersebut dan
36
memberikan tingkat pengembalian tertinggi diantara portofolio yang ada
1. Perilaku Investor
efficient frontier dapat diketahui dari oppurtunity set atau attainable set.
portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih
37
dari seluruh portofolio yang efisien yang disebut efisien set atau efficient
frontier.
diabaikan oleh investor. Dari gambar berikut ini, yang termasuk dalam
portofolio yang efisien adalah garis pada titik BCDE, sedangkan garis
efisien.
dapat memilih salah satu titik untuk menentukan portofolio yang optimal.
kurva indiferen (U1 dan U2). Portofolio investor adalah portofolio ada titik
D
G
Titik-titik Portofolio
Optimal B C D - E
C
H
38
B
A
Risiko
Sumber : Tandelilin (2001 : 78)
Indeks Tunggal
portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return
dengan beta ( excess return to beta ratio) secara matematis rasio antara
E ( R i ) RBR
ERBi = 0
i
Keterangan;
sekuritas ke-i
39
Excess return merupakan selisih return ekspektasi dengan return
return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat dideversifikasikan
yang diukur dengan beta .Rasio ERB juga menunjukkan hubungan antara
mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB
batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas
[ E ( Ri ) R BR ] . j
Ai
ei
2
dan
i2
Bi
ei 2
ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan
40
3. Hitung nilai Ci yaitu nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari
i
m Aj
2
j i
C I
1 m 2
j i
m 2
i E ( Ri) ( RBR ). i
j i ei 2
C i
i2
1 m 2
ei 2
j i
41
porporsi masing-masing sekuritas tersebut di dalam portofolio optimal
dengan rumus:
Xi
Wi K
Xj
jI
i
Xi ( ERBi C*)
ei 2
keterangan:
Wi = Proporsi sekuritas ke i
8. Kerangka pikir
Investasi Di Pasar Modal
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat disusun krangka
Return Risk
42
Portofolio Optimal
(Saham LQ-45)
Gambar kerangka pikir penelitian.
apa saja yang masuk pada portofolio optimal diantara saham-saham yang
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dalam kategori indeks L-Q 45. Pemilihan jenis penelitian ini sesuai dengan
44
yang optimal agar dapat meminimalkan risiko investasi pada tingkat return
ketegori Indek LQ 45 pada periode Agustus 2007 sampai juli 2008. Pada
yaitu; semua perusahaan harus masuk pada Indek LQ-45 selama periode
Jenis Data
sehingga data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini adalah data
sekunder eksternal, yaitu data yang telah di kumpulkan oleh suatu entitas
selain peneliti dari organisasi yang bersanggkutan atau telah disusun oleh
Sumber Data
45
Berdasarkan sumbernya data diambil dari Pojok BEI Universitas
sahamnya, Indek harga saham gabungan (IHSG) dan tingkat suku bunga SBI.
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data
yang dimaksut. Variabel sebagai segala sesuatu yang akan dijadikan objek
penelitian dan faktor yang berperan dalam peristiwa yang kan diteliti dengan
pemberian simbol dan ukuran. (Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002: 69)
Pt Pt I
Ri = Pt I
46
2. menhitung risiko masing-
simbol ( )
E(Rp) = p p . E ( Rm)
5. alpha portofolio ( p )
merupakan farian dari portofolio terdiri dari dana dua bagian yaitu ; risiko
i I
47
F. Teknik analisis data
berikut:
E Ri RBR
ERBi
i
keterangan:
sekuritas ke-i
[ E ( Ri ) R BR ]. i
Ai
ei
2
i2
Bi
ei 2
48
4. Menghitung nilai Ci yaitu nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung
i
m Aj
2
j i
C I
1 m 2
j i
m 2
i E ( Ri) ( RBR ). i
j i ei 2
C i
i2
1 m 2
ei 2
j i
Besarnya cut-off point (C*) adalah nilai Ci nilai ERB terahir kali
Xi
Wi K
Xj
jI
49
i
Xi ( ERBi C*)
ei 2
Keterangan;
DAFTAR PUSTAKA
50
Dalimuthe, Zuliani dan Budi Wibowo. 2006. Investasi. Jakarta. Salemba Empat.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis; edisi
kedua. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.
Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE.
Jogjakarta.
Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. 2002. Analisis Investasi Dan Teori Portofolio.
Jakarta. PT. Interpratama Offset
Yuliati, Sri Handaru, dkk. 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi.
Yogyakarta. ANDI OFFSET
51