LAPORAN BAB
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Model Pembelajaran
Matematika di SD
dosen pengampu
disusun oleh
Ani Mahisarani
14210617889
6D-Matematika PGSD
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Bab dalam tugas mata kuliah Model
Saya menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan saya masih belajar dalam seluruh tataran pembuatan laporan ini. Maka dari itu
saya sangat mengharapkan masukan ataupun saran beserta kritik dan aspek terkait
untuk kemajuan dan semakin berkembangnya daya kualitas dari laporan yang akan
Semoga laporan yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca. Atas segala
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Komentar........................................................................................................ 6
3.1 Simpulan......................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kesempatan kali ini, penulis menyusun laporan bab. Adapun bab
yang saya jadikan bahan laporan terdapat pada bab 16 dari buku yang berjudul
Models of Teaching atau Model-Model Pengajaran edisi 8 halaman 409 sampai 419
termasuk kedalam rumpun System Tingkah Laku. Buku Models of Teaching disusun
oleh Bruce Joice, Marsha Weill, dan Emily Calhoun. Buku ini merupakan buku
terjemahan oleh Ahmad Pawaid dan Ateilla Mirza. Buku terjemahan ini diterbitkan
Alasan penulis memilih judul buku ini karena buku ini merupakan buku
yang telah ditentukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Model-model
bahkan civitas akademika yang konsen dengan peningkatan mutu dan kualitas belajar
mengajar.
Selain itu, buku ini di buat untuk menghubungkan para calon guru dan para
guru yang telah berpengalaman dengan berbagai cara pengajaran yang telah
1
2
mereka dengan model-model pengajaran yang tidak hanya masuk akal, tetapi juga
aktifitas pengajaran.
paling bermanfaat. Model-model yang tersedia dalam buku ini sudah diuji dan dapat
mereka untuk mendidik sendiri. Kunci dari efektifitas model-model pengajaran ini
PEMBAHASAN
pandangan tentang kemampuan siswa yang dirumuskan oleh John B. Carroll pada
tahun 1971 dan Benjamin Bloom pada tahun 1971. Berdasarkan rumusannya itu
mampu mencapai level perfoma yang memuaskan. Gagasan ini mudah untuk di
aplikasikan.
Dalam bab ini, John Carroll menemukan bahwa bakat siswa tidak diramal
hanya pada tingkat dimana dia belajar dalam suatu waktu yang diberikan, tetapi juga
menyangkut banyaknya waktu yang dia perlukan untuk belajar pada tingkat tersebut.
Dalam hal ini John Carroll mendefinisikan bahwa bakat sebagai tolok ukur untuk
mengetahui banyaknya waktu yang diperlukan siswa untuk belajar dari satuan
3
4
diidentifikasi dan dipilih, setiap pembelajaran dibarengi tes yang mengukur kemajuan
perkembangan siswa, dan data yang telah diperoleh dari tes tersebut digunakan untuk
adalah IPI (Individually Prescribed Instructional Program). Dalam IPI biasanya siswa
bekerja secara mandiri pada materi yang diberikan tiap hari pada mereka, berdasarkan
tingkat kompetensi yang ditunjukkan, gaya pembelajara dan kebutuhan khusus dalam
pembelajaran.
instruksional siswa; Menciptakan kondisi yang kondusif agar siswa bisa bekerja
dalam langkah yang dijalaninya sendiri dan dengan jumlah praktik yang mereka
arah diri dalam pembelajara, melatih proses dalam menangani masalah, serta
mendorong evaluasi diri san motivasi untuk belajar. (Lindvall dan Bolvin, hlm. 3-4)
5
pilihan-pilihan tertentu bagi siswa maupun guru. Siswa bisa menguasai satu bidang
dengan baik sebelum akhirnya ia pindah pada tingkatan lain. Misalnya pada
d. Laboratorium Bahasa
Sebelum laboratorium bahasa didirikan, guru masih berperan sebagai
model untuk kelas bahasa asing yang terdiri dari 25 hingga 30 siswa yang tengah
6
mencoba dan belajar berbahasa asing. Tetapi saat ini pembelajaran berbahasa asing
materi yang disampaikan. Teknologi modern ini telah memungkinkan siswa untuk
mendengar suara mereka sendiri dengan lebih jelas, membandingkan ucapan mereka
secara langsung dengan model yang tengah dipelajari, memberikan respon balik
sendiri, dan memungkinkan adanya materi instruksional yang tersusun dengan baik.
langsung yang memberikan kontrol stimulasi yang cukup tinggi dan penguatan
langsung. Instruksi yang terprogram telah berhasil diterapkan di beberapa sekolah dan
beberapa tingkat dari TK hingga Perguruan Tinggi dalam beragam materi pelajaran,
2.2 Komentar
Isi materi dari bab ini sudah sangat baik, jika dilihat dari kesesuaian dengan
keadaan pendidikan di Indonesia saat ini, saya menyimpulkan bahwa isi dalam bab
ini telah di aplikasikan di beberapa sekolah, karena model ini mudah untuk diterapkan
dan tidak memerlukan biaya yang besar. Artinya menyesuaikan metode pembelajaran
yang ada, bahan yang diperlukan, dan karakteristik dari semua siswa sehingga dapat
menjadi tawaran bagi siswa-siswa untuk memenuhi pengembangan siswa. Para guru
akan mencari sebagaimana yang mereka pahami dan mencari penjelasan di sini
bahwa: Mastery Learning memberi suatu pikiran yang efisien dan efektif untuk
7
masing siswa diberi kemampuan, perhatian/minat, dan sikap yang mana akan
keuntungan dari suatu belajar. Mereka juga dapat memastikan bahwa masing-masing
atas, tetap saja sistem tersebut tidaklah sempurna. Masalah utama yang paling
dirasakan terletak pada inti dari pendekatan Mastery Learning: dalam setting sekolah
umum, waktu pembelajaran terlalu beragam. Jika guru memberikan perbaikan dalam
jam kelas, maka perhatian guru secara kontinyu terpecah antara siswa pandai dan
siswa kurang pandai. Dan hal ini kadang-kadang secara tidak disadari oleh guru telah
menghabiskan waktu lebih lama sengan siswa yang lamban, Sehingga bagi siswa
yang cepat mengerti akan merasa banyak waktu terbuang hanya untuk menunggu
SIMPULAN
hati-hati, tetapi tetap dalam iklim positif, sistem ini secara tidak langsung mendekati
dijalankan guru. Sistem ini juga meneptakan guru dalam sebuah peran yang
benturan beberapa model dan para penemunya. Menguraikan pengaruh gaya gaya
bahkan menguji peran model model pengajaran pada saat dimana pendidikan jarak
jauh merupakan bagian penting dalam kehidupan guru. Pada bab ini mengajarkan
kreatif, dan pemecahan masalah serta kemudian membuat guru sadar akan pentingnya
8
DAFTAR PUSTAKA