Disusun Oleh :
Betha Kharisma Dewi - 1506700575
Irsalina Rizka Nurfadhilah - 1506774081
Kristianti Hosiana - 1506774144
Nur Aini - 1506701041
FAKULTAS EKONOMI
MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
JAKARTA
NOVEMBER 2016
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Tanda tangan
1. ....................
2. ....................
3. ....................
4. ....................
B. LANDASAN TEORI
1. Bentuk Opini (SA 700)
Jika auditor:
(a) Menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material; atau
(b) Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian
material;
auditor harus memodifikasi opininya dalam laporan auditor berdasarkan SA 705.
Jika laporan keuangan disusun sesuai dengan ketentuan suatu kerangka penyajian
wajar tidak mencapai penyajian wajar, maka auditor harus mendiskusikan hal tersebut
dengan manajemen dan, tergantung dari ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku dan bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus menentukan apakah perlu
untuk memodifikasi opininya dalam laporan auditor berdasarkan SA 705.
Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka kepatuhan, auditor
tidak diharuskan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mencapai penyajian
wajar. Namun, jika dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan tersebut menyesatkan, maka auditor harus mendiskusikan
hal tersebut dengan manajemen dan, tergantung dari bagaimana hal tersebut
diselesaikan, harus menentukan apakah, dan bagaimana, mengomunikasikan hal
tersebut dalam laporan auditor.
c. Paragraf Pendahuluan.
Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus:
1) Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit;
2) Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit;
3) Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan
keuangan;
4) Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya; dan
5) Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang
menjadi bagian dari laporan keuangan.
f. Opini Auditor
Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul Opini. Ketika
menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan yang disusun
berdasarkan suatu kerangka penyajian wajar, laporan auditor harus (kecuali jika
diharuskan lain oleh peraturan perundang-undangan) menggunakan frasa di bawah
ini: Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Ketika menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan yang
disusun berdasarkan suatu kerangka kepatuhan, opini auditor harus menyatakan
bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Jika rujukan pada kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dalam opini auditor
bukan pada Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia atau Standar Akuntansi
Pemerintahan, maka opini auditor harus mengidentifikasi yurisdiksi asal kerangka
tersebut.
Jika laporan auditor mengandung suatu bagian terpisah atas tanggung jawab
pelaporan lainnya, maka judul, pernyataan, dan penjelasan yang dirujuk dalam
paragraf 23-37 harus diberi subjudul Pelaporan atas Laporan Keuangan. Bagian
Pelaporan Lain atas Ketentuan Hukum dan Regulasi harus disajikan setelah
bagian Pelaporan atas Laporan Keuangan.
j. Alamat Auditor.
Bentuk baku laporan auditor independen tanpa modifikasian dalam bahasa Indonesia
atas audit yang dilakukan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI
terhadap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku umum di Indonesia yang merupakan kerangka penyajian wajar
adalah sebagai berikut (asumsi: (i) entitas pelapor bukan merupakan Emiten, (ii)
kerangka pelaporan keuangan yang digunakan adalah Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia, (iii) tidak ada kewajiban pelaporan lainnya oleh auditor selain atas audit
laporan keuangan, dan (iv) laporan auditor menggunakan pendekatan koresponding
(corresponding audit opinion approach) sebagaimana yang diatur dalam SA 710,
Informasi Komparatif Angka Koresponding dan Laporan Keuangan Komparatif
(SA 710).
4. Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain (SA 706)
Definisi
Paragraf Penekanan Suatu Hal adalah suatu paragraf yang tercantum dalam laporan
auditor yang mengacu pada suatu hal yang telah disajikan atau diungkapkan dengan
tepat dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, sedemikian penting
bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi pemahaman pengguna laporan keuangan
atas laporan keuangan.
Paragraf Hal Lain adalah suatu paragraf yang tercantum dalam laporan auditor yang
mengacu pada suatu hal selain yang telah disajikan atau diungkapkan dalam laporan
keuangan yang, menurut pertimbangan auditor, relevan bagipemahaman pengguna
laporan keuangan atas audit, tanggung jawab auditor, atau laporan auditor.
Ketentuan
Jika menurut auditor perlu untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan atas
suatu hal yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang, menurut
pertimbangan auditor, sedemikian penting bahwa hal tersebut adalah fundamental bagi
pemahaman pengguna laporan keuangan atas laporan keuangan, maka auditor harus
mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor selama auditor
telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat bahwa tidak terdapat kesalahan
penyajian material atas hal tersebut dalam laporan keuangan. Paragraf tersebut harus
mengacu hanya pada informasi yang disajikan atau diungkapkan dalam laporan
keuangan.
Ketika auditor mencantumkan paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporannya, auditor
harus:
(a) Meletakkan paragraf tersebut segera setelah paragraf opini dalam laporan auditor;
(b) Menggunakan judul Penekanan Suatu Hal atau judul lain yang tepat;
(c) Mencantumkan dalam paragraf tersebut suatu pengacuan yang jelas tentang hal
yang ditekankan dan acuan pada catatan atas laporan keuangan yang relevan
tempat hal tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan; dan
(d) Mengindikasikan bahwa opini auditor tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal
yang ditekankan tersebut.
Daftar Standar Audit yang Memuat Ketentuan untuk Paragraf Penekanan Suatu Hal
SA 210, Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit - paragraf 19(b);
SA 560, Peristiwa Kemudian - paragraf 12(b) dan 16;
SA 570, Kelangsungan Usaha - paragraf 19;
SA 800, Pertimbangan Khusus - Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun
sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus - Paragraf 14.
Jika menurut auditor perlu untuk mengomunikasikan suatu hal lain selain yang telah
disajikan atau diungkapkan dalam laporan keuangan yang, menurut pertimbangan
auditor, relevan bagi pemahaman pengguna laporan keuangan atas audit, tanggung
jawab auditor, atau laporan auditor, dan hal ini tidak dilarang oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka auditor harus mencantumkan suatu paragraf dalam
laporan auditor dengan judul Hal Lain atau judul lain yang tepat. Auditor harus
mencantumkan paragraf tersebut segera setelah paragraf Opini dan paragraf
Penekanan Suatu Hal, atau di tempat lain dalam laporan auditor jika isi paragraf Hal
Lain tersebut relevan dengan paragraf Tanggung Jawab Pelaporan Lain.
Daftar Standar Audit yang Memuat Ketentuan untuk Paragraf Hal Lain
SA 560, Peristiwa Kemudian - paragraf 12(b) dan 16.
SA 710, Informasi Komparatif - Angka Koresponding dan Laporan Keuangan
Komparatif- paragraf 13-14, 16-17, dan 19.
SA 720, Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang
Berisi Laporan Keuangan Auditan- paragraf 10(a).
5. Laporan Keuangan Periode Lalu Diaudit oleh Auditor Pendahulu (SA 710)
Jika laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh auditor pendahulu dan auditor
tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk mengacu ke laporan auditor
pendahulu atas angka koresponding dan memutuskan untuk melakukan hal demikian,
auditor harus menyatakan dalam suatu Paragraf Hal Lain dalam laporan auditor:
a. Laporan keuangan periode sebelumnya diaudit oleh auditor pendahulu;
b. Jenis opini yang dinyatakan oleh auditor pendahulu dan, jika opini tersebut
dimodifikasi, alasan modifikasi tersebut; dan
c. Tanggal laporan tersebut.
C. PEMBAHASAN
1. Isi Laporan
No Menurut SULI TKIM
Standar Audit
1 Judul Ada dan Sesuai Ada dan Sesuai