Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK ..
KETUA :
ANGGOTA:

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2016
PRAKTIKUM : percobaan terhadap protein (tes)
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
protein berasal dari bahasa Yunani Protos yang artinya paling utama. Istilah ini
digunakan karena protein merupakan salah satu senyawa organik terpenting penyusun
tubuh makhluk hidup selain karbohidrat, lipid dan asam nukleat. Protein terdapat pada
setiap tubuh makhluk hidup. Protein menyusun tubuh makhluk hidup mulai dari tingkat
organisasi kehidupan paling sederhana yaitu sel.
Polimer protein tersusun atas monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain melalui ikatan peptida. Oleh karena itu, protein mengandung unsur-unsur yang
terdapat pada asam amino yaitu C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung unsur-unsur
lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau Mg.
Protein menyusun bagian-bagian dalam sel sehingga protein berfungsi sebagai zat utama
pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat
dan lemak di dalam tubuh. Hal inilah yang mneyebabkan protein sangat berperan penting
dalam pertumbuhan. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau termasuk subunit enzim.
Enzim merupakan suatu biokatalis yang dapat membantu mempercepat reaksi
metabolisme dalam tubuh. Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan
protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari
asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam
amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil,
sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.
Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan
ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino
tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian
karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut
sebagai translasi.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuannya adalah:


1. untuk mengetahui pengertian dari protein
2. hasil dari praktikum protein

3Waktu dan Tempat


2 METODOLOGI
2.1 Alat dan Fungsi
Percobaan terhadap protein:
a. Reaksi Biuret
- tabung reaksi berfungsi untuk penampung larutan
- sampel putih telur berfungsi sebagai reagen.
b. Reaksi Ninhidrin
- Tabung reaksi sebagai penampung bahan atau sampel dan larutan
- Spr
c. Pengendapan Protein dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid
- Tabung reaksi sebagai penampung bahan atau sampel dan larutan
pereaksi
- Pipet
2.2 Bahan dan Fungsi
Percobaan terhadap protein:
1. Reaksi Biuret
- Larutan protein (sampel albumin/ larutan putih telur) sebagai asam
amino
- Larutan NaOH 10% sebagai pereaksinya
- Larutan CuSO4 (0,5%)
2. Reaksi Ninhidrin
- Larutan protein (putih telur) sebagai asam amino
- Larutan Ninhidrin (0,1%) sebagai pereaksinya
3. Pengendapan Protein dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid
- Larutan protein
- Larutan CuSO4 (5%)
- Asam sulfosalisilat
2.3 Cara Kerja
Percobaan terhadap protein
1. Reaksi Biuret
Siapkan sebuah tabung reaksi
Masukkan 2 ml larutan protein
Tambahkan 2 ml NaOH 10%. Setelah kedua larutan ini bercampur
Teteskan secara perlahan-lahan CuSO4 0,5% hingga tibul warna tertentu
2. Reaksi Ninhidrin
Siapkan sebuah tabung reaksi bersih dan kering
Masukkan 3 ml larutan protein (putih telur)
10 tetes larutan anhidrin 0,1 %
Letakkan tabung pada penangas air mendidih selama 10 menit dan
perhatikan warna biru yang terbentuk
3. Pengendapan Protein dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid
Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering
Masukkan 5 ml larutan protein, masing-masing kedalam 2 tabung tersebut
Tambahkan CuSO4 (5%) tetes demi tetes kedalam tabung reaksi pertama
dan perhatikan pengaruh tiap-tiap tetesan dari pembentukkan presipitat
Tambahkan asam sulfosalisilat 10% tetes demi tetes kedalam tabung reaksi
kedua dan perhatikan pengaruh tiap-tiap tetesan dari pembentukan presipitat.
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Prosedur
Percobaan terhadap protein
1. Reaksi Biuret

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih

2 ml NaOH
(10%)

CuSO4 (0,5%) diteteskan pelan-pelan

CuSO4 (0,5%) diteteskan pelan-pelan

Warna ungu pekat


3.2 Analisa Hasil
Secara kuantitatif
NO PERCOBAAN HASIL FOTO
1 Ninhidrin test Terjadi
Sebuah tabung reaksi (3 ml perubahan
larutan protein) yang terjadi
ialah pada
warna yaitu
10 tetes larutan anhidrin berwarna hijau
(0,1%) (terang)

Dan pada saat


dipanaskan
Dipanaskan selama 10
menit selama 10
menit terjadi
perubahan
pada warna,
terdapat sedikit
warna ungu
pekat. Reaksi
positif
2 Biuret tes
Sebuah tabung reaksi (2 ml
larutan protein)

2 ml NaOH 10%

CuSO4 (0,5%) diteteskan


secara perlahan
Pengendapan Protein
dengan Logam Berat
3. Pengendapan Protein
dengam Logam berat dan
Pereaksi Alkaloid
2 tabung reaski

CuSO4 tetes demi tetes

Tambahkan asam
sulfosaliitat

3.3 ImplikasiPemeriksaanTerhadapKesehatan
3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
rotein adalah mol ekul raksasa ya ng terdiri dari satuan-satuan
k e c i l penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan
tertentu,dengan jumlah dan struktur tertentu. Salah satu metode analisa
protein yaitu uji biuret. Prinsip dari uji biuret adalah menguji ada atau tidak adanya
protein dalamsuatu senyawa dengan penambahan reagen NaOH dan CuS4
berdasarkan adaatau tidaknya ikatan peptida !ikatan peptida harus lebih dari .
dimana ion Cu2+ dari (pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan
polipeptida yangmenyusun protein dan membentuk senyawa kompleks bernama biru
hingga ungu.

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

A1har,2010. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. jakarta. Penerbit Erlangga


Carey, 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia Press

Anda mungkin juga menyukai