BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4. Penerbitan Akta Kelahiran yang Pelaporannya melebihi Batas Waktu 1 (satu) Tahun
Semula penerbitan tersebut memerlukan penetapan Pengadilan Negeri, diubah cukup
dengan Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten. Hal ini
sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 30 April 2013.
8. Pencatatan Kematian
Pelaporan pencatatan kematian yang semula menjadi kewajiban penduduk, diubah
menjadi kewajiban RT atau nama lain untuk melaporkan setiap kematian warganya
kepada Instansi Pelaksana (pasal 44 ayat 1 UU No. 24 Tahun 2013). Pelaporan tersebut
dilakukan secara berjenjang melalui RW atau nama lain, Desa/Kelurahan dan
Kecamatan. Dengan kebijakan ini diharapkan cakupan pencatatan kematian akan
meningkat secara signifikan.
9. Stelsel Aktif
Semula stelsel aktif diwajibkan kepada penduduk, diubah menjadi stelsel aktif diwajibkan
kepada pemerintah melalui petugas.
10. Petugas Registrasi
a. Petugas Registrasi membantu Kepala Desa atau Lurah dan Instansi Pelaksana dalam
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (pasal 12 ayat 1 UU No. 24 Tahun 2013).
b. Petugas Registrasi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikota, dan
c. Petugas Registrasi harus PNS, diubah diutamakan PNS (pasal 12 ayat 1 UU No. 24
Tahun 2013).
11. Pengangkatan Pejabat Struktural pada Unit Kerja Administrasi Kependudukan
a. Pejabat struktural pada unit kerja yang menangani administrasi kependudukan di
Provinsi, diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri atas usulan
Gubernur (pasal 83A ayat 1 UU No. 24 Tahun 2013).
b. Pejabat struktural pada unit kerja yang menangani administrasi kependudukan di
Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri atas usulan
Bupati/Walikota melalui Gubernur (pasal 83A ayat 2 UU No. 24 Tahun 2013).
c. Penilaian kinerja Pejabat Struktural tersebut dilakukan secara periodik oleh Menteri
Dalam Negeri (pasal 83A ayat 2 UU No. 24 Tahun 2013).
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Untuk menjamin terlaksana Perencanaan Kinerja dengan baik dalam mencapai
sasaran kinerja, maka perlu disusun suatu kebijakan operasional sebagai pedoman
atau acuan sebagai penjabaran Perencanaan Kinerja Kebijakan operasional
dijabarkan dalam program, sedangkan program dijabarkan kedalam kegiatan yang
akan dilakukan dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
Untuk penjabaran lebih lanjut terkait dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan kebijakan dan program dan
selanjutnya dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, sebagaimana
tertuang dalam tabel berikut :
Outcome :
1. Jumlah anak baru lahir yang
memperoleh Akta Kelahiran
tepat waktu.
2. Jumlah penduduk yang
memiliki Akta Kelahiran
3. Jumlah pelaporan peristiwa
kematian penduduk
4. Jumlah peristiwa
perkawinan dan perceraian
yang dilaporkan
5. Jumlah arsip akta catatan
sipil yang tertata sesuai
standar kearsipan
6. Jumlah keluarga yang
memiliki kartu keluarga
7. Jumlah penduduk wajib
KTP yang belum
mendapatkan KTP
8. Jumlah penduduk rentan
terdata dan terlayani
adminduk
9. Waktu penyelesaian KTP
10. Jumlah pencatatan pelaporan
mutasi kependudukan
11. Jumlah wilayah terjangkau
jaringan SIAK Online.
12. Jumlah kecamatan yang
menerapkan e- KTP
13. Jumlah aparatur yang
mengikuti BINTEK
adminduk
14. Jumlah penyebaran
informasi administrasi
kependudukan
15. Jumlah penyediaan 52 jenis
blanko/ formulir dan 21
jenis buku register
adminduk
16. Jumlah ketersediaan
/maintenance peralatan
SIAK
17. Jumlah kebijakan
perkembangan penduduk
18. Jumlah penduduk yang
mengikuti sosialisasi
adminduk
Untuk menjamin strategi terlaksana dengan baik dalam mencapai
sasaran kinerja, maka perlu disusun suatu kebijakan operasional sebagai
pedoman atau acuan sebagai penjabaran dari strategi. Kebijakan operasional
dijabarkan dalam program, sedangkan program dijabarkan kedalam kegiatan
yang akan dilakukan dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
Untuk penjabaran lebih lanjut terkait dengan tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan kebijakan dan
program dan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang akan
dilaksanakan, sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :
PERENCANAAN KINERJA
Keterangan
TUJUAN SASARAN Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Output :
1.Ketepatan waktu pelaporan adminduk 2.Pengembangan
2.Kelengkapan persyaratan adminduk kapasitas aparatur
3.keakuratan persyaratan pelaporan pelayanan
4.Tersusunnya regulasi /SOP
Outcome :
1.Jumlah anak baru lahir yang memperoleh Akta Kelahiran
tepat waktu.
Meningkatkan Meningkatnya Adanya regulasi tentang Pengembangan Penataan 1.Sosialisasi kebijakan kependudukan
kualitas pelayanan masyarakat yang Administrasi Kependudukan sistem pelayanan Administrasi
administrasi terlayani adminduk dan dan regulasi Instansi vertikal administrasi Kependudukan 2.Pembentukan dan penataan sistem koneksi (inter-
kependudukan kompetensi aparatur untuk peningkatan pelayanan kependudukan Phase tahap awal) NIK.
administrasi kependudukan berkualitas
berkualitas 3.Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi
kependudukan
Meningkatkan Meningkatnya Adanya regulasi tentang Pengembangan Penataan 13. Kompensasi pelaporan atas peristiwa kelahiran
kualitas pelayanan masyarakat yang Administrasi Kependudukan sistem pelayanan Administrasi
administrasi terlayani adminduk dan dan regulasi Instansi vertikal administrasi Kependudukan 14. Peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan
kependudukan kompetensi aparatur untuk peningkatan pelayanan kependudukan
administrasi kependudukan berkualitas 15. Implementasi sistem administrasi kependudukan
berkualitas (membangun,updating dan pemeliharaan)
PERENCANAAN KINERJA
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Kegiatan
Meningkatkan Meningkatnya Adanya regulasi tentang Pengembangan Penataan 23.Bintek tentang prosedur pengadministrasian
kualitas pelayanan masyarakat yang Administrasi Kependudukan sistem pelayanan Administrasi kependudukan di Kecamatan,Desa/Kelurahan
administrasi terlayani adminduk dan dan regulasi Instansi vertikal administrasi Kependudukan
kependudukan kompetensi aparatur untuk peningkatan pelayanan kependudukan 24. Bintek pengoperasian dan pemeliharaan
administrasi kependudukan berkualitas perangkat SIAK
berkualitas
25. Pembuatan papan wajib lapor RT 2 x 24 jam
Adapun jadwal monitoring, evaluasi dan pelaporan setiap tahun per triwulan
tertuang dalam tabel 10 berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Data base merupakan kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan
secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan
perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data.
Pembangunan Data base kependudukan merupakan kegiatan strategis dalam
menciptakan kepemilikan data penduduk yang lengkap, benar dan mutakhir sebagai
bahan penyusunan kebijakan pembangunan administrasi kependudukan dan
pembangunan sektor lain.
Sasaran dari pembangunan data base kependudukan adalah terwujudnya data
kependudukan yang dimutakhirkan secara periodik sehingga tingkat akurasinya
dapat dipertanggungjawabkan.
Pelayanan Pencatatan Sipil adalah pelayanan atas pelaporan peristiwa penting yang
dialami oleh seseorang serta penerbitan dokumen catatan sipil berupa Akta
Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian dan Akta Pengakuan
Anak. Khususnya pencatatan perkawinan dan perceraian, diperuntukkan bagi
penduduk non muslim.
Sasaran dari kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Pencatatan Sipil adalah
setiap peristiwa penting yang dialami oleh seseorang tercatat pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.