IV. Sifat
a. Sifat Antagonis
Sifat antagonis pada otot ini adalah beberapa otot yang memiliki tujuan
kerja yang berlawanan. Maksudnya adalah dalam otot kita ini terdapat dua sistem
kerja otot yaitu kontraksi dan relaksasi, dan dalam sifat kerja otot antagonis ini
otot akan bekerja dengan sistem yang berlawanan. Misalnya adalah jika otot yang
pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi maka akan menyebabkan
tulang menjadi tertarik dan terangkat. Begitupun sebaliknya, jika otot yang
pertama dan berelaksasi dan otot yang kedua berkontraksi maka akan
menyebabkan tulang kembali ke posisi yang semula. Contoh otot yang memiliki
sifat antagonis adalah bisep dan juga otot trisep. Sesuai dengan namanya, otot
bisep (bi-sep) adalah otot yang memiliki dua ujung atau dua tendon. Yang mana
dua tendon ini masing-masing melekat pada tulang. Otot bisep ini terletak di
bagian depan pada lengan atas. Sedangkan otot trisep (tri-sep) juga sesuai dengan
namanya, memiliki tiga ujung atau tiga tendon yang juga melekat pada tulang.
Letak otot ini berseberangan dengan otot bisep yaitu di bagian belakang lengan
atas. Sifat kerja otot antagonis ini juga dapat menimbulkan efek gerak yang
berlawanan, contohnya adalah Ekstensor, fleksor, abductor, adductor, depressor,
supinator dan juga pronator.
b. Sinergis
Sifat kerja otot sinergis ini adalah sifat otot yang berkontraksi dan
menimbulkan gerak yang searah. Dalam artian otot-otot sinergis merupakan dua
otot atau lebih yang saling bekerja sama dan memiliki tujuan yang sama. Jadi
kedua otot tersebut berkontraksi dan berelaksasi dalam waktuyang sama. Contoh
dari kerja otot yang searah adalah pronatorteres dan pronator kuadratus. Dimana
kedua otot tersebut bersinergi dan saling mendukung satu sama lain untuk
menghasilkan suatu gerak. Misalnya adalah gerakan tangan menengadah dan
menelungkup.
V. Gangguan (Penyakit)
1. Tetanus
Tetanus merupakan suatu keadaan dimana otot berkontraksi terus-menerus
sehingga otot menjadi kejang. Tetanus disebabkan oleh racun bakteri
Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka. Biasanya tetanus
terjadi pada luka yang dalam, misalnya bila seseorang tertusuk paku.
2. Atrofit Otot
Atrofit otot merupakan keadaan dimana otot menjadi kecil. AKibatnya
fungsi otot menurun karena kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.
Atrofit umumnya disebabkan oleh penyakit poliomyelitis. Penyakit ini
merusak saraf yang mengkoordinasi otot. Penyakit poliomyelitis yang
disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan imunisasi polio pada saat bayi.
3. Kaku Leher
Kaku leher terjadi karena kesalahan gerak sehingga otot trapesius leher
meradang.
4. Kram
Kram atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus melakukan
aktivitas sehingga otot menjadi kejang dan tidak mampu berkontraksi.
5. Hipokalsemia tetani
Hipokalsemia tetani yaitu otot rangka menjadi mudah kejang atau kram
karena kekurangan ion kalsium
6. Miastenia gravis
Miastenia gravis yaitu otot rangka tidak mampu berkontraksi karena tidak
memiliki reseptor asetilkolin. Akibatnya asetilkolin dari ujung saraf dapat
diterima oleh otot rangka. Akibat miastenia gravis yaitu kelumpuhan yang
ditandai dengan mengecilnya alat gerak (tangan dan kaki)
7. Hernia abdominal
Hernia abdominal terjadi apabila dinding otot perut sobek sehingga usus
menjadi merosot ke bawah masuk ke dalam rongga perut.
6. Saraf
I. Pengertian
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara
komunikasi antara otak dan tubuh, sedang neuroglia adalah sel pendukung bagi
neuron- sel neuroglia melindungi dan memelihara neuron. Rangsang adalah
stimulus yang mengakibatkan perubahan dalam tubuh atau bagiannya. Kecepatan
lintasan serabut mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain berkisar 300
kilometer perjam. Neurohumor adalah ujung serabut saraf pelepas zat kimia,
yang bila salah satu sel mengeluarkan sinyal sel saraf yang lain sekitar 25000
akan siap beraksi. Jaringan saraf memiliki fungsi, yaitu: Mengetahui kejadian dan
perubahan di sekitar, yang dilakukan oleh sistem indera, Mengendalikan
tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar, Mengendalikan kerja organ
organ tubuh supaya dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya.
3. Akson
Akson sering disebut juga dengan neurit. Akson adalah tonjolan
sitoplasma yang panjang. Fungsi Akson adalah untuk meneruskan impuls
saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-
bagian spesifik. Bagian-bagian akson adalah sebagai berikut:
Neurofibril
Neurofibril adalah bagian terdalam dari akson, berupa serabut-
serabut halus. Bagian-bagian pada akson inilah yang mempunya tugas
pokok. Tugas atau Fungsi Neurofibril adalah untuk meneruskan impuls
Selubung Mielin
Nodus Ranvier
Sel-sel saraf tersebut membentuk jaringan saraf. Antara sel satu dengan yang lain
terjalin saraf dan saling berhubungan. Ujung dendrit berhubungan langsung
dengan penerima ransang (reseptor). Selain itu, ujung dendrit ada pula yang
berhubungan dengan ujung akson dari neuron lain. Ujung akson pada sel-sel lain
ada juga yang berhubungan dengan efektor, yaitu struktur yang memberikan
jawaban terhadap impuls yang diterima reseptor, misalnya otot dan kelenjar.
1. JANTUNG
Jantung adalah organ berongga dan berotot berukuran sekepalan tangan. Jantung
terletak di rongga dada antara tulang dada dan tulang belakang. Posisi jantung agak
sedikit ke kiri di tengah dada, sehingga kita bisa merasakan denyutannya dengan cara
meletakkan tangan di dada agak ke kiri. Lapisan jantung terdiri dari:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung;
Miokardium, adalah otot yang berkontraksi;
Endokardium, adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.
Jantung mempunyai dua mekanisme pompa yang terpisah yang dibagi menjadi bagian
kanan dan kiri, serta memiliki empat rongga, satu rongga atas dan satu rongga bawah di
setiap bagiannya.
Kedua bagian jantung dipisahkan oleh sebuah sekat pemisah yang disebut septum untuk
mencegah darah bercampur dari kedua sisi jantung.
Anatomi jantung
Antara rongga jantung terdapat katup yang menjaga agar aliran darah jantung tetap
searah:
Valvula trikuspidalis adalah katup yang terletak antara serambi (atrium) kanan
dengan bilik (ventrikel) kanan jantung.
Valvula bikuspidalis adalah katup yang terletak antara serambi (atrium) kiri dan
bilik (ventrikel) kiri jantung.
Valvula semilunaris adalah katup yang terdapat pada pangkal aorta dan arteri
pulmonalis.
2. PEMBULUH DARAH
a. Pembuluh nadi/arteri
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang keluar dari jantung. Pembuluh ini
tidak mempunyai katup di sepanjang alirannya dan karena pembuluh ini mengalirkan
darah dari jantung maka tekanannya lebih besar dibandingkan vena. Pembuluh ini
terdiri dari empat jenis.
1) Pembuluh Aorta
3) Pembuluh Arteri
Adalah cabang dari aorta yang mempunyai ukuran lebih kecil dari aorta.
4) Arteriola
b. Pembuluh balik/vena
Nama lain pembuluh balik adalah vena yang merupakan pembuluh pengangkut darah
dari seluruh tubuh kembali ke serambi (atrium) kanan jantung. Ciri khas dari
pembuluh vena adalah memiliki katup di sepanjang salurannya. Pembuluh ini
dibedakan menjadi 4 pula:
1) Vena Cava
Vena cava dibedakan menjadi dua, yaitu vena cava superior yang
membawa aliran darah dari bagian atas (kepala) dan vena cava inferior yang
membawa aliran darah dari bagian tubuh bawah. Vena inilah yang
berhubungan langsung dengan atrium kanan jantung.
2) Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis adalah pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen
dari paru-paru menuju atrium kiri jantung.
3) Vena
Adalah pembuluh darah yang berhubungan dengan venula
4) Venula
Adalah pembuluh yang berhubungan langsung dengan kapiler dan
kemudian mengalirkan darah menuju vena.
3. DARAH
Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi. Darah berfungsi :
mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-
paru.
mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul makanan
(seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-
macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl, HCO3), dan hormon-hormon.
mengedarkan panas dalam tubuh.
berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang
laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter, 55
% plasma darah dan 45% sel-sel darah.
Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk
padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan.
Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian.
Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan
berwarna kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas
adalah plasma darah.
SEL DARAH
PLASMA DARAH
o Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah.
o Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.
o Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam. molekul
ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel, vitamin-vitamin, hormon , dan
ion-ion, misalnya Na+ dan Cl .
o Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum albumin, serum
globulin dan fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah.
5. ENDOKRIN
6. INTEGUMEN