Anda di halaman 1dari 6

LO 2 :

Alat Kuretase
Alat yang digunakan pada perawatan kuretase adalah alat kuret, misalnya kuret
universal, atau kuret Gracey no. 13 - 14 (untuk permukaan mesial) dan kuret Gracey no. 11 -
12 (untuk permukaan distal). Kuret dipilih dengan cutting-edge menyesuaikan dinding poket
yang akan dilakukan kuretase. Ada beberapa teknik kuretase yang sering digunakan yaitu
Teknik Basic, kuretase ultrasonic dan caustic drugs.

Teknik Kuretase
1. Teknik basic
Tahapan prosedur teknik kuretase adalah sebagai berikut:
a. Anestesi.
Sebelum melakukan kuretase gingival atau kuretase subgingival, daerah yang
dikerjakan terlebih dulu diberi anestesi lokal.
b. Skaling dan rootplaning .
Permukaan akar gigi dievaluasi untuk melihat hasil terapi fase I. Apabila masih
ada partikel kalkulus yang tertinggal atau sementum yang lunak, penskeleran dan
penyerutan akar diulangi kembali.
c. Penyingkiran epitel saku.
Alat kuret, misalnya kuret universal Columbia 4R - 4L, atau kuret Gracey no. 13
- 14 (untuk permukaan mesial) dan kuret Gracey no. 11 - 12 (untuk permukaan
distal) diselipkan ke dalam saku sampai menyentuh epitel saku dengan sisi pemotong
diarahkan ke dinding jaringan lunak saku. Permukaan luar gingiva ditekan dari arah
luar dengan jari dari tangan yang tidak memegang alat, lalu dengan sapuan ke arah
luar dan koronal epitel saku dikuret. Untuk penyingkiran secara tuntas semua epitel
saku dan jaringan granulasi perlu dilakukan beberapa kali sapuan.
Gambar 2. Kuretase gingival dilakukan dengan kuret dengan sapuan horizontal.

d. Penyingkiran epitel penyatu.- Penyingkiran epitel penyatu hanya dilakukan


pada kuretase subgingival. Kuret kemudian diselipkan lebih dalam sehingga
meliwati epitel penyatu sampai ke jaringan ikat yang berada antara dasar saku
dengan krista tulang alveolar. Dengan gerakan seperti menyekop ke arah
permukaan gigi jaringan ikat tersebut disingkirkan.
e. Pembersihan daerah kerja.- Daerah kerja diirigasi dengan akuades (aquadest)
untuk menyingkirkan sisa-sisa debris.
f. Pengadaptasian.- Dinding saku yang telah dikuret diadaptasikan ke permukaan
gigi dengan jalan menekannya dengan jari selama beberapa menit. Namun
apabila papila interdental sebelah oral dan papilla interdental sebelah vestibular
terpisah, untuk pengadaptasiannya dilakukan penjahitan.
Gambar 3. Kuretase subgingival. A. Penyingkiran epitel dinding saku; B.
Penyingkiran epitel penyatu dan jaringan granulasi; C. Prosedur pengkuretan
selesai.

g. Pemasangan dressing periodontal. Pemasangan pembalut periodontal tidak


mutlak dilakukan, tergantung kebutuhan(Caranza, 2012).

2. Kuretase Ultrasonik
Kuretase dengan alat ultrasonic sama efektif dengan kuretase manual. Namun
hasilnya didapatkan inflamasi dan pengambilan jaringan yang lebih sedikit. Vibrasi
dari ultrasonic dapat menghilangkan kontinuitas jaringan dan epitel, memotong
serabut kolagen, dan merusak inti sel fibroblast. Ultrasound efektif untuk
membersihkan epithelial lining dari poket periodontal karena menyebabkan nekrosis
selapis tipis jaringan (microauterization).

3. Caustic drugs
Kegunaan caustic drugs untuk menginduksi kuretase gingival secara kemikal pada
dinding lateral poket atau lapisan epitel. Contoh caustic drugs antara lain : sodium
sulfide, alkaline sodium hypochloride solution, dan phenol. Saat ini sudah tidak
direkomendasikan oleh karena kerusakan jaringan oleh obat tersebut tidak dapat
dikendalikan.
LO 3 :
Indikasi Kuretase
a. Terdapat poket sedalam 3-4 mm (poket ringan)
b. Jika gingivektomi merupakan kontraindikasi, contohnya adanya poket sedalam 3-
4 mm yang terdapat pada gigi anterior rahang atas yang membutuhkan estetik
lebih sehingga diindiaksikan kuretase karena tidak disertai pemotongan jaringan
gingiva yang dapat menyebabkan estetik jelek.
c. Jika scaling dan root planing saja tidak cukup untuk mengembalikan perlekatan
jaringan ikat dan mengurangi kedalaman poket.
d. Adanya poket infraboni dengan kedalaman sedang 5-6 mm dengan tujuan agar
membentuk perlekatan baru. (Manson J.D. 1975: 116).

Kontraindikasi Kuretase
a Pasien dengan penyakit sistemik yang tidak terkontrol yang dapat memperlambat
penyembuhan luka dan perlekatan jaringan ikat baru yang dapat mengurangi
kedalaman poket.
b Adanya poket infraboni dengan kedalaman sedang sampai berat dan poket terletak
pada daerah yang tidak dapat diakses dengan closed surgary
c adanya poket ringan sampai sedang tetapi disertai dengan jaringan gingiva yang
fibrous yang merupakan kontraindikasi kuretase karena walaupun dilakukan
kuretase tidak akan menghasilkan perlekatan jaringan ikat yang dapat mengurangi
kedalaman poket setelah evaluasi perawatan kuretase.Adanya jaringan gingiva
fibrous diindikasikan gingivektomi.
d Poket periodontal dengan dinding yang tipis. Dikhawatirkan jika dilakukan
kuretase dinding gingiva semakin tipis dan mudah terkoyak.
e Adanya keterlibatan percabangan akar ( Furcation Involvement) (Carranza, 2012).

LO 4
INSTRUKSI
Pasien perlu diberi informasi yang lengkap tentang cara-cara perawatan pascaoperasi.
Nasehat berikut ini harus diberikan secara tertulis :
1 Hindari makan atau minum selama satu jam.
2 Jangan minum minuman panas atau alkohol selama 24 jam. Jangan berkumur-kumur
satu hari setelah operasi.
3 Jangan makan makanan yang keras, kasar, atau lengket dan kunyahlah makanan
dengan sisi yang tidak dioperasi.
4 Minumlah analgesik bila anda merasakan sakit setelah efek anestesi hilang. Aspirin
merupakan kontraindikasi selama 24 jam.
5 Gunakan larutan kumur salin hangat setelah satu hari. Gunakan larutan kumur
klorheksidin di pagi hari dan malam hari bila anda tidak dapat melakukan
pengontrolan plak secara mekanis. Larutan ini dapat langsung digunakan pada hari
pertama setelah operasi asalkan tidak dikumurkan terlalu kuat di dalam mulut. Teh,
kopi, dan rokok harus dihindari apabila anda menggunakan larutan kumur
klorheksidin untuk mengurangi stain.
6 Bila terjadi perdarahan, tekanlah dressing selama 15 menit dengan menggunakan
sapu tangan bersih yang sudah dipanaskan; jangan berkumur; hubungi dokter anda
bila perdarahan tidak juga berhenti.
7 Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.
8 Bila tahap pascaoperasi tidak menimbulkan gangguan namun sakit dan bengkak
timbul 2-3 hari kemudian, segeralah hubungi dokter anda.
Antibiotik pascaoperasi sebaiknya hanya digunakan untuk kasus tertentu saja
misalnya untuk penderita diabetes dan penderita cacat. Dressing biasanya dibuka setelah
satu minggu. Setelah semua kotoran sudah dibersihkan, luka diirigasi dengan air hangat.
Bila luka masih belum terepitelisasi dengan baik dan masih rentan, pasanglah dressing
yang baru selama 1 minggu kemudian.
Setelah dressing dibuka, dapat diberikan instruksi perawatan selanjutnya. Larutan
kumur klorheksidin dapat tetap digunakan setiap pagi dan malam hari selama satu
minggu, pemakaian yang berkepanjangan dapat menimbulkan stain yang sulit
dibersihkan. Pasien harus diberi dorongan untuk segera menyikat giginya dengan sikat
lembut dan air hangat. Pada tahap ini dapat digunakan teknik roll atau Charter. Teknik
Bass dan pembersihan interdental sebaiknya baru digunakan setelah satu minggu
kemudian. Pasien dapat diinstruksikan untuk menghindari makanan dingin dan keras.
Setelah 2 minggu, luka dapat diperiksa dan gigi dibersihkan. Kebersihan mulut
penderita harus diperiksa ulang sampai semuanya memuaskan dan pemulihan sempurna,
baru kemudian dijadwalkan pengontrolan ulang dengan interval 3-6 bulan kemudian.

DAFTAR PUSTAKA
Manson, J. D., Eley, B. M. 1993. Buku Ajar Periodonti (Alih bahasa : Anastasia). Jakarta :
Hipokrates.

Carranza, Fermin A et all. 2012. Carranzas Clinical Periodontology. 11th Edition. USA:
W.B. Saunders. Co.

Anda mungkin juga menyukai