Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA

Muchamad Ali Safaat


Awal Kemerdekaan
Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP
(100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik, dan 40 orang ditunjuk Presiden).
Maklumat Pemerintah 3 November 1945 Pemilu pada bulan Januari 1946.
UU 12 Tahun 1946 tentang Pembaharuan Komite Nasional Pusat mengatur tentang pemilihan
anggota Komite Nasional Pusat. Anggota KNIP terdiri dari 200 orang yang terbagi menjadi a)
110 orang yang ditetapkan menurut pemilihan daerah; b) 60 orang wakil-wakil perkumpulan
politik; dan c) 30 orang yang ditunjuk Presiden.
Pemilu memilih 110 orang anggota kategori pertama. Pemilihan dilakukan secara bertingkat,
yaitu 110 orang anggota Komite Nasional Pusat dipilih oleh pemilih-pemilih yang disebut
dengan badan pemilih.
UU Nomor 27 Tahun 1948 diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 1949, DPR terdiri dari
sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan berdasar atas penghitungan setiap 300.000 jiwa
penduduk WNI mempunyai seorang wakil. Pemilihan ditentukan menurut perwakilan
berimbang atau susunan perwakilan berimbang dengan basis daerah pemilihan, dengan
mekanisme pemilihan bertingkat. Pada tahap pertama, pemilih umum memilih pemilih pada
tingkat kelurahan yang jumlahnya sama dengan angka yang diperoleh dengan membagi
jumlah penduduk WNI di kelurahan dengan angka 250. Selanjutnya, para pemilih inilah yang
memilih anggota DPR dengan cara memilih salah satu calon perseorangan atau calon dari
suatu daftar calon. Penentuan calon terpilih ditentukan berdasarkan calon yang memenuhi
bilangan pembagi pemilih. Apabila belum semua kursi terbagi, penentuan calon terpilih
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
PEMILU DI INDONESIA
PEMILU
PERBANDINGAN PEMILU DI INDONESIA
DASAR SISTEM PENYELENGGARA PENETAPAN SENGKETA
Panitia Pemilihan
1955 UU 7/1953 Proporsional daftar terbuka Indonesia ditunjuk PPI 1. Pelanggaran Pidana
Presiden
Pemerintah. Presiden
1971 UU 15/1969 Proporsional daftar tertutup LPU 1. Pelanggaran Pidana
Membentuk LPU
UU 15/1969 jo UU Pemerintah. Presiden 1. Pelanggaran Pidana
1977 Proporsional daftar tertutup PPI
5/1975 Membentuk LPU 2. Keberataan Penetapan
Pemerintah. Presiden
UU 15/1969 jo UU Membentuk LPU 1. Pelanggaran Pidana
1982 Proporsional daftar tertutup PPI
2/1980 2. Keberataan Penetapan
Terdapat Panwas
Pemerintah. Presiden
UU 15/1969 jo UU Membentuk LPU 1. Pelanggaran Pidana
1987 Proporsional daftar tertutup PPI
1/1985 2. Keberataan Penetapan
Terdapat Panwas
Pemerintah. Presiden
UU 15/1969 jo UU Membentuk LPU 1. Pelanggaran Pidana
1992 Proporsional daftar tertutup PPI
1/1985 2. Keberataan Penetapan
Terdapat Panwas
Pemerintah. Presiden
UU 15/1969 jo UU Membentuk LPU 1. Pelanggaran Pidana
1997 Proporsional daftar tertutup PPI
1/1985 2. Keberataan Penetapan
Terdapat Panwas
KPU KPU
1999 UU 3/1999 Proporsional daftar tertutup 1. Pelanggaran Pidana
Panwas (Presiden)
UU 12/2003 Proporsional daftar terbuka KPU 1. Pelanggaran Pidana
2004 (DPR, DPRD) Distrik Berwakil KPU 2. Pelanggaran Administratif
UU 23/2003 banyak (DPD) Panwas 3. Perselisihan Hasil

UU 10/2008 Proporsional daftar terbuka KPU 1. Pelanggaran Pidana


2009 (DPR, DPRD) Distrik Berwakil KPU 2. Pelanggaran Administratif
UU 42/2008 banyak (DPD) Panwas 3. Perselisihan Hasil
HASIL PEMILU 1955
27 partai politik yang memperoleh kursi di DPR
Sepuluh besar partai politik:
PNI 57 kursi,
Masjumi 57 kursi,
NU 45 kursi,
PKI 39 kursi,
PSII 8 kursi,
Parkindo 8 kursi,
Partai Katolik 6 kursi,
PSI 5 kursi,
IPKI 4 kursi,
Perti 4 kursi.
HASIL PEMILU 1955
Konstituante:
PNI 119 kursi,
Masjumi 112 kursi,
NU 91 kursi,
PKI 80 kursi,
PSII 16 kursi,
Parkindo 16 kursi,
Partai Katolik 10 kursi,
PSI 10 kursi,
IPKI 8 kursi,
Perti 7 kursi.
PEMILU 1971
Pemilu ini diikuti oleh 10 organisasi peserta pemilu.
Golkar 34.348.673 suara atau 62,82% (236 kursi),
NU 10.213.650 suara atau 18,68% (58 kursi),
Parmusi 2.930.746 suara atau 5,36% (24 kursi),
PNI 3.793.266 suara atau 6,93% (20 kursi),
PSII 1.308.237 suara atau 2,39% (10 kursi),
Parkindo 733.359 suara atau 1,34% (7 kursi),
Partai Katolik 603.740 suara atau 1,1% (3 kursi),
Perti 381.309 suara atau 0,69% (2 kursi),
IPKI 338.403 suara atau 0,61% (0 kursi),
Murba 48.126 suara atau 0,08% (0 kursi).
PEMILU 1977
PPP 18.743.491 suara (99 kursi),
Golkar 39.750.096 suara (232 kursi),
PDI 5.504.757 (29 kursi).
PEMILU 1982
Golkar 48.334.724 suara atau 242 kursi DPR.
PPP 20.871.880 suara atau 94 kursi DPR.
PDI 5.919.702 suara atau 24 kursi DPR.
PEMILU 1987
Golongan Karya 62.783.680 suara atau 299
kursi DPR.
PPP 13.701.428 suara atau 61 kursi DPR.
PDI 9.384.708 suara atau 40 kursi DPR.
PEMILU 1992
Golkar 66.599.331 suara atau 282 kursi DPR.
PPP 16.624.647 suara atau 62 kursi DPR.
PDI 14.565.556 suara atau 56 kursi.
PEMILU 1997
Golkar 84.187.907 suara atau 325 kursi DPR.
PPP 25.340.028 suara atau 89 kursi DPR.
PDI 3.463.225 suara atau 11 kursi DPR.
PEMILU 1999
Pemilu 1999 menghasilkan 21 partai yang
memperoleh kursi di DPR.
Terdapat 6 partai memperoleh kursi DPR di atas
10 kursi,
PDIP (153),
Golkar (120),
PPP (58),
PKB (51),
PAN (34),
PBB (13).
PEMILU 2004
Pemilu 2004 menghasilkan 17 partai yang memperoleh kursi di DPR.
10 partai memperoleh lebih dari 10 kursi,
Partai Golkar (127),
PDIP (109),
PPP (58),
PD (55),
PAN (53),
PKB (52),
PKS (45),
PBR (14),
PDS (13),
PBB (11).
Berdasarkan persyaratan electoral threshold sebesar 3% dari jumlah kursi
DPR atau 4% dari jumlah kursi DPRD provinsi atau kabupaten/kota yang
tersebar di jumlah provinsi atau kabupaten/kota, terdapat 7 partai yang
lolos electoral threshold, yaitu Partai Golkar, PDIP, PKB, PPP, PD, PKS, dan
PAN.
No. Nama Parpol Perolehan Suara Perolehan Kursi

2
Partai Hati Nurani Rakyat

Partai Karya Peduli Bangsa


PEMILU 2009 3.922.870

1.461.182
DPR

18

3 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia 745.625 0

4 Partai Peduli Rakyat Indonesia 1.260.794 0

5 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.646.406 26

6 Partai Barisan Nasional 761.086 0

7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 934.892 0

8 Partai Keadilan Sejahtera 8.206.955 57

9 Partai Amanat Nasional 6.254.580 43

10 Partai Perjuangan Indonesia Baru 197.371 0

11 Partai Kedaulatan 437.121 0

12 Partai Persatuan Daerah 550.581 0

13 Partai Kebangkitan Bangsa 5.146.122 27

14 Partai Pemuda Indonesia 414.043 0

15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 316.752 0

16 Partai Demokrasi Pembaruan 896.660 0

17 Partai Karya Pembangunan 351.440 0

18 Partai Matahari Bangsa 414.750 0

19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 137.727 0

20 Partai Demokrasi Kebangsaan 671.244 0

21 Partai Republik Nusantara 630.780 0

22 Partai Pelopor 342.914 0

23 Partai Golongan Karya 15.037.757 107

24 Partai Persatuan Pembangunan 5.533.214 37

Anda mungkin juga menyukai