ABSES PERIANAL
Disusun oleh :
Kukuh Rizwido Prasetyo
20120310093
Diajukan kepada :
dr. Dimas Aryokusumo, Sp.B
3 Maret 2017
Oleh :
Kukuh Rizwido Prasetyo
20120310093
Disetujui oleh :
2
KATA PENGANTAR
3
Wonosobo, 22 Desember 2016
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
I. IDENTITAS PASIEN.......................................................................................1
II. ANAMNESIS............................................................................................1
VIII. PENATALAKSANAAN...........................................................................5
IX. PROGNOSIS.............................................................................................5
5
BED SIDE TEACHING
ABSES PERIANAL
I. IDENTITAS PASIEN
o Nama : Tn.A
o Umur : 26 tahun
o Tgl lahir : 22 oktober 1991
o Jenis Kelamin : Laki - Laki
o Alamat : brokoh, Pancurwening, wonsobo.
o Agama : Islam
o Masuk RS : 19 Februari 2017
o No RM : 659903
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Benjolan pada anus.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang laki laki usia 34 tahun darang ke RSUD Setjonegoro
dengan keluhan benjolan pada anus dan terasa nyeri. Menurut pasien
benjolan sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dirasakan tidak nyaman
di sekitar anus dan gatal disangkal kemdian dirasakan mulai memberat 1
minggu terakhir. Nyeri dirasakan semakin memberat apabila pasien
bergerak (berjalan), saat duduk dan saat buang air besar. Benjolan
dirasakan awalnya kecil kemudian secara perlahan membesar. Benjolan
dirasa kenyal seperti ada airnya dan terasa nyeri saat tersentuh. Menurut
pasien tidak ada benjolan di tepat lain. Pasien tidak terdapat keluhan dalam
BAK dan BAB, akan tetapi jika mengedan terkadang menibulkan rasa
sakit. Menurut pasien ketika BAB tidak keluar lender dan darah. Terdapat
cairan di celana dalam, dan berbau seperti feces disangkal. Keluhan tidak
1
disertai dengan demam. Pasien bercerita bahwa benjolan tersebut pecah
pada saat malam hari saat masuk RS dan keluar nanah, darah dan terasa
sangat nyeri sehingga pasien tidak dapat tidur. Pasien mengaku pasien
suka menahan BAB sebelumnya bahkan ketika sudah ada benjolan masih
suka menahan BAB. Pasien bercerita bahwa ini bukan yang pertama
kalinya terjadi, menurut pasien ini sudah yang ke tiga kalinya dengan
keluhan yang sama, hanya saja pasien hanya mengkonsumsi obat dan
keluhan dapat menghilang.
2. STATUS GENERALISATA
KEPALA
Inspeksi : Mesocephal, CA -/-, SI -/-.
LEHER
Inspeksi : tidak terdapat benjolan dan luka
Palpasi : Pembesaran kelenjar getah bening pada subclavicula(-)
MATA
Inspeksi : Conjungtiva Anamis (-), Sklera Ikterik (-), Cekung
(-), pupil isokor.
MULUT
Inspeksi : Bibir tidak sianosis, Gusi berdarah (-).
THORAX
2
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan dada dinamis dan statis simetris,
retraksi (-).
Palpasi : Vocal fremitus (+) simetris.
Perkusi : Suara sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-).
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : batas jantung
Kanan atas : SIC II para sternalis dextra.
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra.
Kiri atas : SIC II linea mid clavicularis sinistra.
Kiri bawah : SIC IV linea mid clavicularis sinistra.
Auskultasi : SI-SII reguler, suara tambahan (-).
ABDOMEN :
Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada luka
Auskultasi : BU(+)
Perkusi : Timpani.
Palpasi : nyeri tekan (-)
EKSTREMITAS :
Tangan : Bentuk normal anatomis, deformitas (-), akral
hangat +/+, oedem (-).
Kaki : Bentuk normal anatomis, deformitas (-), akral
hangat +/+, oedem (-).
3. STATUS LOKALIS
Pemeriksaan Rectal touche
Pada inspeksi rectal ditemukan adanya benjolan pada sekitar anus,
tampak massa pada bagian anterior anus/ posterior scrotum,
berwarna merah kehitaman seperti kulit sekitarnya, terdapat nanah
dan darah ketika pecah. Tidak terdapat external opening.
Pada rectal touche teraba tonus otot baik, ampula recti tidak kolaps,
mukosa licin teraba benjolan kecil di jam 9, kelenjar prostat tidak
teraba, sarung tangan lender darah tidak ada.
3
V. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
VIII. PENATALAKSANAAN
Debridemen
Inf. RL 10 tpm
Inf. D5 5 tpm
Inj. novalgin 2x1 amp
4
Inj. Metronidazole 2x500mg
Inj. Cefoperazole 2x1g
IX. PROGNOSIS