Anda di halaman 1dari 10

BED SIDE TEACHING (BST)

ABSES PERIANAL

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan Klinik Bagian


Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
Kukuh Rizwido Prasetyo
20120310093

Diajukan kepada :
dr. Dimas Aryokusumo, Sp.B

BAGIAN ILMU BEDAH


RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

BED SIDE TEACHING


ABSES PERIANAL

Telah dipresentasikan pada tanggal :

3 Maret 2017

Oleh :
Kukuh Rizwido Prasetyo

20120310093

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Bedah

RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo

dr.Dimas Aryokusumo, Sp.B

2
KATA PENGANTAR

Allhamdullilahhirobilalamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah


SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Bed Side Teaching (BST) dengan tema Tumor Mammae Dextra Curiga Jinak.
Bed Side Teaching ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penulis meyakini bahwa karya tulis ilmiah ini tidak akan dapat tersusun
tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. dr. Dimas Aryokusumo, Sp.B., selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik
bagian Ilmu Bedah sekaligus pembimbing BST di RSUD KRT
Setjonegoro, Wonosobo yang telah berkenan memberikan bantuan,
pengarahan, dan bimbingan dari awal sampai selesainya penulisan BST
ini.
2. dr. Satriyo Sp.B. dan dr. Endro Sp.B selaku pembimbing Kepaniteraan
Klinik bagian Ilmu Bedah di RSUD KRT Setjonegoro yang telah berkenan
memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan dari awal sampai
selesainya Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Bedah.
3. Tn.S di Bangsal Bougenvil yang sudah bersedia meluangkan waktunya
untuk dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
4. Seluruh perawat, tenaga medis lainnya dan staf di Bangsal Bugenvil, Poli
Bedah, dan Instalasi Bedah Sentral yang telah berkenan membantu
berjalannya Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Bedah.
5. Teman-teman koass yang selalu mendukung dan membantu dalam
selesainya penulisan BST ini.
Semoga pengalaman dalam membuat BST ini dapat memberikan hikmah
bagi semua pihak. Mengingat penyusunan BST ini masih jauh dari kata sempurna,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi masukan berharga
sehingga menjadi acuan untuk penulisan BST selanjutnya.

3
Wonosobo, 22 Desember 2016

Penulis

4
DAFTAR ISI

BED SIDE TEACHING (BST)................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

I. IDENTITAS PASIEN.......................................................................................1

II. ANAMNESIS............................................................................................1

III. PEMERIKSAAN FISIK...........................................................................2

IV. WORKING DIAGNOSIS.........................................................................4

V. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG.............................................4

VI. HASIL LABORATORIUM.......................................................................4

VII. DIAGNOSIS UTAMA..............................................................................5

VIII. PENATALAKSANAAN...........................................................................5

IX. PROGNOSIS.............................................................................................5

5
BED SIDE TEACHING

ABSES PERIANAL

I. IDENTITAS PASIEN

o Nama : Tn.A
o Umur : 26 tahun
o Tgl lahir : 22 oktober 1991
o Jenis Kelamin : Laki - Laki
o Alamat : brokoh, Pancurwening, wonsobo.
o Agama : Islam
o Masuk RS : 19 Februari 2017
o No RM : 659903

II. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama
Benjolan pada anus.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang laki laki usia 34 tahun darang ke RSUD Setjonegoro
dengan keluhan benjolan pada anus dan terasa nyeri. Menurut pasien
benjolan sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dirasakan tidak nyaman
di sekitar anus dan gatal disangkal kemdian dirasakan mulai memberat 1
minggu terakhir. Nyeri dirasakan semakin memberat apabila pasien
bergerak (berjalan), saat duduk dan saat buang air besar. Benjolan
dirasakan awalnya kecil kemudian secara perlahan membesar. Benjolan
dirasa kenyal seperti ada airnya dan terasa nyeri saat tersentuh. Menurut
pasien tidak ada benjolan di tepat lain. Pasien tidak terdapat keluhan dalam
BAK dan BAB, akan tetapi jika mengedan terkadang menibulkan rasa
sakit. Menurut pasien ketika BAB tidak keluar lender dan darah. Terdapat
cairan di celana dalam, dan berbau seperti feces disangkal. Keluhan tidak

1
disertai dengan demam. Pasien bercerita bahwa benjolan tersebut pecah
pada saat malam hari saat masuk RS dan keluar nanah, darah dan terasa
sangat nyeri sehingga pasien tidak dapat tidur. Pasien mengaku pasien
suka menahan BAB sebelumnya bahkan ketika sudah ada benjolan masih
suka menahan BAB. Pasien bercerita bahwa ini bukan yang pertama
kalinya terjadi, menurut pasien ini sudah yang ke tiga kalinya dengan
keluhan yang sama, hanya saja pasien hanya mengkonsumsi obat dan
keluhan dapat menghilang.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

riwayat penyakit diabetes disangkal, hipertensi disangkal.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Anggota keluarga tidak ada yang memiliki keluahan yang sama.
III. PEMERIKSAAN FISIK

1. KEADAAN UMUM & TANDA VITAL


Keadaan Umum : sedang.
Kesadaran : Compos mentis.
Vital Sign :
Tekanan Darah : 120/80.
Nadi : 70 x/menit.
Respirasi : 18 x/menit.
Temperatur : 36,9C.

2. STATUS GENERALISATA
KEPALA
Inspeksi : Mesocephal, CA -/-, SI -/-.
LEHER
Inspeksi : tidak terdapat benjolan dan luka
Palpasi : Pembesaran kelenjar getah bening pada subclavicula(-)
MATA
Inspeksi : Conjungtiva Anamis (-), Sklera Ikterik (-), Cekung
(-), pupil isokor.

MULUT
Inspeksi : Bibir tidak sianosis, Gusi berdarah (-).
THORAX

2
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan dada dinamis dan statis simetris,
retraksi (-).
Palpasi : Vocal fremitus (+) simetris.
Perkusi : Suara sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-).
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : batas jantung
Kanan atas : SIC II para sternalis dextra.
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra.
Kiri atas : SIC II linea mid clavicularis sinistra.
Kiri bawah : SIC IV linea mid clavicularis sinistra.
Auskultasi : SI-SII reguler, suara tambahan (-).

ABDOMEN :
Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada luka
Auskultasi : BU(+)
Perkusi : Timpani.
Palpasi : nyeri tekan (-)
EKSTREMITAS :
Tangan : Bentuk normal anatomis, deformitas (-), akral
hangat +/+, oedem (-).
Kaki : Bentuk normal anatomis, deformitas (-), akral
hangat +/+, oedem (-).

3. STATUS LOKALIS
Pemeriksaan Rectal touche
Pada inspeksi rectal ditemukan adanya benjolan pada sekitar anus,
tampak massa pada bagian anterior anus/ posterior scrotum,
berwarna merah kehitaman seperti kulit sekitarnya, terdapat nanah
dan darah ketika pecah. Tidak terdapat external opening.
Pada rectal touche teraba tonus otot baik, ampula recti tidak kolaps,
mukosa licin teraba benjolan kecil di jam 9, kelenjar prostat tidak
teraba, sarung tangan lender darah tidak ada.

IV. WORKING DIAGNOSIS

Abses perianal susp. hidranitis

3
V. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah rutin

VI. HASIL LABORATORIUM


Hemoglobin : 15,1 (11,7-15,5)g/dl
Leukosit : 16,5 ( 3,6-11,0)10/ul. H
Eusinofil : 0,00 (2,00-4,00)%. L
Basofil : 0,20 (0-1)%.
Netrofil : 73,40 (50-70)%. H
Limfosit : 17,00 (25-40)%. L
Monosit : 9,00 (2-8)%. H
Hematokrit : 46 (40-52)%.
Eritrosit : 5,2 (4,40-5,90)10/ul.
MCV : 89 (80-100)fl.
MCH : 29 (26-34)fl.
MCHC : 33 (32-36)g/dL.
Trombosit : 234 (150-400) 10/ul.
PT : 11,4 (9,0-15,0)detik.
APTT : 35,3 (25,0-40,0)detik.
Ureum : 23,0 (<50)mg/dl.
Creatinin : 0,92 (0,40-0,90)mg/dl.
HbsAg : Negative.

VII. DIAGNOSIS UTAMA

Abses perianal susp. hidranitis

VIII. PENATALAKSANAAN

Debridemen
Inf. RL 10 tpm
Inf. D5 5 tpm
Inj. novalgin 2x1 amp

4
Inj. Metronidazole 2x500mg
Inj. Cefoperazole 2x1g

IX. PROGNOSIS

Fungsional : dubia at bonam

Vitam : dubia at bonam

Anda mungkin juga menyukai