Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kita limpahan nikmatnya
dimana kita tetap terjaga dalam kesehatan dan kekuatan fisik serta rohani sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah dengan judul unsur mineral ini
adalah salah satu tugas dari dosen pengampu mata kuliah kimia mineral Dr. Abdul
Haris Watoni, M.si.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengutip dari berbagai sumber yang
relevan dan tentunya tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari teman-teman sekalian sangat penulis harapkan.
Kata Pengantar...................
(i)
Daftar isi
...(ii)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah ..... 2
1.3 Tujuan 2
DAFTAR PUSTAKA ..
(iii)
BAB 1
PENDAHULUAN
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas duagolongan, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukanuntuk membentuk komponen
organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineralyang diperlukan dalam jumlah
sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat
kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya Dalam belum diketahui dan
kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak
organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
Kalium (K)
Unsur K didapatkan dari sayuran, biji-bijian, dan dain. Fungsi kalium adalah
memelihara permeabilitas membran sel, tekanan osmotik sel, keseimbangan
asam basa, serta mengatur sekresi insulin dan kontraksi otot. Defisiensi unsur K
akan menimbulkan lemahnya kontraksi otot lurik dan otot polos sehingga denyut
jantung tidak beraturan.
Kalsium (Ca)
Unsur Ca didapatkan dari sayuran, biji-bijian, kerang, susu dan ikan. Fungsi Ca
adalah memelihara permeabilitas membran sel, memelihara pertumbuhan
tulang dan gigi, membantu pembekuan darah, mengatur aktivitas kontraksi otot,
serta ikut aktif dalam perpindahan impuls pada sel saraf.
defisiensi kalsium akan menyebabkan kerapuhan tulang dan gigi, pembekuan
darah yang lambat, serta kerja jantung yang tidak sempurna. Gejala kekurangan
kalsium adalah kelelahan (lemas) yang terjadi karena fungsi otot kurang aktif.
Fosfor (P)
fosfor didapatkan dari kerang-kerangan, polong-polongan, susu, daging, dan
ikan. fungsi fosfor adalah sebagai penyusun tulang dan gigi. serta sebagai
pembentuk energi organik (ATP) dalam kontraksi otot dan berbagai proses
sintesis. Defisiensi unsur P akan menyebabkan tubuh lemah, pertumbuhan
terhambat, serta pertumbuhan tulang dan gigi abnormal. Gejala kekurangan
fosfor adalah tubuh lesu dan nafsu makan berkurang.
Magnesium (Mg)
Magnesium banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau, biji-bijian, daging,
dan susu. Mg berperan dalam menentukan aktifitas enzim sebagai gugus aktif
(gugus prostetik) dalam sintesis protein dan respirasi sel, serta merupakan
penyusun dalam otot dan sel darah.
Defisiensi magnesium akan menyebabkan kurangaktifnya kerja jantung,
menurunkan sistem transportasi, dan terhambatnya aktivitas metabolisme.
gejala kekurangan unsur Mg adalah badan lemah atau lesu.
Klor (CI)
Klor diperoleh dari garam dapur, daging, susu, dan telur. Fungsi Cl adalah
memelihara keseimbangan elektrolit dalam sel. menyusun enzim HCl dalam
lambung, memelihara tekanan osmosis dalam darah dan sel tubuh. Kekurangan
Cl mengakibatkan pertumbuhan rambut terganggu serta menimbulkan kelelahan
dikarenakan terjadinya hambatan metabolisme pada lambung.
Belerang (S)
belerang didapat dari sayur-sayuran, buah-buahan, telur, susu, dan daging.
belerang berfungsi sebagai komponen penyusun asam nukleat, vitamin (tiamin
dan biotin), meningkatkan kerja enzim serta memelihara kerja otot dan saraf.
Besi (Fe)
Unsur besi dapat diperoleh dari sayur-sayuran yang berwarna hijau, padi-padian,
umbi kentang, daging, hati, susu, dan kuning telur. Unsur Fe berperan dalam
pembentukan pigmen respirasi hemoglobin dan mioglobin sebagai penyusun
gugus prostetik beberapa enzim. Defisiensi Fe dapat menyebabkan anemia.
badan lesu karena metabolisme terhambat, dan kesulitan bernafas karena
menurunnya pigmen respirasi. Gejala kekurangan zat besi adalah tubuh pucat
dan terjadi gangguan pernapasan.
Iodium (I)
Unsur iodium dapat diperoleh dari garam yang mengandung Iodium, sayuran,
dan ikan laut. fungsi ipdium adalah membantu memelihara kelenjar tiroid dan
sebagai pembentuk hormon tiroksin.
Defisiensi iodium akan menimbulkan penyakit gondok (goiter). hal ini terjadi
karena kelenjar tersebut berusaha memperbesar ukurannya. Rendahnya
kandungan tiroksin akan mengakibatkan rendahnya pertumbuhan dan
metabolisme. gejala kekurangan iodium adalah badan lemah dan suhu tubuh
relatif rendah.
Seng (Zn)
Unsur seng dapat diperoleh dari ikan laut, kerang-kerangan, hati, daging, dan biji
gandum, fungsi unsur ini adalah untuk memelihara reseptor saraf sensoris dan
sebagai penyusun enzim dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Kekurangan Zn menyebabkan pertumbuhan terhambat akibat rendahnya
aktifitas metabolisme dan menyebabkan sensitivitas saraf terganggu. gejala
kekurangan unsur ini adalah badan lesu, dan disertai pusing-pusing.
Fluor (F)
Unsur F didapat dari makanan, antara lain susu dan kuning telur. Fluor berfungsi
memelihara pertembuhan tulang dan gigi sehingga terhindar dari keropos tulang
(oesteoporosis) dan karies gigi (berlubang). Defisiensi fluor akan menyebabkan
gigi mudah rusak dan tulang menjadi kerops.
Tembaga (Cu)
Tembaga dapat memperoleh dari polong-polongan, padi-padian, hati, dan hewan
laut berupa kerang-kerangan. Tembaga ikut berperan dalam pembentukan
hemoglobin dan sebagai pemelihara fungsi saraf. Defisiensi Cu akan
menimbulkan anemia dan gangguan saraf.
2.3 Peranan kalsium dalam tubuh
a. Perjalanan Kalsium di Dalam Tubuh
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan
khawatir jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya
asam pada lambung akan mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah
itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai. Dari lambung, kalsium akan
diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di dalam jumlah yang
banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui proses
difusi. Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka
metabolisme kalsium akan dilakukan melalui proses transport aktif. Di dalam
proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh vitamin D. Itulah mengapa kita
memerlukan vitamin D untuk kesehatan tulang.
Nah, melalui aliran cairan tubuh termasuk aliran darah, kalsium akan dibawa
untuk disimpan di tulang. Tetapi, perjalanan ini belum berakhir karena kalsium
masih dapat terlepas lagi dari tulang. Proses ini sebenarnya terjadi secara alami,
namun proses ini juga perlu diantisipasi agar kalsium yang tersusun harus
seimbang dengan kalsium yang terlepas dari tulang. Mengapa? Karena bila yang
tersusun lebih sedikit dari yang terlepas, maka tulang akan dapat mengalami
kerapuhan, mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni osteoporosis.
Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang
bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan
lambat, kejang otot
Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot,
kerusakan jantung dan ginjal
Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam
terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia
Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
Anemia
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Berdasarkan kegunaannya
dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam
golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat
menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya
dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat
menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi
makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd),
dan aluminium (Al).
3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini, kita mampu memahami lebih dalam mengenai
unsur miniral dan penulis membutuhkan kritik yang membangun terhadap
penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Andi%20Ishar/Downloads/mineral/Makalah%20Tentang
%20Mineral.html
file:///C:%20Ishar/Downloads/mineral/Unsur-Unsur%20Mineral%20Dan
%20Manfaatnya%20_%20Novan%20IPA%202.html
file:///C:/Users/Downloads/mineral/Makalah%20Mineral.html
file:///C:/Users/Andi%20Ishar/Downloads/mineral/Makalah%20Mineral%20dan
%20Efeknya%20Bagi%20Kesehatan%20_%20Mari%20belajar%20di%20blog
%20sederhana%20ini....html