Anda di halaman 1dari 14

Kata pengantar

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kita limpahan nikmatnya
dimana kita tetap terjaga dalam kesehatan dan kekuatan fisik serta rohani sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah dengan judul unsur mineral ini
adalah salah satu tugas dari dosen pengampu mata kuliah kimia mineral Dr. Abdul
Haris Watoni, M.si.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengutip dari berbagai sumber yang
relevan dan tentunya tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari teman-teman sekalian sangat penulis harapkan.

Rabu, 08 juni 2016


Penyusun

Andi Isar Aliakbar R.


Daftar isi

Kata Pengantar...................
(i)

Daftar isi
...(ii)

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah ..... 2
1.3 Tujuan 2

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pengertian mineral .. 3
2.2 unsur-unsur mineral ... 4
2.3 peranan kalsium dalam tubuh.... 6
2.4 Efek kelebihan dan kekurangan mineral... 8

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan .
11
3.2 Saran .
11

DAFTAR PUSTAKA ..
(iii)
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukanoleh


makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, jugadikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologisdibakar,
semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubahmenjadi gas
karbon dioksida (CO) hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogenmenjadi uap Nitrogen (N)
Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabunganantar individu atau
dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.Berbagai unsur anorganik
(mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapitidak atau belum semua mineral
tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineralesensial dan non esensial. Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukandalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim ataupembentukan organ.

Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas duagolongan, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukanuntuk membentuk komponen
organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineralyang diperlukan dalam jumlah
sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat
kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya Dalam belum diketahui dan
kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak
organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian dari mineral ?


Golonagan unsur-unsur mineral?
Bagaimana peranan kalsium dalam tubuh?
Bagaimana efek kelebihan dan kekurangan mineral?

1.4 Tujuan

Mengetahui tujuan mineral


Memehami unsur-unsur mineral
Mengetahui peranan kalsium dalam tubuh
Mengetahui efek kelebihan dan kekurangan mineral
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.


Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut The International
Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang
definisi material Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi . Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral adalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk
dari hasil proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi jugastruktur mineral Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang
s an g at ko m p l ek s de n g an r i b u an be n t u k y an g di ke t ah ui ( s e n y aw a an
o r g a n i k biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi (Anonim, 2008). Beberapa mineral dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida, magnesium dan
kalium, yakni sekitar (1-2 gram/hari)
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar,
semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas
karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen
(N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk
senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antarindividu atau
dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi


tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan
dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk
membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya
dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan
sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup
yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat
menyebabkan penyakit defisiensi.

Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam kehidupan


hewan. Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis
dalam jaringan makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit
defisiensi mineral pada hewan.
2.2 Unsur-unsur mineral
Unsur-unsural mineral dapat digolongkan menjadi unsur makro
(makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen). Makroelemen merupakan unsur-
unsur yang dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam jumlah besar, seperti natrium
(Na), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P)magnesium (Mg), klor (Cl), dan beleran
(S). Tumbuhan mengambil mineral dari tanah. Mineral tersebut merupakan hasil
mineralisasi dari batuan induk dan bahan organik.
Mikroelemen terdiri atas iodium (I), flour (F), tembaga (Cu) dan besi (Fe). Elemen
ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Jika elemen ini tidak ada, akan
terjadi abnormalitas pada funsi tubuh. Selain mikroelemen, terdapat juga unsur
perunut (trace element) yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat
sedikit.
Natrium (Na)
Unsur Na terdapat pada garam dapur (NaCl), susu, dan telur. Na berfungsi
memelihara tekananosmosis sel, pH, serta mengatur permeabilitas membran
sel. Selain itu, Na mempunyai peranan dalam konduksi impuls dari saraf.
Defisiensi Na akan menyebabkan ganguan pada ginjal, perubahan nilai osmotik,
dan perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut akan menimbulkan gejala hipertensi
(tekanan darah meningkat).

Kalium (K)
Unsur K didapatkan dari sayuran, biji-bijian, dan dain. Fungsi kalium adalah
memelihara permeabilitas membran sel, tekanan osmotik sel, keseimbangan
asam basa, serta mengatur sekresi insulin dan kontraksi otot. Defisiensi unsur K
akan menimbulkan lemahnya kontraksi otot lurik dan otot polos sehingga denyut
jantung tidak beraturan.

Kalsium (Ca)
Unsur Ca didapatkan dari sayuran, biji-bijian, kerang, susu dan ikan. Fungsi Ca
adalah memelihara permeabilitas membran sel, memelihara pertumbuhan
tulang dan gigi, membantu pembekuan darah, mengatur aktivitas kontraksi otot,
serta ikut aktif dalam perpindahan impuls pada sel saraf.
defisiensi kalsium akan menyebabkan kerapuhan tulang dan gigi, pembekuan
darah yang lambat, serta kerja jantung yang tidak sempurna. Gejala kekurangan
kalsium adalah kelelahan (lemas) yang terjadi karena fungsi otot kurang aktif.

Fosfor (P)
fosfor didapatkan dari kerang-kerangan, polong-polongan, susu, daging, dan
ikan. fungsi fosfor adalah sebagai penyusun tulang dan gigi. serta sebagai
pembentuk energi organik (ATP) dalam kontraksi otot dan berbagai proses
sintesis. Defisiensi unsur P akan menyebabkan tubuh lemah, pertumbuhan
terhambat, serta pertumbuhan tulang dan gigi abnormal. Gejala kekurangan
fosfor adalah tubuh lesu dan nafsu makan berkurang.
Magnesium (Mg)
Magnesium banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau, biji-bijian, daging,
dan susu. Mg berperan dalam menentukan aktifitas enzim sebagai gugus aktif
(gugus prostetik) dalam sintesis protein dan respirasi sel, serta merupakan
penyusun dalam otot dan sel darah.
Defisiensi magnesium akan menyebabkan kurangaktifnya kerja jantung,
menurunkan sistem transportasi, dan terhambatnya aktivitas metabolisme.
gejala kekurangan unsur Mg adalah badan lemah atau lesu.
Klor (CI)
Klor diperoleh dari garam dapur, daging, susu, dan telur. Fungsi Cl adalah
memelihara keseimbangan elektrolit dalam sel. menyusun enzim HCl dalam
lambung, memelihara tekanan osmosis dalam darah dan sel tubuh. Kekurangan
Cl mengakibatkan pertumbuhan rambut terganggu serta menimbulkan kelelahan
dikarenakan terjadinya hambatan metabolisme pada lambung.

Belerang (S)
belerang didapat dari sayur-sayuran, buah-buahan, telur, susu, dan daging.
belerang berfungsi sebagai komponen penyusun asam nukleat, vitamin (tiamin
dan biotin), meningkatkan kerja enzim serta memelihara kerja otot dan saraf.

Besi (Fe)
Unsur besi dapat diperoleh dari sayur-sayuran yang berwarna hijau, padi-padian,
umbi kentang, daging, hati, susu, dan kuning telur. Unsur Fe berperan dalam
pembentukan pigmen respirasi hemoglobin dan mioglobin sebagai penyusun
gugus prostetik beberapa enzim. Defisiensi Fe dapat menyebabkan anemia.
badan lesu karena metabolisme terhambat, dan kesulitan bernafas karena
menurunnya pigmen respirasi. Gejala kekurangan zat besi adalah tubuh pucat
dan terjadi gangguan pernapasan.

Iodium (I)
Unsur iodium dapat diperoleh dari garam yang mengandung Iodium, sayuran,
dan ikan laut. fungsi ipdium adalah membantu memelihara kelenjar tiroid dan
sebagai pembentuk hormon tiroksin.
Defisiensi iodium akan menimbulkan penyakit gondok (goiter). hal ini terjadi
karena kelenjar tersebut berusaha memperbesar ukurannya. Rendahnya
kandungan tiroksin akan mengakibatkan rendahnya pertumbuhan dan
metabolisme. gejala kekurangan iodium adalah badan lemah dan suhu tubuh
relatif rendah.
Seng (Zn)
Unsur seng dapat diperoleh dari ikan laut, kerang-kerangan, hati, daging, dan biji
gandum, fungsi unsur ini adalah untuk memelihara reseptor saraf sensoris dan
sebagai penyusun enzim dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Kekurangan Zn menyebabkan pertumbuhan terhambat akibat rendahnya
aktifitas metabolisme dan menyebabkan sensitivitas saraf terganggu. gejala
kekurangan unsur ini adalah badan lesu, dan disertai pusing-pusing.

Fluor (F)
Unsur F didapat dari makanan, antara lain susu dan kuning telur. Fluor berfungsi
memelihara pertembuhan tulang dan gigi sehingga terhindar dari keropos tulang
(oesteoporosis) dan karies gigi (berlubang). Defisiensi fluor akan menyebabkan
gigi mudah rusak dan tulang menjadi kerops.

Tembaga (Cu)
Tembaga dapat memperoleh dari polong-polongan, padi-padian, hati, dan hewan
laut berupa kerang-kerangan. Tembaga ikut berperan dalam pembentukan
hemoglobin dan sebagai pemelihara fungsi saraf. Defisiensi Cu akan
menimbulkan anemia dan gangguan saraf.
2.3 Peranan kalsium dalam tubuh
a. Perjalanan Kalsium di Dalam Tubuh
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan
khawatir jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya
asam pada lambung akan mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah
itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai. Dari lambung, kalsium akan
diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di dalam jumlah yang
banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui proses
difusi. Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka
metabolisme kalsium akan dilakukan melalui proses transport aktif. Di dalam
proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh vitamin D. Itulah mengapa kita
memerlukan vitamin D untuk kesehatan tulang.
Nah, melalui aliran cairan tubuh termasuk aliran darah, kalsium akan dibawa
untuk disimpan di tulang. Tetapi, perjalanan ini belum berakhir karena kalsium
masih dapat terlepas lagi dari tulang. Proses ini sebenarnya terjadi secara alami,
namun proses ini juga perlu diantisipasi agar kalsium yang tersusun harus
seimbang dengan kalsium yang terlepas dari tulang. Mengapa? Karena bila yang
tersusun lebih sedikit dari yang terlepas, maka tulang akan dapat mengalami
kerapuhan, mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni osteoporosis.

b. Tidak Hanya Buat Tulang


Proses penyusunan dan pelepasan kalsium dari tulang ternyata tidak
berlangsung sesederhana yang kita bayangkan. Layaknya lalu lintas dengan
polisi yang mengatur lalu lalangnya kendaraan, demikian pula dengan lalu lintas
dari kalsium di peredaran darah kita. Yang bertindak sebagai polisi dalam
mengatur kalsium adalah dua macam hormon pengatur kadar kalsium dalam
darah, yaitu hormon PTH (Parathyroid Hormone) dan Calcitonin. Apabila tingkat
kadar kalsium dalam darah terlalu rendah, hormon PTH akan dilepaskan. Hormon
PTH ini akan memicu pelepasan kalsium dari tulang ke aliran darah. Sebaliknya,
apabila tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, kerja hormon PTH akan
dihentikan dan digantikan dengan calcitonin. Hormon calcitonin bekerja
berlawanan dengan PTH, yakni menghambat terjadinya pelepasan kalsium dari
tulang ke darah.
Kadar kalsium di dalam darah itu penting karena kalsium juga memiliki
peranan penting dalam pengaturan tekanan darah dengan cara membantu
kontraksi otot-otot pada dinding pembuluh darah serta memberi sinyal untuk
pelepasan hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.

c. Kondisi Fisiologi Mempengaruhi


Seiring dengan proses penuaan, tingkat penyerapan kalsium pada tubuh
manusia akan menurun. Hal ini disebabkan karena produksi asam lambung
untuk melarutkan kalsium ikut berkurang. Padahal, asam lambung ini sangat
berperan untuk melarutkan kalsium agar bisa diserap. Pada wanita, peredaran
kalsium dapat terjadi lebih ekstrim pada saat kehamilan dan menyusui. Bayi
manusia yang baru lahir mengandung 25 gr kalsium, dan selama 6 bulan masa
menyusui sebanyak 50 gram kalsium disalurkan dari sang Ibu ke bayi.
Selain itu, wanita yang mencapai masa menopause cenderung mengalami
pengurangan penyerapan kalsium sebanyak 20-25%, yang tak lain disebabkan
pengurangan hormon estrogen pada tubuh mereka secara alami. Hormon
khusus pada kaum wanita ini secara langsung menstimulasi penyerapan kalsium
oleh usus dan pencernaan.

d. Berapa Banyak Sebaiknya?


Bagi Anda yang berusia di bawah 50 tahun, tubuh Anda tidak dapat
menyerap lebih dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila Anda
hendak mengkonsumsi 1000 mg kalsium untuk 1 hari, konsumsilah secara
terpisah sebanyak 2 kali di waktu yang berbeda pada hari tersebut. Lalu
bagaimana bila kita mengkonsumsi kalsium melebihi batas tersebut? Kalsium
tersebut akan dilepaskan keluar dari tubuh kita lewat air urine, feces, dan
keringat. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang
terkandung pada urine manusia merupakan yang paling tinggi.
Beberapa klaim penyakit akibat kelebihan kalsium memang sering
disebutkan, seperti kalsifikasi (pengapuran), hypercalcemia (kadar kalsium yang
berlebihan pada darah), kerusakan ginjal, penurunan penyerapan mineral yang
lain selain kalsium, dan kanker prostat.
Namun, jangan terlalu khawatir mengenai hal ini karena yang sering terjadi di
masyarakat kita justru sebaliknya. Batas maksimal dari asupan kalsium per hari
bagi manusia dari usia 1 tahun ke atas adalah dari 2500 mg per hari. Batas ini
jauh dari rata-rata konsumsi kalsium masyarakat Indonesia, yang rata-rata
hanya mengkonsumsi 254 mg kalsium tiap harinya.

e. Kapan Sebaiknya Mengkonsumsi Kalsium?


Masih ingat pesan Ibu untuk minum susu tiap pagi sebelum berangkat sekolah
dan satu kali lagi di malam sebelum tidur? Beberapa pendapat memang
mengatakan bahwa penyerapan kalsium terjadi lebih bagus di malam hari, dan
sebaliknya di pagi hari. Tetapi sebenarnya tidak masalah kapan sebaiknya Anda
minum susu atau mengkonsumsi kalsium, baik itu pagi atau malam. Suatu
penelitian di Finlandia membuktikan hal ini.
Dalam penelitian tersebut, dilakukan pemberian suplemen kalsium dengan
dosis yang sama pada 30 orang subyek wanita sebanyak satu kali di pagi hari
pukul 09:00 dan di periode berikutnya sebanyak satu kali di malam hari pukul
21.00. Setiap 2 jam selama 10 jam jumlah hormon PTH dalam darah dan kadar
kalsium pada urine tiap subyek dianalisa jumlahnya setelah pengkonsumsian
kalsium pada kedua waktu tersebut. Dan hasilnya kadar kalsium pada urine yang
dikeluarkan di kedua waktu jumlahnya tidak berbeda nyata alias sama, begitu
pula dengan jumlah hormon PTH dalam darah. Dengan kata lain, tidak masalah
kapanpun Anda mengkonsumsi kalsium.
2.4 Efek kelebihan dan kekurangan mineral
Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada
metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut :
1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan
diare
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan
serangan jantung
4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat
menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko
terhadapa fraktur.
5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada
sayuran dan kacang- kacangan
8. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada
pria
9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan
mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang
bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan
lambat, kejang otot
Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot,
kerusakan jantung dan ginjal
Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam
terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia
Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit

Peningkatan peluang pilek dan flu

Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh

Tekanan darah tinggi

Depresi dan kecemasan

Anemia

Sakit otot dan osteoporosis

Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Berdasarkan kegunaannya
dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam
golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat
menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral.
Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial
adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya
dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat
menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi
makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd),
dan aluminium (Al).

3.2 Saran

Semoga dengan makalah ini, kita mampu memahami lebih dalam mengenai
unsur miniral dan penulis membutuhkan kritik yang membangun terhadap
penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Andi%20Ishar/Downloads/mineral/Makalah%20Tentang
%20Mineral.html
file:///C:%20Ishar/Downloads/mineral/Unsur-Unsur%20Mineral%20Dan
%20Manfaatnya%20_%20Novan%20IPA%202.html
file:///C:/Users/Downloads/mineral/Makalah%20Mineral.html
file:///C:/Users/Andi%20Ishar/Downloads/mineral/Makalah%20Mineral%20dan
%20Efeknya%20Bagi%20Kesehatan%20_%20Mari%20belajar%20di%20blog
%20sederhana%20ini....html

Anda mungkin juga menyukai