Anda di halaman 1dari 230

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM UPAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP


LARUTAN ASAM BASA
(Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)

Oleh
HUSNAWATI NURULLAH
NIM : 107016200777

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ii
iii
ABSTRAK

Husnawati Nurullah. Penerapan Pendekatan Inkuiri Dalam Upaya


Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Larutan Asam Basa
(Penelitian Tindakan Kelas Pada SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang).
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Dosen Pembimbing Tonih Feronika, M.Pd dan Dedi Irwandi,
M.Si.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang


kelas XI IPA 3 melalui observasi dan wawancara, ditemukanlah masalah
pembelajaran yaitu hasil belajar kimia yang rendah pada konsep larutan asam
basa, metode pembelajaran yang digunakan terbatas pada ceramah dan tanya
jawab, dan keterbatasan alat dan bahan eksperimen, maka diberikanlah solusi
dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan pada konsep
tersebut dengan diterapkannya pendekatan inkuiri. Penelitian ini dilakukan di
kelas XI IPA 3 dengan 6 siswa dan 24 siswi. Hasil belajar kimia pada konsep
larutan asam basa dapat ditingkatkan dengan pendekatan inkuiri yang sesuai
dengan materi; bimbingan dan arahan guru dalam pembelajaran; dan
menggunakan LKS yang sesuai dengan alat dan bahan serta cara kerja yang tepat.
Hasil pembelajaran pada siklus I rata-rata nilai siswa sebesar 71,6 dengan
persentase ketercapaian KKM sebesar 46,6%, pada siklus II rata-rata nilai siswa
sebesar 73,7 dengan persentase ketercapaian KKM sebesar 80%. Tindakan ini
diberikan pada siklus II karena tercapainya nilai diatas KKM dengan persentase
75% sebagai indikator keberhasilan.

Kata kunci: pendekatan, inkuiri, asam dan basa

iv
ABSTRACT

Husnawati Nurullah. The Aplication of The Inquiry Approach to The Concept


of Solution of Acid-Base (Classroom Action Research in State Senior High
School 11, Tangerang Regency). Chemistry Education Study Program
Majoring Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Sciences, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The Advisors are Tonih
Feronika, M.Pd and Dedi Irwandi, M.Si.
Preface study result conducted by observation and interview in State Senior High
School 11 Tangerang, Science class XI-3 was found learning problems. Those are
the low chemical learning outcome of solution of acid-base concept, teaching
method was limited to lecturing and interactive, and the limitations of
experimental tools and materials. Therefore, it was given the solution on the
learning so the student outcome could be improved in solution of acid-base
concept. It was done by applying inquiry approach. The research was conducted
in a science class XI-3 with 6 male students and 24 female students. The results of
a chemical study on the concept of acid-base solution can be enhanced by
appropriate inquiry approach to the material;teachers control and guidance in
the learning process; and the use of worksheet that correspond to the tools and
materials as well as the proper way of working. Learning outcome of cycle I is
that the average score is 71,6 with Minimum Completeness Criteria (KKM)
46,6%. And ond the cycle II, the average score is 73,7 with Minimum
Completeness Criteria (KKM) 80%. The action learning was stopped on the cycle
II because the researcher had reached the indicator of success in which the
outstanding Minimum Completeness Criteria (KKM) score is 75%.
Keywords: approach, inquiry, acid-base

v
KATA PENGANTAR

Bissmillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamualaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur ke


hadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan rahmat dan ridhoNya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat teriring salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar, Nabiyullah Muhammad saw.
yang telah berjuang keras untuk menyempurnakan akhlak al- karimah serta
membawa khazanah ilmu pengetahuan melalui al-Quran dan al-Hadits.
Berkenaan dengan skripsi ini penulis dapat menyelesaikannya karena bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifai, MA. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5. Bapak H. Junaedi, MM, Kepala SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang yang
telah memberikan izin penelitian skripsi.
6. Ibu Rahma Aryanti, ST, Guru bidang studi Kimia di SMA Negeri 11
Kabupaten Tangerang yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam
penelitian skripsi.
7. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu ikhlas
memberi doa dan dukungan sepanjang waktu kepada penulis tanpa kenal

vi
lelah. Orang tua: Amrozi dan Arpati, adik adikku: Badzara Khoirunnita
dan Izzan Al Ansyori, paman, bibi, abang dan adik sepupuku: mang
Mansyah, cik Zainudin, mang Amat, Bi Narsih, abang Abdi Renaldi, abang
Reno Purwono, Abang Fendra Alamsyah dan Ririn Sandrina, dan semoga
Allah selalu memberi kemudahan di setiap urusan kita.
8. Kakanda dan keluarga: Muhammad Hasbullah, Bapak Hasanudin, Ibu
Naseh, teh Dayah, teh Nur, teh Tinah dan Ka Rudin yang telah memberikan
doa, motivasi, dukungan dan semangat dalam menjalani hari-hari
penyusunan skripsi, semoga kita selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT.
9. Sahabat-sahabat penulis: Jannah, Ratna, Nuy, Evi, Dahlia, Dini dan semua
teman-teman seperjuangan pendidikan Kimia angkatan 2007 yang tak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan dan
dukungannya, semoga kita selalu diberi kesuksesan.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis. Semoga Allah membalas
kebaikan yang telah diberikan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan
sains pada umumnya.

Jazakumullah khairal jaza


Wassalaamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2014

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii


ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL . xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN . xiii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang Masalah .. 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian . 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian 6
D. Perumusan Fokus Penulisan .. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian . 7
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PERJUANGAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN . 8
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti .... 8
1. Pendekatan Pembelajaran ... 8
2. Pendekatan Inkuiri .......................................................... 10
3. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri .. 13
4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri ................................ 15
5. Hakekat Hasil Belajar . 16
6. Larutan Asam Basa . 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir . 25
D. Hipotesis Tindakan 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 27
1. Metode Penelitian ....................................................................... 27

viii
2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian ............. 28
3. Rancangan Siklus Penelitian ...................................................... 29
C. Subjek Penelitian .. 30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ... 30
E. Tahapan Intervensi Tindakan 30
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan . 32
G. Data dan Sumber Data .. 31
H. Instrumen Pengumpulan Data .. 32
1. Menentukan Instrumen .............................................................. 32
2. Uji Coba Instrumen .................................................................... 35
I. Teknik Pengumpulan Data 36
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 36
K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data ... 39
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan . 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42
A. Temuan Hasil Penelitian 42
1. Siklus I . 42
a. Perencanaan ..... 42
b. Tindakan 43
c. Pengamatan .. 44
d. Hasil Belajar . 48
e. Refleksi . 49
f. Keputusan . 50
2. Siklus II ... 51
a. Perencanaan .. 51
b. Tindakan 52
c. Pengamatan 54
d. Hasil Belajar .. 58
e. Refleksi .. 59
f. Keputusan .. 61
B. Pembahasan... 61

ix
BAB V KESIMPULAN . 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran .. 66
DAFTAR PUSTAKA .... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN .... 70

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan .. 30


Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen .... 32
Tabel 3.3 Lembar Observasi KegiatanSiswa .. 33
Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru .. 33
Tabel 3.5 Ranah Kognitif Indikator Pencapaian Tes Hasil Belajar . 35
Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data .. 36
Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas Instrumen ... 38
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran . 38
Tabel 3.9 Pedoman Konversi Persentase . 40
Tabel 4.1 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I .. 43
Tabel 4.2 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I 45
Tabel 4.3 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I .. 46
Tabel 4.4 Catatan Lapangan Pada Siklus I .. 47
Tabel 4.5 Data Hasil Post-test Siklus I 48
Tabel 4.6 Hasil Refleksi Pada Siklus I 59
Tabel 4.7 Data Perbaikan Siklus I ... 51
Tabel 4.8 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II.. 52
Tabel 4.9 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II 54
Tabel 4.10 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II.. 55
Tabel 4.11 Catatan Lapangan Pada Siklus II.. 57
Tabel 4.12 Data Hasil Post-test Siklus II 58
Tabel 4.13 Hasil Refleksi Pada Siklus II 59

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Dalam Penelitian ... 26

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas .... 28

Gambar 3.2 Bagian RancanganPenelitian .. 29

Gambar 4.1 Data Rata-rata Pre-test danPost-test .. 60

Gambar 4.2 PersentaseKetercapaian KKM 60

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Kegiatan Siswa Siklus I ... 70


Lampiran 2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus I ..... 72
Lampiran 3 Analisis Pretest Siklus I .................................... 76
Lampiran 4 Analisis Postest Siklus I ............................ 78
Lampiran 5 Hasil Kegiatan Siswa Siklus II .................................. 80
Lampiran 6 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus II .... 82
Lampiran 7 Analisis Pretest Siklus II ................... 86
Lampiran 8 Analisis Postest Siklus II ... 88
Lampiran 9 Data Nilai Siswa Kelas XI IPA ........ 90
Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Studi Pendahuluan .. 91
Lampiran 11 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Studi Pendahuluan ... 93
Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa Studi Pendahuluan ... 95
Lampiran 13 Lembar Observasi Studi Pendahuluan .......... 97
Lampiran 14 Lembar Wawancara Guru Studi Pendahuluan ...... 100
Lampiran 15 Lembar Wawancara Siswa Studi Pendahuluan .................... 103
Lampiran 16 Kesimpulan Hasil Observasi Studi Pendahuluan ..... 107
Lampiran 17 Kesimpulan Hasil Wawancara Guru Studi Pendahuluan .......... 109
Lampiran 18 Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa Studi Pendahuluan .... 111
Lampiran 19 Daftar Nilai Siswa Kelas IX IPA Studi Pendahuluan .. 113
Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru ................ 115
Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ............................................... 118
Lampiran 22 LKS Siklus I .................................................................................. 120
Lampiran 23 LKS Siklus II ................................................................................ 124
Lampiran 24 RPP Siklus I .................................................................................. 128
Lampiran 25 RPP Siklus II ................................................................................. 153
Lampiran 26 Kisi-kisi Instrumen Siklus I .......................................................... 181

xiii
Lampiran 27 Kisi-kisi Instrumen Siklus II ......................................................... 188
Lampiran 28 Hasil ANATES Siklus I ................................................................ 196
Lampiran 29 Hasil ANATES Siklus II ............................................................... 201
Lampiran 30 Lembar Uji Referensi Dosen Pembimbing ... 206
Lampiran 31 Surat Permohonan Izin Penelitian... 214
Lampiran 32 Surat Balasan dari Sekolah. 215

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar dalam pendidikan dipandang sebagai usaha sadar dan
disengaja yang dirancang dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses pembelajaran pada hakekatnya diupayakan agar peserta didik dapat
mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar.1 Hakikat lain dari pembelajaran adalah perencanaan
atau perancangan yang disiapkan guru dalam upaya membelajarkan siswa.2
Oleh karena itu dalam pembelajaran, diharapkan desain atau rancangan yang
disiapkan tidak hanya membuat siswa berinteraksi dengan guru sebagai
salah satu sumber belajar, tetapi juga dengan keseluruhan sumber belajar
yang memungkinkan untuk digunakan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran yang baik memungkinkan siswa dapat berinteraksi
dengan guru dan juga lingkungan, sehingga dalam proses pembelajarannya
tidak hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi
pristiwa mental dan proses berpengalaman.3 Sesuai dengan peraturan
pemerintah No. 32 Tahun 2013 pasal 19 dikatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.4 Hal ini memperjelas bahwa skenario

1
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 261
2
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, h. 84
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), Cet. 7, h. 136
4
Kemendiknas, Peraturan Pemerintah RI, No. 32, 2013, h. 17
(http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 09 Mei 2014

1
2

pembelajaran yang didesain oleh guru harus berorientasi pada kegiatan


siswa.
Upaya menciptakan sistem pembelajaran yang baik salah satunya
dengan menggunakan suatu pendekatan pembelajaran. Penggunaan
pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Proses
pembelajaran juga harus diperhatikan agar tujuan pembelajarannya terarah
dan dapat membantu siswa menggunakan daya intelektualnya.
Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari kualitas anak didik, salah
satu tolak ukurnya adalah proses belajar siswa. Usaha peningkatan kualitas
pembelajaran ini sebenarnya dapat diketahui melalui informasi mengenai
keberhasilan guru dan siswa dalam berinteraksi mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, adapun proses pembelajaran merupakan
kegiatan yang utama, sehingga keberhasilan siswa tergantung dari proses
belajar itu sendiri.
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan
basa yang diperoleh dari guru bidang studi kimia, pada kelas XI-IPA 3 tahun
ajaran 2011/2012 sebagian siswa belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 70. Nilai rata-rata siswa sebesar 62,6 dengan
persentase nilai di atas KKM yaitu 35% dan persentase nilai di bawah KKM
yaitu 65%. Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar
mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan
maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok
bahasan baru dan hendaknya bersifat perbaikan.5 Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa proses belajar mengajar berikutnya seharusnya belum
dapat melanjutkan pokok bahasan baru dan guru hendaknya melakukan
perbaikan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan
belajar mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa
pemberian pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung

5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), Cet. 3, h. 108
3

terlihat pasif, karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat


dan mendengar penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru
hanya menerapkan teknik bertanya seperti umumnya yang terjadi dalam
pembelajaran. Namun hanya beberapa siswa yang merespon pertanyaan
guru. Siswa juga tidak bertanya terkait materi yang dipelajari, padahal dalam
menjawab tugas atau soal yang diberikan, masih ada beberapa siswa yang
dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya. Sumber ajar yang digunakan
guru adalah buku paket dan LKS yang disediakan sekolah. Hal ini
memberikan gambaran bahwa kegiatan pembelajaran yang terjadi selain
hanya berpusat pada guru, informasi yang diperoleh siswa juga hanya
bersumber pada ketersedian buku-buku kimia di sekolah. Pembelajaran
seperti ini memang umum terjadi, namun dianggap jauh dari implementasi
KTSP yang menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar
yang kondusif, agar para siswa atau peserta didik dapat mengembangkan
aktivitas dan kreativitas belajarnya secara optimal sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.6
Hasil observasi dan wawancara dengan guru menganai fasilitas
penunjang pembelajaran seperti laboratorium dan perpustakaan diperoleh
bahwa buku-buku, alat dan bahan kimia yang tersedia masih terbatas.
Bahkan selama pembelajaran kimia yang terjadi, guru belum pernah
menerapkan kegiatan percobaan atau praktikum di laboratorium. Selain
karena minimnya alat dan bahan kimia yang tersedia di laboratorium, guru
juga enggan menerapkan kegiatan praktikum dikarenakan dalam melakukan
kegiatan praktikum memerlukan banyak waktu, sedangkan materi yang
harus disampaikan masih banyak.
Dari hasil observasi dan wawancara guru yang dilakukan
ditemukanlah masalah bahwa hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 3
rendah. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang
terbatas pada ceramah dan tanya jawab. Dilain hal siswa pun merasa
pelajaran kimia sulit karena kurang adanya penerapan dan pemberian

6
Mulyasa, op.cit., h. 264
4

pengalaman langsung yang akan membuat siswa lebih memahami dan


memaknai informasi yang diperoleh.
Oleh karena itu, peneliti mengusahakan perbaikan pada proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Melalui pendekatan
pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk menggunakan proses
mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan
potensi intelektualnya. Pembelajaran ini juga dinilai tepat dan sesuai dengan
proses pembelajaran IPA yang menekankan pada kemampuan ilmiah siswa,
seperti yang ditekankan oleh National Science Education Standars bahwa
pemahaman konsep sains dilakukan dalam standard inkuiri.7 Inkuiri
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengorientasikan siswa
sebagai pusat pembelajaran (student centered approach).8 Keterampilan
yang harus dilakukan dalam proses inkuiri diantaranya mengamati,
mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis,
merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan,
mengolah dan menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru,
menggunakan peralatan sederhana, serta mengkomunikasikan informasi
dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, tulisan, dan sebagainya.9
Pembelajaran ini mengarahkan bahwa belajar merupakan lebih dari sekedar
proses menghafal dan memupuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana
pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa itu sendiri melalui
keterampilan berpikirnya.
Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual siswa
tetapi seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional dan
keterampilan inkuiri.10 Pembelajaran ini dapat melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

7
Zulfiani, Tonih Feronika, Kikin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 47
8
Sanjaya, op.cit., h. 197
9
Zulfiani, op.cit., h. 48
10
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 137
5

penemuannya dengan penuh percaya diri.11 Rangkaian kegiatan


pembelajaran inkuiri ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.12 Sehingga siswa pun akan lebih aktif dalam kegiatan
pembelajarannya dan dapat mengembangkan daya intelektualnya, karena
pembelajaran tersebut melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam
menemukan sendiri konsep-konsep yang ada.
Kuslan dan Stone menjelaskan bahwa inkuiri merupakan pengajaran
di mana guru dan anak-anak mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan
pendekatan dan jiwa para ilmuan.13 Sehingga melalui pembelajaran ini
diharapkan dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu,
terbuka dan sebagainya pada siswa.14 Jadi dapat dikatakan bahwa inkuiri
dapat dijadikan sebagai pendekatan yang tepat dalam upaya
mengembangkan daya intelektual siswa dan juga sikap positif siswa, yang
pada akhirnya akan membuat pembelajaran yang terjadi menjadi lebih
bermakna dan tentunya akan berdampak pula terhadap hasil belajar siswa
seperti yang peneliti harapkan.
Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran
kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam basa
dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Pemilihan
pendekatan pembelajaran inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi larutan asam basa dilihat tepat karena materi asam basa
adalah materi yang dianggap sulit bagi siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa dan guru
terkait masalah dalam proses pembelajaran, peneliti mencoba untuk
memberikan solusi terhadap rendahnya hasil belajar siswa tanpa
mengabaikan proses pembelajaran IPA yang lebih menekankan pada

11
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2011), Cet. 1, h. 25
12
Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 6-8
13
Sri Anitah W., dkk., Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. 2,
h. 7.23
14
Roestiyah, N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7, h. 76
6

pengalaman yang dapat berdampak pada hasil belajar. Pengalaman belajar


adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi
dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.15
Sehingga melalui pendekatan inkuiri yang berorientasi pada siswa,
pembelajaran yang terjadi tidak lagi berpusat kepada guru melainkan siswa
itu sendiri dan informasi yang dapat diterima siswa pun lebih bermakna.
Dengan dilatarbelakangi masalah dan solusi pemecahannya, peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan
Pendekatan Inkuiri dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Larutan Asam Basa.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian


Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa belum mencapai
KKM.
2. Penerapan metode belajar yang terbatas pada metode ceramah.
3. Sumber belajar terbatas pada informasi guru.
4. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, hanya didominasi
oleh kegiatan membaca buku, mencatat dan mendengarkan penjelasan
guru.
5. Penggunaan laboratorium sebagai sarana pembelajaran yang belum
dioptimalkan karena berbagai faktor.

C. Pembatasan Fokus Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan
pada penggunaan pendekatan inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep larutan asam basa, yaitu:
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa,

15
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada,
2010), Cet. 3, h. 160
7

2. Penggunaan pendekatan inkuiri,


3. Subjek penelitian terbatas pada kelas XI-IPA 3,
4. Penilaian dilakukan pada ranah kognitif siswa.

D. Perumusan Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini: Bagaimana upaya penerapan
pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
larutan asam basa?.

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan penerapan pendekatan inkuiri pada konsep
larutan asam basa. Sedangkan kegunaan hasil penelitian ini diantaranya:
1. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar, dan memotivasi siswa
dalam belajar kimia dengan menerapkan kegiatan praktikum melalui
keterampilan proses siswa.
2. Bagi guru dan sekolah dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan inkuiri yang
berorientasikan pada keterampilan proses siswa.
3. Bagi peneliti dapat mengembangkan penelitian dengan pendekatan
inkuiri.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti


1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (approach) merupakan suatu titik tolak atau sudut
pandangan terhadap proses pembelajaran.1 Pendekatan bersifat filosofis
paradigmatik, yaitu dasar dari aplikasi strategi dan metode.2 Pendekatan
merupakan dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang
diwujudkan melalui suatu metode, dan metode merupakan alat yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran.3 Dengan kata lain
pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi, dan suatu
strategi dapat diimplementasikan dalam beberapa metode.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan yang akan
dilalui oleh guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan intruksional
pada suatu satuan intruksional tertentu.4 Pendekatan pembelajaran
dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran yang
diorientasikan pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk
mempelajari suatu konsep, prinsip atau teori yang baru tentang suatu
bidang ilmu.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran
merupakan jalan yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam
memahami suatu konsep, prinsip atau teori baru yang diorientasikan
melalui pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa itu sendiri dalam
proses pembelajarannya.

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), Cet.ke-8, h. 127
2
Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 3-8
3
Ibid.,h. 3-8
4
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.ke-1, h. 91
5
Ibid., h. 91

8
9

Pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 6


1. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches),
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dan
pembelajaran deduktif dan expository.
2. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches),
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta
pembelajaran induktif.
Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, secara garis besar
pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:7
1. Pendekatan konsep, yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada
perolehan dan pemahaman fakta dan prinsip.
2. Pendekatan proses atau dikenal dengan pendekatan keterampilan
proses, yaitu pendekatan yang menekankan pada bagaimana
pembelajaran itu diajarkan dan dipelajari dan mementingkan
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran serta
menekankan pada hasil belajar tuntas.
Pendekatan pembelajaran dinilai baik apabila dapat mencapai suatu
tujuan intruksional dalam suatu satuan instruksional dengan
8
memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
a. Identifikasi tujuan
b. Analisis tujuan
c. Penetapan tujuan
d. Spsifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
e. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan
f. Evaluasi
g. Organisasi sumber-sumber belajar

6
Sanjaya, loc. cit.
7
Junaedi, loc. cit
8
Ibid., h. 3-23
10

2. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta
keterangan, atau penyelidikan.9 Inkuiri merupakan perluasan dari proses
discovery yang digunakan lebih mendalam.10 Inkuiri merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa
secara maksimal dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, analiitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.11 Sehingga melalui pembelajaran ini, siswa
dapat mengembangkan intelektualnya dan lebih percaya diri dalam
mengungkapkan penemuannya.
Pembelajaran inkuiri dikembangkan oleh seorang tokoh yang
bernama Suchman.12 Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan
individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu.13 Postulat yang
diajukan Suchman untuk mendukung teori yang mendasari pembelajaran
ini, yaitu sebagai berikut:14
a. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari
tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya.
b. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut
dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya.
c. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan
ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki
siswa.
d. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya
kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu

9
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 76
10
Trianto Model-model Pembelajaran Inovativ Beroriantasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), Cet.ke-1, h. 135
11
Ibid., h. 135
12
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT. Prestasi
Pustaka Raya, 2011), Cet.ke-1, h. 24
13
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar.., (Jakarta: Bumi Aksara,
2011)., Cet. ke-7, h. 14
14
Ibid.,h. 14
11

yang senantiasa bersifat tentative dan belajar menghargai penjelasan


atau solusi alternatif.
Pendekatan inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang
menggunakan dasar kemampuan untuk memecahkan masalah. Pendekatan
inkuiri bertujuan untuk membuat siswa menjalani suatu proses bagaimana
pengetahuan diciptakan.15 Dengan kata lain prinsip utama inkuiri, yaitu
siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya untuk menemukan
sendiri pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar, inkuiri
merupakan suatu proses penyelidikan (investigasi) yang memungkinkan
ide siswa berperan dalam melakukan proses penyelidikan tersebut.16 Siswa
diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik untuk berusaha
memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri
konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.17 Jadi dapat dikatakan bahwa
pembelajaran yang berlangsung tidak hanya bersifat teoritik, tetapi juga
praktik. Dengan kata lain pendekatan pembelajaran ini menekankan pada
bagaimana cara siswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan konsep-
konsep maupun teori yang telah diperolehnya, sehingga pembelajaran
tersebut akan memberikan pengalaman langsung dan lebih bermakna
untuk siswa.
Pengertian scientific inquiry (inkuiri ilmiah) lebih tepat dikaitkan
dengan tahapan-tahapan tindakan para saintis yang mengarahkan mereka
pada pengetahuan ilmiah.18 Tindakan para saintis tersebut dikenal dengan
kegiatan atau metode ilmiah, yaitu melakukan pengamatan, merumuskan
masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data
berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.19 Hal ini
dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan
sebagainya.20 Pengajaran dengan pendekatan inkuiri memberikan

15
Ahmadi, loc. cit.
16
Zulfiani, op. cit., h. 119
17
Abu Ahmadi, op. cit., h. 79
18
Zulfiani, op. cit., h. 120
19
Ibid, h. 120
20
Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.ke-7, h. 76
12

kesempatan pada siswa untuk mengenal dan mengembangkan diri mereka


sendiri.21 Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu model
pembelajaran yang melibatkan kemampuan sains dalam menemukan
penemuannya, dan melalui kemampuan sains tersebut dapat
mengembangkan sikap positif siswa.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam
menggunakan pembelajaran inkuiri, yaitu:22
a. Berorientasi pengembangan intelektual
b. Prinsip interaksi
c. Prinsip bertanya
d. Prinsip belajar untuk berpikir
e. Prinsip keterbukaan
Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran ini
adalah sebagai berikut, yaitu:23
a. Motivator, yang memberikan rangsangan agar peserta didik aktif dan
bergairah berpikir.
b. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika peserta didik
mengalami kesulitan.
c. Penanya, untuk menyadarkan peserta didik dari kekeliruan yang
mereka perbuat.
d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di
dalam kelas.
e. Pengarah, yang memimpin kegiatan peserta didik untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.
g. Rewarder, yaitu memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai
peserta didik.

21
Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 7.30
22
Junaedi, op. cit., h. 6-12
23
Trianto, op. cit., h. 136
13

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri


Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatam inkuiri sebagai berikut, yaitu:24
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Merumuskan hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis
f. Merumuskan kesimpulan.
Dalam National Science Education Standards, pendekatan
pembelajaran inkuiri terdiri dari lima tahapan, yaitu:25
1) Engage by oriented question (pemberian pertanyaan arahan)
Siswa diberi pengetahuan melalui pertanyaan mengenai objek,
organisme atau fenomena sains. Kemudian dihubungkan dengan
konsep sains. Pertanyaan mengarahkan siswa untuk melakukan
investigasi empiris dan menggunakan data untuk memberi penjelasan
mengenai suatu fenomena sains. Guru membimbing siswa berpikir
kritis dalam proses identifikasi pertanyaan yang muncul dari siswa
agar sesuai dan dapat dijawab siswa melalui observasi dan investigasi.
2) Evidence (pembuktian)
Siswa melakukan pembuktian melalui eksperimen yang dapat
membantu mereka untuk mengembangkan penjelasan dan evaluasi dari
pertanyaan sains yang mereka ajukan sebelumnya. Akurasi data
didapat melalui observasi, pengukuran dan mengumpulkan data yang
berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan.
3) Explanation (penjelasan)
Siswa membuat penjelasan dari bukti yang diperoleh secara
ilmiah. Siswa menggunakan alasan, penyebab, efek dan membangun

24
Sanjaya, op.cit., h. 201
25
Steve Olson and Susan Loucks-Horsley, Inquiry and the National Science Education
Standards: A Guide for Teaching and Learning, National Academy Press, 2000, p. 24-27
(http://www.nap.edu/openbook.php), 26 Januari 2011
14

hubungan berdasarkan bukti dengan cara logis. Bagi siswa, tahap ini
berguna untuk membangun pengetahuan yang baru berdasarkan
pengetahuan sebelumnya.
4) Evaluation (evaluasi)
Siswa mengevaluasi pertanyaan mereka dengan cara eliminasi
dan revisi dalam memperjelas alternatif penjelasan. Alternatif
penjelasan didapat dari hasil diskusi, membandingkan hasil, intruksi
dari buku atau materi dari guru. Evaluasi bertujuan agar siswa dapat
memperoleh hubungan antara hasil dan juga kemampuan ilmiah yang
dibutuhkan untuk level selanjutnya.
5) Communication (komunikasi)
Siswa mengkomunikasikan hasil yang diperoleh. Dengan cara
ini siswa yang lain mendapat kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan dan bukti, mengevaluasi alasan yang tidak sesuai dan
mengusulkan alternatif penjelasan. Berbagi penjelasan dapat membawa
ke arah pertanyaan dan memperkuat hubungan antara bukti, penjelasan
dan kemampuan ilmiah mereka. Sebagai hasil, siswa dapat
menghilangkan adanya kontradiksi dan memperkuat argumen ilmiah
mereka.
Lima langkah pada inkuiri ini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan
berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha
mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Sehingga dalam kegiatan pembelajarannya tidak lagi didominasi
oleh kegiatan guru melainkan siswa itu sendiri. Tugas guru adalah
mempersiapkan skenario pembelajaran dan membimbing siswa dalam
melakukan setiap tahapan dalam kegiatan pembelajaran tersebut sehingga
pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar. Jadi dalam hal ini guru
merupakan fasilitator bagi para siswa untuk mendapatkan pengetahuan
mereka sendiri dan dapat memecahkan masalah.
15

4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri


Inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan karena
pebelajaran ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:26
a. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
b. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
c. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya,
siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, inkuiri juga memiliki
kelemahan sebagai berikut, yaitu:27
a. Kesulitan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dilakukan dalam merencanakan pembelajaran oleh
karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu
yang panjang, sehingga sering kali guru sulit untuk menyesuaikannya
dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.

26
Sanjaya, op. cit., h. 208
27
Junaedi, op .cit., h. 6-16
16

5. Hakekat Hasil Belajar


Belajar merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan
atau pengalaman.28 Sedangkan proses belajar adalah serangkaian aktivitas
yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar yang terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati.29 Sehingga hasil belajar merupakan
perubahan dalam kemampuan tertentu sebagai akibat belajar. Dengan
demikian hasil belajar berhubungan dengan proses pembelajaran yang
berlangsung. Pandangan mengenai proses belajar bukan saja menentukan
hasilnya tetapi juga model evaluasi yang dianjurkan untuk digunakan, oleh
karenanya proses belajar menentukan hasil belajar.
Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor-faktor hasil belajar
menurut Zikri Neni Iska adalah:30
a. Faktor internal (dalam), yakni fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik
dan panca indra; dan faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat,
kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi.
b. Faktor eksternal (luar), yakni lingkungan yang terdiri dari alam dan
sosial; dan instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana
prasarana, administrasi dan managemen.
Menurut Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan Zain, apabila 75%
dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai
taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal, maka proses belajar
mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.31 Hal tersebut
menunjukkan bahwa jika hasilnya baik (75% lulus) maka kegiatan belajar

28
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010), Cet.ke-5, h. 12
29
Ibid., h. 16
30
Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkunag, (Jakarta: Kizi Brother,
2006), h. 85
31
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), cet. Ke-3, h. 108
17

mengajar dapat dikatakan berhasil, akan tetapi jika belum mencapai 75%
dari siswa maka kegiatan belajar mengajar dikatakan belum berhasil.
Sehingga perlu diberikan perbaikan dalam proses belajar.
Benjamin Bloom dan kawan-kawannya membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah, yaitu:
a. Ranah kognitif, menurut Bloom terdapat enam jenjang proses berpikir,
yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi.32
b. Ranah afektif, Krathwohl dan kawan-kawan membaginya menjadi 5
taksonomi, yaitu receiving, responding, valuing, organization,
characterization by value complex..33
c. Ranah psikomotorik, meliputi persepsi, kesiapan melakukan suatu
pekerjaan, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi.34
Ketiga ranah tersebut saling berkesinambungan dan memiliki
peranan yang sangat penting dalam mengukur hasil belajar siswa.
Sehingga dalam proses belajar diharapkan guru dapat meningkatkan hasil
belajar siswa tidak hanya pada satu ranah tetapi ketiga ranah tersebut.

6. Larutan Asam Basa


a. Pengertian Larutan Asam Basa
Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan
bersifat korosif yaitu larutan yang dapat merusak logam marmer, dan
berbagai bahan lain, sedangkan basa adalah larutan yang memiliki rasa
pahit dan bersifat kaustik yaitu licin, seperti bersabun.35 Ada beberapa
ilmuan yang menjelaskan tentang teori asam dan basa, yaitu sebagai
berikut:

32
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.50
33
Ibid., h. 54
34
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 92
35
Michael Purba, Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 172
18

1) Antoine Laurent Lavoiser (1777) menyatakan bahwa penyebab


asam adalah oksigen, karena asam selalu mengandung unsur
oksigen 36
2) Sir Humphry Davy (1810) menunjukkan bahwa asam hidrogen
klorida tidak mengandung unsur oksigen. Oleh karena itu, Davy
menyimpulkan bahwa penyebab asam adalah hidrogen yang
merupakan unsur dasar dari setiap asam.37
3) Joseph Louis Gay-Lusac (1814) menyimpulkan bahwa asam
merupakan suatu zat yang dapat menetralkan golongan alkali dan
kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam
kaitan satu dengan yang lainnya.38
4) Svente August Arrhenius (1884) mengemukakan konsep asam
merupakan zat yang dalam air melepaskan ion hidroggen (H+).
Sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion
39
hidroksida ).
5) G.N. Lewis (1923) mengungkapkan bahwa asam adalah akseptor
elektroon atau zat yang menerima pasangan elektron, sedangkan
basa adalah donor elektron atau zat yang memberi pasangan
elektron.40
b. Konsep pH, pOH dan pKw
1) Derajat Keasaman (pH)
Derajat atau tingkat keasaman larutan (pH) bergantung pada
konsentrasi ion H+ dalam larutan.41 Konsep pH dinyatakan dalam

36
Parning dan Horale, Kimia 2B Kelas 2 SMA Semester Dua, (Jakarta: Yudhistira, 2005), Cet.ke-3,
h. 5
37
Michael Purba dan Sunardi, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 179-
180
38
Ibid., h.171
39
Ibid., h. 180-181
40
Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 2, (Bogor: Erlangga, 1987),
h. 17-4
41
Purba, op.cit., h. 174
19

konsentrasi ion H+, yaitu sama dengan negatif logaritma


konsentrasi ion H+:42

2) Derajat Kebasaan (pOH)


Analogi dengan pH (sebagai cara menentukan konsentrasi ion H+),
konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama,
yaitu pOH. pOH dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan:43

3) Tetapan Kesetimbangan Air (pKw)


Tetapan kesetimbangan air yang disimbolkan dengan Kw, besarnya
adalah sebagai berikut, yaitu:44

Ketetapan ini menunjukkan bahwa dalam air murni atau larutan


apa saja, hasil kali konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida
adalah tetap (konstan). Pada suhu kamar, memiliki tetapan 1 x
.45
4) Hubungan pH, pOH dan p
Hubungan antara pH dengan pOH dapat diturunkan dari persamaan
tetapan kesetimbangan air .46 Jika kedua ruas persamaan ini
diambil harga negatif logaritmanya, diperoleh:47
- log + log = - log 1 x
- log + log = 14

pH + pOH = 14

42
Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 99
43
Ibid., h. 99
44
Purba, op. cit., h. 178
45
Ibid., h. 178
46
Ibid., h. 178
47
Raymond, loc. cit., h. 99
20

Derajat keasaman atau kebasaan dinyatakan secara lengkap


dan ringkas oleh harga pH-nya, yaitu:48
Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral
Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam
Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa
c. Kekuatan Asam dan Basa
Kekuatan asam dan basa dinyatakan dalam besaran derajat
ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya.49 Derajat ionisasi ()
merupakan perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan
jumlah zat mula-mula. Dapat dinyatakan sebagi berikut, yaitu:50

= jumlah zat yang mengion


jumlah zat mula-mula

Jika zat mengion sempurna, maka derajat ionisasinya = 1


Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0
Jadi, batas-batas derajat ionisasinya adalah 0 < < 1.
Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan
ionisasi asam ( ).51 Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut,
Reaksi:
HA (aq) H+(aq) + (aq)

Rumus mencari nilai :52

= [H+][ ]
[HA]

48
Parning, op.cit., h. 12
49
Purba dan Sunardi, op. cit., h. 187
50
Ibid.
51
Ibid.
52
Ibid.
21

Hubungan antara kekuatan asam () dengan tetapan kesetimbangan


asam ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:53

Tetapan kesetibangan untuk ionisasi basa disebut tetapan


ionisasi basa ( ), rumus mencari nilai analogi seperti rumus
mencari , yaitu sebagi berikut:54
Reaksi:
LOH (aq) L+(aq) + (aq)
Rumus mencari nilai :55

= [L+]
[LOH]

Hubungan antara derajat ionisasi () dengan tetapan kesetimbangan


basa ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:56

d. Menghitung pH Larutan Asam


Menghitung pH larutan asam dapat dilakukan dengan
menggunakan indikator asam basa atau pH meter. Namun ada
beberapa cara lain dalam mengukur atau meramalkan pH larutan asam
berdasarkan konsentrasi dan kekuatan asam yang bersangkutan, yaitu
sebagai berikut:

53
Parning, op.cit., h. 22
54
Ibid., h. 29
55
Purba dan Sunardi, op.cit., h. 189
56
Purba, op. cit., h. 182
22

1) Asam Kuat
Asam kuat mengion dengan sempurna, pH larutan dapat ditentukan
jika konsentrasi asam diketahui, yaitu:57
[H+] = M x Valensi asam

2) Asam Lemah
Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karena itu ion H+ hanya
dapat ditentukan jika derajat ionisasi () atau tetapan ionisasi
asam juga diketahui, maka konsentrai ion [H+] dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:58

[H+] =

dengan, = tetapan ionisasi


M = konsentrasi asam
Namun jika derajat asam () yang diketahui, maka konsentrasi ion
[H+] dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:59

[H+] = M x

e. Menghitung pH Larutan Basa


Seperti halnya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat
ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa. Sedangkan
untuk pH larutan basa lemah dapat ditentukan dengan sama halnya
seperti pH asam lemah, yaitu jika konsentrasi dan derajat ionisasi atau
tetapan ionisasi basa diketahui. Hal ini dapat dinyatakan sebagai
berikut:60

]=Mxb

57
Ibid., h. 183 =
58
Ibid., h. 184
59
Ibid.
60
Purba dan Sunardi, op. cit., h. 192-193
23

f. Indikator Asam Basa


Indikator asam dan basa merupakan suatu senyawa organik
yang dapat berubah warna berubahnya pH.61 Contohnya kertas lakmus.
yang dapat berwarna merah pink dalam larutan yang bersifat asam dan
berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.62
Indikator lakmus berwarna merah dalam larutan yang memiliki
pH sampai dengan 5,5 dan berwarna biru dari pH = 8,0, sedangkan
larutan yang pH-nya antara 5,5 - 8,0, warna lakmus adalah kombinasi
dari kedua warna tersebut, yaitu berubah dari merah menjadi ungu
kemudian menjadi biru. 63 Batas-batas pH ketika indikator mengalami
perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator itu.64
Indikator dapat berubah warna apabila sistem kromofornya diubah
oleh reaksi asam-basa.65 Setiap indikator memiliki trayek yang
berbeda, maka pH larutan dapat ditentukan (diperkirakan) dengan
kombinasi dari beberapa indikator.

61
Fessenden & Fessenden, Kimia Organik, (Jakarta: Erlangga, 1982), h. 450
62
James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 179
63
Michael dan Sunardi, op. cit., h.195
64
Ibid., h.195
65
Fessenden & Fessenden, loc. cit.
24

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kitri Nur Indah Sari dapat
disimpulkan bahwa melalui pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan
siswa dan hasil belajar siswa.66
Muzaffar Khan dan Muhammad Zafar Iqbal dalam penelitiannya,
memberikan kesimpulan bahwa metode pembelajaran inkuiri telah
meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengembangkan keterampilan
ilmiah siswa.67
Paidi dalam penelitiannya yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sleman,
memberikan kesimpulan bahwa metode guided inquiry dapat meningkatkan
sciencetific skill siswa dalam pembelajaran Biologi.68
Sri Lindawati dalam penelitiannya, memberikan kesimpulan bahwa
peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar dengan
menggunakan pendekatan inkuiri secara signifikan lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.69
Penelitian lainnya yang relevan adalah yang dilakukan oleh M. Saeed
Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk., menyimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa melalui metode
inkuiri.70

66
Kitri Nur Indah Sari. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuiri pada
Siswa Kelas IV SDN I Marabaya Karanganyar Purbalingga. Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1,
No. 1, 2010, (www.journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011
67
Muzaffar Khan dan M. Zafar Iqbal. Effect of Inquiry Teaching Method on The Development of
Scientific Skills Through The Teaching of Biology in Pakistan. Lenguage in India, Vol. 1, 2011,
(www.languageinindia.com), 10 Januari 2011
68
Paidi. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada
Pembelajaran Biologi Di SMAN 1 Sleman. FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2007,
(www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011
69
Sri Lindawati. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 2, 2011, (www.ejournal.unri.ac.id/index.php), 12 Mei
2014
70
M. Saeed Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk.. Effect Of Inquiry Method On Achievement
Of Students In Chemistry At Secondary Level. International Journal of Academic Research, Vol.
3, No. 1, 2011, (www.academicresearchjournals.org), 14 Januari 2011
25

C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar kimia yang rendah memacu seorang pendidik untuk
menilai dirinya sendiri apakah pendekatan pembelajaran yang digunakan
sudah tepat atau belum. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan hasil
pembelajaran yaitu KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), apakah sudah
tuntas atau tidak. Hasil belajar kimia kelas XI semester genap pada konsep
larutan asam basa memperlihatkan rendahnya nilai kimia siswa yang belum
mencapai KKM. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode ceramah yang
kurang kreatif dan tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa
disebabkan karena keterbatasan pendidik dan kondisi fasilitas sekolah yaitu
dalam pengadaan alat dan bahan laboratorium yang kurang lengkap sehingga
membatasi seorang pendidik untuk menggunakan pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA yang menekankan pada
kemampuan ilmiah siswa.
Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran
kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam-basa
dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Penggunaan
pendekatan pembelajaran inkuiri tidak hanya sebatas teori yang diberikan guru
namun dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Jadi melalui
pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya, sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat berdampak pada meningkatnya
hasil belajar siswa.
Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada
gambar berikut:
26

Pendekatan Inkuiri - Menekankan proses


- Memberikan pengalaman langsung
- Menemukan pengetahuan sendiri
- Pembelajaran lebih bermakna
- Melatih keterampilan sains karena
menggunakan metode ilmiah
- Berorientasi pada siswa dan lebih
interaktif

- Siswa akan lebih mengingat


pembelajaran jika melakukan hal
Hasil belajar meningkat yang nyata
- Pengetahuan yang diperoleh
siswa lebih bermakna

Gambar 2.1. Bagan Berpikir dalam Penelitian

D. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penerapan
pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
larutan asam basa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 09 Maret 2013
semester genap tahun ajaran 2013-2014. Tempat yang dijadikan penelitian
adalah kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


1. Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan Classroom Action
Research (CAR), yaitu penelitian tindakan (action research) yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara (1) merencanakan, (2)
melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa meningkat.1 PTK bertujuan memperbaiki
kinerja guru dalam mengajar, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak
untuk digeneralisasikan.2 Namun demikian hasil penelitian tindakan dapat
saja diterapkan oleh orang lain yang memiliki latar belakang yang mirip
dengan peneliti.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang
studi kimia di sekolah yaitu pengajaran dan observasi yang dilakukan
secara bergantian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua
siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
analisis dan refleksi.

1
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks,
2012), Cet. Ke-5, hal. 9
2
Ibid., hal. 10

27
28

2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian


Alur rancangan siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut, yaitu:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas


Gambar 3.1 merupakan model penelitian tindakan kelas yang
digunakan oleh peneliti, dimulai dari perencanaan, yaitu dengan
merencanakan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan inkuiri.
Kemudian dilanjutkan pada tahapan pelaksanaan dan pengamatan. Pada
tahap refleksi, peneliti melakukan analsis dan pertimbangan untuk
mengetahui pencapaiaan indikator keberhasilan penelitian, agar dapat
memutuskan berhenti pada siklus tersebut atau melanjutkannnya pada
siklus selanjutnya apabila indikator keberhasilan belum mencapai yang
peneliti harapkan.
29

3. Rancangan Siklus Penelitian


Adapun untuk rancangan penelitian yang digunakan dapat dilihat
melalui tabel berikut;

Penelitian Sudi Pendahuluan


pendahuluan Observasi kegiatan pembelajaran
Wawancara dengan guru
Wawancara dengan siswa

Kegiatan Penerapan pendekatan inkuiri.


persiklus

Tahap perencanaan:
Merencanakan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Siklus 1 Tahap pelaksanaan tindakan:
Melaksanakan pembelajaran kimia
sesuai dengan hal yang sudah
direncanakan.
Siklus 2 Tahap analisis:
Melakukan analisis yang diperoleh
selama siklus 1.
Tahap refleksi
Mengadakan refleksi berdasarkan
analisis data untuk perbaikan pada
pelaksanaan siklus 2.

Harapan:
Meningkatkan hasil belajar kimia pada materi larutan asam basa

Gambar 3.2. Bagan Rancangan Penelitian


Gambar 3.2 merupakan rancangan penelitian dimulai dari
penelitian pendahuluan dengan melakukan observasi dan wawancara
terhadap guru dan siswa sehingga ditemukannya solusi dengan harapan
hasil belajar siswa pada konsep asam basa dapat meningkat.
30

C. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa SMA Negeri 11 Kabupaten
Tangerang, kelas XI-IPA 3 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 30
orang, terdiri dari 6 siswa dan 24 siswi.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kimia SMA
Negeri 11 Kabupaten Tangerang. Adapun peneliti berperan sebagai pengajar
yaitu mengajar dan merancang kegiatan pembelajaran serta mengolah data
hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi kimia berperan sebagai
observer, yaitu mengamati kegiatan pembelajaran dan memberikan saran dan
kritik dalam pembelajaran.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2
kali pertemuan. Adapun tahapan intervensi tindakan yang dilakukan,
ditunjukan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tahapan Intervensi Tindakan

Kegiatan Uraian
Pendahuluan a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian.
b. Konsultasi pada guru kimia pada tempat dilaksanakannya
penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran
kondisi sekolah. Studi pendahuluan dilakukan dengan observasi
dan wawancara kepada guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mengetahui masalah yang ada.

Siklus I
Perencanaan a. Orientasi siswa kepada masalah.
b. Menganalisis dan merumuskan masalah.
c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang menerapkan
penggunaan pendekatan inkuiri.
d. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi, catatan lapangan
dan wawancara)
e. Melakukan uji coba instrumen.
31

Kegiatan Uraian
Pelaksanaan Menyiapkan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang
(Tindakan) telah disusun:
a. Memberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman awal
siswa.
b. Memberi perlakuan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
c. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukannya
observasi kegiatan siswa dan guru.
d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa
sesudah diberikan tindakan.
Pengamatan a. Mengumpulkan data penelitian.
b. Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk membahas tentang
kelemahan dan kekurangan selama proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
Refleksi a. Menganalisis data yang telah diperoleh untuk memperbaiki dan
menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses
pembelajaran yang berlangsung dan mempertimbangkan
langkah selanjutnya.
Siklus II dan Selanjutnya
Penulisan laporan penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
belajar kimia pada konsep larutan asam dan basa, sehingga siswa dalam proses
pembelajaran tidak cenderung pasif tetapi mau melakukan bahkan menguji
sendiri teori dari suatu materi untuk mengetahui kebenarannya. Siswa akan
dipandang mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya
75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam
proses pembelajaran.3 Dengan demikian diharapkan dapat menimbulkan
dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini 75% siswa
diharapkan dapat mencapai keberhasilan KKM sebesar 70.

3
Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-3, h. 131
32

G. Data dan Sumber Data


Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa hasil belajar ranah
kognitif siswa dan aktifitas siswa dan guru. Data hasil belajar kognitif
diperoleh dari pre-test dan post-test, sedangkan kegiatan siswa dan guru
diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan. Sumber data dalam
kegiatan ini adalah siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen
Data Sumber data Instrument
Kognitif Siswa Tes Uraian (pre-test dan post-test)
Kegiatan Siswa dan guru Lembar observasi dan catatan lapangan

H. Instrumen Pengumpulan Data


1. Menentukan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Lembar Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
peneliti atau kolaborator dengan cara mencatat informasi sebagaimana
yang mereka saksikan selama penelitian.4 Lembar observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa
untuk melihat kegiatan siswa secara berkelompok dalam penerapan
pendekatan inkuiri dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar
observasi kegiatan guru bertujuan untuk melihat konsistensi guru
terhadap RPP yang telah dibuat.
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari sembilan tahapan pada kegiatan siswa beserta aspek yang diamati
pada masing-masing tahapan. Pada tahapan lembar observas kegiatan
guru terdiri dari sebelas tahapan. Adapun untuk lembar observasi
dapat dilihat melalui tabel 3.3 yaitu sebagai berikut:

4
W. Gulo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2004), Cet.ke-3, h.116
33

Tabel 3.3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa

No Tahapan Aspek yang diamati


1 Menjelaskan langkah dalam Ketelitian dalam memperhatikan isi LKS
LKS.
2 Engage by oriented Ketepatan dalam membuat pertanyaan yang sesuai
question dengan arahan yang diberikan.
3 Mengidentifikasi Ketepatan dalam menentukan permasalahan dari
permasalahan variabel yang harus diamati.
4 Mengevaluasi buku dan Membaca dasar teori yang relevan dengan
sumber informasi dan percobaan yang akan dilakukan.
meriview pegetahuan untuk Ketepatan siswa menuliskan jawaban
perumusan hipotesis sementara/hipotesis.
5 Melakukan pembuktian Ketelitian membaca langkah kerja
(Evidence) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Pembagian tugas pada masing-masing anggota
kelompok
Ketepatan menggunakan alat dan bahan
Kesesuaian siswa mengikuti langkah kerja sesuai
dengan LKS
6 Mencari penjelasan Kesesuaian siswa menghubungkan hasil percobaan
(Explanation) dengan teori.
Ketepatan siswa membuat tabel hasil percobaan.
Kesesuaian siswa membuat penjelasan hasil
percobaan
7 Mengevaluasi hasil Membandingkan hipotesis dengan data
percobaan. (Evaluation) Ketepatan siswa membuat kesimpulan sementara
8 Mempersentasikan dan Keaktifan siswa melakukan presentasi dari hasil
mendiskusikan hasil percobaan
praktikum. (Comunication) Keaktifan siswa berdiskusi dan melakukan tanya
jawab.
9 Mengumpulkan hasil Ketepatan waktu mengumpulkan hasil percobaan
percobaan

Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru

No. Tahapan Aspek yang diamati


1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi
Menjelaskan kegiatan pembelajaran
Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan
pembelajaran inkuiri
Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
2 Menjelaskan langkah-langkah Memberikan penjelasan mengenai prosedur
dalam LKS kegiatan pembelajaran dan praktikum
3 Engage by oriented question Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa
4 Mengidentifikasi permasalahan Membimbing siswa dalam menentukkan
permasalahan yang dihadapi berdasarkan variabel
penalitian
34

No. Tahapan Aspek yang diamati


5 Mengevaluasi buku dan sumber Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang
informasi dan meriview pegetahuan relevan dengan percobaan yang akan dilakukan.
untuk perumusan hipotesis. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban
sementara/hipotesis.
6 Melakukan pembuktian (Evidence) Meminta siswa membaca langkah kerja dengan
teliti
Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada
masing-masing anggota kelompok
Mengawasi dan membimbing siswa dalam
melakukan percobaan
7 Mencari penjelasan (Explanation) Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil
percobaan dengan materi.
Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil
percobaan.
Membimbing dan membantu siswa dalam membuat
penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil percobaan. Membimbing siswa dalam membandingkan
(Evaluation) hipotesis dengan hasil yang diperoleh
Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
sementara.
9 Mempersentasikan dan Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi
mendiskusikan hasil praktikum. dari hasil percobaan
(Comunication) Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab
10 Memberikan penguatan materi Memberikan penjelasan materi dan
menghubungkannya dengan percobaan yang
dilakukan
11 Mengumpulkan hasil percobaan Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan
hasil percobaan

b) Catatan lapangan dan wawancara


Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau
mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap
subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan ini
memuat kondisi siswa pada saat proses pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan inkuiri.
c) Tes
Tes merupakan instrument yang digunakan dalam
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek
35

kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.5 Berikut adalah


tabel indikator ranah kognitif untuk tes hasil belajar siswa.
Tabel 3.5. Ranah Kognitif Indikator Tes Hasil Belajar
Siklus Indikator C1 C2 C3 C4,5,6 Jumlah
Mendeskripsikan pengertian
larutan asam basa melalui 3 1
percobaan
Membuat indikator bahan alam
untuk mengetahui larutan asam, 4, 5 2
netral dan basa.
Menentukan larutan bersifat
2
asam, netral dan basa melalui 10 9
I percobaan.
Menghubungkan pH dengan
larutan bersifat asam, netral dan 12 1
basa.
Menjelaskan teori asam basa
13 14 2
menurut Arrhenius.
Menyebutkan contoh zat bersifat
asam dan basa yang ada dalam 17,
2
kehidupan sehari-hari. 18
Jumlah 3 3 - 4 10
Mengetahui konsep pH dan pOH. 1 2 3
Menghitung pH berdasarkan data 5, 7,
3
yang diberikan 8
Menggolongkan larutan asam
II kuat, asam lemah, basa kuat dan 14 16 11 3
basa lemah.
Menghubungkan kekuatan asam
20,
dengan derajat ionisasinya dan 2
21
tetapan keseimbangan ionisasinya
Jumlah 1 2 6 1 10

2. Uji Coba Instrumen


Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen diuji
validitas dan reabilitasnya. Pengujian ini dimaksudkan agar instrumen
yang diberikan tepat dan dapat dipercaya untuk mengukur hasil belajar
pada ranah kognitif.

5
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.ke-3, h.
99
36

I. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan sebelum, pada saat dan setelah diberikan
tindakan. Teknik pengumpulan data ditujukan pada Tabel 3.4.
Tabek 3.6. Teknik Pengumpulan Data
Instrument Kegiatan Pengumpulan Data
Lembar Observasi Dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Hal yang diamati berupa kegiatan siswa dan guru
pada saat pembelajaran.
Catatan Lapangan Dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung, hal yang diamati berupa kondisi siswa
selama proses pembelajaran menggunakan
pendekatan inkuiri.
Tes Dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran
disetiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada ranah kognitif.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi


1. Pengujian Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.6
a. Lembar Observasi
Dalam validitas lembar observasi menggunakan validitas isi,
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan.7 Validitas isi sesuai dengan materi dan indikator yang
disahkan praktisi pendidikan (dosen dan guru).
b. Catatan lapangan dan wawancara

6
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ke-1, h. 105
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), cet.
Ke-6, h. 67
37

Untuk catatan lapangan dan wawancara validasi menggunakan


validitas logis. Validitas logis menunjukan pada kondisi sebuah
instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalarannya.8 Kondisi validitas tersebut dipandang terpenuhi karena
instrument yang bersangkutan sudah dirancang baik mengikuti
ketentuan yang ada.
c. Tes
Untuk mengukur validitas soal menggunakan rumus:9

rit =

Keterangan:
rit = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
XiXt = Jumlah deviasi skor dari XiXt
Xi2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xi2
Xt2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xt2
2. Pengujian Reabilitas
Reliabilitas (rely +ability = reliability) memiliki makna
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi,
dengan kata lain dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten.10
a. Tes
Untuk menghitung reabilitas soal digunakan rumus:11

rii = ( ) (1 - )

Keterangan:
rii = koefesien reabilitas tes
k = jumlah butir soal
piqi = varians skor butir

8
Ibid., h. 65
9
Sofyan, op .cit., h. 106
10
Ibid., h. 105
11
Ibid., h. 113
38

pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i


qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
st = varians skor total
Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas Instrumen12
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Sanagn Reliabel >90
Reliabel 0,7 0,9
Cukup Reliabel 0,4 0,7
Kurang Reliabel 0,2 0,4
Tidak Reliabel < 0,2

3. Tingkat kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus
berikut:13
P = B/N
Keterangan:
P = proporsi (indeks kesukaran)
B = jumlah siswa yang menjawab benar
N = jumlah peserta tes
Adapun kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8. Kriteria Tingkat Kesukaran14
Kriteria Tingkat kesukaran
0,00 0,30 Sukar
0,31 0,70 Sedang
0,71 1,00 Mudah

4. Daya Beda
Untuk mengetahui daya beda soal, digunakan rumus berikut:15
( )
D=

12
Arikunto, op. cit. , h. 109
13
Sofyan, op. cit., h. 103
14
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet.ke-2, h. 135
15
Ahmad, op.cit., h. 104
39

Keterangan:
D = Daya beda
Ba = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah
N = jumlah peserta tes

K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data


Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu
sebagai berikut:
1. Data Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk menilai kegiatan guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa berdasarkan
setiap tahapan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi diukur
dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang.16 Gradiasi yang digunakan adalah sangat baik, baik, tidak baik
dan sangat tidak baik.17 Hasil pengukuran dianalisis untuk mengetahui
persentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan rumus:18

P= x 100%

Keterangan: P = Persentase yang dicari frekuensinya


f = jumlah frekuensi/banyaknya individu
N = Jumlah total

16
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung; Alfabeta, 2008),
cet. Ke-5. h. 93
17
Ibid., h. 93
18
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 43
40

Hasil persentase yang diperoleh dikategorikan pada tabel 5.


Tabel 3.9. Pedoman Konversi Persentase19
Persentase Rata-rata Kategori
80-100 Sangat Baik
70-79 Baik
60-69 Cukup
50-59 Kurang
0-49 Sangat Kurang

2. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil
belajar pada setiap siklusnya dan 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai
KKM 70.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan
berdasarkan analisis reflektif pada siklus yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun
strategi-strategi dalam upaya perbaikan pada siklus selanjutnya.
Tahapan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya adalah:
1. Perencanaan Tindakan
Identifikasi permasalahan yang dijumpai pada siklus yang telah
dilaksanakan. Kemudian melakukan perbaikan tindakan dan perencanaan
untuk siklus berikutnya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaraPn.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan untuk
mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan instrument yang
telah dibuat.

19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), Cet. 13, h.
151
41

4. Refleksi
Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian untuk
mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu
perubahan kearah yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika hasil
penelitian telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian
dicukupkan dan dianggap penelitian kelas berhasil dilaksanakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian


1. Siklus I
a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I dimulai dengan


mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah. Desain
pembelajaran yang disiapkan meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menerapkan pendekatan inkuiri, Lembar
Kerja Siswa (LKS), lembar observasi kegiatan guru, catatan lapangan
dan instrument tes soal uraian pretest dan posttest. Hasil
pembelajaran diupayakan agar siswa memperoleh nilai diatas KKM
(Kriteria Kelulusan Maksimum) yaitu 70 dengan indikator
keberhasilan 75% dari jumlah siswa.
Pembelajaran siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan
berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan pertama
pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal pretest dan
praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan di kelas
dengan praktikum dan pemberian soal posttest. Indikator
pembelajaran dari materi larutan asam dan basa pada siklus pertama
diantaranya: (1) Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa
melalui percobaan, (2) Menentukan larutan bersifat asam, netral dan
basa melalui percobaan, (3) Membuat bahan indikator alami untuk
mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa, (4) Menjelaskan teori
asam basa menurut Arrhenius, (5) Menghubungan pH dengan larutan
bersifat asam, netral dan basa, (6) Menyebutkan contoh zat bersifat
asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
eksperimen yang dilakukan adalah mengenai pengertian larutan asam
dan basa dan membuat indikator bahan alam.

42
43

b. Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah langkah
tindakan disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I

Persiapan Kegiatan
dan Tahapan
Guru Siswa
Pembelajaran
Persiapan - Memberikan soal pretest - Menjawab soal pretest
- Menginformasikan siswa untuk duduk - Duduk berkelompok
berkelompok
- Membagikan LKS - Mengamati LKS
Menjelaskan - Menjelaskan tujuan praktikum, - Memperhatikan tujuan
langkah- perumusan pertanyaan dan hipotesis praktikum,perumusan
langkah dalam - Menjelaskan urutan dalam praktikum pertanyaan dan hipotesis.
LKS - Menjelaskan hal-hal penting yang akan - Memperhatikan penjelasan
dicatat. guru.
- Menjelaskan penggunaan bentuk - Memperhatikan penjelasan
catatan lapangan. guru dan mencatat hal
- Memperbolehkan siswa berdiskusi penting.
dengan teman yang ada didekatnya. - Memperhatikan penjelalasan
guru.
- Melakukan diskusi dengan
teman kelompok maupun
teman yang ada didekatnya
Menerapkan - Memberikan pertanyaan kepada siswa. - Memperhatikan dan
langkah- (Engage by oriented question). merumuskan permasalahan.
langkah - Membimbing siswa dalam - Merencanakan penyelidikan/
inkuiri merencanakan penyelidikan/investigasi investigasi dan pembagian
dan melaksanakan tugas masing-masing
percobaan/eksperimen untuk anggotakelompok
mengumpulkan data. (Evidence)
- Membimbing siswa dalam - Mencari penjelasan dari
menganalisis dan mengimpretasikan sumber acuan dalam buku
data dan menguji hasil yang diperoleh LKS atau paket yang sesuai
dengan hipotesis. (Explanation) dengan percobaan
- Membimbing siswa dalam - Menarik kesimpulan
mengevaluasi dan membuat berdasarkan hasil percobaan
kesimpulan hasil. (Evaluasi)
- Meminta siswa untuk - Setiap kelompok presentasi
mempresentasikan dan mendiskusikan dan tanya jawab
hasil praktikum yang diperoleh
(masing-masing kelompok).
(Communication)
44

Persiapan Kegiatan
dan Tahapan
Guru Siswa
Pembelajaran
Memberikan - Memberikan penguatan materi dalam - Menyimak penjelasan guru
penguatan bentuk tulisan dan lisan dari hasil
materi presentasi dan menghubungkannya
dengan teori.
Mengevaluasi - Menyimpulkan kembali kegiatan - Bersama guru
hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan menyimpulkan kembali.
pembelajaran mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari
- Menginformasikan siswa membuat - Menyimak informasi guru.
laporan percobaan.
Pertemuan Kedua
- Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama
- Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test

Tabel 4.1 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa


dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada
tahapan pendekatan pembelajaran inkuiri dengan dua kali
pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan
tahapan dalam pembelajaran inkuiri memberikan pertanyaan
pengarahan (engage by oriented question), pembuktian
(evidence), penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi,
memberikan penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil
presentasi yang dihubungkan dengan teori serta evaluasi hasil
belajar. Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang
seperti pada pertemuan pertama.

c. Pengamatan
1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi yang dilakukan selama
dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa
selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
45

Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I

No. Tahapan Temuan Persentase Kategori


1 Menjelaskan - Siswa belum memahami
langkah dalam sepenuhnya tahapan dalam LKS. 73,44% Baik
LKS.
2 Engage by oriented - Beberapa siswa masih bingung
question mengenai pertanyaan yang 62,52% Cukup
diarahkan
3 Mengidentifikasi - Beberapa kelompok siswa belum
permasalahan dapat merumuskan pertanyaan 57,80% Kurang
yang sesuai.
4 Mengevaluasi buku - Siswa masih bingung dalam
dan sumber merumuskan hipotesis.
Sangat
informasi dan 82,85%
Baik
meriview
pegetahuan
5 Evidence - Kurang teliti dalam membaca
langkah kerja
- Kurang siap dalam melakukan
61,56% Cukup
percobaan
- Pembagian tugas masing-masing
anggota kelompok tidak merata
6 Explanation - Beberapa kelompok siswa belum
dapat membuat tabel data dan 62,50% Cukup
penjelasan yang sesuai
7 Evaluation - Ragu dalam menyimpulkan hasil
59,38% Kurang
percobaan
8 Comunication - Siswa pasif dalam diskusi dan
presentasi Sangat
48,44%
- Terdapat beberapa kelompok Kurang
mempresentasikan berbarengan
9 Mengumpulkan - Kelompok siswa tepat waktu Sangat
93,75%
hasil percobaan dalam mengumpulkan Baik
Rata-rata 66,91% Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata


pencapaian indikator untuk kegiatan siswa berkategori
cukup. hal ini menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok
cukup memunculkan sikap yang positif selama proses
pembelajaran berlangsung.
46

2) Lembar Observasi Guru


Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati
dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru
dimuat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I

No Tahapan Temuan Persentase Kategori


Persiapan - Guru kurang spesifik dalam
1 menjelaskan tujuan 75% Baik
pembelajaran
2 Menjelaskan - Penjelasan LKS secara
langkah dalam menyeluruh dan kurang jelas 62,5% Cukup
LKS.
3 Engage by - Memberikan pertanyaan arahan
75% Baik
oriented question yang cukup jelas
4 Mengidentifikasi - Kurang memberikan bimbingan
permasalahan kepada siswa 62,5% Cukup
5 Mengevaluasi - Guru cukup memberikan
buku dan sumber bimbingan dan pengawasan 75% Baik
informasi terhadap siswa
6 Evidence - Beberapa kelompok siswa
kurang mendapatkan
pengawasan dan pengarahan
guru 71,8% Baik
- Pemberian arahan kekompakkan
kepada siswamasih belum
optimal
7 Explanation - Guru kurang spesifik dalam
menjelaskan arahan materi dan 66,7% Cukup
pembuatan tabel
8 Evaluation - Guru cukup memberikan arahan
75% Baik
dan bimbingan
9 Comunication - Kurang memancing siswa untuk
melakukan tanya jawab saat 50% Kurang
presentasi dan diskusi
10 Memberikan - Pemberian penjelasan materi
penguatan materi cukup detail 75% Baik
11 Mengevaluasi - Kesimpulan yang diberikan
75% Baik
hasil pembelajaran terhadap siswa kurang menarik
Rata-rata 69,40% Cukup

Tabel 4.4 memperlihatkan bawa kesesuaian cara


mengajar guru dalam menerapkan Rencana Proses
Pembelajaran (RPP) berkategori cukup.
47

3) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap
pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Catatan Lapangan Pada Siklus I
Persiapan dan
Pertemuan
Waktu Tahapan Kegiatan Pembelajaran
ke
Pembelajaran
07.20-07.40 Persiapan - Siswa mengerjakan soal pre-test
secara mandiri
- Siswa gaduh pada saat duduk
berkelompok
07.40-08.10 Tahapan inkuiri - Siswa kurang memahami langkah-
langkah LKS
- Persiapan alat dan bahan kurang
- Siswa masih bergantung pada
penjelasan guru
- Siswa banyak yang bercanda dan
mengobrol
1 - Beberapa siswa telihat pasif
Selasa - Kurang memperhatikan pada saat
teman presentasi karena sibuk
menyiapkan presentasinya
- Siswa tidak percaya diri dalam
menyimpulkan hasil percobaan
08.10-08.20 Memberikan - Beberapa siswa ada yang mengobrol
penguatan materi saat guru menjelaskan
- Pemberian penjelasan materi kurang
spesifik
08.20-08.30 Evaluasi hasil - Menyimpulkan kembali pembelajaran
pembelajaran yang dilakukan
09.00-09.10 Persiapan - Siswa memperhatikan pada saat
apersepsi dan termotivasi
09.10-09.40 Tahapan inkuiri - Siswa masih bergantung pada
penjelasan guru
- Beberapa siswa terlihat bercanda dan
mengobrol
2 - Siswa kurang percaya diri dalam
Sabtu melakukan diskusi dan tanya jawab
10.10-10.20 Memberikan - Kurang spesifik dalam menjelaskan
penguatan materi materi yang sesuai dengan percobaan
10.20-10.50 Evaluasi hasil - Menyimpulkan kembali pembelajaran
pembelajaran yang dilakukan
- Siswa mengerjakan soal post-test
secara mandiri
48

Tabel 4.4 menerangkan catatan lapangan pada saat


proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan
pertama dimulai dari persiapan sampai memberikan
penguatan materi. Pada pertemuan kedua proses
pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan
sampai mengevaluasi hasil percobaan.

d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Data Hasil Post-test Siklus I

No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan


1 A 83 Tuntas
2 B 83 Tuntas
3 C 80 Tuntas
4 D 78 Tuntas
5 E 72 Tuntas
6 F 64 Tidak Tuntas
7 G 64 Tidak Tuntas
8 H 80 Tuntas
9 I 67 Tidak Tuntas
10 J 67 Tidak Tuntas
11 K 64 Tidak Tuntas
12 L 67 Tidak Tuntas
13 M 64 Tidak Tuntas
14 N 70 Tuntas
15 O 67 Tidak Tuntas
16 P 86 Tuntas
17 Q 61 Tidak Tuntas
18 R 78 Tuntas
19 S 64 Tidak Tuntas
20 T 80 Tuntas
21 U 75 Tuntas
22 V 80 Tuntas
23 W 67 Tidak Tuntas
24 X 53 Tidak Tuntas
25 Y 67 Tidak Tuntas
26 Z 80 Tuntas
27 A1 67 Tidak Tuntas
49

No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan


28 B1 67 Tidak Tuntas
29 C1 92 Tuntas
30 D1 61 Tidak Tuntas
Rata-rata nilai 71,6
Jumlah Tuntas 14
Jumlah Tidak Tuntas 16
Total Ketuntasan 46,6%

Siklus pertama sebelum dilakukan pembelajaran


mendapat skor pre-test 40,07 (Lampiran 4). Tetapi setelah
mengalami pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat
menjadi 71,6. Namun hasil tes akhir (post-test) siklus pertama
hanya mencapai sebanyak 46,6%.

e. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pada hasil pengamatan lembar
kegiatan siswa dan guru, serta catatan lapangan, hasil refleksi
yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat dari tabel 4.6 sebagai
berikut:
Tabel 4.6. Hasil Refleksi Pada Siklus I
Tahapan Temuan Solusi
Menjelaskan Siswa kurang memahami Melakukan pengawasan pada
langkah dalam langkah-langkah dalam LKS setiap kelompok agar siswa lebih
LKS. fokus
Engage by siswa belum mengerti dalam Meningkatkan pengawasan dan
oriented membuat rumusan masalah pemberian arahan serta penjelasan
question pada setiap kelompok
Mengidentifikasi Siswa bingung dalam Meningkatkan pengawasan dan
permasalahan menentukan variabel kontrol pemberian arahan

Evidence Pembegian tugas belum Meningkatkan pengawasan pada


merata karena guru kurang masing-masing siswa bukan
mengarahkan dan mengawasi perkelompok
setiap kelompok siswa
Explanation Siswa masih bingung dalam Berikan contoh tabel yang sesuai
membuat tabel sehingga dengan hasil percobaan dan
penjelasan hasil percobaan membimbing setiap kelompok
yang diberikan kurang sesuai dalam membuat penjelasan
Evaluation Siswa bingung dalam Meningkatkan pengawasan agar
membuat kesimpulan lebih menyesuaikan kesimpulan
dengan hasil yang diperoleh
50

Tahapan Temuan Solusi


Comunication Guru kurang memancing Mengontrol siswa yang tidak
siswa dalam melakukan tanya melakukan presentasi, lebih
jawab saat presentasi dan membimbing siswa dalam
diskusi sehingga siswa pasif melakukan presentasi dan diskusi
dalam berdiskusi dan serta memberikan reward pada
presentasi kelompok yang melakukan tanya
jawab.
Memberikan Penjelasan materi yang Penjelasan yang diberikan lebih
penguatan diberikan guru masih kurang detail dan lebih mengkondisikan
materi spesifik dan siswa kurang siswa agar memperhatikan
memperhatikan penjelasan
guru
Mengevaluasi Kesimpulan yang diberikan Penarikan kesimpulan dikaitkan
hasil guru kurang menarik dengan kehidupan sehari-hari agar
pembelajaran lebih menarik

Tabel 4.6. menerangkan refleksi dari proses pembelajaran


mengacu pada tahapan pembelajaran dengan melihat temuan
pada lembar observasi kegiatan siswa dan guru, catatan
lanpangan serta solusinya.

f. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pengertian
larutan asam basa dan indikator bahan alam belum memenuhi
indikator yang peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh
peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM
sekolah namun pada siklus ini hanya mencapai 46,6% siswa
yang mencapai KKM. maka perlu dilakukan tindak lanjut proses
pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena
itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan
ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang
dianggap perlu oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 4.7
51

Tabel 4.7. Data Perbaikan Siklus I


No. Tahapan Pembelajaran Perbaikan
1 Menjelaskan langkah - Pemberian penjelasan tahapan LKS
dalam LKS yang lebih detail dan jelas
2 Menerapkan langkah- - Memperbaiki desain pembelajaran
langkah inkuiri yang dapat mengoptimalkan siswa
dapat lebih siap dan mandiri dalam
melakukan praktikum
- Mengatur dan mengawasi setiap
kelompok mulai dari posisi duduk,
ketelitian dan persiapan alat dan bahan
sebelum melakukan praktikum
- Mengawasi dan mengatur setiap
kelompok untuk membagi tugas dan
saling bekerja sama
- Guru harus mampu mengawasi setiap
kelompok secara merata pada saat
praktikum, diskusi dan presentasi
- Memancing siswa untuk melakukan
tanya jawab
- Guru harus lebih memotivasi siswa
dalam proses pembelajaran
- Guru harus lebih berinteraksi dengan
siswa dan dapat membimbing siswa
dengan maksimal
3 Memberikan penguatan - Menjelaskan materi lebih jelas
materi - Mengontrol dan mengkondisikan
siswa agar lebih siap mendengarkan
penjelasan yang diberikan
4 Mengevaluasi hasil - Menarik kesimpulan yang menarik
pembelajaran bersama siswa dan mengkaitkannya
dengan kehidupan sehari-hari
- Pemberian sanksi dalam kerlambatan
mengumpulkan laporan hasil
percobaan

2. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II merupakan tahap
perbaikan dari siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan
rencana pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran
inkuiri yang sedikit berbeda dengan siklus I difokuskan pada
peran guru dalam pembelajaran dan perbaikan LKS. Hal ini
bertujuan agar hasil belajar meningkat. Selain itu menyiapkan
52

LKS, menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa dan lembar


observasi kegiatan guru dan menyiapkan soal pretest dan
posttest.
Pembelajaran siklus II dilakukan dalam dua kali
pertemuan berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan
pertama pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal
pretest dan praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran
dilakukan di kelas dengan praktikum dan pemberian soal
posttest. Indikator pembelajaran dari materi larutan asam dan
basa pada siklus pertama diantaranya: (1) Mengetahui konsep pH
dan pOH, (2) Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan,
(3) Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat
dan basa lemah, (4) Menghubungkan kekuatan asam dengan
derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya.
Kegiatan eksperimen yang dilakukan adalah mengenai
menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa.

b. Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah
tindakan disajikan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II

Persiapan Kegiatan
dan Tahapan
Guru Siswa
Pembelajaran
Persiapan - Memberikan soal pretest - Menjawab soal pretest
- Menginformasikan siswa untuk - Duduk berkelompok
duduk berkelompok
- Membagikan LKS - Mengamati LKS
Menjelaskan - Menjelaskan tujuan praktikum, - Memperhatikan tujuan
langkah- perumusan pertanyaan dan praktikum,perumusan
langkah dalam hipotesis pertanyaan dan hipotesis.
LKS - Menjelaskan urutan dalam - Memperhatikan penjelasan
praktikum guru.
53

Persiapan Kegiatan
dan Tahapan
Guru Siswa
Pembelajaran
- Menjelaskan hal-hal penting yang - Memperhatikan penjelasan
akan dicatat. guru dan mencatat hal
penting.
- Menjelaskan penggunaan bentuk - Memperhatikan penjelalasan
catatan lapangan. guru.
- Memperbolehkan siswa berdiskusi - Melakukan diskusi dengan
dengan teman yang ada teman kelompok maupun
didekatnya. teman yang ada didekatnya
Menerapkan - Memberikan pertanyaan kepada - Memperhatikan dan
langkah- siswa. (Engage by oriented merumuskan permasalahan.
langkah question).
inkuiri - Membimbing siswa dalam - Merencanakan penyelidikan/
merencanakan investigasi dan pembagian
penyelidikan/investigasi dan tugas masing-masing
melaksanakan anggotakelompok
percobaan/eksperimen untuk
mengumpulkan data. (Evidence)
- Membimbing siswa dalam - Mencari penjelasan dari
menganalisis dan sumber acuan dalam buku
mengimpretasikan data dan LKS atau paket yang sesuai
menguji hasil yang diperoleh dengan percobaan
dengan hipotesis. (Explanation)
- Membimbing siswa dalam - Menarik kesimpulan
mengevaluasi dan membuat berdasarkan hasil percobaan
kesimpulan hasil. (Evaluasi)
- Meminta siswa untuk - Setiap kelompok presentasi
mempresentasikan dan dan tanya jawab
mendiskusikan hasil praktikum
yang diperoleh (masing-masing
kelompok). (Communication)
Memberikan - Memberikan penguatan materi - Menyimak penjelasan guru
penguatan dalam bentuk tulisan dan lisan
materi dari hasil presentasi dan
menghubungkannya dengan
teori.
Mengevaluasi - Menyimpulkan kembali kegiatan - Bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran yang telah dilakukan kembali.
pembelajaran - Menginformasikan siswa membuat - Menyimak informasi guru.
laporan percobaan.
Pertemuan Kedua
- Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama
- Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test

Tabel 4.8 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa


dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada
54

tahapan pembelajaran inkuiri dengan dua kali pertemuan, yaitu


pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan tahapan dalam
pembelajaran inkuiri seperti memberikan pertanyaan pengarahan
(engage by oriented question), pembuktian (evidence),
penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi, memberikan
penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil presentasi yang
dihubungkan dengan teori, serta evaluasi hasil pembelajaran.
Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang seperti pada
pertemuan pertama.

c. Pengamatan
1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi yang dilakukan selama
dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa
selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II
No. Tahapan Temuan Persentase Kategori
1 Menjelaskan - mulai memahami sepenuhnya
Sangat
langkah dalam tahapan dalam LKS. 85,9%
baik
LKS.
2 Engage by - Siswa mulai mengerti maksud
oriented pertanyaan arahan yang diberikan 74,9% Baik
question
3 Mengidentifika - Cukup sesuai dalam membuat
73,4% Baik
si permasalahan pertanyaan
4 Mengevaluasi - Siswa tepat dalam menentukan
buku dan materi yang relevan
sumber - Ketepatan siswa saat Sangat
85,2%
informasi dan merumuskan hipotesis. baik
meriview
pegetahuan
5 Evidence - Sudah teliti dalam membaca
langkah kerja Sangat
80,3%
- lebih siap dalam melakukan baik
percobaan
6 Explanation - Cukup sesuai dalam
menghubungkan hasil percobaan Sangat
82,3%
dengan materi baik
55

No. Tahapan Temuan Persentase Kategori


- Mulai mengerti cara membuat
tabel data dan penjelasan yang
tepat
7 Evaluation - Siswa percaya diri dalam Sangat
81,2%
menyimpulkan hasil percobaan baik
8 Comunication - Siswa mulai aktif dalam diskusi
dan presentasi
73,4% Baik
- Masih ada beberapa siswa yang
terlihat pasif
9 Mengumpulkan - 1 kelompok tidak tepat waktu
Sangat
hasil percobaan dalam mengumpulkan laporan 92,2%
baik
hasil percobaan
Sangat
Rata-rata 80,97%
baik

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian


indikator untuk kegiatan siswa berkategori cukup. Hal ini
menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok banyak
memunculkan sikap yang positif selama proses
pembelajaran berlangsung.
2) Lembar Observasi Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati
dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru
dimuat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II

No Tahapan Temuan Persentase Kategori


Persiapan - Guru lebih spesifik dalam
Sangat
1 menjelaskan tujuan dan langkah 83,3%
baik
pembelajaran
Menjelaskan - Cukup dalam menjelaskan
Sangat
2 langkah dalam langkah-langkah kegiatan 87,5%
baik
LKS. pembelajaran
3 Engage by - Memberikan pertanyaan arahan
oriented question yang cukup jelas 75% Baik
-
4 Mengidentifikasi - Pertanyaan yang diajukan siswa
Sangat
permasalahan cukup sesuai dengan arahan 87,5%
baik
pertanyaan yang diberikan guru
5 Mengevaluasi - Guru cukup maksimal dalam
Sangat
buku dan sumber membimbing dan mengawasi 87,5%
baik
informasi siswa
56

No Tahapan Temuan Persentase Kategori


6 Evidence - Guru optimal dalam
mengarahkan siswa melakukan
percobaan sesuai LKS.
- Guru dapat mengkondisikan
Sangat
siswa saat praktikum 87,5%
baik
- Guru cukup mengawasi
persiapan melakukan eksperimen
- Cukup mengarahkan
kekompakkan siswa
7 Explanation - Cukup membimbing siswa
dalam menjelaskan pembuatan 75% Baik
tabel dan penjelasan
8 Evaluation - Cukup optimal mengarahkan Sangat
81,25%
siswa membuat kesimpulan baik
9 Comunication - Guru lebih memancing siswa
Sangat
untuk aktif melakukan tanya 87,5%
baik
jawab
10 Memberikan - Guru lebih detail dalam Sangat
penguatan materi memberikan penjelasan materi 100%
baik
11 Mengevaluasi - Memberikan kesimpulan yang
Sangat
hasil menarik terhadap siswa 87,5%
baik
pembelajaran
Sangat
Rata-rata 85,41%
baik

Tabel 4.10 merupakan kesesuaian cara mengajar


guru dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran
(RPP) berkategori sangat baik.
3) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Catatan
lapangan tersebut merupakan hasil catatan yang dilakukan
observer. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
57

Tabel 4.11. Catatan Lapangan Pada Siklus II


Persiapan dan
Pertemuan
Waktu Tahapan Kegiatan Pembelajaran
ke
Pembelajaran
07.20-07.40 Persiapan - Siswa mengerjakan soal pre-test
secara mandiri
07.40-08.10 Tahapan inkuiri - Siswa kurang memahami langkah-
langkah LKS
- Pembagian tugas kelompok
merata
- Siswa telihat aktif saat praktikum
- Beberapa siswa kurang
memperhatikan pada saat teman
1
presentasi
Selasa
- Siswa berani menyimpulkan hasil
percobaan
08.10-08.20 Memberikan - Siswa fokus saat guru
penguatan menjelaskan
materi - Guru lebih detail dan jelas dalam
menjelaskan materi
08.20-08.30 Engevaluasi - Menyimpulkan kembali
hasil pembelajaran yang telah
pembelajaran dilakukan
09.00-09.10 Persiapan - Siswa memperhatikan pada saat
apersepsi dan termotivasi
09.10-09.40 Tahapan inkuiri - Siswa lebih mandiri dalam
mengerjakan praktikum
- Siswa fokus pada saat presentasi
dan diskusi
2 - Siswa aktif berdiskusi dan tanya
Sabtu jawab
10.10-10.20 Memberikan - Siswa fokus menyimak penjelasan
penguatan guru
materi
10.20-10.50 Evaluasi hasil - Menyimpulkan kembali
pembelajaran pembelajaran yang dilakukan
- Siswa mengerjakan soal post-test

Tabel 4.11. menerangkan catatan lapangan pada saat


proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan
pertama dimulai dari persiapan sampai memberikan
penguatan materi. Pada pertemuan kedua proses
pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan
sampai mengevaluasi hasil percobaan.
58

d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus II dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes
kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Data Hasil Post-test Siklus II
No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan
1 A 79 Tuntas
2 B 87 Tuntas
3 C 84 Tuntas
4 D 76 Tuntas
5 E 74 Tuntas
6 F 66 Tidak Tuntas
7 G 89 Tuntas
8 H 76 Tuntas
9 I 76 Tuntas
10 J 76 Tuntas
11 K 66 Tidak Tuntas
12 L 76 Tuntas
13 M 37 Tidak Tuntas
14 N 60 Tidak Tuntas
15 O 71 Tuntas
16 P 76 Tuntas
17 Q 37 Tidak Tuntas
18 R 89 Tuntas
19 S 84 Tuntas
20 T 79 Tuntas
21 U 76 Tuntas
22 V 74 Tuntas
23 W 74 Tuntas
24 X 76 Tuntas
25 Y 76 Tuntas
26 Z 76 Tuntas
27 A1 82 Tuntas
28 B1 71 Tuntas
29 C1 89 Tuntas
30 D1 60 Tidak Tuntas
Rata-rata nilai 73,7
Jumlah Tuntas 24
Jumlah Tidak Tuntas 6
Persentase Ketuntasan 80,0%

Siklus kedua sebelum dilakukan pembelajaran mendapat


skor pre-test 30,7 (Lampiran 7). Tetapi setelah mengalami
pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 73,7.
59

Pada hasil tes akhir (post-test) siklus kedua persentase hasil


belajar mencapai 80%.

e. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran, hasil
refleksi pada siklus II dapat dilihat dari tabel 4.13 sebagai
berikut:
Tabel 4.13. Hasil Refleksi Pada Siklus II
Tahapan Temuan Kesimpulan
Menjelaskan Guru lebih maksimal dalam Siswa mengerti setiap
langkah dalam menjelaskan Sehingga siswa tahapan yang ada di LKS
LKS. dapat memahami tahapan yang
ada dalam LKS
Engage by Siswa mengerti maksud Siswa mampu membuat
oriented question pertanyaan arahan yang rumusan masalah yang tepat
diberikan guru
Mengidentifikasi Guru cukup maksimal dalam Siswa mampu menentukan
permasalahan membimbing siswa mengajukan pertanyaan yang
sesuai
Evidence Pembagian tugas kelompok Guru dapat mengontrol
merata jalannya praktikum
Siswa lebih mandiri dalam
praktikum
Explanation Siswa lebih teliti dalam Siswa dapat membuat tabel
membuat tabel dan penjelasan yang sesuai dengan hasil
percobaan
Evaluation Guru maksimal dalam Guru cukup optimal dalam
mebimbing siswa, sehingga mebimbing siswa
siswa lebih percaya diri dalam
menyimpulkan hasil percobaan
Comunication Setiap kelompok aktif diskusi, Kegiatan pembelajaran yang
bertanya dan menjawab berlangsung lebih interaktif
Memberikan Guru cukup detail dalam Guru dapat memberikan
penguatan materi menjelaskan dan siswa fokus penguatan materi dengan
mendengarkan penjelasan guru jelas serta dapat
mengkondisikan siswa
Mengevaluasi Guru menyimpulkan pelajaran Penarikan kesimpulan
hasil dengan mengkaitkan kehidupan menarik
pembelajaran sehari-hari
60

Hasil refleksi pada kedua siklus, setelah dilakukan


penelitian tindakan kelas yaitu menggunakan pendekatan inkuiri
pada konsep larutan asam dan basa diperoleh data pre-test dan
post-test pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Data Rata-rata Pre-test dan Post-test

Pada gambar 4.1 menunjukkan peningkatan diagram hasil


pre-test dan post-test pada siklus I dan II yaitu untuk siklus I
nilai pre-test dan post-test sebesar 40,07 dan 71,6; siklus II nilai
pre-test dan post-test sebesar 30,7 dan 73,7.
Peningkatan hasil indikator ketercapaian dapat dilihat
pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Persentase Ketercapaian KKM


61

Pada Gambar 4.2 menunjukkan persentase peningkatan


ketercapaian KKM pada siklus I sebesar 46,6%; dan siklus II
sebesar 80%.

f. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pH dan
derajat kekuatan asam dan basa sudah memenuhi indikator yang
peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh peneliti yaitu
sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah dan
pada siklus II ini presentase siswa yang mencapai KKM adalah
80%. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengakhiri
penelitian tindakan kelas ini di siklus II karena sudah mencapai
target yang diharapkan.

B. Pembahasan
Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan inkuiri, proses pembelajaran kimia cenderung menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan pendekatan pembelajaran
yang menuntut keaktifan dan percobaan jarang dilakukan guru
dikarenakan keterbatasan alat dan bahan serta membutuhkan waktu yang
cukup lama. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
terutama pada konsep larutan asam dan basa yang seharusnya dalam
pembelajarannya melakukan percobaan untuk memberikan pengalaman
langsung kepada siswa sesuai yang tercantum dalam standar kompetensi.
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Karena dalam proses pembelajaran
hakikatnya seorang siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar yang
62

dilakukan.1 Sehingga pembelajaran yang dilakukan juga akan dirasakan


siswa lebih bermakna.
Pada siklus I hasil belajar kimia belum mengalami peningkatan.
Pada siklus ini rata-rata pre-test adalah 40,07 dan post-test adalah 71,6.
Jumlah siswa yang mencapai KKM 70 adalah 46,6%.
Siswa yang belum mencapai KKM pada siklus I disebabkan karena
peran guru kurang maksimal dalam memberikan penjelasan mengenai
langkah-langkah yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan LKS dimana
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pendekatan inkuiri
yaitu melakukan pengamatan, merumuskan masalah, melakukan hipotesis,
bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang
dibuatnya dan membuat kesimpulan.2 Sehingga siswa dapat menemukan
sendiri pengetahuannya dan pembelajaran yang berlangsung akan menjadi
lebih bermakna. Seperti dalam langkah engaged by oriented question,
arahan pertanyaan yang diberikan guru masih belum jelas. Hal ini terlihat
dari pertanyaan yang diajukan siswa, beberapa siswa juga kurang tepat dan
masih bingung dalam membuat pertanyaan. Kurangnya keterampilan
siswa dalam proses sains seperti membuat hipotesis juga membuat siswa
kesulitan dalam memberikan jawaban/hipotesis yang tepat.
Pada tahapan mencari/membuktikan pengetahuan (evidence) dalam
siklus I kesiapan siswa dalam praktikum belum optimal salah satunya
dikarenakan guru kurang mengontrol siswa dalam menyiapkan alat dan
bahan praktikum, sehingga siswa pun sibuk sendiri dalam menyiapkannya.
Pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok belum merata,
siswa yang tidak mengerjakan praktikum terlihat pasif dan banyak
mengobrol. Hal ini juga disebabkan karena diantara siswa saling
mengandalkan, dan kurangnya komunikasi antara siswa dengan siswa dan
siswa dengan guru. Pembelajaran seperti masih belum sepenuhnya

1
Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2010), Cet.ke-7, h. 261
2
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.
120
63

memenuhi prinsip utama inkuiri karena seharusnya melalui pendekatan


pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya
dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.3 Sehingga
dalam siklus selanjutnya dilakukan perbaikan pada kegiatan siswa dan
lebih mengoptimalkan pada pengawasan, bimbingan dan pengarahan
terhadap kondisi belajar siswa.
Pada tahap pengumpulan data dan penjelasan (explanation)
beberapa siswa masih belum mengerti cara membuat tabel yang sesuai
dengan hasil percobaan. Siswa juga kurang tepat dalam memberikan
penjelasan mengenai hasil percobaan yang diperoleh dengan materi yang
sesuai. Sehingga dalam penarikan kesimpulan siswa masih rancu dan
kurang percaya diri dalam menuliskannya. Hal ini menjadi refleksi bagi
peneliti untuk lebih membimbing setiap kelompok siswa dalam penjelasan
hasil percobaan sehingga siswa lebih percaya diri dan yakin bahwa
penjelasan dan kesimpulan yang diberikan tepat dan sesuai dengan hasil
percobaan.
Diskusi dan presentasi (comunication) yang dilakukan dengan
beberapa kelompok siswa maju secara berbarengan, hal ini dikarenakan
karena keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan setiap kelompok
siswa maju untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka. Tanya jawab
antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sangat pasif, sehingga
pembelajaran yang terjadi terlihat tidak interaktif. Pada pembelajaran
selanjutnya guru melakukan perbaikan agar siswa terlihat aktif pada saat
presentasi, diskusi dan tanya jawab yaitu dengan pemberian hadiah dan
point terhadap kelompok siswa yang mewakili untuk bertanya dan
menjawab.
Hasil dari siklus I menunjukkan siswa yang mencapai KKM belum
memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang
mencapai nilai KKM 70. Salah satunya dikarenakan karena tahapan
pembelajaran yang dilakukan belum berjalan secara optimal sehingga

3
ibid., h. 121
64

peneliti melakukan perbaikan. Maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus


II.
Setelah dilakukan tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada
siklus II yaitu dengan menitik beratkan peran guru dalam mengontrol
jalannya praktikum dan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran dan
memperbaiki langkah-langkah dalam LKS dengan lebih jelas ternyata
hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pre-test
30,7 dan nilai rata-rata post-test 73,7. Jumlah siswa yang mencapai KKM
pada siklus II adalah 80%. Persentase tersebut telah memenuhi indikator
keberhasilan yaitu 75%.
Pada siklus II siswa lebih memahami langkah-langkah yang
dilakukan dalam LKS dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
keterampilan inkuiri siswa seperti merumuskan masalah, melakukan
hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen
yang dibuatnya dan membuat kesimpulan. Dalam langkah engaged by
oriented question, siswa mulai memahami maksud pertanyaan arahan yang
diberikan guru, sehingga siswa dapat membuat pertanyaan yang sesuai.
hipotesis yang diberikan juga sesuai dengan pertanyaan yang diharapkan.
Sehingga siswa pun lebih terarah dalam mencari jawaban yang tepat.
Pada tahapan evidence dalam siklus II kesiapan siswa dalam
praktikum sudah cukup optimal. Hal ini terlihat dari persiapan alat dan
bahan praktikum yang cukup lengkap. Pembagian tugas pada masing-
masing anggota kelompok terlihat merata, sehingga kegiatan pembelajaran
sangat didominasi oleh aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Mulyasa dalam bukunya bahwa siswa akan dipandang
mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75%
peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses
pembelajaran.4
Pada tahap explanation, guru cukup optimal dalam memberikan
penjelasan dan arahan sehingga siswa tidak lagi kesulitan dalam membuat

4
Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet.ke-3, h. 131
65

tabel yang sesuai dengan hasil percobaan. Sehingga pada saat evaluasi
percobaan siswa lebih percaya diri dalam memberikan kesimpulan. Pada
tahapan comunication, diskusi dan presentasi berjalan dengan optimal.
Setiap perwakilan kelompok siswa dapat melakukan persentasi dan
sehingga pembelajaran yang terjadi terlihat lebih interaktif.
Berdasarkan hasil perbaikan, tindakan dan hasil pengamatan, dapat
disimpulkan bahwa siswa terlihat aktif selama proses pembelajaran dan
lebih mandiri dalam menemukan pengetahuannya. Sehingga pembelajaran
yang berlangsung menjadi lebih maksimal, dan pengetahuan yang
diperoleh siswa juga akan lebih bermakna. Hal ini mempengaruhi hasil
belajar siswa yaitu sebesar 80% siswa berhasil memperoleh nilai diatas
KKM. Sehingga pemberian tindakan pada siklus ini dihentikan. Dari
penjelasan tersebut, menunjukan bahwa penerapan pendekatan inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan
basa.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri pada konsep larutan
asam dan basa yang melibatkan keterampilan proses sains siswa dapat
meningkatkan hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar
71,6 dan siklus II sebesar 73,7. Dengan persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM pada siklus I sebesar 46,6% dan siklus II sebesar 80%
dengan indikator keberhasilan 75% siswa yang mencapai KKM.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan di kelas, pendekatan inkuiri dapat dijadikan
sebagai alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Mengenalkan terlebih dahulu tahapan pembelajaran kepada siswa,
sehingga siswa dapat bekerja secara mandiri dan lebih terarah dalam
melakukan praktikum.
3. Persiapan dalam pembelajaran perlu dimatangkan agar tidak hanya
pengajar saja yang mempersiapkan segala keperluan tetapi siswa juga
siap untuk melakukan eksperimen.

66
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, Cet. II, 2005.

Ahmadi, Iif Khoiru., dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta:


Prestasi Pustaka, Cet. I, 2011.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:


Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,


Cet. VI, 2006.

Baharuddin,. dan Wahyuni, Esa Nur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz, Cet. V, 2010.

Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Kesatu. Jakarta:
Binarupa Aksara, 1999.

Chang, Raymond. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga,


2004.

Djamarah, Syaiful Bahri., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.

Fesenden, Ralp J., dan Fesenden, Joan S. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga, 1982.

Gulo, W. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Grafindo, Cet. III, 2004.

Iska, Neni Zikri. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta:
Kizi Brothers, Cet. I, 2006.

Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-PGMI,


2008.

Kemendiknas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005,


(http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 14 Januari 2011

67
68

Khan, Muzaffar,. dan Iqbal, M. Zafar. Effect of Inquiry Teaching Method on The
Development of Scientific Skills Through The Teaching of Biology in
Pakistan, (www.languageinindia.com), 10 Januari 2011.

Khan, M. Saeed,. et.al. Effect Of Inquiry Method On Achievement Of Students


In Chemistry At Secondary Level, (www.academicresearchjournals.org),
14 Januari 2011.

K., Roestiyah N. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VII,
2008.

Kusumah, Wijaya., dan Dwitagama, Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas


Edisi Kedua. Jakarta: Indeks, Cet. V, 2012.

Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2005.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Cet. VII, 2010.

Olson, Steve., and Horsley-Loucks, Susan. Inquiry and The National Science
Education Standars: A Guide for Teaching and Learning,
(http://www.nap.edu/openbook.php ), 26 Jauari 2011.

Paidi. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided


Inquiry Pada Pembelajaran Biologi Di Sman 1 Sleman,
(www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011.

Parning., dan Horale. Kimia 2B Untuk SMA Semester Kedua. Jakarta: Yudisthira,
Cet. III, 2005.

Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid
2. Jakarta: Erlangga, 1987.

Purba, Michael. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

Purba, Michael., dan Sunardi. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga,
2012.

Sari, Kitri Nur Indah. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui


Pendekatan Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Maribaya Karanganyar
Purbalingga, (www. journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011.
69

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, Cet.
III, 2011.
Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media, Cet. III, 2010.
Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media, Cet. VII, 2010.

Sofyan, Ahmad., dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:


UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,


Cet. V, 2005.
Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, Cet. XIV, 2011.

Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:


Bumi Aksara, Cet. VII, 2009.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.


XVIII, 2013.

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. I, 2007.

Uno, Hamzah. B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar


yang Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VII, 2011.

W, Sri Anitah., dkk. Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka,


Cet. II, 2007.

Zulfiani., dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN


Jakarta, 2009.
Lampiran 1
Hasil Kegiatan Siswa Siklus I
Pendekatan Inkuiri

Pertemuan :1
Materi Pokok : Pengertian larutan asam dan basa

Kelompok Tahapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor Nilai
Skor Kategori
Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan Max (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 2 1 2 4 3 1 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 3 36 72 50% Kurang
2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 4 47 72 65,3 % Cukup
3 2 2 1 4 4 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 3 37 72 51,4% Kurang
4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 1 4 48 72 66,7% Cukup
5 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 1 1 4 40 72 55,6% Kurang
6 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 4 41 72 57% Kurang
7 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 47 72 65,3% Cukup
8 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 1 4 51 72 70,8% baik
Jumlah skor tiap pernyataan 20 18 17 27 31 24 20 17 23 15 19 13 16 13 21 16 8 29
Jumlah skor tiap tahapan 20 18 17 58 99 48 34 24 29
Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32
Persentase indikator (%) 62,5 56,3 53,1 90,63
90,7% 61,87% 50% 53,13% 37,5%
% % % %
Kategori cukup kuran kuran Sangat Cukup Sangat kurang kurang Sangat Sanga
g g baik kurang t baik
Rata-rata (%) 61,74%
Kategori Cukup

70
Pertemuan :2
Materi pokok : Indikator bahan alam

Kelompok Tahapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor Nilai
Skor Kategori
Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan Max (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 40 72 55,6% Kurang
2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 59 72 82% Sangat baik
3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 4 45 72 62,5% Cukup
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 4 51 72 70,8% Baik
5 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 43 72 59,7% Kurang
6 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 46 72 63,9% Cukup
7 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 54 72 75% Baik
8 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 58 72 80,6% Sangat baik
Jumlah skor tiap pernyataan 27 22 20 27 21 24 20 18 20 16 25 22 25 20 22 22 16 31
Jumlah skor tiap tahapan 27 22 20 48 98 72 42 38 31
Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32
Persentase indikator (%) 84,38 68,75 62,5 96,87
75% 61,25% 75% 65,63% 59,38%
% % % %
Kategori Sanga cukup cukup baik Cukup baik cukup kurang Sanga
t baik t baik
Rata-rata (%) 71,75%
Kategori Baik

Persentase total rata-rata siklus I = 61,74 + 71,75 = 66,75


2
Kategori pada siklus I = cukup

71
Lampiran 2
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Pendekatan Inkuiri

Pertemuan :1
Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa
Tahapan Keterangan Skor Skor Persentase Kategori
No. Aspek yang diamati SB B TB STB
Maksimal
1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi Kurang memotivasi
Menjelaskan kegiatan pembelajaran Tidak spesifik
17 24 70,83% Baik
Memberikan arahan dan penjelasan Secara garis besar dan
dalam tahapan pembelajaran inkuiri kurang spesifik
terbimbing
Menginformasikan tujuan Secara garis besar
pembelajaran yang akan dicapai
2 Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan mengenai Secara garis besar 2 4 50% Kurang
langkah dalam LKS prosedur kegiatan pembelajaran dan
praktikum
3 Memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan arahan Kurang spesifik 3 4 75% Baik
kepada siswa. (Engage by kepada siswa
oriented question).
4 Mengidentifikasi Membantu siswa dalam menentukan Tidak menyeluruh 2 4 50% Kurang
permasalahan dari variabel yang harus diamati.
pertanyaan yang dibuat
5 Mengevaluasi buku dan Menginformasikan untuk membaca
sumber informasi dan dasar teori yang relevan dengan
meriview pegetahuan untuk percobaan yang akan dilakukan. 6 8 75% Baik
perumusan hipotesis. Membantu siswa dalam merumuskan Siswa belum
jawaban sementara/hipotesis. mengerti
6 Merencanakan Meminta siswa membaca langkah Siswa tidak mengikuti
penyelidikan/investigasi. kerja dengan teliti langkah-langkah LKS.
(evidence) Membantu siswa menyiapkan alat 12 16 62,5% Cukup
dan bahan yang dibutuhkan
Mengarahkan siswa untuk Siswa kurang

72
membagikan tugas pada masing- terkontrol
masing anggota kelompok
Mengawasi dan membimbing siswa Siswa kurang
dalam melakukan percobaan terkontrol
7 Menganalisis dan Membimbing siswa dalam
mengimpretasikan data. menghubungkan hasil percobaan
(explanation) dengan materi.
Mengarahkan siswa untuk membuat Siswa belum mengerti 8 12 66,7% Cukup
Tabel hasil percobaan.
Membimbing dan membantu siswa Siswa masih bingung
dalam membuat penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil Membimbing siswa dalam
percobaan. (evaluasi) membandingkan hipotesis dengan
hasil yang diperoleh 6 8 75% Baik
Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan sementara.
9 Mempersentasikan dan Meminta siswa melakukan diskusi 2 kelompok maju
mendiskusikan hasil dan presentasi dari hasil percobaan berbarengan
4 8 50% Kurang
prakikum. (komunikasi) Mengarahkan siswa untuk melakukan Siswa pasif
tanya jawab
10 Memberikan penguatan Memberikan penjelasan materi yang Guru kurang spesifik
materi sesuai dengan percobaan 3 4 75% Baik
11 Mengevaluasi hasil Menympulkan kembali hasil Guru kurang menarik
pembelajaran pembelajaran yang dilakukan dalam menyimpulkan
Menginformasikan untuk Mengumpulkan ada 6 8 75% Baik
mengumpulkan laporan hasil yang terlambat
percobaan

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 65,91% Cukup

73
Pertemuan :2
Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa
Tahapan Keterangan Skor Skor Persentase Kategori
No. Aspek yang diamati SB B TB STB
Maksimal
1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi Kurang memotivasi
Menjelaskan kegiatan pembelajaran Kurang spesifik
19 24 79,17% Baik
Memberikan arahan dan penjelasan Secara garis besar dan
dalam tahapan pembelajaran inkuiri kurang spesifik
terbimbing
Menginformasikan tujuan Secara garis besar
pembelajaran yang akan dicapai
2 Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan mengenai Secara garis besar 3 4 75% Baik
langkah dalam LKS prosedur kegiatan pembelajaran dan
praktikum
3 Memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan arahan Kurang spesifik 3 4 75% Baik
kepada siswa. (Engage by kepada siswa
oriented question).
4 Mengidentifikasi Membantu siswa dalam menentukan Siswa bingung dan 3 4 75% Baik
permasalahan dari variabel yang harus diamati. banyak bertanya
pertanyaan yang dibuat
5 Mengevaluasi buku dan Menginformasikan untuk membaca
sumber informasi dan dasar teori yang relevan dengan
meriview pegetahuan untuk percobaan yang akan dilakukan. 6 8 75% Baik
perumusan hipotesis. Membantu siswa dalam merumuskan Siswa belum
jawaban sementara/hipotesis. mengerti
6 Merencanakan Meminta siswa membaca langkah Siswa tidak mengikuti
penyelidikan/investigasi. kerja dengan teliti langkah-langkah LKS.
(evidence) Membantu siswa menyiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan
Mengarahkan siswa untuk Siswa kurang terkontrol Sangat
13 16 81,25%
membagikan tugas pada masing- baik
masing anggota kelompok
Mengawasi dan membimbing siswa Siswa kurang terkontrol
dalam melakukan percobaan
7 Menganalisis dan Membimbing siswa dalam
mengimpretasikan data. menghubungkan hasil percobaan 8 12 66,7% Cukup
(explanation) dengan materi.

74
Mengarahkan siswa untuk membuat Siswa ada yang belum
Tabel hasil percobaan. mengerti
Membimbing dan membantu siswa Siswa masih bingung
dalam membuat penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil Membimbing siswa dalam
percobaan. (evaluasi) membandingkan hipotesis dengan
hasil yang diperoleh 6 8 75% Baik
Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan sementara.
9 Mempersentasikan dan Meminta siswa melakukan diskusi 2 kelompok maju
mendiskusikan hasil dan presentasi dari hasil percobaan berbarengan
4 8 50% Kurang
prakikum. (komunikasi) Mengarahkan siswa untuk melakukan Siswa pasif
tanya jawab
10 Memberikan penguatan Memberikan penjelasan materi yang Guru kurang spesifik
materi sesuai dengan percobaan 3 4 75% Baik
11 Mengevaluasi hasil Menyimpulkan kembali hasil
pembelajaran pembelajaran yang dilakukan
Menginformasikan untuk Mengumpulkan ada 6 8 75% Baik
mengumpulkan laporan hasil yang terlambat
percobaan

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 72,91% Baik

75
Lampiran 3

ANALISIS PRETEST SIKLUS I


SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir
Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

Indikator
1 2 3 4 5 6 Skor Ketuntasan
No. Nama Skor Nilai
Skor yang diperoleh untuk nomor soal Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Asri Arfiani 20 10 10 20 40 20 10 10 30 20 190 360 53
2 Barokah 20 10 20 30 40 20 10 10 30 20 210 360 58
3 Desna Octavia 20 10 20 20 20 20 10 0 30 10 160 360 44
4 Dewi Lestari Septiati 20 10 20 30 40 20 10 10 30 20 160 360 44
5 Diah Novita Wulandari 20 10 20 30 40 20 10 10 30 10 180 360 50
6 Dian Maryani 20 0 10 10 20 0 0 0 10 0 70 360 19
7 Ely Suhaely 20 0 10 10 20 0 0 0 20 10 90 360 25
8 Eva Junever 20 10 10 20 20 20 0 10 20 10 140 360 39
9 Iis Dewi Anggraeni 20 10 20 20 20 0 0 10 20 20 140 360 39
10 Iis Rieka Kurniasari 20 10 20 20 20 20 10 10 20 20 170 360 47
11 Iqbal Pratama Nugraha 20 10 10 10 20 20 10 0 10 0 110 360 30
12 Isti Barokah 20 10 10 10 20 30 10 10 20 20 160 360 44
13 Lamter Seven Boy S. 20 10 10 10 20 0 0 10 20 10 110 360 30
14 Merlinda Sari 10 0 20 20 20 0 0 10 10 0 90 360 25
15 M. Awaludin A. 20 0 20 20 10 20 10 0 20 0 120 360 33
16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 20 10 20 20 10 40 10 10 30 10 180 360 50
17 Novallisani Khoirul Rizal 10 0 10 10 10 30 10 0 20 10 110 360 30
18 Putri Nuraini 20 10 10 10 40 40 10 10 20 10 180 360 50
19 Rizky Nurjaniyah 10 10 20 10 30 30 10 10 30 20 180 360 50
20 Shintia Sarlely 10 0 10 10 10 0 0 0 20 0 60 360 17
21 Silvi Jamilatun 20 0 10 10 20 0 0 0 20 10 90 360 25
22 Siti Indria 20 0 10 10 20 20 10 10 20 10 130 360 36
23 Siti Maesaroh 20 10 20 10 30 20 0 10 20 0 140 360 39
24 Siti Musrifah 20 10 10 20 10 20 10 0 20 10 130 360 36
25 Siti Nurkholisah 20 10 10 20 40 30 10 10 30 10 190 360 53

76
26 Siti Suryaningsih 20 10 20 20 20 30 10 10 30 10 180 360 50
27 Sri Ika Pujiastuti 20 10 10 20 20 30 10 10 20 0 150 360 42
28 Winda Widiyawati 20 10 10 10 30 20 0 0 10 10 120 360 33
29 Yatna Supriyatna 30 10 20 20 40 40 10 10 30 20 230 360 64
30 Yudhis Pratama Nugraha 20 10 10 20 30 20 10 10 20 20 170 360 47
Jumlah skor 570 220 430 500 730 580 200 200 660 320 4340 0 30
Skor Maksimum 1200 1200 600 1500 1500 1500 600 900 900 900 10800
Ketercapaian Persoal (%) 47,5% 18,3% 71,67% 33,3% 48,67% 38,67% 33,3% 22,2% 73,3% 35,6% 40,2%
Ketercapaian Perindikator (%) 47,5% 44,98% 40,98% 38,67% 27,75 54,45%
Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 56,71

77
Lampiran 4

ANALISIS POSTTEST SIKLUS I


SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir
Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

Indikator
1 2 3 4 5 6 Skor Ketuntasan
No. Nama Skor Nilai
Skor yang diperoleh untuk nomor soal Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Asri Arfiani 20 30 20 40 40 40 20 30 30 30 300 360 83
2 Barokah 30 40 10 20 50 40 20 30 30 30 300 360 83
3 Desna Octavia 20 30 20 40 40 40 20 20 30 30 290 360 80
4 Dewi Lestari Septiati 30 30 20 20 50 40 0 30 30 30 280 360 78
5 Diah Novita Wulandari 10 40 10 40 40 40 10 10 30 30 260 360 72
6 Dian Maryani 20 40 10 20 40 40 10 10 30 30 230 360 64
7 Ely Suhaely 20 30 10 20 40 40 10 0 30 30 230 360 64
8 Eva Junever 30 40 10 40 40 40 20 10 30 30 290 360 80
9 Iis Dewi Anggraeni 30 30 10 0 50 50 10 0 30 30 240 360 67
10 Iis Rieka Kurniasari 20 30 20 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67
11 Iqbal Pratama Nugraha 20 30 0 20 50 40 10 0 30 30 230 360 64
12 Isti Barokah 20 40 10 0 40 40 20 10 30 30 240 360 67
13 Lamter Seven Boy S. 10 40 10 0 50 50 10 0 30 30 230 360 64
14 Merlinda Sari 30 30 0 20 50 40 10 10 30 30 250 360 70
15 M. Awaludin A. 20 40 10 10 50 40 10 0 30 30 240 360 67
16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 30 40 20 30 50 50 20 10 30 30 310 360 86
17 Novallisani Khoirul Rizal 10 40 10 0 50 40 10 0 30 30 220 360 61
18 Putri Nuraini 40 40 20 20 40 40 20 0 30 30 280 360 78
19 Rizky Nurjaniyah 20 40 10 20 50 50 10 10 30 30 230 360 64
20 Shintia Sarlely 30 30 10 20 50 40 20 30 30 30 290 360 80
21 Silvi Jamilatun 30 40 10 20 40 40 10 20 30 30 270 360 75
22 Siti Indria 20 40 20 0 50 40 20 30 30 30 290 360 80
23 Siti Maesaroh 30 40 20 0 40 40 10 0 30 30 240 360 67
24 Siti Musrifah 30 40 0 0 0 40 10 10 30 30 190 360 53

78
25 Siti Nurkholisah 20 40 10 10 40 40 10 10 30 30 240 360 67
26 Siti Suryaningsih 20 40 20 20 40 40 20 30 30 30 290 360 80
27 Sri Ika Pujiastuti 30 40 0 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67
28 Winda Widiyawati 30 40 0 20 40 40 10 0 30 30 240 360 67
29 Yatna Supriyatna 40 40 10 40 50 50 20 20 30 30 330 360 92
30 Yudhis Pratama Nugraha 20 40 10 20 20 40 10 0 30 30 220 360 61
Jumlah skor 730 1110 330 550 1270 1200 400 330 900 900 7730 14 16
Skor Maksimum 1200 1200 600 1500 1500 1500 600 900 900 900 10800
Ketercapaian Persoal (%) 60,8% 92,5% 55% 36,7% 84,7% 80% 66,7% 36,7% 100% 100% 71,5%
Ketercapaian Perindikator (%) 60,8% 73,75% 60,7% 80% 51,7% 100%
Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 71,15%

Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah


Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = 14 x 100% = 46,6%
Jumlah seluruh siswa 30

79
Lampiran 5

Hasil Kegiatan Siswa Siklus II


Pendekatan Inkuiri

Pertemuan :3
Materi Pokok : Konsep pH

Kelompok Tahapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor Nilai
Skor Kategori
Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan Max (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 47 72 65,3% Cukup
2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 65 72 90,3% Sangat baik
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 4 50 72 69,4% Cukup
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 57 72 79,2% Baik
5 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 50 72 69,4% Cukup
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 58 72 80,6% Sangat baik
7 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 61 72 84,7% Sangat baik
8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 63 72 87,5% Sangat baik
Jumlah skor tiap pernyataan 27 23 23 29 24 27 24 24 21 29 26 27 25 26 25 24 18 30
Jumlah skor tiap tahapan 27 23 23 53 125 78 51 42 30
Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32
Persentase indikator (%) 84,37 71,87 71,87 93,75
82,81% 78,12% 81,25% 79,68% 65,63%
% % % %
Kategori Sanga Baik Baik Sangat Baik Sangat baik Baik Cukup Sanga
t baik baik t baik
Rata-rata (%) 78,82%
Kategori Baik

80
Pertemuan :4
Materi pokok : Menentukan derajat keasaman asam dan basa

Kelompok Tahapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor Nilai
Skor Kategori
Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan Max (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 72 75% Baik
2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 67 72 93% Sangat baik
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 54 72 75% Baik
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 60 72 83,3% Sangat baik
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 72 79,2% Baik
6 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 61 72 84,72% Sangat baik
7 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 63 72 87,5% Sangat baik
8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 62 72 86,1% Sangat baik
Jumlah skor tiap pernyataan 28 25 24 30 26 27 24 26 26 29 26 27 27 27 26 24 28 29
Jumlah skor tiap tahapan 28 25 24 56 132 80 53 52 29
Skor maksimal tahapan 32 32 32 64 160 96 64 64 32
Persentase indikator (%) 87,5 78,12 90,62
75% 87,5% 82,5% 83,3% 82,81% 81,25%
% % %
Kategori Sanga Baik Baik Sangat Sangat baik Sangat baik Sangat Sangat Sanga
t baik baik baik baik t baik
Rata-rata (%) 83,18%
Kategori Sangat Baik

Persentase total rata-rata siklus II = 78,82 + 83,18 = 81


2
Kategori pada siklus II = sangat baik

81
Lampiran 6

Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II


Pendekatan Inkuiri

Pertemuan :3
Materi Pokok : Konsep pH
Tahapan Keterangan Skor Skor Persentase Kategori
No. Aspek yang diamati SB B TB STB
Maksimal
1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi
Menjelaskan kegiatan pembelajaran Sangat
20 24 83,3%
Memberikan arahan dan penjelasan baik
dalam tahapan pembelajaran inkuiri
terbimbing
Menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
2 Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan mengenai Siswa masih ada yang 3 4 75% Baik
langkah dalam LKS prosedur kegiatan pembelajaran dan bertanya
praktikum
3 Memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan arahan Masih ada beberapa 3 4 75% Baik
kepada siswa. (Engage by kepada siswa kelompok yang
oriented question). bingung
4 Mengidentifikasi Membantu siswa dalam menentukan 3 4 75% Baik
permasalahan dari variabel yang harus diamati.
pertanyaan yang dibuat
5 Mengevaluasi buku dan Menginformasikan untuk membaca
sumber informasi dan dasar teori yang relevan dengan
meriview pegetahuan untuk percobaan yang akan dilakukan.
perumusan hipotesis. 7 8 87,5% Baik
Membantu siswa dalam merumuskan Beberapa
jawaban sementara/hipotesis. siswa belum
mengerti
6 Merencanakan Meminta siswa membaca langkah Masih ada siswa yang
13 16 81,25%
Sangat
penyelidikan/investigasi. kerja dengan teliti bertanya baik

82
(evidence) Membantu siswa menyiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan
Mengarahkan siswa untuk Beberapa siswa terlihat
membagikan tugas pada masing- pasif
masing anggota kelompok
Mengawasi dan membimbing siswa Siswa kurang
dalam melakukan percobaan terkontrol
7 Menganalisis dan Membimbing siswa dalam
mengimpretasikan data. menghubungkan hasil percobaan
(explanation) dengan materi.
Mengarahkan siswa untuk membuat Siswa belum mengerti 9 12 75% Baik
Tabel hasil percobaan.
Membimbing dan membantu siswa Siswa masih bingung
dalam membuat penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil Membimbing siswa dalam
percobaan. (evaluasi) membandingkan hipotesis dengan
hasil yang diperoleh 6 8 75% Baik
Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan sementara.
9 Mempersentasikan dan Meminta siswa melakukan diskusi
mendiskusikan hasil dan presentasi dari hasil percobaan
6 8 75% Baik
prakikum. (komunikasi) Mengarahkan siswa untuk melakukan
tanya jawab
10 Memberikan penguatan Memberikan penjelasan materi yang Guru spesifik dan jelas Sangat
materi sesuai dengan percobaan 4 4 100%
baik
11 Mengevaluasi hasil Menyimpulkan kembali hasil
pembelajaran pembelajaran yang dilakukan
6 8 75% Baik
Menginformasikan untuk 1 kelompok ada yang
mengumpulkan laporan hasil terlambat
percobaan menumpulkan

Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 79,7% Baik

83
Pertemuan :4
Materi Pokok : Menentukan derajat keasaman asam dan basa
Tahapan Keterangan Skor Skor Persentase Kategori
No. Aspek yang diamati SB B TB STB
Maksimal
1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi
Menjelaskan kegiatan pembelajaran Sangat
20 24 83,3%
Memberikan arahan dan penjelasan baik
dalam tahapan pembelajaran inkuiri
terbimbing
Menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
2 Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan mengenai Siswa masih ada yang 4 4 100% Sangat
langkah dalam LKS prosedur kegiatan pembelajaran dan bertanya baik
praktikum
3 Memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan arahan Masih ada beberapa 3 4 75% Baik
kepada siswa. (Engage by kepada siswa kelompok yang bingung
oriented question).
4 Mengidentifikasi Membantu siswa dalam menentukan 4 4 100% Sangat
permasalahan dari variabel yang harus diamati. baik
pertanyaan yang dibuat
5 Mengevaluasi buku dan Menginformasikan untuk membaca
sumber informasi dan dasar teori yang relevan dengan
meriview pegetahuan untuk percobaan yang akan dilakukan. Sangat
perumusan hipotesis. 7 8 87,5%
Membantu siswa dalam merumuskan Beberapa baik
jawaban sementara/hipotesis. siswa belum
mengerti
6 Merencanakan Meminta siswa membaca langkah
penyelidikan/investigasi. kerja dengan teliti
(evidence) Membantu siswa menyiapkan alat Sangat
dan bahan yang dibutuhkan 15 16 93,75%
baik
Mengarahkan siswa untuk Beberapa siswa terlihat
membagikan tugas pada masing- pasif
masing anggota kelompok

84
Mengawasi dan membimbing siswa
dalam melakukan percobaan
7 Menganalisis dan Membimbing siswa dalam
mengimpretasikan data. menghubungkan hasil percobaan
(explanation) dengan materi.
Mengarahkan siswa untuk membuat Siswa belum mengerti 9 12 75% Baik
Tabel hasil percobaan.
Membimbing dan membantu siswa
dalam membuat penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil Membimbing siswa dalam
percobaan. (evaluasi) membandingkan hipotesis dengan
hasil yang diperoleh Sangat
7 8 87,5%
baik
Membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan sementara.
9 Mempersentasikan dan Meminta siswa melakukan diskusi
mendiskusikan hasil dan presentasi dari hasil percobaan Sangat
8 8 100%
prakikum. (komunikasi) Mengarahkan siswa untuk melakukan baik
tanya jawab
10 Memberikan penguatan Memberikan penjelasan materi yang Guru spesifik dan jelas Sangat
materi sesuai dengan percobaan 4 4 100%
baik
11 Mengevaluasi hasil Menyimpulkan kembali hasil Memberikan
pembelajaran pembelajran yang telah dilakukan kesimpulan yang
menarik Sangat
8 8 100%
Menginformasikan untuk Semua kelompok baik
mengumpulkan laporan hasil mengumpulkan tepat
percobaan waktu
Sangat
Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 92 83,14%
baik

85
Lampiran 7

ANALISIS PRETEST SIKLUS II


SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam Jumlah Soal : 10 butir
Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

Indikator
1 2 3 4 Skor Ketuntasan
No. Nama Skor Nilai
Skor yang diperoleh untuk nomor soal Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Asri Arfiani 10 0 10 10 10 20 30 40 10 10 150 380 39
2 Barokah 10 0 10 10 10 20 10 0 10 10 90 380 24
3 Desna Octavia 10 10 10 10 10 30 20 40 10 10 160 380 42
4 Dewi Lestari Septiati 10 0 0 10 10 20 30 30 0 0 110 380 29
5 Diah Novita Wulandari 10 10 10 10 10 30 30 20 10 10 150 380 34
6 Dian Maryani 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 380 24
7 Ely Suhaely 10 10 10 10 10 20 30 10 10 10 130 380 34
8 Eva Junever 10 10 10 10 10 20 10 20 10 10 120 380 32
9 Iis Dewi Anggraeni 10 20 10 10 10 40 0 10 10 10 130 380 34
10 Iis Rieka Kurniasari 10 10 10 10 10 20 40 10 10 10 140 380 37
11 Iqbal Pratama Nugraha 10 0 10 10 10 10 20 10 10 10 100 380 26
12 Isti Barokah 10 10 10 10 10 20 30 10 10 10 130 380 34
13 Lamter Seven Boy S. 10 10 10 10 10 0 30 0 10 10 100 380 26
14 Merlinda Sari 10 0 10 10 10 20 20 10 10 10 110 380 29
15 M. Awaludin A. 10 0 10 10 10 20 40 10 10 10 130 380 34
16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 10 10 10 10 10 40 30 10 10 10 150 380 35
17 Novallisani Khoirul Rizal 10 0 10 10 10 0 30 0 10 10 90 380 24
18 Putri Nuraini 10 20 10 10 10 30 30 20 10 10 160 380 42
19 Rizky Nurjaniyah 10 10 10 10 0 20 30 0 10 10 110 380 29
20 Shintia Sarlely 10 10 10 10 10 0 30 20 10 10 120 380 32
21 Silvi Jamilatun 10 0 10 10 10 10 10 0 10 10 80 380 21
22 Siti Indria 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29
23 Siti Maesaroh 0 0 10 10 10 30 30 10 10 10 120 380 32
24 Siti Musrifah 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29
25 Siti Nurkholisah 10 0 10 10 10 20 30 0 10 10 110 380 29

86
26 Siti Suryaningsih 10 0 10 10 10 10 30 10 10 10 110 380 29
27 Sri Ika Pujiastuti 10 10 10 10 10 20 10 10 10 10 110 380 29
28 Winda Widiyawati 10 10 10 10 10 0 10 20 10 10 100 380 26
29 Yatna Supriyatna 10 20 10 10 10 40 30 10 10 10 150 380 35
30 Yudhis Pratama Nugraha 10 0 10 10 10 20 20 0 10 10 100 380 26
Jumlah skor 290 190 290 300 290 580 730 330 290 290 3570 0 30
Skor Maksimum 600 600 900 1500 1200 1200 1200 1800 1200 1200 11400
Ketercapaian Persoal (%) 48,3% 31,6% 32,2% 20% 24,16% 48,33% 60,8% 18,3% 24,2% 24,2% 31,3%
Ketercapaian Perindikator (%) 39,95% 25,45% 42,47% 24,2%
Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 33,02%

87
Lampiran 8

ANALISIS POSTTEST SIKLUS II


SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG

Bahan Kajian : Konsep pH dan derajat kekuatan asam dan basa Jumlah Soal : 10 butir
Kelas : XI IPA-3 Jumlah Peserta Tes : 30 siswa

Indikator
Skor
1 2 3 4 Skor Nilai Ketuntasan
No. Nama Max
Skor yang diperoleh untuk nomor soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Asri Arfiani 20 20 30 50 10 30 40 60 20 20 300 380 79
2 Barokah 20 20 30 50 20 40 40 50 40 20 330 380 87
3 Desna Octavia 20 20 30 40 20 40 40 60 30 20 320 380 84
4 Dewi Lestari Septiati 20 20 30 40 20 40 40 40 30 10 290 380 76
5 Diah Novita Wulandari 20 20 30 40 20 20 30 60 20 20 280 380 74
6 Dian Maryani 20 20 30 40 0 20 40 60 0 20 250 380 66
7 Ely Suhaely 20 20 30 50 20 40 30 60 40 30 340 380 89
8 Eva Junever 20 20 30 40 20 40 30 40 30 20 290 380 76
9 Iis Dewi Anggraeni 20 20 30 40 20 20 30 50 40 20 290 380 76
10 Iis Rieka Kurniasari 10 20 30 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76
11 Iqbal Pratama Nugraha 10 20 30 40 20 10 30 50 20 20 250 380 66
12 Isti Barokah 20 20 30 40 20 20 40 60 20 20 290 380 76
13 Lamter Seven Boy S. 10 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37
14 Merlinda Sari 20 10 30 40 20 10 20 40 20 20 230 380 60
15 M. Awaludin A. 10 20 30 20 20 20 40 60 20 30 270 380 71
16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 10 20 30 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76
17 Novallisani Khoirul Rizal 10 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37
18 Putri Nuraini 20 20 30 40 20 40 40 60 40 30 340 380 89
19 Rizky Nurjaniyah 20 20 30 50 20 40 40 60 20 20 320 380 84
20 Shintia Sarlely 20 20 30 40 20 40 40 50 20 20 300 380 79
21 Silvi Jamilatun 20 20 30 40 20 40 40 40 20 20 290 380 76

88
22 Siti Indria 20 20 30 40 20 40 30 50 30 0 280 380 74
23 Siti Maesaroh 20 20 30 40 20 40 30 40 20 20 280 380 74
24 Siti Musrifah 20 20 30 40 20 40 30 40 30 20 290 380 76
25 Siti Nurkholisah 20 20 30 50 0 40 40 50 20 20 290 380 76
26 Siti Suryaningsih 20 20 30 40 20 40 20 50 30 20 290 380 76
27 Sri Ika Pujiastuti 20 20 30 50 30 40 40 40 20 20 310 380 82
28 Winda Widiyawati 20 20 30 50 30 40 40 10 30 20 270 380 71
29 Yatna Supriyatna 20 20 30 40 40 40 30 60 30 30 340 380 89
30 Yudhis Pratama Nugraha 10 20 10 40 20 40 30 40 20 0 230 380 60
Jumlah skor 530 570 840 1190 590 1010 1000 1420 720 570 8710 24 6
Skor Maksimum 600 600 900 1500 1200 1200 1200 1800 1200 1200 11400
Ketercapaian Persoal (%) 88,3% 95% 93,3% 79,3% 49,2% 84,2% 83,3% 78,8% 60% 47,5% 76,4%
Ketercapaian Perindikator (%) 91,65% 73,93% 82,1% 53,75
Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 75,35%

Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah


Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = 24 x 100% = 80%
Jumlah seluruh siswa 30

89
90

Lampiran 9

DATA NILAI SISWA KELAS XI IPA 3


SIKLUS I DAN II

Siklus I Siklus II
No Koresponden
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
1 A 53 83 39 79
2 B 58 83 24 87
3 C 44 80 42 84
4 D 44 78 29 76
5 E 50 72 34 74
6 F 19 64 24 66
7 G 25 64 34 89
8 H 39 80 32 76
9 I 39 67 34 76
10 J 47 67 37 76
11 K 30 64 26 66
12 L 44 67 34 76
13 M 30 64 26 37
14 N 25 70 29 60
15 O 33 67 34 71
16 P 50 86 35 76
17 Q 30 61 24 37
18 R 50 78 42 89
19 S 50 64 29 84
20 T 17 80 32 79
21 U 25 75 21 76
22 V 36 80 29 74
23 W 39 67 32 74
24 X 36 53 29 76
25 Y 53 67 29 76
26 Z 50 80 29 76
27 A1 42 67 29 82
28 B1 53 67 26 71
29 C1 58 92 35 89
30 D1 44 61 26 60
Rata-rata 40,4 71,6 30,8 73,7
91

Lampiran 10

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas penunjang - Perpustakaan


kegiatan belajar - Laboratorium IPA
mengajar - LCD
Kelengkapan - Terdapat ruang asam
laboratorium IPA - Ketersediaan wastafel
- Terdapat cerobong asap
- Bahan-bahan kimia
- Alat-alat kimia
- Adanya laboran
Pengajar Persiapan mengajar - Menyiapkan perangkat
pembelajaran
- Masuk kelas tepat waktu
- Membawa sumber ajar
Metode dan media - Metode yang digunakan
pembelajaran menarik
- Metode yang digunakan
sesuai dengan materi
- Media yang digunakan
menarik
- Media yang digunakan
sesuai dengan materi
Pendekatan - Kontekstual

Sumber ajar - Buku


92

- Internet

- Lingkungan
Siswa Minat siswa dalam - Siswa masuk kelas tepat
belajar waktu
- Siswa antusias dalam
belajar
- Siswa memiliki buku
sumber belajar
- Siswa mengikuti
pelajaran dengan baik
- Siswa mengumpulkan
tugas tepat waktu
Aktivitas siswa dalam - Siswa mengerjakan tugas
pembelajaran - Siswa betanya dan
menjawab
- Siswa melakukan diskusi
- Siswa mengemukakan
pendapat
Hasil belajar siswa - Hasil latihan
- Hasil ulangan
- Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) siswa
Kesulitan belajar - Teori kimia
- Perhitungan kimia
Sumber belajar - Buku
- Internet
- Lingkungan
93

Lampiran 11

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Guru


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas pendukung - Terdapat ruang


kegiatan belajar perpustakaan
mengajar - Terdapat laboratorium
IPA
Kelengkapan - Alat-alat kimia
laboratorium IPA - Bahan-bahan kimia
- Ruang asam
- Cerobong asap
- Tersedianya wastafel
- Adanya laboran
Frekuensi penggunaan - Dalam setengah semester
laboratorium IPA - Dalam satu semester
Pengajar Penunjang pengajaran - Pembuatan RPP
- Penggunaan panduan
pembuatan RPP
- Pengalaman mengajar
- Pendidikan pengajar
Metode dan media - Pemilihan metode dan
pembelajaran media
- Variasi metode dan
media
- Penggunaan pendekatan
inkuiri
- Efektifitas penggunaan
94

metode dan media dalam


hasil belajar

Pendekatan - Pengkaitan materi dengan


kehidupan sehari-hari
- Pemanfaatan lingkungan
dalam pembelajaran
Kendala mengajar - Fasilitas
- Siswa
- Materi

Siswa Hasil belajar siswa - Rata-rata hasil belajar


kimia siswa
- Pencapaian kriteria
ketuntasan minimum
Sikap Siswa - Sikap siswa saat guru
menjelaskan materi
- Respon siswa saat guru
memberikan tugas
95

Lampiran 12

Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Siswa


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Variabel Indikator Item

Sarana prasarana Fasilitas pendukung - Terdapat ruang


kegiatan belajar perpustakaan
mengajar - Terdapat laboratorium
IPA
Kelengkapan - Alat-alat kimia
laboratorium IPA - Bahan-bahan kimia
- Ruang asam
- Cerobong asap
- Tersedianya wastafel
- Adanya laboran
Frekuensi penggunaan - Dalam setengah semester
laboratorium IPA - Dalam satu semester

Pengajar Dalam mengajar - Penggunaan metode dan


media
- Variasi dalam mengajar
- Pengkaitan materi kimia
dengan kehidupan sehari-
hari

Siswa Minat Siswa - Antusias dalam belajar


- Mengerjakan tugas
- Memperhatikan guru
Aktivitas siswa - Bertanya
- Menjawab
- Berdiskusi
96

Hasil belajar siswa - Hasil latihan


- Hasil ulangan
- Pencapaian kriteria
ketuntasan minimum
- Usaha peningkatan hasil
belajar
- Pengaruh penggunaan
metode mengajar
terhadap hasil belajar
Kesulitan belajar - Pemahaman terhadap
materi
- Fasilitas yang kurang
mendukung
Sikap siswa - Sikap siswa saat guru
menjelaskan
- Sikap siswa pada saat
diberikan tugas
97

Lampiran 13

Lembar Observasi
(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang


Kelas : XI IPA-3
Materi : Struktur Atom
Guru : Rahma Aryanti, ST.
Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran dan fasilitasnya

Berilah tanda silang (x) dalam lembar observasi!


No Sub Indikator Pernyataan Ya Tidak Keterangan
pokok
1 Sarana Fasilitas 1. Terdapat X Ruang kelas
Prasarana penunjang ruangan kelas cukup memadai
kegiatan belajar 2. Terdapat X Bahan dan alat
mengajar laboratorium IPA yang tersedia
belum lengkap
3. Terdapat X Ketersediaan
perpustakaan buku masih
terbatas
4. Tersedianya X
LCD
Kelengkapan 5. Terdapat ruang X
laboratorium IPA asam
6. Tersedianya X
wastafel
7. Terdapat X
cerobong asap
8. Adanya alat-alat X Belum lengkap
kimia
9. Adanya bahan- X Belum lengkap
bahan kimia
10. Adanya laboran X
2 Pengajar Persiapan 11. Menyiapkan X
mengajar perangkat
pembelajaran
12. Masuk kelas X
tepat waktu
13. Membawa buku X
sumber belajar
Metode/Model 14. Metode yang X Metode
Pembelajaran digunakan ceramah
menarik
15. Metode yang X
digunakan
sesuai dengan
98

materi
Media 16. Media yang X
digunakan
menarik
17. Media yang X
digunakan
sesuai dengan
materi
Pendekatan 18. Pengajaran X Sesekali guru
dengan mengkaitkannya
menggunakan dengan
pendekatan lingkungan
kontekstual sehari-hari
Sumber ajar 19. Buku sebagai X
sumber ajar
20. Internet sebagai X
sumber ajar
21. Lingkungan X
sebagai sumber
ajar
3 Siswa Minat siswa 22. Siswa masuk X
dalam belajar kelas tepat
waktu
23. Siswa antusias X Beberapa siswa
dalam belajar terlihat
menjawab soal-
soal kimia
24. Siswa memiliki X LKS dan buku
buku sumber paket
belajar
25. Siswa X
mengikuti
pelajaran
dengan baik
26. Siswa X
mengumpulkan
tugas tepat
waktu
Aktivitas siswa 27. Siswa X
dalam mengerjakan
pembelajaran tugas
28. Siswa bertanya X Hanya beberapa
dan menjawab siswa yang
dapat
menjawab.
29. Siswa X
melakukan
diskusi
30. Siswa X
99

mengemukakan
pendapat
Hasil belajar 31. Terdapat hasil X
latihan Belum
mencapai
ketuntasan
32. Terdapat hasil X
ulangan
33. Tercapainya X Hanya 35%
nilai KKM siswa yang
mencapai KKM
Kesulitan belajar 34. Siswa X
mengalami
kesulitan dalam
hal perhitungan
kimia
35. Siswa X
mengalami
kesulitan dalam
teori kimia
Sumber belajar 36. Buku sebagai X LKS dan buku
sumber belajar paket
37. Internet sebagai X
sumber belajar
38. Lingkungan X
sebagai sumber
belajar
100

Lampiran 14

Lembar Wawancara Guru


(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang


Kelas : XI IPA-3
Guru : Rahma Aryanti, ST.
Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran dan hasil yang
dicapai

1. Siapa nama ibu?


Jawab : Rahmah Aryanti
2. Dikelas berapa ibu mengajar?
Jawab : Saya mengajar di kelas X dan XI
3. Sudah berapa lama ibu mengajar kelas XI?
Jawab : Sudah sembilan tahun
4. Sarana dan prasarana apa yang ada di sekolah ini untuk mendukung kegiatan
pembelajaran?Apakah terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan?
Jawab : Laboratorium IPA dan perpustakaan ada, namun karena fasilitas
laboratorium dan perpustakkan masih baru, jadi tersediaannya masih sedikit dan
belum lengkap
5. Bagaimana kelengkapan alat dan bahan di laboratorium kimia?
Jawab : Baik bahan maupun alat masih belum lengkap
6. Apakah terdapat ruang asam, cerobong asap dan wastafel di laboratorium?
Jawab : Belum ada
7. Apakah ada tenaga laboratoriumnya?
Jawab : Ada
8. Seberapa sering ibu menggunkan laboratorium dalam proses belajar kimia?
Jawab : Belum pernah menggunakan laboratorium, selain karena bahan dan
alatnya belum lengkap, waktunya tidak cukup untuk mengejar materi jika harus
melakukan praktikum.
9. Apakah ibu membuat perencanaan pelaksanaan belajar sebelum mengajar?
Jawab : Iya
10. Perencanaan seperti apa yang ibu siapkan sebelum mengajar?
Jawab : Perencanaan yang ideal sekali sih tidak, tetapi disesuaikan dengan latar
belakangnya, SK-KD, tujuan yang akan dicapai dan indikatornya sesuai dengan
aturan yang baku.
11. Apakah ibu menggunakan panduan untuk membuat perencanaan mengajar?
Jawab : Iya, mengikuti aturan yang ada dari pusat tetapi tetap menyesuaikan
dengan lingkungan karena mengacu pada KTSP.
12. Bagaimana jika pengajaran ibu tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah
dibuat?
101

Jawab : Biasanya jika rencana pengajarannya tidak sesuai, ibu menambah


waktunya pertemuannya diluar jam pelajaran misalnya sehabis pulang sekolah,
agar indikatornya tetap tercapai.
13. Bagaimana minat dan motivasi siswa diikelas ini?
Jawab : Untuk minat dan motivasi mereka cukup bagus, itu terlihat dari antusias
mereka dalam proses pembelajaran yang banyak menjawab maju kedepan.
14. Apakah kendala ibu dalam mengajar kimia dikelas ini?
Jawab : Kendalanya dalam mengajar adalah sarana prasarana, terlebih jika harus
menjelaskan materi-materi yang abstrak.
15. Metode dan media apa yang ibu gunakan dalam proses belajar mengajar
dikelas?Mengapa ibu memilih metode dan media tersebut?
Jawab : Metode yang biasa digunakan ceramah dan untuk media biasanya
dikondisikan pada keterbatasan penyediaan alat-alat maupun bahan.
16. Apakah metode dan media yang ibu berikan dalam proses belajar bervariasi?
Jawab : Dalam pemilhan metode dan media pembelajaran ibu kembali lagi
disesuaikan dengan keadaannya, kadang jika ingin menggunakan metode dan
media tertentu kita harus mempersiapkannnya, tetapi ibu masih belum punya
waktu untuk melakukan hal itu, jadi ibu biasanya menggunakan metode dan
media yang biasanya tetapi tetap memperhatikan indikator ketercapaian siswa
dalam belajar.
17. Dalam proses pembelajaran, apakah ibu sering mengkaitkan materi kimia
dengan kehidupan sehari-hari?
Jawab : Iya cukup sering, karena biasanya jadi lebih menarik perhatian siswa.
18. Apakah ibu pernah menggunkan pendekatan inkuiri?
Jawab : Belum pernah.
19. Menurut ibu efektif tidak penggunaan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran?
Jawab : Menurut ibu untuk aktifitas pastinya cukup efektif, karena siswa akan
dapat lebih berinteraktif baik dalam bekerja sama maupun dalam menggunakan
alat dan bahan dalam praktikum. Siswa akan lebih bersemangat dan lebih
mengingat konsep-konsep yang ditemukan dalam praktikum, sehingga
kemungkinannya akan memperngaruhi hasil belajar siswa.
20. Materi apa yang sulit jika dilihat dari hasil belajar tahun kemarin?contohnya?
Jawab : materi yang berhubungan dengan perhitungan, seperti kesetimbangan,
menentukan pH pada larutan asam basa.
21. Untuk materi larutan asam basa, metode seperti apa yang ibu gunakan untuk
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar kimia?dan bagaimana hasilnya?
Jawab : Untuk materi asam basa, biasanya ibu menggunkan metode gabungan
dengan ceramah dan tanya jawab. Untuk hasil belajar siswa dalam materi
larutan asam basa masih dibawah KKM 70.
22. Menurut ibu cocok tidak pendekatan inkuiri diterapkan pada materi asam basa?
Jawab : Dilihat dari materinya, asam basa kelihatannya cocok dan sesuai.
Karena khusus pada KD memang diharapkan siswa dapat memahami factor-
faktor laju reaksi melalui sebuah percobaan.
102

23. Bagaimana sikap siswa saat ibu menjelaskan materi dikelas?


Jawab : yah, yang ibu lihat mereka lebih banyak memperhatikan dan cukup
antusias dalam belajar.
24. Bagaiman respon siswa saat ibu memberikan tugas?
Jawab : Mereka mengerjakannnya dengan baik.
25. Menurut ibu apakah siswa mengalami kesulitan belajar?dalam hal teori atau
hitungan?
Jawab : Untuk teori secara keseluruhan mereka bisa mengerti, namun untuk
perhitungan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan.
26. Bagaimana dengan hasil belajar kimia siswa kelas XI ini?
Jawab : Untuk materi yang bersifat teori yang mudah dipahami, secara
keseluruhan hasil belajar siswa telah mencapai KKM, tetapi untuk teori yang
masih abstrak dan perhitungan kimia hasil belajar siswa masih belum mencapai
ketuntasan.
27. Menurut ibu apakah yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya nilai kimia siswa
dikelas ini?
Jawab : Yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kimia siswa kembali lagi
kepada masing-masing siswanya dalam menerima materi yang diberikan dan
cara guru tersebut menjelaskan.
28. Evaluasi belajar seperti apa yang ibu gunakan dalam melihat pemahaman dan
penguasaan materi pada siswa?
Jawab : Untuk evaluasi biasanya ibu hanya menggunakan tes tulis, seperti tugas-
tugas yang diberikan dan ulangan harian siswa.
103

Lampiran 15

Lembar Wawancara Siswa


(Studi Pendahuluan)

Nama Sekolah : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang


Kelas : XI-IPA 3
Guru : Rahma Aryanti, ST.
Tujuan : Mengetahui proses pembelajaran

1. Siapa nama kamu?


Jawab :
Nigusti Ayu Putu Dinajayanti
Diah Novita Wulandari
2. Bidang studi apa yang paling kamu suka?mengapa?
Biologi, karena guru yang mengajarnya asyik dan cara menjelaskannya
membuat saya mudah mengerti.
Biologi, karena materinya tidak sulit seperti fisika atau kimia.
3. Apakah kamu menyukai pelajaran kimia?mengapa?
Jawab :
Suka, karena guru yang mengajarnya baik, jika tidak mengerti beliau terus
menjelaskan.
Suka, karena sejauh ini materinya masih gampang, tetapi tidak tau ke depannya
jika ada materi yang sulit.
4. Apa yang memotivasi kamu dalam belajar kimia?
Yang membuat saya termotivasi adalah gurunya.
Yang memotivasi saya dalam belajar kimia karena dalam menngajar gurunya
sering mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bagaimana minat kamu dalam belajar kimia?
Jawab :
Saya suka mengerjakan soal kimia, apabila disuruh maju mengerjakan di papan
tulis.
Saya juga suka mengerjakan soal kimia khususnya kalau disuruh maju
mengerjakan di papan tulis.
6. Fasilitas apa yang ada disekolahmu untuk menunjang kamu dalam belajar? Apakah
terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan?
Jawab :
Ada, perpustakaan dan laboratotium IPA.
Ada, perpustakaan dan laboratorium IPA, namun kami tidak tahu, karena belum
pernah praktikum kimia di laboratorium.
7. Menurut kamu laboratorium kimia di sekolah kamu lengkap tidak alat dan bahan-
bahannya?
104

Jawab :
Saya tidak tahu
Setahu saya tidak lengkap
8. Bagaimana dengan alat-alat kimia di laboratorium IPA, apakah lengkap seperti
cerobong asap, ruang asam dan wastafel??
Jawab:
Saya tidak tahu
Sepertinya tidak ada
9. Apa kamu sering menggunakan laboratorium kimia pada saat pembelajaran kimia?
Jawab :
Belum pernah
Belum pernah
10. Bagaimana tanggapan kamu mengenai pengajaran guru kimia?
Jawab :
Asyik, karena menjelaskannya secara pelan-pelan sampai saya mengerti.
Bagus, guru yang menjelaskannya tegas walaupun terkadang sering bercanda
dan penjelasannya juga mudah dipahami.
11. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru kimia dikelasmu?
Jawab :
Ceramah, karena guru hanya menjelaskan materi yang ada dibuku.
Metode yang biasa digunakan seperti ceramah dan tanya jawab.
12. Apakah guru kimiamu sering mengunakan media pembelajaran dalam proses
belajar?
Jawab :
Tidak pernah, hanya papan tulis dan spidol.
Belum pernah
13. Media apa yang biasa digunakan guru kimiamu?
Jawab :
Tidak ada media yang berhubungan dengan pelajaran kimia, yang digunakan
hanya papan tulis dan spidol.
Papan tulis dan spidol
14. Apakah guru kimiamu sering mengkaitkan materi kimia dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab :
Ya
Ya
15. Apakah kamu mengenal eksperimen atau praktikum?
Jawab :
Ya
Ya, kita melakukan percobaan bisa dalam kelas atau laboratorium
16. Apakah kamu pernah melakukan eksperimen ketika belajara kimia?
105

Jawab :
Tidak pernah, waktu kelas satu hampir pernah melakukan percobaan, kita juga
sudah membawa alat dan bahan masing-masing, tapi tidak jadi.
Belum pernah praktikum.
17. Menurut kamu apakah pembelajaran dengan melakukan eksperimen dapat
membantu kamu dalam mempelajari kimia?
Jawab :
Saya pikir bagus, jika kita melakukan eksperimen kita akan lebih aktif, tidak
sekedar membaca dari buku.
Pastinya dapat membantu, karena dengan melakukan percobaan sendiri, kita
akan lebih memahami materi.
18. Bagaimana dengan nilai kimia kamu?Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk
meningkatkan hasil belajar kimia?
Bagus, namun saat ulangan harian saya tidak yakin karena materi yang
dipelajarinya terkadang lupa kembali. Untuk usaha, biasanya saya bertanya
kepada teman, karena jika belajar sendiri malas.
Bagus, sejauh ini saya dapat mengerti. Usaha yang saya lakukan jika tidak
mengerti biasanya saya belajar sendiri dan bertanya kepada teman.
19. Bagaimna sikap kamu saat guru sedang memberikan materi?
Jawab :
Memperhatikan penjelasan guru
Memperhatikan
20. Apakah kalian sering melakukan diskusi saat belajar kimia?
Jawab :
Belum pernah
Untuk di depan kelas belum pernah, tapi dengan teman sebangku sering.
21. Apakah kamu sering bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru?
Jawab :
untuk menjawab pertanyaan, iya sering. Tapi untuk bertanya jarang.
Saya lebih sering menjawab pertanyaan yang diberikan dibandingkan bertanya.
22. Apakah guru kimia kamu sering memberikan tugas kimia?
Jawab :
Ya
Ya
23. Bagaimana sikap kamu saaat diberi tugas oleh guru?
Jawab :
Saya senang jika soal-soal yang diberikan bisa saya kerjakan, tapi jadi kesal
jika soal yang diberikannya sulit dikerjakan.
Senang, tapi suka sebal jika sudah kebanyakan.
24. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk memahami kimia dengan metode yang
telah digunakan oleh guru kimia saat mengajar?
Jawab :
Sejauh ini tidak, karena guru yang menjelaskannya detail.
Menurut saya cukup membuat saya paham.
106

25. Materi kimia apa yang kamu anggap sulit? Mengapa?


Jawab :
Materi biloks, karena masih bingung dalam penentuannya.
Hidrokarbon, karena guru yang menjelaskannya agak rumit.
107

Lampiran 16

Kesimpulan Hasil Observasi


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Observasi Kesimpulan

Fasilitas penunjang 1. Laboratorium IPA kurang Fasilitas kurang


kegiatan belajar lengkap menunjang kegiatan
mengajar 2. Terdapat perpustakaan dengan belajar mengajar
ketersediaan buku kimia yang
terbatas
Kelengkapan 1. Terdapat bahan kimia yang Laboratorium IPA
laboratorium IPA tidak lengkap kurang lengkap
2. Ketersediaan alat-alat
praktikum yang terbatas
Persiapan mengajar 1. Guru membuat RPP Guru kurang maksimal
2. Menggunakan sumber ajar mempersiapkan diri
3. Datang ke kelas kurang tepat dalam mengajar
waktu
Metode dan media 1. Metode yang digunakan Metode dan media yang
pembelajaran terbatas pada ceramah dan digunakan masih terbatas
tanya jawab dan kurang menarik
2. Tidak menggunakan media
pembelajaran
Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan Guru menggunakan
kontekstual dengan menerapkan pendekatan kontekstual
materi dalam kehidupan sehar-
hari
Sumber ajar 1. Guru hanya menggunakan buku Sumber belajar yang
dan lingkungan sebagai sumber digunakan kurang
108

belajar dimaksimalkan
Minat siswa dalam 1. Siswa masuk kelas tepat waktu Minat siswa dalam belajar
belajar 2. Siswa memiliki buku sumber kimia baik dan cukup
belajar terlihat antusias
3. Siswa mengikuti pelajaran
dengan baik
4. Siswa mengumpulkan tugas
Aktivitas siswa 1. Siswa tidak ada yang bertanya, Aktivitas siswa dalam
dalam pembelajaran namun siswa hanya menjawab kegiatan belajar baik
pertanyaan yang diberikan guru
2. Beberapa siswa berdiskusi
dengan teman sebangkunya
3. Siswa mengerjakan tugas
Hasil belajar siswa 1. Hasil ulangan harian siswa pada Hasil belajar belum
materi struktur atom belum mencapai ketuntasan
mencapai ketuntasan
Kesulitan belajar 1. Siswa mengalami kesulitan Siswa kesulitan belajar
belajar karena keterbatasan
informasi yang diterima hanya
dari guru dan buku
Sumber belajar 1. Siswa menggunakan buku LKS Sumber belajar terbatas
dan paket sebagai sumber hanya pada buku dan
belajar guru
2. Siswa memperoleh materi
terbatas pada guru
109

Lampiran 17

Kesimpulan Hasil Wawancara Guru


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Wawancara Kesimpulan

Fasilitas pendukung 1. Laboratorium IPA kurang Fasilitas kurang memadai


kegiatan belajar lengkap
mengajar 2. Terdapat perpustakaan dengan
ketersediaan buku kimia yang
terbatas
Kelengkapan 1. Terdapat bahan kimia yang Laboratorium IPA
laboratorium IPA tidak lengkap kurang lengkap
2. Ketersediaan alat-alat
praktikum yang terbatas
Frekuensi 1. Belum pernah melakukan Laboratorium IPA belum
penggunaan praktikum pernah digunakan
laboratorium IPA
Penunjang 1. Membuat RPP Guru mempersiapkan diri
pengajaran 2. Mempersiapkan bahan ajar sebelum pembelajaran
3. Pengalaman 5 tahun dalam
mengajar kimia
Metode dan media 1. Menggunakan metode ceramah, Metode dan media yang
pembelajaran tanya jawab dan diskusi digunakan masih terbatas
2. Tidak pernah menggunakan
media pembelajaran
Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan Pendekatan kontekstual
kontekstual dengan
mengkaitkannya dengan
110

kehidupan sehari-hari
Kendala mengajar 1. Sarana dan prasarana yang Terbatas pada sarana dan
masih terbatas prasarana
Hasil belajar siswa 1. Dalam pemberian soal/tugas Pada ulangan harian hasil
dikelas siswa mampu belajar siswa belum
mengerjakannya mencapai KKM
2. Pada ulangan harian hasil
belajar siswa belum mencapai
KKM
Sikap Siswa 1. Siswa memperhatikan Siswa aktif
2. Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru
3. Siswa tidak ada yang bertanya
dan hanya menjawab
111

Lampiran 18

Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa


Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Indikator Hasil Wawancara Kesimpulan

Fasilitas pendukung 1. Laboratorium IPA kurang Fasilitas kurang


kegiatan belajar lengkap memadai
mengajar 2. Terdapat perpustakaan dengan
ketersediaan buku kimia yang
terbatas
Kelengkapan 1. Terdapat bahan kimia yang tidak Laboratorium IPA
laboratorium IPA lengkap kurang lengkap
2. Ketersediaan alat-alat praktikum
yang terbatas
Frekuensi 2. Belum pernah melakukan Laboratorium IPA
penggunaan praktikum belum pernah
laboratorium IPA digunakan
Dalam mengajar 1. Siswa memahami materi dengan Penjelasan yang
metode yang diberikan diberikan guru baik dan
2. Guru pelan dan jelas dalam terbatas pada metode
mengajar ceramah dan tanya
3. Menghubungkan materi dengan jawab
kehidupan sehari-hari
4. Metode yang digunakan terbatas
pada ceramah, tanya jawab dan
diskusi
Minat Siswa 1. Siswa menganggap kimia Siswa kurang tertarik
pelajaran yang sulit dan kurang dalam pelajaran kimia
112

penerapan dalam kehidupan


sehari-hari
2. Hanya beberapa siswa yang
memiliki buku paket
Aktivitas siswa 1. Siswa menjawab pertanyaan Aktivitas siswa belum
guru optimal
2. belum pernah melakukan
kegiatan percobaan
3. berdiskusi untuk memahami
pelajaran yang sulit
Hasil belajar siswa 1. Hasil belajar siswa kurang baik Hasil belajar siswa
dalam ulangan harian masih kurang baik
2. Siswa melakukan belajar
bersama untuk mengingat dan
memahami pelajaran kimia
Kesulitan belajar 1. Siswa kesulitan dalam Siswa kesulitan untuk
mempelajari dan mengingat mengingat materi
pelajaran kimia kimia
2. Fasilitas yang kurang memadai
membuat siswa terbatas dalam
belajar kimia
Sikap siswa 1. Siswa memperhatikan pelajaran Siswa aktif
2. Siswa mengerjakan tugas
113

Lampiran 19

DAFTAR NILAI KIMIA SISWA KELAS XI IPA-3


TAHUN AJARAN 2011/2012

Materi : Asam Basa


Guru Bidang Studi : Rahma Aryanti, ST.
No. Nomor Induk Nama Nilai
1. 101110142 AHMAD SAEFUL ALAMI 68
2. 101110223 AHMAD YUDA KURNIA 55
3. 101110264 AINI NUR RAHMAWATI 65
4. 101110225 ANGGUN SABTIWI 90
5. 101110187 DIANA FITRI 50
6. 101110148 DITA HIDAYANTI 50
7. 101110120 FIRMANSYAH 50
8. 101110082 GRECIA GUSVIANA 75
9. 101110152 HERLISAH LASMAWATI 70
10. 101110154 IBNU SIDIQ UBAIDILLAH 53
11. 101110125 II HERAWATI 55
12. 101110269 IKA SARTIKA 40
13. 101110305 ILYAS RUKYAT 72
14. 101110084 LIA NOPIANTI 65
15. 101110309 M. SYAFIEK ARDIANSYAH 40
16. 101110273 MASWATUN RAJATUJUHRO 65
17. 101110232 MAYINDRI SUTIANAH 70
18. 101110165 MERSHAL ADHITYA ACHMADY 40
19. 101110132 NINA ROHANA 75
20. 101110234 NINA SANILA 40
21. 101110277 NUR FITRIANA 77
22. 101110090 NURSUPIAN 50
23. 101110172 RATNA SAGITA 63
24. 101110173 RINI ANGGRAENI 70
25. 101110316 ROBBY SYAHROJI 75
26. 101110280 SAEPUL HARIS 40
114

27. 101110250 SANI 95


28. 101110135 SITI ISTIKHAROH 70
29. 101110283 SITI JUHAERIAH 65
30. 101110179 SITI MALINAH 70
31. 101110287 SITI NURHAYANAH 65
32. 101110288 SITI NURLATIFAH 65
33. 101110290 SITI ROMELAH 60
34. 101110292 SITI SHELATUL AULIA 57
35. 101110255 SITI SURNIYATI 70
36. 101110216 SITI SUWI RAHAYU 70
37. 101110294 SUBHAKI 65
38. 101110137 SULASTIYAH 60
39. 101110335 TRI ADI IRAWAN 65
40. 101110258 WULAN OKTAVIANI 65
115

Lampiran 20

Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pendekatan Inkuiri


Pokok Bahasan Larutan Asam Basa
SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Kelas:
Kelompok Keterangan
Tahapan ..
No. Aspek yang diamati
SB B TB STB
1 Persiapan Absen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi
Melakukan motivasi
Menjelaskan kegiatan
pembelajaran
Memberikan arahan dan
penjelasan dalam tahapan
pembelajaran inkuiri
terbimbing
Menginformasikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
2 Memberikan Memberikan pertanyaan
pertanyaan kepada arahan kepada siswa
siswa. (Engage by
oriented question).
3 Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan
langkah dalam LKS mengenai prosedur kegiatan
pembelajaran dan
praktikum
4 Mengidentifikasi Membantu siswa dalam
permasalahan dari menentukan variabel yang
pertanyaan yang harus diamati.
dibuat
5 Mengevaluasi buku Menginformasikan untuk
dan sumber informasi membaca dasar teori yang
dan meriview relevan dengan percobaan
pegetahuan untuk yang akan dilakukan.
perumusan hipotesis. Membantu siswa dalam
merumuskan jawaban
sementara/hipotesis.
116

6 Merencanakan Meminta siswa membaca


penyelidikan/investig langkah kerja dengan teliti
asi. (evidence) Membantu siswa
menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan
Mengarahkan siswa untuk
membagikan tugas pada
masing-masing anggota
kelompok
Mengawasi dan
membimbing siswa dalam
melakukan percobaan
7 Menganalisis dan Membimbing siswa dalam
mengimpretasikan menghubungkan hasil
data. (explanation) percobaan dengan materi.
Mengarahkan siswa untuk
membuat Tabel hasil
percobaan.
Membimbing dan
membantu siswa dalam
membuat penjelasan.
8 Mengevaluasi hasil Membimbing siswa dalam
percobaan. (evaluasi) membandingkan hipotesis
dengan hasil yang diperoleh
Membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan
sementara.
9 Mempersentasikan Meminta siswa melakukan
dan mendiskusikan diskusi dan presentasi dari
hasil prakikum. hasil percobaan
(komunikasi) Mengarahkan siswa untuk
melakukan tanya jawab
10 Mengumpulkan hasil Menginformasikan untuk
percobaan mengumpulkan laporan
hasil percobaan

Kritik dan Saran:

117

Keterangan:

SB = Sangat Baik
B = Baik
TB = Tidak Baik
STB = Sangat Tidak Baik

Observer

( )
118

Lampiran 21

Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pendekatan Inkuiri


Pokok Bahasan Larutan Asam Basa
SMAN 11 Kabupaten Tangerang

Kelas:
Kelompok Keteran
Tahapan .. gan
No. Aspek yang diamati
SB B TB STB
1 Menjelaskan langkah Ketelitian dalam
dalam LKS memperhatikan isi LKS
2 Memberikan Ketepatan dalam membuat
pertanyaan kepada pertanyaan yang sesuai
siswa. (Engage by dengan arahan yang
oriented question). diberikan.
3 Mengidentifikasi Ketepatan menentukan
permasalahan dari variabel yang harus diamati.
pertanyaan yang
dibuat
4 Mengevaluasi buku Membaca dasar teori yang
dan sumber informasi relevan dengan percobaan
dan meriview yang akan dilakukan.
pegetahuan untuk Ketepatan siswa
perumusan hipotesis. menuliskan jawaban
sementara/hipotesis.
5 Merencanakan Ketelitian membaca
penyelidikan/investig langkah kerja
asi. (evidence) Menyiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan
Pembagian tugas pada
masing-masing anggota
kelompok
Ketepatan menggunakan
alat dan bahan
Kesesuaian siswa mengikuti
langkah kerja sesuai dengan
LKS
6 Menganalisis dan Kesesuaian siswa
mengimpretasikan menghubungkan hasil
data. (explanation) percobaan dengan teori.
119

Ketepatan siswa membuat


tabel hasil percobaan.

Kesesuaian siswa membuat


penjelasan hasil percobaan
7 Mengevaluasi hasil Ketepatan siswa
percobaan membandingkan hipotesis
(Evaluation) dengan data
Ketepatan siswa membuat
kesimpulan sementara
8 Mempersentasikan Keaktifan siswa melakukan
dan mendiskusikan presentasi dari hasil
hasil praktikum percobaan
(Communication) Keaktifan siswa berdiskusi
dan melakukan tanya
jawab.
9 Mengumpulkan hasil Ketepatan waktu
percobaan mengumpulkan hasil
percobaan

Kritik dan Saran:

Keterangan:

SB = Sangat Baik
B = Baik
TB = Tidak Baik
STB = Sangat Tidak Baik

Observer

( )
120

Lampiran 22

LKS Siklus I
Nama kelompok:
.
Lembar Kerja Siswa
(Larutan Asam Basa)

Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
Tujuan kegiatan
Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa berdasarkan identifikasi dari hasil
percobaan dan membuat bahan indikator asam basa.

Percobaan:
Pernyataan Pertanyaan
Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!
Hipotesis
Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan!
Alat dan Bahan
Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Percobaan 1 (Pengujian larutan dengan indikator kertas lakmus)


Cara Kerja 1:
1. Siapkan 7 gelas aqua dengan tinggi 3 cm dan 10 mL larutan uji coba (larutan
gula dan garam, air suling, cuka, air jeruk, air ditergen dan air sabun).
Kemudian beri label pada masing-masing gelas aqua sesuai dengan nama
larutannya.
121

2. Siapkan kertas lakmus merah/biru. Kemudian potong bagian kertas lakmus


dengan panjang 2 cm.
3. Ambil 10 mL sendok larutan uji coba menggunakan gelas ukur. Kemudian
masukkan ke dalam wadah yang masing-masing telah diberi label. Lalu
masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing-masing larutan.
4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus dan deskripsikan
hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:
1. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus merah menjadi biru?
..
..
2. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus biru menjadi merah?
..
..
3. Golongkanlah larutan tersebut ke dalam larutan asam dan basa!
..
..

Menganalisis/Menafsirkan Data
Buatlah tabel hasil pengamatan yang menunjukkan hubungan antara larutan
dengan indikator lakmus merah dan biru serta golongankan ke dalam asam/basa!
Membuat Kesimpulan
Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?
Membuat laporan
Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.
122

Percobaan:
Pernyataan Pertanyaan
Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!
Hipotesis
Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan!
Alat dan Bahan
Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Percobaan 2 (Menguji bahan indikator alam)


Cara kerja 2:
1. Menyiapkan 4 gelas aqua dengan diameter 3 cm dan sudah diberi label.
Menyiapkan20 mL perasan air jeruk dan 20 mL air sabun.
2. Menuangkan 10 mL masing-masing larutan kedalam wadah yang sudah diberi
label.
3. Siapkan ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu. Gerus masing-masing
kelopak bunga terompet dan sepatu. Setelah halus, tambahkan 10-20 mL air
suling ke dalam gerusan bunga terompet dan sepatu. Kemudian saring ekstrak
kelopak bunga menggunakan kertas saring.
4. Teteskan 5-10 tetes masing-masing ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu
ke dalam air jeruk dan air sabun.
5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun.
Deskripsikan hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:
1. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah
ditetesi oleh ekstrak bunga terompet!
..
..
123

2. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah
ditetesi oleh ekstrak bunga sepatu!
..
..
124

Lampiran 23

Siklus II
Nama kelompok:
.
Lembar Kerja Siswa
(Larutan Asam Basa)

Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
Tujuan kegiatan
Menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa.

Percobaan:
Pernyataan Pertanyaan
Tuliskan rumusan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan!
Hipotesis
Buatlah jawaban sementara dari pernyataan yang diberikan!
Alat dan Bahan
Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

Cara Kerja 1. Menentukan pH larutan.


1. Menyiapkan 2 gelas kimia yang telah diberi label A dan B.
2. Menyiapkan masing-masing larutan. Ambil 5 mL HCl 0,1 M, tuangkan ke
dalam masing-masing gelas A dan B.
3. Mengencerkan larutan dengan menambahkan aquades ke dalam gelas B hingga
volume larutan 50 mL.
125

4. Menyiapkan 2 indikator universal. Kemudian masukkan masing-masing


indikator universal ke dalam larutan A dan B.
5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada indikator universal dan
deskripsikan hasil pengamatanmu!
6. Catat pula masing-masing pH larutan yang ditunjukkan pada indikator
universal!

Pertanyaan:
1. Jelaskan perubahan warna dominan yang terjadi pada indikator universal
setelah dicelupkan ke dalam larutan A dan B!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Untuk memastikan pH pada indikator universal, hitunglah pH dari masing-
masing larutan A dan B dengan menggunakan rumus pH!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Bagaimana hubungan atara konsentrasi dengan pH larutan?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Menganalisis/Menafsirkan Data
Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara perubahan warna, konsentrasi
dan pH larutan!

Membuat Kesimpulan
Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?

Membuat laporan
Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.
126

Percobaan 2 (Mengetahui kekuatan asam dan basa)


Cara kerja 2:
1. Buatlah alat uji larutan elektrolit sesuai dengan gambar di bawah ini.
1) batu baterai
2) kabel penghubung
3) bola lampu
4) elektroda karbon
5) elektroda karbon
6) larutan yang diuji
7) gelas kimia

2. Siapkan 4 gelas plastik yang telah diberi label sesuai dengan nama masing-
masing larutan, yaitu HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan NH4OH
0,1 M.
3. Siapkan 80 mL masing-masing larutan, kemudian masukkan ke dalam gelas
plastik sesuai dengan label nama larutannya.
4. Uji coba larutan dengan menggunakan alat untuk menguji kekuatan asam dan
basa sesuai dengan gambar di atas.
5. Perhatikan yang terjadi pada lampu dan deskripsikan hasil pengamatanmu!

Pertanyaan:
1. Apakah terdapat perbedaan nyala lampu yang dihasilkan oleh masing-masing
larutan asam dan basa? Jelaskan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Apa yang menyebabkan nyala lampu pada masing-masing larutan asam dan
basa berbeda?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
127

3. Hitunglah pH dari masing-masing larutan asam dan basa!


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Menganalisis/Menafsirkan Data
Buatlah tabel yang menunjukkan perbandingan hubungan antara kekuatan
masing-masing larutan dengan arus listrik dan nyala lampu yang diberikan.

Membuat Kesimpulan
Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima?

Membuat laporan
Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini.
Lampiran 24

Siklus 1 (pertemuan 1&2)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : XI / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan ke :1&2

Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat


1. Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan.
2. Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan.
3. Membuat bahan indikator alami untuk mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa.
4. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius.
128
5. Menghubungan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa.
6. Menyebutkan contoh zat bersifat asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa
II. Uraian Materi Pembelajaran
Pengertian larutan asam basa
Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam marmer, dan berbagai bahan
lain), sedangkan larutan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Menurut
Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH di
dalam air.
Contoh senyawa yang tergolong asam dan basa menurut teori Arrhenius adalah sebagai berikut:
a. Asam: HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa
asam.
HCl(g) H+ (aq) + Cl- (aq)
H2SO4(aq) 2H+ (aq) + SO42 (aq)
b. Basa: NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan dan Al(OH)3. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion OH dan
ion positif sisa basa.
NaOH(aq) Na+ (aq) + OH- (aq)
Ca(OH)2 (aq) Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hidrogen (H) dan rumus kimia basa harus mengandung
gugus hidroksil (OH).
Contoh senyawa asam dan basa lain dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

129
a. Asam: Asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, asam lambung dan sebagainya.
b. Basa: kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan sebagainya.

Larutan Asam, Basa, dan Netral


Berdasarkan penyelidikan, dapat diketahui bahwa ionisasi air bersifat endoterm dan berkesetimbangan. Persamaan reaksinya
sebagai berikut.
H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq)

Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut.

Kc = [H+] [OH-]
[H2O]

Karena air adalah zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan dapat dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga
persamaan tetapannya menjadi:
Kw = [H+] [OH-]
Tetapan kesetimbangan ini disebut tetapan ionisasi air, dilambangkan dengan Kw.
Pada 25C, nilai Kw = 1,0 1014 dan pada 37C nilai Kw = 2,5 10. Dengan kata lain, ionisasi air bersifat endoterm.
Berdasarkan nilai Kw, konsentrasi ion H+ dan ion OH dalam air dapat dihitung. Misalnya: [H+] = [OH] = x maka
Kw = [x] [x] = 1,0 1014, atau x = 1,0 10-7
Jadi, konsentrasi ion H+ dan OH hasil ionisasi air pada 25C masing - masing sebesar 1,0 107.
Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH, yakni [H+] = [OH],
larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni). Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam jika

130
konsentrasi H dalam larutan meningkat. Artinya, jika dalam larutan terdapat [H+] >[OH], larutan bersifat asam. Sebaliknya,
jika dalam larutan [H+] < [OH-], larutan bersifat basa. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan yaitu:
Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam.
Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa.
Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral

III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Inkuiri
Metode : Diskusi dan Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Kegiatan


Pertemuan ke-1
Kegiatan Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 30 menit
2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru
3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan 3. Menyimak penjelasan dari guru
dilakukan.
4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru
pembelajaran dan materi yang akan dibahas
yaitu:

131
a. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat
mendeskripsikan pengertian larutan asam
basa dan menentukan larutan yang bersifat
asam, netral dan basa, serta dapat
memberikan contoh-contohnya dalam
kehidupan sehari-hari
b. Materi yang akan dibahas yaitu pengertian
larutan asam basa dan penentuan larutan
asam, netral dan basa serta contoh-contoh
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru:
berkenaan dengan apersepsi dan motivasi
Apersepsi Apersepsi
Siapa diantara kalian yang tahu rasa asam Menjawab: rasanya masam. Benda yang
cuka? Apa yang terjadi jika cuka tersebut terkena cuka tersebut bisa menjadi
mengenai sebuah benda yang terbuat dari berkarat.
logam?
Motivasi Motivasi
Salah satu sifat asam adalah korosif, yaitu suatu Menyimak penjelasan guru dan
zat yang dapat merusak benda-benda yang termotivasi

132
terbuat dari logam, perusakan logam ini lebih
dikenal dengan istilah korosi atau karat. Pada
peristiwa korosi logam tersebut mengalami
oksidasi yang menyebabkan logam tersebut
mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Dengan mempelajari larutan asam basa kita
dapat mengetahui sifat serta menggolongkan
macam-macam larutan berdasarkan
karakteristik dari zat asam maupun basa.
6. Membagikan soal pretest 6. Menjawab soal pretest

133
Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan 50 menit
secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk kelompoknya masing-masing (terdiri
pada pertemuan sebelumnya. dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok).
8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada 8. Membaca dan memperhatikan LKS
kelompok 1 sampai 8. yang berisi tujuan praktikum, alat dan
bahan, cara kerja yang akan dilakukan,
hasil pengamatan dan pertanyaan.
9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan
praktikum dan LKS. memperhatikan LKS.
a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan
pertanyaan dan hipotesis. praktikum,perumusan pertanyaan
dan hipotesis.
b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru.
c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru
dicatat. dan mencatat hal penting.
d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan d. Memperhatikan penjelalasan guru.
lapangan.
e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan e. Melakukan diskusi dengan teman
teman yang ada didekatnya. kelompok maupun teman yang ada
didekatnya.
10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan

134
(Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang
Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan.
Indikator asam dan basa (lakmus merah dan Bagaimana pengaruh larutan asam dan
biru) merupakan salah satu alat yang dapat basa terhadap indikator asam dan basa?
digunakan untuk mengetahui perbedaan larutan
asam dan basa. Apakah yang terjadi jika
indikator tersebut diuji cobakan pada larutan
asam dan basa?
11. Membimbing siswa mengidentifikasi 11. Mengidentifikasi permasalahan dari
permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. pertanyaan yang dibuat.
- Membantu siswa dalam menentukan - Menentukan variabel yang harus
variable yang harus diamati. diamati.
12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 12. Mengevaluasi buku dan sumber
dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali
pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh.
a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan
membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan
percobaan. dilakukan.
b. Membantu siswa dalam merumuskan b. Menuliskan jawaban
jawaban sementara/hipotesis. sementara/hipotesis.
Adapun hipotesisnya sebagai

135
berikut:
Larutan asam adalah suatu zat yang
dapat memerahkan lakmus biru.
Sedangkan larutan basa adalah
suatu zat yang dapat membirukan
lakmus merah.
13. Membimbing siswa dalam merencanakan 13. Merencanakan penyelidikan/
penyelidikan/investigasi dan melaksanakan investigasi.
percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan
data. (Evidence)
a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja.
dengan teliti
b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat b. Menyiapkan alat dan bahan
dan bahan percobaan yang dibutuhkan. percobaan yang dibutuhkan.
- menyiapkan alat berupa 7 gelas
aqua, menyiapkan 14 lembar
kertas lakmus (7 lembar lakmus
merah dan 7 lembar lakmus biru)
dengan panjang 2 cm.
- Mempersiapkan bahan
praktikum berupa larutan gula

136
dan garam, cuka, air jeruk, air
sabun, air suling, minuman soda
dan air ditergen.
c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masing-
pada masing-masing anggota kelompok. masing anggota kelompok.
d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam d. Melaksanakan percobaan/
melaksanakan percobaan/eksperimen. eksperimen.
- Menggunakan alat dan bahan
dalam melakukan percobaan.
- Memperhatikan dan mengikuti
langkah kerja sesuai dengan
LKS yang diberikan dengan
langkah kerja sebagai berikut,
yaitu mengambil 10 mL
larutan percobaan yang akan
diamati dan tuangkan ke
dalam masing-masing wadah
yang berbeda dan telah diberi
label sesuai dengan nama
larutan, kemudian masukkan
kertas lakmus ke dalam

137
masing-masing larutan
tersebut (1 lembar lakmus
merah dan 1 lembar lakmus
biru). perhatikan apa yang
terjadi dan deskripsikan hasil
pengamatanmu!
- Mengamati percobaan yang
berlangsung dengan teliti.
14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan 14. Menganalisis dan mengimpretasikan
mengimpretasikan data dan menguji hasil yang data.
diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)
a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan.
catatan lapangan
b. Membimbing siswa dalam b. Menghubungkan hasil percobaan
menghubungkan hasil percobaan dengan dengan materi.
materi.
c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel c. Membuat tabel hasil percobaan.
hasil percobaan. Tabel Percobaan Larutan Asam dan
Basa.

138
Perubahan
Bahan uji Asam/Basa/
No warna
coba Netral
LM LB
Larutan
1 gula merah biru netral

Larutan
2 merah biru netral
garam
3 Cuka merah merah asam
4 Air jeruk merah merah asam
Air
5 biru biru basa
detergen
6 Air sabun biru biru basa
7 Coca-cola merah merah asam
d. Membimbing dan membantu siswa dalam d. Membuat penjelasan hasil percobaan
membuat penjelasan. yang diperoleh, yaitu:
Hasil pengamatan berupa gambaran
deskripsi mengenai bahan yang di
uji cobakan menggunakan kertas
lakmus sebagai indikator, yaitu pada
air gula dan garam ternyata tidak ada
perubahan warna pada kertas
lakmus, sehingga dapat disimpulkan
bahwa air gula dan garam bersifat
netral. Pada air jeruk, cuka dan
minuman soda terjadi perubahan
warna pada lakmus biru menjadi
warna merah namun terjadi
139
perubahan warna pada lakmus
merah. Pada air sabun dan ditergen
tidak terjadi perubahan warna pada
lakmus biru namun terjadi
perubahan warna pada lakmus
merah menjadi warna biru.
15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan
membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan.
a. Membimbing siswa dalam membandingkan a. Membandingkan hipotesis dengan
hipotesis dengan hasil yang diperoleh hasil yang diperoleh.
b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan sementara.
kesimpulan sementara.
16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan
mendiskusikan hasil praktikum (masing- hasil prakikum.
masing kelompok). (Comunication)
a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan
percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain
masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal
satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama
persentasi berlangsung.
b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab

140
tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok
tentang hasil dari eksperimen mereka. lain.
17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru.
tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan
menghubungkannya dengan teori asam basa.
Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 18. Memperhatikan guru 10 menit
19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 19. Mengumpulkan hasil laporan
20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru
pembelajaran berikutnya, yaitu indikator bahan
alam.
21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah
Hamdallah

Pertemuan ke-2
Kegiatan Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 10 menit
2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru
3. Menjelaskan kepada siswa kegiatan 3. Menyimak penjelasan guru
pembelajaran yang akan dilakukan
4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru

141
pembelajaran dan materi yang akan dibahas:
a. Tujuan pembelajaran
Melalui eksperimen siswa mengetahui
pengertian larutan asam basa dan mengetahui
cara membuat indikator bahan alam.
b. Materi yang akan dipelajari adalah pengertian
larutan asam basa berdasarkan hasil
percobaan sebelumnya, indikator asam basa
dan membuat indikator asam basa dari bahan
alam.
5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru:
berkenaan dengan:
Apersepsi Apersepsi
Selain kertas lakmus, tahukah kalian bahwa Menjawab: bahan yang memiliki pigmen
bahan-bahan alam yang ada disekeliling kita warna yang mencolok.
ternyata dapat digunakan sebagai indikator asam
dan basa, bahan ini disebut dengan bahan
indikator alam. Ada yang tahu bahan seperti apa
yang dapat kita gunakan sebagai bahan
indikator?

142
Motivasi Motivasi
Karakteristik bahan yang dapat kita gunakan Menyimak penjelasan guru dan
sebagai bahan indikator alam yaitu memiliki termotivasi
warna yang mencolok, hal ini dikarenakan
pigmen warna pada bahan tersebut. Namun tidak
semua bahan dengan warna mencolok dapat
digunakan sebagai indikator, hanya bahan yang
dapat memberikan perubahan warna yang
berbeda ketika berada dalam lingkungan asam
dan lingkungan basa yang dapat kita gunakan.
Inti 6. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung 6. Duduk dengan kelompok masing- 50 menit
dengan kelompok masing-masing. masing.
7. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada 7. Membaca dan memperhatikan LKS yang
kelompok 1 sampai 8. berisi tujuan praktikum, alat dan bahan,
cara kerja yang akan dilakukan, hasil
pengamatan dan pertanyaan.
8. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 8. Menyimak penjelasan guru dan
praktikum dan LKS. memperhatikan LKS.
a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan
masalah dan hipotesis. praktikum,dan hipotesis.
b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru.

143
c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dan
dicatat. mencatat hal penting.
d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan d. Memperhatikan penjelalasan guru.
lapangan.
e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan e. Melakukan diskusi dengan teman
teman yang ada didekatnya. kelompok mapun teman yang ada
didekatnya.
9. Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage 9. Memperhatikan dan membuat
by oriented question). pertanyaan.
Adapun pertanyaannya sebagai berikut, Dapatkah ekstrak mahkota bunga
Indakator bahan alam dapat terbuat dari bahan- sepatu dan terompet bertindak sebagai
bahan alami yang memiliki pigmen warna yang indikator?
mencolok. Bunga sepatu dan bunga terompet
memiliki warna yang berbeda namun sama-sama
memiliki warna yang mencolok. Apakah yang
terjadi apabila kedua bunga tersebut kita ekstrak
kemudian ekstrak bunga tersebut ditetesi oleh
larutan asam dan basa? Apakah akan terjadi
perubahan warna pada ekstrak tersebut?
10. Membimbing siswa mengidentifikasi 10. Mengidentifikasi permasalahan yang
permasalahan. diberikan.

144
- Membantu siswa dalam menentukan - Menentukan variabel yang harus
variabel yang harus diamati. diamati.
11. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 11. Mengevaluasi buku dan sumber
dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali
pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh.
a. Membantu siswa dalam menentukan materi a. Membaca dasar teori yang relevan
yang relevan. dengan percobaan yang akan
dilakukan.
b. Membantu siswa dalam menulis jawaban b. Menuliskan jawaban sementara/
sementara/hipotesis. hipotesis.
Adapun hipotesisnya sebagai
berikut, yaitu:
Ekstrak mahkota bunga terompet
dan bunga sepatu dapat bertindak
sebagai indikator bahan alam.
12. Membimbing siswa dalam merencanakan
12. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.
penyelidikan/investigasi dan melaksanakan
percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan
data. (Evidence)
a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja.
dengan teliti

145
b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat b. Menyiapkan alat dan bahan
dan bahan percobaan yang dibutuhkan. percobaan yang dibutuhkan.
Percobaan 2:
Bunga sepatu dan terompet
(masing-masing 5), 2 pipet tetes, 4
gelas aqua, kertas saring dan
lumpang/alu.
c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masing-
pada masing-masing anggota kelompok. masing anggota kelompok.
d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam d. Melaksanakan percobaan/
melaksanakan percobaan/eksperimen. eksperimen untuk mengumpulkan
data.
- Menggunakan alat dan bahan dalam
melakukan percobaan.
- Memperhatikan dan mengikuti
langkah kerja sesuai dengan LKS
yang diberikan dengan langkah kerja
sebagai berikut, yaitu :
menyiapkan 4 gelas aqua yang
telah diberi label, membuat
masing-masing ekstrak mahkota

146
bunga yaitu dengan menggerus
daun mahkota menggunakan
lumpang/alu. Setelah bunga
cukup halus, kemudian
ditambahkan 15-20 mL air
suling, digerus kembali hingga
cairan ekstrak bunga tersebut
keluar. Kemudian saring ekstrak
mahkota tersebut. Mengambil 5
mL ekstrak mahkota masukkan
masing-masing ke dalam
wadah, kemudian teteskan
beberapa tetes larutan hingga
terjadi perubahan warna, lihat
apa yang terjadi pada larutan
tersebut! Tulis hasil
pengamatanmu dan buatlah
tabel hasil pengamatan!
- Mengamati percobaan yang
berlangsung dengan teliti.

147
13. Membimbing siswa dalam menganalisis dan 13. Menganalisis dan mengimpretasikan
mengimpretasikan data dan menguji hasil yang data.
diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)
a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan.
catatan lapangan
b. Membimbing siswa dalam b. Menghubungkan teori dengan hasil
menghubungkan hasil percobaan dengan percobaan.
materi.
c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel c. Membuat tabel hasil percobaan.
hasil percobaan. Tabel Percobaan ekstrak mahkota
bunga.
Bahan
Ektrak
No. Air Air
bunga
jeruk sabun
1 K. Spatu Merah Hijau
2 Terompet Merah Hijau
d. Membimbing dan membantu siswa dalam d. Membuat penjelasan hasil
membuat penjelasan. percobaan yang diperoleh.
Pada hasil pengujian untuk bahan
mahkota bunga terompet diperoleh
data perubahan warna ekstrak yaitu
menunjukkan perbuhan warna pada
ekstrak mahkota bunga sepatu yaitu
148
dari ungu menjadi warna merah
setelah ditetesi air jeruk dan
berubah warna dari ungu menjadi
hijau setelah ditetesi minuman
soda. Pada mahkota bunga terompet
juga menunjukkan perbuhan warna
ekstrak mahkota bunga sepatu dari
ungu menjadi warna merah setelah
ditetesi air jeruk dan berubah warna
dari ungu menjadi hijau setelah
ditetesi minuman soda.
14. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 14. Mengevaluasi hasil percobaan dan
membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan.
a. Membimbing siswa dalam membandingkan a. Membandingkan hipotesis dengan
hipotesis dengan hasil yang diperoleh hasil yang diperoleh.
b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan smentara.
kesimpulan sementara.
15. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan 15. Mempersentasikan dan mendiskusikan
mendiskusikan hasil praktikum yang diperoleh hasil prakikum yang diperoleh:
(masing-masing kelompok). (Comunication)
a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan

149
percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain
masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal
satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama
persentasi berlangsung.
b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab
tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok
tentang hasil dari eksperimen mereka. lain.
16. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 16. Menyimak penjelasan guru.
tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan
menghubungkannya dengan teori indikator
bahan alam.
Akhir 17. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 17. Memperhatikan guru 30 menit
18. Membagikan soal posttest 18. Menjawab soal posttest
19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 19. Mengumpulkan laporan praktikum.
praktikum.
20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru.
pembelajaran berikutnya, yaitu konsep pH dan
pOH.
21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Membaca doa dan alhamdulillah.
hamdallah.

150
V. Sumber belajar
1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga
2. Internet

VI. Alat dan media pembelajaran


1. White board
2. Alat dan bahan eksperimen

VII. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Laporan penelitian
b. Tes tertulis
2. Bentuk instrument
a. Laporan penelitian kelompok
b. Uraian

151
Tangerang, 16 Februari 2013

Mengetahui,
Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti

( Rahma Aryanti, ST. ) ( Husnawati Nurullah )


NIM. 107016200777

152
Lampiran 25

Siklus 2 (pertemuan 3 & 4)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : XI / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Pertemuan ke :1&2

Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator:

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat


1. Mengetahui konsep pH dan pOH.
2. Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan.

153
3. Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah.
4. Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya.
I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa
II. Uraian Materi Pembelajaran
Konsep pH, pOH dan PKw
a. pH
Derajat atau tingkat keasaman (pH) larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi
ion H+ makin asam larutan. Konsep pH untuk menentukan konsentrasi ion dapat dinyatakan dengan negative logaritma
konsentrasi ion H+.
Persamaan:
pH = -log [H+]
dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus sebagai berikut.
Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = x x 10-n, maka pH = n log x
Sebailiknya, jika pH = n, maka [H+] = 10-n
b. pOH
Analogi dengan pH (sebagai cara menyatakan knsentrasi ion H+, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara
yang sama, yaitu pOH melalui persamaan berikut, yaitu:
pOH = -log [OH-]

154
Meskipun nilai [OH-] dapat dinyatakan pOH, tingkat kebasaan juga lazimnya dinyatakan dengan pH. Seperti telah dibahas
pada bagian sebelumnya, larutan basa mempunyai pH > 7. Semakin tinggi pH, makin bertambah sifat basa.
c. PKw
Air dapat terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH- menurut rekasi kesetimbangan berikut, yiatu:
H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq)
Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut.
Kc = [H+] [OH-]
[H2O]
Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan, maka hasil perkalian Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut
tetapan kesetimbangan air (Kw).
Kw = [H+] x [OH-]
Harga Kw pada berbagai suhu adalah 1 x 10-14
Harga Kw juga dapat menghubungkan antara pH dan pOH pada persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw). jika kedua ruas
persamaan ini diambil harga negative logaritmanya, diperoleh:
-log Kw = -log ([H+] x [OH-])
-log Kw = (-log [H+]) + (-log [OH-])
Dengan, p = -log, maka:

155
pKw = pH + pOH
atau
pH + pOH = pKw
pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14 (pKw = 14), maka pH + pOH = 14
d. Kekuatan asam
Zat elektrolit yang mengion sebagian besar kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang mengion sebagian kecil kita sebut
elektrolit lemah. Kekuatan asam dan basa akan dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi dan tetapan keseimbangan
ionisasinya.
Derajat ionisasi
Derajat ionisasi () adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula.
= jumlah zat yang mengion
jumlah zat mula-mula
Jika zat yang mengion sempurn, maka derajat ionisasinya = 1.
Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0.
Jadi, batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 < < 1
Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasinya besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat, sedangkan zat yang derajat
ionisasinya kecil (mendekati 0), disebut elektrolit lemah.
Tetapan ionisasi asam
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.

156
HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)
Tetapan keseimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam dan diberi lambang Ka.
Ka = [H+] [A-]
[HA]
Hubungan tetapan ionisasi asam (Ka) dengan derajat ionisasi () dapat ditulis sebagai berikut:

e. Kekuatan basa
Reaksi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Sedangkan reaksi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara
umum, reaksi asam lemah bervalensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:
LOH (aq) L+ (aq) + OH- (aq)
Tetapan setimbangan persamaan di atas disebut tetapan ionisasi basa (Kb).
Kb = [[L+] x [OH-]
[LOH]
Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi basa adalah sebagai berikut, yaitu:

157
III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Inkuiri
Metode : Diskusi dan Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Kegiatan


Pertemuan ke-1
Kegiatan Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 30 menit
2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru
3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang 3. Menyimak penjelasan dari guru
akan dilakukan.
4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru
pembelajaran dan materi yang akan dibahas
yaitu:
a. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat
mengetahui konsep pH, pOH dan pKw.
b. Materi

158
Materi yang akan dibahas yaitu konsep pH,
pOH dan pKw.
5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru:
berkenaan dengan apersepsi dan motivasi
Apersepsi Apersepsi
Siapa diantara kalian yang tahu jeruk nipis dan Berbeda, tingkat keasamannya dapat
asam cuka memiliki tingkat keasaman yang diketahui dari rasa jeruk nipis yang lebih
sama atau berbeda? Bagaimana cara kita masam dibandingkan dengan cuka.
menyatakan tingkat keasamannya?
Motivasi Motivasi
Asam cuka dan jeruk nipis memiliki tingkat Menyimak penjelasan guru dan
keasaman yang berbeda. Kita dapat termotivasi
mengetahui tingkat keasaman larutan dari
konsentrasi ion H+ yang terdapat didalamnya,
dan untuk mengetahui konsentrasi ion tersebut
kita dapat menentukannya dari derajat
keasaman larutannya atau disebut pH. Jeruk
nipis memiliki pH = 2,3 sedangkan asam cuka
pH nya = 2,9. Semakin kecil pH larutan maka

159
semakin asam dan semakin besar konsentrasi
ion H+ yang ada.
6. Membagikan soal pretest 6. Menjawab soal pretest
Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan 50 menit
secara berkelompok sesuai yang telah kelompoknya masing-masing (terdiri
dibentuk pada pertemuan sebelumnya. dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok).
8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) 8. Mengamati LKS (Lembar Kerja Siswa)
pada kelompok 1 sampai 8. yang berisi tujuan praktikum, alat dan
bahan, cara kerja, hasil pengamatan dan
pertanyaan.
9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan
praktikum dan LKS. memperhatikan LKS.
a. Menjelaskan tujuan praktikum, a. Memperhatikan tujuan praktikum,dan
perumusan masalah dan hipotesis. hipotesis.
b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru.
c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dan
dicatat dan bentuk catatan lapangan. mencatat hal penting.
d. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan d. Melakukan diskusi dengan teman
teman yang ada didekatnya. kelompok mapun teman yang ada

160
didekatnya.
10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan
(Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang
Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan.
Larutan A dengan konsentrasi 0,01 M Bagaimana pengaruh konsentrasi
memiliki pH = 2, sedangkan larutan B dengan terhadap pH larutan?
konsentrasi 0,001 M memiliki pH = 3.
Apakah yang menyebabkan kedua larutan
tersebut memiliki kekuatan pH yang berbeda?
11. Membimbing siswa mengidentifikasi 11. Mengidentifikasi permasalahan dari
permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. pertanyaan yang dibuat.
- Membantu siswa dalam menentukan - Menentukan variabel yang harus
variable yang harus diamati. diamati.
12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 12. Mengevaluasi buku dan sumber
dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali
pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh.
a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan
membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan
percobaan. dilakukan.

161
b. Membantu siswa dalam merumuskan b. Menuliskan jawaban sementara/
jawaban sementara/hipotesis. hipotesis.
Adapun hipotesisnya sebagai
berikut:
Pengaruh konsentrasi terhadap
larutan berbanding terbalik, jika
konsentrasi lebih besar maka pH
semakin kecil, dan jika
konsentrasinya kecil maka pH
semakin besar.
13. Membimbing siswa dalam merencanakan 13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.
penyelidikan/investigasi dan melaksanakan
percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan
data. (Evidence)
a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja.
dengan teliti
b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat b. Menyiapkan alat dan bahan
dan bahan percobaan yang dibutuhkan. percobaan yang dibutuhkan.
- menyiapkan alat praktikum, yaitu

162
pipet tetes, 2 gelas kimia yang
telah diberi label A dan B,
menyiapkan 2 kertas indikator
universal dan gelas ukur.
- Mempersiapkan bahan praktikum
berupa larutan HCl 0,1 M dan
aquades.
c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masing-masing
pada masing-masing anggota kelompok. anggota kelompok.
d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam d. Melaksanakan percobaan/
melaksanakan percobaan/eksperimen. eksperimen.
- Menggunakan alat dan bahan
dalam melakukan percobaan.
- Memperhatikan dan mengikuti
langkah kerja sesuai dengan
LKS yang diberikan dengan
langkah kerja sebagai berikut,
yaitu mengambil 5 mL larutan
HCl 0,1 M, masukkan ke dalam

163
gelas A dan B, kemudian
larutan A dibuat tetap,
sedangkan B diencerkan dengan
menambahkan aquades hingga
volumenya 50 mL. Kemudian
masukkan bagian bawah kertas
indikator universal. Perhatikan
apa yang terjadi? Deskripsikan
hasil pengamatanmu dan hitung
pH masing-masing larutan
tersebut!
- Mengamati percobaan yang
berlangsung dengan teliti.
14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan 14. Menganalisis dan mengimpretasikan
mengimpretasikan data dan menguji hasil data.
yang diperoleh dengan hipotesis.
(Explanation)
a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan.
catatan lapangan

164
b. Membimbing siswa dalam b. Menghubungkan hasil percobaan
menghubungkan hasil percobaan dengan dengan materi.
materi.
c. Mengarahkan siswa untuk membuat c. Membuat tabel hasil percobaan.
Tabel hasil percobaan. Tabel Percobaan Pengaruh
Konsentrasi Terhadap pH
Konsen Peruba
pH
No Larutan trasi han
larutan
HCl Warna
Ungu
1 A 0,1 M 1
muda
Ungu
2 B 0,01 M 2
tua
d. Membimbing dan membantu siswa dalam d. Menuliskan penjelasan hasil
membuat penjelasan. percobaan, yaitu:
Larutan A dengan konsentrasi 0,1 M
diperoleh hasil bahwa kertas indikator
universal mngalami perubahan warna
menjadi ungu muda dan pHnya = 1.
Sedangkan larutan B dengan
konsentrasi larutan 0,01 M yang

165
diperoleh melalui rumus pengenceran
larutan (V1 x M1 = V2 x M2).
Indikator universal yang diujikan
mengalami perubahan warna menjadi
ungu tua dengan pH = 2. Jadi,
semakin besar kosentrasi suatu larutan
maka pHnya akan semakin kecil, dan
larutan akan semakin masam.
15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan
membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan.
a. Membimbing siswa dalam a. Membandingkan hipotesis dengan
membandingkan hipotesis dengan hasil hasil yang diperoleh.
yang diperoleh
b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan sementara.
kesimpulan sementara.
16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan
mendiskusikan hasil praktikum (masing- hasil prakikum.
masing kelompok). (Comunication)
a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan

166
percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain
masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal
satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama
persentasi berlangsung.
b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab
tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok
tentang hasil dari eksperimen mereka. lain.
17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru.
tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan
menghubungkannya dengan konsep pH dan
pOH larutan.
Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 18. Memperhatikan guru 10 menit
19. Meminta siswa mengumpulkan laporan hasil 19. Mengumpulkan laporan hasil percobaan.
percobaan.
20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru
pembelajaran berikutnya, yaitu konsep
menghitung pH larutan, menentukan kekuatan
asam dan basa beserta derajat ionisasi dan
kesetimbangannya.

167
21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah
Hamdallah

Pertemuan ke-2
Kegiatan Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Guru Siswa waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 10 menit
2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru
3. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung 3. Duduk dengan kelompok masing-masing
dengan kelompok masing-masing
4. Menjelaskan kepada siswa kegiatan 4. Menyimak penjelasan guru
pembelajaran yang akan dilakukan
5. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 5. Menyimak penjelasan dari guru
pembelajaran dan materi yang akan dibahas:
a. Tujuan pembelajaran
Melalui eksperimen siswa mengetahui pH
larutan serta dapat menghubungkannya
dengan kekuatan asam dan basa larutan.

168
b. Materi yang akan dipelajari adalah asam
kuat dan lemah, basa kuat dan lemah, serta
menghitung kekuatan asam dengan derajat
ionisasinya dan tetapan ionisasinya.
6. Memberikan pertanyaan interaktif yang 6. Berdiskusi interaktif dengan guru:
berkenaan dengan apersepsi dan motivasi.
Apersepsi Apersepsi
Ada yang ingat, dalam bab larutan elektrolit di Menjawab: larutan yang dapat
kelas 1 kalian sudah mempelajari larutan asam menghantarkan arus listrik.
dan basa yang merupakan larutan elektrolit.
Apa itu larutan elektrolit?
Motivasi Motivasi
Larutan elektrolit merupakan larutan yang Menyimak penjelasan guru dan
dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini termotivasi.
disebabkan karena zat asam dan basa yang
dilarutkan ke dalam air akan terionisasi menjadi
ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat akan
terionisasi sempurna dalam larutannya,
sedangkan larutan elektrolit lemah akan

169
terionisasi sebagian dalam larutannya.
Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan 50 menit
secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk kelompoknya masing-masing (terdiri dari
pada pertemuan sebelumnya. 4-5 siswa dalam 1 kelompok).
8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada 8. Membaca dan memperhatikan LKS yang
kelompok 1 sampai 8. berisi tujuan praktikum, alat dan bahan,
cara kerja yang akan dilakukan, hasil
pengamatan dan pertanyaan.
9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan
praktikum dan LKS. memperhatikan LKS.
a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan
pertanyaan dan hipotesis. praktikum,perumusan pertanyaan dan
hipotesis.
b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru.
c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dan
dicatat. mencatat hal penting.
d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan d. Memperhatikan penjelalasan guru.
lapangan.
e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan e. Melakukan diskusi dengan teman

170
teman yang ada didekatnya. kelompok maupun teman yang ada
didekatnya.
10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan
(Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang
Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan.
Terdapat dua larutan A dan B dengan Apakah larutan asam atau basa yang
konsentrasi yang sama 0,1 M, memiliki sifat berbeda jenis tetapi konsentrasinya sama
yang sama namun jenisnya berbeda. Ketika mempunyai tingkat kekuatan asam atau
diuji coba menggunakan alat uji elektrolit basa yang juga sama?
kedua larutan ternyata dapat menghantarkan
arus listrik. Namun apakah kedua larutan
tersebut menghasilkan daya hantar listrik yang
sama atau berbeda?
11. Membimbing siswa mengidentifikasi 11. Mengidentifikasi permasalahan dari
permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. pertanyaan yang dibuat.
- Membantu siswa dalam menentukan - Menentukan variabel yang harus
variable yang harus diamati. diamati.
12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 12. Mengevaluasi buku dan sumber
dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali

171
pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh.
a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan
membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan
percobaan. dilakukan.
b. Membantu siswa dalam merumuskan b. Menuliskan jawaban sementara/
jawaban sementara/hipotesis. hipotesis.
Adapun hipotesisnya sebagai berikut:
Larutan asam dan basa dengan
konsentrasi yang sama namun
jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekuatan asam/basa yang berbeda
13. Membimbing siswa dalam merencanakan 13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi.
penyelidikan/investigasi dan melaksanakan
percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan
data. (Evidence)
a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja.
dengan teliti
b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat b. Menyiapkan alat dan bahan
dan bahan percobaan yang dibutuhkan. percobaan yang dibutuhkan.

172
- menyiapkan alat praktikum berupa
alat uji elektrolit, Gelas ukur, 4
indikator universal, 4 gelas kimia
yang telah diberi label sesuai
dengan nama larutan (HCl,
CH3COOH, NaOH dan NH3).
- Mempersiapkan bahan praktikum
berupa larutan 50 mL HCl 0,5 M,
50 mL CH3COOH 0,5 M, 50 mL
NaOH dan 50 mL NH3 0,5 M.
c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masing-masing
pada masing-masing anggota kelompok. anggota kelompok.
d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam d. Melaksanakan percobaan/
melaksanakan percobaan/eksperimen. eksperimen.
- Menggunakan alat dan bahan
dalam melakukan percobaan.
- Memperhatikan dan mengikuti
langkah kerja sesuai dengan LKS
yang diberikan dengan langkah

173
kerja sebagai berikut, yaitu
menguji kekuatan asam terlebih
dahulu, dengan memasukkan 50
mL larutan asam (HCl dan
CH3COOH) ke dalam masing-
masing gelas kimia yang telah
diberi label sesuai dengan nama
masing-masing larutan. Kemudian
uji masing-masing larutan dengan
menggunakan alat uji elektrolit dan
kertas indikator universal. (lakukan
hal yang sama pada larutan , NaOH
dan NH3). Lihat apa yang terjadi
pada alat uji dan kertas indikator
universal tersebut! Tulis hasil
pengamatanmu!
- Mengamati percobaan yang
berlangsung dengan teliti.

174
14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan 14. Menganalisis dan mengimpretasikan
mengimpretasikan data dan menguji hasil yang data.
diperoleh dengan hipotesis. (Explanation)
a. Mengarahkan siswa untuk membuat catatan a. Membuat catatan lapangan.
lapangan
b. Membimbing siswa dalam menghubungkan b. Menghubungkan hasil percobaan
hasil percobaan dengan materi. dengan materi.
c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel c. Membuat tabel hasil percobaan.
hasil percobaan. Tabel Percobaan Kekuatan Asam dan
Basa.
Larutan uji Daya Nyala
No hantar pH
coba lampu
1 HCl 0,5 M kuat terang 1
CH3COOH
2 lemah redup 4
0,5 M
NaOH 0,5
3 kuat terang 13
M
4 NH3 0,5 M lemah redup 8

d. Membimbing dan membantu siswa dalam d. Membuat penjelasan hasil percobaan


membuat penjelasan. yang diperoleh, yaitu:

175
Hasil pengamatan berupa gambaran
deskripsi. Larutan HCl 0,5 M
memiliki daya hantar listrik yang
kuat, sehingga menghasilkan nyala
lampu yang terang. Sedangkan pada
larutan CH3COOH 0,5 M memiliki
daya hantar yang lemah, sehingga
menghasilkan nyala lampu yang
redup. Hal ini terjadi karena HCl
mengion sempurna dalam larutannya
dan CH3COOH hanya sedikit atau
sebagian kecil yang mengion. Oleh
karaena itu HCl disebut juga dengan
asam kuat sedangkan CH3COOH
mrupakan asam lemah. Jadi, larutan
asam pada kondisi konsentrasi yang
sama terbukti memiliki kekuaatan
asam yang berbeda.
Begitu pula pada larutan basa pada

176
larutan NaOH karena memiliki daya
hantar listrik yang kuat dan
menghasilkan nyala terang pada
lampu, sehingga dapat dikatakan
sebagai basa kuat. Sedangkan NH3
tergolong basa lemah, karena
memiliki daya hantar yang lemah,
sehingga menghasilkan nyala redup
pada lampu. Basa kuat dan basa lemah
pada konsentrasi yang sama juga
memilki kekuatan basa yang berbeda.
15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan
membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan.
a. Membimbing siswa dalam a. Membandingkan hipotesis dengan
membandingkan hipotesis dengan hasil hasil yang diperoleh.
yang diperoleh
b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan sementara.
kesimpulan sementara.
16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan

177
mendiskusikan hasil praktikum (masing- hasil prakikum.
masing kelompok). (Comunication)
a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan
percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain
masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal
satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama
persentasi berlangsung.
b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab
tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok
tentang hasil dari eksperimen mereka. lain.
17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru.
tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan
menghubungkannya dengan teori derajat
kekuatan asam basa, derajat ionisasi dan
tetapan ionisasinya.
Akhir 10. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 10. Memperhatikan guru 30 menit
11. Membagikan soal posttest 11. Menjawab soal posttest
12. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 12. Mengumpulkan laporan praktikum.
praktikum.

178
13. Meminta siswa untuk membaca materi 13. Memperhatikan guru.
pembelajaran berikutnya, yaitu konsep
menghitung pH larutan asam dan basa.
14. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 14. Membaca doa dan alhamdulillah.
hamdallah.
V. Sumber belajar
1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga
2. Internet

VI. Alat dan media pembelajaran


1. White board
2. Alat dan bahan eksperimen

VII. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Laporan penelitian
b. Tes tertulis
2. Bentuk instrument
a. Laporan penelitian kelompok
b. Uraian

179
Tangerang, 16 Februari 2013

Mengetahui,
Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti

( Rahma Aryanti, ST. ) ( Husnawati Nurullah )


NIM. 10701600777

180
Lampiran 26

Siklus 1

KISI-KISI INSTRUMEN

Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

No Indikator Indikator soal soal Tingkat Kunci jawaban


pembelajaran kognitif
1 Mendeskripsikan Disajikan Apakah yang dimaksud larutan asam C2 Asam adalah larutan yang memiliki
pengertian larutan pertanyaan dan basa? rasa masam dan dapat memerahkan
asam basa melalui pengertian larutan lakmus biru.
percobaan asam dan basa. Basa adalah larutan yang memiliki
rasa pahit dan dapat membirukan
lakmus merah.
2 Disajikan Jelaskan sifat larutan asam dan basa C2 Asam adalah suatu zat yang bersifat
pertanyaan sifat yang kamu ketahui! korosif, yaitu zat yang dapat merusak
larutan asam basa. logam.
Basa adalah suatu zat yang licin.

181
3 Disajikan tabel Perhatikanlah tabel pengujian larutan C2 Larutan asam adalah larutan yang
penggolongan asam dan basa berikut ini. dapat memerahkan lakmus biru, dan
asam dan basa N Larutan Lakm Lakm sifat memberikan warna tetap pada lakmus
untuk o. us us merah.
menyimpulkan merah biru Larutan basa adalah larutan yang
larutan asam dan 1 Air biru biru basa dapat membirukan lakmus merah, dan
basa. kapur memberikan warna tetap pada lakmus
2 Air merah merah asam biru.
jeruk
3 Air biru biru basa
sabun
4 Cuka merah biru asam
Buatlah kesimpulan larutan asam dan
basa berdasarkan tabel diatas!
4 Membuat indikator Disajikan Bagaimana cara membuat bahan C5 Kelopak bunga digerus menggunakan
bahan alam untuk pertanyaan untuk indikator alam dari kelopak bunga? lumpang dan alu. Kemudian
mengetahui larutan membuat tambahkan air suling/aquades ke
asam, netral dan indikator bahan dalam kelopak bunga yang sudah
basa. alam. digerus. Saring kelopak bunga
tersebut menggunakan kertas saring
dan tempatkan dalam wadah.
Kemudian teteskan beberapa tetes
ektrak kelopak bunga ke dalam
larutan yang diujikan.

182
5 Disajikan masalah Ekstrak bahan X diketahui berwarna C4 Ekstrak bahan X dapat bertindak
mengenai ekstrak ungu namun setelah diteteskan pada sebagai bahan indikator, karena
bahan untuk larutan cuka, ekstrak bahan tersebut ekstrak bahan mengalami perubahan
menganalisis mengalami perubabahan warna menjadi warna dari ungu menjadi orange.
bahan indikator orange. Apakah ekstrak bahan X dapat
alam. bertindak sebagai indikator? Jelaskan!

6 Disajikan tabel Sebuah tabel hasil percobaan C4 Dalam percobaan diperoleh data
mengenai ekstrak menggunakan ekstrak kelopak bunga bahwa ekstrak kelopak bunga
kelopak bunga berwarna merah yaitu sebagai berikut: mengalami perubahan warna menjadi
berwarna merah Perubahan biru dalam air sabun, dan tetap
No. Larutan
untuk Warna berwarna merah dalam cuka dan air
menganalisis 1 Air sabun Biru gula. Jadi dapat dikatakan ektrak
bahan indikator 2 Asam cuka Merah bunga dapat bertindak sebagai
alam. 3 Air gula Merah indikator.
Berdasarkan tabel diatas, apakah ekstrak
tersebut dapat bertindak sebagai
indikator larutan asam basa? Jelaskan!
7 Disajikan Suatu larutan A diuji menggunakan C2 Hasil pengujian yang diperoleh adalah
pertanyaan untuk ekstrak bunga berwarna biru larutan bersifat asam, karena ekstrak
mengetahui sifat menunjukkan perubahan warna menjadi bunga berwarna biru namun setelah
larutan asam atau merah. Berdasarkan pengujian yang diujikan pada larutan A terjadi
basa dengan dilakukan, jelaskan sifat dari larutan A? perubahan warna menjadi merah.
pengujian
indikator bahan
alam.

183
8 Disajikan tabel Hasil pengujian terhadap berbagai C2 Indikator alam yang dapat digunakan
pengujian ekstrak ekstrak kelopak bunga sebagai berikut. pada percobaan adalah percobaan 1, 2
kelopak bunga Percob Warna Air Air dan 4 yaitu ekstrak kelopak bunga
untuk menentukan aan ekstrak kapur jeruk yang berwarna merah, ungu dan biru.
bahan indikator 1 merah Ungu merah
alam yang dapat
2 ungu Ungu jingga
digunakan.
3 hijau Hijau hijau
4 Biru Biru merah
Berdasarkan percobaan diatas, ekstrak
Kelopak bunga manakah yang dapat
digunakan sebagai indikator asam dan
basa?
9 Menentukan larutan Disajikan Sebuah larutan A dan B diteteskan ke C4 Larutan A adalah larutan basa, karena
bersifat asam, netral pertanyaan untuk dalam ekstrak indikator berwarna merah dapat merubah warna ekstrak
dan basa melalui menentukan menghasilkan warna yang berbeda indikator menjadi biru. Larutan B
percobaan. larutan bersifat seperti gambar dibawah ini. dapat bersifat asam atau netral, karena
asam dan basa. tidak memberikan peruban warna
pada ekstrak indikator.
A B
Jelaskan sifat larutan tersebut (asam,
basa atau netral)!

184
10 Disajikan tabel Perhatikan tabel pengujian larutan C2 Larutan yang tergolong asam yaitu
pengujian larutan menggunakan kertas lakmus dibawah asam klorida dan vitamin C.
menggunakan ini. Basa yaitu natrium hidroksida dan
kertas lakmus Perubahan Warna detergen.
dalam menentukan No Larutan Lakmus Lakmus Netral yaitu alkohol.
larutan asam, basa Merah Biru
dan netral
Asam
1 Merah Merah
klorida
2 Alkohol Merah Biru
Natrium
3 Biru Biru
hidroksida
4 Vitamin C Merah Merah
5 Detergen Biru Biru
Berdasarkan tabel diatas, manakah yang
termasuk asam, netral dan basa?
11 Menghubungkan Disajikan Jelaskan larutan asam, basa dan netral C1 Larutan asam adalah larutan yang
pH dengan larutan pertanyaan untuk berdasarkan trayek pH larutan! memiliki trayek pH < 7
bersifat asam, netral menjelaskan sifat Larutan basa adalah larutan yang
dan basa. asam, basa dan memiliki trayek pH > 7
netral yang Larutan netral adalah larutan yang
dihubungkan memiliki trayek pH = 7
dengan trayek pH.

185
12 Disajikan Berikut adalah hasil pengujian berbagai C5 Tabel hasil pengujian larutan yaitu:
pertanyaan untuk larutan dengan indikator kertas lakmus
membuat tabel merah (LM) dan lakmus biru (LB).
Larutan
larutan asam, basa Larutan A : merah (LM) dan Biru (LB) Sifat
yang
dan netral serta Larutan B: merah (LM) dan Merah (LB) LM LB laruta pH
diuji
hubungan dengan Larutan C:biru (LM) dan biru (LB) n
trayek pH larutan. Larutan D: merah (LM) dan merah (LB) mera
Buatlah tabel sifat larutan asam, netral A biru netral =7
h
atau basa, serta tentukan trayek pH-nya! mera mera
B asam >7
h h
C biru biru basa <7
mera mera
D asam >7
h h

13 Menjelaskan teori Disajikan Jelaskan definisi asam basa menurut C1 Asam adalah zat yang dapat
asam basa menurut pertayaan untuk Arrhenius! melepaskan ion H+ di dalam air.
Arrhenius. menjelaskan teori Basa adalah zat yang dapat
asam basa menurut melepaskan ion OH di dalam air.
Arrhenius
14 Disajikan Di antara senyawa berikut, tentukanlah C2 Senyawa yang tergolong asam adalah
pertanyaan senyawa yang tergolong asam menurut HCl, HCN dan CH3COOH.
penggolongan Arrhenius!
asam menurut a. SO2(OH)2
Arrheniuss b. HCl
c. HCN
d. Mg(OH)2

186
e. CH3COOH
15 Disajikan Suatu reaksi NH3 diketahui sebagai C4 NH3 tergolong basa karena saat
pertanyaan untuk berikut: direaksikan dengan air, senyawa
menjelaskan basa NH3(aq) + H2O (l) NH4+ + OH tersebut seperti basa yang lainnya
menurut Berdasarkan reaksi diatas amonia (NH3) akan membentuk ion hidroksida
Arrhenius. tidak mempunyi gugus hidroksi namun (OH ).
bersifat basa. Jelaskan mengapa
demikian!
16 Disajikan Tulislah rumus kimia dan reaksi ionisasi C3 a. Asam klorida: HCl
pertanyaan rumus asam dan basa berikut! HCl H+ + Cl-
kimia dan reaksi a. Asam klorida
ionisasi asam dan b. Natrium hidroksida b. Natrium hidroksida:NaOH
basa. NaOH Na+ + OH-
17 Menyebutkan contoh Disajikan Tuliskan 3 contoh zat bersifat asam C1 Asam: cuka, air asam dan air jeruk.
zat bersifat asam dan pertanyaan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari!
basa yang ada dalam zat bersifat asam
kehidupan sehari- yang ada dalam
hari. kehidupan sehari-
hari.
18 Disajikan Tuliskan 3 contoh zat bersifat basa C1 Basa: detergen, sabun dan air kapur.
pertanyaan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari!
zat bersifat basa
yang ada dalam
kehidupan sehari-
hari.
Total Skor 56

187
Lampiran 27

Siklus 2

KISI-KISI INSTRUMEN

Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator Tingkat
No Indikator soal soal Kunci jawaban
pembelajaran kognitif
1 Mengetahui konsep Disajikan pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan pH? pH merupakan derajat keasaman yang
pH dan pOH. menjelaskan konsep C1 digunakan untuk menyatakan
pH. konsentrasi ion H+.
2 Disajikan pertanyaan Bagaimana pengaruh konsentrasi Semakin besar konsentrasi ion H+,
pengaruh konsentrasi larutan terhadap derajat keasaman larutan akan semakin asam dan harga
terhadap derajat (pH) larutan? Jelaskan dan tuliskan pH semakin kecil
C2
keasaman. rumus untuk mencari pH! Rumusnya:
pH = -log [H+]

3 Disajikan pertanyaan Jelaskan yang dimaksud dengan C1 pOH adalah cara yang digunakan

188
menjelaskan konsep pOH! Tuliskan pula rumus pOH- untuk menyatakan konsentrasi ion
pOH nya! OH-.
Rumus: pOH = -log [OH- ]
4 Menghitung pH Disajikan pertanyaan Suatu larutan diketahui memiliki Diketahui:
berdasarkan data hitungan konsentrasi derajat keasaman = 2, hitunglah pH = 2
yang diberikan. ion berdasarkan pH konsentrasi ion dalam larutan Rumus:
C3
larutan. tersebut! pH = - log [H+]
Jawab:
[H+] = 10-2 = 0,01 M
5 Disajikan pertanyaan Hitunglah pH larutan jika Diketahui:
hitungan pH larutan konsentrasi ion H+ sebesar 1 x 10-3? [H+] = 1 x 10-3
berdasarkan Rumus:
konsentrasi ionnya. pH = - log [H+]
C3
Jawab:
pH = -log 1 x 10-3
= 3 log 1
=3
6 Disajikan pertanyaan Berapakah konsentrasi ion H+ dalam Diketahui:
hitungan konsentrasi larutan yang pH-nya 2 log 3? pH = 2 log 3
berdasarkan data pH- Rumus:
nya. C3 pH = - log [H+]
Jawab:
pH = 2 log 3
[H+] = 3 x 10-2 = 0,03 M
7 Disajikan pertanyaan Tentukanlah pH larutan jika Diketahui:
hitungan pH dari diketahui konsentrasi ion OH- = 2 x [OH-] = 2 x 10-3
C3
konsentrasi larutan 10-3! Rumus:
basa. pOH = -log [OH-]

189
pH = 14 pOH
Jawab:
pOH = -log 2 x 10-3
= 3 log 2
= 3 0,3 = 2,7
pH = 14 2,7
= 11,3
Disajikan pertanyaan Berapakah konsentrasi ion OH- Diketahui:
8 menghitung dalam larutan yang mempunyai pH = pH = 12
konsentrasi ion dalam 12? Rumus:
larutan dari data pH- pH = 14 pOH
nya. pOH = -log [OH ]
C3
Jawab:
pOH = 14 pH
= 14 12
=2
[OH ] = 10-2 = 0,01 M
9 Disajikan pertanyaan Hitunglah pH larutan H2SO4 jika Diketahui:
menghitung pH dari diketahui konsentrasi larutan 0,05 [H2SO4] = 0,05 M
konsentrasi ionnya. M! Tuliskanlah reaksinya! Rumus:
[H+] = M x valensi
pH = - log [H+]
C3 Reaksi:
H2SO4 2 H+(aq) + SO42-(aq)
0,05 2 x 0,05 0,5
Jawab:
[H+] = 0.05 M x 2 = 10-1 M
pH = - log 10-1 = 1

190
10 Disajikan pertanyaan Larutan Ba(OH)2 memiliki pH = 11. Diketahui:
hitungan konsentrasi Hitunglah konsentrasi ion larutan pH = 11
ion larutan dari data tersebut! Rumus:
pH-nya. pH = pH = 14 pOH
pOH = 14 pH
[OH-] = M x valensi
Reaksi:
Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH
C3 Jawab:
pH = pH = 14 pOH
pOH = 14 pH
= 14 11
=3
[OH ] = 10-3
-

= 0,001 M x valensi
= 0,001 M x 2
= 2 x 10-3 M
11 Menggolongkan Disajikan hasil Perhatikan tabel percobaan dua Karena HCl/NaOH dapat mengion
larutan asam kuat, percobaan untuk larutan asam dan basa berikut ini: sempurna dalam air, sedangkan
asam lemah, basa menjelaskan kekuatan N larutan Arus Nyala CH3COOH/NH3 hanya dapat mengion
kuat dan basa lemah. asam dan basa. o. listrik lampu sebagian kecil/sedikit, sehingga
1 HCl menghan Terang larutan dapat menghantarkan arus
tarkan C4 listrik namun memberikan nyala
2 CH3CO menghan Redup lampu yang berbeda.
OH tarkan
3 NaOH menghan Terang
tarkan
4 NH3 menghan Redup

191
tarkan
Berdasarkan tabel di atas, terdapat
beberapa perbedaan nyala lampu dari
masing-masing larutan asam dan
basa Jelaskan mengapa demikian!
12 Disajikan pertanyaaan Jelaskan yang dimaksud dengan Larutan asam kuat adalah larutan yang
penjelasan kekuatan larutan asam kuat dan asam lemah! mengalami ionisasi sempurna dan
asam kuat dan asam dapat menghantarkan arus listrik
lemah dengan kuat.
C1 Larutan asam lemah adalah larutan
yang mengalami ionisasi sebagian
kecil atau sedikit, sehingga daya
hantar arus listriknya juga lemah.

13 Disajikan pertanyaan Sebutkan 2 contoh larutan yang Contoh asam kuat:


yang menyebutkan termasuk larutan asam kuat dan HNO3 dan HCl
contoh larutan asam lemah! Conto asam lemah:
kuat dan asam lemah C2 CH3COOH dan HCN

14 Disajikan beberapa Antara larutan berikut manakah yang Larutan yang tergolong asam kuat
larutan untuk tergolong asam kuat dan asam adalah HCl dan HNO3.
menggolongkan lemah? Larutan yang tergolong asam lemah
larutan asam kuat dan a. HCl C2 adalah CH3COOH dan H2CO3.
asam lemah b. HNO3
c. H2CO3
d. CH3COOH

192
15 Disajikan beberapa Diantara larutan berkut manakah Basa kuat: NaOH, KOH dan Ba(OH)2
larutan untuk yang tergolong basa kuat dan basa Basa lemah: NH3
menggolongkan lemah!
larutan basa kuat dan a. NaOH C2
basa lemah b. KOH
c. NH3
d. Ba(OH)2
16 Disajikan pertanyaan Berikut ini diberikan beberapa Asam kuat:
untuk menuliskan contoh asam kuat dan asam lemah. Asam klorida = HCl
reaksi asam kuat dan Tuliskan reaksinya! HCl H+ + Cl
asam lemah a. Asam klorida Asam sulfat = H2SO4
C3
b. Asam asetat H2SO4 2H+ + SO4
c. Asam sulfat Asam lemah:
Asam asetat = CH3COOH
CH3COOH H+ + CH3COO
17 Menghubungkan Disajikan pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan Derajat ionisasi asam () adalah
kekuatan asam derajat ionisasi dan derajat ionisasi? Tuliskan rumusnya! perbandingan antara jumlah zat yang
dengan derajat tetapan ionisasi asam mengion dengan jumlah zat mula-
ionisasinya dan mula.
tetapan C2
keseimbangan Rumusnya:
ionisasinya. = jumlah zat yang mengion
jumlah zat mula-mula

18 disajikan pertanyaan Bagaimanakah hubungan kekuatan Hubungannya semakin kuat suatu


hubungan kekuatan asam dengan tetapan kesetimbangan asam, maka reaksi kesetimbangan
C2
asam dengan tetapan asam? akan semakin asam dan harga Ka juga
kesetimbangan asam akan bertambah besar.

193
19 Disajikan pertanyaan Basa LOH dan MOH mempunyai Basa LOH basa yang lebih kuat
kekuatan basa tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2 dibandingkan dengan MOH. Karena
berdasarkan tetapan x 10-5 dan 1 x 10-7. Basa manakah C3 memiliki tetapan ionisasi yang lebih
ionisasinya yang lebih kuat? Jelaskan! besar dari tetapan ionisasi MOH.
20 Disajikan pertanyaan Tetapan ionisasi asam adalah 1x10-5. Diketahui:
untuk menghitung Berapa persen asam itu mengion Ka = 1 x 10-5
persentase derajat dalam larutan yang konsentrasinya M = 0,1 M
ionisasi asam lemah 0,1 M? Rumus:
=
% = x 100%
C3
Jawab:

=
= 1 x 10-2
%= 1 x 10-2 x 100%
= 1%

194
21 Disajikan pertanyaan Larutan basa LOH 0,1 M mengion Diketahui:
menghitung tetapan 2%. Tentukan nilai tetapan ionisasi M LOH = 0,1 M
ionisasi (Kb) basa. (Kb) basa tersebut! = 2%
2% = 2 = 0,02
100

Rumus:
C3 =

Kb = 2 x Mb
Jawab:
Kb = (0,02)2 x 0,1 M
= 0,0004 x 0,1 M
= 0,00004
= 4 x 10-5
Total Skor 75

195
196

Lampiran 28
197
198
199
200
201
Lampiran 29

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 43.60
Simpang Baku= 7.28
KorelasiXY= 0.63
Reliabilitas Tes= 0.77
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 Lia Nopianti 28 22 50
2 2 Hatikah 27 18 45
3 3 Mutiah 28 22 50
4 4 Eka Ruslianigsih 30 23 53
5 5 Hilda Ainul F... 29 21 50
6 6 Nur Fitriana 21 19 40
7 7 M. Syafiek He... 20 18 38
8 8 Muswatun Raja... 25 18 43
9 9 Mayindri Suti... 20 24 44
10 10 Mershal Adhit... 29 24 53
11 11 Nina Rohana 24 21 45
12 12 Nina Sanila 26 21 47
13 13 Nursufian 20 21 41
14 14 Ratna Sagita 24 21 45
15 15 Rini Anggraeni 28 21 49
16 16 Robby Syahroji 25 18 43
17 17 Saeful Haris 24 18 42
18 18 Sani 27 23 50
19 19 Siti Istikharoh 27 20 47
20 20 Siti Juhaeriyah 25 15 40
21 21 Siti Malinah 23 15 38
22 22 Siti Surniyati 24 16 40
23 23 Siti Shelatul... 27 21 48
24 24 Tri Adi Irawan 25 19 44
25 25 Siti Romelah 27 22 49
26 26 Sulastiyah 26 21 47
27 27 Subhaki 21 17 38
28 28 Siti Nurlatifah 25 20 45
29 29 Siti Suwi Rahayu 8 14 22
30 30 Siti Nurhayanah 8 14 22

KELOMPOK UNGGUL & ASOR


======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 4 Eka Ruslianigsih 53 2 1 2 3 3
2 10 Mershal Adhit... 53 2 0 1 3 3
3 1 Lia Nopianti 50 1 1 2 2 2
4 3 Mutiah 50 1 1 2 2 2
5 5 Hilda Ainul F... 50 2 1 2 3 3
6 18 Sani 50 2 0 2 3 2
7 15 Rini Anggraeni 49 2 1 2 3 3
8 25 Siti Romelah 49 2 0 2 3 2
Rata2 Skor 1.75 0.63 1.88 2.75 2.50
Simpang Baku 0.46 0.52 0.35 0.46 0.53

6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 4 Eka Ruslianigsih 53 2 5 3 1 2
2 10 Mershal Adhit... 53 3 3 4 2 1
202

3 1 Lia Nopianti 50 2 4 3 1 2
4 3 Mutiah 50 2 5 3 1 2
5 5 Hilda Ainul F... 50 2 3 3 1 2
6 18 Sani 50 3 3 3 1 1
7 15 Rini Anggraeni 49 2 4 4 1 1
8 25 Siti Romelah 49 2 3 3 1 1
Rata2 Skor 2.25 3.75 3.25 1.13 1.50
Simpang Baku 0.46 0.89 0.46 0.35 0.53

11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 4 Eka Ruslianigsih 53 3 0 4 4 3
2 10 Mershal Adhit... 53 3 1 4 4 4
3 1 Lia Nopianti 50 3 0 4 4 4
4 3 Mutiah 50 3 0 4 4 3
5 5 Hilda Ainul F... 50 3 0 4 4 4
6 18 Sani 50 3 1 3 4 4
7 15 Rini Anggraeni 49 3 0 4 4 4
8 25 Siti Romelah 49 3 0 4 4 4
Rata2 Skor 3.00 0.25 3.88 4.00 3.75
Simpang Baku 0.00 0.46 0.35 0.00 0.46

16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 4 Eka Ruslianigsih 53 3 2 2 1 3
2 10 Mershal Adhit... 53 4 2 2 2 2
3 1 Lia Nopianti 50 5 2 0 1 3
4 3 Mutiah 50 3 2 2 1 3
5 5 Hilda Ainul F... 50 3 2 0 2 3
6 18 Sani 50 3 2 2 2 3
7 15 Rini Anggraeni 49 3 2 1 1 2
8 25 Siti Romelah 49 4 2 2 2 3
Rata2 Skor 3.50 2.00 1.38 1.50 2.75
Simpang Baku 0.76 0.00 0.92 0.53 0.46

21
No Urt 21
1 4 Eka Ruslianigsih 53 4
2 10 Mershal Adhit... 53 3
3 1 Lia Nopianti 50 4
4 3 Mutiah 50 4
5 5 Hilda Ainul F... 50 3
6 18 Sani 50 3
7 15 Rini Anggraeni 49 2
8 25 Siti Romelah 49 2
Rata2 Skor 3.13
Simpang Baku 0.83

Kelompok Asor
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR
1 2 3 4 5
No Urt 1 2 3 4 5
1 6 Nur Fitriana 40 0 0 2 3 3
2 20 Siti Juhaeriyah 40 1 0 2 3 2
3 22 Siti Surniyati 40 2 0 2 3 3
4 7 M. Syafiek He... 38 1 1 2 3 2
5 21 Siti Malinah 38 1 0 2 3 3
6 27 Subhaki 38 1 0 2 3 2
7 29 Siti Suwi Rahayu 22 1 0 2 3 0
8 30 Siti Nurhayanah 22 1 0 2 3 0
Rata2 Skor 1.00 0.13 2.00 3.00 1.88
Simpang Baku 0.53 0.35 0.00 0.00 1.25
203

6 7 8 9 10
No Urt 6 7 8 9 10
1 6 Nur Fitriana 40 2 3 2 1 2
2 20 Siti Juhaeriyah 40 0 4 2 1 1
3 22 Siti Surniyati 40 0 3 3 1 1
4 7 M. Syafiek He... 38 2 3 2 1 2
5 21 Siti Malinah 38 0 3 3 1 1
6 27 Subhaki 38 0 0 2 1 1
7 29 Siti Suwi Rahayu 22 3 0 0 1 1
8 30 Siti Nurhayanah 22 3 0 0 1 1
Rata2 Skor 1.25 2.00 1.75 1.00 1.25
Simpang Baku 1.39 1.69 1.16 0.00 0.46

11 12 13 14 15
No Urt 11 12 13 14 15
1 6 Nur Fitriana 40 2 0 2 4 4
2 20 Siti Juhaeriyah 40 2 0 4 4 4
3 22 Siti Surniyati 40 2 0 3 4 3
4 7 M. Syafiek He... 38 2 0 2 4 4
5 21 Siti Malinah 38 2 0 3 3 3
6 27 Subhaki 38 2 0 3 4 4
7 29 Siti Suwi Rahayu 22 1 0 0 4 2
8 30 Siti Nurhayanah 22 1 0 0 4 2
Rata2 Skor 1.75 0.00 2.13 3.88 3.25
Simpang Baku 0.46 0.00 1.46 0.35 0.89

16 17 18 19 20
No Urt 16 17 18 19 20
1 6 Nur Fitriana 40 4 1 0 1 2
2 20 Siti Juhaeriyah 40 3 2 2 2 0
3 22 Siti Surniyati 40 3 2 2 2 0
4 7 M. Syafiek He... 38 4 2 0 1 0
5 21 Siti Malinah 38 3 2 2 2 0
6 27 Subhaki 38 3 2 2 2 2
7 29 Siti Suwi Rahayu 22 2 0 1 1 0
8 30 Siti Nurhayanah 22 2 0 1 1 0
Rata2 Skor 3.00 1.38 1.25 1.50 0.50
Simpang Baku 0.76 0.92 0.89 0.53 0.93

21
No Urt 21
1 6 Nur Fitriana 40 2
2 20 Siti Juhaeriyah 40 1
3 22 Siti Surniyati 40 1
4 7 M. Syafiek He... 38 0
5 21 Siti Malinah 38 1
6 27 Subhaki 38 2
7 29 Siti Suwi Rahayu 22 0
8 30 Siti Nurhayanah 22 0
Rata2 Skor 0.88
Simpang Baku 0.83

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 21
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)
1 1 1.75 1.00 0.75 0.46 0.53 0.25 3.00 37.50
204

2 2 0.63 0.13 0.50 0.52 0.35 0.22 2.26 25.00


3 3 1.88 2.00 -... 0.35 0.00 0.13 -... -6.25
4 4 2.75 3.00 -... 0.46 0.00 0.16 -... -8.33
5 5 2.50 1.88 0.63 0.53 1.25 0.48 1.30 20.83
6 6 2.25 1.25 1.00 0.46 1.39 0.52 1.93 33.33
7 7 3.75 2.00 1.75 0.89 1.69 0.67 2.59 35.00
8 8 3.25 1.75 1.50 0.46 1.16 0.44 3.38 37.50
9 9 1.13 1.00 0.13 0.35 0.00 0.13 1.00 2.50
10 10 1.50 1.25 0.25 0.53 0.46 0.25 1.00 4.17
11 11 3.00 1.75 1.25 0.00 0.46 0.16 7.64 31.25
12 12 0.25 0.00 0.25 0.46 0.00 0.16 1.53 6.25
13 13 3.88 2.13 1.75 0.35 1.46 0.53 3.30 43.75
14 14 4.00 3.88 0.13 0.00 0.35 0.13 1.00 3.13
15 15 3.75 3.25 0.50 0.46 0.89 0.35 1.41 12.50
16 16 3.50 3.00 0.50 0.76 0.76 0.38 1.32 8.33
17 17 2.00 1.38 0.63 0.00 0.92 0.32 1.93 31.25
18 18 1.38 1.25 0.13 0.92 0.89 0.45 0.28 6.25
19 19 1.50 1.50 0.00 0.53 0.53 0.27 0.00 0.00
20 20 2.75 0.50 2.25 0.46 0.93 0.37 6.15 56.25
21 21 3.13 0.88 2.25 0.83 0.83 0.42 5.39 56.25

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 21
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 68.75 Sedang
2 2 18.75 Sukar
3 3 96.88 Sangat Mudah
4 4 95.83 Sangat Mudah
5 5 72.92 Mudah
6 6 58.33 Sedang
7 7 57.50 Sedang
8 8 62.50 Sedang
9 9 21.25 Sukar
10 10 22.92 Sukar
11 11 59.38 Sedang
12 12 3.13 Sangat Sukar
13 13 75.00 Mudah
14 14 98.44 Sangat Mudah
15 15 87.50 Sangat Mudah
16 16 54.17 Sedang
17 17 84.38 Mudah
18 18 65.63 Sedang
19 19 75.00 Mudah
20 20 40.63 Sedang
21 21 50.00 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL


=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 21
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0.459 Signifikan
2 2 0.356 -
3 3 -0.148 -
4 4 -0.175 -
205

5 5 0.651 Sangat Signifikan


6 6 -0.026 -
7 7 0.750 Sangat Signifikan
8 8 0.805 Sangat Signifikan
9 9 0.183 -
10 10 0.213 -
11 11 0.809 Sangat Signifikan
12 12 0.268 -
13 13 0.687 Sangat Signifikan
14 14 0.078 -
15 15 0.619 Sangat Signifikan
16 16 0.527 Sangat Signifikan
17 17 0.675 Sangat Signifikan
18 18 0.165 -
19 19 0.238 -
20 20 0.647 Sangat Signifikan
21 21 0.735 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================

Rata2= 43.60
Simpang Baku= 7.28
KorelasiXY= 0.63
Reliabilitas Tes= 0.77
Butir Soal= 21
Jumlah Subyek= 30
Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES
KISI1.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi


1 1 3.00 37.50 Sedang 0.459 Signifikan
2 2 2.26 25.00 Sukar 0.356 -
3 3 -... -6.25 Sangat Mudah -0.148 -
4 4 -... -8.33 Sangat Mudah -0.175 -
5 5 1.30 20.83 Mudah 0.651 Sangat Signifikan
6 6 1.93 33.33 Sedang -0.026 -
7 7 2.59 35.00 Sedang 0.750 Sangat Signifikan
8 8 3.38 37.50 Sedang 0.805 Sangat Signifikan
9 9 1.00 2.50 Sukar 0.183 -
10 10 1.00 4.17 Sukar 0.213 -
11 11 7.64 31.25 Sedang 0.809 Sangat Signifikan
12 12 1.53 6.25 Sangat Sukar 0.268 -
13 13 3.30 43.75 Mudah 0.687 Sangat Signifikan
14 14 1.00 3.13 Sangat Mudah 0.078 -
15 15 1.41 12.50 Sangat Mudah 0.619 Sangat Signifikan
16 16 1.32 8.33 Sedang 0.527 Sangat Signifikan
17 17 1.93 31.25 Mudah 0.675 Sangat Signifikan
18 18 0.28 6.25 Sedang 0.165 -
19 19 0.00 0.00 Mudah 0.238 -
20 20 6.15 56.25 Sedang 0.647 Sangat Signifikan
21 21 5.39 56.25 Sedang 0.735 Sangat Signifikan
206
Lampiran 30
207
208
209
210
211
212
213
214
Lampiran 31
215
Lampiran 32

Anda mungkin juga menyukai