Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses mengamati dan
mengkomunikasi sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan
strategi POGIL. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan rancangan penelitian
yang digunakan adalah One-Group Pretest-Postest Design. Sasaran penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA Negeri 1 Driyorejo. Instrumen yang digunakan adalah lembar pretest
dan postest keterampilan proses mengamati dan mengkomunikasi dan lembar kerja siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase rata-rata keterampilan proses
mengamati pada LKS sebesar 84,38% ; pada pretest sebesar 25% ; dan pada postest
sebesar 56,08% (2) Persentase rata-rata keterampilan proses mengkomunikasi pada LKS
sebesar 87,38% ; pada pretest sebesar 25% ; dan pada postest sebesar 95,94%.
Kata kunci: Strategi POGIL, Keterampilan Proses, Ikatan kimia
Abstract
The aims of this research are to knowthe process skill to observation and
communicationbefore and after using inquiry learning model with POGIL strategy in the
subject matter of chemical bonds. The type of this research is descriptive quantitative and
design of this research is One-Group Pretest-Postest Design. The subjects of this
research is X grade students of Senior High School 1 Driyorejo. The instrument that used
were pretest and postest process skills to observation and communication and student
workshee. The result of this research showed that (1) Average percentage of process
skills in observation on student worksheet 84,38%; on the pretest 25%; and on the postest
56,08% ;(2) Average percentage of process skills in communication on student worksheet
87,38%; on the pretest 25%; and on the postest 95,94%.
Keyword: POGIL Strategy, Process Skill, Chemical Bonding
B - 265
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
B - 266
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
terhadap masalah [5]. Oleh karena itu, bertanggung jawab atas pengetahuan
perlu adanya suatu model pembelajaran yang mereka temukan, dan mampu
yang dapat melatih keterampilan proses memecahkan masalah yang sedang
siswa agar siswa mampu memecahkan dihadapi.
masalah. Berdasarkan pemaparan di atas,
Hal ini yang merupakan salah satu peneliti bermaksud melakukan
alasan perlu diterapkan keterampilan penelitian dengan judul Keterampilan
proses sains untuk membuat siswa lebih Proses Mengamati dan Mengkomunikasi
aktif dan kreatif. Berbagai keterampilan Pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan
proses, yaitu keterampilan dasar proses Model Pembelajaran Inkuiri dengan
sains (basic skill), dimulai dari Strategi Process Oriented Guided
mengobservasi, mengklasifikasi, Inquiry Learning (POGIL).
memprediksi, mengukur,
menyimpulkan,dan mengkomunikasikan METODE PENELITIAN
[6]. Keterampilan terpadu sains Sasaran penelitian ini adalah
(integrated skill), dari identifikasi siswa. Dimana sample penelitian
variable sampai dengan yang paling diambil satu secara acak dari populasi
kompleks, yaitu eksperimen [7]. Untuk kelas X di SMA Negeri 1 Driyorejo.
mendukung keterampilan proses siswa Rancangan penelitian ini adalah One
dan materi yang diajarkan perlu adanya Group Pretest-Postest Design [10].
suatu strategi pembelajaran yang sesuai, Adapun rancangannya adalah sebagai
strategi tersebut yaitu strategi POGIL. berikut:
Strategi POGIL adalah rangkaian
O1 X O2
kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara Keterangan:
kritis dan analisis untuk mencari dan O1 : Pretest, untuk mengetahui
menemukan masalah yang keterampilan proses
dipertanyakan. Strategi POGIL adalah siswasebelum diterapkan
salah satu pembelajaran yang dirancang strategi POGIL.
untuk mengajarkan siswa bagaimana X : Perlakuan yaitu pelaksanaan
cara meneliti permasalahan atau proses belajar mengajar dengan
pertanyaan berupa fakta-fakta. In menggunakan strategi POGIL.
guided inquiry method, teachers and O2 : Postest, untuk mengetahui
learners play a crucial role in asking keterampilan proses siswa
questions, developing answers and setelah diterapkan strategi
structuring of materials and cases [8]. POGIL.
Hal tersebut bisa membuat proses
pembelajaran yang dulunya sering Perangkat pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher center) digunakan pada penelitian ini yaitu: (1)
dengan strategi POGIL siswa dapat Silabus; (2) RPP; (3) LKS. Instrumen
membangun sendiri pengetahuannya. penelitian yang digunakan antara lain:
Guided inquiry activities help (1) Lembar Observasi Keterlaksanaan
students to develop their individual Strategi POGIL; (2) Lembar Tes
responsibility, cognitive methods, Keterampilan Proses.
report making, problem solving and Metode pengumpulan data yang
understanding skills [8]. Tahapan dalam digunakan dalam penelitian ini adalah
strategi POGIL yaitu mengorientasikan, metode observasi dan metode tes.
mengeksplorasi, pembentukan konsep, Metode observasi digunakan untuk
mengaplikasikan dan menutup [9]. mengamati keterlaksanaan model
Dengan strategi POGIL siswa lebih pembelajaran inkuiri dengan strategi
B - 267
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
Keterlaksanaan (%)
Metode tes digunakan untuk mengetahui
sejauh mana kompetensi keterampilan 98
Presentase
proses siswa sebelum dan sesudah
dilatih keterampilan proses pada materi 97
ikatan kimia. Tes diberikan di awal
(Pretest) dan akhir (Postest) 96
pertemuan pertemuan pertemuan
pembelajaran. 1 2 3
Penelitian ini dilakukan sebanyak
3 kali pertemuan. Pertemuan pertama Gambar 1. Keterlaksanaan Strategi
digunakan untuk pretest keterampilan POGIL
proses dan melatih keterampilan proses
siswa dengan menggunakan LKS ikatan Berdasarkan Gambar 1, dapat
ion. Pertemuan kedua digunakan untuk diketahui bahwa keterlaksanaan
melatih keterampilan proses siswa pembelajaran inkuiri dengan strategi
dengan menggunakan LKS ikatan POGIL mengalami peningkatan pada
kovalen. Pertemuan ketiga digunakan setiap pertemuan yaitu pertemuan I, II,
untuk melatih keterampilan proses siswa dan III. Hal itu dapat ditunjukan dengan
dengan menggunakan LKS ikatan persentase rata-rata keterlaksanaan
kovalen koordinasi dan postest pembelajaran strategi POGIL pada
keterampilan proses siswa. pertemuan I sebesar 96,98 % dengan
Keterampilan proses yang dinilai kriteria sangat baik; pertemuan II
yaitu mengamati, menginferensiasi, sebesar 98,29% dengan kriteria sangat
memprediksi, mengklasifikasi, dan baik; dan pertemuan III sebesar 98,71%
mengkomunikasi. Adapun teknik dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut
analisis data yang digunakan yaitu menunjukkan bahwa pembelajaran
analisis secara deskriptif kuantitatif. strategi POGIL untuk melatih
keterampilan proses siswa telah
HASIL DAN PEMBAHASAN terlaksana dengan sangat baik sehingga
Hasil penelitian penerapan model keterlaksanaan pembelajaran strategi
pembelajaran inkuiri dengan strategi POGIL dikatakan efektif.
POGIL untuk melatih keterampilan
proses siswa pada materi ikatan kimia Keterampilan Proses Mengamati dan
sebagai berikut: Mengkomunikasi
Data keterampilan proses
Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri diperoleh dari instrumen lembar soal tes
dengan Strategi POGIL dan LKS. Tes dilakukan dua kali yaitu
Keterlaksanaan penerapan pretest sebelum pembelajaran dan
pembelajaran inkuiri dengan strategi postest setelah pembelajaran. Soal tes
POGIL diamati oleh tiga orang dan LKS yang digunakan merupakan
pengamat. Berikut merupakan grafik soal essay dimana disediakan gambar
keterlaksanaan pembelajaran inkuiri dan fenomena kemudian siswa diminta
dengan strategi POGIL selama tiga kali untuk mengamati, dan mengkomunikasi.
pertemuan: Adapun keterampilan proses
mengkomunikasi dilakukan secara
tertulis berupa memberikan kesimpulan
mengenai materi yang diajarkan.
Berikut merupakan grafik nilai
soal LKS pada keterampilan proses
mengamati dan mengkomunikasi:
B - 268
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
4
x 100% 3
Nilai Rata-Rata 1
Mengkomunikasikan 0
4
MENGKOMUNIKASIKAN
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37
3 No Absen pretest
2 postest
1
Gambar 4. Grafik Nilai Rata-rata
0
Pretes dan Postest Keterampilan
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 Proses Komponen Mengamati dan
NO ABSEN
Mengkomunikasi
B - 269
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
(B)
Rata-rata
Komponen
Keterampilan Proses Pre- Post-
Test Test
Mengamati 1 2,243
Mengkomunikasikan 1 3,838
(B)
Tabel 1. Nilai Keterampilan Proses
Gambar 5. Contoh Jawaban Pretest Komponen Mengamati dan
Siswa Pertama (A) dan Siswa Kedua Mengkomunikasi
(B) pada Komponen Mengamati
Mengkomunikasi
B - 270
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
B - 271
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016
B - 272