Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Hati merupakan organ terbesar pada tubuh, menyumbang sekitar 2 persen

berat tubuh total. Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk

silindris dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter.

Hati manusia mengandung 50.000 sampai 100.000 lobulus.

Hati merupakan salah satu organ viseral yang paling sering terkena

penyebaran kanker. Neoplasma hati yang tersering adalah karsinoma metastatik.

Neoplasma secara harfiah berarti pertumbuhan baru. Suatu neoplasma

adalah masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak tidak

terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun

ransangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti.

Neoplasma ganas menunjukkan bahwa lesi dapat menyerbu dan merusak

struktur didekatnya dan menyebar ketempat jauh dan menyebabkan kematian.

Karsinoma hepato seluler atau hepatoma merupakan suatu keganasan pada sel

hati yang berawal dari nekrosis jaringan sel hati yang mengalami regenerasi namun

berakhir dengan proliferasi sel yang tidak terkontrol.

Hepatoma adalah suatu neoplasma jinak yang berpotensi sangat besar untuk menjadi

malignant
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Hepatoma

Karsinoma hepatoseluler merupakan tumor ganas primer hati terbanyak

(80%) dan menduduki urutan kelima kanker di dunia ( tumor ganas hati primer

lainnya ialah kolangiokarsinoma, sarkoma, mesenkikoma dan

hemangioendotelioma infatil ).1(bedah 696)

2.2 Epidemiologi

Karsinoma hepatoseluler diperkirakan mencapai 5% dari seluruh

keganasan dengan 500.000 kasus per tahun. Frekuensi karsinoma hepatoseluler

ini bergantung pada faktor sosio-ekonomi dan lebih banyak pada laki-laki dari

pada perempuan dengan perbandingan 3:1. Insidensinya bervariasi menurut area

geografis karena adanya perbedaan faktor penyebab utama dan diperkirakan akan

bertambah dalam tahun-tahun mendatang baik di asia dan amerika.1(bedah 696)

Sekitar 80% dari kasus HCC di dunia berada di negara berkembang seperti

asia timur, dan asia tenggara serta afrika tengah (sub-sahara), yang diketahui

sebagai wilayah dengan prevalensi tinggi hepatitis virus. Di negara maju dengan

tingkat kekerapan HCC rendah atau menengah, prevalensi infeksi HCV

berkolerasi baik dengan angka kekerapan HCC.


HCC jarang ditemukan pada usia muda, kecuali di wilayah yang endemik

infeksi HBV serta banyak terjadi transmisi HBV perinatal. Umumnya di wilayah

dengan kekerapan HCC tinggi, umur pasien HCC 10-20 tahun lebih muda dari

pada pasien HCC di wilayah dengan kekerapan HCC lebih rendah.2(ipd I 455)

2.3 Etiologi

Ada hubungan kausal yang erat antara sirosis hati dan infeksi virus

hepatitis B dan C dengan terjadinya karsinoma hepatoseluler. Hepatitis kronik dan

sirosis merupakan faktor onkogenik bagi sel hati sehingga dapat berubah menjadi

ganas. Hepatitis B dan C, terutama pada stadium sirosis, merupakan penyebab

utamanya di seluruh belahan dunia. Hepatitis B dijumpai terutama di asia dan

afrika, sedangkan hepatitis C lebih banyak dijumpai di jepang, amerika dan eropa.

Diperkirakan saat ini dijumpai 360 juta penderita hepatitis B kronik dan 170 juta

penderita hepatitis C kronik di seluruh dunia.

Sirosis hati yang bukan disebabkan virus hepatitis B atau hepatitis C juga

merupakan penyebab karsinoma hepatoseluler. Pada 60-90% penderita karsinoma

hepatoseluler didapat tanda sirosis hati. penyebab lainnya antara lain alkohol,

bahan kimia, hormon steroid, penyakit metabolik (hemokromatosis), dan

afloksasin (jamur).

2.4 manifestasi klinis


Gejala umum HCC beragam, dapat tidak bergejala hingga adanya gejala

berat berupa nyeri hebat dengan atau tanpa hepatomegali, gejala gagal faal hati,

perdarahan varises, asites hemoragik, perdarahan intraperitoneal mendadak tanpa

trauma, akut abdomen mendadak, syok hipovolemik, dan metastasis jauh di

tempat lain dengan atau tanpa gejala klinis.

Umumnya tanpak benjolan di perut bagian atas, disertai dengan nyeri

terus-menerus yang menembus ke belakang atau ke daerah bahu. Nyeri meningkat

bila penderita bernafas dalam karena rangsangan peritoneum pada permukaan

benjolan. Berat badan cepat menurun. Kadang terdapat asites atau perdarahan

saluran cerna bagian atas karena varises esofagus. Keadaan ini biasanya

menunjukan karsinoma hepatoseluler stadium lanjut.

Oleh karena HCC kebanyak berhubungan dengan sirosis, sering

dijumpai pula tanda sirosis, berupa pembuluh darah kolateral di dinding perut,

spider nevi, splenomegali, eritema palmaris, dan ginekomastia. Pada keadaan

lebih lanjut akan timbul ikterus yang menunjukan perjalanan penyakityang

progresif. Perdarahan intraperitoneal mendadak pada penderita yang keadaab

umumnya buruk kemungkinan terjadi akibat HCC yang pecah spontan.1

2.5 patogenesis
Telah dipastikan terdapat tiga keterkaitan etiologik yang utama : infeksi oleh HBV,

penyakit hati kronik (khususnya berkaitan dengan HCV dan alkohol), dan kasus

khusus hpatokarsinogenik dalam makanan (terutama aflaktosin).

1. Banyak faktor termasuk usia, jenis kelamin, bahan kimia, virus, hormon,

alkohol, gizi, berinteraksi dalam pembentukan HCC. Sebagai contoh, penyakit

yang paling besar kemungkinannya menimbulkan HCC, pada kenyataanya

adlah tirosinemia herediter yang sangat jarang, hampir 40% pasien akan

terjangkit tumor ini walaupun sudah diberikan kontrol diet.


2. Patogenesis pasti HCC mungkin berbeda antara populasi prevalen HBV

insidensi tinggi versus populasi dengan insidensi rendah (negara barat) yang

penyakit hati kronis lainnya, seperti alkoholisme, HCV, dan hemokromatosis

herediter lebih sering terjadi.


3. Sirosis yang terjadi tampaknya merupakan kontributor penting, tetapi tidak

mutlak untuk munculnya HCC.3 (robbins 703)


Banyak bukti epidemiologis yang mengaitkan infeksi HBV kronis dengan

kanker hati, dan terdapat bukti kuat yang mengisyaratkan peran infeksi HCV.

Penelitian molukuler terhadap karsinogenesis HBV memperihatkan bahwa

genom HBV tidak terdapat tempat selektif untuk integrasi DNA virus ke

genom penjamu, sehingga tidak terjadi mutasi atau pengaktivan proto-

onkogen

Anda mungkin juga menyukai