PENDAHULUAN
lintas di Indonesia telah memakan korban sebanyak 37.000 jiwa pada tahun
2011 dan 48.400 pada tahun 2013. Jenis cedera atau luka yang dialami
akibat dari kecelakaan lalu lintas yaitu luka benturan atau memar 49%, luka
lecet 65,9%, luka terbuka 26,7%, luka bakar 1,9%, terkilir 21%, patah
tulang 8,9% dan putusnya anggota gerak 1,0%, aktivitas fisik juga dapat
kecelakaan ini adalah memar, keseleo, luka, pendarahan dan fraktur (patah
dan tepat. Jika tidak akan menimbulkan cedera yang semakin parah dan
Hal ini terjadi karena mayoritas para pelanggar lalu lintas yang cenderung
adalah di Jakarta, menurut data rektorat kecelakaan lalu lintas Polda Metro
Jaya, angka kematian sejak awal 2013 tercatat ada 1.929 kasus kecelakaan
sekitar 75% melibatkan anak usia di bawah umur. Angka ini bisa dilepaskan
Prilaku ini juga tergambar dari hasil study yang dilakukan oleh
yang mengungkapkan bahwa remaja yang baru 30 minggu lulus uji coba
lebih rentan digoda untuk membawa mobil secara agresip oleh teman-
Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah proses
penilaian atau seleksi terhadap para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA)
studi lain menyebutkan bahwa luka yang diderita oleh siswa SMA adalah
dilakukan oleh petugas P3K (petugas medic atau orang awam) yang pertama
Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
mental kita tidak akan terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika langsung peraktek tanpa membaca teori
korban.
awam. Salah satu orang awam yang terlatih di sekolah adalah siswa yang
lebih dari 5 juta orangf, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI
Utara Tahun 20017 adalah Palang Merah Remaja (PMR) dengan jumlah
anggota 35 siswa , kelas VII berjumlah 21 orang dan kelas VIII berjumlah
14 orang.
Dari hasil study awal pada tanggal 29 Bulan Januari 2017, sebagian
2017
Tahun 2017
Tahun 2017
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
sasaran.
informasi
masyarakat di sekitarnya.
c. Sasaran Tersier
masyarakat umum.
1. Dimensi sasaran
a. Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah
individu.
b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah
masyarakat luas.
2. Dimensi tempat pelaksanaan
a. Pendidikan kesehatan dirumah sakit dengan sasarannya
pelajar.
c. Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja
resiko kecacatan.
d. Pendidkan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation) misal
tertentu.
2.2 Pengetahuan (Knowledge)
2.2.1 Pengertian
(Notoatmodjo, 2010)
AIETA, yakni :
1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyedari dalam
(Notoatmodjo, 2010)
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Sukmadinata (2009), factor-faktor yang
gagasan tersebut.
c. Paparan Media Massa
Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik,
perkembangannya
2.2.4 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (synthesis)
telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
(Lyas. 2013)
pertolongan dokter.
tujuan-tujuan berikut :
1. Dasar utama dilakukannya pertolongan pertama adalah untuk
mengakibatkan kematian.
2. Setelah itu, pertolongan pertama juga bertujuan untuk mencegah
parah.
3. Selain itu, tidak bisa dipungkiri lagi, pertolongan pertama dapat
penderitaan korban.
4. Pertolongan pertama juga dimaksudkan untuk membantu proses
nyaman pada penderita tetapi juga menjadi salah satu media agar
dari pertolongan pertama tersebut. Hal ini sangat penting juga untuk
dan menghindari terjadinya hal-hal yang lebih buruk lagi, baik pada
terburu-buru.
3. Jika banyak orang, mintalah bantuan untuk bersama-sama
baik.
4. Pada penderita sadar anda harusbisa meyakinkan penderita
pertolongan.
6. Anda juga diharuskan untuk bisa mempersiapkan sarana
Pertolongan Pertama
Karena rasa kemanusiaan, kita sebagai manusia dituntut untuk
korban.
fatal. Pada kasus ini, untuk mengatasi luka bakar, baik tingkat
sakit terdekat.
hentikan pendarahannya
c. Apakah orang itu berada dalam keadaan shock ?, (kulit puca,
longgarkan pakaiannya.
d. Mungkin keadaan ini di sebabkan oleh pingsan karena
mungkin
c) Jika lukanya terjadi pada tungkai atau lengan, ikatlah
obat-obatan.
a. Peralatan
1) Pembalutan segitiga.
2) Kasa steril 1 kotak.
3) Kapas putih,50-100 gram.
4) Peran, 1 buah
5) Plaster
6) Plaster cepat. (tensoplas dan sebagainya)
7) Gunting
8) Alcohol
b. Obat-obatan
1) Obat nyeri (amoxsilin, antalgin, paracetamol, dan
sebagainya).
2) Obat anti alergi (antihistamin, kortikosteroid)
3) Obat gosok atau balsam
4) Alcohol
5) Antiseptic lainnya (Betadine, phisohex, dhetotol, dan
sebagainya)
6) Ephedrine untuk sesak napas dan alergi
7) Betadine yaitu obat antiseptic yang dapat digunakan untuk
2013)
anggota lebih dari 5 juta orangf, anggota PMR merupakan salah satu
beda
1. PMR mulai berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat
sebaya.
2. PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan
terlibat dalam kegiatan Tri Bakti PMR agar siap menjalankan peran
hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya
tau dan terampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang
BAB III
Definisi Skala
Variabel Cara ukur Alat ukur Kriteria hasil
oprasional ukur
Independen Suatu kegiatan Penyuluhan Power
Pendidikan
penyampaian Kesehatan point dan
kesehatan
tentang P3K leafleat
tentang P3K
yang diberikan
pada siswa
Dependen Sesuatu Memberikan Lembar Ordinal a. Baik :
Pengetahuan 76-100%
kegiatan yang lembar kuesioner
b. Cukup :
siswa
dapat quesioner
56-75%
anggota
diketahui sebelum dan c. Kurang :
PMR
tentang P3K sesudah <56%
tentang P3K (Nursalam
oleh siswa diberikan
,2008)
anggota PMR pendidikan
kesehatan
3.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir
(Sugiyono, 2013)
a. Hipotesa Alternatif (Ha)
Pendidikan kesehatan tentang pelaksanaan P3K, efektif terhadap
METODE PENELITIAN
group pra-post test desain yaitu cirri tipe penelitian ini adalah
obyek yang diteliti yang memiliki cirri yang sama. Populasi dalam
berjumlah 35 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti
memberikan materinya.
4. Memberikan lembaran kuesioner untuk dilakukan penilaian sesudah
kelompokkan sesuai dengan sub variabel yang diteliti, jawaban dari seluruh
dengan
jumlah jawaban yang diharapkan, kemudian di kalikan 100%
Keterangan :
P : Persentasi
F : Skor yang diproleh oleh responden
N : Skor total
Untuk menyatakan efektivitas pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan siswa anggota PMR tentang P3K maka persentase skor yang
yaitu :
1. Baik :76-100%
2. Cukup : 56-75%
3. Kurang : <56%
Setelah dikategorikan dalam tiga kategori maka peneliti menetukan
kode dari ketiga kategori tersebut. Setelah data yang diharapkan terkumpul
dikumpulkan
3. Scoring adalah member skor pada data yang telah dikumpulkan
4. Tabulation adalah membuat tabel yang berisikan data yang telah
(Hasan,2002 : 89).
5. Setelah data terkumpul kemudian dikelompokkan dan diberikan
berbentuk ordinal.
4.9 Etika Penelitian
Pada saat melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan
menghormati.
4.9.2 Anonomity (Tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan
peneliti.