Tugas Perkembangan Etik
Tugas Perkembangan Etik
DI SUSUN OLEH:
Puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok pada mata
ajar Etik dan Hukum Keperawatan.Makalah ini membahas tentang Perkembangan
Etik, baik itu secara umum ataupun khusus dalam bidang keperawatan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan
saran yang sifatnya membangun akan sangat penulis hargai dalam upaya
penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini akan
memberikan wawasan baru serta dapat bermanfaat bagi kita semua.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................
1.3 Manfaat.............................................................................................
1.4 Sistematika........................................................................................
BAB II .TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Etik dan Perkembangan Etik..............................................
2.2 Sejarah Perkembangan Etik.............................................................
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Apa itu Perkembangan Etik?.............................................................
3.2 Mengapa perlu Perkembangan Etik?.................................................
3.3 Bagaimana Perkembangan Etik?.......................................................
3.4 Kapan dan Dimana dimulai perkembangan etik?..............................
BAB IV. PENUTUP.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
Pendahuluan
1
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Menjelaskan definisi dari etik dan awal mula perkembangan etik
b. Menjabarkan sejarah perkembangan etik
c. Menjelaskan proses dari perkembangan etik
d. Menjelaskan pentingnya perkembangan etik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral.Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa
Yunani kuno "ethos" (jamak: ta etha), yang berarti adat kebiasaan, cara
berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata
ethics (Inggris), etika (Indonesia). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988,
menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang
baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah.
Dengan pembedaan tiga definsi etikatersebut maka kita mendapatkan
pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita
lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul dalam
pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika adalah
alam yang berubah, terutama alam manusia.
Antonius Atosokhi Gea. 2005. Character Building IV: Relasi dengan Dunia.
Jakarta: Elex Media Komputindo
Praktik etik keperawatan terdiri dari pertimbangan antara care dan justice.
Model dari pendidikan etik yang terkini digunakan dalam program
keperawatan mendasar sebagai cerminan orientasi keadilan yang kuat dan
kurangnya dimensi care, walaupun sudah menjadi bakat natural dari prosesi
keperawatan.
3
hidup menimbulkan konflik moral dan penurunan pelayanan kesehatan lebih
lanjut, 2) Banyaknya tanggung jawab dan kadang adanya kompetisi loyalitas
diperlukan perawat, 3) Pengenalan dari pembiayaan prospektif dan kebutuhan
biaya pelayanan kesehatan masyarakat secara umum mengakibatkan
pengambilan keputusan yang sulit antara siapa yang akan mendapat perawatan
dan bagaimana cara mendistribusikan yang disertai dengan sumber daya yang
mahal, dan 4) Konflik antara nilai dan tanggung jawab perawat dengan tenaga
kesehatan professional lainnya dan institusi administrasi.
Oleh karena itu, formal etik keperawatan berevolusi dengan pelan tapi pasti
dari sebuah kewajiban dan kepatuhan kepada dokter menjadi komitmen
4
perawat yang lebih menitik beratkan kepada keadaan dan otonomi pasien
(Winslow, 1984, dalam Disparti, 1991). Pada saat ini perawat mengklaim
sebagai advokat utama pasien, contoh peran yang menciptakan pertimbangan-
pertimbangan dari kesulitan yang dihadapi yang tidak kurang dari ruang etikal
perawat.
Sejarah perkembangan suatu ilmu di dunia dipengaruhi oleh adanya suatu latar
belakang dan pendapat dari ahli yang menjadi penggerak berkembangnya
suatu ilmu.Salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang apa yang
baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral yang disebut
dengan Etika juga mengalami suatu perkembangan.
Yunani menjadi tempat pertama kali disusunnya cara-cara hidup yang baik ke
dalam suatu sistem dan dilakukan penyelidikan tentang soal tersebut sebagai
bagian filsafat. Berkat pertemuannya dengan para pedagang dan kaum kolonis
dari berbagai Negara, orang-orang Yunani yang sering mengadakan perjalanan
ke luar negeri itu menjadi sangat tertarik akan kenyataan bahwa terdapat
berbagai macam kebiasaan, hukum, tata kehidupan, dan lain-lain. Bangsa
Yunani mulai bertanya: Apakah miliknya, hasil pembudayaan Negara tersebut
benar-benar lebih tinggi? Karena tiada seorang pun dari Yunani yang akan
mengatakan sebaliknya, maka kemudian diajukanlah pertanyaan, Mengapa
begitu? kemudian diselidikinya semua perbuatan manusiawi, dan lahirlah
5
cabang baru dari filsafat, yakni filsafat moral (filsafat kesusilaan) atau etika
(W. Poespoproddjo,1999: 18).
6
Seratus tahun kemudian, Demokritos (460-371 SM) bukan hanya
mengajarkan bahwa segala apa dapat dijelaskan dengan gerakan bagian-
bagian terkecil yang tak terbagi lagi, yaitu atom-atom. Menurut
Demokritos nilai tertinggi adalah apa yang enak. Dengan demikian,
anjuran untuk hidup baik berkaitan dengan suatu kerangka pengertian
hedonistik.
7
Pemimpin aliran ini yang terkenal adalah Diogenes, wafat pada 323
SM. Dia memberi pelajaran kepada kawan-kawannya untuk
menghilangkan beban yang dilakukan oleh ciptaan manusia dan
peranannya.(H.A. Mustofa, 1999: 42).
Plato (427 SM) tidak menulis tentang etika. Buku etika pertama ditulis
oleh Aristoteles (384 SM). Namun dalam banyak dialog Plato terdapat
uraian-uraian bernada etika. Itulah sebabnya kita dapat merekontruksi
pikiran-pikiran Plato tentang hidup yang baik. Intuisi dasar Plato
tentang hidup yang baik itu mempengaruhi filsafat dan juga kerohanian
di Barat selama 2000 tahun. Baru pada zaman modern paham tentang
keterarahan objektif kepada Yang Ilahi dalam segala yang ada mulai
ditinggalkan dan diganti oleh pelbagai pola etika; diantaranya etika
otonomi kesadaran moral Kant adalah yang paling penting. Etika Plato
tidak hanya berpengaruh di barat, melainkan lewat Neoplatoisme juga
masuk ke dalam kalangan sufi Muslim. Disinilah nantinya jalur
hubungan pemikiran filsafat Yunani dengan pemikir muslim seperti Ibn
8
Miskawaih yang banyak mempelajari filsafat Yunani sehingga
mempengaruhi tulisan-tulisannya mengenai filsafat etika.
9
antara keinginan alami yang perlu (makan), keinginan alami yang tidak
perlu (seperti makanan yang enak), dan keinginan sia-sia (seperti
kekayaan).
Ahli-ahli Filsafat Etika yang lahir pada masa itu, adalah paduan dari
ajaran Yunani dan ajaran Nasrani.Di antara mereka yang termasyur
adalah Abelard (1079-1142 SM), seorang ahli Filsafat Prancis. Dan
Thomas Aquinas (1226-1270 SM), seorang ahli Filsafat Agama dari
Italia.(Ahmaddamin, 1975).
Hal itu terjadi karena penyelidikan ilmu tidak terjadi kecuali di Negara
yang sudah maju.Waktu itu bangsa Arab hanya memiliki ahli-ahli
hikmat dan sebagian ahli syair.Yang memerintahkan kepada kebaikan
dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan, dan
menjauhkan diri dari kerendahan yang terkenal pada zaman mereka.
(H.A. Mustofa, 1999: 46).
10
Namun sejak kedatangan Islam, agama yang mengajak kepada orang-
orang untuk percaya kepada Allah, sumber segala sesuatu di seluruh
alam. Allah memberikan jalan kepada manusia jalan yang harus
diseberangi. Allah juga menetapkan keutamaan seperti benar dan adil,
yang harus dilaksanakannya, dan menjadikan kebahagiaan di dunia dan
kenikmatan di akhirat, sebagai pahala bagi orang yang mengikutinya.
Ayat ke 90
Artinya:
11
manusia dalam perilaku individu dan sosial. Etika Islam atau akhlak
mendorong manusia berperilaku lebih dari tutunan standar atau
keadilan, dalam menyikapi problema sosial dan memaafkan kesalahan
orang lain.
Bangsa Arab pada masa itu telah puas mengambil etika dari agama dan
tidak merasa butuh untuk menyelidiki mengenai dasar baik dan buruk.
Pada akhir abad lima belas, Eropa mulai bangkit. Ahli pengetahuan
mulai menyuburkan Filsafat Yunani Kuno.Begitu juga dengan Italia,
lalu berkembang ke seluruh Eropa.
Pada masa ini, segala sesuatu dikecam dan diselidiki, sehingga tegaklah
kemerdekaan berfikir.Dan mulai melihat segala sesuatu dengan
pandangan baru, dan mempertimbangkannya dengan ukuran yang baru.
12
Munculnya Etika sebagai suatu pedoman bertingkah laku dapat terbentuk
dalam dua macam proses, yaitu :
1. Secara alamiah terbentuk dari dalam (internal) diri manusia karena
pemahaman dan keyakinan terhadap suatu nilai-nilai tertentu (khususnya
agama / religi).
2. Diciptakan oleh aturan-aturan eksternal yang disepakati secara kolektif,
misalnya sumpah jabatan, disiplin, dan sebagainya. Sumpah jabatan dan
peraturan disiplin PNS, pada gilirannya akan membentuk etika birokrasi.
Sedangkan kasus Singapura menunjukkan bahwa etika berdisiplin (antri,
membuang sampah) dibentuk oleh denda yang sangat besar bagi
pelanggarnya. Sementara itu, implementasi Etika sebagai suatu pedoman
bertingkah laku juga dapat dikelompokkan menjadi dua aspek, yakni
internal (kedalam) dan eksternal (keluar). Dari aspek kedalam, seseorang
akan selalu bertingkah laku baik meskipun tidak ada orang lain
disekitarnya. Dalam hal ini, etika lebih dimaknakan sebagai moral.
Sedangkan dalam aspek keluar, implementasi Etika akan berbentuk sikap
/ perbuatan / perilaku yang baik dalam kaitan interaksi dengan orang /
pihak lain.
13
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP