1. PENGERTIAN GLOMERULONEFRITIS
Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada
kapiler gromerulus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisa-sisa pembuangan
(Suriayadi, SKp : Asuhan keperawatan anak : 116)
Komplikasi dalam penyakit ini adalah ; kerusakan ginjal , oliguri , ensefalopai
hipertensi , protein darah rendah , gagal ginjal akut .
Penyakit ini dibagi dalam 4 kategori :
Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis Kronis
Rapidly Progresive Glomerulonefritis (RPGN)
Nephrotic syndrome
2. ANATOMI FISIOLOGI
1. Glomerulus korteks yang mempunyai ansa henle yang pendek berada dibagian luar
korteks.
2. Glomerulus jukstamedular yang mempunayi ansa henle yang panjang sampai ke bagian
dalam medula. Glomerulus semacam ini berada di perbatasan korteks dan medula dan
merupakan 20% populasi nefron tetapi sangat penting untuk reabsoprsi air dan slut.
Sel-sel epitel kapsula bowman viseral menutupi kapiler dan membentuk tonjolan
sitoplasma foot process yang berhubungan dengan lamina rara eksterna. Diantara tonjolan-
tonjolan tersebut adalah celah-celah filtrasi dan disebut silt pore dengan lebar 200-300 A.
Pori-pori tersebut ditutupi oleh suatu membran disebut slit diaphgrma. Mesangium (sel-sel
mesangial dan matrik) terletak dianatara kapiler-kapiler gromerulus dan membentuk bagian
medial dinding kapiler. Mesangium berfungsi sebagai pendukung kapiler glomerulus dan
mungkin bereran dalam pembuangan makromolekul (seperti komplek imun) pada
glomerulus, baik melalui fagositosis intraseluler maupun dengan transpor melalui saluran-
saluran intraseluler ke regio jukstaglomerular.1
Glomerulonefritis kronik adalah peradangan yang lama dari sel sel glomerulus.
Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerulonefritis yang tidak membaik atau
timbul secara spontan (J.Corwin, 2001).
Jadi glomerulusnefritis kronik adalah suatu peradangan pada glomerulus yang
kronis yang menetap dan dapat biasanya berakhir dengan komplikasi gagal ginjal
2. ETIOLOGI
Systemic Lupus Eritematouse (SLE)
Amyloid desease
Diabetes mellitus
Glumerulonefritis akut yang berulang
3. PATOFISIOLOGI
Glomerulonefritis kronik awitannya mungkin seperti glomerulonefritis akut atau
tampak sebagai tipe reaksi antigen-antibodi yang lebih ringan, kadang-kadang sangat
ringan sehingga terabaikan. Setelah kejadian berulangnya infeksi ini , ukuran ginjal
sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal , dan terdiri dari jaringan
fibrosa yang luas. Korteks mengecil menjadi lapisan yang tebalnya 1 sampai 2 mm
atau kurang. Berkas jaringan parut merusak sisa korteks ,menyebabkan permukaan
ginjal kasar dan ireguler. Sejumlah glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi
jaringan parut dan cabang-cabang arteri renal menebal. Akhirnya terjadi kerusakan
glomerulus yang parah , menghasilkan penyakit ginjal tahap akhir.
Glumerulonefritis kronik dikenal juga sebagai kronik nepritik sindrom, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal kronis. Walaupun penyebab pastinya tidak
jelas tetapi perubahan parenchim ginjal dapat disebabkan karena :
Efek dari hipertensi
Infeksi dan inflamasi parnechim ginjal yang sering dan berulang
Gangguan hemodinamik dan metabolisme
4. MANIFESTASI KLINIS
a) Laboratorium
Urinalisa
Lekositosis, Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk
penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5
leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih, Hematuria:
hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih.
Terjadi proteinuria, dianggap sebagai proteinuria apabila dalam
pemeriksaan urinalisis sewaktu dianggap positif bila ditemukan kadar
protein + 10mg/dl. Sementara pada urine tampung per 24 jam dianggap
positif bila :
Bila hasil protein >500mg/24 jam
Bila hasil protein 500-4000mg/24 jam
Bila hasil protein >4000mg/24 jam
Terjadi hematuri dan proteinuria yang terjadi akibat cedera glomerulus,
pada analisa mikroskopik dijumpai adanya lekosit, sel granular, juga
terdapat lekosit pada pemeriksaan sedimen.
Berat jenis urine 1.010, untuk menilai kemampuan ginjal dalam
menghasilkan urine yang berkonsentrasi tinggi
Hematuria, yaitu terdapatnya darah pada urine, secara langsung juga dapat
6. PENATALAKSANAAN
Pada glumerulonefritis akut diberikan kortikosteroid untuk menekan system
kekebalan jika penyebabnya adalah autoimmune
Jika ditemukan adanya infeksi bakteri maka diberikan antibiotic sesegera
6. KOMPLIKASI
Gagal ginjal kronis (End Stage Renal Disfungtion/ESRD)
Gagal jantung kongestive
Encepalopati metabolik
a) Pengkajian
Anamnese
Data Subjektif
o Klien bisa mengeluh sakit kepala di pagi hari,pruritis, penurunan
konsentrasi, fatique , gangguan pernapasan yang mengakibatan
sulit melakukan ADLs. Edema pada wajah , penglihatan buram ,
edema retina mungkin juga disampaikan oleh klien .
Kaji apakah baru-baru ini ada riwayat : infeksi kulit atau saluran nafas,
apakah baru pulang dari daerah yang sedang terjangkit bakteri, virus,
jamur dan parasite, baru operasi atau dilakukan tindakan invasive, adanya
penyakit sistemik yang diderita seperti SLE dan penyakit lain yang dapat
menyebabkan glumerulonefritis
Kaji adanya kecemasan terhadap penurunan fungsi ginjal yang
dikhawatirkan pasien .
b) Diagnosa keperawatan
1) Eliminasi urin yang lemah b.d menurunnya fungsi ginjal
2) Kelebihan volume cairan tubuh b.d penurunan volume urin
3) Keletihan b.d perubahan status kesehatan
4) Resiko perubahan integritas kulit b.d edema
5) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d:
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena
faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
6) Resiko tinggi intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik,
kelebihan cairan, dan kehilangan tenaga
7) Kecemasan b.d faktor keturunan , krisi situasional , stress , perubahan
status kesehatan , ancaman kematian.
8) Gangguan istirahat tidur b.d edema
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Ed.8 Vol.2. Jakarta : EEC
Ignatavicius, Donna D. 2010. Medical Surgical Nursing. Phildelpia. WB. Saunders Company
Arif Muttaqin 2011.buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem perkemihan .
Mansjoer, Arif.dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3. Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius. FKUI
Suriadi,2010.asuhan keperawatan pada anak.ed 2,cet 3