Anda di halaman 1dari 8

(Modul 4) #1/8

MODUL 4
VARIABEL, KONSTANTA, DAN OPERATOR

4.1 Variabel
Variable merupakan penampung sebuah data dan memiliki sifat datanya dapat
berubah-ubah. Pada PHP semua variable dituliskan dengan tanda $ di belakang nama
variable. Aturan penamaan variable sama dengan aturan penulisan variable pada
bahasa lainnya yaitu :
1. Diawali dengan tanda $. Sebenarnya tanda $ sendiri tidak termasuk nama dari
variabel ini, tetapi hanya sekedar memberitahukan bahwa apa yang anda tulis
adalah variabel. Jadi "$ini" adalah variabel, dan "ini" bukan variabel.
2. Setelah tanda $, variabel harus diawali dengan huruf. Tidak boleh memulai variabel
dengan angka, atau tanda baca lainnya. Sebagai contoh "$3tidakvalid" bukanlah
penamaan variabel yang dibenarkan.
3. Nama variabel hanya terdiri dari huruf, angka dan tanda garis bawah (_). Jadi
nama seperti "$boleh_dong" dibenarkan, dan nama seperti "$apa_liat-liat" tidak
dibenarkan.
4. Tidak dibenarkan memberikan nama variabel dengan sesuatu (perintah, dll) yang
sudah ada dan memiliki fungsi tertentu. Misalnya anda tidak dibenarkan
menamakan variabel anda dengan "$print".
5. Penamaan variabel pada PHP case sensitive, artinya huruf besar dibedakan
dengan huruf kecil. Contohnya variabel "$ini" tidak sama dengan variabel "$iNi".
Contoh :
//penamaan berikut benar
$nama = "Yusuf";
$test123 = "Test";
$_TEST = "Test";
$Test123 = "Test";
//penamaan yang salah
$1Huruf = "A"; //diawali dengan angka

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 1


(Modul 4) #2/8

$sw3ar-it = "Again"; //menggunakan karakter "-"


$Tom&Jerry = "Kucing"; // menggunakan karakter "&"

Yang perlu diingat deklarasi tipe variable biasanya tidak ditentukan oleh
programmer. PHP akan secara otomatis mengubah atau memberi tipe data
berdasarkan kontek penggunaannya.
Contoh :
$nama = "Ini tipe String" ; //deklarasi tipe string;
$numeric = 123 ; //deklarasi integer
$numeric = 456.123 ; //Sekarang $numeric bertipe float
$bollean = true ; // deklarasi tipe Boolean

Tipe Data
Seperti bahasa pemrograman yang lain, dalam php juga dikenal beberapa
macam tipe data untuk, anara lain :
a. array
b. double
c. integer
d. object
e. string
Namun biasanya pemrogram tidak perlu memberikan tipe data untuk variabel yang
digunakan (atau yang lebih dikenal dengan istilah casting), sebab akan ditentukan
sendiri oleh program ketika dijalankan.
Contoh:
$a = 3;
pada saat pertama kali variabel $a disebutlkan dan diisi dengan nilai 3, pada saat
itulah variabel $a memiliki tipe data numerik.

4.2 Scope variable


Scope suatu variable adalah di bagian mana dari program variable itu berlaku
atau dinyatakan. Penting bagi kita untuk mengetahui scope dari sebuah variable.
Variable yang dinyatakan di dalam fungsi memiliki scope lokal saja artinya variable itu
hanya dikenali atau digunakan di dalam fungsi itu saja.
Contoh :
<?php
$A = 123 ; // variable global
function Test() {

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 2


(Modul 4) #3/8

$A = "Test"; // variable local


echo "Nilai A dalam fungsi = $A \n";
}
Test();
echo "Nilai A luar fungsi = $A \n";
?>
Jika dijalankan maka akan tercetak :
Nilai A dalam fungsi = "Test"
Nilai A luar fungsi = 123

Untuk menyatakan suatu variable global dari dalam fungsi dapat digunakan kata kunci
global.
Contoh :
<?php
$A = 123 ; // variable global
function Test() {
global $A ; // variable local
echo "Nilai A dalam fungsi = $A \n";
}
Test();
echo "Nilai A luar fungsi = $A \n";
?>
Jika dijalankan maka akan tercetak :
Nilai A dalam fungsi = 123
Nilai A luar fungsi = 123

Catatan PHP memiliki variable-variable yang telah didefinisikan sebelumnya, variable


ini digunakan untuk memberikan informasi tentang server , client dan lain-lain. Contoh :
1. $DOCUMENT_ROOT : berisi nama direktori root pada server.
2. $SERVER_NAME : berisi nama dari server host di mana script dieksekusi. Nilainya
bisa berupa nama virtual host.
3. $HTTP_USER_AGENT : Berisi informasi tentang client seperti jenis browser dan
Sistem Operasinya.
Untuk lebih detailnya, nama-nama variable yang ada dapat anda menggunakan fungsi
phpinfo(). Coba anda buat file info.php berikut :
<?php
phpinfo();
?>

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 3


(Modul 4) #4/8

Kemudian buka di browser. PHP akan menampilkan semua informasi tentang variable
yang ada beserta nilainya.
Catatan Jangan memberi akses kepada orang lain untuk menjalankan script tadi.
Karena informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengetahui spesifikasi server
kita. Jelas hal ini tidak aman karena ada kemungkinan user tersebut dapat masuk ke
system kita berdasarkan informasi yang ia baca.

4.3 Konstanta
Konstanta mirip dengan variable. Bedanya nilai konstanta tidak pernah berubah sejak
dideklarasikan. Untuk mendeklarasikan konstanta digunakan fungsi define().
Sintak :
define("nama_konstanta",nilai);

Contoh :
<?php
define("phi",3.14) ;
$r = 5;
$luas = phi * $r * $r ;
echo "Luas = $luas" ;
?>

4.4 Operator
Operator digunakan untuk melakukan suatu operasi. Secara umum, operasi
pada PHP dapat dikelompokkan pada 6 jenis seperti yang akan dibahas pada subbab-
subbab berikut ini.

4.4.1 Operator Aritmetika


Operator ini berhubungan dengan operasi aritmatik. Lihat Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Operator aritmetika.


Operator Penggunaan Contoh
+ Penjumlahan $a + $b
- Pengurangan $a - $b
* Perkalian $a * $b
/ Pembagian $a / $b
% Modulus $a / $b

Modulus merupakan operasi sisa bagi.


Contoh :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 4


(Modul 4) #5/8

10 % 2 = 0 ( 10 dibagi 2 sisanya 0 )
11 % 2 = 1 ( 11 dibagi 2 sisanya 1 )

4.4.2 Operator Assignment


Operator ini digunakan untuk memberikan/mendefinisikan nilai ke sebuah
variable. Lihat Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Operator assignment.


Operator Analogi Contoh
= $a = $a $a = 3
+= $a = $a + 1 $a += 1
-= $a = $a 1 $a -= 1
*= $a = $a * 1 $a *= 2
/= $a = $a /1 $a /= 2

4.4.3 Operator Bitwise


Operator ini digunakan untuk operasi-operasi bilangan biner. Lihat Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Operator bitwise.


Operator Keterangan Contoh
& And 11 & 13 = 9
| Or 11 | 13 = 15
^ Xor 11 ^ 13 = 6
~ Not ~11 = 12
<< Shift Left 11 << 2 = 2
>> Shift Right 11 >> 2 = 44

4.4.4 Operator Perbandingan


Operator ini digunakan untuk melakukan suatu operasi perbandingan dan
biasanya diletakkan di struktur kontrol program seperti if, elseif. Lihat Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Operator perbandingan.


Operator Keterangan Contoh
== Sama dengan $a == $b
=== Identik / Sama dengan dan $a === $b
sama tipe
!= Tidak sama dengan $a != $b
< Lebih kecil dari $a < $b
> Lebih besar dari $a > $b
<= Lebih kecil dari atau sama $a <= $b
dengan
>= Lebih besar dari atau $a >= $b
sama dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 5


(Modul 4) #6/8

Hasil dari suatu perbandingan selalu antara nilai true atau false saja. True jika
perbandingannya benar dan sebaliknya akan bernilai salah.

4.4.5 Operator Logika


Operator ini digunakan untuk melakukan suatu operasi logika. Lihat Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Operator Logika.


Operator Keterangan Contoh
And And ($a > $b) and ($a < $c)
Or Or ($a > $b) or ($a < $b)
Xor Xor ($a = 2) xor ($a = 3)
! Not !($a >= $b)

4.4.6 Operator Increment dan Decrement


Operator ini diadopsi dari bahasa C++. Digunakan untuk menambahkan atau
mengurangi nilai suatu variable dengan 1. Lihat Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Operator increment dan decrement.


Operator Keterangan Contoh
++$a Pre-increment $a = ++$b
--$a Pre-decrement $a = --$b
$a++ Post-Increment $a = $b++
$a-- Post-decrement $a = $b--

Maksud pre- adalah nilai dari suatu variable ditambahkan/dikurangi dulu dengan satu
baru operasi lainnya dijalankan. Sedangkan post adalah operasi dilaksanakan dulu,
kemudian setelah semua operasi selesai baru nilai dari variable itu ditambah-
kan/dikurangi dengan satu.
Contoh :
$b = 10 ;
$a = ++$b ; // $a = 11 dan $b = 11
$a = --$b ; // $a = 10 dan $b = 10
$a = $b++ ; // $a = 10 dan $b = 11
$a = $b-- ; // $a = 11 dan $b=10
$a = $b-- + 3 ; // $a=13 dan $b=9
$a = $b++ + ++$b ; // $a= 20 dan $b = 11

4.4.7 Hirarki Operator

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 6


(Modul 4) #7/8

Aturan ini digunakan untuk menentukan urutan atau level dari operator , dimana
operator dengan level lebih tinggi akan dikerjakan lebih dahulu. Lihat Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hirarki operator.


Operator Associativity
New Non-associative
[ Right
! ~ ++ -- (int) (double)(string)(array)(object) @ Right
*/ Left
+-. Left
<< >> Left
< <= > >= Non-associative
== != === Non-associative
& Left
^ Left
| Left
&& Left
|| Left
?: Left
= += -= *= /= .= %= &= |=^= ~= <<= >>= Left
Print Right
And Left
Xor Left
Or Left
, Left

Contoh:
Cobalah buat script berikut ini dan perhatikan hasilnya.
<html>
<title>
Form Data
</title>
<body>
<br>Isilah data-data berikut ini :
<br><br>
<form action=action.php3 method=POST>
<table>
<tr>
<td>Nama</td><td><input type=text name=nama></td>
</tr>
<tr>
<td>Alamat</td><td><input type=text name=alamat></td>
</tr>
<tr>
<td>E-mail</td><td><input type=text name=email></td>

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 7


(Modul 4) #8/8

</tr>
<tr>
<td><input type=submit value=SubmiT></td<td>&nbsp;</td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UM Raka yusuf, ST PEMROGRAMAN BERBASIS WEB II 8

Anda mungkin juga menyukai