TAK Lawang
TAK Lawang
DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
1. Adhetya Ayu Pratiwi (1630002)
2. Mai Hidayatus (1630038)
3. Shella Putri Purwandani (1630064)
4. Yenni Puspita Sari (1630071)
5. Yunita Dwi Kartika A (1630076)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya pada penulis, sehingga TAK Life Review Therapy di
Ruang Kenanga RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan terjadi pada semua orang
pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Lanjut
usia atau lansia merupakan individu yang berada dalam tahapan usia late
adulthood atau yang dimaksud dengan tahapan usia dewasa akhir, dengan kisaran
usia dimulai dari 60 tahun keatas (Satrock, 2006 dalam Widyanto Candra, 2014).
Seiring dengan proses menua, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan
atau yang biasa disebut dengan penyakit degeneratif. Salah satu penyakit
degeneratif yang kerap diderita lansia adalah penyakit demensia atau banyak
dikenal dengan sebutan pikun. Demensia adalah istilah umum yang digunakan
dilakukan pada lansia untuk memperbaiki dan mempertahankan sikap lansia agar
harapan lansia dapat tetap berhubungan dengan keluarga, teman, dan sistem
pendukung yang ada ketika menjalani terapi (Tamber dan Noorkasiami, 2009).
penggunaannya. Life Review Therapy adalah salah satu bagian dari terapi
modalitas yang dapat diberikan pada lansia dengan demensia karena terapi ini
akan terjadi mekanisme recall tentang kejadian masa lalu hingga sekarang.
dalam pelaksanaan terapi ini dari beberapa hasil penelitian yang menegaskan
bahwasannya efektivitas dari terapi ini dengan sampel perawatan pada komunitas
dan home care, hasilnya masih belum jelas karena penggunaan terapi Life Review
ini masih menggunakan format dan SOP yang berbeda-beda serta belum ada SOP
yang ditetapkan (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011). Selain itu penggunaan Life
kesehatan untuk lansia dengan demensia, baik di rumah, di panti wreda maupun di
posyandu lansia.
Menurut data dari WHO, terdapat 35,6 juta orang di dunia yang menderita
demensia pada tahun 2010. 9 negara dengan angka kejadian demensia terbanyak
di dunia pada tahun 2010 adalah Cina (5,4 juta orang), Jerman (1,5 juta orang),
Rusia (1,2 juta orang), Perancis (1,1 juta orang), Italia (1,1 juta orang) dan Brasil
(1 juta orang) (WHO, 2012). Indonesia juga termasuk Negara yang memasuki era
jumlah penduduk dengan usia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Pulau yang
mempunyai jumlah penduduk lansia terbanyak (7%) adalah pulau Jawa dan Bali.
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antara lain disebabkan karena tingkat
kesehatan, dan tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat. Pada tahun 2006
hingga tahun 2020 Indonesia memiliki jumlah lansia yang semakin meningkat.
Peningkatan jumlah lansia dari tahun 2006 hingga tahun 2020 sebanyak 9,8 juta
jiwa atau sebesar 2,34% (Efendi, Ferry dan Makhfudli, 2009). Prevalensi
demensia meningkat dua kali setiap pertambahan usia 5 tahun setelah melewati
usia 60 tahun. Terdapat 7,2% populasi lansia yang berusia 60 tahun keatas pada
tahun 2010 di Indonesia. Belum ada data yang pasti tentang prevalensi demensia
genetik, infeksi dan degeneratif yang ditandai dengan perubahan perilaku, seperti
tersinggung, curiga, menarik diri dari aktivitas sosial, tidak peduli, dan berulang
kali menanyakan hal yang sama (Nadesul, 2011). Demensia juga menyebabkan
penurunan metabolik di otak (Vedebeck, Sheila, 2008). Life review therapy adalah
panjang dimana akan terjadi mekanisme recall tentang kejadian pada kehidupan
hari dan meningkatkan kepuasan hidup. Terapi ini dapat diberlakukan dan
dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja. Tempat perawatan kesehatan seperti
posyandu lansia serta panti wreda dapat dijadikan tempat yang baik untuk
kesehatan yang akan banyak dibutuhkan oleh lansia dengan demensia agar lansia
dapat memperoleh kemampuan kognitifnya kembali dan dapat menjadi salah satu
terapi modifikasi yang lebih efektif. Bagi keluarga dengan anggota keluarga lansia
yang mengalami demensia juga bisa melakukan Life Review Therapy karena
terapi ini sangat mudah dilakukan dan mudah dipelajari sehingga mempermudah
anggota keluarga dalam penggunaan terapi tersebut. Sehingga manfaat dari terapi
ini tetap dapat dirasakan oleh lansia maupun dari anggota keluarga.
1.2 Tujuan
1. Klien mampu mengingat kejadian masa lalu.
2. Klien mampu menyampaikan dan menjelaskan semua materi yang telah
disediakan dalam pelaksanaan terapi.
3. Klien mampu bekerja sama dalam permainan kelompok.
1.3 Manfaat
1. Mampu menurunkan tingkat depresi bagi lansia.
2. Mampu meningkatkan kemampuan individu untuk beraktivitas.
3. Mampu meningkatkan kepercayaan diri individu.
4. Meningkatkan kepuasan hidup individu.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Klien
A. Seleksi Klien
Kriteria Pasien
(1) Klien yang mengalami penurunan fungsi kognitif
(2) Klien yang mengalami depresi
B. Proses seleksi
(1) Gejala yang sama
(2) Keluhan yang sama
(3) Indikasi yang sama
C. Jumlah peserta
4 orang
3.1.2 Persiapan Terapis
A. Melakukan breafing kecil sebelum pelaksanaan
B. Menentukan siapa-siapa yang akan menjadi leader, co leader, fasilitator,
observer.
C. Satu jam sebelum pelaksanaan melakukan role play dengan teman-teman
disertai pembimbing ruangan.
3.1.3 Persiapan Lingkungan
A. Suasana tidak bising
B. Pengaturan posisi tempat duduk
C. Setting instruktur kegiatan
D. Ventilasi yang cukup
3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Rencana Kegiatan
No Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 2 menit
2. Perkenalan dan penjelasan prosedur 5 menit
pelaksanaan
3. Inti (tiap sesi 5 menit) 25 menit
4. Penutup 3 menit
Total waktu 35 menit
Keterangan:
: Leader
: Co. Leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK LIFE REVIEW
Sesi I: Pengenalan Nama Presiden
1. Tujuan:
a. Klien dapat mengingat kembali nama-nama presiden yang ada pada
gambar yang disediakan.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan yang nyaman dan tenang
3. Alat
a. Amplop berisi gambar presiden
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain dan menebak
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Terapis membuat kontrak dengan klien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang akan digunakan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Klien dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan
b) Leader menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis
Lama kegiatan 5 menit
c. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan nama-nama presiden yang ada pada gambar
2) Leader kemudian mengacak amplop gambar
3) Klien diminta untuk memilih amplop gambar
4) Klien diminta untuk menjelaskan kembali nama tokoh pada gambar
5) Beri pujian atas keberhasilan klien
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader menanyakan TAK Life Review yang telah dilatih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengulang kembali nama presiden yang
telah dipilih
3) Kontrak selanjutnya
a) Leader membuat kesepakatan dnegan klien untuk TAK selanjutnya yaitu
berhitung
b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK Life
Review sesi petama, diharapkan klien mampu mengingat kembali nama-
nama presiden.
TAK Sesi: I
Life Review
Mengenal Nama Presiden
NO Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Menyebutkan nama
tokoh presiden Soekarno
2. Menyebutkan nama
tokoh presiden Soeharto
3. Menyebutkan nama
tokoh presiden Habibie
4. Menyebutkan nama
tokoh presiden
Megawati
5. Menyebutkan nama
tokoh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti kegiatan TAK
2. Beri tanda () jika klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK Life
Review sesi pertama klien mampu menyebutkan nama presiden.
TAK Sesi: II
Life Review
Kemampuan Berhitung
NO Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Menjawab hasil
perhitungan
bilangan
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti kegiatan TAK
2. Beri tanda () jika klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak
mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK.
Pada catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK
Life Review sesi kedua klien mampu menyebutkan angka.
1. Tujuan:
Klien dapat mengingat kembali nama-nama dan dapat menyebutkan kembali
fungsi barang tersebut
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan yang nyaman dan tenang
3. Alat
Amplop berisi gambar peralatan kamar mandi
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain dan menebak
5. Langkah Kegiatan
A. Persiapan
1) Terapis mengingatkan kembali kontrak yang sudah dibuat disesi
selanjutnya
2) Terapis membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat yang akan digunakan
B. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Salam terapeutik kepada klien
b. Klien dan terapis memakai papan nama
2. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien pada saat ini
3. Kontrak
a. Leader menjelaskan tujuan
b. Leader menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 5 menit
C. Tahap Kerja
1. Leader menjelaskan nama barang yang ada pada gambar
2. Leader kemudian mengacak amplop gambar
3. Klien diminta untuk memilih amplop gambar
4. Klien diminta untuk menjelaskan kembali nama barang dan fungsinya
5. Beri pujian atas keberhasilan klien
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader menanyakan TAK Life Review yang telah dilatih
c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Agar klien mampu menggunakan barang sesuai dengan fungsinya
3. Kontrak selanjutnya
a. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK selanjutnya yaitu
orientasi tempat ibadah.
b. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK
Life Review sesi ketiga, diharapkan klien mampu menyebutkan nama barang
dan menggunakan barang sesuai dengan fungsinya.
1. Menyebutkan nama
barang dan fungsinya
a. Handuk
b. Gayung
c. Sikat gigi
d. Sampo
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti kegiatan TAK
2. Beri tanda () jika klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK Life
Review sesi ketiga klien mampu menyebutkan nama dan fungsi barang
peralatan mandi.
1. Tujuan
Klien dapat mengingat
1) Tanggal dan bulan kelahiran
2) Hari Kemerdekaan RI
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan yang nyaman dan tenang
3. Alat
b. Kertas
c. Spidol
d. Bola
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Menebak
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Mempersiapkan alat dan tempat yang akan digunakan
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Salam terapeutik kepada klien
b. Klien dan terapis memakai papan nama
2. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien pada saat ini
3. Kontrak
a. Leader menjelaskan tujuan
b. Leader menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 5 menit
c. Tahap Kerja
1. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
2. Leader kemudian memutarkan bola dari satu klien ke klien lain
3. Klien yang terakhir memegang bola diminta untuk menjawab pertanyaan
dari leader mengenai tanggal kelahiran dan hari kemerdekaan RI.
4. Beri pujian atas keberhasilan klien
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader menanyakan TAK Life Review yang telah dilatih
c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader meminta klien untuk memberi tanda pada kalender
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK Life
Review sesi kelima, diharapkan klien mampu mengingat tanggal bulan
kelahiran dan hari kemerdekaan RI. Formulir evaluasi sebagai berikut
TAK Sesi: IV
Life Review
Orentasi Waktu
NO Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Mampu menyebutkan
tanggal dan bulan
kelahiran
2. Mampu menyebutkan
hari kemerdekaan RI
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti kegiatan TAK
2. Beri tanda () jika klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK Life
Review sesi keempat klien mampu mengorientasikan waktu.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK LIFE REVIEW
Sesi V: Orientasi Tempat Ibadah
1. Tujuan
Klien dapat mengingat nama tempat ibadah dan kegunaannya
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan yang nyaman dan tenang
3. Alat
a. Kertas
b. Spidol
c. Gambar tempat ibadah
d. Amplop
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Menebak
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Terapis membuat kontrak dengan klien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang akan digunakan
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Klien dan terapis memakai papan nama
2. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien pada saat ini
3. Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan
b) Leader menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 5 menit
c. Tahap Kerja
1. Leader menjelaskan nama-nama tempat ibadah yang ada pada gambar
2. Leader kemudian mengacak amplop gambar
3. Klien diminta untuk memilih amplop gambar
4. Klien diminta untuk menjelaskan kembali nama tempat ibadah pada
gambar dan kegunaannya
5. Beri pujian atas keberhasilan klien
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader menanyakan TAK Life Review yang telah dilatih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader meminta klien untuk memberi tanda pada kalender
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk TAK Life
Review sesi kelima, diharapkan klien mampu mengingat nama tempat ibadah
dan kegunaannya . Formulir evaluasi sebagai berikut
TAK Sesi: V
Life Review
Orentasi Tempat
NO Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Mampu menyebutkan
nama tempat ibadah dan
kegunaannya
Jumlah
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti kegiatan TAK
2. Beri tanda () jika klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien, contoh: klien mengikuti TAK Life
Review sesi kelima klien mampu mengingat nama tempat ibadah dan
kegunaannya.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Life Review Therapy merupakan salah satu terapi modalitas yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif sehingga individu
yang melakukan terapi ini dapat mendapatkan kembali kemampuan
kognitifnya secara bertahap sehingga terapi ini efektif digunakan sebagai
terapi pada penderita demensia dan depresi terutama pada lansia.
4.2 Saran
Life review therapy adalah terapi yang biasa diberikan pada lansia
untuk mengembalikan ingatan masa lalu sehingga lansia dapat mengingat
kejadian masa lalu nya, menceritakan masa lalunya dan membuat kualitas
hidup lansia menjadi lebih baik. Terapi ini banyak memberikan manfaat
untuk mengasah serta meningkatkan fungsi kognitif dan daya ingat
sehingga sangat baik dan sangat cocok digunakan di lahan kesehatan untuk
terapi bagi lansia sesuai indikasi karena manfaat serta keuntungan yang
bermakna dapat dirasakan dengan nyata setelah pemberian terapi life
review.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reny. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Jilid 2, Jakarta:
Trans Info Medika.
Setyoadi dan Kushariadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien
Psikogeriatrik, Jakarta: Salemba Medika.
Stanley, M. dan Patricia Gautlett Bearce. (2006). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik Edisi 2, Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna. (2014). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, Ed 2.
Jakarta: EGC