Anda di halaman 1dari 5

Nama : Agus Setiyono

No.Mhs :210014026

Macam Macam Alat Ukur Aliran Fluida

FlowMeter
Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor kecepatan aliran pada
suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebutberubah dari titik ke titik.

Pengukuran Atau Penyensoran Aliran Fluida Dapat Digolongkan Sebagai Berikut:


1. Pengukuran Kuantitas
Pengukuran ini memberikan petunjuk yang sebanding dengan kuantitas total yang telah
mengalir dalam waktu tertentu. Fluida mengalir melewati elemen primer secara berturutan dalam
kuantitas yang kurang lebih terisolasi dengan secara bergantian mengisi dan mengosongkan
bejana pengukur yang diketahui kapasitasnya.
Pengukuran kuantitas diklasifikasikan menurut :
a. Pengukur gravimetri atau pengukuran berat
b. Pengukur volumetri untuk cairan
c. Pengukur volumetri untuk gas

2. Pengukuran Laju Aliran


Laju aliran Q merupakan fungsi luas pipa A dan kecepatan V dari cairan yang mengalir lewat
pipa, yakni:
Q = A.V
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan terukur rata-
rata dari cairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata sebenarnya. Gejala ini dapat
dikoreksi sebagai berikut:
Q = K.A.V
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan antara kecepatan
rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Nilai konstantaini bisa didapatkan melalui
eksperimen.
Pengukuran laju aliran digunakan untuk mengukur kecepatan cairan atau gas yang mengalir
melalui pipa

3. Pengukuran Metoda Diferensial Tekanan


Jenis pengukur aliran yang paling luas digunakan adalah pengukuran tekanan diferensial.
Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi dengan yang
mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi gerakan atau energi kinetis.
Karena energi tidak bisa diciptakan atau dihilangkan ( Hukum perpindahan energi ), maka
kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi tekanan yang berubah..

Lebih jelasnya, apabila fluida bergerak melewati penghantar (pipa) yang seragam dengan
kecepatan rendah, maka gerakan partikel masing-masing umumnya sejajar disepanjang garis
dinding pipa. Kalau laju aliran meningkat, titik puncak dicapai apabila gerakan partikel menjadi
lebih acak dan kompleks.
Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya: menggunakan pipa
venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit), turbine flow meter, rotameter, cara thermal,
menggunakan bahan radio aktif, elektromagnetik, ultar sonic dan flowmeter gyro.

Alat Ukur Berdasarkan Perbedaaan Tekanan


Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang
mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. alat ini terdiri dari primary device, yang disebut
sebagai alat utama dan secondary device (alat bantu sekunder). Flowmeter umumnya terdiri dari
dua bagian, yaitu alat utama dan alat bantu sekunder. Alat utama menghasilkan suatu signal yang
merespons terhadap aliran karena laju aliran tersebut telah terganggu. Alat utamanya merupakan
sebuah orifis yang mengganggu laju aliran, yaitu menyebabkan terjadinya penurunan tekanan.
Alat bantu sekunder menerima sinyal dari alat utama lalu menampilkan, merekam, dan/atau
mentrasmisikannya sebagai hasil pengukuran dari laju aliran. (koestoer, 2004)
Orifice plate, pipa venturi dan flow Nozzle menggunakan hukum Bernoulli. Prinsip
dasarnya adalah membentuk sedikit perubahan kecepatan dari aliran fluida sehingga diperoleh
perubahan tekanan yang dapat diamati. Pengubahan kecepatan aliran fluida dapat dilakukan
dengan mengubah diameter pipa, hubungan ini diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida.
Jenis Flowmeter Yang Sering Digunakan :
1. Orifice Plate
Adalah sensor pendeteksi aliran yang paling sederhana dan paling ekonomis. orifice plate
merupakan piringan datar dengan ketebalan 1/10 inch. diletakkan diantara sepasang sisi dan
ditempatkan lurus pada pipa yang lembut untuk menghindari disturbansi aliran dari fitting dan
valve. Cairan mengalir melalui orifice plate yang tajam
Alat ini terdiri dari pipa dimana dibagian dalamnya diberi pelat berlubang lebih kecil dari
ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan disisi pelat bagian inlet (P1) dan satu lagi
dibagian sisi pelat bagian outlet (P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet, maka tekanan P1
akan lebih besar dari tekanan outlet P2.
Prinsip kerja Orifice meter adalah Perbedaan Tekanan Up Stream & Down stream dari Flow
Tube
Jenis Orifice Plate :
a) Concentric Plate
Suatu plate berlubang dimasukkan ke dalam pipa dan ditempatkan secara tegak lurus terhadap flow stream.
Ketika fluida mengalir melewati orifice plate tersebut maka menyebabkan peningkatan kecepatan dan
penurunantekanan. Perbedaan tekanan sebelum dan setelah orifice plate digunakan untuk mengkalkulasi
kecepatan aliran (flow velocity).
b) Eccentric Orifice Plate
Titik pusat lubang penghalang tidak satu garis pusat dengan pusat penampang pipa. Pemasangan
lubang yang tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi masalah jika fluida yang
diukur membawa berbagai benda padat (solid).
c) Segmental Orifice Plate
Segmental orifice plates digunakan terutama pada service yang sama dengan eccentric orifices.
Aplikasinya:
Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid dan steam dalam jumlah yang besar.

Keuntungan
1. Konstruksi sederhana dan kokoh
2. Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.
3. Harga pembuatan alat cukup murah
4. Output cukup besar
5. Dapat digunakan pada berbagai ukuran pipa (range yang lebar).
6. Ketelitian (accuracy) baik, jika plate dipasang dengan baik.
Kerugian
1. Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan terkumpul pada
bagian pelat disisi inlet.
2. Jangkauan pengukuran sangat rendah
3. Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan
4. pengukuran jadi besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer.
5. Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yangbertekanan rendah.
6. Rugi tekanan (pressure drop) relatif tinggi.
7. Tidak dapat digunakan untuk mengukur laju aliran,karena cenderung terjadi penyumbatan.

2. Pipa Venturi
Pada pipa venture, pemercepat aliran fluida dilakukan dengan cara membentuk corong
sehingga aliran masih dapat dijaga agar tetap laminar. Sensor tekana pertama (P1) diletakkan
pada sudut tekanan pertama dan sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang paling
menjorok ke tengah. Pipa venturi biasa dipergunakan untuk mengukur aliran cairan.
Perubahan luas penampang dalam tabung venturi menyebabkan perubahan tekanan antara
bagian konvergen dan tenggorokan, dan laju aliran dapat ditentukan dari penurunan tekanan.
Keuntungan
1.Partikel padatan masih melewati alat ukur
2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Pengukuran tekanan lebih baik dibandingkan orifice plate.
4. Tahan terhadapa gesakan fluida.
5. Bila kalibrasi dan pemasangannya tepat, jenis venturimeter ini mempunyai ketelitian yang
paling tinggi diantara semua alat pengukur aliran fluida yang berdasarkan beda tekanan (orifis
dan Nosel aliran).
6. Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama
7. Dapat pengukur debit aliran yang besar
8. Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran
9. Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau flow nozzle
10. Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solids).
Kerugian
1. Dari segi biaya, venturimeter lebih mahal harganya
2. Sulit dalam pemasangan karena panjang
3. Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
4. Ukuran menjadi lebih besar
5. Beda tekanan yang ditimbulkan menjadi lebih kecil dari orifice plate.
3. Flow Nozzle
Digunakan dalam pengukuran pada temperature dan kecepatan aliran yang tinggi.Nozzle
aliran akan memberikan solusi yang lebih baik daripada orifice plate karena konstruksinya.
Nozzle aliran mempunyai kapasitas aliran 65% lebih besar dari orifice plate dengan diameter
yang sama.
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan pipa
sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih kecil dibandingkan P1.
Keuntungan
1. Masih dapat melewatkan padatan
2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Mudah dalam pemasangan
4. Tahan terhadap gesekan fluida
5. Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
6. Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih lamine
Kerugian
1. Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .
2. Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.

Anda mungkin juga menyukai