Anda di halaman 1dari 40

ROSE DIANA

03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC

1. TUJUAN

Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang


keluaran akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.

2. ALAT DAN BAHAN

Electromagnetism Trainer 12-100


Osiloskop 2 channel
Milliammeter, 0-10 mA AC
Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine

3. DASAR TEORI

Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika


yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat
dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.

Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap


induktor mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai
impedansi dapat dihitung dengan rumus :

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Vrms
Z
I rms

Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan

L C
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, X dan X . Dalam praktikum ini lebih

L
kita tekankan pada nilai X atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi
dapat digolongkan seperti padapenjelasan berikut :

a. Induktansi diri

Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan


membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu. Sedangkan
insduktansi diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan
menginduksi kumparan itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari
induktansi merupakan akibat dari persamaan Maxwell mengenai hukum ggl
induksi Faraday. Persamaan maxwell tersebut adalah sebagai berikut.

Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh


arus listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl.
Induktansi memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus
dinyatakan dalam persamaan berikut.

: ggl induksi yang muncul pada induktor (Volt)


L : induktansi diri (H)
I : arus pada induktor (A)

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Komponen atau benda yang memiliki induktansi diri disebut induktor.


Induktor layaknya seperti sebuah kapasitor, sama-sama menyimpan energi. Hanya
saja induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor
menyimpan dalam bentuk medan listrik.

b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal

Sebuah induktor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal


maka akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 900 terhadap tegangan. Arus
yang terjadi merupakan arus bolak-balik. Rangkaian ini disebut rangkaian induktif
murni. Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada
induktor terjadi secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut

Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut

Arus yang terjadi berbeda fase sebesar 900 terhadap tegangan.

c. Rangkaian induktor dan resistor yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal

Apabila induktor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan
bolak-balik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

Sehingga arus yang dihasilkannya adalah sebagai berikut

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Sedangkan tegangan jatuh pada induktor dapat diturunkan dari persamaan


arus dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya

Bila dinyatakan dalam tegangan efektif

Dimana

f adalah frekuensi tegangan masukan


Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap
tegangan pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin
besarnya tegangan induktor.

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara
dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu
memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti
nampak dari rumus di bawah ini :

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Arus Bolak-Balik pada Induktor

Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut


akan timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah
reaktansi induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif
tergantung dari besarnya nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz)
arus bolak-balik. Gambar dibawah ini memperlihatkanhubungan antara reaktansi
induktif terhadap frekuensi arus bolak-balik

Gambar . Hubungan reaktansi induktif terhadap frekuensi

Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi


dan nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan
semakin besar nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif X L pada
induktor sebaliknya semakin kecil frekuensi arus bolak-balik dan semakin kecil
nilai dari induktansinya, maka semakin kecil nilai reaktansi induktif X L pada
induktor tersebut. Hubungan ini dapat ditulis seperti persamaan berikut :

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR


YANG DIALIRI ARUS AC
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika
yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat
dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Satuan iduktansinya adalah Henry (H=Henry, mH=mili Henry, uH=mikro Henry,


nH=nano Henry) dengan notasi penulisan huruf "L".

Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,


beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. . Induktor
akan berfungsi sebagai tahanan jika dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

Kegunaan Induktor

1. Pemroses sinyal pada rangkaian analog

2. Mengholangkan noise (dengung)

3. Mencegah interferensi frekwensi radio

4. Komponen utama pembuatan Transformator

5. Sebagai filter pada rangkaian power supply

Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibangun mengunakan


kumparan seperti speaker, relay, buzzer, trafo, dan kpmponen lain yang
berhubungan dengan frekwensi dan medan magnet.

Fungsi Induktor :

1. Tempat terjadinya gaya magnet


2. Pelipat tegangan
3. Pembangkit Getaran

Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada:

1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator


2. Frekuensi menengah pada spul MF
3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga,
spul relay dan spul penyaring

(Dikutip dari : Buku Fisika SMA)

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering


ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan
dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah
Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang
membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan
Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan
tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari
sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya
terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika.
Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan
untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-
satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan
microhenry (H). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam
Rangkaian Elektronika adalah huruf L.

Simbol Induktor
Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya


adalah :
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya

Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula


induktansinya

Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.

Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut


semakin tinggi induktansinya.

(Dikutip dari : http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-


beserta-jenis-jenis-induktor)

Jika seutas kawat tembaga diberi aliran listrik, maka di sekeliling kawat
tembaga akan terbentuk medan listrik. Dengan aturan tangan kanan dapat
diketahui arah medan listrik terhadap arah arus listrik. Caranya sederhana yaitu
dengan mengacungkan jari jempol tangan kanan sedangkan keempat jari lain
menggenggam. Arah jempol adalah arah arus dan arah ke empat jari lain adalah
arah medan listrik yang mengitarinya.

Tentu masih ingat juga percobaan dua utas kawat tembaga paralel yang keduanya
diberi arus listrik. Jika arah arusnya berlawanan, kedua kawat tembaga tersebut
saling menjauh. Tetapi jika arah arusnya sama ternyata keduanya berdekatan
saling tarik-menarik. Hal ini terjadi karena adanya induksi medan listrik. Dikenal
medan listrik dengan simbol B dan satuannya Tesla (T). Besar akumulasi medan
listrik B pada suatu luas area A tertentu difenisikan sebagai besar magnetic flux.
Simbol yang biasa digunakan untuk menunjukkan besar magnetic flux ini
adalah F dan satuannya Weber (Wb = T.m2). Secara matematis besarnya adalah :
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

medan flux...(1)

Lalu bagaimana jika kawat tembaga itu dililitkan membentuk koil atau kumparan.
Jika kumparan tersebut dialiri listrik maka tiap lilitan akan saling menginduksi
satu dengan yang lainnya. Medan listrik yang terbentuk akan segaris dan saling
menguatkan. Komponen yang seperti inilah yang dikenal dengan induktor
selenoid.

Dari buku fisika dan teori medan yang menjelimet, dibuktikan bahwa induktor
adalah komponen yang dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini
direpresentasikan dengan adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor
dialiri listrik. Secara matematis tegangan emf ditulis :

tegangan emf .... (2)

Jika dibandingkan dengan rumus hukum Ohm V=RI, maka kelihatan ada
kesamaan rumus. Jika R disebut resistansi dari resistor dan V adalah besar
tegangan jepit jika resistor dialiri listrik sebesar I. Maka L adalah induktansi dari
induktor dan E adalah tegangan yang timbul jika induktor dilairi listrik. Tegangan
emf di sini adalah respon terhadap perubahan arus fungsi dari waktu terlihat dari
rumusdi/dt. Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan hukum Lenz yang
mengatakan efek induksi cenderung melawan perubahan yang menyebabkannya.
Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut dengan induktansi, dan satuan
yang digunakan adalah (H) Henry.

Induktor disebut self-induced

Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain berpotensi
untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering menjadi pertimbangan dalam

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

mendesain pcb supaya bebas dari efek induktansi terutama


jika multilayer.Tegangan emf akan menjadi penting saat perubahan arusnya
fluktuatif. Efek emf menjadi signifikan pada sebuah induktor, karena perubahan
arus yang melewati tiap lilitan akan saling menginduksi. Ini yang dimaksud
dengan self-induced. Secara matematis induktansi pada suatu induktor dengan
jumlah lilitan sebanyak N adalah akumulasi flux magnet untuk tiap arus yang
melewatinya :

induktansi ...... (3)

Induktor selenoida

Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan
fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya
adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban
arus. Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam
perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari
induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.

Dari pemahaman fisika, elektron yang bergerak akan menimbulkan medan


elektrik di sekitarnya. Berbagai bentuk kumparan, persegi empat, setegah
lingkaran ataupun lingkaran penuh, jika dialiri listrik akan menghasilkan medan
listrik yang berbeda. Penampang induktor biasanya berbentuk lingkaran, sehingga
diketahui besar medan listrik di titik tengah lingkaran adalah :

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Medan listrik ........ (4)

Jika dikembangkan, n adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l.


Secara matematis ditulis :

Lilitan per-meter.(5)

Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol m yang
dinamakan permeability dan mo yang disebut permeability udara vakum. Besar
permeability mtergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor
tanpa inti (air winding) m = 1.

Jika rumus-rumus di atas di subsitusikan maka rumus induktansi (rumus 3) dapat


ditulis menjadi :

Induktansi Induktor ..... (6)

Induktor selenoida dengan inti (core)

L : induktansi dalam H (Henry)

m : permeability inti (core)

mo : permeability udara vakum

mo = 4p x 10-7
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

N : jumlah lilitan induktor

A : luas penampang induktor (m2)

l : panjang induktor (m)

Inilah rumus untuk menghitung nilai induktansi dari sebuah induktor. Tentu saja
rumus ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai
induktansinya sudah ditentukan.

(Dikutip dari : http://www.electroniclab.com/index.php/labelka/6-induktor )

4. PERCOBAAN

4.1. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan


alat-alat tesebut untuk praktikum.

2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih


dahulu. Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung)
yang tersedia sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan
petunjuk gambar yang tertera pada praktiku ini.
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan


kembali apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.

4. Hidupkan osiloskop dengan menggunakan channel yang berfungsi


dengan baik untuk melihat hasil bentuk gelombang. Letakkan pengait
(steak) dan jumper osiloskop ke posisi sesuai dengan gambar.

5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V


pk-pk sine. Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan
secara bersama.

6. Kemudian aturlah Vpk-pk di Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-


pk sine sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada tabel dibawah
ini.

7. Lakukan pengamatan terhadap bentuk gelombang yang didapat pada


osiloskop dan lihat apa pengaruh yang terjadi selama frekuensi yang
yang digunakan berbeda-beda.

8. Setelah percobaan selesai dilakukan, maka matikan alat-alat percobaan


sesuai dengan prosedur dari asisten yang mengajar.

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Gambar 4.1. Diagram Rangkaian

4.2. DATA HASIL PERCOBAAN

a. Tabel Tegangan, Arus Terukur, Impedansi Terukur dan Impedansi Terhitung

1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1 Henry

V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur () ZTerhitung ()


9 6.21 1.449275

10 5.16 1.937984
113.09734
11 5.68 1.93662
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

12 5.91 2.030457

13 6.41 2.028081

2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1 Henry

V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur () ZTerhitung ()


9 5.32 1.691729

10 5.62 1.779359
119.38052
11 6.18 1.779935

12 7.85 1.528662

13 7.31 1.778386

3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1 Henry

V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur () ZTerhitung ()


9 12.24 0.735294

10 17.45 0.573066
125.66371
11 19.68 0.558943

12 16.72 0.717703

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

13 7.95 1.63522

4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1 Henry

V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur () ZTerhitung ()


9 6.03 1.492537

10 8.2 1.219512
131.94689
11 7.37 1.492537

12 8.04 1.492537

13 8.71 1.492537

5). Untuk f = 22 Hz dan L = 1 Henry

V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur () ZTerhitung ()


9 6.32 1.424051

10 17.34 0.576701
138.23008
11 19.52 0.563525

12 21.3 0.56338

13 23.62 0.550381

b. Tabel Impedansi Rata-Rata

Frekuensi (Hz) ZRata-Rata ()


9 53,4193
10 58,5850
11 67,3129
12 77,9402

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

6. PENGOLAHAN DATA

a. Mencari ZTerukur

1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1 Henry

V 9Volt
ZTerukur 1 = I Terukur = 6,21 mA = 1,449275

V 10Volt
ZTerukur 2 = I Terukur = 5,16 mA = 1,937984

V 11 Volt
ZTerukur 3 = I Terukur = 5,68 mA = 1,93662

V 12Volt
ZTerukur 4 = I Terukur = 5,91 mA = 2,030457

V 13 Volt
ZTerukur 5 = I Terukur = 6,41 mA = 2,028081

2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1 Henry

V 9Volt
ZTerukur 1 = I Terukur = 5,32 mA = 1,691729

V 10 Volt
ZTerukur 2 = I Terukur = 5,62 mA = 1,779359

V 11 Volt
ZTerukur 3 = I Terukur = 6,18 mA = 1,779935

V 12Volt
ZTerukur 4 = I Terukur = 7,85 mA = 1,528662

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

V 13 Volt
ZTerukur 5 = I Terukur = 7,31 mA = 1,778386

3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1 Henry

V 9 Volt
ZTerukur 1 = I Terukur = 12,24 mA = 0,735294

V 10Volt
ZTerukur 2 = I Terukur = 17,45 mA = 0,573066

V 11 Volt
ZTerukur 3 = I Terukur = 19,68 mA = 0,558943

V 12Volt
ZTerukur 4 = I Terukur = 16,72 mA = 0,717703

V 13Volt
ZTerukur 5 = I Terukur = 7,95 mA = 1.63522

4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1 Henry

V 9 Volt
ZTerukur 1 = I Terukur = 6,03 mA = 1,492537

V 10Volt
ZTerukur 2 = I Terukur = 8,2mA = 1,219512

V 11 Volt
ZTerukur 3 = I Terukur = 7,37 mA = 1,492537

V 12Volt
ZTerukur 4 = I Terukur = 8,04 mA = 1,492537

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

V 13Volt
ZTerukur 5 = I Terukur = 8,71mA = 1,492537

5). Untuk f = 22 Hz dan L = 1 Henry

V 9Volt
ZTerukur 1 = I Terukur = 6,32 mA = 1,424051

V 10Volt
ZTerukur 2 = I Terukur = 17,34 mA = 0,576701

V 11 Volt
ZTerukur 3 = I Terukur = 19,52 mA = 0,563525

V 12Volt
ZTerukur 4 = I Terukur = 21,3 mA = 0,56338

V 13 Volt
ZTerukur 5 = I Terukur = 23,62 mA = 0,550381

b. Mencari Zxl

1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1 Henry

ZTerhitung = .L

ZTerhitung = 2..f.L

ZTerhitung = 2..18

ZTerhitung = 113,09734

2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1 Henry


SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

ZTerhitung = .L

ZTerhitung = 2..f.L

ZTerhitung = 2..19

ZTerhitung = 119,38052

3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1 Henry

ZTerhitung = .L

ZTerhitung = 2..f.L

ZTerhitung = 2..20

ZTerhitung = 125,66371

4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1 Henry

ZTerhitung = .L

ZTerhitung = 2..f.L

ZTerhitung = 2..21

ZTerhitung = 131,94689

5). Untuk f = 22 Hz dan L = 1 Henry

ZTerhitung = .L

ZTerhitung = 2..f.L

ZTerhitung = 2..22

ZTerhitung = 138.23008

c. Mencari ZRata-Rata
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1 Henry

Z Terukur 1 + ZTerukur 2+ Z Terukur 3 + Z Terukur 4 + Z Terukur 5


ZRata-Rata = 5

9,382418
ZRata-Rata = 5

ZRata-Rata = 1.876484

2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1 Henry

Z Terukur 1 + ZTerukur 2+ Z Terukur 3 + Z Terukur 4 + Z Terukur 5


ZRata-Rata = 5

8,558072
ZRata-Rata = 5

ZRata-Rata = 1.711614

3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1 Henry

Z Terukur 1 + ZTerukur 2+ Z Terukur 3 + Z Terukur 4 + Z Terukur 5


ZRata-Rata = 5

4,220227
ZRata-Rata = 5

ZRata-Rata = 0,844045

4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1 Henry

Z Terukur 1 + ZTerukur 2+ Z Terukur 3 + Z Terukur 4 + Z Terukur 5


ZRata-Rata = 5

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

7,189661
ZRata-Rata = 5

ZRata-Rata = 1,437932

5). Untuk f = 22 Hz dan L = 1 Henry

Z Terukur 1 + ZTerukur 2+ Z Terukur 3 + Z Terukur 4 + Z Terukur 5


ZRata-Rata = 5

3,678038
ZRata-Rata = 5

ZRata-Rata = 0.735608

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

5. TUGAS DAN JAWABAN

1. Dimana pengaplikasian hubungan frekuensi dengan reaktansi induktif.


2. Tulis inti induktor pada frekuensi tinggi dan rendah
3. Cari jenis-jenis induktor?
4. Cari deskripsi alat dan bahan pada praktikum 4?
5. Buat contoh soal hitungan tentang praktikum 4

Jawab :
1. Contoh aplikasi yang memanfaatkan perhitungan reaktansi induktif
adalah rangkaian cross over speaker. Pada jalur speaker woofer yang
khusus untuk frekuensi rendah (bass) dipasang sebuah filter berupa
induktor untuk menghambat frekuensi tinggi yang akan mengganggu
pergerakan voice coil speaker

2. Jelaskan dan sebutkan inti inductor pada frekuensi tinggi dan frekuensi
rendah!
Jawab :

Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan


penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa
udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas
magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan
menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi
induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja
laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan
sebagai inti pada induktor frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak
menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi.
Ini dikarenakan ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan
resistivitasnya yang tinggi mencegah arus eddy. Induktor dibuat dengan
berbagai bentuk. Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat
tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar.
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Beberapa jenis menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti,


dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang
dapat diubah letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi.
Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya
dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel
transmisi.

3. Sebutkan jenis-jenis konduktor!


Jawab :

Induktor terdiri dari beberapa jenis. Perbedaan jenis-jenis induktor tersebut


didasarkan pada bentuk serta bahan yang digunakan untuk membuat inti
induktor. Nah, bagi anda yang ingin tahu apa saja jenis-jenis induktor yang
ada saat ini, silahkan simak ulasan belajarelektronika.net berikut.

1. Iron Core Inductor

Seperti namanya, Iron Core Inductor adalah jenis induktor yang memiliki
inti dengan bahan besi. Besarnya inti besi yang digunakan pada sebuah
induktor sangat bermacam-macam tergantung kebutuhan.

2. Air Core Inductor

Dilihat dari namanya pasti anda sudah tahu bahwa Air Core Inductor
adalah jenis induktor yang menggunakan inti dengan bahan udara.
Induktor jenis ini bisa disebut juga induktor tanpa inti.

3. Ferrite Core Inductor

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Ferrite Core Inductor adalah jenis induktor yang menggunakan inti


berbahan ferit. Induktor yang satu ini banyak dijumpai di rangkaian-
rangkaian elektronika yang cukup rumit.

4. Torroidal Core Inductor

Torroidal Core Inductor adalah jenis induktor yang memiliki bentuk


melingkar atau O menyerupai bentuk cincin atau bentik donat. Induktor
jenis ini biasanya ada pada rangkaian televisi.

5. Laminated Core Induction

Laminated Core Induction merupakan jenis induktor dengan inti yang


terdiri dari beberapa jenis logam. Beberapa jenis logam tersebut
disambung secara paralel dengan sekat berbahan isolator.

6. Variable Inductor

Variable Inductor adalah jenis induktor yang besar kecilnya nilai


induktansi dapat diatur sesuai dengan keinginan. Biasanya induktor yang
satu ini menggunakan bahan ferit.

4. a) Osiloskop berfungsi untuk memetakan gelombang listrik yang dihasilkan


menggunakan grafik.

b) AVOmeter berfungsi sebagai pengukur nilai arus, tegangan, dan hambatan


dengan spesifikasi hitung tertentu.
c) Function Generator berfungsi sebagai penghasil gelombang tergantung
berapa nilai tegangan yang diberikan.
5. Ketika sebuah konduktor dengan penampang 0,6 m 2 diberi AC, I = 5 A. Arus
tersebut menghasilkan magnet B = 5 x 10 -3 Wb/m2. Jika terdapat 100 lilitan,
berapa induktansinya?
Jawab :

Diketahui: A: 0,6 m2

I=5 A arus AC
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

B=5x10-3 wb/m2

N: 100 lilitan

Ditanya: L?

Penyelesaian:

3.103
=B . A=5.103 .0,6=3.103 L=N =100 =6.1 02 H
I 5

6. ANALISA HASIL KESIMPULAN


SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Pada praktikum mengenai pengaruh frekuensi terhadap induktor saat


dialiri arus bolak balik menggunakan software Livewire untuk melihat bentuk
gelombang dari arus yang terukur dari rangkaian yang telah dirangkai dengan
komponen seperti induktor, osiloskop, multimeter digital, dan function generator.
Selain untuk melihat nilai arus yang terukur pada rangkaian, juga dapat melihat
perubahan pada grafik saat frekuensi diganti dari 18 Hz, 19 Hz, 20 Hz, 21 Hz dan
22 Hz. Nilai tegangan yang diberikan oleh function generator sebagai sumber
sangat beragam yakni 9 volt, 10 volt, 11 volt, 12 volt dan 13 volt. Perubahan nilai-
nilai pada tegangan dan frekuensi ini ditujukkan untuk melihat perubahan apa saja
yang terjadi pada grafik yang ditampilkan oleh osiloskop sehingga akan
menemukan pengaruh frekuensi pada inductor yang dialiri arus AC.

Berdasarkan data yang di peroleh dengan induktor sebesar 1 H gelombang


yang diamati merupakan gelombang sinusoidal karena sumber Ac yang dipakai.
Frekuensi yang digunakan terdapat 5 macam yaitu 18 Hz -22 Hz, dengan tegangan
ditentukan sebesar 9 v 13 V. Terlihat pada grafik bahwa nilai puncak gelombang
ditentukan oleh nilai tegangan yang di set. Akan tetapi, saat nilai frekuensi dari
function generator diperbesar, akan terlihat perbedaan nilai arus yang diukur oleh
multimeter digital yang mana nilai arus yang terukur akan menurun saat frekuensi
diperbesar walaupun pada tegangan yang sama. Namun yang terjadi sebaliknya,
nilai arus yang terukur semakin besar mengikuti bertambahnya frekuensi yang di
set. Terdapat kesulitan disaat penyettingan grafik agar tepat di (0,0) disaat masuk
1 gelombang penuh.

Setelah menemukan arus yang terukur pada rangkaian kita akan mencari
nilai impedansi yang terukur yang dicari dengan membagi antara tegangan yang
diberikan terhadap arus yang terukur. Selain itu, hitung juga nilai impedansi
terhitung (rekatansi induktif) secara menual dengan mengalikan kecepatan sudut
(2f) dengan induktansinya. Perbedaan nilai dari impedansi terukur maupun
impedansi terhitung diakibatkan pada impedansi terukur dipengaruhi oleh nilai
arus yang timbul saat gelombang mencapai puncak sehingga nilai arus yang
terukur akan berbeda-beda disetiap waktu menyebabkan nilai arus yang tidak
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

konstan sehingga nilai impedansi terukur berbeda dengan impedansi yang


dihitung.

7.KESIMPULAN

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

1. Perbedaan nilai impedansi terukur terhadap impedansi terhitung


dipengaruhi oleh sumber bolak-balik yang berubah setiap waktu (tidak
konstan) pada rangkaian tersebut.
2. Nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai Zterukur
3. Arus I terukur dari setiap frekuensi dan tegangan ditentukan dengan
melihat gelombang sinusoidal yang mencapai satu gelombang penuh
4. Semakin besar frekuensi yang digunakan dari setiap tegangan maka
akan menghasilkan arus I terukur yang semakin besar juga
5. Impedansi Z terukur akan bernilai semakin besar jika arus I terukur
bernilai semakin kecil dari tegangan V yang ditentukan

DAFTAR PUSTAKA

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

Tim Asisten Laboratorium Fenomena Medan Elektromagnetik.2016. Modul


Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik. Jurusan Teknik Elektro
Universitas Sriwijaya: Inderalaya.

Kanginan,Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dickson. 2007. Induktor.


http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-indu
ktor-beserta-jenis-jenis-induktor/. (Dikutip pada tanggal 3 Oktober 2016
di Inderalaya).

______. 2012. Inductor .


http://www.electroniclab.com/index.php/labelka/6-indu
ktor. (Dikutip pada tanggal 3 Oktober 2016 di Indreralaya).

LAMPIRAN
SRI NUNIK PURWASARI
03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

1. Untuk f = 18 Hz, L = 1 H, V = 9 Volt

2. Untuk f = 18 Hz, L = 1 H, V = 10 Volt

3. Untuk f = 18 Hz, L = 1 H, V = 11 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

4. Untuk f = 18 Hz, L = 1 H, V = 12 Volt

5. Untuk f = 18 Hz, L = 1 H, V = 13 Volt

6. Untuk f = 19 Hz, L = 1 H, V = 9 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

7. Untuk f = 19 Hz, L = 1 H, V = 10 Volt

8. Untuk f = 19 Hz, L = 1 H, V = 11 Volt

9. Untuk f = 19 Hz, L = 1 H, V = 12 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

10. Untuk f = 19 Hz, L = 1 H, V = 13 Volt

11. Untuk f = 20 Hz, L = 1 H, V = 9 Volt

12. Untuk f = 20 Hz, L = 1 H, V = 10 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

13. Untuk f = 20 Hz, L = 1 H, V = 11 Volt

14. Untuk f = 20 Hz, L = 1 H, V = 12 Volt

15. Untuk f = 20 Hz, L = 1 H, V = 13 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

16. Untuk f = 21 Hz, L = 1 H, V = 9 Volt

17. Untuk f = 21 Hz, L = 1 H, V = 10 Volt

18. Untuk f = 21 Hz, L = 1 H, V = 11 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

19. Untuk f = 21 Hz, L = 1 H, V = 12 Volt

20. Untuk f = 21 Hz, L = 1 H, V = 13 Volt

21. Untuk f = 22 Hz, L = 1 H, V = 9 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

22. Untuk f = 22 Hz, L = 1 H, V = 10 Volt

23. Untuk f = 22 Hz, L = 1 H, V = 11 Volt

24. Untuk f = 22 Hz, L = 1 H, V = 12 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC
ROSE DIANA
03041181419167

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016

25. Untuk f = 22 Hz, L = 1 H, V = 13 Volt

SRI NUNIK PURWASARI


03041181320045 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus
AC

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 1 KKL
    Bab 1 KKL
    Dokumen23 halaman
    Bab 1 KKL
    KhairiMurabayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 KKL
    Bab 1 KKL
    Dokumen23 halaman
    Bab 1 KKL
    KhairiMurabayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Makalah Konversi
    Makalah Konversi
    Dokumen21 halaman
    Makalah Konversi
    KhairiMurabayaPutra
    Belum ada peringkat
  • Anonim
    Anonim
    Dokumen1 halaman
    Anonim
    KhairiMurabayaPutra
    Belum ada peringkat