Anda di halaman 1dari 13

Skip to content

sediaan farmasi
Beranda

Tentang

Kategori: Tanpa kategori


Sediaan Cair (POTIO)
18 April 2016Tinggalkan komentar

Ilmu Farmasi : Sediaan cair atau potio adalah obat minum dengan penggunaan
secara oral yang berupa sirup, larutan suspensi atau emulsi. secara umum
formulasi untuk sediaan cair antara lain :

bahan obat/zat aktif

pelarut
pembantu pelarut (kosolven)

dapar

pemanis

pengawet

air suling

Pelarut

umumnya digunakan air suling atau air demineral/aquadest, bila obat dalam bentuk garamnya
maka akan mudah larut dalam air suling, kelarutan zat aktif bergantung juga pada kesesuaian
tetapan disosiasi dan pH larutannya, seperti Fenobarbital, dalam susana basa pH 8 mudah larut
karna fenobarbital merupakan garam yang larut dalam air pada pH itu, tetapi bila pH diturunkan
kurang dari pH 8 maka fenobarbital akan sulit untuk larut, untuk berbagai kejadian, zat yang
sukar larut ditambahkan pelarut pembantu (kosolven) seperti etil alkohol, propilenglikol,
gliserin, atau campuran dari pelarut-pelarut tersebut.

Dapar
Dapar diperlukan untuk menjaga/menyangga agar pH larutan tidak berubah, dengan tujuan agar
kestabilan zat aktif tidak berkurang disebabkan pH, umumnya konsentrasi dapar tidak boleh
melampaui 0,1 M. Untuk sediaan antibiotik penambahan dapar dimaksutkan untuk
memperlambat penguraian zat aktif oleh pH yang berubah.

Pemanis
Pemanis digunakan untuk menutupi rasa tidak enak dari obat dan untuk meningkatkan
keterimaan pasien dalam mengkonsumsi obat, rasa manis umumnya berasal dari sukrosa, tingkat
kemanisan sukrosa dapat digolongkan menjadi :

manis ringan : kurang dari 50% sukrosa ekuivalen

manis sedang : mengandung pemanis 50-100% sukrosa ekuivalen

manis sekali : mengandung lebih dari 100% sukrosa ekuivalen


Zat-zat penambah rasa enak
Asam sitrat kadar 0,25-1,0 % biasanya digunakan untuk mengurangi rasa asin dari sediaan, dan
natrium kloridadengan kadar 0,25-0,5% dapat memperbaiki rasa larutan yang sangat manis.
Pengawet
Larutan mengandung air sangat rentan akan pertumbuhan bakteri yang akan menguraikan zat-zat
dalam sediaan, sehingga dapat merusak kualitas sediaan, oleh sebab itu diperlukan pengawet
untuk menghentikan ataupun memperlama pertumbuhan bakteri, contoh metil paraben dan propil
paraben
Pengaroma
Aroma juga diperlukan untuk menambah daya tarik obat, rasa pahit umumnya ditutupi oleh
aroma coklat, sitrun, atau permen, pengaroma bisa juga berupa minyak atsiri, vanili, adas manis,
coklat dan kopi.
Pewarna
terdapat 3 jenis pewarna yang boleh digunakan dalam sediaan farmasi:

zat pewarna FD & C : untuk makanan, obat, dan kosmetik

zat pewarna D & C : obat dan kosmetik

zat pewarna D & C : untuk pemakaian topikal/non oral dan kosmetik

Pembantu kestabilan
zat zat ini digunakan untuk membantu kestabilan pada sediaan :

antioksidan untuk mencegah terurainya sediaan oleh reaksi oksidasi, contoh natrim
metabisulfit dan natrium bisulfit dengan kadar 0,05-0,5%

chelating agent untuk mengikat logam logam berat yang berfungsi mengkatalis reaksi
menjadi kompleks, contoh dinatrium edetat dengan kadar 0,01-0,05%

Daftar pustaka:

http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/02/sediaan-cair-potio.html

Pulvis dan Pulveres


11 April 2016Tinggalkan komentar

Pengertian Serbuk

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian
oral/dalam atau untuk pemakaian luar.
Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan lebih
mudah terdispersi daripada bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil). Anak-
anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat
dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.

Pada pembuatan serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dulu sampai derajat halus
tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50C.

Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan dengan pertolongan
kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan digiling,
ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang mempunyai derajat halus sesuai yang tertera
pada pengajak dan derajat halus serbuk.

Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus serbuk
dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika
dinyatakan dengan 2 nomor dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan
nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.

Yang dimaksud dengan :

Serbuk sangat kasar, adalah serbuk (5/8)

Serbuk kasar, adalah serbuk (10/40)

Serbuk agak kasar, adalah serbuk (22/60)

Serbuk agak halus, adalah serbuk (44/85)

Serbuk halus, adalah serbuk (85) = 120

Serbuk sangat halus, adalah serbuk (120) = 200/300

Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres/divided powder/chartulae) atau tak
terbagi (pulvis/bulk powder).

Serbuk oral tak terbagi terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida,
makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu, dan pasien dapat menakar secara aman
dengan sendok teh atau penakar lainnya. Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan
serbuk tabur yang keduannya digunakan untuk pemakaian luar. Umumnya serbuk terbagi
dibungkus dengan kertas perkamen dan untuk lebih melindungi dari pengaruh lingkungan,
serbuk ini dapat dilapisi dengan kertas selofan atau sampul polietilena.

Keuntungan dan Kerugian Sediaan Bentuk Serbuk


Keuntungan bentuk serbuk, antara lain :

1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan.

2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam dalam bentuk serbuk.

3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam
sediaan serbuk.

4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk serbuk.

5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.

6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita

Kerugian bentuk serbuk, antara lain :

1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket dilidah, amis, dan
lain-lain).

2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.

Syarat-syarat Serbuk

Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut.

1. Kering

2. Halus

3. Homogen

4. Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman kandungan
(seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk terbagi/pulveresyang
mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.

Pulvis

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
antara lain :
1. Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan untuk penggunaan
topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan
dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

2. Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai pewarna yang
dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.

3. Pulvis sternutatorius(serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung, oleh karena itu
serbuk harus halus sekali.

4. Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu dalam air dingin
atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang kemudian membentuk larutan
yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat, asam
tartrat) dengan basa (Na-karbonat, Na-bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam
maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas CO2 (karbon dioksida) digunakan
untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk menyegarkan rasa larutannya.

Pulveres

Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok.

OTT (Obat Tak-tercampurkan)

OTT atau obat tak tercampurkan disebabkan oleh :

1. Terjadi reaksi kimia

2. Terjadi perubahan fisika

3. Terjadi kerja farmakologis

Untuk OTT yang tidak dapat diatasi, bisa diusulkan untuk mengeluarkan salah satu obat jika :

I. Terjadi reaksi kimia

a. Campurannya menjadi racun

misalnya :

1. Kalomel + iodium -> sublimat

2. Asetosal + antipirin -> kinatoksin (tidak berefek antimalaria bahkan beracun


b. Campurannya menimbulkan ledakan

misalnya :

bahan pengoksid dengan bahan yang mudah dioksidasikan (K-lorat +sulfur)

c. Terjadi perubahan warna

misalnya :

1. Antipirin + nitrit -> hijau

2. Amilum + iodin -> biru

II. Terjadi perubahan fisika

misalnya : golongan alkaloida akan diserap oleh norit.

III. Terjadi kerja farmakologis yang merugikan

misalnya :

a. Fenasetin akan merusak ginjal sehingga tidak boleh digunakan untuk pasien dengan kerusakan
ginjal.

b. Amidopirin dapat menyebabkan kanker usus.

c. Heksamin dengan gol. sulfa -> antagonis.

OTT yang dapat diatasi, masing-masing obat dilapisi zat tambahan jika:

I. Terjadi reaksi kimia

misalnya :

Alkaloid dengan logam berat (Extr. Belladonae + AgNO3 teroksidasi)

II. Terjadi perubahan fisika

misalnya :

Campuran mentol, timol dan salol -> titik didihnya akan turun, mudah mencair.

III. Terjadi kerja farmakologis

misalnya :
Campuran obat hipnotik + obat sedatif + kafein dalam perbandingan tertentu masih dapat
diberikan.

Cara Membagi Serbuk Secara Visual

Cara Membungkus Serbuk

Daftar Pustaka :

Syamsuni, H. A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : EGC.

Anief, Moh. 2007. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Takaran yang pas

Artinya sesuai dosis yang dianjurkan, missal kalo dapat obat dalam bentuk larutan (sirup) di
suruh minum satu sendok teh artinya bukan sendok teh kecil yang ada di rumah kita. Sendok
kecil umum di Indonesia hanya berkisar 3mL, sementara takaran yang tepat untuk satu sendok
teh adalah 5 mL. Biasanya obat sirup sudah ada sendok obatnya (sendok takar) yang mana 1
sendok takar sama dengan 5 mL.

Untuk sendok besar (sendok makan ) yang ada di rumah kita mungkin hanya berkisar 7 mL,
sementara takaran yang benar untuk satu sendok makan adalah 15 mL.

Sehingga jika obat yang diberikan tidak dengan takaran yang pas (sesuai) maka dosis obat yang
diberikan juga tidak sesuai, bisa jadi dosisnya kurang atau berlebih yang pada akhirnya akan
berakibat fatal.
CARA MENGGUNAKAN OBAT DENGAN BENAR
Posted on Februari 17, 2011 by permatailmugroup

Secara Umum Cara Penggunaan Obat yang Benar adalah sebagai berikut:

* Minum sesuai dengan petunjuk / aturan yang terdapat dalam kemasan obat bebas dan bebas
terbatas tersebut.
* Jika penggunaan obat dirasa tidak memberi manfaat, segera ke dokter.
* Tidak untuk digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
* Berbagai jenis obat jangan dicampur dalam satu wadah untuk mencegah kekeliruan.

Obat Oral

* Jika mendapat kesulitan dalam meminum obat dalam sediaan yang diberikan, hubungi tenaga
kesehatan untuk minta sediaan yang sesuai.
* Ikuti petunjuk tenaga kesehatan, seperti apakah obat diminum, sebelum atau sesudah makan.
* Jika minum obat dalam bentuk cair,gunakan sendok takar bukan sendok makan.

Obat tetes mata dan salep mata

* Obat ini termasuk obat steril, maka untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat jangan
terkena permukaan lain dan tutup rapat sesudah digunakan.
* Cara penggunaan obat ini dimulai dengan mencuci tangan, menengadahkan kepala, menarik
kelopak bagian bawah, lalu teteskan / oleskan,tutup mata dan biarkan selama 1-2 menit.
* Setelah digunakan,bilas kemudian cuci tangan kembali.
* Obat yang telah terbuka dan dipakai tidak boleh disimpan > 30 hari untuk digunakan lagi,
karena mungkin sudah terkontaminasi kuman.
* Jangan gunakan 1 obat tetes mata untuk lebih dari 1 orang.

Obat tetes Hidung

* Cara penggunaan obat ini dimulai dengan membersihkan hidung, menengadahkan kepala,
teteskan obat, tahan posisi kepala selama beberapa menit. Bersihkan ujung tetes hidung dengan
air panas dan lap dengan tisu.
* Jangan gunakan satu obat untuk lebih dari 1 orang.

Obat tetes Telinga

* Ujung wadah sediaan tidak boleh terkena benda lain, agar tidak terkontaminasi.
* Cara penggunaan obat ini dimulai dengan memiringkan kepala atau berbaring miring, lalu
telunjuk diletakkan didepan tragus, dan mendorong ke depan, sedangkan ibu jari dan jari tengah
menjepit daun telinga dan menariknya keatas (dewasa) atau kebawah (anak-anak). Kemudian
teteskan obat, dan biarkan beberapa menit.
* Setelah digunakan,ujung wadah cukup dikeringkan dengan tisu, jangan dibilas.

Supositoria

* Cara penggunaan dimulai dengan mencuci tangan, lalu buka bungkusnya dan lunakkan
supositoria dengan air. setelah berbaring, masukkan supositoria ke dalam anus dengan jari. Jika
supositoria terlalu lunak sebelum digunakan masukkan ke lemari es atau rendam dahulu dalam
air dingin. Cucilah tangan setelah memasukkannya.

CARA PAKAI OBAT YANG BENAR

28.September.undefined

Untuk penggunaan obat atau drug yang baik dan benar, gunakan obat hanya
seperti petunjuk cara pakai, pada waktu yang tepat dan penuh selama waktu
pengobatan. Jika anda menggunakan obat yang dijual bebas atau no prescription
drug, ikutilah cara pakainya seperti petunjuk pada label kecuali ada petunjuk lain
dari dokter anda.

Obat yang anda beli di apotek atau di drug store (toko obat)yang diserahkan oleh
apoteker biasanya akan diberikan dalam kantong atau bungkus sendiri-sendiri.
Untuk itu sebaiknya anda selalu menjaga agar obat dalam keadaan tertutup rapat
dalam wadah aslinya jika tidak sedang digunakan.

Jangan pisahkan label obat dari obat,karena informasi mengenai cara pakai dan
informasi penting lainnya terdapat pada label tersebut. Untuk mencegah
kesalahan,jangan minum obat ditempat yang gelap. Selalu membaca label sebelum
minum obat,terutama tanggal kadaluarsa dan petunjuk pakai obat

Cara pakai obat oral - buccal drugObat oral/buccal drug (obat yang
diminum melalui mulut)
paling baik digunakan bila meminum obat dengan satu gelas air penuh. Ikutilah
petunjuk dokter atau apoteker. Ada beberapa obat yang diminum bersama
makanan atau sesudah makan, ada juga yang diminum pada saat lambung kosong.
Jika anda harus meminum obat dalam jangka lama, minumlah semua obat sesuai
dosisnya. Jangan digerus atau dihisap jika tidak diberi petunjuk seperti itu. Jika
meminum obat cairan, harus diperhatikan penggunaan sendok yang disebutkan
pada obat dengan sendok yang umumnya terdapat dirumah anda.Sendok makan
pada obat perhitungannya 15 ml, sedang sendok makan yang umum pada rumah
tangga sekarang biasanya isinya 8 ml. Sendok teh pada takaran obat adalah 5 ml
tapi sendok teh dirumah biasanya sekitar 3 ml. Sebaiknya kalau sendok teh pada
obat gunakanlah sendok takar obat yang biasanya disertakan bersama obat cair.Jika
anda merasa kesulitan meminum obat dalam bentuk tablet, kapsul atau cairan
seperti pada resepnya, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Obat kulit - skin drug (salep)


Untuk penggunaan obat kulit / buccal drug yang berbentuk sediaan salep, oleskan
salep pada daerah kulit yang bersih, kering dan sedikit. Usahakan kulit bebas dari
bulu, luka terbuka dan iritasi. Gunakan bagian salep baru untuk setiap tempat yang
berbeda

Inhaler (obat yang dihirup)


Obat-obat inhaler biasanya mempunyai petunjuk sendiri untuk pasien. Bacalah
petunjuknya dengan teliti sebelum menggunakan obat. Jika anda tidak mengerti
cara penggunaannya, konsultasikan kepada dokter yang meresepkan atau
konsultasikan dengan apoteker. Ada beberapa tipe inhaler yang digunakan dengan
cara yang berbeda, sehingga adalah penting untuk mengikuti cara pakai yang
diberikan.

Obat tetes mata (OTM) - Eyedrop drug


Dalam penggunaan obat tetes mata atau Eyedrop drug, untuk mencegah
kontiminasi, jangan dibiarkan ujung wadah tetes mata bersinggungan dengan
permukaan/bagian mata dan selalu dijaga tutup tetes mata selalu rapat. Cara
penggunaan : terlebih dahulu cuci tangan anda dengan sabun. Mirinkan kepala
kebelakang dan jari telunjuk tarik kelopak mata bawah dari mata hingga
membentuk lekukan. Teteskan obat mata ke dalam lekukan mata dan pelan-pelan
tutup. Jangan kedip-kedipkan mata dan biarkan tertutup selama 1-2 menit.

Salep mata - Eye balm Drug


Dalam penggunaan obat salep mata atau Eye balm Drug, untuk mencegah
kontiminasi dari salep mata diusahakan jangan sampai unujg "tube" menyentuh
mata. Setelah penggunaan, lap ujung tube dengan tisu yang bersih dan tutup rapat.
Cara pakai : Cuci tangan dengan bersih. Tarik kelopak mata bawah sehingga
terbentuk lekukan. Oleskan lapisan tipis salep mata pada lekukan kurang lebih 1 cm
panjangnya. Pelan-pelan tutup mata dan diamkan 1-2 menit. Kemudian cuci kembali
tangan anda.

Obat tetes hidung - Nosedrops


Untuk penggunaan obat tetes hidung atau Nosedrops,tengadahkan kepala atau
letakan kepala pada bantal miring. Teteskan pada masing-masing lobang hidung
dan diamkan bebrapa menit. Siram bitil dengan air panas dan keringkan dengan
tisu bersih. Tuutp kembali obat. Untuk mencegah penularan infeksi, jangan gunakan
obat tetes mata dan hidung untuk orang lain selain anda.

Obat tetes telinga - Eardrops


Dalam penggunaan obat tetes telinga atau Eardrops, untuk mencegah kontiminasi
jangan sampai ujung obat tetes telinga menyentuh telinga. Botol tidak boleh penuh
untuk mencegah tetesan. Cara pakai : Tidur dan miringkan kepala sehingga telinga
yang diobati menghadap ke atas. Teteskan obat tetes telinga pada saluran telinga.
Jaga selama 5 menit sehingga obat mengalir.Untuk anak-anak yang susah diam,
diamkan paling tidak 1-2 menit. Jangan goyang-goyang penetes telinga sesudah
dipakai. Lap ujung penetes dengan tisu yang bersih dan tutup wadah dengan
kencang (rapat).

Suppositoria
Untuk penggunaan suppositoria, cuci tangan sampai bersih. Pisahkan pembungkus
suppositoria dari badan supp dengan air bersih. Tidurlah dengan posisi miring dan
dorong Suppositoria ke dalam dubur (rectal) dengan jari kanan. Jika Suppositoria
terlalu lunak untuk dimasukan, simpan 30 menit di dalam lemari es atau siram
dengan air es sebelum dilepaskan dari pembungkusnya. Cucilah tangan anda
setelah selesai penggunaan dengan sabun.

Salep/krim untuk dubur (rektal)


Untuk penggunaan obat ini, bersihkan dan keringkan daerah sekitar dubur.
Gosoklah dengan sedikit salep/krim tadi. Masukan aplikator pada rektum (dubur)
dan hati-hati pencet tube hingga salep/krim masuk ke dalam rektum. Pisahkan
ujung aplikator dari tube dan cuci dengan air panas, bersihkan dengan
sabun/deterjen. Lepaskan tube setelah dipakai. Kemudian cuci tangan sampai
bersih.
Obat yang melalui vagina
Untuk penggunaan obat yang melalui vagina, cuci tangan anda hingga bersih.
Gunakan aplikator, masukan obat ke dalam vagina sejauh mungkin secara pelan-
pelan dan tak menimbulkan rasa sakit. Bebaskan obat dengan mendorong plunger.
Tunggu beberapa menit sebelum bangun, cuci aplikator dan tangan anda dengan
sabun dan air panas.

Anda mungkin juga menyukai