Anda di halaman 1dari 5

Makalah HIV/AIDS

1. 1. PENGERTIAN HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menurunkan sanpai
merusak system kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak
sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk. Ketika
indivudu sudah tidak lagi memiliki system kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan
mudah masuk kedalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome atau berbagai gejalah penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu
akibat HIV.

Kasus AIDS pertama sekali dilaporkan di Los Angeles oleh Gottleib dan kawan-kawan pada
tanggal 5 juni 1981, walaupun sudah ditemukan dirumah sakit-rumah sakit di Negara Afrika
Sub-Sahara pada akhir tahun 1970-an, sedangkan kasus AIDS pertama kali di Indonesia
ditemukan di Bali pada tahun 1987 (dilaporkan pada jaringan Epidemiologi Nasional tahun
1993). Setelah ditemukan kasus AIDS pertama kali di Los Angeles terus dilakukan pengamatan
terhadap kasus yang ada dengan melihat peningkatan kasus infaksi yang tidak azim berupa
infeksi oportunistik yang merusak system kekebalan tubuh, terutama pada para homoseks.

Semula para dokter tidak mengetahui penybab rusaknya kekebalan tubuh tadi. Sebelumnya
infeksi oportunistik ini hanya dilaporkan terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan
tubuhnya rusak oleh kanker atau oleh obat-obat penekan system kekebalan tubuh misalnya
mereka yang menjalani pencangkokan organ tubuh. Karena system kekebalan tubuhnya menjadi
sangat lemah, penyakit ini diberi nama AIDS. Semantara itu HIV ditemukan oleh Dr.lun
Montagnier dkk dari institute Paseur Parancis dan mereka berhasil menisolasi virus penyebab
AIDS. Kemudian pada bulan juli 1994 Dr. Robert Galoo dari lembaga kanker Nasional Amerika
Serikat menyatakan bahwa dia menemukan virus baru dari seorang pasien penderita AIDS yang
diberi nama HTLV-III dan virus ini terus berkembang dengan nama HIV. Kemudian ilmuan
lainnya, J.Levy juga menemukan virus penyebab AIDS yang ia namakan AIDS related virus
yang disingkat ARV. Akhir Mei 1986 Komisi Taksonomi Internasional sepakat menyebut nama
virus ini AIDS ini dengan HIV. Istilah HIV/AIDS seriang bersama tetapi berpisah karena orang
Yang baru terpapar HIV belum tentu menderita AIDS, hanya saja lama kelamaan system
kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah sehingga semua penyakit dapat masuk kedalam
tubuh dan orang dalam fase ini artinya sudah masuk dalam kategori menderita AIDS.
1. 2. PROSES PENULARAN DAN PENYEBARAN HIV/AIDS

Syarat utama yang harus dipenuhi dalam penularan HIV untuk bisa masuk kedalam tubuh
melalui aliran darah bisa berbentuk luka, pembuluh darah maupun lewat membrane mukosa
(selaput lender).

Virus HIV bisa terdapat pada semua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi media
penularan hanya ada pada :

1. Darah

2. Cairan sperna (air mani)

3. Cairan vagina

Dari tiga cairan tersebut HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu jenis cairan
orang yang terinfeksi HIV masuk kedalam aliran darah orang yang tidak terinfeksi HIV.

1. A. Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV yaitu :

1. Hubungan seksual yang tidak aman (tidak menggunakan kondom ) dengan orang
yang telah terinfeksi HIV

2. Penggunaan jarum suntik, tindik, tattoo yang dapat menimbulkan luka dan tidak
disterilkan, dipergunakan secara bersama-sama dan sebelumnya telah digunakan
oleh orang yang terinfeksi HIV

3. Melalui transfusi darah yang terinfeksi HIV

4. Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada anak yang dikandungnya pada saat :

1. Antenatal yaitu saat bayi masih berada dalam rahim, melalui plasenta

2. Intranatal yaitu saat prosses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan
vagina

3. Post-natal yaitu setelah proses persalinan melalui air susu ibu

4. Kenyataanya 25-35% dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sudah
terinfeksi dinegara berkembang tertular HIV, dan 90% bayi dan anak yang
tertular HIV tertular dari ibunya.

2. B. HIV tidak menular melalui :

1. Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain dirumah, tempat kerja
atau tempat umum lainnya.
2. Makanan.

3. Udara dan air (kolam renang, toilet, dll).

4. Gigitan serangga/nyamuk.

5. Batuk, bersin, dan meludah.

6. Bersa, arnan, menyentu, berpelukan atau cuim pipi.

Orang yang sudah terinfeksi HIV tidak dapat dibedakan dengan orang yang sehat di
masnyarakat. Mereka masih dapat melakukan aktivitas, badan terlihat sehat dan masih dapat
bekerja dengan baik.

1. C. Fenomena Gunung Es

1. Khasus HIV/AIDS bagaikan gunung es

2. Yang nampak hanyalah permukaan belaka namun kasus yang sesungguhnya jauh
lebih besar daripada kasus yang nampak,maka terjadi apa yang disebut sebagi
Fenomena Gunung As. Artinya adalah data kasus mengenai jumlah angka
individu yang terinfeksi HIV maupun individu yang AIDS bukan jumlah yang
sebenarnya. WHO memperkirakan setiap satiap 1 kasus yang ada, maka
disekitarnya terdapat 100-200 kasus lainnya yang tidak terdeteksi.

3. Terdapat banyak kasus HIV/AIDS yang tidak dilaporkan mengigat pada fase awal
AIDS selian tanpa gejala, juga tidak dapat dideteksi. Selain itu kesadan
masyarakat untuk melakukan tes HIV masih rendah. Sehingga dimungkinkan
masih banyak kasus yang tidak terdata, dan menjadikan data yang ada adalah
bukan angka yang sebenarnya.

1. D. Pencegahan Penularan Dan Penanggulangan HIV :

1. 1. Secara umum

Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E), yaitu :

1. : Abstinence memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko


tinggi, terutama seks
pranikah

2. : Be faithful saling setia dengan pasangannya

3. : Condom menggunakan kondom secara konsisten dan benar


4. : Drugs tolak pengguna NAPZA

5. : Equipment jangan pakai jarum suntik bersama

6. 2. Untuk pengguna NAPZA

Pecandu yang IDU dapat terbebas dari penularan HIV/AIDS jika :

1. Mulai berhenti menggunakan NAPAZ, sebelum terinfeksi HIV

2. Atau paling tidak, tidak memakai jarum suntik

3. Atau paling tidak, sehabis dipakai, jarum suntik langsung dibuang

4. Atau paling tidak kalau menggunakan jarum yang sama, sterilkan dulu, yaitu dengan
merendam pemutih (dengan kadar campur yang benar) atau direbus dengan ketinggian
suhu yang benar. Proses ini biasa disebut bleaching ( sterilisasi dengan pemutih)

5. 3. Untuk Remaja

Karena semua orang tempa terkecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya sehari-hari
termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu dilakukan remaja
antara lain :

1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang ditekankan disini yaitu
hubungang seks tidak aman berisiko IMS, dan infeksi menular seksual (IMS)
memperbesar risiko penularan HIV/AIDS

2. Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV/AIDS

3. Mendiskusikan secra terbuka permasalahan yang sering dialami remaja. Dalam hal ini
tentang masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru, teman maupun orang yang
memang paham mengenai hal ini

4. Menghindari pengguna obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik

5. Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang sudah terpapar
HIV

6. Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak
bertanggung jawab.

KESIMPULAN

Bahan pembelajaran HIV/AIDS ini sangat membantu peserta workshop untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasannya sebagai konselor remaja, sehingga berbagai informasi yang
berkaitan dengan masalah remaja khususnya HIV/AIDS dapat disampaikan kepada klien.
Semoga dengan upaya yang tidak hentinya ini para remaja dapat kita persiapka sebagai generasi
yang berkualitas untuk kepentingan pembangunan bangsa dan neraga

Anda mungkin juga menyukai