TENTANG
KEPEMUDAAN
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
Pasal 7
a. kekuatan moral;
b. kontrol sosial; dan
c. agen perubahan dalam segala aspek pembangunan.
Pasal 8
Pasal 9
BAB V
PERENCANAAN
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
BAB VI
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 15
Bagian Kedua
Penyadaran Kepemudaan
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Ketiga
Pemberdayaan Kepemudaan
Pasal 18
Pasal 19
Bagian Keempat
Pengembangan Kepemudaan
Pasal 20
Paragraf 1
Pengembangan Kewirausahaan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Paragraf 2
Pengembangan Kepemimpinan
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
6) teori organisasi;
7) manajemen organisasi; dan
8) perilaku organisasi.
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Paragraf 3
Pengembangan Kepeloporan
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
BAB VII
Bagian Kesatu
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Bagian Kedua
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Pasal 54
Pasal 55
BAB VIII
Bagian Kesatu
Organisasi Kepemudaan
Pasal 56
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
(2) Dalam hal terjadi perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurus organisasi
Kepemudaan harus melaporkan kepada Gubernur melalui Kepala
SKPD yang tugas dan fungsinya di bidang Kepemudaan dalam
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung
sejak terjadinya perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.
Pasal 66
Pasal 67
Bagian Kedua
Pasal 68
BAB IX
Bagian Kesatu
Pencatatan
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 72
Bagian Ketiga
Pasal 73
BAB X
PENGHARGAAN
Pasal 74
BAB XI
Pasal 75
Pasal 76
(2) Selain kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat juga
dilakukan dengan negara lain.
Pasal 77
(2) Kerjasama dan kemitraan dengan luar negeri yang dilakukan oleh
organisasi Kepemudaan harus mendapatkan persetujuan dari
Gubernur dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 78
BAB XII
PENDANAAN
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
(1) Pemuda yang memiliki potensi atau bakat di bidang tertentu yang
berasal dari keluarga kurang mampu berhak memperoleh bantuan
dana atau beasiswa dari Pemerintah Daerah atau pelaku usaha
atau masyarakat.
Pasal 83
Pasal 84
BAB XIII
Pasal 85
Pasal 86
BAB XIV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 87
Pasal 88
Pasal 89
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 90
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 91
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Januari 2016
ttd.
BASUKI T. PURNAMA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2016
ttd.
SAEFULLAH
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
TENTANG
KEPEMUDAAN
I. UMUM
Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota negara, yang dihuni pemuda dari
berbagai daerah dengan latar belakang berbeda-beda baik dari pendidikan,
agama, budaya, strata sosial dan ekonomi, maka pembangunan kepemudaan
di Provinsi DKI Jakarta menjadi penting baik bagi Provinsi DKI Jakarta
maupun bangsa dan negara untuk di masa kini dan masa mendatang.
Penyelenggaraan pembangunan kepemudaan selama ini dilaksanakan oleh
berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat
Daerah (UKPD) berdasarkan kebijakan Gubernur, sehingga program dan
kegiatan pembangunan kepemudaan belum terpadu dan berkelanjutan. Oleh
sebab itu, diperlukan Peraturan Daerah tentang Kepemudaan untuk
mewujudkan kepastian hukum bagi Pemerintah Daerah, Organisasi
Kepemudaan, dan masyarakat dalam penyelenggaran kepemudaan di Provinsi
DKI Jakarta.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Yang dimaksud kepemudaan dibangun berdasarkan asas sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah sebagaimana diatur
dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan, meliputi:
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Huruf a
Yang dimaksud dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Huruf b
Yang dimaksud dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk perioda 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Gubernur.
Huruf c
Rencana Strategis (Renstra) SKPD terkait untuk periode 5 (lima)
tahun dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
40
Huruf d
Rencana Aksi Daerah (RAD) merupakan wujud koordinasi kegiatan
pembangunan kepemudaan yang dilakukan SKPD dan UKPD untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun.
Huruf e
Yang dimaksud dengan Rencana Kegiatan Tahunan adalah dokumen
yang memuat rencana kegiatan selama satu tahun.
Pasal 11
Yang dimaksud dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan
adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan instansi terkait, antara lain instansi vertikal,
seperti Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Kementerian
Hukum dan HAM Provinsi DKI Jakarta.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan
pemuda melalui jalur keluarga adalah melalui orangtua dan anggota
keluarga.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan inkubator wirausaha pemuda adalah suatu
lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap
pemuda sebagai peserta inkubasi (tenant).
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
42
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan pendidikan kepemimpinan pemuda
adalah proses pembelajaran untuk menanamkan nilai dan
meningkatkan pengetahuan kepemimimpinan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan pelatihan kepemimpinan pemuda
adalah kegiatan simulasi dan praktik untuk meningkatkan
keterampilan kepemimpinan pemuda.
Huruf c
Yang dimaksud dengan pengaderan kepemimpinan pemuda
adalah proses pembentukan dan penyiapan kader
kepemimpinan pemuda dalam berbagai bidang dan tingkatan.
Huruf d
Yang dimaksud dengan pembimbingan kepemimpinan pemuda
adalah proses pemberian tuntunan untuk meningkatkan
kualitas dan kapasitas kepemimpinan pemuda.
Huruf e
Yang dimaksud dengan pendampingan kepemimpinan pemuda
adalah proses pemberian supervisi dan advokasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan
pemuda.
Huruf f
Yang dimaksud dengan forum kepemimpinan pemuda adalah
wadah pengembangan potensi kepemimpinan dan wawasan
kebangsaan pemuda.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
43
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Instruktur atau fasilitator yang difasilitasi Pemerintah Daerah
wajib memiliki kompetensi di bidangnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
44
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan sentra pemberdayaan pemuda adalah
pusat kegiatan pemuda di kawasan/lokasi tertentu yang
dilengkapi prasarana yang diperlukan untuk pengembangan
kepemudaan, seperti: laboratorium, perpustakaan, pusat
pendidikan dalam pelatihan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan koperasi pemuda adalah badan hukum
yang didirikan oleh organisasi kepemudaan yang badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Yang dimaksud dengan perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Huruf g
Yang dimaksud dengan prasarana lain adalah prasarana yang
dibutuhkan oleh pemuda dan/atau organisasi kepemudaan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
45
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Keanggotaan organisasi kepemudaan lingkup kelurahan paling
kurang terdiri dari 25 (dua puluh lima) orang pemuda.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
46
Pasal 58
Yang dimaksud dengan organisasi kepemudaan bercirikan budaya
daerah, misalnya organisasi pemuda betawi.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan bidang tertentu, antara lain: Kesehatan,
Lingkungan Hidup, Bencana, dan sebagainya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
47
Pasal 69
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan tercatat pada Pemerintah Daerah adalah
pemberitahuan terbentuknya organisasi kepemudaan untuk
mendapatkan nomor bukti pencatatan sebagai legalitas bagi
organisasi kepemudaan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 70
Nama dan lambang organisasi kepemudaan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau
lambang negara Republik Indonesia menjadi bendera atau lambang
Organisasi Pemuda;
b. menggunakan nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama
dengan nama, lambang, bendera, atau atribut instansi/lembaga
pemerintahan;
c. menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang, bendera negara lain
atau lembaga/badan internasional menjadi nama, lambang, atau
bendera Organisasi Pemuda;
d. menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi yang
mempunyai persamaan sebagian atau keseluruhnya dengan nama,
lambang, bendera, atau simbol organisasi gerakan separatis atau
organisasi terlarang; atau
e. menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang
mempunyai persamaan sebagian atau keseluruhannya dengan nama,
lambang, bendera, atau tanda gambar Organisasi Pemuda lain atau
Organisasi Kemasyarakatan.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Ayat (1)
Yang dimaksud sistem informasi kepemudaan adalah layanan
informasi yang menyajikan data dan informasi kepemudaan meliputi
profil organisasi kepemudaan, pemuda, aktivitas kepemudaan,
kebijakan, serta peran aktif masyarakat di bidang kepemudaan yang
dapat diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
48
Pasal 74
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan penghargaan adalah pengakuan atas
prestasi dan/atau jasa di bidang kepemudaan yang diwujudkan
dalam bentuk material dan/atau nonmaterial.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.
Pasal 82
Cukup jelas.
Pasal 83
Cukup jelas.
Pasal 84
Cukup jelas.
Pasal 85
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan kegiatan
kepemudaan disusun sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
49
Huruf b
Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi, mencakup
aspek perencanaan, pelaksanaan, tata laksana, pendanaan,
kualitas, pengendalian, dan pengawasan, dilaksanakan secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Huruf c
Pendidikan dan pelatihan berupa pendidikan dan pelatihan
teknis.
Huruf d
Pemantauan dan evaluasi dilakukan sesuai stndar,
kebutuhan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pasal 86
Ayat (1)
Pengawasan bertujuan:
a. agar kegiatan kepemudaan dan/atau program pembangunan
kepemudaan terlaksana sesuai maksud dan tujuan kegiatan
dan/atau program yang ditetapkan serta sesuai prinsip-prinsip
pembangunan kepemudaan;
b. agar kegiatan kepemudaan dan/atau program pembangunan
kepemudaan terlaksana sesuai rencana dan peraturan
perundang-undangan;
c. agar hasil yang dicapai dari kegiatan kepemudaan dan/atau
program pembangunan kepemudaan dapat dinilai untuk
memberikan umpan balik berupa pendapat, kesimpulan, dan
masukan terhadap kebijakan, perencanaan, pembinaan di masa
mendatang; dan
d. agar sejauh mungkin mencegah terjadinya penyimpangan dari
prosedur yang ditetapkan, sehingga tercapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 87
Cukup jelas.
Pasal 88
Cukup jelas.
Pasal 89
Cukup jelas.
Pasal 90
Cukup jelas.
Pasal 91
Cukup jelas.