Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN RISET, DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

LAPORAN LENGKAP FIELDTRIP PETROLOGI

STUDI LITOLOGI PENYUSUN DAERAH POROS KONAWE-KONAWE

UTARA PROV. SULAWESI TENGGARA

OLEH :

KELOMPOK 6

1.AHMAD NURUL HASAN (F1B3 14 004) 6. SELFI (R1D1 15 092)

2.ZUNARDI LA ODE (R1D1 15 108) 7.SITI HARTINA (F1B3 14 030)

3.LA ODE ALFAYYALD (R1D1 15 106) 8.LA TOBER (F1B3 14 022)

4.ARFAN RIFAI (F1B3 14 014) 9.MUH.ISNAN M.YUSUF (R1D1 15

073)

5.WA ODE SITI FALMA (F1B3 14 016) 10.ARUNG HADI PUTRA

(R1D115O81)

KENDARI
2017

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

LAPORAN FIELDTRIP GOMORFOLOGI

STUDI LITOLOGI PENYUSUN DAERAH POROS KONAWE-KONAWE UTARA

PROV. SULAWESI TENGGARA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meluluskan mata kuliah

petrologi pada JurusanTeknik Pertambangan

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Universitas Halu Oleo

OLEH :

KELOMPOK 6

KENDARI

2017
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

LAPORAN FIELDTRIP PETROLOGI

STUDI LITOLOGI PENYUSUN DAERAH POROS KONAWE-KONAWE UTARA

PROV. SULAWESI TENGGARA

Menyetujui :

Kordinator Asisten Asisten

Pembimbing

ANDI AWALUDIN S FUADSYAH


RAMADHAN
NIM. F1B2 14 086 NIM. F1

Mengetahui :

Dosen pembimbing

Dr.Ir.MUH.CHAERUL,S.T.,S.Km.,M.Sc
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga

penulis berhasil menyelesaikan Laporan Lapangan Fieldtrip Petrologi

ini yang syukur dan alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.

Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami

kesulitan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak,

terutama kepada yang terhormat dosen pembimbing Geomorfologi

Dr.Ir.MUH.CHAERUL,S.T.,S.Km.,M.Sc serta kepada para asisten yang

memberikan bimbingan dan koreksi sehingga laporan ini dapat

terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih serta

penghargaan sebesar-besarnya, dan semoga Tuhan yang maha Esa dapat

melimpahkan Rahmat-Nya atas segala amal yang dilakukan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai

akhir. Semoga Tuhan yang maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha

yang telah dilakukan.

Kendari, Januari

2017
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Halaman Tujuan

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Foto

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud danTujuan

1.3. Waktu, Letak dan Kesampaian Daerah

1.4. Alat dan Bahan

1.5. PenelitiTerdahulu

1.6. ManfaatPenelitian

BAB II GEOLOGI REGIONAL

2.1. Geomorfologi Regional

2.2. Stratigrafi Regional

2.3. Struktur Geologi Regional

2.4. Geologi Lokal Daerah Wawolesea

BAB III LANDASAN TEORI


3.1. Pengertian Petrologi

3.2. Batuan Beku

3.3. Batuan Piroklastik

3.4. Batuan Sedimen

3.5. Batuan Metamorf

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Litologi Perstasiun

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kondisi Litologi Daerah Penelitian

BAB V DISKUSI

5.1. Tema Diskusi Yang di Pilih

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagian bumi ditutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari

lautan lebih luas dari pada bagian daratan, akan tetapi karena bagian

daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati langsung

dengan dekat. Maka banyak hal-hal yang dapat pula diketahui dengan

cepat dan jelas salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan

tersusun dari beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari

jenis batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi tiga jenis yakni

batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan tersebut

berbeda-beda materi penyusunnya dan proses terbentuknya.


Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang

mempelajari batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf serta

penyebarannya baik didalam bumi maupun diatas permukaan bumi,

mencakup aspek deskripsi dan aspek genesa. Interpretasi batuan

didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan

merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah menghablur.


Latar belakang diatas menunjukan pentingnya diadakan paraktikum

laboratorium maupun praktikum lapangan, hal utama yang melatar

belakangi praktikum ini adalah sebagai persyaratan kelulusan mata kuliah

petrologi.

2.2 Maksud dan Tujuan


2.1. Maksud
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melulusi mata kuliah

petrologi jurusan teknik pertambangan fakutas illmu dan teknologi

kebumian universitas halu oleo.

2.2. Tujuan

tujuan dari fieldtrip ini yaitu untuk mengetahui:

1. data litologi
2. data geomorfologi
3. data struktur

1.3 Letak, Waktu dan Kesampaian daerah


Praktikum fieldtrip petrologi dilaksanakan pada hari sabtu tanggal

12 November 2016. Waktu diadakan fieldtrip ini selama dua hari yaitu

dari tanggal 12 sampai dengan tanggal 13 November 2016 dengan

menggunakan kendaraan roda empat. Terletak di Konawe kecamatan

wawolesea daerah Konawe Utara.


1.4. Alat dan bahan
1.4.1 Tabel alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum

fieldtrip petrologi dapat dilihat pada tabel berikut :


1.4.1. Alat

No Alat Kegunaan
1 Palu geologi Untuk menyampling batuan
2 Kompas Untuk menentukan strike dan

dip pada singkapan


3 Betel Untuk menyampling batuan
4 Buku lapangan Tempat untuk menulis hasil

deskripsi saat dilapangan


5 ATK Sebagai alat tulis menulis
6 GPS Untuk mengukur titik kordinat
7 Komparator batuan Untuk menentukan ukuran

butir pada batuan


8 Kantong sampel Untuk menyimpan sampel

hasil identifikasi
9 Karung Untuk menyimpan sampel
10 Alat penerang Antisipasi penerangan

1.4.2. Bahan

No Bahan Kegunaan
1 HCL 0,1 M Untuk menentukan apakah

batuan karbonat atau

sebaliknya

1.5 Peneliti Terdaluhu

Adapun nama-nama peneliti terdahulu adalah sebagai

berikut :

1. Rusman, E Sukido, Sukarna. D. Haryono, E, Simanjuntak T.O 1993.

Keterangan Peta Geologi lembar Lasusua-Kendari, Sulawesi

Tenggara, skala 1 : 250.000


2. Surono dan Bachri S., 2001 Stratigraphy, Sedimentation, and

Paleogeographic Significance of the Triassic Meluhu pormation,

southeast arm of Sulawesi, eastern Indonesia Geological research

and development center.


3. Sukamto, R. 1975. Struktural of Sulawesi in the light of Plate

Tektonik. Dept. of Mineral and Energi.


4. Surono, 2013. Geologi lengan Tenggara Sulawesi. Badan geologi.

Kementrian energi dan sumber daya mineral.


1.6. Manfaaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui data

singkapan, data litologi, data geomorfologi dan data struktur batuan

yang diteliti secara langsung dilapangan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Litologi Perstasiun

Berdasarkan pendeskripsian litologi pada stasiun satu dengan

dilakukan pengukuran sejauh lima meter dengan litologi berbeda. Adapun

litologi tiap meternya diantaranya pada meteran pertama dengan jenis

batuan sedimen, warna lapuk coklat, warna segar coklat kemerahan,

tekstur dari sampel ini dengan ukuran butir pasir sangat halus, sortasi
baik, kemas tertutup, permeabilitas baik, porositasnya tinggi. Sampel ini

memiliki struktur berlapis, adapun fragmennya pasir sangat halus,

matriksnya lanau dan semennya lempung. Dari pendeskripsian ini dapat

diketahui sampe ini adalah bauan sedimen klastik yaitu batupasir sangat

halus. Pada meteran kedua dijumpai jenis. Batuannya batuan sedimen

adapun warna lapuk coklat, warna segarnya coklat kemerahan, tekstur

dengan ukuran butir pasir halus, sortasi baik, kemasnya tertutup,

permeabilitas baik. Porositasnya buruk. Adapun fragmennya pasir halus,

matriks pasir sangat halus, semennya lanau.sampel ini memiliki struktur

berlapis. Dari pendeskripsian ini dapat diketahui bahwa nnama batuannya

yaitu batupasir halus. Kemudian meteran ketiga dengan jenis baruan

sedimen, warna lapuk coklat dan warna segar coklat kemerahan. Adapun

tekstur dengan ukuran butir pasir kasar, sortasinya baik, kemas tertutup,

permeabilitas tinggi, porositasnya baik. Fragmennya pasir kasar,

matriksnya pasir halus dan semennya lanau. Struktur sampel ini berlapis

sehingga dapat diketahui bahwa sampel ini berlapis sehingga dapat

diketahui bahwa sampel ini merupakan batupasir kasar. Meteran keempat

dengan jenis batuan sedimen yang memiliki warna lapuk coklat dan warna

segar coklat kemerahan. Tekstur yangn dimiliki sampel ini dengan ukuran

butir pasir halus, sortasi pada sampel baik, kemas tertutup, permeabilitas

buruk sedangkan porositasnya baik,. Adapun fragmennya pasir halus,

matriks pasir sangat halus dan semennya lanau. Struktur batuan ini

berlapis. Dari pengindentifikasian ini dapat diketahui bahwa sampel ini

merupakan batupasir halus. Sedangkan pada meteran kelima dijumpai

batuan sedimen dengan warna lapuk coklat dan warna segarnya coklat
kemerahan. Adapun tekstur dengan ukuran butir pasir sangat halus,

sortasi baik, kemasnya tertutup. Permeabilitasnya rendah, porositasnya

buruk. Adapun fragmen ini yaitu pasir sangat halus. Martriks pasir halus

dan semennya lanau. Struktur sampel ini berlapis. Dari pendeskripsian

sampel dapat diketahui bahwa sampel ini merupakan batupasir sangat

halus.

Berdasarkan pendeskripsian data litologi dari stasiun dua ternyata

tidak ditemukan data litologi pada stasiun ini, melainkan data

geomorfologi karena tidak dilakukannya pegambilan sampel ada stasiun

ini.

Berdasarkan pendeskripsian data litologi pada stasiun 3 diperoleh

jenis batuan sedimen non klastik dengan warna lapuk abu-abu dan warna

segar hitam. Tekstur batuan ini yaitu kristalin karena terdiri dari Kristal,

adapun strukturnya stiolit karean memiliki struktur yang bergerigi. Adapun

komposisi mineralnya yaitu kalsit, kuarsa, dolomite. Dapi pendeskripsian

ini dapat diketahui bahwa sampelnya merupakan batugamping kristalin.

Batugamping kristalin ini bereaksi dengan bereaksi dengan larutan Hcl

jadi dapat disimpulkan bahwa batuan sedimen non klastik ini terjadi

karena proses pelapukan kimiawi yang tererosi dan kemudian

terendapkan pada daratan rendah.

Berdasarkan pendeskripsian data litologi pada stasiun empat

diperoleh jenis batuan beku dengan warna lapuk abu-abu dan warna segar

hitam keabu-abuan. Warna lapuk merupakan warna yang telah

terkontaminasi sedangkan warna segar merupakan warna asli dari suatu


batuan. Adapun teksturnya terdiri dari kristralinitas holohyalin karena

terdiri dari sebagian besar glass. Granularitasnya afanitik karena ukuran

butirnya tidak dapar dilihat secara kasat mata, kemudian fabrik yang

dibagi menjadi bentuk dan relasi, bentuk dari sampel ini anhedral karena

bidang batas antar kristalnya tidak jelas. Relasinya inequigranular yaitu

tidak seragam antar butirnya. Adapun struktur dari sampel ini scoria

karena memiliki lubang-lubang yang membulat. Komposisi mineral dari

sampel ini diantaranya olivine, piroksen, feldspar, dan plagioklas serta

kuarsa dari pendeskripsian ini dapat diketahui bahwa sampel ini

merupakan batuan beku peridotit.

Berdasarkan pengamatan pada stasiun lima dijumpai singkapan

batuan sedimen dengan data litologi meliputi warna lapuk cokelat, warna

segar abu-abu. Tekstur kristalin dimana terdiri dari mineral yang

interlooking. Struktur yaitu cone in cone Karena sampel ini strukturnya

seperti tumbuh anakan atau tunas baru. Tersusun atas mineral kurasa,

feldspar, plagioklas, kalsit, berdasarkan pengidentifikasian maka dapat

diketahui bahwa sampel ini merupakan serpih.

Berdasarkan pengamatan pada stasiun enam dijumpai singkapan

batuan sedimen dengan litologi meliputi sifat fisik berupa warna lapuk

hitam dan warna segar putih. Meiliki tekstur amorf karena terdiri dari

glass dan struktur fosiliferous yang ditandai adanya kenampakan sisa

fosil. Komposisi mineral terdiri dari sulfur, kalsit, plagioklas, feldspar,

kuarsa. Melalui pengamatan tersebut batuan sedimen yang dimaksud

adalah batugamping terumbu.


Melalui pengamatan bahwa pada stasiun tujuh dijumpai singakapan

batuan sedimen dengan litologi meliputi warna lapuk cokelat, warna segar

hitam. Struktur batuan adalah cone in cone dan tekstur kristalin karena

terdiri dari Kristal-kristal. Terdiri dari minreral seperti kuarsa, kalsit,

feldspar, plagioklas, dan orhoclas. Berdasarkan hasil tersebut nama

batuan adalah batugamping krisralin. Pada singkapan ini ditemukan pada

lokasi yang terjal termasuk dalam stadia dewasa. Penyebaran batuan

pada singakapan ini ditutupi oleh tanah. Sehingga tingkat pelapukannya

adalah tinggi, alasan lain dimana terdapat lebih dari satu meter.

Melalui pengamatan pada singkapan pada stasiun delapan

ditemukan jenis batuan metamorf dengan data litologi meliputi cirri fisik

dimana terdiri dari warna lapuk cokelat dan warna segar hijau kehitaman.

Memiliki tekstur kristaloblastik karena sebagian besar terdiri dari Kristal

serta struktru foliasi karena memiliki penjajaran mineral. Komposisi

mineral yaitu olivine, piroksin, kuarsa, kalsit, feldspar, plagioklas,

berdasarkan pengamatan tersebut nama batuan adalah batuan metamorf

serpentinit.

Berdasarkan hasil pengamatan singakapan pada stasiun sembilan

dijumpai batuan metamof dengan litologi. Warna lapuk coklat dan warna

segarnya hijau kehitaman. Memiliki tekstur kristaloblastik karena terdiri

dari kristal dan berstruktur foliasi karena terdapat penjajaran mineral.

Komposisi mineralnya yaitu olivine, piroksin, kuarsa, kalsit, feldspar,

plagioklas. Jadi dapat disimpulkan bahwa nama batuannya yaitu

serpentinit.
Melalui pengamatan singkapan batuan beku pada stasiun sepuluh

dengan data litologi sebagai berikut warna lapuk hitam keabu-abuan dan

warna segar hitam. Dengan tekstur yang dimiliki sampel ini yaitu

kristalinitasnya holohyalin karena sebagian besar terdiri dari glass.

Granularitasnya afanitik karena ukuran butirnya sulit untuk dilihat secara

kasat mata. Untuk bentuk anhedral karena batas antar biturnya tidak

jelas, relasinya inequigranular karena antar butirnya tidak seragam.

Kemudian untuk strukturnya massive karena kompak dan keras, kompisisi

mineral piroksin, amphibol dan biotit. Dari pengidentifikasian dapat

disimpulkan bahwa sampel ini merupakan batuan beku basa gabro.

BAB V

DISKUSI
5.1 SINGKAPAN BATUAN SEDIMEN

Dalam praktikum fieldtrip petrologi dijumpai singkapan batuan

meliputi singkapan batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Pada stasiun 1 dijumpai singkapan jenis batuan sedimen dimana pada

jarak 5 meter setelah diukur terdapat beberapa batuan sedimen dalam

satu singkapan. Pada singkapan tersebut masing-masing satu meter dari

5 meter diplot dan ditentukan melalui data litologi setelah pengambilan

sampel, keadan morfologi serta struktur yang bekerja pada singkapan dan

terdapat batu lempung, lanau dan batupasir. Pada prosesnya dari jenis

batuan sedimen terbentuk pada proses yang sama yaitu mengendap dari

batuan kasar sampai mengendap , dari batuan yang kasar sampai batuan

yang sangat halus begitupun sebaliknya dan adanya struktur geologi dan

berupa lipatan-lipatan pada lapisan batuan sehingga karena adanya

lipatan merubah kedudukan batuan dan serta strike dan dip awalnya.

Dimana lapisan yang datar dan lurus menjadi tegak karena adanya gaya

atau stress yang bekerja.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari fieldtrip ini adalah sebagai berikut :

1. mengetahui data litologi yaitu warna lapuk, warna segar, tekstur,

struktur, komposisi mineral serta nama batuan.


2. Mengetahui data geomorfologi yaitu relief, tipe morfologi, tingkat

pelapukan, sungai, soil,tata guna lahan dan stadia daerah.


3. Mengetahui data struktur yaitu lapisan, foliasi, lipatan dan kekar

batuan.

6.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan pada fieldtrip ini yaitu agar adanya

kerja sama yang lebih baik lagi antara praktikan dan asisten.

Daftar Pustaka
Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., Simandjuntak, T.O.

1993. Keterangan Peta Geologi Lembar Lasusua Kendari,

Sulawesi Tenggara, skala 1:250.000. Puslitbang Geologi,

Bandung.

Sukamto, R. 1975. Structural of Sulawesi In The Light of Plate

Tectonic. Dept.of Mineral & Energi, Jakarta 21.

Surono,2013, Geologi Lengan Tenggara Sulawesi, Badan

Geologi, Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai