Sumber Dan Karakteristik TLC
Sumber Dan Karakteristik TLC
BAB II
SUMBER TINJA DAN LIMBAH CAIR
Tujuan Pemelajaran
Pengertian tinja
Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus
sebagai sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan
(tractus digestifus). Beberapa kepustakaan menyebut tinja dengan istilah kotoran
manusia. Istilah ini sebenarnya kurang tepat karena pengertiannya mencakup seluruh
bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia termasuk karbonmonoksida (CO 2)
yang dikeluarkan sebagai sisa dari proses pernapasan, keringat, lendir dari ekskresi
kelenjar dan sebagainya. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, dari berbagai jenis kotoran
manusia, yang lebih dipentingkan adalah tinja (faeces) dan air seni (urine) karena kedua
bahan buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab
timbulnya berbagai macam penyakit saluran pencernaan (Azwar, 1995, h. 74).
Selanjutnya, dalam buku ini pengertian tinja mencakup juga air seni yang dikeluarkan
dari tubuh manusia melalui sistem urogenitalis.
yang artinya:
yang artinya:
gabungan cairan atau sampah yang terbawa air dari tempat tinggal,
kantor, bangunan perdagangan, industri, serta air tanah, air permukaan dan air
hujan yang mungkin ada
yang artinya:
Limbah cair adalah air yang membawa sampah dari tempat tinggal,
bangunan perdagangan dan industri berupa campuran air dan bahan padat
terlarut atau bahan tersuspensi
yang artinya:
Limbah cair adalah air yang membawa bahan padat terlarut atau tersuspensi
dari tempat tinggal, kebun, bangunan perdagangan dan industri
Dapat disimpulkan dari beberapa definisi limbah cair tersebut bahwa limbah
cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan pencemar yang
terbawa oleh air baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang
dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), sumber
industri, dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan, atau air
hujan. Air tanah, air permukaan, dan air hujan pada kondisi tertentu masuk sebagai
komponen limbah cair, karena pada keadaan sistem saluran pengumpulan limbah
cair sudah rusak atau retak, air alam itu dapat menyatu dengan komponen limbah
cair lainnya dan harus diperhitungkan dalam upaya penanganan.
Sumber Tinja
Manusia sebagai individu dalam hal ini yaitu seorang manusia yang hidup sendiri
dalam suatu tempat tinggal terpisah dari individu yang menempati tempat tinggal lain;
atau kelompok manusia yang satu individu dengan individu lainnya terikat dalam satu
hubungan kekeluargaan atau kekerabatan yang menempati satu tempat tinggal sebagai
satu keluarga. Tinja yang dihasilkan dari sumber ini biasanya ditangani secara
perorangan oleh individu atau keluarga yang bersangkutan dengan menggunakan sarana
pembuangan tinja berupa jamban perorangan atau jamban keluarga (private latrine).
Dalam hal ini, perencanaan, pembangunan, penggunaan, serta pemeliharaan sarana itu
merupakan tanggungjawab individu atau keluarga yang menggunakannya.
Aktivitas manusia
Aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat beragam, sesuai dengan
jenis kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam pula. Beberapa jenis aktivitas
manusia yang menghasilkan limbah cair di antaranya adalah: aktivitas dalam bidang
rumah tangga, perkantoran, perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pelayanan jasa.
Sangat banyak aktivitas rumah tangga yang menghasilkan limbah cair di antaranya
adalah: mencuci pakaian, mencuci alat makan/minum, memasak makanan dan
Aktivitas bidang perdagangan mempunyai variasi yang sangat luas. Variasi itu
ditinjau dari berbagai aspek: jenis komoditas yang diperdagangkan, lingkup wilayah
pemasaran, terpusat atau tersebar di berbagai lokasi, kemampuan permodalan, bentuk
badan/organisasi, jenis kegiatan, pengelompokan lokasi pelaksanaan kegiatan dan
sebagainya. Ini dapat diamati pada kenyataan yang ada di lapangan dari adanya pasar
tradisional, pasar swalayan, toko dan warung baik yang terkelompok di kawasan
perdagangan maupun yang berlokasi menyebar di sepanjang jalan atau di tengah
kawasan pemukiman. Variasi pelaksanaan aktivitas perdagangan dalam berbagai aspek
tersebut itu sangat berpengaruh pada besarnya dan sifat masalah limbah cair yang harus
ditangani. Apabila aktivitas perdagangan berlangsung secara terpusat di kawasan
perdagangan secara terencana, penanganan limbah cair relatif akan lebih mudah
dilaksanakan, akan dapat dibangun sistem saluran pengumpulan (sewerage system) dan
instalasi pengolahan limbah cair (wastewater treatment plant) secara kolektif dan
terpadu. Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah cair adalah:
pengepelan lantai gedung, pencucian alat makan dan minum di restoran, penggunaan
toilet, pencucian pakaian, pencucian kendaraan dsb. Biaya perencanaan, pembangunan,
operasi, dan pemeliharan sarana merupakan tanggung jawab bersama para pengusaha
yang melaksanakan kegiatan perdagangan di kawasan itu.
dalam katagori kelompok prioritas pertama sebagaimana yang disebutkan oleh Clifton
Potter et al. (1994, h. 183) dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Komponen limbah cair pada berbagai jenis industri dan potensi
pencemaran yang ditimbulkan
4 Industri kayu lapis Air dari proses pengulitan kayu secara Fisik,
hidrolik dan perlakuan awal kayu kimiawi
gelondongan sebelum dipotong
Air sisa dari proses pembersihan alat perata
perekat dan alat pengering
Air pendingin kompresor dan air pendingin
ketel
10 Industri pulp dan Air dari proses pencucian pulp setelah Fisik,
kertas pemasakan dan pemisahan serat secara kimiawi
mekanis
Air dari proses pengelantangan
konvensional dengan klor dan penghilangan
lignin pada pembuatan pulp secara kimiawi
Jenis industri atau kegiatan yang tertera pada Tabel 2.2 potensial menghasilkan
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Yang termasuk limbah B3 adalah limbah yang memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik berikut :
1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar
3. Bersifat reaktif
4. Beracun
5. Menyebabkan infeksi
6. Bersifat korosif
Limbah lain yang apabila diuji dengan metode toksikologi memiliki LD 50 di bawah
nilai ambang batas yang telah ditetapkan
Contoh limbah bahan berbahaya dan beracun sebagaimana yang dinyatakan oleh
Environmental Protection Agency (EPA) (Hardam Singh, 1976, h.1-8) adalah aldrin,
dieldrin, benzidine dan garam-garamnya, cadmium dan semua senyawa-senyawanya,
cyanide dan semua senyawa-senyawanya, DDT, endrin, mercury dan semua senyawa-
senyawanya, campuran Polychlorinated biphenyls (PCBs), Toxaphene.
air penerima. Peristiwa pengayaan nutrien yang berlebihan pada badan air yang dikenal
dengan istilah euthrofikasi merupakan salah satu akibat dari pencemaran limbah cair
pertanian.
Aktivitas alam
Hujan merupakan aktivitas alam yang menghasilkan limbah cair yang disebut air
larian (storm water runoff). Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke
dalam tanah (+ 30%) dan sebagian besar lainnya (+70%) akan mengalir di permukaan
tanah menuju ke sungai, telaga, atau tempat lain yang lebih rendah. Air hujan yang
mengalir di atas permukaan tanah akan menjadi air permukaan (surface water) yang
dapat masuk ke dalam saluran limbah cair rumah tangga (sanitary sewer) yang retak
atau sambungannya kurang sempurna, sebagai air luapan (inflow). Air larian yang
jumlahnya berlebihan sebagai akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan saluran air hujan (storm sewer) teraliri
dalam jumlah yang melebihi kapasitas, dan dapat menyebabkan terjadinya banjir. Atas
dasar itu, air hujan atau air larian perlu diperhitungkan dalam perencanaan sistem
saluran limbah cair, agar dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan dari adanya air
hujan baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat.
Ringkasan
1. Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus
sebagai sisa proses pencernaan makanan sepanjang sistem saluran pencernaan
makanan manusia. Dalam buku ini, istilah tinja yang digunakan mencakup air seni
yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui sistem urogenitalis.
2. Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan pencemar yang
terbawa oleh air baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari
sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), sumber industri, dan
pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan atau air hujan.
3. Tinja bersumber dari manusia sebagai makhluk biologis yang untuk mempertahankan
hidupnya perlu makanan serta minuman sebagai sumber nutrien. Sementara itu
limbah cair bersumber dari adanya aktivitas manusia di berbagai bidang kehidupan
serta dari aktivitas alam.
4. Berdasarkan sifat penyebaran sumber tinja dan limbah cair di suatu kawasan,
kesepakatan antara para penanggung jawab sumber, serta kemampuan penyediaan
sumber daya, masalah tinja dan limbah cair dapat ditangani secara individual ataupun
secara kolektif.
Pertanyaan
Bacaan Lanjut
Azad, Hardam Singh, 1976, Industrial Wastewater Management Handbook, New York:
McGraw-Hill Book Company, h.1-8
Azwar, Azrul, 1995, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Mutiara Sumber
Widya, h.74
Djabu, Udin et.al., 1990/1991, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja dan Air
Limbah pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta:
Pusdiknakes Depkes RI
Peraturan Pemerintah RI No. 18 Th. 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Okun, Daniel A. & George Ponghis, 1975, Community Wastewater Collection and
Disposal, Geneva: World Health Organization, h.xii
Potter, Clifton et.al., 1994, Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, Jakarta:
Bapedal, h.1-83
Tchobanoglous, George & Rolf Eliassen, 1979, Wastewater Engineering: Treatment,
Disposal, Reuse, New York: McGraw-Hill Book Company