Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mata Kuliah Berbicara

Nama : Hendrikus Mandela

Kelas : I D

NPM : 16.31.6169

Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP ST PAULUS RUTENG

2016
A. DISKUSI KELOMPOK

Pada hakekatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan


permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan
suatu kegiatan kerja sama atau aktivitas koordinatif yang mengandung langkah-
langkah dasar tertenu yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.Diskusi kelompok
yang efektif, istilah kelompok atau grup haruslah mengandung makna tidak sekadar
kumpulan-kimpulan pribadi saja. Kelompok adalah suatu keseluruhan yang dinamis
dengan sifat-sifat yang berbeda dari sifat-sifat para anggotanya.

Diskusi kelompok berbeda dengan public speaking (berbicara di muka umum) di


mana setiap orang menjelaskan ide-ide mereka kepada kelompok-kelompok,dan juga
berbeda dengan debat (debating) di mana para pembicara mempertahankan pro dan
kontra tetapi justru tidak mengarahkan pemikiran kelompok pada permasalahan.
Kalau seseorang menyajikan misalnya, ingin mengetahui reaksi-reaksi anak buahnya
terhadap suatu masalah tertentu, dan kalau dia berkeheendak bertindak berdasarkan
pengalaman dan pemikiran kolektif mereka diskusi kelompok akan merupakan suatu
metode yang memuasakan. Akan tetapi, kalau dia memutuskan untuk menjalankan
suatu rencana tanpa mengindahkan sikap anak buahnya maka berdiskusi dengan
mereka merupakan suatu tindakan yang hanya menghabiskan waktu saja. Dengan
perkataan lain, kalau akibat dari pemikiran kelompok akan menentukan
kebijaksanaan atau dalam beberapa hal memengaruhi hasilnya.
Salah satu ciri yang paling menonjol pada kelompok diskusi adalah forum atau
masa tanya jawab, juga dapat berlangsung dalam setiap jenis diskusi atau penampilan.
Forum terbuka memberi kesempatan kepada para pendengar untuk memperoleh
informasi yang lebih rinci, mengemukakan bahan tambahan, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, dan berpartisipasi secara aktif dalam kelompok tersebut.

1. Kelompok Tidak Resmi


Dalam diskusi, kelompok yang tidak resmi (informal groups discussion)
ini termasuk:
a. Kelompok studi (the study groups)
Kelompok studi ini mungkun merupakan suatu hasil pertumbuhan
dari suatu keinginan untuk memperoleh informasi. Istilah study group
sering juga disebut lecture discussion (diskusi kuliah) yang merupakan
bentuk diskusi yang paling sering terjadi pada mahasiswa perguruan
tinggi. Diskusi ini merupakan yang paling cocok dan serasi bagi
situasi-situasi di mana para pendengar menginginkan pengetahuan
mengenai suatu pokok tertentu. (powers, 1951 :265).

b. Kelompok pemberi kebijaksanaan


Suatu kelompok lebijaksanaan pada sebuah fakultas di perguruan
tinggi dapat menentukan apakah karya-karya seseorang pengarang
yang sedang dipermasalahkam dapat dimasukkan ke dalam kurikulum,
dan kalau ternyata dapat, di mana sebaiknya yang paling tepat
ditempatkan ( Mulgrave, 1954: 38). Untuk menentukan suatu
kebijaksanaan dalam hal ini, pendapat para anggota, yang biasanya
merupakan orang-orang ahli ditampung dan disinkronisasikan.
c. Komite
Komite adalah badan panitia yang dibentuk khusus untuk
menyelenggarakan suatu usaha atau pekerjaan. Komite-komite dapat
dipilih oleh organisasi atau ditunjuk oleh ketua. Komite-komite ini
biasanya diklasifikasikan sebagai komite khusus atau komite tetap.
Fungsi dari komite khusus adalah menyelenggarakan beberapa tugas
khusus.

2. Kelompok Resmi
a. Konferensi
Konferensi sebagai suatu bentuk kelompok diskusi resmi kadang-
kadangmengacu kepada action-taking discussion atau diskusi
pengambilan tindakan, karena brerusaha membuat suatu keputusan dan
bertindak berdasarkan keputusan tersebut. Suatu masalah muncul yang
menuntut tindakan, dan konferensipun diadakan untuk menentukan
cara yang tepat diikuti. Dalam diskusi ini waktu banyak dipergunakan
dalam tahap penentuan kemungkinan cara penyelsaian yang lebih baik,
dan sering kali pemungutan suarapun diadakan untuk menentukan cara
penyelsaian yang paling efektif yang telah dikemukakan selama
diskusi berlansun.
b. Dikusi Panel
Diskusi panel adalah suatu kelompok yang terdiri dari tiga sampai
enam orang ahli yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannyan
dari berbagi segi mengenai suatu masalah.
Diskusi panel terdiri atas bagian-bagian berikut:
Pendahuluan: ketua mengumumkan pokok pembicara dan
meembatasi setiap istilah yang membutuhkan penjelasan.
Pembicaraan-pembicaraan oleh para anggota panel: ketua
mempersilakan anggota panel bergiliran menyampaikan
pembicaraan mereka.
Diskusi bebas: setelah pembicaraan-pembicaraan itu, para
anggota panel memberikan komentar terhadap ide
lainnya.
Partisipasi para penyima: ketua mempersilahkan para
penyimak untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri
atau bertanya kepada para pembicara.
Rangkuman: ketua merangkumkannya dengan jalan
menyatakan butir-butir yang disepakati oleh para anggota
panel yang merupakan perbedaan pendapat atau yang
tidak disepakati.
c. Simposium
Secraa etimologis, kata simposium berasal dari bahasa Yunani
symposium (yang tersusun dari symdengan dan posis minum)
yang bermakna suatu pesta minum. Dalam masyarakat Yunani kuno,
minum bersama atau pesta minum biasanya diikuti oleh musik,
nyayian, dan percakapam. Oleh karena itu, merupakan suatu
pertemuan sosial yang berfungsi sebagai wadah pertukaran ide-ide
secara bebas. Dalam perkembangan selanjutnya, simposiumbermakna
sebagai suatu konferensi tempat mendiskusi suatu pokok
pembicaraan tertentu dalam menampung pendapat.

B .Berbicara Individu

Berbicara antara pribadi, atau berbicara empat mata terjadi apabila dua pribadi
membicarakan sesuatu .pembicaraan seperti ini bisa serius dan mungkin bisa santai
,akrab,dan bebas .suasananya tergntung kepada masalah yang dipercakapan ,hubungan
antara pembicara dengan pendengar .secara otomatis pembicara berganti peran sesuai
dengan situasi .Jenis jenis berbicara ini banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari
.setiap pribadi pernah melakukannya .beberapa contoh pembicaraan antara pribadi
:percakapan serius antar dua kekasi , diskusi dosen pembimbing dengan mahasiswanya
,pembicaraan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden Amerika Serikat

C. Berbicara dalam Forum Ilmiah

a). Pengertian Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan kegiatan keilmuan yang lumrah dilakukan pada lembaga
pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi pelakunya . Forum ilmiah merupakan suatu
pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah
lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara
konseptual maupun prosedural. Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain:

1.Informatif, yaitu suatu sifat komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau
penjelasan. Forum ilmiah dapat menjadi jembatan antara narasumber dan masyarakat
sehingga informasi yang dimiliki sumber dapat tersebar dan diketahui oleh orang
banyak.

2. Interaktif, yaitu bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif.Forum


ilmiah yang memberikan kesempatan pesertanya untuk mengikuti diskusi tentu akan
menghasilkan hubungan timbal-balik dan saling aktif ketika terjadi saling tukar pendapat
oleh pelaku forum,

b). Agar presentasi ilmiah dalam forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat
yang perlu diterapkan, yaitu (Mussarafah, 2012)
1.Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah Perilaku ilmiah Untuk menarik minat dan
perhatian pada topic /masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media
yang menarik misalnya media visual seperti gambar dengan warna yang cerah dan
ilustrasi yang menarik, menunjukkan latar belakang agar informasi bisa tersampaikan
dengan baik sehingga semakin memperjelas pemahaman pendengar, dan menjaga suara
tidak monoton serta terdengar dengan jelas oleh seluruh peserta suatu ruangan.

2. Menjaga minat dan perhatian peserta atau forum

3.Untuk menyampaikan pemikiran secara efektif, pembicaraan harus dapat


mempertahankan perhatian pendengar. Beberapa hal yang penting yang dapat
dipersiapkan adalah dengan menghubungkan subyek pembahasan dengan kebutuhan
pendengar,karena pendengar tertarik dengan hal-hal yang mempengaruhi mereka secara
pribadi, bahasa yang digunakan sebaiknya jelas agar pendengar tidak bosan, hubungkan
gagasan dengan subyek yang dikenal dengan luas, dan melibatkan pendengar dengan
memberi kesempatan dalam menanggapi

4.Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas Untuk menjaga agar
presentasi tetap focus pada makalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang
telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti.

5.Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk menjaga etika dapat
dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan yang menyinggung
perasaan orang lain merupakan hal penting untuk melatih dan mengontrol emosi serta
ekspresi wajah agar penampilan penyaji tetap pantas, sopan dalam beretika sehingga
tidak menyinggung perasaan salah satu pihak .

Etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai
kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan

Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu
untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis,
tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.

Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah
tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika
melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia .
Peran Etika dalam Forum Ilmiah merupakan salah satu unsur kegagalan forum ilmiah
dalam mencapai tujuan. Tidak hanya dipengaruhi oleh kealpaan atau tidak berfungsi
optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika.

Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting dalam
mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah
senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan
terhadap etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan
membudaya. Etika forum ilmiah pada dasarnya berkaitan dengan etika peran dalam
forum ilmiah.

Pada etika penyaji dan peserta kejujuran menjadi nilai yang wajib ditegakkan oleh
keduannya. Bagi penyaji, segala informasi yang disampaikan secara lisan dan tulis
harus dapat dipertanggungjawabkan. Lebih-lebih menyangkut rujukan dari informasi
akademik yang disampaikan, apakah merupakan buah pemikiran penulis sendiri atau
penulis lain harus jelas disampaikan

Estetika

Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas, karena
memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam
pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari
keindahan, kecantikan secara umum.

c).Jenis Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh
mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainya, yang berfungsi sebagai sarana
penyebaran informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, ada beberapa pembicara ahli untuk
menyampaikan jenis Forum Ilmiah, yakni:

1. Diskusi Panel

Diskusi panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,
sejumlah peserta dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk
diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan
seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan
pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian
mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu
yang tersedia. Biasanya dalam diskusi panel topik yang dibahas adalah topik khusus
misalnya: perkembangan konsep tindak pidana terkait dengan agama. Selain itu,
pembicara dalam diskusi panel merupakan pembicara tertentu yang ahli dalam suatu
bidang. Peserta yang mengikuti diskusi panel juga merupakan peserta khusus yang
paham dan mengerti dengan pembahasan yang diberikan pembicara.
Seminar Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok
mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, umumnya di bawah
bimbingan seorang dosen atau ahli dan tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar
dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka
tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau. Seminar biasanya
menampilkan satu atau beberapa pimbacara dengan kertas kerja atau makalah
masing-masing. Namun ada juga seminar yang tidak membicarakan hal ilmiah,
seperti seminar bisnis, atau acara Mario Teguh misalnya. Seminar yang topiknya
tidak bernaung dalam suatu disiplin ilmu tertentu tentu tidak bisa dikategorikan
sebagai forum simposium ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau
sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat
dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran dan
beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.

Orang yang mengajukan prasaran dinamakan pemrasaran . Topik yang biasanya


diulas dalam symposium adalah topik tertentu yang nantinya akan dibandingkan oleh
para pembicara untuk masalah dalam topik.

Pembicara dalam symposium merupakan pembicara yang ahli dalam bidangnya.


Begitu pula dengan para peserta yang hadir dalam symposium, peserta merupakan
ahli dalam bidang tersebut.

Konferensi Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi
sehubungan dengan masalah tertentu yang mempunyai efek, misalnya konferensi
yang diadakan anggota G8 membahas perubahan iklim dan global warming. Topik
yang dibahas dalam konferensi biasanya mengenai kerjasama atau hubungan antara
Negara satu dengan Negara lain. Peserta yang ikut dalam konferensi adalah
perwakilan dari Negara-Negara yang mengikuti konferensi tersebut

2.Lokakarya (academic workshop) Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul


untuk memecahkan dan mencari solusi dari suatu rumusan masalah. Sebuah
lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil, dimana topik yang dibicarakan sangat
khusus sehingga pesertanya terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Hasil dari suatu
lokakarya masih berbentuk konsepsi dan teori.

3. Whole Group Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb.
Dalam forum ini kelompoknya dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari sekitar
lima belas orang

4. Buzz Group Buzz group berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata buzz dan
group. Buzz yang berarti dengung dan Group yang berarti kelompok. Jadi bisa
dikatakan bahwa Buzz Group adalah kelompok dengung.
Pola diskusi kelompok ini adalah: topik + peserta + audiens, maksudnya suatu topik
akan didiskusikan oleh para peserta yang tidak lain audiens dari suatu forum ilmiah,
misalnya pada suatu Loka Karya akan dibentuk beberapa Buzz Group untuk
membahas berbagai macam aspek permasalahan dengan bertukar pikiran hingga
diskusi dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai masalah yang dibahas .
Syndicate Group Metode diskusi Sindicate-Group merupakan salah satu jenis diskusi
kelompok kecil (3-6 orang), dimana setiap kelompok mengerjakan tugas yang
berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain

5.Brain Storming Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam


rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari
semua peserta. Namun berbeda dengan diskusi pada umumnya, dalam Brain
Storming gagasan dari seseorang tidak untuk ditanggapi oleh peserta lain.

d).Tekhnis Forum Ilmiah

1. Persiapan penyelenggaraan diskusi Persiapan sebelum diskusi

a. Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai

b. Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi

c. Merumuskan topik secara konkrit

d. Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta Persiapan menjelang diskusi

2. Tata Krama

Tata Krama Penyaji:

a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang
akurat

b. Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas

c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

d. Menjawab pertanyaan dengan objektif

Teknisi Merupakan orang yang mengatur jalannya forum dari segi kelengkapan dan perlengkapan
mulai dari pengaturan suara (sound system), penataan ruangan (tata panggung, meja, kursi,dll),
dekorasi ruangan, periapan arsip dan berkas-berkas selama forum ilmiah berlangsung
Etika dan estetika dalam suatu presentasi akan terlihat dari cara dan metode yang digunakan
dalam berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat
berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan secara
optimal pula.

Berikut adalah contoh teknik dan etika komunikasi yang baik dalam forum ilmiah :

1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.

3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut.

4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.

5. Menggunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar.

6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.

7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai dengan situasi.

8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.

9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.

10.Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan


karakteristik lawan bicara.

11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

12.Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti
berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya

Metode presentasi yang dapat digunakan antara lain menghafal, membaca, berbicara dari catatan,
dan berbicara tanpa persiapan.

Setelah memilih metode yang dapat digunakan selama presentasi, kemudian menfokuskan diri
kepada usaha-usaha dalam menguasai seni penyampaian yang meliputi mempersiapkan diri
untuk penyampaian presentasi, mengatasi kegelisahan, menggunakan alat bantu visual secara
efektif, dan menghadapi pertanyaan.

Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan rancangan alur yang
dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi. Rancangan alur tersebut
terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
1.Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk menangkap
perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian tinjauan awal isi.
Dalam pendahuluan hal-hal penting yang dapat disampaikan antara lain:

a. Membangkitkan minat pendengar. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan topik dengan
kebutuhan dan minat pendengar dan sesuaikan nada bicara yang ringan dan serius.

b. Membangun kredibilitas. Hal ini dengan melakukan perkenalan untuk menunjukkan reputasi
pembicara.

c. Tinjauan awal presentasi. Tinjauan ini berisi kilasan singkat bahasan materi yang akan
dibicarakan.

2. Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama yang
meliputi:

a. Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama. Penekanan dapat
diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh, nada, suara atau alat bantu visual.

b. Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran secara efektif.

3. Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan karena perhatian
pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan yang kuat dan bertahan lama
dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan

4. Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong pertanyaan sepanjang pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai