menyimpang saat fusi (pembentukan satu bayangan dari dua bayangan yang terlihat
secara simultan oleh kedua mata) dihambat. Ortoforia juga dapat berarti kedudukan
nasal sedikit.
Pada Exotropia, kedudukan reflek cahaya pada kornea terletak dibagian nasal kornea,
kornea. Dalam ini perlu dinyatakan mata mana yang Hypertropia. Misal mata
KANAN yang Hypertropia maka kita beri inisial = RIGHT HYPERTROPIA, yang
Dalam ini perlu dinyatakan mata mana yang Hypotropia. Misal mata KANAN yang
Hypertropia maka kita beri inisial = RIGHT HYPOTROPIA, yang sering ditulis : L/R
Pergeseran reflek cahaya dari pusat pupil sebesar 1 mm, setara dengan dengan
deviasi: 7 derajat.
1
Tehnik/Prosedur Pemeriksaan :
Minta kepada pasien untuk selalu memperhatikan titik/lampu fiksasi
Pemeriksa menempatkan dirinya didepan pasien sedemikian rupa, sehingga dapat
bolamata.
Nilai posisi reflek cahaya pada kornea mata yang berdeviasi/menyimpang.
normal. Keadaan ini terjadi akibat tidak baiknya fungsi m. levator palpebra,
lumpuhnya nervus cranial III (Okulomotor) untuk levator palpebra atau terjadi
akibat jaringan penyokong bola mata yang tidak sempuran, sehingga bola mata
dengan sempurna. Keadaan ini terjadi akibat tidak baiknya fungsi m. orbicularis
2
Demam faringokonjungtival
Konjungtivitis herpes simpleks
Blefarokonjungtivitis varicella zoster
Keratokonjungtivits campak
Konjungtivitis rekettsia
Konjungtivitis kandida dapat timbul pada pasien diabetes atau pasien yang
haematobium, infeksi taenia solium, infeksi pthirus pubis (infeksi kutu pubis),
Akibat penyakit kulit seperti rosacea okuler, psoriasis, dermatitis
jaringan hialin dan jaringan elastik kuning pada kedua sisi kornea di daerah apertura
palpebra) ke kornea, seperti daging berbentuk segitiga dan umumnya bilateral di sisi
nasal. Hal ini diduga merupakan suatu fenomena iritatif akibat sinar ultraviolet,
pengeringan dan lingkungan dengan angin banyak karena sering terdapat pada orang
yang sebagian besar hidupnya bearada dilingkungan yang berangin, penuh sinar
matahari, berdebu atau berpasir. Temuan patologik pada konjungtiva sama dengan
yang ada pada pinguecula. Lapisan bowman kornea digantikan oleh jaringan hialin
dan elastik.
Jika pterygium membesar dan meluas sampai daerah pupil, lesi harus diangkat
secara bedah bersama sebagian kecil kornea jernih superfisial diluar derah
kekambuhan.
6. Apa perbedaan entropion, ekstropoion dan trichiasis?
Entropion adalah pelipatan palpebra ke arah dalam, dapat involutional (spastik,
sering dan terjadi akibat proses penuaan. Gangguan ini selalu mengenai palpebra
3
inferior dan terjadi akibat lemahnya otot-otot refraktor palpebra inferior dan
migrasi otot orbikularis praseptal ke atas, dan menekuknya tepi tarsus superior.
Entropion sikatrikal dapat mengenai palpebra superior atau inferior dan disebabkan
oleh jaringan parut di konjungtiva atau tarsus. Kelainan ini paling sering ditemukan
epiblefaron kulit dan otot pratarsalnya menyebabkan bulu mata memutari tepi
tarsus.
Ekstropion adalah penurunan dan terbaliknya palpebra inferior ke arah luar.
Umumnya bilateral dan sering ditemukan pada orang tua. Entropion dapat
kelumpuhan nervus ketujuh. Gejalanya adalah mata berair dan iritasi. Ekstropion
dan sering dilakukan pencangkokan kulit. Ektropion ringan dapat diatasi dengan
tepian palpebra pada aspek inferiorlempeng tarsus. Reaksi fibrotik yang mengikuti
entropion, epiblefaron, atau hanya pertumbuhan yang salah arah. Keadaan ini
yang berperan?
Pemeriksaan refleks pupil atau refleks cahaya terdiri dari reaksi cahaya
langsung dan tidak langsung (konsensual). Refleks cahya langsung maksutnya adalah
4
mengecilnya pupil (miosis) pada mata yang disinari cahaya. Sedangkan refleks
cahaya tidak langsung atau konsensual adalah mengecilnya pupil pada mata yang
tidak disinari cahaya. Nervus yang berperan adalah nervus II (optikus) sebagai jaras
tambahan, yang sering tumbuh dari muara kelenjar meibom. Kelainan ini bisa
di tepi palpebra.
9. Macam hiperami pada mata dan pada kasus apa saja?
c. Injeksi konjungtiva : konjungtivitis, keratitis, ulkus kornea, hordeolum
d. Injeksi siliar : uveitis, keratitis, ulkus kornea, glaukoma akut
e. Injeksi perokorneal : keratitis
f. Mixed injeksi : glaukoma akut
10. Perbedan infiltrat dan sikatrik?
a. Infiltrat adalah tertimbunnya sel radang pada kornea sehingga warnanya
Infiltrat Sikatrik
Batas tidak tegas Batas tegas
suram licin
Tes flouresin (+) Tes flouresin (-)
Tanda radang (+) Tanda radang (-)
5
Pemeriksaan Kornea
- Di ruang gelap
- Keratoskop placido, melihat kerataan permukaan kornea.
Interpretasi hasilnya : ulkus (garis putih putus-putus), edema (garis putih
yaitu :
a. Konjungtivitis folikularis akut, yaitu bila perlangsungannya kurang dari 3
palpebra. Kata xanthos berasal dari kata Yunani yang berarti kuning dan elasma
yang berarti seperti lempengan metal. Meskipun tidak berbahaya dan tidak
xanthelasmata.
6
a. Definisi
Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskuler yang
rheumatoid arthritis, lues, SLE, dll. Dapat juga terjadi secara spontan dan
idiopatik
b. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya episkleritis diduga disebabkan oleh prose
adalahgejala utama dari gangguan vaskular kolagen pada 15% dari kasus.
7
diakibatkan oleh pengaktivasian dari sel mast melalui Fcgamma RIII.
lokasi seperti kulit, ginjal, atau sendi. Contoh paling sering dari
hipersensitivitas tipe III adalah komplikasi post infeksi seperti arthritis dan
glomerulonefritis.
Hipersensitivitas tipe IV adalah satu satunya reaksi hipersensitivitas
juga hipersensitivitas tipe lambat. Hipersensitivitas tipe lambat terjadi saat sel
menunjukkan pecahan peptida yang sesuai berikatan dengan MHC kelas II,
kemudian mengalami kontak dengan sell TH-1 yang berada dalam jaringan.
untuk makrofag, sel T lainnya,dan juga kepada netrofil. Konsekuensi dari hal
ini adalah adanya infiltrasi seluler yang mana sel mononuklear (sel T dan
dari pemaparan seorang individu dengan garam metal atau bahankimia reaktif.
Jaringan imun yang terbentuk dapat mengakibatkan kerusakan sklera,
yaitu deposisi kompleks imun di kapiler episklera, sklera dan venul poskapiler
8
1 Episkleritis simple. Ini adalah jenis yang paling umum dari episkleritis. Peradangan
biasanya ringan dan terjadi dengan cepat. Hanya berlangsung selama sekitar tujuh
sampai 10 hari dan akan hilang sepenuhnya setelah dua sampai tiga minggu. Pasien
dapat mengalami serangan dari kondisi tersebut, biasanya setiap satu sampai tiga
berlangsung lebih lama. Peradangan biasanya terbatas pada satu bagian mata saja dan
mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada permukaan mata. Ini
sering berkaitan dengan kondisi kesehatan, seperti rheumatoid arthritis, colitis dan
lupus.
9
Gambar Episkleritis Nodular
Skleritis dapat diklasifikasikan menjadi anterior atau posterior. Empat tipe dari
radang yang eritem, tidak dapat digerakkan, dan nyeri pada sklera anterior.
sistemik seperti rheumatoid arthtitis. Nyeri sangat berat dan kerusakan pada
sebagai sklerokeratitis.
4 Necrotizing anterior scleritis without inflammation. Biasa terjadi pada
skleromalasia perforans.
10
Gambar a) Nodular Anterior Scleritis. b) Penipisan dari sklera setelah resolusi dari
nodul
posterior ini jarang terjadi dan ditandai dengan adanya nyeri tekan bulbus
okuli dan proptosis.2 Terdapat perataan dari bagian posterior bola mata,
penebalan lapisan posterior mata (koroid dan sklera), dan edema retrobulbar.
11
Pada skleritis posterior dapat dijumpai penglepasan retina eksudatif, edema
12