Anda di halaman 1dari 5

Kriteria Pewarisan Sifat Ekstranuklear

Lima kriteria yang digunakan untuk menbedakan antara sisaf yang dipengaruhi olah gen
dalam kromoson dan gen-gen diluar kromosom yaitu: Perbedaan dalam hasil persilangan resiprok
yang diperkirakan merupakan suatu deviasi dari pola transmisi gen autosomal untuk mengatur
persilangan resiprok, sel reproduksi betina biasanya membawa banyak sitoplasma dan organel
sitoplasmik daripada sel jantan, gen dalam kromosom menempati lokus tertentu yang
berhubungan dengan gen lain, kekurangan pada segregasi Mendel dan karakteristik Mendelian
tergantung pada transmisi kromosomal dalam meiosis yang menunjukkan transmisi
ekstrakromosomal, eksperimen substitusi nukleus mungkin memperjelas pengaruh relatif nukleus
dan sitoplasma.
Organel Sitoplasmik Dan Simbions
Sitoplasma berperan signifikan dan dasar untuk fungsi dan untuk kelangsungan hidup
makhluk hidup. Enzim untuk respirasi seluler dan bahan makanan dioksidasi untuk menghasilkan
adenosin trifosfat (ATP) berlokasi di mitokondria. Gen otonom di mitokondria dan dna plastid
secara langsung yang terkait dengan fenotipe dasar dan vital. Kloroplas dalam sel tanaman hijau
telah datang dari alga yang hidup bebas yang membentuk hubungan simbiosis dengan sel
eukariotik awal. Klorofil penting untuk fotosintesis, termasuk DNA spesifik, mRNA, tRNA, dan
ribosom. Plastida dari ganggang hijau dianggap membawa mekanisme genetik seperti resistensi
streptomisin, yang ditemukan pada alga chlamydomonas. Bakteri simbion telah ditemukan dalam
sitoplasma protozoa paramecium aurelia, mereka menghasilkan zat beracun yang membunuh
paramecium yang ditempatkan dalam medium kultur yang sama.
DNA Di Mitokondria
Mitokondria yang ada saat berasal dari Mitokondria sebelumnya. Mitokondria berperan
penopang hidup dari hewan dan tumbuhan melalui proses oksidatif dari daur asam sitrat (siklus
krebs) dan daur asam lemak. Pada sejarah evolusi hewan dan tumbuhan mitokondria
mengandung DNA yang tetap berada di luar nukleus dari genome. Genome Mitokondria
mengandung sebuah protein khusus yaitu proteinsynthesizing apparatus dengan ribosom yang
spesifik, tRNA, aminoacyl-trna syntheases. Sintesis protein dalam mitokondria sangat berbeda
dengan sintesis protein yang terjadi dalam sitoplasma. Dilihat dari kepadatannya dan struktur
pasangan basa prutin dan pirimidinnya DNA mitokondria berbeda dengan DNA inti. Terdapat
perubahan mutasi dalam DNA mitokondria yang menyababkan perubahan perwarisan dari fenotip
mitokondria. Genom mitokondria seluruh mamalia ditranskripsi sebagai salah satu unit dari sisi
promotor tunggal, dan transkrip primer membelah untuk memproduksi masing-masing molekul
tRNA, rRNA, dan mRNA.
DNA Pada Plastida
Kloroplas muncul dari partikel sitoplasma disebut proplastids yang mengandung DNA
dan duplikasi sendiri yang tanpa tergantung pada bagian sel lain. Beberapa karakteristik
kloroplas diwarisi dari sitoplasma biji-induknya. Pewarisan kloroplas dikendalikan oleh gen
nuklear dan sebagian oleh plastida. Warna kloroplas yang normal atau mutan tergantung dengan
mutasi dari plastida. Kloroplas diisolasi dan didapatkan dari sintesis protein dengan adanya
adenosine tripospat atau cahaaya.
DNA Kloroplas dan Pertahanan Obat
Pertukaran resiprok menunjukkan bahwa pertahanan antibiotic dikontrol oleh gen
nonkromosom, uniparental pada pewarisan. Mutasi DNA nonkromosomal mengekspresikan
fenotif yang sama seperti kromosom DNA mutan. Terjadi pewarisan maternal dimana semua
keturunan dari masing-masing resiprok melakukan perkawinan (mating) seperti, plus (+) type
mating dengan memasuki ke famili lain yang melakukan pertahanan streptomycin. Hasil dari
pertukaran resiprok menunjukkan pewarisan non mendel yang disertai pasangan tunggal dari
pertukaran sifat.
Kumpulan Genom Plastida
Genom plastida pada lebih dari 200 spesies dari tanaman tingkat tinggi, alga hijau,
merah, dan biru kehijauan telah sedikit dicirikan. Dalam spesies tertentu, genom dari berbagai
jenis plastida, seperti kloroplas, amiloplas, dan kromoplas semuanya identik dalam organisme
tersebut. Struktur dari genom plastida dibatasi oleh kumpulan DNAs of choloroplasts (cpDNAs)
yang merupakan anggota paling penting dari kelompok plastida.
Semua genom kloroplas dianalisis berdasarkan setelan gen yang sama, namun dengan gen
ini cara pengaturannya berbeda dengan cpDNAs. Gen pada cpDNAs dapat dikelompokkan
kedalam 2 kelas, yaitu (1) komponen yang dikodekan dari badan biosintesis protein kloroplas
(subunit RNA polimerase, struktur komponen dari ribosom kloroplas, dan 1 set dari tRNAs), (2)
komponen khusus untuk fotosintesis (fotosistem I, II, dan rantai transpor elektron).
Bakteri Simbion di Sitoplasma Paramecium
Paramecium dan ciliata lainnya memiliki dua jenis nuklei, yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Mikronuleus dapat merangsang makronukleus yang membelah diri secara
aseksual. Hal tersebut memungkinkan dibuatnya kawin silang, dimana nuklear DNA ditransfer
dari donor ke penerima, hasilnya dalam progeni heterozigot. Misalnya AA x aa = Aa. Proses dari
fertilisasi sendiri disebut autogami. Jika mengikuti meiosis, sel haploid. Namun melalui autogami
sel menjadi homozigot diploid. Hal ini memberikan dasar perbedaan antara ekstranuklear dengan
pewarisan nuklear dan keturunan dapat berbeda-beda yang dendalikan oleh kedua nuklear dan
gen ektranuklear.
Plasmid DNA dan Transformasi Tumor
Sebuah plasmid yang disebut Ti (untuk menginduksi tumor)dapat membawa urutan DNA
yang mengubah sel tumbuhan dikotil ke sel tumor. Misalnya penyakit tumor mahkota empedu
(penyakit layu) pada tanaman dikotil yang disebabkan oleh bakteri Agrobacterium tumafaciens.
Mekasnismenya fragmen plasmid Ti yang dibawa oleh bakteri telah bergabung dengan rantai
DNA dari sel tumbuhan yang terinfeksi. Gen yang dibawa oleh plasmid, sekarang tergabung
dalam sel tumbuhan, mengkode enzim untuk melanjutkan dan tidak mengontrol pertumbuhan
tumor yang memanjang dari empedu tempat bakteri diinduksi.
Kemandulan Jantan Sitoplasmik Pada tanaman
Contoh lain dari pewarisan sitoplasmik yaitu hubungan kegagalan polen. Hal ini dapat
terjadi pada kebanyakan tumbuhan berbunga dan menghasilkan bunga jantan yang steril,
misalnya jagung, gandum, bawang merah, dan lainnya. Kemandulan sedikit dikontrol oleh faktor
sitoplasmik. Pada beberapa tanaman, kemandulan jantan dikontrol oleh gen nuklear.
Bunga Jantan Steril Dalam Perkawinan Silang Tumbuhan
Macam kemandulan dihasilkan hanya pada keturunan bunga jantan mandul ketika
difertilisasi oleh polen dari tumbuhan normal lain. Bunga jantan mandul dari benih induk
kemudian secara terulang dikawinkan silang dengan polen fertil hingga di dalam kromosomnya
terbentuk bunga jantan yang subur. Pewarisan ini melibatkan gen sitoplasmik (plasmagen) yang
ditransmisikan oleh gamet betina.
Bahaya Keseragaman
Bahaya keseragaman dapat menyebabkan suatu organisme menjadi mematikan terhadap
organisme lain, misalnya mutan baru dari jamur Helminthosporium maydis menjadi patogen
mematikan pada jenis tertentu dari jagung hibrida.
Efek Maternal Pada Pemuntiran Kulit Siput
Misalnya pada siput Limnaea paregra yang beberapa strain spesiesnya memiliki rumah
dekstral yaitu memuntir ke kanan, sedangkan yang lain rumah sinistral (memuntir ke kiri).
Karakteristik ini ditentukan oleh genotip ibu, dimana alel s + yang untuk pemuntiran kanan
bersifat dominan terhadap alel s untuk pemuntiran sebelah kiri.
Efek Maternal Di Drosophila
Misalnya karakteristik yang timbul pada lalat Drosophila melanogaster dinamakan
tumorous head (tu-h). Ketika dilakukan persilangan resiprok, timbul efek maternal. Dua gen
utama yang mengontrol karakteristik tu-h, yakni (1) pautan sex gen pada peta unit 64,5 di
kromosom X yang mengontrol efek maternal dan (2) sebuah gen struktural pada peta unit 58 di
kromosom ketiga mengontrol tumorous headfenotip.
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah mekanisme penyakit tumor mahkota empedu (penyakit layu) pada tanaman
dikotil?
Jawaban: penyakit tumor mahkota empedu (penyakit layu) pada tanaman dikotil yang
disebabkan oleh bakteri Agrobacterium tumafaciens. Mekasnismenya fragmen plasmid Ti
yang dibawa oleh bakteri telah bergabung dengan rantai DNA dari sel tumbuhan yang
terinfeksi. Gen yang dibawa oleh plasmid, sekarang tergabung dalam sel tumbuhan,
mengkode enzim untuk melanjutkan dan tidak mengontrol pertumbuhan tumor yang
memanjang dari empedu tempat bakteri diinduksi.

2. Bagaimanakah mekanisme dari pembentukan bunga jantan subur dalam perkawinan silang
pada tumbuhan jagung?
Jawaban: bunga jantan steril difertilisasi oleh polen dari tanaman jagung normal lain. Bunga
jantan mandul dari benih induk kemudian secara terulang dikawinkan silang dengan polen
fertil hingga di dalam kromosomnya terbentuk bunga jantan yang subur.

3. Mengapa rumah pada siput Limnaea paregra ada yang memuntir ke kanan dan ada yang
memuntir ke kiri?
Jawaban: Karena karakteristik rumah pada siput Limnaea paregra ditentukan oleh genotip
ibu (maternal effects), dimana alel s+ yang untuk pemuntiran kanan bersifat dominan
terhadap alel s untuk pemuntiran sebelah kiri.

4. Mengapa mitokondria ikut berperan dalam pewarisan sifat ekstrakromosomal?


Jawaban: karena didalam mitokondiria terdapat DNA yang berada diluar genem nuklear.
Mitokondria juga berfungsi dalam perubahan mutasi dalam DNA mitokondria yang
menyababkan perubahan perwarisan dari fenotip mitokondria. Genom mitokondria seluruh
pada mamalia misalnya ditranskripsi sebagai salah satu unit dari sisi promotor tunggal, dan
transkrip primer membelah untuk memproduksi masing-masing molekul tRNA, rRNA, dan
mRNA.

5. Mengapa pada sel tumbuhan terdapat warna sel yang hijau dan ada yang selain hijau?
Jawaban: warna hijau pada kloroplas merupakan warna normal dikarenakan dalam kloroplas
terkandung klorofil sedangkan warna selain hijau misalnya berwarna putih tidak mempunyai
kloroplas tetapi berisi plastida yang tidak berwarna. Halni dapat dikarenakan juga adanya
mutasi pada plastida.

6. Bagainama cara menbedakan antara sifat yang dipengaruhi olah gen dalam kromoson dan
gen-gen diluar kromosom?
Jawaban: cara membedakan sifat yang dipengaruhi dapat dilihat dengan beberapa kriteria
diantaranya: Perbedaan dalam hasil persilangan resiprok, sel reproduksi betina biasanya
membawa banyak sitoplasma dan organel sitoplasmik daripada sel jantan, gen dalam
kromosom menempati lokus tertentu yang berhubungan dengan gen lain, kekurangan pada
segregasi Mendel dan karakteristik Mendelian tergantung pada transmisi kromosomal dalam
meiosis yang menunjukkan transmisi ekstrakromosomal, eksperimen substitusi nukleus
mungkin memperjelas pengaruh relatif nukleus dan sitoplasma.
RESUME GENETIKA 1
EXTRACHROMOSOMAL INHERITANCE
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Genetika 1 yang diampu oleh
Bapak Prof. Dr. Duran Corebima Aloysius, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
S1 Pendidikan Biologi offering B
Iim Rohima Agustin (150341607009)
Izmi Lativa Navida (150341600211)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai