Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran oleh Sistem Saraf

Pusat yang Terdapat di Basis Cranii


Fikranaya Salim
102012315
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 No. Telp (021) 5694-2061,
e-mail : fikranayas@gmail.com

Pendahuluan
Cedera kepala adalah penyebab utama kematian dan kecacatan. Fungsi tengkorak adalah
untuk melindungi otak dan indera pengelihatan dan pendengaran, sebagai tempat melekatnya
otot yang bekerja pada kepala, dan sebagai tempat penyangga gigi.1

Selain perlindungan oleh tulang, otak juga tertutup lapisan keras yang disebut meninges fibrosa
dan terdapat cairan yang disebut Liquor Cerebro Spinal. Trauma tersebut berpotensi
menyebabkan fraktur tulang tengkorak, perdarahan diruang sekitar otak, memar pada jaringan
otak atau kerusakan hubungan antar nervus pada otak.

Suatu fraktur basis cranii adalah suatu fraktur linear yang terjadi pada dasar tulang tengkorak
yang tebal. Fraktur ini seringkali disertai dengan robekan pada duramater. Fraktur basis cranii
paling sering terjadi pada dua lokasi anatomi tertentu yaitu regio temporal dan regio occipital
condylar. Fraktur basis cranii dapat dibagi berdasarkan letak anatomis fossa-nya menjadi fraktur
fossa anterior, fraktur fossa media, dan fraktur fossa posterior.

Suatu fraktur tulang tengkorak berarti patahnya tulang tengkorak dan biasanya terjadi akibat
benturan langsung. Tulang tengkorak mengalami deformitas akibat benturan terlokalisir yang
dapat merusak isi bagian dalam meski tanpa fraktur tulang tengkorak. Suatu fraktur
menunjukkan adanya sejumlah besar gaya yang terjadi pada kepala dan kemungkinan besar
menyebabkan kerusakan pada bagian dalam dari isi cranium. Fraktur tulang tengkorak dapat
terjadi tanpa disertai kerusakan neurologis, dan sebaliknya, cedera yang fatal pada membran,
pembuluh-pembuluh darah, dan otak mungkin terjadi tanpa fraktur. Otak dikelilingi oleh cairan
serebrospinal, diselubungi oleh penutup meningeal, dan terlindung di dalam tulang tengkorak.
Selain itu, fascia dan otot-otot tulang tengkorak manjadi bantalan tambahan untuk jaringan otak.

1
Pembahasan

Jaringan saraf pusat sangatlah lembut (lunak). Sifat ini ditambah dengan kenyataan
bahwa sel saraf yang rusak tidak dapat digantikan karena neuron tidak mampu membelah diri,
menyebabkan jaringan yang rapuh dan tidak tergantikan ini harus terlindungi dengan baik.
Terdapat empat keistimewaan yang melindungi SSP(Sistem Saraf Pusat) dari cedera1-2:

1. SSP terbungkus oleh struktur tulang yang keras Kranium (tengkorak) melindungi
otak, dan kolumna vertrebralis mengelilingi korda spinalis.
2. Tiga membrane yang melindungi dan mengandung zat makanan, yaitu meninges
terletak diantara tulang penutup dan jaringan saraf.
3. Otak terapung dalam suatu bantalan cairan, cairan serebrospinalis (CSS)
4. Sawar darah otak (vaskularisasi) yang sangat selektif dan membatasi akses zat-zat
didalam darah kedalam jaringan otak yang rentan.

Tiga ibu menings memberikan perlindungan dan makanan untuk susunan saraf pusat.
Menings , tiga membrane yang membungkus susunan saraf pusat adalah, dari lapisan
terluar sampai terdalam, Dura mater, araknoid mater, dan pia mater. (Mater berarti
ibu, ,enunjukkan peran protektif dan suportif yang dimainkan oleh ketiga membrane
tersebut.)

Dura mater (dura berarti kuat) adalah selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari
dua lapisan. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi dibagian-bagian tertentu
keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah(sinus dura) atau pada rongga yang
lebih besar (sinus vena). Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinus-sinus ini
untuk dikembalikan ke jantung. Cairan serebrospinalis juga masuk kembali ke darah di
sinus-sinus ini.

Araknoid mater (arachnoid berarti seperti laba-laba) adalah lapisan lunak yang
memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti jaring laba-laba. Ruang
antara lapisan araknoid dan pia mater di bawahnya, disebut ruang subaraknoid, terisi oleh
css. Penonjolan-penonjolan jaringan araknoid, yaitu vilus araknoidalis, menembus celah
dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus dura. Melalui permukaan vilus inilah CSS
direabsorpsi ke dalam darah yang beredar di dalam sinus-sinus.

2
Lapisan meninges paling dalam, pia mater (pia berarti lembut) adalah lapisan
yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke
permukaan otak dan korda spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Di daerah-
daerah tertentu lapisan ini menyelam dalam ke dalam otak untuk membawa pasokan
pembulu darah yang kaya akan berkontak dengan sel-sel epindem yang melapisi
ventrikel. Hubungan ini penting dalam pembentukan CSS.

Ada beberapa system cairan khusus dalam tubuh , masing-masing mempunyai


fungsi tersendiri. Misalnya, cairan serebrospinal menyanggah otak dalam rongga
tengkorak.

CAIRAN SEREBROSPINALIS

Cairan serebrospinalis dibentuk terutama oleh pleksus koroideus yang ditemukan di


daerah-daerah tertentu rongga ventrikel otak. Pleksus koroideus terdiri dari massa jaringan pia
mater seperti kembang kol yang kaya akan pembuluh darah yang masuk ke dalam kantung-
kantung yang dibentuk oleh sel-sel ependymal. Setelah terbentuk, CSS mengalir melalui empat
ventrikel yang saling berhubungan didalam bagian interior otal dan melalui kanalis sentralis
korda spinalis yang sempit, yang berhubungan dengan ventrikel terakhir. Cairan serebrospinalis
keluar melalui lubang-lubang kecil dari ventrikel keempat didasar otak memasuki ruang
subaraknoid dan akhirnya mengalir diantara lapisan menings di seluruh permukaan otak dan
korda spinalis. Sewaktu mencapai bagian atas otak, CSS direabsorpsi dari ruang subaraknoid ke
dalam darah vena melalui vili araknoidalisSeluruh ruang yang melingkupi otak dan medulla
spinalis memiliki volume kira-kira 1.650mL dan sekitar 150mL dari volume ini yang ditempati
oleh cairan serebrospinal. Cairan ini diterletak dalam ventrikel otak, dalam sisterna sekitar otak,
dan di dalam ruang subaraknoid sekitar otak dan medulla spinalis. Seluruh ruangan ini di
hubungkan dengan yang lain, dan tekanan cairan ini diatur pada suatu tingkat yang konstan.

Fungsi bantalan Cairan serebrospinal

Fungsi utama cairan serebrospinal adalah untuk melindungi otak dalam kubahnya yang
padat.2-3 Untunglah, otak dan cairan serebrospinal memiliki gaya berat yang kira-kira sama,
sehingga otak hanya terapung di dalam cairan ini. Karena itu, benturan pada kepala akan

3
menggerakkan seluruh otak secara serentak, menyebabkan tidak satu pun pada bagian otak yang
berubah bentuk dengan adanya benturan tadi.

Bila benturan pada kepala berat sekali, biasanya benturan tidak merusak otak pada sisi
kepala yang terbentur, tetapi sebaliknya pada sisi yang berlawanan. Fenomena ini dikenal
sebagai Contrecoup

Komposisi

Cairan serebrospinal memiliki pH 7,4 . Lalu didalamnya terdapat protein, glukosa,


kolesterol dan tekanan. Untuk kadar protein yang terkandung di dalamnya sebesar 15-45mg% ,
glukosa sebanyak 50-70mg%, kolesterol 0,06-0,02mg% dan tekanan cairan CSS pada orang
normal sebesar 70-180mm.

BATANG OTAK

Batang otak adalah penghubung yang sangat penting antara korda spinalis dan bagian
otak yang lebih tinggi.Batang otak, yang terdiri dari medulla, pons, dan otak tengah (midbrain),
adalah penghubung penting antara bagian otak lainnya dengan medulla spinalis. 2-4Semua serat-
serat yang datang dan pergi antara pusat-pusat di otak dan perifer harus melewati batang otak,
dengan serat-serat yang datang memancarkan informasi sensorik ke otak dan serat-serat yang
keluar membawa sinyal perintah dari otak untuk keluaran eferen. Beberapa serat hanya sekadar
lewat, tetapi sebagian besar bersinaps di dalam batang otak untuk pengolahan penting. Fungsi
batak otak mencakup hal-hal berikut:6

1. Sebagian besar dari kedua belas pasang craniallis berasal dari batang otak. Dengan
satu perkecualian besar, saraf-saraf ini mempersarafi struktu-struktur di kepala dan
leher dengan serat sensorik dan motoric. Saraf-saraf tersebut penting untuk
penglihatan, pendengaran, pengecapan, mengunyah ,menelan, pergerakan bola mata,
ekspresi wajah, salivasi, sensasi wajah dan kulit kepala. Pengecualin utama adalah
nervus craniallis X yaitu N.Vargus. saraf ini tidak hanya mempersarafi daerah-daerah
dibagian kepala , namun sebagian besar cabang saraf vagus mempersarafi organ-
organ di rongga toraks dan abdomen. Vagus adalah saraf utama dalam system saraf
parasimpatis.

4
2. Di dalam batang otak terdapat kumpulan saraf atau pusat-pusat yang mengontrol
fungsi jantung dan pembuluh darah, memodulasi rasa nyeri, respirasi, dan banyak
aktivitas pencernaan.
3. Batang otak berperan dalam mengatur reflex-refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur.
4. Diseluruh batang otak dan ke dalam thalamus berjalan suatu jaringan luas neuron
yang saling berhubungan yang disebut formation retikularis. Jaringan ini menerima
dan mengintegrasikan semua masukan sinaps . Serat-serat asendens yang berasal dari
formation retikularis dan mengaktifkan korteks serebrum. Serat-serat ini menyusun
system aktivasi retikuler (Reticular Activating System, RAS), yang mengontrol
seluruh derajat kewaspadaan korteks dan penting dalam kemampuan mengarahkan
perhatian.
5. Pusat-pusat yang bertanggung jawab untuk tidur juga terletak di dalam batang otak.

Kesadaran mengacu pada kesadaran subjektif mengenai dunia luar dan diri, termasuk
kesadaran mengenai dunia pikiran sendiri, yaitu kesadaran mengenai pikiran, persepsi, mimpi
dan sebagainya.

Formasio retikular adalah rangkaian saluran saraf yang panjang dan tipis yang terletak di
sepanjang batak otak, dengan serat memanjang sampai ke serebellum di belakang, diensefalo di
atas, dan sumsum tulang belakan di bawah.7 Formasio reticular meliputi beberapa system neural
yang berbeda, masing-masing system memiliki neurotransmitter sendiri (zat kimia yang
menghantarkan sinyal saraf pada pertautan atau sinaps, diantara neuron). Salah satu fungsi
system ini adalah mengendalikan system terjaga yaitu system aktivasi reticular (reticular
activating system - RAS), yang menjaga otak tetap bangun dan siaga. Formasio reticular yang
meliputi pusat pengatur jantung dan napas yang mengatur denyut jantung dan pernapasan dan
pusat penting lainnya.

Otak Kecil (cerebelum)

Otak kecil merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak dibawah
lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukannya berlekuk-lekuk.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan dan koordinasi

5
gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat terjadi gangguan
pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi.

SARAF KRANIAL

Dua belas saraf kranial berhubungan langsung dengan otak, tidak melalui sumsum tulang
belakang. Beberapa saraf memiliki fungsi sensorik untuk organ dan jaringan di kepala dan leher,
sedangkan saraf lain memiliki fungsi motoric. Saraf yang memiliki lebih banyak serat motoric
juga mengandung serat sensorik yang menghantarkan informasi ke otot mengenai besarnya
regangan dan tegangan di otot. Sebagian besar saraf kranial diberi nama sesuai bagian tubuh
tempatnya bekerja, seperti saraf optic(mata). Sebagai aturan, saraf juga diberi nama dengan
angka romawi, contohnya saraf trigemenus adalah saraf kranial V(lima).Nervus cranial terdiri12
pasang yaitu:8,9

1. Saraf Olfaktorius ( CN I )

Masuk ke cavum cranii melalui lamina cribosa, berhubungan dengan nucleus


salivatorius sup et ant dan berhubugan dengan sistem limbik. Jika terjadi kerusakan pada
Nervus Olfaktorius akan terjadi anosmia (keadaan kehilangan penciuman)

2. Saraf Optik ( CN II )

Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke
badan sel akson yang membentuk saraf optic. Menuju ke corpus geniculatum lateralis dan
kedaerah pretectum, dari corpus geniculatum lateralis sebagian ke korteks penglihatan
(area striata brodman no.7) sebagian lagi kedalam gyrus lingualis lobus occipitalis.

3. Saraf Okulomotorius ( CN III )

Merupakan saraf gabungan sensorik dan motorik tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf motorik.

Neuron motorik berasal dari otak tengah untuk pergerakan bola mata dan
mensyarafi :

- M. Rectus medius okuli

6
- M. Rectus superior okuli

- M. Rectus inferior okuli

- M. Rectus levator palpebra

Neuron sensorik untuk mengirim rangsangan ke otot-otot mata dan mensyarafi

- M. Oblicus inferior okuli

- M. Sprinter pupil

4. Saraf Trochlearis ( CN IV )

Merupakan saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan
merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. 9 Neuron motorik berasal dari langit-langit
otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari
spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak. Jika
terjadi kerusakan akan sukar menuruni tangga karena tidak dapat melihat kebawah dan
kesamping.

5. Saraf Trigeminal ( CN V )

Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf sensorik. Dalam ganglion semilunaris gasseri (neuron sensorik) serabut ini
bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi :

Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar
air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.

Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas,
gusi

dan bibir) dan palatum.

Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit
rahang dan area temporal kulit kepala.

7
6. Saraf Abdusens ( CN VI )

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus
lateral mata. Merupakan saraf yang paling mudah terkena pada fraktur basis cranii,
Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
Kerusakannya yaitu strabismus interna (convergent squint) atau biasa disebut mata
jereng.

7. Saraf Fasial ( CN VII )

Berisi syaraf motorik, sensorik dan serabut parasympatik. Saraf sensorik (N.
Intermedius) 2/3 bagian ant lidah dan palatum (langit-langit). Palatum mol tidak dilapisi
tulang dan palatum durum dilapisi tulang. Serabut parasympatik ada glandula
mandibularis, salivatorius, mukosa nasal dan palaturnal.

8. Saraf Vestibulokoklearis ( CN VIII )

Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau
auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ
korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial
nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.
Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi
kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam
(keseimbangan).

9. Saraf Glosofaringeal ( CN IX )

Berisi saraf sensorik dan motorik lalu impuls dari saraf glosofaringeal berakhir di
area gutatory di korteks cerebri. Neuron sendoriknya ada pharynx, glandula parotis dan
1/3 posterior tastebud. Kerusakan saraf sensorik hilangnya kemampuan merasakan rasa
pahit dan asin, lalu kerusakan motorik mengalami kesulitan dalam proses menelan.

10. Saraf Vagus ( CN X )

8
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan
menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa
informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla
dan pons, menyebabkan lapar dan distensi lambung.

11. Saraf Aksesori Spinal ( CN XI )

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.
Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan
menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis
serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus.

12. Saraf Hipoglosal ( CN XII )

Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Kerusakannya bisa menyebabkan
kesulitan berbicara, menelan dan menjulurkan lidah.

Gambar 2. Saraf Kranial

9
Vaskularisasi Cerebral

Berasal dari dua cabang arteri utama yaitu arteri vertebralis dan arteri carotis interna.
Salah satu ciri khas vertebra cervicalis mempunyai foramen transversarium dan foramen
transversarium dilalui oleh arteri vertebralis lalu naik keatas masuk kedalam foramen magnum
sampai di medula spinalis (perbatasan antara medula spinalis dan pons).10

Arteri carotis interna cabang dari arteri carotis communis. arteri vertebralis cabang dari
arteri subclavia. Arteri carotis interna masuk kedalam fossa cranialis melewati canalis caroticum
setelah itu akan melewati foramen laserum untuk sampai di fossa cranialis media. Pada saat
arteri carotis interna sampai di fossa cranialis media dia akan membuat cabang baru yaitu arteri
hypophysis imperior untuk memperdarahi glandula hyphophysis bagian posterior. Kemudian
setelah mempertebalkan akan membentuk cabang terminal yaitu arteri cerebri media dan arteri
cerebri anterior. Foramen transversarium dari cervicalis untuk ke cranium, didaerah cranium
sebelum sampai kepinggir bawah bagian post dia akan mempercabang arteri cerebelli inferior
posterior nah arteri ini yang akan memperdarahi bagian lateral dari medula oblongata dan bagian
inferior dari cerebellum. Kemudian dia akan bergabung kanan dan kiri membentuk arteri
basillaris. Cabang dari arteri basillaris : arteri cerebelli inferior anterior (memperdarahi
cerebellum inferior dan cerebelli superior), rami pontis yang mendarahi post.

Arteri cerebelli ada 2 kompoen cabang vertical dan cabang sentral, cabang cortical hanya
memperdarahi permukaan hemispher cerebrum dan cabang sentral memperdarahi bagian dalam
hemispher dan cerebellum. di cabang sentral ada bagian yang penting yaitu arteri ox cerebral
femoris jika dia pecah akan menyebabkan gejala struk. Arteri cerebri anterior media dan
posterior, arteri cerebri anterior dipersatukan oleh arteri communicans anterior dan
memperdarahi permukaan media cerebri kecuali lobus occipital. Arteri cerebri media akan
berjalan didalam sulcus lateralis sylvii akan meperdarahi permukaan bagian dalam hemispher
cerebrum bagian lateral. Arteri cerebri posterior akan memperdarahi lobus occipitalis. Aliran
darah balik melalui vena-vena dalam piamater untuk kemudian dalam sinus duramater mengikuti
aliran sinus venosus otak.

10
KESIMPULAN

Sistem saraf pusat adalah pengendali setiap organ yang ada di tubuh setiap mahluk hidup,
sehingga ia sangat berperan penting dalam pengaturan organ sehari-hari. Jadi , jika terdapat
gangguan di sekitar system saraf pusat dapat mengakibatkan kerusakan bukan hanya di organ
tersebut melainkan organ-organ lainnya ikut tidak berfungsi diakibatkan setiap organ memiliki
kerja sama atau berkaitan dengan system saraf pusat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kindersley D. The human body book. Great Britain: A Penguin Company; 2007
2. Sherwood L. Human Physiology. From cells to sistems. Jakarta: EGC; 2001
3. Guyton A.C. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 1994
4. Spalteholz W. Atlas berwarna. Anatomi kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara; 2013
5. Fawcett DW. Buku ajar histology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.
6. Ester M. Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan lingkungan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2003.

7. Sherwood L. Fisiologi manusia. 6th ed. Jakarta: EGC; 2012.h.151.

8. Wati WW. Nervi craniales dan cerebellum. Buku Ajar. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Ukrida; 2013.
9. Watson R. Anatomi dan fisiologi keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2003.
10. Salim D. Nervus cranial dan vaskularisasi cerebral. Jakarta : Fakultas Kedokteran Ukrida;
2013.

11

Anda mungkin juga menyukai