Abstrak
Sains, termasuk kimia memiliki peranan penting dalam meningkatkan literasi kimia masyarakat. Para
peneliti pendidikan sains memfokuskan topik-topik penelitiannya sesuai dengan kebutuhan zaman.
Kajian yang dilakukan penulis terhadap 432 artikel penelitian pendidikan kimia yang dipublikasikan di
jurnal internasional sains dan kimia selama lima tahun terakhir ( 2007-2011) menunjukkan bahwa
topi-topik penelitian yang banyak diminati oleh peneliti pendidikan kimia pada periode tersebut dapat
diurutkan sebagai berikut 1) pemahaman konsep dan perubahan konsep; 2) metode pembelajaran; 3)
Pembelajaran inkuiri dan laboratorium; 4) Asesmen. 4) Penggunaan internet dan ICT; 5) Problem
solving, penalaran dan metakognisi; 6) Rasa percaya diri (self efficacy), sikap dan persepsi; 7) Multiple
representation. Metode penelitian yang digunakan mencakup kuantitatif, kualitatif atau gabungan
kuantitatif dan kualitatif (mixed-method). Isu-isu prospektif yang mungkin dieksplorasi lebih lanjut
sebagai kajian penelitian adalah bagaimana mengintegrasikan aspek-aspek kimia triplet representasi
kedalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam
merepresentasikan berbagai fenomena kimia dengan benar, yang pada gilirannya dapat mengurangi
kesulitan dan miskonsepsi siswa.
profesi; (5) perubahan konsep dan analogi; (2009) mengkaji tiga jurnal internasional
(6) hakekat sains dan isu-isu sosial; (7) IJSE, JRST dan SE menemukan bahwa
ketrampilan bernalar dan pemecahan minat peneliti pendidikan sains mengalami
masalah; (8) pendidikan di perkotaan perubahan dalam hal topik penelitian dari
berbasis desain; (9) sikap dan jender. topik pemahaman konsep dan perubahan
Topik yang paling banyak diteliti adalah konsep siswa (kurun waktu 1998-2002) ke
topik perubahan konsep dan pemetaan topik konteks belajar siswa (kurun waktu
konsep namun angkanya mengalamai 2003-2007) dan penelitian yang berkaitan
sedikit penurunan di tahun 2000an (Chang, dengan topik argumentasi dalam belajar
dkk, 2010: 320). Sedangkan Lee dkk sains banyak diminati oleh para peneliti.
Tabel 1. Pemetaan Artikel Penelitian Pendidikan Kimia Kurun Waktu Lima Tahun (2007-
2011)
Topik Yang Diminati
No Nama Total
Jurnal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CERP 23 13 17 28 19 10 9 1 6 2 27 21 176(40,7%)
2 JCE 11 5 10 11 16 12 4 3 0 0 18 11 101(23,1%)
3 IJSE 6 1 4 3 6 5 6 2 1 0 4 16 54(12,5%)
4 RISE 3 1 1 7 4 4 4 0 4 0 0 0 28(6,1%)
5 JRST 3 3 2 0 2 0 4 1 0 1 0 3 19(4,4%)
6 IJSME 10 2 1 2 5 2 3 2 0 0 4 1 32(7,4%)
7 SE 1 0 1 2 0 1 2 0 0 0 0 0 7(1,6%)
8 RSTE 3 2 2 7 0 0 0 0 0 0 1 0 15(3,5%)
1 432(100,0%
Total 60 27 38 60 52 34 32 9 3 54 52
1 )
A -6
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
A -7
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
A -8
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
pada aspek makroskopis lebih baik kedalam symbol-simbol dan rumus kimia.
dibandingkan aspek submikroskopis. Oleh karena itu, kemampuan siswa dalam
Selain itu siswa banyak memiliki konsep memahami peran setiap level representasi
alternatif dalam topik tersebut. Hasil kimia dan dalam mentransfer dari satu
penelitian lain tentang pemahaman konsep tingkat ke tingkatan lainnya merupakan
elektrokimia menunjukkan bahwa baik aspek yang sangat penting agar
siswa Indonesia maupun siswa Jepang menghasilkan penjelasan yang bisa
mengalami kesulitan dalam memahami dimengerti (Treagust, Chittleborough, &
konsep tersebut dan memiliki konsep Mamiala, 2003) dan juga ketiga
alternatif seperti yang telah ditunjukkan representasi ini berperan penting dalam
oleh berbagai literatur lain (Rahayu, dkk, memahami hakekat kimia, norma-norma
2011). dan metodenya (Shwartz dkk, 2006) dan
Pemahaman tentang tiga jenis juga merupakan penyumbang kunci dalam
representasi yang digunakan dalam kimia uraian/ penjelasan fenomena kimia. Oleh
makroskopis, submikroskopis dan karena itu, penting sekali bagi pendidik
simbolik merupakan landasan dalam untuk mengembangkan kompetensi
berbagai penjelasan yang menyumbang merepresentasi/menggambarkan
terhadap literasi kimia. Tantangannya (representatational competence) siswa
adalah kapan dan bagaimana mengenalkan dalam belajar kimia. Hal ini berkaitan
triplet representasi tersebut untuk dengan bagaimana mengembangkan
menghindari konsep-konsep alternatif dan kurikulum, pendekatan pembelajaran yang
miskonsepsi yang banyak ditunjukkan oleh cocok dan teknik asesmennya (Kozma &
hasil-hasil penelitian. Russell, 1997). Isu-isu tentang kompetensi
Pemahaman konsep kimia siswa dalam merepresentasi dan cara
mencakup kemampuan untuk mengembangkan kompetensi tersebut,
merepresentasikan/ meng-gambarkan dan pengembangan kurikulum yang
menterjemahkan fenomena kimia dengan mendukungnya, langkah-langkah
menggunakan representasi macros-kopis, pembelajaran di kelas dan teknik
submikroskopis, dan simbolik (Johnstone, asesmennya merupakan isu-isu prospektif
1993; Gabel & Bunce, 1994). Pada tingkat yang bisa dieksplorasi lebih lanjut melalui
makroskopis, kimia mencakup fenomena penelitian pendidikan kimia. Salah satu
yang dapat diamati dan bisa dijumpai oleh pakar penelitian pendidikan kimia dari
siswa dalam kehidupan sehari-hari, Curtin University, Prof. David Treagust,
misalnya es mencair, atau paku berkarat. yang juga sebagai co-author dengan
Agar dapat menjelaskan fenomena ini penulis menyarankan untuk mengangkat
dengan baik, maka kimiawan isu integrasi triplet representasi kedalam
mengembangkan konsep dan model atom kurikulum, pendekatan pembelajaran dan
atau molekul. Pada tingkat pengembangan tes diagnosik/asesmen
submikroskopis, paku yang berkarat (komunikasi pribadi).
menjadi proses kimia dimana atom-atom
besi bereaksi dengan molekul oksigen di PENUTUP
udara dan menghasilkan molekul besi
oksida. Cara lain untuk mengggambarkan Sains, termasuk kimia memiliki
proses ini adalah dengan menggunakan peranan penting dalam meningkatkan
persamaan reaksi kimia beserta symbol- literasi ilmiah masyarakat. Para peneliti
simbol, rumus kimia dan angka-angka, pendidikan sains memfokuskan topik-topik
misalnya 4Fe(s) + 3O2 (g) 2Fe2O3(s). penelitiannya sesuai dengan kebutuhan
Seperti yang diilustrasikan dalam contoh zaman. Akan tetapi, kajian yang cukup
ini, kimiawan menggambarkan mendalam tentang perkembangan
pengalaman indera dengan menggunakan penelitian pendidikan kimia belum pernah
atom, molekul dan menterjemahkannya dilakukan. Kajian yang dilakukan penulis
A -9
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
A -11