Disusun Oleh: Ayu Maulira 1506103040013 Kitosan Sebagai Sediaan Lepas Lambat dalam Obat dan Pupuk • Sediaan lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan obat atau pupuk secara perlahan-lahan atau bertahap supaya pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat atau pupuk. (Ansel, dkk, 2005). • Kitosan dapat direkayasa dalam bentuk mikrosfer yang berfungsi sebagai depot untuk melepaskan senyawa bioaktif secara terkendali sehingga pelepasan bioaktif dapat dikontrol pada organ yang sakit (Prabaharan, 2008). • Metode pembentukan mikrosfer yang sering digunakan adalah metode crosslinking with chemical (silang dengan bahan kimia), ionotropic gel metode spray drying (pengeringan semprot) (Gibaly, 2002). • Kitosan dapat digunakan sebagai penyalut obat, karena dapat memperlambat pelepasan natrium diklofenak hingga 15 jam , dengan begitu pemakaian obat natrium diklofenak dapat dikurangi. Pelepasan Senyawa Bioaktif dari Obat • Pengembangan teknologi formulasi baru pada dua dekade terakhir ditekankan pada pengembangan bentuk sediaan obat yang dapat melepas secara terkontrol. • Salah satu di antaranya adalah pengembangan bentuk obat yang di desain untuk meningkatkan durasi aksi obat yang terkandung di dalamnya. Beberapa jenis bentuk sediaan obat yang dikembangkan untuk maksud ini adalah: Sediaan pelepasan lambat Sediaan aksi diperpanjang Sediaan aksi berulang Sediaan Lepas Lambat • Obat dalam sediaan pelepasan lambat mempunyai sistem pelepasan obat yang unik, yaitu mula – mula dilepaskan kira – kira separuh dari dosis total yang merupakan dosis inisial, kemudian diikuti dengan pelepasan sisa obat secara bertahap dan seragam selama periode waktu tertentu. • Tujuan sediaan ini adalah untuk memperoleh kadar terapeutik obat dalam darah dengan cepat, dan mempertahankan kadar tersebut selama periode waktu tertentu. Keuntungan Sediaan Lepas Lambat • Meningkatkan hasil terapi obat, berupa peningkatan efektivitas dan penurunan efek samping serta efek toksik obat • Meningkatkan kepatuhan penderita dengan aturan dosis yang lebih menyenangkan karena interval dosis yang lebih panjang maka pasien tidak akan mengalami gangguan waktu tidur. • Untuk obat tertentu, dari segi ekonomi dapat diperoleh penghematan biaya pengobatan karena dosis tunggal obat lepas lambat akan lebih murah dibandingkan obat dengan dosis yang sebanding yang pemberiannya dengan dosis berganda. • Memberikan kadar obat dalam darah yang konstan / berkelanjutan, sehingga menghasilkan respon klinis yang lebih panjang dan konsistensi pada pasien.Kadar obat dalam darah tidak mengalami fluktuasi antara suatu nilai maksimum dan minimum seperti yang terjadi pada pemberian dosis berganda. Kelemahan Sediaan Lepas Lambat • tidak adanya fleksibilitas aturan dosis • untuk beberapa obat harganya semakin mahal oleh karena penerapan teknologi yang tinggi • adanya risiko over dosis • bila pasien mengalami efek samping obat yang merugikan atau tiba-tiba mengalami efek toksik, maka pembersihan atau pembuangan obat dari sistem sirkulasi akan lebih sulit bila dibandingkan produk. • dosis dalam obat-obat lepas lambat biasanya sangat besar (>500 mg) menyebabkan kesulitan dalam metode pembuatan bentuk sediaan. Dosis yang besar akan membutuhkan bentuk sediaan dengan ukuran yang cukup besar yang sulit untuk (Kusumastuti, 2009). Kitosan Sebagai Sediaan Lepas Lambat dalam Pupuk
• Salah satu unsur yang paling banyak terkandung didalam pupuk
urea yaitu adalah unsur N (nitrogen). • Unsur nitrogen merupakan unsur yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman dalam proses pertumbuhan dan dapat dikatakan juga sebagai unsur esensial bagi tanaman • Namun disisi lain, unsur N tersebut mudah hilang karena beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah faktor pencucian. • Hal ini terjadi dikarenakan sifat pupuk urea yang mudah menyerap dan mudah larut dalam air. • Oleh karena itu, perlu dikaji cara lain agar kandungan unsur yang terdapat dalam pupuk urea tidak mudah hilang. Salah satunya adalah dengan melapisi pupuk urea dengan menggunakan bahan pelapis (polimer) yang biasa disebut dengan slow release fertilizer. • Slow release fertilizer merupakan salah satu jenis pupuk yang berfungsi untuk memperlambat pelepasan unsur – unsur atau pelepasan secara bertahap. • Prinsip utama dari pupuk SRF adalah dengan membuat suatu hambatan berupa interaksi molekular sehingga zat hara dalam pupuk tidak mudah lepas ke lingkungan • Bahan yang digunakan sebagai pelapis pupuk urea salah satunya adalah kitosan. Kitosan merupakan bahan yang banyak digunakan sebagai pelapis pupuk, lebih mudah terurai dan aman terhadap lingkungan • Kelemahan dari kitosan sebagai pelapis pupuk, yaitu ketika membentuk hidrogel, daya penyerapan airnya (swelling) rendah • Untuk itu, perlu ditambahkan bahan lain agar dapat meningkatkan daya penyerapan air (swelling), yaitu adalah asam humat. Penambahan asam humat diharapkan mampu mengoptimalisasi daya penyerapan air (swelling) dari pupuk tersebut. • Semakin tinggi konsentrasi matriks kitosan – asam humat yang digunakan sebagai pelapis pada pupuk urea, maka semakin besar pula persentase daya penyerapan air (swelling) pupuk tersebut.