Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

PRODRUG

NAMA : ASNUR ALIMASI


NIM : F201801193
KELAS : B4 FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
1. KONSEP PRODRUG

Prodrug adalah suatu senyawa farmakologi (obat) yang diberikan dalam bentuk tidak
aktif. Pada saat diberikan, produk dimetabolisme secara in vivo menjadi metabolit aktif,
melalui proses bioaktivasi.

2. TUJUAN DESAIN PRODRUG

a.Meningkatkan absorpsi

b.Meningkatkan disolusi.

c. Meningkatkan bioavailabilitas.

d. Meningkatkan kelarutannya dimana


disolusinya terbatas pada saluran
pencernaan.
e. Meningkatkan kecepatan disolusi.

f. Memperbaiki permeabilitas melewati


membran biologis.
g. Menghindari first pass metabolisme.

h. Lokasi penghantaran yang spesifik.

i. Memperlama atau memperpendek


durasi aksi.
j. Mengurangi toksisitas.

k. Meningkatkan kepatuhan pasien.

l. Mengendalikan pelepasan obat.

3. KLASIFIKASI PRODRUG

- CARRIER-LINKED PRODRUGS

Produk yang terdiri dari zat aktif yang digabungkan dengan suatu carrier group
yang. dapat dihilangkan secara enzymatik. Carrier group harus secara biologi tidak aktif dan
tidak toksik ketika dilepaskan dari obat.Reaksi yang paling umum untuk aktivasi carrier
group yang berhubungan dengan prodrug adalah hidrolisis.

I. BIOPRECURSORS:

Dimetabolisme menjadi senyawa baru yang dapat aktif atau metabolisme lebih lanjut
menjadikan suatu metabolit aktif.

II. MUTUAL PRODRUG:

2 obat yang bergabung menjadi satu.

4. CARRIER-LINKED PRODRUG

Obat yang dibuat melalui suatu pertalian bahan kimia yang labil

dengan molekul lain yang didesain sebagai “promoiety”. “Promoiety” mengubah sifat fisika
obat sehingga dapat meningkatkan kelarutan obat dalam air atau lemak atau memberikan
penghantaran langsung pada daerah yang dituju.

- Meningkatkan absorpsi

- Mengurangi rasa sakit pada

- Injeksi

- Menghilangkan trasa yang tida enak

- Mengurangi toksisitas

- Menurunkan inaktivasi metabolit

- Meningkatkan stabilitas kimia


- Memperlama atau
memperpendek
aksi

5. APLIKASI PRODRUG

A. Aplikasi farmakokinetika:

- Meningkatkan bioavailability (lipofilisitas),

- Mencegah metabolisme presistemik,

- Memperlama durasi aksinya,

- Mengurangi toksisitas,

- Penghantaran obat tertarget.


B. Aplikasi Farmasetik

1) Memperbaiki rasa
Salah satu alasan rendahnya kepatuhan pasien terutama anak-anak disebabkan
karena rasa pahit obat. Dua pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki rasa obat
yang tidak enak, Mengurangi solubilitas obat di saliva, Menurunkan afinitas obat
dengan reseptor rasa. Dengan begitu rasa pahit obat dapat tidak terasa.

2)Memperbaiki bau

Bau senyawa tergantung tekanan uap cairan. Dengan tekanan uap yang tinggi
(dan. titik didih rendah) dapat menyebabkan bau yang tidak enak. E.g. Ethyl mercaptan
adalah salah satu obat yang dapat menyebabkan bau pada cairan pada titik didih 35°C.
Biasanya untuk pengobatan lepra diubah menjadi Phthalate ester. Dengan titik didih yang
tinggi dan tidak berbau. Maka prodrug dapat diberikan melalui kulit. Setelah absorpsi ester,
dimetabolisme menjadi obat induk oleh thioesterase

3) Perubahan bentuk fisik obat

4) Beberapa obat dalam bentuk cairan tidak cocok diformulasikan dalam bentuk tablet
terutama jika dosisnya tinggi. Metode konversi dari obat cair menjadi prodrug solid
melibatkan pembentukan molekul simetris yang memiliki kecenderungan tinggi untuk
mengkristal. Mengurangi iritasi saluran pencernaan

Beberapa obat dapat menyebabkan iritasi dan berbahaya bagi mukosa lambung
melalui kontak langsung, meningkatkan rangsangan sekresi asam atau menganggu lapisan
mukosa. NSAID terutama salisilat memiliki kecenderungan tersebut menyebabkan penurunan
pH dan menginduksi terjadinya ulkus.

5) Mengurangi rasa sakit pada injeksi:

Injeksi intramuskular seringkali menyakitkan ketika obat dapat mengendap atau


ketika larutan terlalu asam, basa atau alkohol. Contoh: kelarutan dalam air yang rendah dari
clindamycin hydrochloride menyebabkan rasa sakit pada saat injeksi. Hal ini dapat diatasi
dengan menggunakan prodrug yang memiliki kelarutan dalam air yang lebih baik seperti
agen2-phosphate ester clindamycin.

6)Meningkatkan solubilitas dan kecepatan disolusi obat:

Disolusi merupakan rate limiting step dalam absorpsi dari obat yang kelarutan
dalam air rendah atau ketika formulasi sediaan parenteral atau mata dari agen yang
diinginkan. Garam sodium succinate memiliki stabilitas kimia yangrendah sehingga bentuk
ester phospha lebih disukai.Prodrug glycoside & ester lysin dari benzodizepines dapatlarut
dalam air. Seperti promoieties hidrofilik ketikapenggunaan parenteral lebih menguntungkan
dibandinglarutan propylene glycol , dimana toksik dan menyakitkan.

7) Meningkatkan stabilitas kimia

Contoh: obat anti-kanker azacytidine. Larutan air dari obat tersebut mudah
terhidrolisis tetapi prodrug bisulfit lebih stabil dari degradasi PH asam dan lebih larut dalam
air dibanding obat induk.

8) Meningkatkan bioavailabilititas: (lipofilisitas)

Kebanyakan obat diabsorpsi melalui difusi pasif dimana lipofilisitas


merupakan prasyarat utama. Suatu keuntungan yang besar apabila bioavailabilitas dapat
ditingkatkan melalui peningkatan lipofilisitas yaitu mengurangi dosis pemberiannya. Contoh:
bacampicillin dengan dosis 1/3 dari dosis ampicillin sama efektifnya dengan ampicillin.

9) Mencegah metabolisme presistemik :

Beberapa kortikosteroid mengalami first-pass hepatic metabolism yang tinggi


dimana dapat dicegah dengan menggunakan bentuk esternya atau prodrugnya. Contoh:
triamcinolone

10) Memperlama durasi aksinya:

Dibutuhkan pemberian obat yang lebih sering untuk obat yang memiliki t1/2
biologis yang pendek. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sediaan pelepasan
terkontrol atau prodrug.

Example: - ethyl mercapto & Trichloroethanol

6. PRODRUG UNTUK LOKASI TERTARGET

Penghantaran dengan lokasi tertarget adalah tujuan akhir darisemua program riset
penghantaran obat, dimana diperolehhasil terapeutik obat yang optimal dan efek yang
tidakdikehendaki kecil. Hal ini diinginkan untuk senyawa dengan toksisitas yangtinggi
seperti senyawa anti kanker. Tujuan utama dari Prodrug untuk lokasi tertarget adalahuntuk
memperoleh ketepatan yang tinggi dan efek langsungpada target dengan minimal efek
samping minimal padatubuh. Suatu obat setelah diabsorpsi ke dalam sirkulasi sistemik
dapatdidistribusikan ke lokasi targetnya atau lokasi non-targetnya. Distribusi ke jaringan non-
target bisa menyebabkan efek toksikyang tidak diinginakan dan juga tidak cukupnya
konsentrasi kelokasi target. Jika lokasi target terlalu jauh dan memerlukan waktu yang
lamauntuk distribusi obat dapat menyebabkan obat dieliminasi tanpamencapai lokasi yang
diharapkan.Untuk mengurangi permasalahan tersebut, sistem penghantaranobat tertarget
menggunakan prodrug dapat digunakan.Prodrug baru dengan modifikasi sifat-sifat dapat
didesain khususagar tercapai konsentrasi yang tinggi dari biotransformasi obatyang
diinginkan untuk mencapai lokasi target, seperti:

- Brain targeting

- Kidney targeting Liver

- Targeting Virus

- Targeting Tumor

- Targeting Lymphatic

- Targeting Colon

- Target

6. TARGETING TOBRAIN

Dalam pentargetan pada otak, penghantaran obat dibatasi olehBlood Brain Barrier
(BBB). Blood Brain Barrier hanya dapat dilalui oleh molekul kecil,non-ion, dan larut lemak,
dimana dapat didifusikan melaluiBBB dari sirkulasi sitemik.Tetapi molekul besar, lebih larut
dalam air dan ionik tidak dapat melalui BBB.Contoh: Progabide GABA terlalu polar untuk
melalui BBB sehingga tidak efektifsebagai obat antikonvulsan.Progabide merupakan obat
lipofilik analog dari GABA dimanadapat melalui BBB. Kemudian pelepasan GABA di dalam
otak dan memperlihatkan aktivitas antikonvulsan.
7. TARGETING TO COLON

Obat tertarget di colon dapat tercapai dengan membuat prodrug polar. Dimana dapat
menurunkan absorpsi di saluran pencernaan bagian atas.Prodrug diaktivasi oleh keberadaan
enzim bakteri di colon menyebabkan absorpsi yang cepat melalui membran colon.

8. TARGETING TO NEOPLASTIC CELL

Pada sel neoplastik kecepatan poliferasinya tinggi,sehingga aktivitas enzimatik dalam


sel tersebut biasanya tinggi pula. Aktivitas uridinfosforelase meningkat sangat tinggi di dalam
beberapa jaringan tumor dibandingkan selnormal di sekitarnya.

9. TARGETING TO KIDNEY

Ginjal sangat aktif dalam pengambilan danmetabolisme turunan γ-glutamil asam


amino, peptida, dan senyawa lain yang mengandung fungsiamino. Hal ini disebabkan karena
konsentrasi γ- glutamil transpeptidase yang tinggi pada ginjal. Sehingga, terbuka
kemungkinan menggunakan prodrug turunan asam γ-glutamil yang secara farmakologis aktif
di ginjaL

Anda mungkin juga menyukai