Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 1

- A.Chaerul Alim

- Dwi satya geminastiti

-Kiki randan pasapan

- Nurul Fadillah
Sediaan tablet yang dirancang untuk memberikan aktivitas terapeutik diperlama
dengan cara pelepasan obat secara terus-menerus selama periode tertentu dalam
sekali pemberian
Keuntungan dan kekurangan sediaan lepas lambat
Keuntungan
1. Frekuensi pemberian obat untuk mendapatkan efek tertentu berkurang
2. Efek terapetik yang diperoleh lebih lama
3. Lebih disukai dibanding sediaan konvensional karena lebih efisien
4. Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena berkurangnya frekuensi
pemberian obat (tidak ada fluktuasi kadar obat dalam darah)

Kekurangan
1. Biaya produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
2. Kemungkinan terjadinya keracunan obat lebih besar dibandingkan sediaan
konvensional. Hal ini disebabkan karena absorpsi obat yang diperlama
kadang-kadang diikuti dengan eliminasi obat diperlambat.
3. Jika sediaan gagal memberikan pelepasan diperlambat, maka konsentrasi
toksik dari obat dapat terlampaui
4. Ukuran tablet kemungkinan lebih besar. Hal ini menyulitkan terutama untuk
pasien yang tidak daoat menelan obat
Aspek farmakodinamik
Tujuan utama pengembangan sediaan lepas lambat adalah untuk mempertahankan
konsentrasi zat aktif dalam darah pada konsentrasi efektif.

Aspek biofarmasi
Informasi sifat biofarmasi zat aktif merupakan hal penting dalam pengembangan sediaan
lepas lambat. Aspek biofarmasi meliputi:
- lokasi utama di mana obat diabsorpsi
- kecepatan absorpsi
- waktu paruh eliminasi obat
- apakah absorpsi non-linier dikarenakan penjenuhan absorpsi obat, first pass
effects, atau yang lain
- apakah eliminasi yang tidak linier dikarenakan penjenuhan metabolisme
- inaktivasi atau metabolisme obat dalam tubuh
Faktor-faktor yang harus dikaji dalam strategi pengembangan sediaan lepas lambat
Pertimbangan sifat obat
 Sifat merugikan dari obat yang mempengaruhi sediaan lepas lambat

 Sifat fisikokimia
Ukuran dosis
Jika dosis oral > 0.5 g, maka obat tsb bukan merupakan kandidat yang baik
untuk dibuat sediaan lepas lambat karena ukuran produk akan sangat
besar.
Kelarutan dalam air
Obat yang sangat mudah larut dalam air sangat tidak sesuai untuk sediaan
lepas lambat sedangkan obat yang sangat sukar larut air akan sulit
dimasukkan ke dalam sistem lepas lambat. Batas bawah kelarutan obat
adalah 0.1 mg/ml.
Koefisien partisi
Obat yang sangat lipofilik atau hidrofilik ( koefisien partisinya sangat
ekstrim) akan memberikan fluks ke dalam jaringan sangat lambat atau
sangat cepat (yang selanjutnya terjadi penumpukan obat dalam jaringan)
merupakan golongan obat yang tidak sesuai untuk lepas lambat.
Stabilitas obat
Obat yang tidak stabil dalam GI akan menyulitkan jika dibuat lepas lambat
karena obat tersebut harus berada dalam GI pada waktu cukup lama.
 Sifat biologi
Absorpsi
Obat yang absorpsinya lambat atau diabsorpsi dengan kecepatan
absorpsi yang bervariasi merupakan kandidat yang kurang baik untuk
sediaan lepas lambat. Untuk sediaan lepas lambat oral, batas bawah
tetapan kecepatan reaksi adalah 0.25/jam dengan anggapan waktu transit
dalam GI 10 -12 jam).
Distribusi
Obat dengan volume distribusi nyata tinggi, yang selanjutnya
mempengaruhi kecepatan eliminasi obat, merupakan kandidat yang
kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Metabolisme
Sistem lepas lambat yang dimetabolisme selama kecepatan metabolisme
merupakan golongan yang tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
Lama aksi
Waktu paruh biologi (lama aksi obat) merupakan faktor utama yang harus
dipertimbangkan jika akan merancang sediaan lepas lambat. Obat dengan waktu
paruh panjang (> 12 jam) dan dosis efektif besar atau waktu paruh pendek (< 1
jam) tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat.
Terapetik
Obat dengan rentang terapetik pendek memerlukan kontrol dosis dalam darah
tepat tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat, karena berisiko tinggi
terjadinya efek toksik.
Beberapa obat yang tidak sesuai diberikan untuk sediaan lepas lambat

Obat Karakteristik

Riboflavin, garam-garam fero Tidak efektif diabsorpsi di usus bagian bawah

Penisilin G, furosemid Diabsorpsi dan diekskresi dengan cepat, t1/2


pendek (< 1 jam)
Diazepam, fenitoin t1/2 panjang (> 12 jam)
Sulfonamid Dosis besar

Fenobarbital, digitoksin Aksi kumulatif dan efek samping yang tidak


diinginkan, terapetik indeks rendah
Griseofulvin Tidak jelas keuntungan yang dicapai dengan
sistem lepas lambat
Mekanisme lepas lambat

Pelepasan obat yang diperlukan harus mengikuti pelepasan orde 0, yaitu kecepatan
pelepasan obat tidak dipengaruhi oleh konsentrasi obat.
Rumus pelepasan obat orde 0:

dC 0 dM = kr0
= kr atau dalam jumlah dinyatakan dengan
dt dt

Kadang-kadang sulit mencapai pelepasan obat konstan, dan seringnya yang terjadi
adalah pelepasan lambat orde 1.
Untuk memperoleh orde 0, dilakukan modifikasi sediaan dan beberapa mekanisme
pelepasan:
1. Difusi
Adalah proses perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah
Hukum pertama Fick tentang difusi menyatakan bahwa difusi obat melintas
membran sebanding dengan penurunan konsentrasi di luar membran difusi.
dC
J = -D
dx
J = fluks obat (jumlah/luas-waktu)
D = koefisien difusi (luas/waktu)
C = konsentrasi
X = jarak

Jika polimer tidak larut air, maka kelarutan obat dalam membran merupakan faktor
penting yang mendorong terjadinya difusi melintas membran.
Sedangkan jika membran merupakan polimer larut air, sebagian polimer akan terlarut
membentuk saluran-saluran yang merupakan panjang lintasan difusi yang bersifat konstan.

membran
Reservoir obat

Pelepasan obat melalui kontrol difusi melintas membran polimer tidak larut air
Membran polimer

reservoir Pori yang dihasilkan akibat pelarutan


obat sebagian membran polimer

Pelepasan obat melintasi pori dari


membran polimer

Pelepasan obat melalui kontrol difusi melintas membran polimer larut air
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan
kecepatan pelepasan obat

membran reservoir

kontrol disolusi dari pelepasan obat melalui ketebalan


dan kecepatan disolusi barrier membran salut
Kontrol disolusi pelepasan obat melalui erosi inti polimer atau salut polimer
3. Osmosis
Penempatan membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel atau larutan
obat, membolehkan pembentukan perbedaan tekanan osmotik antara bagian
dalam dan bagian luar tablet sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet
melalui celah kecil dan memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama.
Faktor penentu mekanisme ini adalah kemampuan larutan obat menarik air melalui
membran semipermeabel dengan cara osmosis. Karena larutan obat terkandung
dalam sistem yang cukup rigid, larutan obat tersebut dapat dipompa keluar dari
tablet atau partikel pada tetapan kecepatan yang terkendali. Jika lubang yang
diciptakan pada permukaan salut kecil maka aktivitas obat dapat dipertahankan
selama waktu tertentu.
Oros® is a good example of an elementary osmotic pump
A two-compartment osmotic pump contains a salt layer that expands when hydrated.
Jenis sediaan lepas lambat

1. Tablet matriks
Dalam sistem matriks, obat dicampur dengan polimer dalam keadaan kering.
Kecepatan pelepasan obat ditentukan oleh jenis dan konsentrasi polimer yang
digunakan. Konsep sistem matriks terutama sesuai untuk obat-obat dosis
rendah. Eksipien bersifat hidrofilik maupun hidrofobik dapat ditambahkan untuk
mempengaruhi profil pelepasan obat melalui cara difusi atau erosi. Contoh
polimer yang digunakan dalam sistem matriks misalnya Eudragit®. Konsentrasi
yang biasa digunakan adalah antara 10 – 50%.

Tablet sistem matriks dapat dibuat dengan:

- Kempa langsung, dengan Eudragit®S 100 dan Eudragit® RS PO.


- Granulasi basah melalui dispesi polimer dalam air. Polimer yang dapat
digunakan misalnya Eudragit® L 30 D-55 dan Eudragit® NE 30 D.
Metode granulasi basah digunakan untuk zat aktif dosis tinggi dan yang
larut cepat dalam air.
A schematic of the monolithic devices.
A typical oral tablet is a good example of swelling-controlled devices
Sumber: degussa (Rohm pharma polymers
Pelepasan zat aktif dari tablet matriks dalam cairan lambung mula-mula terjadi melalui
difusi melalui pori, di mana secara bertahap tablet tererosi dan selanjutnya hancur
perlahan-lahan. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pelepasan obat adalah ukuran
partikel, dosis, kelarutan obat, jenis dan konsentrasi matriks, porositas dan perilaku
penghancuran tablet.
Beberapa matriks yang digunakan untuk tablet matriks

Karakteristik matriks bahan

Inert dan tidak larut polietilen


PVC
kopolimer metil akrilat-metakrilat
etilselulosa
Erosif dan tidak larut lemak karnauba
- stearilalkohol, as.stearat, PEG
lemak kastor
- PEG monostearat
trigliserida
Hidrofilik metilselulosa, HEC, HPMC, Na CMC
karboksipolimetilen, galaktomanosa,
Na alginat
2. Sediaan partikel ganda (multiparticulate dosage form)

Yaitu sediaan lepas lambat yang bahan aktifnya terbagi ke dalam banyak satuan
individu, yang disebut subunit. Sepanjang obat yang tidak terlarut masih ada dalam
inti, maka pelepasan obat akan berlangsung pada kecepatan tetap, mengikuti reaksi
orde 0. Setelah seluruh obta terlarut, maka kecepatan pelepasan akan berubah ke
orde 1.
Keuntungan sediaan multipartikel adalah dapat mempertahankan ketersediaan
hayati dan pelepasan obat sesuai yang diinginkan.

mikroenkapsulasi
proses di mana partikel-partikel kecil atau tetesan-tetesan yang diselimuti oleh
salut homogen (mikrokapsul) atau dengan matrik polimer (mikrosfer).
Bahan penyalut yang digunakan misalnya polimer golongan metakrilat: Eudragit® NE
30 D, Eudragit® RL 30 D, Eudragit® RS 30 D.

Mekanisme pelepasan obat

Reservoir devices have a coating that controls the release rate


The polymer erodes or degrades to release drug molecules in degradable devices.
Sediaan multipartikel biasanya diformulasi dalam kapsul keras.

Multipartikel dapat juga dicetak menjadi tablet

Jika partikel-partikel bersalut dicetak menjadi tablet, maka sejumlah salut akan
robek/retak selama proses pencetakan. Akan tetapi kerusakan film ini dengan segera
membentuk struktur matriks yang berperan memperlambat pelepasan obat. Jika film
cukup stabil dan fleksibel serta gaya mekanik yang dipaparkan pada partikel-partikel
bersalut dikurangi dengan menambahkan pengisi, pengikat dan penghancur, maka
partikel bersalut tersebut dapat dicetak menjadi tablet lepas lambat.
Jadi ada persyaratan khusus untuk tablet lepas lambat dengan sistem multipartikel,
yaitu:

Memerlukan pengaturan yang teliti tentang parameter fisikokimia dari


bahan inti, formulasi salut dan eksipien untuk tablet

- Salut film harus cukup elastis terhadap gaya kompresi

- eksipien yang ditambahkan untuk pencetakan tablet harus punya


kompresibilitas tinggi dan harus mampu mengisi antar-ruang antara partikel-
partikel dalam masa tablet dan mempertahankan bagian-bagian yang
menyebabkan penggabungan salut
Gambar di atas membandingkan kinetika pelepasan pelet teofilin yang disalut dengan
12% Eudragit® RL 30 D dan Eudragit® RS 30 D (4:6), dengan tablet (dari pelet teofilin)
yang hancur dalam waktu < 5 menit. Eksipien (45%) yang ditambahkan dalam proses
pencetakan tablet adalah avicel pH 102, corn starch, dan Mg stearat.
Perhitungan dosis
Secara umum dosis dalam sediaan lepas lambat terdiri dari:
1. Dosis awal (inisial dosis), Di
Dirumuskan:

Di = DB – DM . (kr1 Tp)

2. Dosis pemeliharaan (maintenance dose), DM


Dirumuskan:

DM = (kel. BD)/kr1

Sehingga dosis total = Di + DM

kel = tetapan kecepatan eliminasi obat


Tp = waktu yang diperlukan untuk mencapai koncentrasi maksimum dalam darah
BD = konsentrasi terapetik
DB = dosis tunggal yang harus tersedia dalam darah
kr1 = konstanta pembebasan dari fase depot

Anda mungkin juga menyukai