Anda di halaman 1dari 13

SISTEM

PENGHANTARAN
OBAT
LEPAS LAMBAT SECARA
KELOMPOK 1
ORAL 3B
DISUSUN OLEH :

1. NANDA RISKI YULIANTI (F420185041)


2. HANA PRATIWI (F420185042)
3. NESYA AYU DINDA P (F420185043)
4. FALIA RISTI EKAPUTRI (F420185047)
5. DZAKY FAIQOTUL ULAYYA (F420185048)
6. DWI NOVITA S (F420185056)
SEDIAAN LEPAS LAMBAT
Sediaan lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang
dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara
perlahan-lahan atau bertahap supaya pelepasannya lebih lama
dan memperpanjang aksi obat. Kebanyakan bentuk lepas lambat
dirancang supaya pemakaian satu unit dosis tunggal menyajikan
pelepasan sejumlah obat segera setelah pemakaiannya, secara
tepat menghasillkan efek terapeutik yang diinginkan secara
berangsur-angsur dan terus menerus melepaskan sejumlah obat
lainnya untuk mempelihara tingkat pengaruhnya selama periode
waktu yang diperpanjang, biasanya 8 sampai 12 jam
Sistem penghantaran obat lepas lambat merupakan suatu sistem
dimana pelepasan obat dari bentuk sediaan terjadi sesuai dengan yang
direncanakan lebih lambat dari pada biasanya. Dengan sistem
penghantaran obat lepas lambat ini maka efek terapeutik suatu obat
dapat diperpanjang dan dapat memperkecil efek samping dari obat
tersebut.
Sediaan lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang dirancang
melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara perlahan-lahan atau
bertahap supaya pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi
obat.
Keuntungan bentuk sediaan lepas
lambat

1. Mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah.


2. Mengurangi frekuensi pemberian.
3. Meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien.
4. Mengurangi efek samping yang merugikan.
5. Mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan.
Kerugian bentuk sediaan lepas lambat

1. Kemungkinan terjadinya kegagalan sistem lepas lambat


sehingga kandungan bahan aktif yang relatif tinggi dilepas
sekaligus (dose dumping).
2. Lebih sulit penanganan penderita apabila terjadi kasus
keracunan atau alergi obat, karena kandungan bahan aktif yang
relatif tinggi.
3. Harga obat biasanya lebih mahal karena biaya pengembangan
dan produksi yang relatif lebih tinggi.
TIPE SEDIAAN LEPAS LAMBAT

Sediaan lepas lambat yang digunakan secara peroral dapat


dikelompokkan menjadi dua yaitu::
1. Delayed release drug products (Pelepas tunda)
Bentuk sediaan yang termasuk delayed release drug product
adalah repeat action. Repeat action adalah bentuk sediaan yang
dirancang untuk melepaskan suatu dosis obat pada permulaan dan
dosis kedua pada waktu berikutnya, bahkan beberapa produk
mempunyai bagian ketiga yaitu dosis yang baru dilepaskan setelah
bagian kedua dilepaskan. Pelepasan yang berurutan ini diatur oleh
suatu “time barier” atau enteric coating
1.
2. Extended release drug products (pelepasan yang diperpanjang) :

• Sustained release dirancang untuk melepaskan suatu dosis terapi awal obat
(loading dose) secara tepat yang diikuti pelepasan obat yang lebih lambat
dan konstan Kecepatan pelepasan obat dirancang sedemikian rupa agar
jumlah obat yang hilang dari tubuh karena eliminasi diganti secara konstan.
• Prolonged action dirancang untuk melepaskan obat secara lambat dan
memberi suatu cadangan obat secara terus-menerus selama selang waktu
yang panjang, mencegah absorbsi yang sangat cepat, yang dapat
mengakibatkan konsentrasi puncak obat dalam plasma 5 yang sangat tinggi
• Controlled release menunjukkan bahwa penglepasan obat dari bentuk
sediaan terjadi sesuai dengan yang direncanakan, dapat diramalkan dan
lebih lambat dari biasanya
CONTOH SEDIAAN LEPAS LAMBAT

 Slow Release, Sustained Release (SR). Contoh: Rhinos SR. Retaphil SR,
Hebesser SR
 Extended Release (XR, XL). Contoh: Glucophage XR, Ciproxin XR, Abbotic
XL, Lescol XL
 Modified Release (MR). Contoh: Trizedon MR, Diamicron MR.
 Controller Release (CR). Contoh: Profenid CR
MEKANISME LEPAS
1. Difusi
LAMBAT
Beberapa produk tablet lepas lambat bekerja dengan mekanisme difusi yang merupakan
proses perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan kecepatan
pelepasan obat. Kontrol disolusi dari pelepasan obat ialah melalui ketebalan barier
membran salut dan kecepatan disolusi.
3. Osmosis
Penempatan membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel atau larutan obat, yang
menyebabkan terbentuknya perbedaan tekanan osmotik antara bagian dalam dan bagian
luar tablet sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet melalui celah kecil dan
memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama. Faktor penentu mekanisme ini adalah
kemampuan larutan obat menarik air melalui membran semipermeabel dengan cara
osmosis. Karena larutan obat terkandung dalam sistem yang cukup rigid, larutan obat
tersebut dapat dipompa keluar dari tablet atau partikel pada tetapan kecepatan yang
terkendali. Jika lubang yang diciptakan pada permukaan salut kecil maka aktivitas obat
dapat dipertahankan selama waktu tertentu
CONTOH FORMULA TABLET LEPAS
LAMBAT

FUNGSI

R/ Dipiridamol 50 mg → zat aktif


HPMC K4M 30% → bahan Pengikat
Avicel PH 102 37% → bahan pengisi
Ac-di-sol 20% → bahan penghancur
Mg Stearat 1% → bahan pelicin (lubricant)
Talk 2%
→ bahan pelicin (glidant)
total = 500 mg
Dipiridamol merupakan obat antiplatelet yang dapat membantu menjaga
aliran darah dengan menghentikan trombosit agar tidak menggumpal dan dengan
menjaga pembuluh darah jantung tetap terbuka. Dipiridamol digunakan dengan
obat lain untuk mengurangi risiko pembekuan darah setelah penggantian katup
jantung.
Dipiridamol terabsorbsi paling baik di lambung sehingga untuk meningkatkan
ketersediaan hayati, waktu tinggal tablet di lambung harus diperpanjang. Upaya
untuk memperpanjang waktu tinggal tablet di lambung dapat dicapai melalui
beberapa cara seperti mukoadhesi, pengapungan, pengendapan, pengembangan,
atau modifikasi bentuk. Diantara pendekatan tersebut, metode pengapungan
dinilai sebagai metode yang paling efektif dan aplikatif dalam mengatasi masalah
bioavailabilitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai