M. Afra Rizal (22010317130047) Clara Sintadewi (22010317130054)
Penghantaran obat ke reseptor atau tempat bekerjanya obat sering terhambat dengan
adanya efek samping obat ataupun karena pelepasan obat tidak sesuai pada tempat
kerjanya. Untuk itu, obat dibuat dalam bentuk controlled release atau sediaan
lepas
terkendali. Sediaan lepas terkendali ini mengatur pelepasan obat di dalam tubuh
yang
dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas obat pada reseptornya.
Obat-obat yang bisa dibuat sediaan sustained release salah satunya adalah obat
yang
memiliki waktu paruh eliminasi pendek. Obat yang waktu paruhnya panjang
memiliki eliminasi lebih lambat sehingga tidak bisa dibuat sediaan sustained
release.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
Frekuensi pemberian obat untuk mendapatkan efek
tertentu berkurang
Efek terapetik yang diperoleh lebih lama
Lebih disukai dibanding sediaan konvensional
karena lebih efisien
Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena
berkurangnya frekuensi pemberian obat (tidak ada
fluktuasi kadar obat dalam darah)
Mengurangi efek samping yang merugikan.
Kekurangan
Biaya produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
konvensional. Hal ini disebabkan karena absorpsi obat yang diperlama kadang-
kadang
Kemungkinan zat aktif gagal dilepaskan pada kondisi yang diinginkan sehingga
mengakibatkan kelebihan dosis untuk waktu yang lama dan efek toksik bahan obat
yang sukar diberi antidotum (penawar racun), maka konsentrasi toksik dari obat
dapat
terlampaui.
Pelepasan tidak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat sangat
aktif
lambung, sering terjadi perubahan skema pelepasan zat aktif, bila obat tidak
seluruhnya
ditelan, melainkan dipecah, digerus, dikunyah dengan resiko terjadi over dosis
Aspek – Aspek Pembuatan
1) Aspek farmakodinamik
Tujuan utama pengembangan sediaan lepas lambat adalah untuk
mempertahankan konsentrasi zat aktif dalam darah pada
konsentrasi efektif
2) Aspek biofarmasi
• Lokasi utama di mana obat diabsorpsi
• Kecepatan absorpsi
• Waktu paruh eliminasi obat
• Apakah absorpsi non-linier dikarenakan penjenuhan absorpsi
obat, first pass effects, atau yang lain
• Apakah eliminasi yang tidak linier disebabkan penjenuhan
metabolisme
• Inaktivasi atau metabolisme obat dalam tubuh
MEKANISME
Pelepasan obat yang diperlukan harus mengikuti
pelepasan orde 0, yaitu kecepatan pelepasan obat
tidak dipengaruhi oleh konsentrasi obat.
Rumus pelepasan obat orde 0:
Kadang-kadang sulit mencapai pelepasan obat
konstan, dan seringnya yang terjadi adalah
pelepasan lambat orde 1. Untuk memperoleh orde
0, dilakukan modifikasi sediaan dan beberapa
mekanisme pelepasan:
1. Difusi
Beberapa produk tablet lepas lambat bekerja dengan mekanisme
difusi yang merupakan proses perpindahan molekul dari larutan
dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Hukum
pertama Fick tentang difusi menyatakan bahwa difusi obat
melintas membran sebanding dengan penurunan konsentrasi di
luar membran difusi.
Jika polimer tidak larut air, maka kelarutan obat dalam membran
merupakan faktor penting yang mendorong terjadinya difusi
melintas membran. Sedangkan jika membran merupakan polimer
larut air, sebagian polimer akan terlarut membentuk saluran-
saluran yang merupakan panjang lintasan difusi yang bersifat
konstan.
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan
disolusi polimer menentukan kecepatan pelepasan
obat. Kontrol disolusi dari pelepasan obat ialah melalui
ketebalan barier membran salut dan kecepatan disolusi.
3. Osmosis
Penempatan membran semipermeabel di sekeliling tablet, partikel
atau larutan obat, yang menyebabkan terbentuknya perbedaan
tekanan osmotik antara bagian dalam dan bagian luar tablet
sehingga memompa larutan obat keluar dari tablet melalui celah
kecil dan memberikan sifat pelepasan obat yang diperlama.
Thankyou