Anda di halaman 1dari 35

ANITA LUKMAN

SPO Oral

• Sediaan yang banyak diteliti dan berhasil


dengan baik
• Kemudahan dalam pemberian
• Fisiologi saluran cerna yang fleksibel (
usus dan lambung dengan pH berbeda)
Kerangka Ilmiah Mengembangkan
SPO oral

Pahami Pahami
karakteristik Anatomi
Fisikokimia Fisiologi
Obat Saluran Cerna

Pahami Karakteristik
Sediaan
MODIFIED RELEASE DOSAGE FORM
EXTENDED
• Menurut USP: “the RELEASE
one for which the
drug release
characteristics of
time course and/or
location are chosen TARGETED
MODIFIED
DELAYED
RELEASE
to accomplish ACTION
DOSAGE FORM
RELEASE
therapeutic or
convenience
objectives not
offered by
conventional
REPEAT
dosage form ACTION
EXTENDED RELEASE
• The one that CONTROLLED
allows at least at RELEASE
a 2-fold reduction
in dosing
frequency or
significant
increase in patient EXTENDED
compliance or LONG ACTING RELEASE
PROLONGED
RELEASE
therapeutics DOSAGE FORM
performance
when compared
with a
conventional
dosage form SUSTAINED
RELEASE
/SLOW
RELEASE
SPO oral Lepas Kendali????

Sistem yang menghasilkan


penghantaran obat:
 secara kontinu untuk periode waktu
yang sebelumnya telah ditetapkan,
 dengan kinetika yang sudah
diprediksi,
 bersifat reprodusibel dan
 mekanisme pelepasan sudah
diketahui
Kurva pemberian obat secara oral
Kurva pemberian obat lepas terkendali
Keuntungan Klinis Pemberian Obat
Oral Lepas Kendali

Mengurangi Kenyamanan Mengurangi


frekwensi pasien ES saluran
pemberian cerna

Mengurangi Menghindari Efek obat


akumulasi Fluktuasi lebih
obat pada kadar obat seragam
terapi kronis dalam darah
Keuntungan Komersial / industrial
advantages

Illustration of Product life


innovative/ cycles Product
technological extension diffrentiation
leadership

Market Patent
expansion expansion
Kerugian Pemberian Obat Oral
Lepas Kendali
• Mahal
• Korelasi Invitro invivo kurang dapat diramalkan

• Capaian farmakologi dapat terhambat karena


variabel individu
• Tidak semua obat dapat diformulasi lepas terkendali

• Tidak cocok untuk obat dengan dosis besar


• Dapat terjadi dosis dumping
Aspek Biofarmasetik Sediaan
Dengan Kerja Diperlama

Absorbsi Ikatan Distribusi


Obat Protein

Metabolisme Eksresi
Aspek Biofarmasetik Sediaan
Dengan Kerja Diperlama
• Absorbsi obat
macam-macam mekansime absorbsi,
jika absorbsi merupakan difusi
sederhana, maka salah satu faktor
penting yang menentukan kecepatan
absorbsi adalah perbedaan
konsentrasi pada kedua sisi
membran
Aspek Biofarmasetik Sediaan Dengan
Kerja Diperlama
• Ikatan protein, obat aktif adalah obat yang
bebas, jika ikatan obat protein bersifat
reversibel, bagian terikat merupakan suatu
depot, mempengaruhi durasi aktivitas.
• Distribusi, efek farmakologi terjadi setelah
ikatan obat dengan reseptor dijaringan .
Intensitas kerja tidak hanya tergantung dosis
tetapi juga tergantung afinitas obat reseptor
dan jumlah obat yang mencapai reseptor
Aspek Biofarmasetik Sediaan Dengan
Kerja Diperlama
• Metabolisme, proses metabolisme
menyebabkan perubahan struktur molekul,
metabolisme menyebabkan turunnya
konsentrasi obat dalam darah dan
jaringan, apabila proses metabolisme
dihalangi, maka aktivitas obat dapat
diperlama
Aspek Biofarmasetik Sediaan
Dengan Kerja Diperlama
• Eksresi, sebagian besar ekresi melalui
ginjal, menurunkan kecepatan ekresi
berarti memperlama aktivitas
PENDEKATAN RANCANGAN
FORMULASI PELEPASAN TERKENDALI
• Encapsulation dissolution control
• Seed or granule coated
1.Dissolution • Micro encapsulation
controlled • Matrix dissolution control
release

• Reservoir type devices


2. Diffusion • Matrix type devices
controlled
release
3. Diffusion and 5. Osmotically
4. Ion Exchange
dissolution controlled
resin
controlled systems release
Controlled release
(pelepasan terkendali) ???
• Pelepasannya direncanakan
• Menyampaikan obat ke tempat aksi
pada laju yang dikendalikan
Pertimbangan Farmakokinetik Dalam
Merancang Sediaan Lepas Terkendali
C max dan T max

Kecepatan Eliminasi

Ketersediaan Hayati
Sustained
Release/Slow
Release

Sediaan
Lepas
kendali

Repeat Prolonged
Action Release
1. Sustained released (SR)
• Satu unit dosis tunggal melepaskan obat
segera setelah pemakaiannya, menghasilkan
efek terapetik yang diinginkan
• Berangsur angsur dan terus menerus melepas
sejumlah obat lain untuk memelihara
pengaruhnya selama periode waktu yang
diperpanjang (biasa 8 sampai 12 jam)
Slow release
• Sediaan dengan pelepasan obat sengaja
diperlambat dan sampai ke usus.
• Alasan : obat rusak oleh cairan lambung, obat
lebih baik di absorbsi di usus
• Bentuk sediaan = tablet salut enterik
2. Prolonged Release (PR)
• Prolonged release menunjukkan bahwa obat
disiapkan untuk penyerapan selama periode yang
lebih lama dari bentuk sediaan konvensional.
• Dirancang untuk melepaskan obat secara
perlahan dan untuk menyediakan kelangsungan
penyediaan obat selama periode yang
diperpanjang.
• Sebuah sistem pelepasan dikendalikan dengan
mengurangi fluktuasi melalui lepas lambat
selama jangka waktu tertentu.
3. Repeat action/ bentuk kerja
berulang
• Sediaan yang dibuat supaya dosis awal obat
dilepaskan dari kulit tablet, dosis kedua dari
inti tablet
• Antara keduanya dipisah oleh salut penyekat
yang perlahan-lahan tembus air
• Bentuk sediaan ini melepaskan dua dosis obat
dari 1 buah tablet.
Keunggulan sustained release
• Menghasilkan kadar obat dalam darah yang
merata tanpa perlu mengulangi pemberian
unit dosis
Obat apa yang cocok untuk sustained
release???????????
• Obat yang memiliki laju absorbsi dan ekresi
sedikit tinggi
• Obat yang dosisnya kecil
• Obat yang tidak diabsorbsi merata disaluran
cerna
• Obat yang ditujukan untuk pengobatan kronis
bukan akut
Teknik membuat sediaan controled
release
• Teknik penyalutan
• Pengisian obat ke matrik yang terkikis
perlahan
Penyalutan
• Salut tipis terbentuk disekeliling partikel obat,
baik granul, tablet maupun tablet inti
membentuk suatu penghalang.
• Jika obat melarut maka lapis salut berfungsi
menunda pelepasan,atau pelepasan secara
bertahap, atau jika tidak larut menyebabkan
difusi sehingga terjadi perlamaan pelepasan
Kecepatan pelepasan
• k = D. q. K/h
• k = kecepatan pelepasan
• D = koefisien difusi
• Q = diameter pori membran
• K = koefisen partisi
• H = tebal membran
Teknik penyalutan
• Teknik pengempaan rangkap
• Penyalutan menggunakan panci penyalut
biasa
• Teknik penyalutan suspensi udara
• mikroenkapsulasi
Granul salut atau obat yang dikapsulasi
mikro
• Bahan obat dalam pelarut tidak berair spt campuran aseton
dan alkohol
• Disalut menjadi biji biji kecil yang dibuat dari campuran
gula dan amilum
• 1/3 bagian mengandung bahan obatnya sendiri ( tujuan
nya agar melepaskan obat segera setelah dipakai)
• 2/3 bagian lagi disalut dengan bahan berlemak spt etil
selulosa
• Butir granul dengan ketebalan berbeda dicampur dengan
proporsi yang diinginkan supaya tercapai hasil campuran
yang tepat
• Granul ini dicampur secara baik dimasukkan kedalam
kapsul atau dibuat menjadi tablet
• Contoh bentuk sediaan ini : spansule
(smith kline), tempule (Armour), sequel
(lederle)
• Mikroenkapsulasi : bahan padat, cair,
atau gas dijadikan kapsul dengan ukuran
partikel miksroskopik, dengan
membentuk salut tipis (dinding ) disekitar
bahan yang akan dijadikan kapsul
Pengisian obat ke matrik yang terkikis
perlahan
• Obat digabung dengan bahan lemak atau bahan
selulosa, digranulasi, dimasukkan kedalam kapsul
atau dijadikan tablet
• Granul-granul yang di olah akan terkikis perlahan
• Tablet dua lapis dibuat dari granul dimana lapisan
pertama mengandung obat yang tidak diolah
untuk dilepaskan segera, sedangkan lapisan
lainnya mengandung obat dengan tipe lepas
lambat
Hydrodinamic balanced drug delivery system
(HBS)/ sistem hidrokoloid
• Sistim dengan matrik yang begitu kontak dengan cairan
lambung akan menghasilkan sistem dengan bj < 1. Sehingga
tablet akan mengapung
• Apabila kulit dari tablet melarut, hidrokoloid yang berada
pada lapisan paling luar akan menggelembung membentuk
lapisan batas yang mencegah menyusupnya cairan kedalam
formula tablet
• Lapisan batas luar dari hidrokoloid lambat laun akan terkikis

Anda mungkin juga menyukai